Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Arsitektur Postmodern

Arsitektur postmodern adalah gerakan abad ke-20 yang dicirikan oleh perpaduan gaya klasik dan modern
yang tidak wajar dan eklektik untuk menciptakan karya arsitektur tunggal yang bercita-cita terlihat tidak
seperti sebelumnya. Arsitektur postmodern menerapkan keragaman gayalsty/e dalam berarsitektur. Tidak
ada aturan baku yang mengikat tentang bagaimana langgam postmodern itu sendiri. Yang ada merupakan
pengelompokan jenis-jenis aliran dalam postmodern sesuai dengan ideologi, gaya, dan ide desain masing-
masing arsitek.

Sejarah Lahirnya Arsitektur Postmodern

Postmodernisme muncul pada tahun 1960-an dan 1970-an sebagai reaksi kritis yang didorong oleh arsitek
dan tanggapan terhadap arsitektur modern yang berlaku pada pertengahan abad ke-20, di mana arsitek
postmodern memiliki antarmuka yang kaku dan tanpa ruang yang dibangun dengan bahan modern yang
elegan seperti baja. dan kaca dan sedikit perhiasan dan emosi. Arsitek postmodern percaya bahwa cita-
cita utopis Modernisme sebagai bentuk demokratisasi demokratis arsitektur yang dapat diakses oleh
massa telah gagal dan bahwa momen budayanya telah berlalu (klaim yang, mengingat popularitas abadi
modernis abad ke-21, belum lulus ujian waktu). Sementara Modernisme didedikasikan untuk keteraturan
dan kesederhanaan, Postmodernisme mencakup kompleksitas dan kontradiksi, ditampilkan dalam sebuah
buku berpengaruh tahun 1966 oleh arsitek Amerika postmodern Robert Venturi berjudul: Complexity and
Contradictions in Architecture. Postmodernisme berkembang pesat selama ledakan ekonomi pada 1980-
an dan berlanjut hingga 1990-an, meninggalkan serangkaian monumen arsitektur yang penuh kekerasan,
kebanggaan, dan menentang gender, pertama di Amerika Serikat dan kemudian di seluruh dunia di
tempat-tempat seperti Eropa, Jepang dan Australia, dimana pengaruhnya menyebar. Postmodernisme
telah mempengaruhi arsitektur kontemporer hingga saat ini.

Ciri – Ciri Arsitektur Postmodern

 Perpaduan gaya arsitektur dan era


 Bentuk pahatan
 Seringkali mengambil warna-warna cerah, terkadang dalam bentuk ubin keramik atau kaca patri.
 Penggunaan detail ornamen klasik secara liberal yang diambil dari gerakan arsitektur masa lalu
sering dicampur dan dicocokkan dengan cara yang tidak konvensional.
 Menggunakan abstraksi
 Ditandai dengan kesenangan, imajinasi, humor, ironi.
 Penggunaan trompe l’oeil
 Bentuk idiosinkratik yang melanggar aturan yang menentang kode dogmatis Modernisme
Contoh Bangunan Arsitektur Postmodern

 Gedung Portland, dirancang oleh mendiang arsitek Michael Graves


 Vanna Venturi House di Chestnut Hill, Philadelphia dibangun pada tahun 1964 oleh arsitek
Robert Venturi dan Denise Scott Brown
 Neue Staatsgalerie di Stuttgart, Jerman, dirancang oleh James Stirling, Michael Wilford dan
Associates
 Pompidou Centre didesain oleh arsitek Renzo Piano dan Richard Rogers.

Charles Jenck
Charles Jenck adalah seorang arsitek dan sejarawan arsitektur Amerika yang mungkin paling dikenal
sebagai kritikus yang pertama kali mendefinisikan Post-Modernisme dalam arsitektur, yang kemudian
memunculkan definisi berikutnya di banyak bidang lainnya. Seorang profesor tamu di Universitas
California di Los Angeles, dia menulis lebih dari tiga puluh buku tentang arsitektur dan budaya dan
mengajar di seluruh dunia. Dia membuat beberapa program televisi tentang arsitektur dan merancang
bangunan, furnitur, dan taman lanskap.

Ciri - Ciri Arsitektur Postmodern Menurut Charles Jenck

1. Ideological : suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah dan
tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur postmodern, ideological adalah konsep yang
memberikan arah agar pemahaman arsitektur postmodern bisa lebih terarah dan sistematis.
 Double coding of Style: Bangunan postmodern adalah suatu paduan dari dua gaya atau
style, yakni: arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.
 Popular and Pluralist: Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah
tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan
tunggal.
 Semiotic Form: Penampilan bangunan mudah dipahami, karena bentuk-bentuk yang
tercipta menyiratkan makna atau tujuan atau maksud.
 Tradition and Choice: Merupakan hal–hal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau
disesuaikan dengan maksud atau tujuan perancang.
 Artist or Client: Mengandung dua hal pokok yakni yang bersifat seni (internal) dan yang
bersifat umum (eksternal) yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami
secara umum.
 Elitist and participative: lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap
borjuis seperti dalam arsitektur modern.
 Piecemeal: Penerapan unsur–unsur dasar, secara ‘sub’ saja atau tidak menyeluruh.
Unsur–unsur dasar seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lain–lain.
 Architect as Representative and Activist: Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah,
perancangan dan secara aktif berperan serta dalam perancangan.

