Anda di halaman 1dari 10

MODERNITAS YANG HADIR DI

ARSITEKTUR BYZANTIUM DARI


ROMAWI
KELOMPOK

6
BYZANTIUM
Arsitektur Byzantium dibagi dalam 3 periode, yakni periode awal,
pertengahan dan akhir.

Periode Byzantium awal, dari permulaan abad ke-6 sampai pertengahan abad ke-9 adalah abad eksperimen
desain bangunan. Bentuk Basilika yang memanjang masih dipakai, akan tetapi tidak cocok dengan kebiasaan
setempat yang mempersembahkan misa di tengah-tengah ruang utama gereja dan buka pada salah satu sudut.

Dalam periode pertengahan antara akhir abad ke-9 sampai pertengahan abad ke-13 tidak lagi
mempergunakan 1 type dasar bangunan gereja, di masa ini digunakan 4 gaya terpusat yang berbeda
masing-masing terdiri dari inti kubah yang dibentuk menjadi beraneka ragam kombinasi antara lain segi
delapan dan bujur sangkar, sedangkan bagian sudut berkubah dihubungkan dengan ruang inti dengan
mengurangi ukuran pilaster, sehingga berkesan luas.

Periode akhir hampir sama dengan periode pertengahan, sedangkan


pengembangannya ditekankan pada unsur vertikal baik bagian luar
maupun dalamnya. Gereja periode pertengahan biasanya mempunyai
satu kubah bola, pada periode akhir mempunyai 5 kubah bola, yaitu
kubah besar ditengah dan kubah yang lebih kecil pada masing-masing
sudutnya.
DENAH
Denah Hagia Sophia Denah Basilika Constantin
(Byzantium) (Romawi) Gereja Byzantium merupakan bentuk Basilika
pada mulanya, setelah berkembang
membentuk polanya sendiri yaitu pola gereja
Byzantium yaitu Kubah Majemuk, kubah Bola
serta Denah terpusat. Karena daerah ini
berhadapan langsung dengan daerah Asia
Kecil, maka pengaruhnya banyak yang
masuk antara lain, kubah-kubah untuk
menutup denah segi-4 maupun polygonal
Segi empat polygonal, yang Denah sudah mulai bervariasi, dari gereja, makam maupun baptistery, hal
ditutup dengan atap kubah segi empat, lingkaran, ini mulai dikembangkan pada abad 5.
dan kubah kecil mengelilingi setengah lingkaran, dan Gaya Byzantine didasari oleh karya
kubah utama, sehingga kombinasi dari bentuk-bentuk bangunan Kristen awal yang menempatkan
bentuknya memusat serta tersebut. area pembaptisan dan kapel makam
simetris. sebagai area yang terpusat. Sehingga ruang-
Denah cenderung simetris
ruang atau relung yang mendampingi ruang
Sayap pendek yang sama
utama berformasi radial dengan pusatnya
pasa setiap sisinya,
mengambil bentuk cross.
yaitu makam atau meja altar di tengah.
Karena formasinya yang terpusat, Denahnya
pun tidak lepas dari bentuk-bentuk simetris
seperti bujur sangkar atau segidelapan?segi
banyak dengan ukuran sisi-sisinya yang sama,
bahkan berbentuklingkaran.
ATAP
Cita-cita arsitektur Bryzantine adalah mengkonstruksi atap gereja dengan atap kubah, karena kubah dianggap symbol dari
kekuasaan yang Maha Esa. Praktek penggunaan kubah, memakai konstruksi atap yang sangat sederhana dengan atap
kayu aliran Kristen Lama, maupun atap lengkung aliran Romawi dari batu.
Sistem konstruksi beton dari Romawi dikembangkan dengan pesat. Kubah yang merupakan ciri dari daerah timur, menjadi
model atap Byzantium yang merupakan penggabungan dari Konstruksi kubah dan sudut model Yunani dan Romawi.

Hagia Sophia Kuil Vesta


(Byzantium) (Romawi)
Metode pembuatan atap dari bahan batu Bangunan atap berbentuk kubah
Kubah dibentuk dengan type - simple (biasa setengah lingkaran)
Melon shaped (kubah belewah)
Compound (majemuk)
KUBAH
Type-type kubah yang diletakkan Kubah Byzantium diletakkan di atas bukaan denah berbentuk persegi (kubah
diatas denah segi-4 dilengkapi Romawi diletakkan di atas bukaan denah bentuk lingkaran)
dengan jendela kecil-kecil diatas, Prinsip lengkung Romawi namun mengalami modifikasi. Kubah ditopang
disebut Pendetive, dimana pada dengan struktur Pendentive.
masa Romawi kubahnya hanya
menutup bentuk denah melingkar
atau polygonal. Sedangkan
bahan pendetive tersebut
dipakai bahan bata atau batu
apung yang disebut Purnise.
Kubah dibuat tanpa
menggunakan penunjang Konstruksi lengkung Romawi untuk atap yang dikembangkan menjadi kubah
sementara (bekisting). Kubah
bola utama tersebut
melambangkan Surga menurut
ajarannya, sedangkan kubah-
kubah sudut atau disebut Squinch
untuk menggambarkan
ajarannya dalam bentuk mosaic
antara Bema atau bilik suci
dengan Naos atau ruang induk
atau nave, dipisahkan oleh
Iconostatis atau penyekat, sebagi
screen of picture “tirai”.
KOLOM
Capital kolom Byzantium memiliki banyak ornamen. Biasanya
monogram (inisial) kaisar atau penguasa dipahat di capital kolom.
Bentuk umum capital kolom adalah keranjang atau kubus. Kombinasi
kolom, balok dan busur ini merupakan ciri pedoman bagi arsitektur
Romawi selanjutnya. Langgam gaya yang dipakai pada arsitektur
Romawi untuk pilar-pilar adalah Doria, Ionia, Korintia, Komposit dan
Tuskana. Tidak ada bentukan manusia di sculpture Byzantium. Unsur
dekoratif dibuat dari bentukan gulungan, lingkaran dan bentuk
Capital Kolom dari Gereja St. Demetrius di
geometris lainnya atau dari bentukan yang mengikuti bentuk daun
Thessalonica dan bunga.
(Byzantium)
Kolom-kolomnya konstruktif, dengan kepala tiang
(capital) bergaya Korintia dan Komposit.

