Anda di halaman 1dari 2

TEMA : ARSITEKTUR POST MODERN

Pengertian Arsitektur Post Modern

Arsitektur pasca-modern adalah sebuah gaya atau gerakan yang timbul pada 1960an sebagai
reaksi melawan austeritas, formalitas, dan kekurangan varietas arsitektur modern, terutama dalam gaya
internasional yang diadvokasikan oleh Le Corbusier dan Ludwig Mies van der Rohe. Gerakan tersebut
memberikan sebuah doktrin dari arsitek dan pakar teori arsitektural Robert Venturi dalam buku tahun
1966 buatannya Complexity and Contradiction in Architecture.

Arsitektur post modern merupakan percampuran gaya arsitektur tradisional dan nontradisional,
gabungan modern dan nonmodern. Gaya bangunan arsitektur post modern menerapkan perpaduan dua
unsur (hybrid) dan bermuka ganda atau disebut juga double coding.

Adapun aliran dalam arsitektur postmodern yang harus diketahui, yaitu sebagai berikut.

Arsitektur Post Modern Historicism Gaya bangunan dalam aliran arsitektur postmodern
historicism biasanya menerapkan elemen dalam arsitektur klasik.

Arsitektur Post Modern Straight Revivalism Elemen-elemen dalam arsitektur neoklasik


dihidupkan kembali pada aliran arsitektur post modern straight revivalism ini.

Arsitektur Post Modern Neovernacularism Gaya bangunan arsitektur post modern neo
vernacularism mengawinkan elemen dalam arsitektur modern dengan elemen tradisional.

Arsitektur Post Modern Contextualism Pada arsitektur postmodern contextualism, konsep gaya
bangunan mengarah dan terpusat pada lokasi penempatan bangunan.

Arsitektur Post Modern Metaphor dan Metaphysical Gaya bangunan arsitektur postmodern
metaphor dan metaphysical biasanya menarik, unik dan filosofis.

Arsitektur Post Modern Space Aliran ini memperlihatkan proses pembentukan ruang dengan
cara mengomposisi sejumlah komponen bangunan.

Berikut ini beberapa contoh bangunan arsitektur post modern sebagai berikut :
s

Ciri-ciri Arsitektur Post Modern sebagai berikut:

 Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal dan populer.


 Membangkitkan kenangan yang bersifat historik, misalnya penerapan elemen dalam
arsitektur klasik.
 Berkonteks urban seperti bangunan arsitektur postmodern contextualism.
 Menerapkan kembali teknik ornamentasi.
 Representasional.
 Berwujud metaforik, artinya bisa berupa bentuk lain.
 Hasil dari partisipasi.
 Mencerminkan aspirasi umum.
 Bersifat plural atau beraneka ragam.

Anda mungkin juga menyukai