Anda di halaman 1dari 7

1.

ANALISIS UNSUR PERANCANGAN INTERIOR


 Warna

ORANGE / JINGGA
- Jingga adalah warna sekunder dan termasuk warna panas atau hangat. Warna jingga juga melambangkan kehidupan dan
kehangatan.
 
- Perpaduan jingga dan efeknya
- Jingga + Abu – abu muda            =    lembut, feminine
- Jingga + Hijau lumut                    =    natural
- Jingga + Emas / Silver                 =    kemewahan, tradisional
- Jingga + Coklat / Merah tua         =    natural, hangat
- Jingga + Putih / Krem                  =    lembut, feminine
- Jingga + Kuning                           =    cerah, hangat, cemerlang
- Jingga + Hijau tosca                    =    cerdas, berselera tinggi
 
- Aplikasi Desain
- Warna jingga terang sering dipakai dalam desain grafis terutama untuk iklan, karena warna ini bersifat sangat menarik
perhatian, sehingga orang mau melihat. Misalnya logo sebuah bank, warna cat mobil, mainan anak;
- Perpaduan warna jingga, kuning, dan hijau terang sering dipakai untuk bungkus obat – obatan atau jamu – jamuan yang
bersifat alami;
- Warna jingga juga sering dipakain untuk sekolah taman kanak – kanak atau play group karena member kesan ceria dan
dinamis.
- Secara garis besar unsur warna yang digunakan dalam desain interior ini adalah: warna komplementer.
 Material
Material yang digunakan pada lantai desain interior ini berupa granit dan oada ruang tamu material lantai berupa lantai kayu vinly
yang dimana penggunaan material granit bisa menciptakan kesan dingin dan elegan serta pemilihan lantai kayu vinly untuk
menciptakan suasana hangat.
 Penerangan
Dalam penerangan utama di berbagai ruangan menggunakan downlight serta menggunakan lampu sorot yang berguna menerangi
salah satu objek.

 Pola
Pola memiliki fungsi yang sama dengan tekstur untuk menambah daya tarik ruangan. Pola diciptakan dari penggunaan desain
yang repetitif dan bisa ditemukan pada wallpaper, furnitur, karpet, dan kain. Pola memiliki berbagai tipe seperti contohnya garis-
garis, geometris, organik, motif, dan print. Pola garis disini tercipta dari garis lurus yang ditimbulkan oleh adanya lantai kayu
vinly.

 Bentuk
Yang dimaksud dengan bentuk di sini adalah bentuk fisik dari segala sesuatu yang ada di dalam ruangan yang memiliki tiga
dimensi.  Bentuk biasanya terdiri dari bentuk geometris dan natural. Bentuk geometris biasanya terdapat pada garis-garis yang
menonjol dan sudut-sudut, serta terlihat seperti buatan manusia. Sebaliknya, bentuk natural adalah bentuk-bentuk organik yang
dibuat oleh alam sehingga bentuknya lebih asimetris. Bentuk bisa berupa objek-objek terbuka atau tertutup.

2. ANALISIS PRINSIP PERANCANGAN INTERIOR

 Kesatuan dan Harmonisasi

Setiap unsur-unsur desain harus saling menyatu dengan baik, saling mendukung, melengkapi, menyatu dan terlihat harmonis.
Dengan adanya kesatuan dan harmonisasi dalam setiap unsur-unsur desain, maka akan terlihat sempurna dan sesuai dengan konsep
yang sudah ditentukan. Misalnya keserasian antara warna, pola, bentuk dan material desain.
 Keseimbangan

Desain interior yang baik adalah desain yang memiliki keseimbangan, setiap desain memiliki porsi yang sama dan tidak terlihat
lebih condong pada salah satu unsur, hal ini harus diperhatikan agar semua unsur selaras dan seimbang. Terdapat 3 jenis
keseimbangan, yaitu:

- Simetris: keseimbangan yang sederhana sebagai suatu unsur yang berulang pada setiap sisi nya, keseimbangan ini harus
diperhatikan karena dapat memberikan kesan yang monoton dan membosankan, misalnya penataan kasur dengan 2 meja
keceil pada setiap sisi nya.
- Asimetris: Segala warna, bentuk, dan tekstur terlihat serasi satu sama lain tanpa terlihat monoton, misalnya penataan suatu
peralatan yang menarik seperti adanya Meja besar dan ditempatkannya meja-meja kecil disisi lainnya.
- Radial: Yaitu suatu keseimbangan dimana unsur terdapat pada satu titik tengah dan terdapat unsur lain yang memancar
disekitarnya, misalnya meja makan bundar yang dikelilingi oleh 5 kursi disekitarnya.

