Anda di halaman 1dari 7

ARSITEKTUR

BYZANTINE
Novrika Palulun F22118175
Uznul Arma Seo F22118099
Merrle Merllyn Melego F22118027
1.Wilayah dan cara penyebaran
Gaya ini berkembang di Byzantium atau disebut juga Konstantinopel
(sekarang Istanbul, ibu kota Turki). Ketika Konstantinopel akhirnya dikuasai
oleh pasukan Muslim pada tahun 29 Mei 1453, gaya inipun kemudian
diadopsi oleh umat Islam dan memunculkan apa yang sekarang menjadi ciri
khas semua masjid di dunia: kubah. Gaya Byzantine muncul ketika Kaisar
Konstantinus memutuskan untuk memindahkan ibu kota kekaisaran Romawi
ke arah timur, yaitu ke kota Konstantinopel (Byzantium) di Turki.
2.Fungsi-fungsi bangunan yang
mengaplikasikan
Bangunan yang mengaplikasikan gaya Byzantium ini memiliki fungsi yaitu
sebagai rumah ibadah. Bentuk kubah sebagai ciri pada gaya ini dianggap
sebagai symbol kekuasaan yang Maha Esa.
Basilika Sacre Cour (Paris, Prancis) Masjid Suleymaniye (Istanbul, Turki)
3.Identifikasi karakteristik:
 Bentuk dan peruangan (pola dan fungsi ruang)
Secara umum gaya Byzantium memiliki ciri khas bentuk dan peruangan sebagai berikut:
a) Kubah yang sangat besar pada bagian tengah bangunan.
b) Berbentuk sirkular atau sentral, berbeda dengan bentuk gereja pada umumnya yang
memanjang. Kadang bentuknya polygonal (bersisi banyak), misalnya hexagonal (bersisi
enam) atau octogonal (bersisi delapan).
c) Terdapat “semidome” berbentuk separuh kubah yang mengelilingi kubah utama di pusat.
d) Bagian interior sangat luas.
3.Identifikasi karakteristik:
 Estetika dan ornament
a) Hiasan atau dekorasi lebih bersifat “oriental” dengan ukiran bermotif
tumbuhan atau hewan, jarang menggunakan patung atau figur manusia.
b) Ciri khas gereja Byzantine adalah penggunaan hiasan berupa “mosaik”
pada dindingnya.
c) Jendela berukuran kecil dan berfungsi untuk pencahayaan.
3.Identifikasi karakteristik:
 Struktur konstruksi dan material
a) Atap:
Praktek penggunaan kubah, memakai konstruksi atap yang sangat sederhana dengan atap kayu aliran
Kristen Lama, maupun atap lengkung aliran Romawi dari batu.
b) Kolom:
kolom-kolomnya konstruktif, dengan kepala tiang (capital) bergaya Korintia dan Komposit.
c) Sky Line:
Secara keseluruhan pandang, gereja izantium merupakan kelompok banyak kubah yang mengelilingi kubah
utama secara simetris, sehingga berkesan vertikal.
d) Pilar-pilar berukuran sangat besar untuk menopang berat bangunan.
e) Dinding tebal dan terbuat dari batu bata
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai