Anda di halaman 1dari 4

1.

Perkembangan Arsitektur Post Modernisme

Perkembangan Arsitektur Post Modernnisme

1. Pengertian
Arsitektur post modern merupakan percampuran gaya arsitektur tradisional dan
nontradisional, gabungan modern dan nonmodern.
Gaya bangunan arsitektur post modern menerapkan perpaduan dua unsur (hybrid) dan
bermuka ganda atau disebut juga double coding.
2. Perkembangan
Arsitektur post modern merupakan sebuah era yang menandai berakhirnya era
arsitektur modern.
Munculnya arsitektur postmodern berawal dari kejenuhan terhadap arsitektur modern.
Pada saat itu, nilai-nilai formalitas dan minimalis dalam arsitektur modern dianggap tidak
relevan lagi dengan tuntutan zaman. Gaya bangunan arsitektur modern dianggap tidak
bervariasi, hanya bentuk kotak yang seragam dan monoton sehingga melahirkan kejenuhan.
Tanda berakhirnya era arsitektur modern, yaitu adanya penghancuran Pruitt-Igoe
Housing di Kota Santa Louis, negara bagian Missouri, Amerika Serikat pada 15 Juli 1972. Kendati
demikian, bukan berarti arsitektur post modern ingin lepas dan membuang semua nilai-nilai
dalam arsitektur modern. Justru gaya bangunan arsitektur post modern sangat dipengaruhi oleh
gaya bangunan era sebelumnya.
Sejak 1980-an gaya bangunan arsitektur postmodern terus mengalami perkembangan,
lalu pada 1990-an perkembangannya lebih jauh lagi.
Salah satu tokoh arsitektur post modern, Charles Jenks mengelompokan arsitektur post
modern kedalam 6 jenis aliran arsitektur post modern yang menurutnya sudah ada sejak tahun
1960-an, di mana arsitektur post modern mulai berkembang:
a. Arsitektur post modern – Historicism
Dalam aliran arsitektur post modern historicism, desain bangunan atau rumah
modern dikombinasikan dengan berbagai elemen klasik seperti kolom-kolom ionic
dan doric serta ukiran-ukiran yang umumnya lebih banyak ditemukan pada arsitekur
klasik dibandingkan arsitektur modern.
b. Arsitektur post modern – Straight Revivalisme
Pada aliran arsitektur post modern straight revibalisme, elemen-elemen pada gaya
arsitektur neo klasik kembali dihidupkan lewat desain yang bersifat monumental
dan pengaplikasian komposisi desain yang berirama dan juga simetris
c. Arsitektur post modern – Neo-vernacularism
Aliran arsitektur post modern neo-vernacularism, elemen arsitektur yang sudah
modern kemudian dikawinkan dengan elemen tradisional atau lokal yang ada pada
lingkungan sekitar. Pengaplikasiannya bisa seperti penggunaan pola dekorasi
arsitektur Jawa pada bangunan modern, atau penggunaan bentuk atap gadang pada
bangunan dengan arsitektur modern.
d. Arsitektur post modern – Contextualism (Urbanist + ad Hoc)
Pada aliran arsitektur post modern contextualism, semua konsep desain mengarah
dan terpusat pada lokasi penempatan bangunan, di mana desain harus
memperhatikan lingkungan sekitar agar bisa tercipta komposisi yang selaras dengan
lingkungan sekitar. Aliran ini juga terkenal dengan nama aliran urbanist. Kalau dalam
bangunan rumah, bisa dibilang ini adalah filosofi menciptakan rumah ramah
lingkungan
e. Arsitektur post modern – Metaphor & Metaphisical
Bentuk dari desain arsitektur merupakan ekspresi eksplisit dan implisit dari
ungkapan metafora dan metafisika (spiritual) dari sang arsitek yang umumnya
memiliki cerita yang filosofis dibalik desain tersebut
f. Arsitektur post modern space
Aliran arsitektur post modern yang terakhir adalah aliran space, di mana desain
arsitektur memperlihatkan salah satu prinsip arsitektur, yaitu pembentukan ruang
dengan mengkomposisikan komponen bangunan itu sendiri

3. Ciri Khas dan Karakter dari Arsitektur Post Modern


Sebagai salah satu gaya arsitektur yang populer, arsitektur post modern punya ciri khas sendiri.
Menurut salah satu tokoh arsitektur Indonesia, Budi Sukada (1988), arsitektur post modern
memiliki ciri umum sebagai berikut :
 Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau populer
 Membangkitkan kembali kenangan kembali historik
 Berkonteks urban
 Menerapkan kembali teknik ornamentasi
 Bersifat representasional
 Berwujud metaforik (dapat berarti dari bentuk lain)
 Dihasilkan dari partispasi
 Mencerminkan aspirasi umum
 Bersifat plural
 Bersifat ekletik

4. Contoh:
The Guild House in Philadelphia by Robert Venturi (1960–63)
Portland Building by Michael Graves (1982)

Beverly Hills Civic Center by Charles Moore (1990)

PPG Place, Pittsburgh, Pennsylvania by Philip Johnson (1979–84)

Anda mungkin juga menyukai