Kabupaten Gianyar Tahun 2019- 2039 3.1 RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM 4) Mempertimbangkan cakupan pelayanan bagi kawasan PERKOTAAN perkotaan dan pedesaan yang berada dalam wilayah Rencana Sistem Perkotaan merupakan inti pembentukan pusat kabupaten III - 2 pelayanan wilayah Kabupaten Klungkung, yang merupakan - Dapat ditransformasikan dalam penyusunan indikasi integrasi antara sistem perkotaan dan perdesaan. program untuk jangka menengah lima tahunan untuk 20 3.1.1 Sistem Perkotaan tahun Mengacu pada pedoman Penyusunan RTRW dari Permen ATR - Mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan. No 1 tahun 2018, rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Mengacu pada peraturan tersebut dan RTRW Provinsi Bali dirumuskan dengan kriteria: Tahun 2009-2029, maka pengembangan sistem pusat perkotaan - Berdasarkan strategi pentataan ruang wilayah kabupaten di Kabupaten Gianyar menetapkan sistem pusat kegiatan pada - Mempertimbangkan kebutuhan pengembangan dan Kabupaten Gianyar meliputi Pusat Kegiatan Nasional (PKN), pelayanan wilayah kabupaten dalam rangka mendukung Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Pelayanan Kawasan kegiatan sosial, ekonomi dan lingkungan (PPK), Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). Secara umum - Mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung kriteria fungsi sistem perkotaan/pusat kegiatan dalam lingkup lingkungan hidup wilayah kabupaten wilayah Kabupaten, dapat dilihat sebagai berikut: - Mengacu rencana Struktur ruang wilayah nasional (RTRW Nasional), rencana struktur ruang wilayah Provinsi (RTRW Tabel 3. Kriteria Fungsi Sistem Pusat Kegiatan di Wilayah Provinsi), serta memperhatikan rencana struktur ruang Kabupaten Gianyar wilayah kabupaten/kota yang berbatasan No Fungsi Kota Kriteria - Pusat kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah 1 Pusat Kegiatan Nasional melayani kegiatan skala kabupaten memenuhi ketentuan sebagai berikut: (PKN) internasional, nasional, 1) Mengadopsi pusat-pusat kegiatan yang kewenangan atau beberapa provinsi. penetapannya berada pada pemerintah pusat dan 2 Pusat Kegiatan Wilayah melayani kegiatan skala provinsi yang berada di wilayah kabupaten (PKW) kabupaten 2) Memuat penetapan pusat pelayanan kawasan (PPK) 3 Pusat Pelayanan merupakan pusat serta pusat pelayanan lingkungan (PPL) Kawasan (PPK) permukiman yang 3) Harus berhirarki dalam ruang wilayah kabupaten serta berfungsi untuk melayani saling terkait menjadi satu kesatuan sistem perkotaan kegiatan skala kecamatan 4 Pusat Pelayanan melayani kegiatan skala Wilayah Desa Blahbatuh, Desa Belega dan Desa Bona di Lingkungan (PPL) antar desa Kecamatan Blahbatuh Sumber: Permen No. 1 Thn. 2018 tentang Pedoman Kawasan Perkotaan Penyeimbang III - 3 Penyusunan RTRW Kawasan penyeimbang antar Kawasan Perkotaan Inti dan Kawasan perkotaan merupakan wilayah yang mempunyai kawasan perkotaan di sekitarnya di wilayah Kecamatan kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi Gianyar, wilayah Kecamatan Blahbatuh, wilayah Kecamatan kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan Ubud, dan wilayah Kecamatan Sukawati yang berada di luar distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan Kawasan Perkotaan Gianyar, Kawasan Perkotaan Ubud, dan kegiatan ekonomi. Sistem perkotaan sesuai dengan sistem Kawasan Perkotaan Sukawati didukung pusat-pusat lingkungan nasional dan sistem provinsi serta pusat kegiatan lainnya di sebagai pusat permukiman yang melayani kawasan Kabupaten Gianyar, meliputi : permukiman perdesaan di sekitarnya terdiri atas: a. Pusat Lingkungan Lebih melayani Desa Lebih. A. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) b. Pusat Lingkungan Tulikup melayani Desa Tulikup Kawasan Perkotaan Sekitarnya c. Pusat Lingkungan Temesi melayani Desa Temesi, Desa Kawasan perkotaan Gianyar yang merupakan bagian dari Sidan, dan Desa Tegal Tugu Kawasan Perkotaan Sarbagita yang dikembangkan sebagai d. Pusat Lingkungan Siangan melayani Desa Siangan, Desa metropolitan, adapun pegembangan metropolitan di kawasan Sumita, dan Desa Suwat gianyar masuk di kawasan disekitarnya, meliputi : e. Pusat Lingkungan Bakbakan melayani Desa Bakbakan, Kawasan Perkotaan Gianyar, Desa Petak dan Desa Petak Kaja Wilayah Kelurahan Gianyar, Kelurahan Beng, Kelurahan f. Pusat Lingkungan Saba melayani Desa Saba Sampalangan, Desa Serongga, Kelurahan Abianbase, dan g. Pusat Lingkungan Keramas melayani Desa Keramas Kelurahan Bitera di Kecamatan Gianyar h. Pusat Lingkungan Pering melayani Desa Pering Kawasan Perkotaan Ubud i. Pusat Lingkungan Buruan melayani Desa Buruan Wilayah Kelurahan Ubud, Desa Singakerta, Desa j. Pusat Lingkungan Medahan melayani Desa Medahan Lodtunduh, Desa Sayan, Desa Mas, Desa Peliatan dan Desa k. Pusat Lingkungan Batubulan melayani Desa Batubulan dan Kedewatan di Kecamatan Ubud Desa Singapadu Kawasan Perkotaan Sukawati l. Pusat Lingkungan Ketewel melayani Desa Ketewel dan Wilayah Desa Sukawati, Desa Batuan, Desa Cluk dan Desa Desa Batubulan Kangin Guwang di Kecamatan Sukawati m. Pusat Lingkungan Singapadu Tengah melayani Desa Sebagian Kawasan Perkotaan Blahbatuh Singapadu Tengah dan Desa Singapadu Kaler Tegallalang, Desa Keliki dan Desa Kenderan n. Pusat Lingkungan Batuan Kaler melayani Desa Batuan Kawasan Perkotaan Tampaksiring mencakup wilayah Desa Kaler dan Desa Kemenuh Tampaksiring, Desa Manukaya, dan Desa Pejeng III - 4 o. Pusat Lingkungan Petulu yang melayani Desa Petulu D. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) B. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). Sebaran PPL di Kabupaten Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) merupakan kawasan perkotaan Gianyar terdiri atas : yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau Sebaran PPL di Kecamatan Tampaksiring mencakup beberapa kabupaten/kota. PKW di Kabupaten Gianyar terdiri wilayah: atas : - Pejeng Kawan Perkotaan Gianyar, meliputi : - Pejeng Kaja - Wilayah Kelurahan Gianyar, - Pejeng Kelod - Kelurahan Beng, - Pejeng Kangin - Kelurahan Sampalangan, - Sanding - Desa Serongga, Sebaran PPL di Kecamatan Tegallalang mencakup wilayah: - Kelurahan Abianbase, dan - Taro - Kelurahan Bitera - Kedisan Perkotaan Blahbatuh, meliputi : - Sebatu - Wilayah Desa Blahbatuh, - Pupuan - Desa Belega dan Sebaran PPL di Kecamatan Payangan mencakup wilayah: - Desa Bona - Desa Bukian, - Desa Puhu C. Pembagian Pusat Pelayanan Kota (PPK) - Desa Bresela Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang merupakan kawasan - Desa Buahan dan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala - Desa Buahan Kaja kecamatan atau beberapa desa di wilayah kabupaten. PPK di wilayah Kabupaten Gianyar terdiri atas : Tabel 3. Perbedaan Sistem Pusat Kegiatan pada Tahun 2012 Kawasan Perkotaan Payangan mencakup wilayah Desa dan Tahun 2019 Melinggih, Desa Melinggih Kelod dan Desa Kelusa No Sistem Heirarki RTRW 2012 RTRW 2019 Kawasan Perkotaan Tegallalang mencakup wilayah Desa 1 PKN Gianyar Gianyar Ubud Ubud Kangin Sukowati Sukowati - Sanding Blahbatuh Blahbatuh Sumber : Analisis 2019 III - 5 (Sebagian) (Sebagian) 2 PKW - Gianyar 3.1.2 Sistem Pedesaan Blahbatuh Kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya adalah 3 PPK Payangan Payangan wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk Tegalallang - Desa pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan Tampaksiring Bukian sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa - Desa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Buahan Kawasan perdesaan, ditetapkan dengan kriteria memiliki fungsi kegiatan utama budidaya pertanian dan lebih dari 75% (tujuh Tegalallang Tampaksiring puluh lima persen) mata pencaharian penduduknya di sektor 4 PPL Payangan Payangan pertanian atau sektor primer - Bukian - Bresela Sistem perdesaan berdasarkan hirarki dan fungsinya terdiri dari - Buahan - Puhu permukiman desa perkotaan dan permukiman desa tradisional, dimana :. Tegalallang - Buahan a. Permukiman desa perkotaan merupakan permukiman - Taro Kaja perdesaan yang karena letaknya termasuk dalam wilayah - Kedisan Tegalallang fungsional kota, yaitu sekitar Kabupaten Gianyar. - Sebatu - Taro b. Permukiman desa tradisional merupakan permukiman - Pupuan - Kedisan perdesaan yang posisinya sebagai daerah belakang ibukota- Tampaksiring - Sebatu ibukota kecamatan. Rencana Sistem Perdesaan di kabupaten - Pejeng - Pupuan Jember diarahkan pada pengembangan pusat kegiatan Kawan Tampaksiring perdesaan dan hubungannya dengan kawasan yang lebih - Pejeng - Pejeng luas. Kaja Kawan c. Permukiman pusat desa yang memiliki peran strategis bagi - Pejeng - Pejeng pengembangan desa-desa di sekitarnya dan secara hirarki Kelod Kaja masih dibawah perkotaan kecamatan yaitu Desa Pusat - Pejeng - Pejeng Pertumbuhan (DPP). Adapun desa-desa yang dijadikan Kangin Kelod sebagai pusat DPP pada masing-masing kecamatan yaitu: - Sanding - Pejeng - Desa Bukian di Kecamatan Payangan 4 Blahbatuh - Desa Puhu di Kecamatan Payangan 5 Tampaksiring Sading - Desa Bresela di Kecamatan Payangan Pejeng kangin III - 6 - Desa Buahan di Kecamatan Payangan Pejeng kelod - Desa Buahan Puhu di Kecamatan Payangan Pejeng kaja - Desa Taro di Kecamatan Tegalallang Pejeng kawan - Desa Kedisan di Kecamatan Tegalallang 6 Payangan Bukian - Desa Sebatu di Kecamatan Tegalallang Puhu - Desa Pupuan di Kecamatan Tegalallang Brasela - Desa Pejeng Kawan di Kecamatan Tampak siring Buahan - Desa Pejeng Kaja di Kecamatan Tampak siring Buahan Puhu - Desa Pejeng Kelod di Kecamatan Tampak siring 7 Tegalallang Taro - Desa Pejeng Kangin di Kecamatan Tampak siring Kedisan - Desa Sanding di Kecamatan Tampak siring Sebatu d. Pusat desa, berupa pusat pelayanan utama pada setiap desa Pupuan e. Pusat Dusun, berupa pusat pelayanan pada satuan kecil Sumber: Hasil Analisis 2019 kawasan permukiman perdesaan 3.1.3 Arahan Pengelolaan Sistem Perkotaan dan Sistem f. Setiap pusat dusun, pusat desa dan dan Desa Pusat Pedesaan Pertumbuhan (DPP) dikembangkan dalam suatu sistem Arahan pengelolaan sistem perkotaan dan sistem perdesaan keterkaitan yang berorientasi pada pusat-pusat kegiatan pada adalah langkah untuk mendukung perwujudan Struktur Ruang kawasan perkotaan Wilayah Kabupaten, dan terciptanya aktivitas pusat pelayanan sosial ekonomi yang terpadu, berhierarki dan merata serta untuk Tabel 3. Penetapan Sistem Perkotaan dan Perdesaan menjamin kelestarian daya dukung lingkungan dan sumberdaya Kabupaten Gianyar alam, sehingga seluruh masarakat dapat terwadahi untuk tumbuh dan berkembang dalam sistem perkotaan dan perdesaan KATEGORI NO KECAMATAN yang menunjang kualitas hidup yang berkelanjutan. PERKOTAAN PERDESAAN 1 Gianyar - A. Arahan Pengelolaan Kawasan Perkotaan 2 Sukowata - Arahan pengembangan kawasan perkotaan adalah 3 Ubud - PKN Penetapan status dan batas-batas wilayah Kawasan Pengembangan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Berupa Perkotaan fungsi PKN berdasarkan kebutuhan ruang bagi pengembangan perkotaan Blahbatuh Meliputi: pengembangan kegiatan dan pelayanan perkotaan dengan