2. Stylistic : adalah gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang khusus.
Pengertian gaya-gaya dalam arsitektur postmodern adalah suatu pemahaman bentuk, cara, rupa
dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post modern:
o Hybrid Expression: adalah penampilan hasil gabungan unsur–unsur modern dengan
Vernacular, Local, Metaphorical, Revivalist, Commercial, dan Contextual.
o Complexity: adalah hasil pengembangan ideologi-ideologi dan ciri-ciri postmodern yang
mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan perancangan yang bersifat
kompleks. Pengamat diajak menikmati, mengamati, dan mendalami secara lebih
seksama.
o Variable Space with Surprise: adalah Perubahan ruang–ruang yang tercipta akibat
kejutan, misalnya: warna, detail elemen arsitektur, suasana interior dan lain–lain.
o Conventional and Abstract Form: adalah menampilkan bentuk konvensional dan bentuk-
bentuk yang rumit (popular), sehingga mudah ditangkap artinya.
o Eclectic: adalah Campuran langgam-langgam yang saling berintegrasi secara kontinu
untuk menciptakan unity.
o Semiotic adalah arti yang hendak di tampilkan secara fungsi.
o Varible Mixed Aesthetic: Gabungan unsur estetis dan fungsi yang tidak mengacaukan
fungsi.
o Pro Organic Applied Ornament: Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup dan
kaya ornamen.
o Pro Representation: Menampilkan ciri–ciri yang gamblang sehingga dapat memperjelas
arti dan fungsi.
o Pro Metaphor: Hasil pengisian bentuk–bentuk tertentu yang diterapkan pada desain
bangunan sehingga orang lebih menangkap arti dan fungsi bangunan.
o Pro Historical Reference: Menampilkan nilai-nilai historis pada setiap rancangan yang
menegaskan ciri-ciri bangunan.
o Pro Humor: Mengandung nilai humoris, sehingga pengamat diajak untuk lebih
menikmatinya.
o Pro Simbolic: Menyiratkan simbol-simbol yang mempermudah arti dan yang dikehendaki
perancang.
3. Design Ideas: adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide desain dalam Arsitektur Post
Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari Arsitektur Post Modern.
 Contextual Urbanism and Rehabilitation: Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan
dengan suatu lingkungan urban.
 Functional Mixing: Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam
perancangan.
 Mannerist and Baroque: Kecenderungan untuk menonjolkan diri.
 All Pletorical Means: Bentuk rancangan yang berarti.
 Skew Space and Extensions: Pengembangan rancangan yang asimetris-dinamis.
 Street Building
 Ambiguity: Menampilkan ciri-ciri yang mendua atau berbeda tetapi masih satu kesatuan
dalam fungsi.
 Trends to Asymetrical Symetry: Menampilkan bentuk-bentuk yang berkesan
keasimetrisan yang seimbang.
 Collage/Collision adalah gabungan atau paduan elemen-elemen yang berlainan

Macam – Macam Aliran Postmodern


METAPHOR - METAPHYSICS

Metafora dan metafisik dapat dijelaskan sebagai acuan signifying baru, dimana pada arsitektur metafora,
ia mengolah elemen bangunan secara eksplisit maupun implisit dengan suatu simbol atau sistem pertanda
yang biasa dikenal. Sementara metafisik, mengembangkan nilai – nilai religius atau historis kedalam
bentuk arsitektural.

Dasar Ideologi:

- Bentuk Semiotik
- Double Coding
- Popular Dan Pluralisme
- Arsitek Sebagai Aktivis Dan Representatif

Dasar Gaya / Style:

- Pro Organis
- Pro Simbiolisme
- Artikulasi Semiotik
- Pro Metafor
- Pro Humor

Dasar Ide Desain:

- Kontekstual
- Ambiguitas
HISTORICISM

aliran Post-modern yang paling awal munculnya. Pada aliran ini komponenkomponen bangunan yang
berasal dari komponen-komponen tradisional tetap ditampilkan dengan penyelesaian yang modern;
misalnya bentuk tradisional yang dulunya menggunakan bahan dasar kayu lalu diganti dengan bahan
beton tetapi tetap diberi ornamen, bangunan dengan aliran ini banyak terdapat di Jepang dan Italia.

- Dasar ideologinya: bentuk semiotik, double coding, dan pluralisme.


