ARSITEKTUR
MAKALAH TEORI
TRANSFORMASI
AM. MARWAH/F22115084
PENGERTIAN TRANSFORMASI
Transformasi dapat diartikan sebagai perubahan bentuk yaitu perubahan bentuk dari deep
structure yang merupakan struktur mata terdalam sebagai isi struktur tersebut ke surface structure
yang merupakan struktur tampilan berupa struktur material yang terlihat. Menrut Josef Prijotomo
dalam Rahmatia 2002, apabila di indonesiakan kata Transformasi dapat disepadankan dengan
kata pemalihan, yang artinya perubahan dari benda asal menjadi benda jadiannya. Baik
perubahan yang sudah tidak memiliki atau memperlihatkan kesamaan atau keserupaan dengan
benda asalnya, maupun perubahan yang benda jadiannya masih menunjukan petunjuk benda
asalnya.
Definisi Transformasi
Desain topologic dimulai dari mental image yang telah fiks dari bentuk-
bnetuk bangunan yang telah dikenal sebagai solusi terbaik untuk penggunaan
material yang telah dikenal sebagai solusi terbaik untuk penggunaan material
yang didapat di sebagian tempat dengan bagian iklimnya, rumah yang
mewujudkan gaya hidup, mekanisme arsitektur primitive dan vernakuler tetapi
masih digunakan oleh arsitek-arsitek yang kurang dikenal dalam mengikuti
desain-desain dari form givers. Desain ini juga menyertakan fakta budaya sebagai
bagian mental image. Sering digunakan penggunaan budaya primitif seperti
legenda, tradisi yang menggambarkan adaptasi mutual dengan menempatkannya
diantara way of life dan bentuk bangunan.
Dengan demikian suatu desain akan mengalami transformasi typologic ketika
desain tersebut memiliki kaitan budaya suatu daerah, memberikan image tentang
daerah atau budaya tertentu.
c. Desain Analogical
d. Desain Canonic
Desain canonic (geometri) didasari dari grid-grid dan axis dari gambaran
desain awal. Hal ini menjadikan usaha untuk menyamai atau melebihi pekerjaan-
pekerjaan besar dari system-sistemproporsi. Tinjauan bentuk-bentuk mengenai
seni dan desain yang dapat disokong oleh system-sistem proporsional ini diterima
dari Geometri Greek (Phytagoras) dan filsuf klasik (seperti Plato). Pada abad
kedua puluh ini banyak desain yang berdasar pada persepsi serupa, seperti system
modular, koordinasi dimensional, bangunan bersistem fabrikasi. Namun teknik
baru matematikal bnayak disukai oleh para desainer untuk mendorong lebih lanjut
ketertarikan ini.
Sehingga suatu desain akan mengalami transformasi canonic ketika desain
tersebut menggunakan pendekatan geometrical sebagai raw materialnya baik itu
dalam system konvensional maupun system komputasi.
SALURAN-SALURAN TRANSFORMASI
Untuk mencapai keempat moda transformasi diatas ada beberapa saluran yang dapat
dilalui, yaitu :
1. Material
Tema : Material
Transformasi :
Penggunaan teknologi
Eksplorasi sifat bahan
Alat : Bidang permukaan, tampak, massa
Tampilan visual :
Penonjolan tekstur bahan
Penonjolan system konstruksi
Penampilan sifat bahan
2. Pemalihan
Berdasarkan strategi pembentukannya, terdapat tiga macam transformasi, pertama
adalah strategi tradisional sebagai evolusi progresif dari sebuah bentuk melalui
penyesuaian langkah demi langkah terhadap batasan-batasan eksternal, internal dan
artistic.
Pembentukan kedua adalah dengan peminjaman dari objek-objek lain dan mempelajari
property dua dan tiga dimensinya sambil terus menerus mencari kedalaman interpretasi
dengan memperhatikan kelayakan aplikasi dan validitasnya. Transformasi peminjaman
ini adalah pemindahan rupa dan dapat pula dikualifikasikan sebagai metaphor rupa.
Pembentukan yang ketiga adalah dekonstruksi atau dekomposisi, yaitu sebuah proses
dimana susunan yang ada dipisahkan untuk mencari cara baru dalam kombinasinya dan
menimbulkan sebuah kesatuan baru dan tatanan baru dengan strategi structural dan
komposisi yang berbeda. Dalam melakukan transformasi ada empat tahapan yang dilalui
untuk dapat mengakomodasi kepentingan perancang dan klien. Pertama pernyataan visual
dari keragaman pendekatan konseptual terhadap permasalahan melalui semua dokumen.
Kedua, evolusi terhadap ide-ide untuk dapat memilih yang paling memuaskan semua
pihak sebagai alternative optimal dan dijadikan dasar untuk transformasi berikutnya.
Ketiga adalah transformasi alternative sebagai optimalisasi dari keseluruhan dan bagian-
bagian sebuah objek. Terakhir adalah mengkomunikasikan hasil akhir dari suatu
transformasi kepada orang lain sehingga dapat dibaca dan dipahami, kemudian diterima
dan dibangun.
Kriteria saluran transformasi adalah :
Eksotik memiliki dua pengertian, pertama adalah eksotik dalam hal fisik dan yang
kedua adalah eksotik dalam metafisik. Eksotik secara fisik mempunyai konotasi
geografik, yaitu berkaitan dengan suatu tempat yang berada di luar lingkungan seseorang,
semakin jauh semakin kuat daya eksotiknya. Sedangkan eksotik metafisik memiliki
eksotik konotasi negatif. Eksotik metafisik untuk menjaga sesuatu dari kejauhan,
mengacaukan pikiran, menghilangkan orientasi atau membuat rusak pribadi seseorang.
Oleh karena itu dalam karya rancangan harus dapat memuat pemahaman tentang
masyarakat, iklim, material, metode konstruksi dan teknik-teknik yang terdapat dalam
tempat asing yang dirancang tersebut.
Kriteria saluran transformasi ini adalah :
Tema : Keganjilan fenomena, pertautan budaya, sejarah
Transformasi : Peniruan, perpaduan
Alat : Site, material, detil
Tampilan visual : Suasana, symbol
7. Metaphora
8. Paradoks
9. Geometri
Berkaitan dengan kreatifitas arsitektural geometri memiliki daya tarik tersendiri.
Dimulai dari Plato yang merupakan tokoh pertama yang mengungkapkan unsur kepastian
dan hokum-hukum yang mengatur zat padat sebagai zat padat Platonik. Sementara yang
lain masih menunjukan kelemahan manusiawi yang seringkali terlupakaan dan tidak
seorangpun mengetahui siapa yang menemukan garis agung dan bentuk terbalik.
Bentuk-bentuk geometri tertentu dapat menghasilkan struktur dan simbolisme karena
pembahasan segi estetika bukan pada bentuk mana yang paling tepat tetapi mengenai
kehalusan penerapannya. Elemen-elemen bangunan yang kelihatan. Sub elemen
ketinggian, kesesuaian dan ketidaksesuaian setiap bagian dengan keseluruhan bangunan
mendapat perhatian dalam porsi yang besar. Geometri menawarkan kesiapannya untuk
melayani kreatifitas yang kuat karena tidak peduli apa yang terjadi.
Kriteria saluran transformasi ini adalah :
Apresiasi terhadap suatu karya dan variasi konsep dari grup satu ke grup lain, dari
budaya satu kebudaya lain akan berbeda dalam mental image, kolektif memori dan
perilaku. Watak negative dan positif penerima dari poetry dan literature akan sangat
berguna sebagai makna untuk rangsangan idea atau aspirasi arsitektural. Sehingga
rangsangan aspirasi dari poetry dan literature ini secara umum dapat dibedakan menjadi
dua. Pertama inspirasi langsung yaitu interpretasi literal dari penggambaran lingkaran
kerja literature . kedua adalah kasus inspirasi ketika arsitek di ilhami oleh suatu bacaan
yang dia baca dan termotifasi untuk menulis. Arsitek mencatat ide-idenya dan
menjadikannya tulisan secara sistematik baik dalam wujud fiksi, puisi ataupun easy yang
sebelum atau sesudahnya telah dilanjutkan untuk catatan pribadi ataupun untuk
dipublikasikan.
Kriteri saluran transformasi ini adalah :
Tema : Cerita, struktur, bahasa suatu poetry atau leteratur
Transformasi : Penggambaran, pengkiasan
Alat : Tampak, massa, situasi
Tampilan visual : Penekanan wujud dan bentuk
TAMPILAN VISUAL
Seorang pengamat akan menginterpretasi suatu tempat sebagai mana yang dimiliki oleh
tempat tersebut. Interpretasi ini sebagian besar sesuai dengan bentuk visual yang ditampilkan
oleh tempat tersebut. Sehingga ketika makna ini mendukung tanggapan, maka tempat tersebut
dikatakan memiliki kualitas yang disebut kecocokan visual ( Bantley dalam rahmatia 2009 ).
Kecocokan visual suatu tempat dapat diperkuat suatu pemberian interpretasi lingkungan dengan
dukungan dari tiga tingkatan yang berbeda. Pertama, dengan dukungan sifatnya yang mudah
dibaca, baik dalam hal bentuk maupun guna. Kedua, dengan dukungan keragamannya.
Sedangkan yang ketiga adalah dengan dukungan lingkungan yang menawarkan pilihan aktifitas
baik dalam skala besar maupun kecil.
Detil tampilan dari keragaman bangunan hendaknya dapat membantu pembacaan mengenai apa
yang terjadi dengan pembuatan image suatu lingkungan agar terlihat cocok sebagaimana latar
masing-masing pengguna atau pengamat. Sedangkan mengenai tawaran aktifitas, haruslah
mampu memperkuat potensi tawaran pilihan ini dengan memperlihatkan kesesuaian untuk
seluruh pengguna. Sedangkan cirri-ciri visual lebih mengacu pada kualitas typology arsitektural.
Berdasarkan dari uraian teori transformasi, saluran transformasi yang sesuai dengan pokok latar
belakang yang menerima material baru dan menjadikan sejarah sebagai titik berangkat adalah
saluran transformasi material dan pemalihan dengan pengaplikasiannya pada detil bangunan.
CONTOH TRANSFORMASI
Masjid Al-Irsyad di Padalarang Bandung karya arsitek ternama Indonesia yaitu Ridwan
Kamil ini adalah contoh bangunan Transformasi Dimensional, yang Merubah satu atau lebih
dimensinya namun masih mempertahankan identitasnya sebagai satu bentuk dasar tertentu.
Pada contoh bangunan di atas, transformasi dimensional ditunjukkan dengan mempertahankan
bentuk dasar kotak.