pendekatan batas unit administrasi desa/kelurahan atau a. Penyusunan Renacana Detai Tata Ruang (RTDR) Kawasan Perkotaan Blahbatuh III - 7 batas fisik tertentu. b. Pengembangan Pelayanan Transportasi Setiap Kawasan Perkotaan PKN harus memiliki Rencana c. Revitalisasi dan Pengembangan Pusat Pemerintahan Tata Ruang berupa Penyusunan Rencana Detai Tata Ruang skala Kabupaten (RDTR) kawasan perkotaan serta pedoman pengendalian d. Pengembangan perdagangan dan jasa skala regional pemanfaatan ruang dalam bentuk peraturan zonasi yang disusun berdasarkan RDTR Kawasan Perkotaan PPK Penyediaan Ruang Terbuka Hijau minimal 30% dari luas Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Berupa perkotaan pengembangan perkotaan Payangan meliputi : Pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi perkotaan a. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sesuai skala pelayanan berdasarkan fungsi yang diemban Kawasan Perkotaan Payangan yang didukung ketersediaan fasilitas dan infrastruktur b. Pengembangan perkantoran skala kecamatan pendukung perkotaan sesuai kegiatan ekonomi yang c. Pengembangan pusat perdagangan skala kecamatan dilayaninya d. Pengembangan pusat pelayanan kesehatan skala Memelihara, merevitalisasi, rehabilitasi, preservasi, dan kecamatan renovasi bangunan yang memiliki nilai-nilai sejarah, e. Pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata budaya, kawasan suci, tempat suci, dan pola-pola f. Pembangunan dan pengembangan taman kota permukiman tradisional setempat. g. Pengembangan pariwisata h. Pembangunan masjid skala kecamatan PKW i. Penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas Pengembangan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Berupa lingkungan hidup pengembangan perkotaan Gianyar Meliputi: j. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau minimal 50% dari luas a. Penyusunan Renacana Detai Tata Ruang (RTDR) perkotaan Kawasan Perkotaan Gianyar Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Berupa b. Pengembangan Pelayanan Transportasi pengembangan perkotaan Tegallalang meliputi : c. Revitalisasi dan Pengembangan Pusat Pemerintahan a. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) skala Kabupaten Kawasan Perkotaan Tegallalang d. Pengembangan perdagangan dan jasa skala regional b. Pengembangan perkantoran skala kecamatan c. Pengembangan pusat perdagangan skala kecamatan d. Pengembangan pusat pelayanan kesehatan skala b. Pengembangan Puskesmas pembantu kecamatan c. Pengembangan masjud e. Pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata f. Pembangunan dan pengembangan taman kota d. e. Pengembangan pasar Pengembangan industry kecil dan kerajinan tangan III - 8 g. Pengembangan pariwisata h. Pembangunan masjid skala kecamatan B. Arahan Pengelolaan Lawasan Perdesaan i. Penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas Arahan pengolahan kawasan perdesaaan adalah : lingkungan hidup Peningkatan keterpaduan sistem pelayanan perdesaan j. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau minimal 50% dari luas dengan sistem pelayanan perkotaan; perkotaan Pemberdayaan masyarakat kawasan perdesaan; Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Berupa Pertahanan kualitas lingkungan setempat dan wilayah yang pengembangan perkotaan Tampaksiring meliputi : didukungnya; a. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Konservasi sumber daya alam; Kawasan Perkotaan Tampaksiring Pelestarian warisan budaya lokal; b. Pengembangan perkantoran skala kecamatan Pertahanan kawasan lahan pangan berkelanjutan untuk c. Pengembangan pusat perdagangan skala kecamatan ketahanan pangan dan ketahanan budaya; d. Pengembangan pusat pelayanan kesehatan skala Penjagaan keseimbangan pembangunan antara kawasan kecamatan perdesaan dengan kawasan perkotaan; e. Pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata Setiap kawasan perdesaan di Kabupaten Gianyar harus f. Pembangunan dan pengembangan taman kota tercover dalam Rencana Tata Ruang yang dapat g. Pengembangan pariwisata terakomodasi dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) h. Pembangunan masjid skala kecamatan Kecamatan sebagai rencana rinci dari RTRW Kabupaten, i. Penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas terintegrasi dan saling melengkapi dengan RTR Kawasan lingkungan hidup Strategis Provinsi, RTR Kawasan Strategis Kabupaten atau j. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau minimal 50% dari luas RTR Khusus Kawasan Perdesaan dan Kawasan perkotaan Agropolitan; Kelompok-kelompok permukiman perdesaan dengan PPL konsep Tri Hita Karana , Catus Patha Desa Pekraman, Tri Pengembangan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) berupa Mandala, karang bengang atau ruang terbuka pada pengembangan dan pembangunan kawasan Perdesaan di setiap perbatasan antar desa yang dikelilingi lahan pertanian kecamatan, meliputi : maupun hutan, serta karakter bangunan mencerminkan a. Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Perdesaan penerapan arsitektur tradisional Bali sebagai jati diri Sistem jaringan jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer lansekap kawasan perdesaan Bali; dan sistem jaringan jalan sekunder. Sistem jaringan jalan primer Merupakan pusat permukiman dengan tingkat intensitas merupakan sistem jaringan jalan dengan pelayanan distribusi III - 9 pemanfaatan ruang rendah; barang dan jasa untuk pengembangan seluruh wilayah pada Tutupan vegetasi minimal 75% dari luas wilayah tingkat nasional. Sistem jaringan jalan sekunder merupakan Memelihara, merevitalisasi, rehabilitasi, preservasi, dan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi renovasi bangunan yang memiliki nilai-nilai sejarah, barang dan jasa untuk mayarakat di dalam kawasan perkotaan. budaya, kawasan suci, tempat suci, dan pola-pola Jalan umum menurut fungsinya dikelompokkan ke dalam jalan permukiman tradisional setempat; arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan. Jalan pengembangan kawasan agropolitan yang mendorong artri merupakan jalan umum yang berfungsi guna melayani tumbuhnya kota pertanian melalui berjalannya sistem dan angkutan utama dengan perjalanan jarak jauh, kecepatan rata- usaha agribisnis untuk melayani, mendorong, menarik, dan rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya gua. memicu perkembangan kegiatan pembangunan pertanian Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi guna (agribisnis) di wilayah sekitarnya. melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan perjalanan sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk 3.2 RENCANA SISTEM JARINGAN PRASARANA dibatasi. Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi 3.2.1 Sistem Jaringan Transportasi Darat guna melayani angkutan setempat dengan perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak Jaringan transportasi merupakan salah satu kebutuhan sarana dibatasi. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang dan prasarana yang sangat menunjang dalam perkembangan berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan perjalanan interaksi antar percepatan perkembangan antar wilayah jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah. khususnya dalam mendukung proses pertumbuhan dan Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan pemerataan di bidang ekonomi, perdagangan, pariwisata, sosial nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan budaya, jasa pelayanan dan keamanan. Sistem jaringan desa. Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor transportasi terdiri dari jaringan transportasi darat, laut dan dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar udara. Namun, berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten ibukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan bebas Gianyar tidak terdapat sistem transportasi laut maupun udara. hambatan. Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam Sehingga rencana pengembangan sistem transportasu diarahkan sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota pada recana pengembangan transportasi darat yang terdiri atas provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota jaringan jalan serta lalu lintas dan angkutan jalan. kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi. Jalan kabupaten 1. Jaringan Jalan merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang Klasifikasi Jaringan Jalan menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat Kondisi, kecenderungan dan perkiraan perpindahan orang kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta jalan umum dan barang menurut asal dan tujuan dalam sistem rimer dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten. Jalan kota adalah jalan umum regional maupun sekunder kota Berdasarkan landasan tersebut, dalam rangka meningktkan III - 10 dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan aksesibilitas baik lokal maupun regional dilakukan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pengembangan jaringan jalan yang meliputi pembangunan jalan pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta baru dan peningkatan kondisi status jaringan jalan yang telah menghubunkan antar pusat permukiman yang berada di dalam ada. berikut beberapa rencana pengembangan jaringan jalan di kota. Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan Kabupaten Gianyar: kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa, serta jalan Jaringan jalan bebas hambatan lingkungan Jarinagn jalan bebas hambatan di Kabupaten Gianyar sesuai Rencana Jaringan Jalan dengan yang ditetapkan oleh RTRW Provinsi Bali dan Sistem jaringan jalan, terdiri dari jaringan jalan primer, jaringan Peraturan Gubernur, meliputi: Jaringan Jalan Batuan- jalan sekunder, jaringan jalan lingkungan, lalu lintas dan Purnama angkutan jalan, lokasi terminal, serta pengembangan prasarana dan sarana angkutan umum. Arahan sistem jaringan jalan mengikuti arahan yang secara umum berlaku dengan ketentuan berdasarkan: Arahan lokasi ruang kegiatan yang harus dihubungkan berupa: Arahan sistem pusat pertumbuhan dan pelayanan regional, kota maupun lokal (pusat pengembangan wilayah, pusat pengembangan kota, pusat pengembangan lingkungan dan kawasan, ibukota kota, ibukota kecamatan dan ibukota kelurahan) Arahan lokasi ruang kegiatan fungsi regional, kota dan lingkungan (kegiatan primer industri, perhubungan, perdagangan, pemerintahan; kegiatan sekunder perkantoran, perdagangan, pemerintahan dan perumahan) Standar Kondisi Standard Kondisi Lokasi Rencana Lokasi Rencana dan Hirarki Eksisting dan Hirarki Eksisting Ruas Jalan Memiliki Memiliki Melakukan Kecepatan lalulintas Batuan, lebar 30 lebar 27 pelebaran seluas rata-rata dan III - 11 Kecamatan meter meter 3 meter >60 penerangan Sukawati, Kecepatan Melakukan km/jam jalan Kabupaten rata-rata pembangunan Jl. Prof Dr. Ida Memiliki Melakukan Gianyar >80 pagar ruang milik Bagus Mantra lebar 10 pelebaran km/jam jalan meter jalan seluas Membagi 2 lajur 1 meter di setiap arah, dengan lebar lajur Koletktor primer yang merupakan ruas jalan pengumpun