Anda di halaman 1dari 11

-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-

-BAB IV: METODE PERANCANGAN -

BAB IV
METODE PERANCANGAN

4.1 Skematik Perancangan

INPUT
DI LAPANGAN
START
Mempelajari Kegiatan Survey Pengamatan dan
Pelaku Wawancara

Anak Jalanan Orang tua Masyarakat


MASALAH Anak jalanan

Solusi Arsitektur
5 W + 1H
Wadah Kegiatan Anak Jalanan
OUTPUT
Kesimpulan

Ide Perancangan PEMBINAAN


KONSEP Survey Studi Objek

Rumah Singgah Pusat Pembinaan Binaan


Tema formal
Pemetaan
Ruang
Kegiatan Kesimpulan
Fungsional
Arsitektural KAJIAN LITERATUR SECARA UMUM
Struktural

METODE PEMECAHAN MASALAH ANAK JALANAN


&
METODE PERANCANGAN
PROSES

Bagan 4.1 Skematik Perancangan


Skripsi Studio Tugas Akhir

63
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB IV: METODE PERANCANGAN -

4.2 Azas dan Dasar Perancangan


4.2.1 Dasar Perancangan

Dasar Perancangan yang menjadi pedoman sebelum menjalankan proses


merancang adalah dengan berpedoman pada teori tentang arsitektur berasal dari
Marcus Vitruvius Polio (abad 1 SM) dalam buku the ten books of architecture.
Vitruvius menyimpulkan 3 aspek/dasar yang harus dipenuhi dalam arsitektur,
yaitu
Firmitas (Kekuatan)
Utilitas (Kegunaan)
Venustas (Keindahan)
Geoffrey Broadbent (1973) berpendapat bahwa dalam mengembangkan
bentuk Arsitektural biasanya menggunakan 4 cara yang spesifik, yang dalam hal
ini bisa juga dikatakan sebagai 4 kategori proses desain arsitektural dalam versi
Broadbent. Keempat cara ini terdiri dari :
- Desain Pragmatis ( Pragmatic Design )
- Desain Ikonis ( Iconic Desain )
- Desain dengan Analogi ( Design by Analogy )
- Desain Kanonis ( Canonic Design )

Analogy Design ( Design By Analogy )


Penciptaan bentukan arsitektural dengan pendekatan analogi, pada
dasarnya dapat dijelaskan sebagai upaya desain yang berangkat dari suatu
pengibaratan/ pengandaian. Dalam hal ini objek (arsitektur atau elemen
arsitektur tertentu) diibaratkan sebagai suatu hal yang spesifik. Untuk itu perlu
dibedakan antara yang dianalogkan dengan analognya. yang dianalogkan
menunjukkan pada objek yang akan didesain, sementara analognya adalah objek
yang menjadi sumber pengibaratan.
Secara historik, proses desain secara analogis ini berkembang sebagai
suatu terobosan kreatif dari para desainer dalam menyingkapi monotoni dalam
penciptaan bentuk secara ikonik. Pendekatan analogis memungkinkan hadirnya
bentukan-bentukan baru yang kreatif dan inovatif serta mempekaya preseden
arsitektur.

64
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB IV: METODE PERANCANGAN -

Dalam pengetahuan teoritis tentang analogi, objek atau hal-hal yang dapat
dikembangkan sebagai analog dalam penciptaan bentuk arsitektural, sangatlah
bervariasi,menurut Broadbent ada 3 macam analogi yang dikenal :
1.Personal Analogy : Membayangkan dirinya sebagai salah satu
elemen Arsitektur yang ada.
2.Direct / Straight Analogy : Analogi langsung berdasarkan kesamaan-
kesamaan yang bias diidentifikasikan, diamati
bentuk fisik dari objek arsitektur yang memiliki
kemiripan dengan apa yang ada di jagad raya
.
3.Symbolic Analogy : Kesamaan yang lebih bersifat simbolic
(kepala,mata, kaki) .
Dalam Buku Pengantar Arsitektur analogy dibagi menjadi beberapa jenis:
1.Romantic Analogy
Associaty Analogy :Dasar kesamaan non fisik tapi berdasarkan asosiasi
Exageration Analog :Dasar kesamaan yang berlebihan, contoh pola
pemukiman
2. Rationalistic Analogy
-Mathematic Analogy
-Biological Analogy
-Linguistic Analogy
-Mechanical Analogy
3. Problem Solving Analogy
4. Adhocis Analogy
5. Analogy Bahasa Pola
6. Analogy Dramaturgi
Dari beberapa dasar dan teori diatas maka dapat disimpulkan dalam
perancangan Pusat Rehabilitasi dan Pembinaan Anak Jalanan di Palembang,
metode yang digunakan adalah glassbox yaitu metode yang dilakukan dari
pengumpulan data informasi dan dianalisa serta hasil sintesa dan evaluasi yang
menghasilkan sesuatu yang maksimal sehingga tercapainya suatu tujuan atau goal
perancangan.

65
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB IV: METODE PERANCANGAN -

Metode glassbox kemudian dihubungkan dengan metode analogy untuk


menghasilkan bentukan rancangan dengan berbagai kombinasi analogi. Tujuannya
untuk membandingkan objek tertentu untuk membantu memunculkan ide-ide baru
terhadap objek yang akan dirancang. Analogi yang diterapkan untuk dikombinasi
pada perancangan adalah sebagai berikut:

BIOLOGICAL ANALOGY Bersifat Khusus


Bersifat umum Terpusat pada hubungan pada proses
Terpusat pada hubungan antara dan kemampuan gerakan yang
bagian-bagian bangunan atau antara berhubungan dengan organisme
bangunan dengan penempatannya

Arsitektur Organik Arsitektur Biomorfik

Ekologi Individu
Menggambarkan masalah
lingkungan hidup yang Menggambarkan ekspresi
melampaui dari sekedar individualitas, serta kebutuhan
tempat berlindung ke dalam untuk terhubung ke alam
sesuatu bentuk
Bagan 4.2 Analogi Biologis
Skripsi Studio Tugas Akhir

Alam Sebagai Dasar


Rancangan
Rancangan Harus
Tumbuh Seperti Alam
(Biologis)

Alam Tumbuh Akibat


Pengaruh Sekitar

Bagan 4.3 Dasar Analogi Biologis


Skripsi Studio Tugas Akhir

66
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB IV: METODE PERANCANGAN -

A. Direct Analogy
Yaitu membandingkan objek yaitu wadah kegiatan anak jalanan yang
memiliki fungsi senafas dengan cita-cita yang diinginkan oleh rancangan.
Fakta : Pohon digunakan kebanyakan anak jalanan untuk berteduh ketika
jam istirahat. Mereka lebih memilih pohon ketimbang tempat
makan karena lokasi pohon berada dekat dengan jalan.
Perumpamaan : Pohon memiliki batang yang menopang daun dan ranting
sehingga area di bawah pohon terasa teduh. Disekitar pohon tidak
terhalang oleh apapun sehingga menghasilkan pandangan yang
bebas pandang
Respon : Merancang suatu wadah kegiatan yang simple dengan atau tanpa
dinding, terpenting wadah kegiatan tersebut terhindar dari panas
dan hujan.

B. Personal Analogy
Yaitu mengandaikan diri sebagai objek yang akan dirancang.

67
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB IV: METODE PERANCANGAN -

Fakta : Anak jalanan memiliki sifat dan karakteristik yang unik yang
berbeda dengan kebiasaan dan sifat anak pada umumnya.
Respon : Personal analogy diterapkan dengan menempatkan diri kita
seakan sebagai anak jalanan yang memiliki pola kebiasaan dan
prilaku sendiri, untuk dapat mengetahui rancangan yang seperti apa
yang cocok untuk diterapkan.

4.2.2 Azas Perancangan


Asas/Prinsip rancang merupakan prinsip-prinsip yang mengatur,
mengarahkan, memberi pedoman bagi proses merancang sehingga mampu
memberikan pengaruh bagi hasil rancangan ( dalam bentuk aliran, isme )
sebagai suatu konsekuensi bagi pemakai asas rancang.
Sebagai kaum marginal, anak jalanan hampir setiap hari menghabiskan
waktu dijalan. Anak jalanan diidentikkan dengan suatu kebebasan, dijalanan
mereka hidup tanpa aturan yang bersifat legalistik, yang ada adalah aturan-aturan
yang mereka buat sendiri, sehingga seringkali aturan yang berlaku cenderung
menjadi hukum rimba. Dengan kata lain, didalam kehidupan anak jalanan siapa
kuat dia yang berkuasa.
Faktor penyebab anak jalanan turun ke jalan salah satunya karena telah
terjadi konflik antara mereka dengan keluarga, baik itu akibat kekerasan dalam
rumah tangga, pemenuhan kebutuhan ekonomi anak yang sering kali tidak
terpenuhi, maupun eksploitasi yang dilakukan orang tua terhadap anak untuk
membantuh mencari nafkah sehingga kewajiban mereka untuk belajar menjadi
terkesampingkan dan hilang. Dari deskripsi singkat diatas maka, azas perancangan
yang dijadikan pedoman dalam perancangan Pusat Rehabilitasi dan Pembinaan
Anak Jalanan di Palembang antara lain.

