Anda di halaman 1dari 22

TeoriKuliah

Interior dan Konsep


ke 2 Tanggal 23 Agustus 2022

Oleh : Zulfikar Taqiuddin


Materi minggu ke 2

• Mampu merangkum dan merumuskan prinsip dasar


perancangan ruang dalam dan proses perancangannya

• Latihan 2 (Tugas 1) : Merangkum kembali materi


tentang teori dasar perancangan ruang dalam
Pengertian Perancangan Ruang Dalam
• Design interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan
perencanaan ruang dalam didalam bangunan. Keadaan fisiknya
memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan,
gagasan yang menyertai tindakan kita. Sebuah desain interior juga
mempengaruhi pandangan suasana hati dan kepribadian kita.
Pengertian Perancangan Ruang Dalam
• Adalah suatu proses menata sebuah ruang dalam baik dari aspek
penempatan furniture, pemilihan warna, perbandingan antara
dimensi ruang dengan furniture, sistem sirkulasi dalam ruang
Pengertian Perancangan Ruang Dalam
• Ruang dalam disusun atau dibatasi oleh 3 unsur pembentuk ruangan
antara lain unsur elemen dasar, elemen samping dan elemen atas.
Ketiga unsur ini dalam proses merancang harus mendapatkan
perhatian khusus dari perancang karena ketiga unsur ini nantinya
akan mempengaruhi kualitas suatu ruangan.
Tujuan Merancang Interior
• Bagaimana arsitek mampu mambuat suasana ruangan menjadi
nyaman, aman, indah dan Harmonis.
• Pengembangan fungsi, pengayaan nilai estetis, dan peningkatan aspek
psikologis dari sebuah ruangan  memberi kualitas ruang dalam.
• Interior merupakan bagian yang terintegrasi dengan struktur
bangunan, visual, pencahayaan, akustik, kenyamanan thermal dll.
• Elemen dasar perancangan interior yaitu garis, bentuk/ bidang,
ruang, cahaya, warna, pola dan tekstur.
• Selain elemen perancangan ada juga prinsip perancangan, yaitu
keseimbangan, irama, proporsi, skala, harmonis.
a. Garis
Garis-garis vertikal dapat dibentuk dari fitur
jendela, pintu, lemari, dan lainnya. Garis-garis
vertikal akan memberikan ilusi sebuah ruangan
menjadi lebih tinggi.

Garis horizontal, vertikal, zigzag, dan garis dinamis


lainnya akan membantu membentuk karakter
ruangan dan memberikan visual yang menarik.
Garis-garis dinamis, seperti diagonal, zigzag, atau garis lengkung. Garis-garis tersebut dapat
dibentuk dari tangga, ukiran pada furnitur, dan lainnya. Namun, terlalu banyak menggunakan
garis dinamis dalam satu ruangan juga dapat mengganggu pandangan.

Idealnya, ke tiga jenis garis tersebut dapat diseimbangkan atau hanya memilih satu fitur garis
dominan.
Penerapan Garis
Garis akan membantu membentuk
karakter ruangan dan memberikan
visual yang menarik

Menciptakan garis-garis
menggunakan perabotan ruangan
dan desain struktural
dapat membentuk harmoni, kesatuan,
dan kontras

Garis-garis horizontal yang dibentuk


dari meja dan permukaan lain dapat
membuat ruangan tampak lebih luas
dan panjang.
b. Bentuk/ Bidang
Bidang merupakan gabungan atau pertemuan
antara garis yang satu dengan garis yang lain
sehingga hubungan atau pertemuan tersebut
menghasilkan sebuah bidang.

Sifat bidang yaitu memiliki panjang, lebar,


kedudukan dan arah.
Dalam merancang ruang dalam, bidang
merupakan komponen terpenting
Bidang terbagi menjadi beberapa jenis yaitu karena mendesain ruang dalam sama
bidang geometri, bidang organik, bidang halnya kita menyusun bidang-bidang
tersudut, dan bidang bebas. sehingga terbentuklah sebuah ruang.
Penerapan bidang Bidang geometri adalah bidang yang
dibuat berdasarkan matematika,
contoh lingkaran, persegi, trapesium
dll.

Bidang organik adalah bentuk yang


terbentuk dari lengkungan bebas dan
memberikan kesan pertumbuhan

Bidang tersudut adalah bidang yang


dibentuk oleh garis yang dibeberapa
bagiannya membentuk sebuah sudut

Bidang bebas adalah bidang yang


memiliki bentuk yang bebas atau tidak
beraturan

Bentuk bisa berupa objek-objek


terbuka atau tertutup.
c. Ruang
Ruang merupakan gabungan dari beberapa bidang sehingga menciptakan suatu ruang
dimensional. Sifat ruang yaitu memiliki panjang, lebar, tinggi, bentuk, permukaan,
orientasi, serta posisi.

Penentuan bentuk ruang nantinya akan mempengaruhi faktor psikologis penghuninya


sehingga dalam merancang ruang dalam unsur ruang sangat penting dan wajib menjadi
perhatian utama bagi seorang arsitek.

Dalam penerapan ruang harus mempertimbangkan konsep, keseimbangan visual, skala


dan ukuran furnitur serta objek-objek yang ada di dalam ruangan.

Furnitur dan objek-objek lainnya bisa membuat ruangan terlihat lebih besar atau lebih
kecil. Contohnya, objek yang tinggi, seperti rak buku, bisa membuat ilusi ruangan terlihat
lebih tinggi.
Penerapan Ruang
Penerapan Pencahayaan
Pencahayaan yang baik dapat membuat ruangan terasa lebih hangat dan hidup.
Ruang makan dengan gaya Skandinavia ini memanfaatkan pencahayaan alami dari sliding
door dan jendela full height. Pencahayaan alami pada desain ruangan ini membawa
suasana outdoor ke dalam ruangan.

Selain fungsional, pencahayaan


bisa mengatur suasana di
dalam ruangan sekaligus
menekankan warna, garis, dan
tekstur. Lampu adalah fitur
visual yang dapat menambah
nilai estetis dalam desain.

Kebutuhan pencahayaan pada


setiap ruang berbeda-beda
Penerapan Pencahayaan
Pencahayaan alami atau buatan adalah salah
satu aspek penting dalam keberhasilan desain
interior. Tanpa pencahayaan, elemen-elemen
interior lainnya tidak dapat berfungsi dengan
maksimal.
Tiga kategori utama pencahayaan yang
digunakan dalam desain interior: general
lighting atau ambience lighting, task lighting,
dan accent lighting.

Saat mempertimbangkan jenis lampu dan teknik


pencahayaan, penting untuk mengetahui aktivitas
apa yang akan sering dilakukan di ruangan
tersebut. Misalnya, ruang kerja dan ruang belajar
akan membutuhkan pencahayaan yang terang
akan dapat meningkatkan konsentrasi. Sedangkan
warna lampu yang lebih lembut cocok untuk
diaplikasikan pada ruang tamu.
e. Warna
Warna merupakan pembiasan dari
sebuah cahaya. Keberadaan warna
nantinya akan mempengaruhi faktor
psikologis penghuni karena warna
memiliki sifat dan karakteristis yang
berbeda-beda  seorang arsitek harus
cermat dalam menentukan warna agar
warna yang digunakan nantinya sangat
berhubungan dengan aktivitas yang
akan diwadahi dalam sebuah ruangan.

Lingkaran warna menunjukan atau membagi warna menjadi tiga jenis yaitu warna primer,
sekunder dan tersier. Dalam lingkaran warna juga menunjukan warna-warna apa saja
yang termasuk warna komplementer, warna analog, warna hangat dan warna dingin.
Sehingga lingkaran warna ini dapat menjadi pedoman seorang arsitek dalam merancang
atau menentukan warna sebuah ruangan.
Penerapan Warna
Fungsi warna:
- mempertegas konsep desain interior
- membentuk suasana hati dan
- menstimulasi respons fisik dan
psikologis manusia.

Sebaiknya memilih warna sesuai dengan


ukuran dan tujuan pemakaian ruangan.
Menerapkan warna cerah pada ruangan yang
berukuran kecil akan mengesankan ruangan
tampak lebih besar secara visual.
Penerapan Warna
Warna memiliki kemampuan untuk
membangun suasana, menonjolkan
fitur ruangan, serta memberikan ilusi
luas ruangan.

Warna bisa memunculkan kenangan


dan mengubah emosi dengan
menstimulasi respons fisik dan
psikologis dari tubuh kita.
Contohnya, warna hijau dan biru
memunculkan kesan tenang
dan cocok digunakan di dalam kamar
tidur, sementara warna merah dapat
mendorong nafsu makan sehingga
lebih cocok digunakan di dapur.
Penerapan Tekstur

Tekstur terdiri dari dua kategori, yaitu tekstur visual dan tekstur aktual.
Tekstur visual dapat dirasakan oleh mata, kesan tekstur dapat diterima oleh seseorang hanya
dengan melihat objek. Efek ini biasanya ditemukan dalam bentuk pola atau motif.

Tekstur aktual dapat dilihat, dirasakan, dan memiliki karakteristik tiga dimensi. contoh, bantal
dengan sarung yang lembut dengan motif warna-warni dapat dinikmati tidak hanya dengan mata,
tetapi juga dengan sentuhan.
f. Pola
Pola adalah desain dekoratif yang digunakan secara berulang. Pola garis-garis horisontal
dapat digunakan sebagai alternatif untuk memberikan kesan lebar, tetapi jika ingin
memberikan kesan ruangan menjadi tinggi maka pilihannya pola garis-garis vertikal.

Pola memiliki fungsi yang sama dengan tekstur


untuk menambah daya tarik ruangan. Pola
diciptakan dari penggunaan desain yang
repetitif dan bisa ditemukan pada wallpaper,
furnitur, karpet, dan kain. Pola memiliki
berbagai tipe seperti contohnya garis-garis,
geometris, organik, motif, dan print.

Saat menerapkan pola, ukuran dan gaya


ruangan harus dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai