Anda di halaman 1dari 9

SIMULASI KOMPUTER DESAIN INTERIOR

PRODI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS PELITABANGSA
Sumber : https://interiordesign.id/

Unsur dan Elemen Dasar Desain Interior


Memahami unsur dan elemen dasar desain interior akan membantu Anda
merencanakan rancangan interior yang fungsional dengan estetika yang
terpenuhi. Elemen-elemen dasar desain interior ini biasa digunakan sebagai
landasan dasar bagi para desainer maupun pemilik rumah saat merancang
bangun ruang.
Hal lainnya, seperti prinsip-prinsip desain, bertindak dan berperilaku layaknya
sebagai aturan main untuk memanfaatkan unsur-unsur dan elemen desain
tersebut secara efektif.
Ruang, garis, bentuk, warna dan tekstur, semua bekerja sama
dan harus dipikirkan dengan baik untuk mencapai satu penampilan ruang yang
sempurna. Relasi di antara berbagai unsur dan elemen dasar desain tersebut
juga menjadi faktor penentu seberapa baik sebuah gagasan dan konsep
interior.
Sumber : https://interiordesign.id/

1.Ruang
Adalah area yang disediakan untuk tujuan tertentu. Dalam desain interior, ruang bersifat
tiga dimensi: memiliki panjang, lebar dan tinggi. Ukuran ruang dapat berkontribusi pada
perasaan positif atau bahkan juga negatif. Ruang terbuka yang besar bisa memberi
perasaan yang lapang dan rileks, atau juga sebaliknya, bisa menyebabkan ruangan
terasa tidak enak dan dingin. Sebagai perbandingan, sebuah ruangan kecil juga bisa
terasa sangat nyaman atau mungkin tampak ramai dan memberi kesan perasaan sibuk
dan kacau. Simpulannya: desain interior bukanlah soal ukuran, melainkan bagaimana
mengembalikan fungsi, estetika serta aspek psikologis.
Sumber : https://interiordesign.id/

2.Garis
Garis adalah elemen dasar desain yang mengacu pada gerakan terus menerus
dari suatu titik sepanjang permukaan. Setiap baris membangkitkan respons
emosional dan menyampaikan perasaan yang berbeda. Beberapa poin tentang
efek garis dalam desain dan tata letak ruangan adalah sebagai berikut:
▪ Garis vertikal mengirimkan perasaan bermartabat dan formal dan
menyebabkan mata bergerak ke atas, menambah ketinggian visual.
▪ Garis horisontal tenang dan paling stabil dari semua bentuk garis. Mata
bergerak dari sisi ke sisi sepanjang garis horizontal, memperluas area atau
objek yang dilihat.
▪ Melengkung besar dengan gelombang panjang yang santai dan lembut.
▪ Garis melengkung kecil dengan gelombang yang sangat pendek menunjukkan
kegembiraan dan energi.
▪ Garis diagonal menyampaikan perasaan drama dan bisa menambah
ketegangan pada sebuah ruangan.
Sumber : https://interiordesign.id/
Sumber : https://interiordesign.id/

3.Bentuk
Semua hal tentu memiliki bentuk, atau bentuk fisik. Bentuknya bisa diukur dari atas ke
bawah (tinggi), sisi ke sisi (lebar) dan belakang ke depan (kedalaman). Terdapat dua
jenis bentuk: buatan manusia dan organik.
Dalam hubungan dengan lingkungan sekitar mereka, bentuk bisa membosankan atau
bahkan menarik. Penting menggunakannya secara kreatif untuk memastikan bentuk-
bentuk agar dapat melengkapi suasana dan desain sebuah ruang.
▪ Bentuk buatan manusia sering geometris dan lebih simetris
▪ Bentuk organik ditemukan secara alami dan lebih asimetris
Sumber : https://interiordesign.id/

4.Warna
Warna, terlihat pada permukaan benda atau sumber cahaya berwarna, menarik langsung
emosi dan menentukan mood dalam sebuah ruang.
“Hue” adalah nama teknis yang diberikan pada warna seperti yang tercermin. Warna netral
dan kurang visual invasif menenangkan dan nyaman. Sedangkan warna cerah dan berani
membuat ruangan menjadi menarik atau juga bisa menimbulkan kegelisahan.
Warna, yang digunakan untuk membangun suasana hati, menarik perhatian ke focal
point atau menyamarkan fitur yang tidak menguntungkan bisa menjadi elemen yang kuat
dalam desain interior. Hitam, putih, dan warna abu-abu sama efektifnya dengan desain yang
bagus seperti nuansa merah, biru, ataupun hijau.
Sumber : https://interiordesign.id/

5.Tekstur
Ada dua jenis tekstur: taktil dan tersirat.
Tekstur taktil adalah apa yang dirasakan saat benda disentuh secara fisik. Tekstur tersirat
adalah kualitas visual suatu objek yang ditafsirkan oleh mata seseorang dan bukan
sentuhan.
Seperti semua elemen desain lainnya, tekstur juga bisa memicu respons emosional.
Misalnya kasar. Tekstur kursus menunjukkan kualitas yang kokoh. Selain itu, tekstur halus
menunjukkan formalitas dan keanggunan. Semuanya memiliki tekstur dan penggunaannya
bisa menambahkan desain ruangan yang memancarkan karkater dan kepribadian, dengan
variasi desain apapun.

Anda mungkin juga menyukai