Anda di halaman 1dari 9

-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-

-BAB III: TINJAUAN KHUSUS-

BAB III
TINJAUAN ANAK JALANAN PALEMBANG

3.1. Tinjauan Hasil Pengamatan Anak Jalanan Palembang


Berdasarkan Literatur serta pengamatan yang dilakukan di lapangan maka
disimpulkan bahwa definisi anak jalanan adalah anak usia 5 s/d 18 tahun yang
bekerja dan mencari nafkah di jalan yang selanjutnya hidup dan tinggal dijalan
maupun pulang ke orang tuanya baik secara berkala maupun tidak tentu. Berikut
beberapa point penting yang dapat dijadikan dasar untuk merancang wadah
kegiatan anak jalanan berdasarkan pengamatan langsung di lapangan.

3.1.1 Kegiatan Anak Jalanan


Pengamatan kegiatan anak jalanan merupakan suatu kunci dalam langkah
awal merancang pusat rehabilitasi dan pembinaan anak jalanan. Hingga saat ini
belum terdapat refrensi yang jelas dan baku yang membahas mengenai anak
jalanan, mulai dari definisi, karakteristik, pola aktivitas, penyebaran, undang-
undang dsb, sehingga untuk merancang suatu wadah kegiatan anak jalanan
setidaknya dapat dimulai dari pendekatan pelaku atau calon pengguna wadah
tersebut. Mulai dari apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana
sehingga fungsi yang ditawarkan dapat sesuai dengan yang diharapkan.

Gambar 3.1 Anak Jalanan di Pasar 7 Ulu Palembang


Sumber. Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.2 Anak Jalanan di Simpang Jakabaring Palembang


Sumber. Dokumentasi Pribadi

38
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB III: TINJAUAN KHUSUS-

Kegiatan anak jalanan berdasarkan hasil pengamatan lapangan


disimpulkan bahwa kegiatan anak jalanan sangat fleksibel tergantung dari
individunya masing-masing.

Beberapa masih ada yang bersekolah terlebih


dahulu sebelum berangkat ke jalan
Pagi potensial untuk penjual
koran dan pemulung
Datang dari Rumah
Siang anak jalanan yang sedang beristirahat
di pinggiran lampu merah

Aktivitas Anak Jalanan


potensial untuk anak jalanan
Sore yang berkerja sebagai
pengamen, lap mobil,
pemulung
Malam
anak yang tidak pulang
Sesuai dengan kerumah
Keadaan Individu
dan Cuaca
Bagan3.1 Analisa Aktifitas Anak Jalanan Palembang
Skripsi Studio Tugas akhir

Point-point positif tentang anak jalanan dan keberadaan anak jalanan berdasarkan
pengamatan antara lain.
Anak Jalanan berpotensi sebagai keamanan jalan karena sering membantu
kerja polantas didalam membantu pengguna jalan saat terjadi kecelakaan
Anak jalanan beberapa masih ada yang masih bersekolah
Anak jalanan masih ada yang berhubungan baik dengan orang tua
Anak jalanan memiliki jiwa kekeluargaan diantara sesama anak jalanan
Saling menghargai dengan pengguna jalan, dsb.
Point-point negatif tentang anak jalanan dan keberadaan anak jalanan berdasarkan
pengamatan di beberapa sample titik dominasi anak jalanan, yaitu.
Kebanyakkan anak jalanan sudah sangat jarang pulang kerumah
Beberapa anak jalanan usia anak-anak suka jahil terhadap pengguna jalan
yang tidak menghargainya
Kebanyakkan anak jalanan yang putus sekolah
Tempramental
Tidak suka privasinya terusik masyarakat umum, dsb
3.1.2 Lokasi Kegiatan Anak Jalanan
Pengamatan lokasi anak jalanan dalam berkegiatan merupakan langkah
selanjutnya dalam mengkonsepkan pusat pembinaan dan rehabilitasi anak jalanan

