Anda di halaman 1dari 4

Sekolah Tinggi Seni Musik Laporan Tugas

Akhir

BAB II

DASAR-DASAR DAN METODOLOGI

2.1 Azas dan Dasar Perancangan

Desain perancangan Sekolah Tinggi Seni Musik di Palembang


didasarkan pada isu desain bangunan pendidikan. Sebagai bangunan yang
mewadahi pendidikan musik dengan memberikan suasana berbeda dari
pendidikan musik biasa, Sekolah Tinggi Seni Musik mengutamakan
penciptaan sebuah lingkungan binaan di dalam maupun di luar bangunan
yang dapat memberikan kenyamanan bagi sesama pengguna maupun
pengguna dengan lingkungan luar.

Menurut Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 3, Agustus
2008, kenyamanan sebagai bagian dari salah satu sasaran karya arsitektur.
Kenyamanan terdiri atas kenyamanan psikis dan kenyamanan fisik.
Kenyamanan psikis yaitu kenyamanan kejiwaan (rasa aman, tenang,
gembira, dll) yang terukur secara subyektif (kualitatif). Sedangkan
kenyamanan fisik dapat terukur secara obyektif (kuantitatif); yang meliputi
kenyamanan spasial, visual, auditorial dan termal. Dengan definisi tersebut
dapat disimpulkan, kenyamanan merupakan keadaan yang mempengaruhi
manusia melalui panca indera manusia yang terdiri dari penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecap, dan sentuhan. Kenyamanan yang akan
dicapai dalam perancangan Sekolah Tinggi Seni Musik adalah kenyamanan
yang bersifat pasif namun dapat memberikan efek positif bagi tingkat
kinerja seseorang.
Beberapa faktor perancangan yang dapat mengaplikasikan
kenyamanan di dalam bangunan Sekolah Tinggi Seni Musik di Palembang,
antara lain:

A. Faktor Visual Bangunan

Sartyangga Yudha Pamungkas | 53061006020 Page 9


Sekolah Tinggi Seni Musik Laporan Tugas
Akhir

Visual bangunan merupakan bagian eksternal dari bangunan, yang


terlihat dan diamati terlebih dahulu oleh pengguna. Visual bangunan
sangat menentukan tingkatan kemenarikan suatu bangunan terhadap
lingkungan sekitarnya. Melalui visual bangunan, karakter maupun
fungsi dari suatu bangunan dapat dikomunikasikan kepada pengamat.
Kenyamanan dapat dikomunikasikan melalui bentuk sederhana
yang disesuaikan dengan irama yang memberikan kesan nyaman dan
menarik. Kenyamanan juga dapat diaplikasikan dengan pemilihan
warna sejuk pada bangunan ataupun pada finishing dinding eksterior
bangunan.

B. Faktor Fisikal Ruangan


Faktor fisikal ruang sangat dipengaruhi oleh manusia sebagai
pangguna utama dari ruangan. Karakter dan aktivitas manusia yang
berbeda-beda adalah sumber terciptanya sebuah ruangan dengan
karakter karakter yang berbeda pula.
Dalam Sekolah Tinggi Seni Musik di Palembang, pengguna
didominasi oleh manusia yang melakukan kegiatan perkuliahan dan
membutuhkan suasana berbeda sebagai penghilang penat dari rutinitas
pekerjaannya. Karakter bangunan, sistem pencahayaan, akustik serta
penghawaan pada ruang merupakan aspek aspek penting yang sangat
mempengaruhi terciptanya kenyamanan pada ruang ruang di Sekolah
Tinggi Seni Musik di Palembang.
Sifat terbuka merupakan sifat yang mengadopsi keadaan luar ke
dalam bangunan. Dengan mengadopsi sifat terbuka pada ruang dalam
bangunan, pengguna dapat merasakan kenyamanan yang diberikan oleh
lingkungan luar. Sehingga merasakan kenyamanan yang berbeda dari
perkantoran yang biasanya memiliki karakteristik monoton.

2.1 Metode Pelaksanaan Perancangan


Proses perancangan dapat digambarkan sebagai suatu proses memasukkan
input berupa informasi yang diproses melalui analisis sintesa sehingga
menghasilkan output. Proses kegiatan tersebut dapat merupakan suatu proses

Sartyangga Yudha Pamungkas | 53061006020 Page 10


Sekolah Tinggi Seni Musik Laporan Tugas
Akhir

yang dapat dijelaskan seperti hubungan ruang dan struktur yang digunakan
atau dapat juga proses yang sulit dijelaskan yang merupakan proses kreatif
arsitek yang membedakan dengan arsitek lain. Proses perancangan
membutuhkan alat atau metode berupa pengetahuan dan keterampilan yang di
dapat melalui pengalaman dan pembelajaran yang terus menerus.

Dalam peracangan arsitektur, terdapat beberapa metode perancangan


yang dapat digunakan, antara lain :

A. Metode Tradisional, terdiri dari :


1. Craft Evolution
a. Prinsipnya lama
b. Tanpa alasan dan gambar
c. Proses coba-coba (trial and error)
d. Bentuk tak berubah
e. Tidak ada asal muasal
2. Design by drawing
Metode yang telah menggunakan media gambar dengan dimensi yang
skalatis sebagai objek. Metode ini menghasilkan gambar yang dibuat
sendiri oleh perancang.

B. Metode Modern
1. Brainstorming
Metode ini merangkum semua ide dan saran tidak hanya dari pihak
perancang sendiri, tetapi juga banyak melibatkan pihak yang terkait
untuk kemudian dianalisis sehingga menghasilkan suatu ide yang
kreatif.

3. Synetic
Proses yang tidak dapat diurut dimana sisi kreatif rancangan yang
timbul dari ide kreatif tanpa adanya latar belakang.

4. Blackbox

Sartyangga Yudha Pamungkas | 53061006020 Page 11


Sekolah Tinggi Seni Musik Laporan Tugas
Akhir

a. Objektif dan variabel


b. Analisis yang kompleks
c. Evolusi yang logis
5. Glassbox
Metode ini didasarkan pada informasi, analisa, sintesa, serta evaluasi
yang akan menghasilkan suatu yang maksimal. Metode desain ini
didasarkan pada asumsi asumsi yang rasional dan proses desain
yang dilakukan dapat dijelaskan secara menyeluruh.

Analisa Informasi

Sintesa

Evaluasi
Gambar 2.1 Desain
Diagram Proses Perancangan dengan Metode Glass Box
Sumber : Analisis

Metode Perancangan pada Sekolah Tinggi Seni Musik di Palembang

Berdasarkan teori metode perancangan dalam arsitektur di atas,


perancangan Sekolah Tinggi Seni Musik di Palembang akan menggunakan
metode desain Glass Box yang digabungkan dengan program arsitektur
(Architectural Programming) dalam proses pengaturan informasi perancangannya.

Sartyangga Yudha Pamungkas | 53061006020 Page 12

Anda mungkin juga menyukai