Romawi

Batang tiang penyangga atap menggunakan ciri – ciri yang sama dengan
yunani yaitu Doria, Inonia dan Korinthia.
Kolom tidak lagi berfungsi sebagai bagian dari konstruksi, namun menyatu
dengan dinding (pilaster), berfungsi sebagai dekorasi.
Kepala kolom umumnya beraliran korintien atau bermotif floral yang lebih
kompleks.
DINDING
Dinding memakai bahan bata, dan dibagian dalam (interiornya) dilapisi dengan mosaiK yang terbuat dari pualam warna-
warni yang menggambarkan ajarannya. Interior kaya dengan mosaik yang penuh warna menghiasi dinding, kubah dan
langit-langit. Warna dominan adalah biru dan emas. Gambar mosaik adalah cerita-cerita dari Injil atau cerita kekaisaran.
Mosaik dibuat dari kubus-kubus kecil (dari marmer atau kaca) yang direkatkan di lapisan semen.

Gereja San Vitale Colosseum

Dinding Gereja San


Vitale dihiasi
dengan fresco Dinding memakai
(lukisan dinding) bahan batu bata
yang masih terawat
hingga kini
BUKAAN PINTU DAN JENDELA

Pintu perunggu tidak hanya bertahan dan berkembang di zaman Romawi dan Yunani, tetapi terus dipakai sampai abad 20.
Di Romawi, misalnya, pintu perunggu yang digunakan biasanya berdaun ganda, tetap dengan poros atas-bawah. Model
pintu seperti ini ternyata dipertahankan saat kejayaan Kekaisaran Romawi bergeser ke Byzantium.
Busur setengah lingkaran dipakai untuk menunjang galery dan bukaan pada pintu dan jendela. Jendela-jendela kecil
setengah lingkaran mengelilingi dasar kubah (pendetive) . Bentuk Eksterior kadang tidak berhubungan/ tidak ada kesatuan
dengan bentuk interiornya. Dari luar bangunan terlihat cukup sederhana, datar, dengan jendela yang kecil dan ber-teralis .

Pintu Perunggu di Gereja


Pintu Kapel Romawi
Hagia Sophia dibuat
Gereja
pada tahun 537
BANGUNAN
ARSITEKTUR BYZATIUM

Hagia Irene Gereja San Vitale


Hagia Sophia ( Ravenna, Italia )
( Istanbul,Turki ) ( Istanbul, Turki )

Gereja St. Katedral Saint Sophia


Basilika St. Mark Basilika Sacre Cour Theodore ( Harbin, Cina )
( Venesia ) ( Paris, Perancis ) ( Turki )
KESIMPULAN
Bangunan bergaya Arsitektur Bryantine memiliki bentuk geometri yang komplek,dengan material batu sebagai material
utama dan bata dan plester sebagaimaterial tambahan, unsur dekorasi menjadi penting dan elemen utama dalam
bangunan publik, seperti Gereja. Bryzantine adalah perwujudan dari konsep atap lengkung dan kubah yang
menggantikan rangka atap kayu. Sistem konstruksi perletakan batu bata, yang diperkenalkan oleh bangsa Romawi
semacam pembuatan dinding bata secara umum, dan hal ini diadopsi untuk membentuk arsitektur Bryzantine.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/30405834/
Byzantine_Architecture_arsitektur_bizantium_sejarah_arsitektur_klasik_
http://architecturoby.blogspot.com/2009/03/arsitektur-romawi.html
https://www.msdixonart.com/byzantine.html
https://www.keluargapelancong.net/sisa-sisa-kejayaan-byzantium-di-istanbul/
https://www.art.com/products/p12060478-sa-i1507890/charles-felix-marie-texier-byzantine-
capitals-from-columns-in-the-nave-of-the-church-of-st-demetrius-in-thessalonica.htm
https://www.pallasweb.com/deesis/collection-of-doors-in-hagia-sophia.html
https://paigeevansdesign.wordpress.com/2013/11/05/how-to-read-a-building/
https://atpic.wordpress.com/2010/07/24/periode-kristen-awal-dan-byzantium-abad-3-11-m/
https://atpic.wordpress.com/2010/07/24/romawi/
https://id.pinterest.com/pin/547257792210936987/?autologin=true
https://lindagrafis88.blogspot.com/2014/11/sejarah-arsitek-romawi-kuno.html
http://balqisdream.blogspot.com/2010/06/arsitektur-byzantium.html

Anda mungkin juga menyukai