39
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB III: TINJAUAN KHUSUS-

karena pergerakkan anak jalanan di dalam beraktifitas sangat dinamis. Meskipun


pergerakkan mereka sangat dinamis, tetapi mereka tetap memiliki titik-titik untuk
berkegiatan, singgah dan beristirahat atau yang lebih dikenal dengan 8 titik anak
jalanan. Umumnya titik-titik tersebut merupakan persimpangan-persimpangan
lampu merah yang ada di kota Palembang seperti di Simpang Rumah Sakit
Charitas, Simpang DPRD, Simpang Jakabaring, simpang patal, simpang sekip,
simpang polda, simpang sokarno hatta, dan stasiun kertapati. Untuk itu lokasi
yang tepat didalam menentukan lokasi wadah kegiatan anak jalanan adalah di
daerah titik kegitan tersebut.
Berdasarkan pengamatan lapangan yang dilakukan pada bulan Juni 2012,
dengan mewawancara 3 orang anak jalanan di simpang 4 charitas, disimpulkan
bahwa dari ketiga orang tersebut berasal dari rumah masing-masing yang berbeda-
beda kecamatan, baik ngontrak maupun rumah orang tua. Hal tersebut berarti
simpang 4 charitas maupun 7 titik lainnya merupakan kantor bagi mereka untuk
mencari nafkah, bagaimana mekanisme mereka berdomisili tergantung dari
individunya masing-masing dan juga dipengaruhi anak jalanan yang menguasai
lokasi tersebut.

Gambar 3.3. Anak Jalanan di Simpang Charitas Palembang


Sumber. Dokumentasi Pribadi

40
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB III: TINJAUAN KHUSUS-

Asal dari daerah B

Asal dari daerah A Asal dari daerah C

Di 8 titik dominasi Aktivitas Anak Jalanan


Anjal di Palembang

Pagi Siang Sore Malam


FLEKSIBEL tergantung Kondisi dan Kegiatan

Lo
ka
Singgah dan Istirahat

si
Wadah Kegiatan

TEMA
PERANCANGAN Rumah Singgah
Bagan 3.2 Analisa Lokasi Kegiatan Anak Jalanan Palembang
Skripsi Studi Tugas Akhir

3.1.3 Waktu Kegiatan Anak Jalanan


Berdasarkan wawancara baik terhadap pihak Dinas Sosial, masyarakat
maupun LSM serta anak jalanan itu sendiri bahwa anak jalanan tidak statis di
suatu tempat secara terus menerus, melainkan mereka selalu bergerak dari satu
lampu merah ke lampu merah lainnya terutama yang berprofesi sebagai pengamen
bus. Waktu untuk mencapai satu titik ke titik lainpun tergolong cukup singkat.
Mereka mencari nafkah dengan waktu kegiatan tak tentu, tergantung minat
mereka. Jika anak tersebut masih di perhatikan orang tuanya dan masih
bersekolah maka mereka memulai aktifitas dari pulang sekolah, sedangkan jika
tidak bersekolah lagi dan tidak diperdulikan lagi mereka memulai aktifitas dari
pagi hari. Aktiftas tersebut selesai hingga pukul 11 malam, karena pengguna jalan
sudah sepi. Mereka yang masih diperhatikan orang tuanya memilih pulang
kerumah setelah selesai sedangkan yang tidak diperhatikan orang tuanya lebih
bebas melanjutkan kegiatannya.
Suatu wadah kegiatan jika berada di kawasan titik-titik pusat kegiatan
anak jalanan akan berpotensi pada jam-jam berikut ini.

41
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB III: TINJAUAN KHUSUS-

Pada pagi hari


Berdasarkan pengakuan salah satu anak jalanan, bahwa pagi hari bagi yang
bekerja sebagai pengamen sangat sulit mendapatkan penghasilkan di karenakan
pengguna jalan lebih sibuk pada urusan masing-masing. Berbeda dengan penjual
koran yang lebih banyak mendapatkan penghasilannya di pagi hari.
Disimpulkan targetan anak jalanan yang berpotensi singgah ke wadah
kegiatan yaitu yang bekerja sebagai pengamen, dsb. Kecuali pedagang
koran.
Pada siang hari (jam istirahat)
Berdasarkan pengamatan di lapangan, pada jam istirahat mereka biasanya
beristirahat di warung-warung untuk mencari makan dan kemudian mencari
tempat-tempat keramaian namun bukan untuk mencari nafkah melainkan untuk
menghibur diri seperti warnet. Akan tetapi radius tempat istirahat anak jalanan
tersebut tidak akan jauh dari simpang lampu merah bahkan sebagian besar hanya
mencari minum dan makan saja di suatu tempat, sedangkan untuk istrahat dan
makan mereka lebih memilih menempati posisi di pinggiran pertokoan yang
kurang ramai, atau tempat pangkalan ojek yang teduh.
Disimpulkan targetan anak jalanan yang berpotensi singgah yaitu semua
anak jalanan. Dikarenakan mereka akan beristirahat untuk makan dan
bermain.
Siang hari (jika hari ujan deras/ Panas terik)
Berdasarkan pengakuan anak jalanan pada proses pengamatan anak
jalanan, jika cuaca hujan deras atau terik mereka tentunya akan berteduh hingga
cuaca kembali mendukung dan biasanya menunggu hujan reda di titik-titik tempat
mereka biasa beristrahat. Kecuali bagi yang berprofesi khusus sebagai jasa ojek
payung.
Dapat disimpulkan jika titik wadah kegiatan berada di lokasi mereka
beraktifitas, potensi untuk singgahnya anak jalanan sangat besar jika
cuaca tidak mendukung.
Sore hari
Pada sore hari yang berpotensi untuk singgah adalah pedagang koran
karena biasanya pembeli koran sangat jarang pada sore hari.

42
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB III: TINJAUAN KHUSUS-

Sehingga dapat disimpulkan untuk sore hari pun wadah kegiatan akan
tetap mendapat pengunjung yaitu pedagang koran.
Malam hari
Pada malam hari, bagi anak jalanan yang tidak lagi memiliki hubungan
yang harmonis dengan orang tuanya maka akan lebih memilih tidak pulang
kerumah dan menggelandang di pinggiran jalan.
Sehingga dapat disimpulkan pada malam hari juga akan menjadi
potensi dan target tujuan dari anak jalanan yang tidak memilih untuk
pulang.

3.2. Konsep Pembinaan


Secara Keseluruhan dasar perancangan yang telah dideskripsikan
sebelumnya maka dapat disimpulkan adalah seperti perumpamaan berikut.
Untuk memperbaiki benang yang kusut dapat dimulai dari satu sisi benangnya
saja.
Anak jalanan merupakan suatu kaum marginal yang telah memiliki
permasalahan yang sangat mengakar dan unik. Tentunya terdapat faktor-faktor
yang melatarbelakangi masalah anak jalanan. Untuk penyelesaiannya maka dapat
diatasi dengan dari salah satu atau beberapa faktor tersebut, seperti
lingkungannya.
Jika ternyata pemecahan masalah anak jalanan dirasa masih sulit, baik itu
karena faktor kebiasaan yang telah mengakar maka jalan terkhir adalah dengan
membiarkan mereka melakukan sesukanya untuk mencari nafkah dengan jalan
mereka, Selagi hal tersebut halal dan tidak mengganggu ketertiban umum, rasa-
rasanya wajar saja. namun hal tersebut tetap dengan diimbangi pemenuhan hak
dasar anak, yaitu memperoleh pendidikan jika memungkinkan. Apabila tidak
memungkinkan lagi dapat diantisipasi dengan pembekalan keterampilan yang
dilakukan secara maksimal. Dengan begitu lambat laun anak jalanan akan sadar
dengan sendirinya dan anak jalanan tidak terus-terusan dianggap menjadi sampah
masyarakat.
Selanjutnya jika anak jalanan telah memiliki pendidikan yang
sebagaimana mestinya, tentunya sudah tidak ada masalah lagi yang harus di
khawatirkan terlepas dari apa kegiatannya di jalanan. Selagi anak jalanan yang

43
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB III: TINJAUAN KHUSUS-

beraktifitas di jalan terkoordinir dengan baik maka masalah anak jalanan tersebut
dirasa dapat diselesaikan. Semua kembali kepada pandangan masyarakat pada
umumnya, yang pasti sebagian dari mereka pada saat inipun ketika berada dijalan
banyak membantu masyarakat terlebih jika nanti sudah terbina dengan baik.
Bagi orang tua yang memperkerjakan anaknya dijalanan juga lama-
kelamaan pasti akan menyadari perubahan pada anaknya, dan akan menyuruh
anaknya untuk mencari alternative penghasilan yang lebih menghasilkan
berdasarkan keterampilan dan pendidikan yang telah ada pada diri anak tersebut
selama massa pembinaan. Dapat disimpulkan konsep pembinaan yang dapat
dilaksanakan untuk mewadahi kegaiatan anak jalanan di kota Palembang memiliki
tujuan akhir yaitu menjadikan anak jalanan tersebut menjadi mandiri, tidak
tergantung kepada masyarakat secara langsung, menjalani kehidupan yang normal
(layaknya anak jalanan), memiliki jiwa social, jasmani dan rohani, tidak
mengganggu ketertiban, dan memiliki pembekalan untuk kelak dikemudian hari
seperti pendidikan dan keterampilan.

Sasaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan akhir tersebut antara lain:
3.2.1 Jenis Kegiatan
Wadah kegiatan direncanakan dengan konsep prototype yang dapat
mewadahi kegiatan anak jalanan di beberapa titik. Kegiatan yang diberikan pada
tiap-tiap wadah kegiatan anak jalanan adalah kelompok belajar, pelatihan
keterampilan (keterampilan seni musik & tari, keterampilan reparasi
elektronik, keterampilan montir, las, tubbles & steam, keterampilan jahit,
keterampilan tangan: assesoris, ukir, lukis, & sablon, keterampilan BTQ
keterampilan pertamanan)

44
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB III: TINJAUAN KHUSUS-

3.2.2 Lokasi Pemetaan


Lokasi wadah kegiatan anak jalanan diletakkan pada 8 titik anjal. 8 titik
dominasi anak jalanan di Palembang antara lain seperti di Simpang Rumah Sakit
Charitas, Simpang DPRD, Simpang Jakabaring, simpang patal, simpang sekip,
simpang polda, simpang sokarno hatta, dan stasiun kertapati. Untuk titik yang
beredekatan maka dapat diasumsikan menjadi satu titik sehingga dapat
menjadikan wadah kegiatan efektif dalam menjangkau anak jalanan. Dari
berbagai titik diatas lokasi simpang patal dan simpang sekip berada di titik yang
cukup dekat sehingga apabila ditempatkan di masing-masing tersebut maka tidak
terdapat efektifitas. Begitu juga dengan lokasi simpang DPRD dan Simpang
charitas.
Anak jalanan beraktifitas biasanya di perempatan lampu merah yang lama
durasinya dan padat penggunanya. namun tidak sertamerta wadah kegiatan berada
di pinggiran lampu merah. Selain fungsi lahan tidak berada dipinggiran jalan
protokoler, wadah kegiatan juga harus berorientasi terhadap lingkungan
masyarakat dan permukiman khususnya permukiman yang tergolong kumuh dan
berpotensi menghasilkan anak jalanan di sekitar pusat kegiatan anak jalanan yang
telah ada. Tujuannya antara lain:
Melatih anak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar
Menyetarakan derajat sosial anak jalanan
Mencegah anak jalanan yang rentan turun ke jalanan di lingkungan
tersebut
Adapun kriteria kawasan yang cocok untuk dijadikan titik pemetaan
perencanaan pusat rehabilitasi dan pembinaan anak jalanan di Palembang dengan
system pelayanan layaknya rumah singgah ini adalah sebagai berikut:
1. Merupakan titik-titik dominasi komunitas anak jalanan
2. Terdapat permukiman kumuh dan atau terbelakang
3. Berada di sentra penyebaran aktifitas anak jalanan
4. Kawasan memiliki banyak fasilitas umum yang sering dijumpai anak jalanan

45
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-
-LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO TUGAS AKHIR-
-BAB III: TINJAUAN KHUSUS-

Berikut pemetaan wadah kegiatan di berbagai kawasan di kota Palembang.

Gambar 3.4 Pemetaan Wadah Kegiatan Anak Jalanan Palembang


Skripsi Studio Tugas Akhir

1. Kawasan Kertapati

Titik paling ujung yang sering ditemukan banyak anak jalanan di kota
palembang adalah di kawasan kertapati. Beberapa anak jalanan yang sering
ditemukan di kawasan kertapatih antara lain berprofesi sebagai pedagang koran,
jasa angkut barang, ojek payung, jual kantong kresek, pengasong makanan kecil,
pengamen, dsb.
Lokasi penyebaran anak jalanan ditemukan antara lain di pasar di
kertapatih, stasiun kertapatih, bus jurusan Km12-Kertapatih, bus Indralaya-
Pasar,dsb. Berikut alternatif tapak untuk kawasan kertapati.

Gambar 3.5 Alternatif tapak pada kawasan


kertapati
Skripsi Studio Tugas Akhir

46
-PUSAT REHABILITASI DAN PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PALEMBANG-

Anda mungkin juga menyukai