- Dasar gaya/style: kompleks dan berlawanan, electik, pro-sejarah, penggunaan ornamen, artikulasi
semiotik, pro-presentatif.
- Dasar ide desain: mennerism, ambiguitas, kolase (gabungangabungan).

Gymnasium Building karya Kenzo tange Perpaduan antara modern dan tradisional Jepang
(double coding).
STRAIGHT REVIVALISM

merupakan ekspresi arsitektur yang secara langsung mengingatkan suatu tradisi. Ruang, bentuk dan
fasadnya dibuat berdasarkan karya arsitektur tradisional atau klasik (renaissance, gothic, roman) tanpa
mengubahnya sama sekali.

- Dasar ideologinya: bentuk semiotik, double coding, pluralisme, elitis, tradisi.


- Dasar gaya/style: kompleks dan berlawanan, elektik, pro-sejarah, penggunaan ornamen,
tergantung konteks, ekspresi hybrid.
- Dasar ide desain: kontekstual, fungsi bercampuran, ambiguitas.

New Gourna karya Hassan Fathy


NEO-VERNACULER

Merupakan suatu gabungan antara gaya arsitektur modern dengan tradisional setempat. Produk-produk
bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan vernacular, unsur-unsur vernacularnya
hanya digunakan dalam penampilan visual bangunan (pemakaian atap miring—batu bata abad Sembilan
belas).

- Dasar ideologinya: bentuk semiotik, double coding, popular dan pluralisme, arsitek sebagai artis
dan klien, arsitek sebagai aktivis dan representatif.
- Dasar gaya/style: kompleks dan berlawanan, elektik, pro-sejarah, proorganis, ekspresi hybrid,
artikulasi semiotik.
- Dasar ide desain: kontekstual urbanisme, fungsi bercampuran, ambiguitas, kolase.

Davao International Airport, karya Leandro Locsin di Filipina, salah satu contoh bangunan Neo
Vernacular.
AD-HOC URBANIST

Pembaruan kota dengan membuat ekspresi arsitektur yang memberikan penekanan pada suatu rancangan
khusus yang sudah dikenal masyarakat, sebagai aksen kawasan urban serta dibuat dengan memperhatikan
lingkungan sekitarnya. Ciri khususnya yaitu Adhocism (penambahan komponen baru pada suatu
perancangan tanpa memikirkan posisi dan lokasi yang tepat).

- Dasar ideologinya: bentuk semiotik, double coding, popular dan pluralisme, arsitek sebagai artis
dan klien, arsitek sebagai aktivis dan representatif.
- Dasar gaya/style: kompleks dan berlawanan, elektik, pro-organis, ekspresi hybrid, artikulasi
semiotik, kontekstual.
- Dasar ide desain: kontekstual urbanisme, fungsi bercampuran, ambiguitas, kolase.

Byker Housing di New Castle, karya Ralph Erskine.

POST MODERN SPACE

Merupakan tanggapan atas pemahaman ruang dalam arsitektur modern yang dipandang sebagai ruang
abstrak sebagai isi dari bentuk (form). Maka dalam aliran ini ruangnya bersifat historis, irasional atau
transformasional, yaitu dimana dua atau lebih ruang yang berlainan dapat digabung dan saling bertemu
sehingga menghasilkan aliran ruang yang tidak terbatas dan zoningnya ambigu. Dengan demikian ruang
yang dihasilkan akan menjadi misterius, kompleks dan penuh kejutan.

- Dasar ideologinya: bentuk semiotik, double coding, popular dan pluralisme, arsitek sebagai
aktivis dan representatif.
- Dasar gaya/style: ekspresi hybrid, artikulasi semiotik, kompleks dan berlawanan, bentuk abstrak,
kejutan dalam ruang.
- Dasar ide desain: fungsi bercampuran, bentuk miring, ambiguitas, keseimbangan asimetris,
artinya harfiah.
-

- Model of Biocentrum karya Pieter Eisenman.


DAFTAR PUSTAKA
Gisela Titania, K., Putri Indiartri, N., Kadek Ary, W., Anindya Dewi, L. (2015). Teori
Arsitektur: Charles Jencks (Post-modern Architecture). Academia.edu, 4-12.

arsitektur.uma.ac.id (2020, 14 Oktober) Arsitektur Postmodern? Diakses pada Kamis, 8 Februari


2024 Pukul 21:30, dari https://arsitektur.uma.ac.id/2020/10/14/arsitektur-postmodern/

britannica.com (2024, 16 Januari) Le Corbusier. Diakses pada Senin, 22 Januari 2024 Pukul
13:54, dari https://www.britannica.com/biography/Le-Corbusier

penerbitdeepublish.com (2023, 28 Maret) Cara Menulis Daftar Pustaka dari Internet atau
Website. Diakses pada Minggu, 01 Oktober 2023 Pukul 17:13, dari
https://penerbitdeepublish.com/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-website/

Anda mungkin juga menyukai