 Irama

Seperti musik yang memiliki irama, desain interior juga memiliki suatu irama, irama dalam hal ini yaitu adanya urutan dan
penataan yang harmonis. Irama sangat penting dalam meningkatkan keindahan dan kenyamanan, misalnya pada dekorasi dinding
dengan jarak dan peletakan yang berurutan secara rapi.

 Komposisi

Hal yang sangat penting lainnya adalah komposisi, yaitu penataan unsur-unsur interior menjadi lebih nyaman. Misalnya pada
denah komposisi suatu ruangan kerja, dilakukan komposisi penataan ruanganan rapat, pegawai, dan ruang direktur.

 Skala dan Proporsi

Setiap ruangan memiliki kesan yang berbeda, terkadang terasa sempit dan di beberapa ruangan lain terasa sangat luas. Hal ini lah
yang menjadi faktor pentingnya skala dan proporsi dalam membuat desain interior.
 Titik Fokus

Merupakan titik fokus perhatian atau menjolkan suatu unsur yang akan menjadi sorotan utama bahkan memberi kesan baik pada
saat pandangan pertama memasuki ruangan. Misalnya pada salah satu desain interior yang ingin menonjolkan hiasan dinding yang
sangat indah, yaitu menjadi titik fokus pusat perhatian pada suatu ruangan.

 Detail

Penyusunan unsur-unsur yang terdapat dalam interior suatu ruangan harus benar-benar diperhatikan secara serius, misalnya
dilakukan pemilihan material ruangan yang cocok dengan desain interior nya, pengukuran jarak atau tata letak, dan pemilihan
dekorasi hingga hiasan-hiasan dinding yang tepat agar mendapat hasil yang memuaskan. Segala unsur-unsur harus diperhatikan
dengan detail agar mendapatkan keuntungan saat mendesain interior rumah.

 Warna

Warna merupakan unsur yang sangat penting dalam prinsip desain interior, terciptanya ruangan yang indah dan nyaman akan
sangat dipengaruhi oleh pemilihan warna yang tepat, karena warna selalu memberikan kesan-kesan tersendiri dalam segala situasi.

Banyak cara yang dapat dilakukan dalam merancang desain interior yang bagus dan nyaman, kita bisa mulai dengan penataan hal-
hal kecil seperti membuat hiasan dinding atau penataan dekorasi. Jika ingin lebih praktis kita dapat bekerjasama dengan jasa
kontraktor interior indonesia yang profesional, sehingga desain interior pada suatu ruangan sangat memuaskan dan sesuai seperti
apa yang kita inginkan.

3. ANALISA TEMA INTERIOR


Penerapan tema interior maskulin pada rancangan ini terdapat berbagai pertimbangan, diantaranya:
1. Pemilihan warna-warna gelap Untuk memunculkan sisi maskulin, Pengaplikasian warna-warna gelap di setiap sudut rumah.
Warna gelap memang memberikan kesan netral sekaligus menciptakan sisi elegan di dalam rumah. Warna gelap yang bisa
Anda gunakan untuk memberikan kesan maskulin adalah hitam, coklat tua, biru dongker, dan abu-abu.
2. Pola bergaris tebal dan aksen kotak-kotak Desain interior rumah maskulin ditandai dengan pola bergaris tebal dengan berbagai
macam aksen kotak-kotak pada hiasan maupun lukisan dinding. Pola tersebut dapat ditemui pada karpet serta perabotan rumah
tangga lainnya. Maka dari itu, motif berbentuk bunga dan polkadot harus dihindari untuk menciptakan interior rumah bergaya
maskulin.

3. Sofa berbahan kulit Salah satu elemen yang memunculkan sisi maskulinitas pada suatu interior rumah adalah dengan
pemilihan sofa berbahan kulit. Anda bisa mencari warna apapun kecuali warna terang untuk mendukung sofa berbahan kulit,
seperti hitam, coklat, bahkan putih. Perlu diingat, jangan meletakkan berbagai macam aksesoris bantal yang berwarna terang
karena akan menghilangkan sisi maskulin di dalam interior rumah.

4. Pencahayaan redup Jika interior rumah bergaya feminin membutuhkan cahaya terang, hal tersebut tak berlaku pada interior
maskulin. Desain interior rumah bergaya ini diketahui harus mempertimbangkan pencahayaan yang tak berlebihan. Anda bisa
menambahkan berbagai macam aksesoris pada gaya ini asal dengan jumlah sewajarnya, seperti buku atau tanaman hias.

Anda mungkin juga menyukai