PEMBELAJARAN
MATERI MATAKULIAH
TEORI & STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2
(TSPA 2)
1. 2. 3.
Fungsi, Perenca- Metode 4.
5.
Ruang, naan & Peranca- Pemrogra
Peranca- ngan Disain
dan man
ngan Arsitektur Arsitektur
Bentuk Arsitektur
Arsitektur Arsitektur
I. Sasaran Pembelajaran
Pada akhir sesi ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan makna & karakteristik fungsi, ruang, dan bentuk dalam arsitektur
2. Menjelaskan kaitan fungsi, ruang, dan bentuk dalam arsitektur
3. Fungsi Bangunan
Fungsi bangunan adalah cara bangunan melayani pemakainya dalam
suatu kegiatan yang mengandung proses. Fungsi bangunan berarti untuk apa
bangunan digunakan. Kelompok fungsi bangunan terbagi atas: bangunan
hunian, tempat kerja, hiburan & ibadah.
Kelompok bangungan wisma, fungsi bangunan untuk rumah tinggal.
Kelompok bangungan karya, fungsi bangunan untuk tempat bekerja,
seperti kantor, industri, pasar.
Kelompok bangungan suka, Fungsi bangunan untuk tempat hiburan,
seperti bioskop, restoran, pertokoan, tempat bermain.
Kelompok bangungan tempat ibadah, Fungsi bangunan untuk tempat
beribadah, seperti mesjid, gereja, vihara.
Gambar 8. Organisasi ruang: ruang di dalam ruang, ruang saling berkait, ruang
bersebelahan, dan ruang perantara sebagai penghubung
(Sumber: Ching, D.K.Francis, 1989)
D
C
Bentuk tak teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan
hubungan antar bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak
simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk beraturan
adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu sama lain dan tersusun secara rapi
dan konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris
terhadap satu sumbu atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida
merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan bisa
berasal dari bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan
ataupun hasil dari komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan.
3. Ekspresi Bentuk
Ekspresi bentuk adalah apa yang kita lihat menurut pengaruh atau
pengalaman sebelumnya (Smithies, 1984 ). Oleh karena itu setiap orang memiliki
latar belakang dan pengalaman yang berbeda-beda, maka tanggapan terhadap
ekspresi yang dimunculkan oleh subyek juga akan berbeda-beda.
Ruang dan bentuk tidak dapat dilihat secara parsial (bagian-bagian) akan
tetapi merupakan satu-kesatuan yang utuh, demikian pula fungsi harus dilihat
sebagai kesatuan fungsi, sehingga tiap bagian bentuk harus dapat saling
mendukung untuk dapat mencapai bentuk kesatuan yang fungsional.
Demikian pula sebaliknya kaitan antara ruang & bentuk terhadap fungsi,
perwujudan ruang & bentuk harus dapat merepresentasikan karakter fungsi
kegiatan yang berlangsung pada wadah, misalnya: fungsi ibadah diwujudkan
dalam karakter ruang dan bentuk yang sakral/profan, fungsi rekreasi diwujudkan
dalam karakter ruang dan bentuk yang dinamis dan non-formal.
Untuk dapat melihat utuh struktur visual dari ruang dan bentuk, tiap
elemen dapat diorganisasikan dalam bentuk positif (sebagai obyek) dan bentuk
negatif (sebagai latar). Dimana antara elemen obyek dan latar tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Kesatuan yang terbentuk dari dua hal yang berbeda
tersebut (positif dan negatif) seperti halnya keterkaitan antara ruang dan bentuk.
Bentuk melingkupi ruang, sedangkan ruang merupakan kekosongan di dalamnya.
Gambar 19. Visual elemen bidang dengan outline, bidang positif dan negatif
(Sumber: Ching, Francis.D.K.,1989)
F. Tugas
RANCANGAN TUGAS I
PERENCANAAN
(Perkuliahan Minggu ke-1)
Dinamis
Alt. I
Komposisi 3 Dimensi
Alt. II
Formal
Alt. III
Ritmis