Akhir
BAB II
Menurut Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 3, Agustus
2008, kenyamanan sebagai bagian dari salah satu sasaran karya arsitektur.
Kenyamanan terdiri atas kenyamanan psikis dan kenyamanan fisik.
Kenyamanan psikis yaitu kenyamanan kejiwaan (rasa aman, tenang,
gembira, dll) yang terukur secara subyektif (kualitatif). Sedangkan
kenyamanan fisik dapat terukur secara obyektif (kuantitatif); yang meliputi
kenyamanan spasial, visual, auditorial dan termal. Dengan definisi tersebut
dapat disimpulkan, kenyamanan merupakan keadaan yang mempengaruhi
manusia melalui panca indera manusia yang terdiri dari penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecap, dan sentuhan. Kenyamanan yang akan
dicapai dalam perancangan Sekolah Tinggi Seni Musik adalah kenyamanan
yang bersifat pasif namun dapat memberikan efek positif bagi tingkat
kinerja seseorang.
Beberapa faktor perancangan yang dapat mengaplikasikan
kenyamanan di dalam bangunan Sekolah Tinggi Seni Musik di Palembang,
antara lain:
yang dapat dijelaskan seperti hubungan ruang dan struktur yang digunakan
atau dapat juga proses yang sulit dijelaskan yang merupakan proses kreatif
arsitek yang membedakan dengan arsitek lain. Proses perancangan
membutuhkan alat atau metode berupa pengetahuan dan keterampilan yang di
dapat melalui pengalaman dan pembelajaran yang terus menerus.
B. Metode Modern
1. Brainstorming
Metode ini merangkum semua ide dan saran tidak hanya dari pihak
perancang sendiri, tetapi juga banyak melibatkan pihak yang terkait
untuk kemudian dianalisis sehingga menghasilkan suatu ide yang
kreatif.
3. Synetic
Proses yang tidak dapat diurut dimana sisi kreatif rancangan yang
timbul dari ide kreatif tanpa adanya latar belakang.
4. Blackbox
Analisa Informasi
Sintesa
Evaluasi
Gambar 2.1 Desain
Diagram Proses Perancangan dengan Metode Glass Box
Sumber : Analisis