68
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB IV: METODE PERANCANGAN -

Keakraban
Menurut kamus besar bahasa Indonesia : akrab dekat dan erat (tt
persahabatan). Sumber: http://www.kamusbesar.com/721/akrab
Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang.
Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila kedua belah pihak
sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. Sumber:
http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/11/hubinterpersonal.pdf
Keakraban, merupakan komponen emosional. Ini menunjuk pada perasaan
kedekatan/keterikatan dengan seseorang, dan mencakup kemampuan satu
sama lain untuk menceritakan pikiran-pikiran terdalam, kecemasan-
kecemasan, harapan-harapan, dan impian-impian. Sumber:
http://books.google.co.id
Coklat merupakan warna yang bisa menciptakan perasaan aman, harmonis,
dan menimbulkan suasana akrab. Sumber:
http://www.edupaint.com/interior/ruang-tamu/927-read-110920-padu-
padan-warna-netral-untuk-ruang-tamu-yang-modern.html

Kebebasan
Kebebasan adalah hak manusia untuk mencapai kebahagiaan individu
tanpa merusak kebebasan individu lain, yang memiliki kadar yang berbeda-beda
terhadap kebutuhan kebebasan. (Iwan, 2012)
Dari satu segi kebebasan adalah jalan arah kebahagiaan individu, keselarasan
sosial dan psikologis yang baik, menyadarkan kekuatan hakikat manusia akan
harga diri, kehormatan dan martabat. juga meningkatkan semangat dan
produktivitas dan meninggikan potensi daya cipta dalam membuka bakat dan
minat diri setiap individu.
Konsep kebebasan
1. Kemerdekaan dari kebendaan dan kerohania yang bersifat relative/tidak
muthlak. Karena keterbatasan potensi manusia terhadap waktu, tempat,
jasmani dan akalnya. ( tempat dimana ia hidup ).

69
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB IV: METODE PERANCANGAN -

2. Kebebasan adalah bagian yang hak alamiah ( natural ) yang sepantasnya di


nikmati oleh setiap manusia untuk mencapai kesempurnaan
kemanusiaannya.
3. Membebaskan kelaparan, kebodohan, penyakit aniaya, pemerkosaan dan
lain-lainnya yang menjadi penghalang kebebasan dan pencapaian diri
terlaksana.
4. Kebebasan merupakan nilai dasar manusia yang memiliki cakupan yang
luas terhadap bagian, cabang dan dimensi yang sesuai dengan konsep
kebebasan itu sendiri. Misalnya, kebebasan pribadi, perdata, hak milik
politik expression. Dan masing-masing mempunyai prinsip dan syarat-
syaratnya.
5. Kebebasan umum, merupakan konsep bertalian dan berkaitan satu sama
lain, yang satu melengkapi yang lain yang tak terpisahkan. Jadi kebebasan
masyarakat dan kebebasan pribadi terlihat jelas.
Prinsip kebebasan.
1. Pertalian yang rapat antara prinsip kebebasan, prinsip keadilan dan
persamaan. Sebagai penguat prinsip persamaan adalah dengan tidak
mengakui perbedaan antar manusia dalam martabat karena keturunan,
asal, warna kulit. Keturunan bukan menjadi tempat untuk berbangga dan
berbeda, malah menjadi asas untuk kenal-mengenal dan menggolongkan
diri.
2. Kebebasan yang di sertai lemah lembut, toleransi, persaudaraan, sayang-
menyayangi, kasih-mengasihi, tetapi dengan kontrol dan kekuatan
undang-undang. Penekanan terhadap prinsip-prinsip itu untuk
memberikan jaminan terhadap prinsip-prinsip kebebasan yang lainnya.
3. Kebebasan individu bergantung dan bertitik tolak pada kepercayaan akan
harga diri manusia. Yaitu harga diri yang memberi tiap manusia itu nilai
dalam hidup dan menganggap penghormatan akan harga diri manusia itu
sebagai tujuan diri.

70
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB IV: METODE PERANCANGAN -

Kreativitas
Kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide baru yang
terdiri dari 3 aspek yaitu keahilan, kemampuan berfikir fleksibel dan
imajinatif, dan motivasi internal (Bryd & Bryman, 2003)
kreativitas adalah proses fisik yang melibatkan pemunculan wujud orang]]
atau [lainnya (concept) baru, atau hubungan baru antara gagasan dan
anggitan yang sudah ada.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Daya_cipta
Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru,
dalam bentuk suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau
susunan yang baru (Hurlock dalam Basuki, 2010).
Definisi Kreativitas menurut Clark (dalam Basuki, 2010) :
Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan
otak,mengemukakan : Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi
keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi
dasar manusia yaitu : berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic
function of thingking, feelings, sensing and intuiting) (Jung 1961, Clark
1986).
Sumber: http://tyaset4.blog.com/2010/02/15/definisi-kreativitas/

4.3 Metode Perancangan


Architecture programing adalah rencana, prosedur, dan proses dalam
memanage informasi yang dibutuhkan dalam perancangan sehingga mendapatkan
informasi yang sesuai sehingga dapat digunakan dalam proses desain. Sumber
informasi yang bisa didapatkan sebagai dasar perancangan dapat berupa pencarian
literatur, teknik wawancara, metode observasi lapangan, dan teknik dokumentasi.
ARCHITECTURAL PROGRAMMING
General Mission
Mendesain Pusat Rehabilitasi dan Pembinaan Anak Jalanan di Palembang yang
inovatif, kreatif, akrab dan Disiplin untuk anak jalanan di kota Palembang.

71
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB IV: METODE PERANCANGAN -

Tabel 4.1 Architectural Programming


Skripsi Studio Tugas Akhir

Arsitektural
Programming Issue Fact Mission Goal PR
kasus
Keamanan Di dalam rumah Sifat dan Merancang Anak jalanan Membedakan zona
singgah tindak karakteristik suatu fungsi dapat anak jalanan laki-laki
criminal sudah anak jalanan yang menjalankan dan anak jalanan
menjadi hal sangat variatif meminimalisir kegiatan di
perempuan untuk
yang biasa tergantung tindak wadah
seperti pergaulan dari criminal dan kegiatan kegiatan yang bersifat
perkelahaian, anak jalanan itu menghasilkan dengan tertib, intim/ privat
pencurian, dan sendiri serta suatu akrab dan
sebagainya untuk anak rancangan kekeluargaan
jalanan yang dapat
perempuan berdampak
kerap kali baik terhadap
mendapat perilaku anak
perlakuan yang
kasar dan tidak
lazim dari anak
jalanan laki-
laki
Aksesbilitas Lokasi tempat Anak jalanan Menyediakan Anak Jalanan Menempatkan wadah
singgah atau pada siang hari wadah dilatih untuk kegiatan dengan
peristirahatan atau kondisi kegiatan yang mengembalika konsep prototype pada
anak jalanan tertentu berada di n jiwa sosial
titik-titik anak jalanan
sebaiknya beristirahat lingkungan mereka
terletak tidak tidak jauh dari permukiman dengan cara dengan kriteria tapak
jauh dari lokasi tempat mereka warga.namun bersosialisasi strategis terhadap pola
tempat mereka bekerja dapat diakses dan membaur penyebaran kegiatan
beraktifitas anak jalanan dengan anak jalanan.
sehingga pada jam-jam masyarakat
mereka dapat tertentu
menempuh
dengan berjalan
kaki dalam
jangka waktu
tidak lama
Privasi Meskipun Tidak semua Merancang Menghapus Memanagement waktu
sebagian anak anak jalanan wadah image negatif pelaksanaan kegiatan
jalanan ada yang kegiatan yang dari secara fleksibel
yang bersifat menginginkan tetap menjaga masyarakat
dengan maksud
komunal atau kegiatan nya di keprivasian tentang
berkelompok, ekspose anak jalanan. kehidupan memberikan
namun pada masyarakat anak jalanan kebebasan kepada
dasarnya bahwasanya anak jalanan untuk
mereka tetap diantara anak memilih kapan waktu
menjaga ke jalanan masih yang mereka inginkan
privasian terdapat yang untuk melakukan
pribadi mereka bersifat positif
kegiatan atau sekedar
dari publik
singgah sehingga
untuk anak tertentu
tetap dapat menjaga

72
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB IV: METODE PERANCANGAN -

keprivasian mereka

Fasad Tempat yang Anak jalanan Memberikan Anak jalanan Menerapkan desain
disukai anak sangat tidak wadah mendapatkan yang fungsional dan
jalanan untuk menyukai kegiatan tempat untuk tidak monoton seperti
bersantai dan tampilan dengan bersinggah
bangunan
beristirahat bangunan yang tampilan yang dan sesekali
adalah tempat tegas karena berkesan mengikuti pemerintahan, konteks
yang teduh dan trauma akibat santai dan kursus alam dirasa cocok
nyaman untuk seringnya fungsional pelatihan untuk dijadikan desain
beristirahat mereka serta keterampilan fasad wadah kegiatan
walaupun terjaring razia kontekstual yang
hanya sekedar dan dibawah ke terhadap disediakan
berteduh tempat-tempat lingkunagn sehingga hak
dibawah pohon kedinasan dan aktifitas dan kewajiban
terkait. mereka. mereka dapat
terpenuhi.

73
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-

Anda mungkin juga menyukai