6
BYZANTIUM
Arsitektur Byzantium dibagi dalam 3 periode, yakni periode awal,
pertengahan dan akhir.
Periode Byzantium awal, dari permulaan abad ke-6 sampai pertengahan abad ke-9 adalah abad eksperimen
desain bangunan. Bentuk Basilika yang memanjang masih dipakai, akan tetapi tidak cocok dengan kebiasaan
setempat yang mempersembahkan misa di tengah-tengah ruang utama gereja dan buka pada salah satu sudut.
Dalam periode pertengahan antara akhir abad ke-9 sampai pertengahan abad ke-13 tidak lagi
mempergunakan 1 type dasar bangunan gereja, di masa ini digunakan 4 gaya terpusat yang berbeda
masing-masing terdiri dari inti kubah yang dibentuk menjadi beraneka ragam kombinasi antara lain segi
delapan dan bujur sangkar, sedangkan bagian sudut berkubah dihubungkan dengan ruang inti dengan
mengurangi ukuran pilaster, sehingga berkesan luas.
Romawi
Batang tiang penyangga atap menggunakan ciri – ciri yang sama dengan
yunani yaitu Doria, Inonia dan Korinthia.
Kolom tidak lagi berfungsi sebagai bagian dari konstruksi, namun menyatu
dengan dinding (pilaster), berfungsi sebagai dekorasi.
Kepala kolom umumnya beraliran korintien atau bermotif floral yang lebih
kompleks.
DINDING
Dinding memakai bahan bata, dan dibagian dalam (interiornya) dilapisi dengan mosaiK yang terbuat dari pualam warna-
warni yang menggambarkan ajarannya. Interior kaya dengan mosaik yang penuh warna menghiasi dinding, kubah dan
langit-langit. Warna dominan adalah biru dan emas. Gambar mosaik adalah cerita-cerita dari Injil atau cerita kekaisaran.
Mosaik dibuat dari kubus-kubus kecil (dari marmer atau kaca) yang direkatkan di lapisan semen.
Pintu perunggu tidak hanya bertahan dan berkembang di zaman Romawi dan Yunani, tetapi terus dipakai sampai abad 20.
Di Romawi, misalnya, pintu perunggu yang digunakan biasanya berdaun ganda, tetap dengan poros atas-bawah. Model
pintu seperti ini ternyata dipertahankan saat kejayaan Kekaisaran Romawi bergeser ke Byzantium.
Busur setengah lingkaran dipakai untuk menunjang galery dan bukaan pada pintu dan jendela. Jendela-jendela kecil
setengah lingkaran mengelilingi dasar kubah (pendetive) . Bentuk Eksterior kadang tidak berhubungan/ tidak ada kesatuan
dengan bentuk interiornya. Dari luar bangunan terlihat cukup sederhana, datar, dengan jendela yang kecil dan ber-teralis .
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/30405834/
Byzantine_Architecture_arsitektur_bizantium_sejarah_arsitektur_klasik_
http://architecturoby.blogspot.com/2009/03/arsitektur-romawi.html
https://www.msdixonart.com/byzantine.html
https://www.keluargapelancong.net/sisa-sisa-kejayaan-byzantium-di-istanbul/
https://www.art.com/products/p12060478-sa-i1507890/charles-felix-marie-texier-byzantine-
capitals-from-columns-in-the-nave-of-the-church-of-st-demetrius-in-thessalonica.htm
https://www.pallasweb.com/deesis/collection-of-doors-in-hagia-sophia.html
https://paigeevansdesign.wordpress.com/2013/11/05/how-to-read-a-building/
https://atpic.wordpress.com/2010/07/24/periode-kristen-awal-dan-byzantium-abad-3-11-m/
https://atpic.wordpress.com/2010/07/24/romawi/
https://id.pinterest.com/pin/547257792210936987/?autologin=true
https://lindagrafis88.blogspot.com/2014/11/sejarah-arsitek-romawi-kuno.html
http://balqisdream.blogspot.com/2010/06/arsitektur-byzantium.html