paling sedikit 3,5 meter Ruas Jalan Memiliki Memiliki Melakukan Purnama, lebar 30 lebar 30 pembangunan Kecamatan meter meter pagar ruang milik Sukawati, Kecepatan jalan Kabupaten rata-rata Membagi 2 lajur Gianyar >80 di setiap arah, km/jam dengan lebar lajur paling sedikit 3,5 meter Melengkapi fasilitas jalan berupa rambu lalulintas dan penerangan jalan Jalan primer merupakan jalan yang melayani pergerakan lalu lintas wlayah, yang meliputi: - Arteri primer yang merupakan jalan bebas hambatan Standard Kondisi Lokasi Rencana dan Hirarki Eksisting Ruas Jalan Memiliki Melengkapi Memiliki Purnama lebar 30 fasislitas lebar >11 meter jalan berupa meter rambu >20 jalan seluas Lokal primer yang merupakan jalan penghubung ke pusat km/jam 1,5 meter Jl. Ketewel - Memiliki Melakukan kota kecamatan, terdiri dari: Standard Sukawati lebar 6 meter pelebaran jalan III - 12 Kondisi seluas 1,5 Lokasi dan Rencana Eksisting meter Hirarki Jl.Tulikup - Memiliki Melakukan Jl. Batubulan Memiliki Melakukan Siyut Memiliki lebar 6 meter lebar 6 meter pelebaran jala pelebaran jalan lebar >7,5 seluas 1,5 seluas 1,5 meter meter meter Kecepatan Jaringan Jalan Sekunder Jl. Kelusa - Memiliki Melakukan rata-rata Jalan sekunder merupakan jalan yang melayani pergerakan Tegallalang lebar 6 meter pelebaran kota. Sistem jaringan jalan sekunder dikembangkan dengan Standard Kondisi Lokasi Rencana tujuan untuk memberikan penyebaran beban arus lalu lintas dan Hirarki Eksisting Jalan Kolektor Primer 1 (K1) berdasarkan pertimbangan kejelasan wewenang penanganan Jl. Sakah - Memiliki Melakukan dan status pembiaan jaringan jalan, keterpaduan dengan jalan- Blahbatuh lebar 7 meter pelebaran jalan lingkungan serta peningkatan kemudahan pencapaian jalan seluas (aksesibilitas) dari daerah-daerah yang secara fisik geografis Memiliki 2 meter lebar >9 sedikit terisolir. Jaringan jalan sekunder di Kabupaten Gianyar Jl. Semebaung – Memiliki Melakukan meter terdiri dari: Batas Kota lebar 7,5 pelebaran Gianyar Kecepatan meter jalan seluas rata-rata Standard 1,5 meter Kondisi >40 Batas Kota km/jam Memiliki Melakukan Lokasi dan Eksisting Rencana Gianyar - Sidan lebar 7,5 pelebaran Hirarki meter jalan seluas Jl. Memiliki Melakukan 1,5 meter Kedawetan, lebar 7 penataan serta Kecamatan Memiliki Jalan Kolektor Primer 2 (K2) meter peningkaan lebar Jl. Kesatrian Memiliki Memiliki Melakukan Ubud, Mengalami struktur dan Kabupaten >6,5 Gianyar lebar >9 lebar 7 meter pelebaran kerusakan kapasitas jalan Gianyar meter meter jalan seluas dikarenakan dengan Kecepata material yang Kecepatan 2 meter n rata- material rata-rata jalan terbuat lebih kuat, rata >15 seperti aspal >40 dari paving km/jam km/jam Sering Menghilangka Jalan Kolektor Primer 3 (K3) terjadi n secara Jl. Kedawetan – Memiliki Memiliki Melakukan Payangan - lebar >9 lebar 7 meter pelebaran Batuanyar meter jalan seluas Kecepatan 2 meter rata-rata >40 km/jam Standard Standard Kondisi Kondisi Lokasi dan Rencana Lokasi dan Rencana Eksisting Eksisting Hirarki Hirarki kemacetan bertahap Terdapatnya seluas 1,5 III - 13 karna kegiatan parkir parkir on meter merupakan di badan jalan street Mewajibkan kawasan dengan sehingga setiap kegiatan pariwisata mewajibkan menyebabka yang berada di dan perjas setiap kegiatan n macet sepanjang yang berada di jaringan jalan sepanjang untuk jaringan jalan menyediakan untuk lahan parkir menyediakan Jl. Kendran - Memiliki lebar Melakukan lahan parkir. Tegallalang 7 meter pemeliharaan Jl. Pausan, Memiliki Melakukan rutin guna Kecamatan lebar 6 meter pelebaran meminimalisir Payangan, Kurangnya jalan seluas 1 kerusakan Kabupaten penyediaan meter jalan Gianyar rambu Melakukan Jl. Cebang Memiliki lebar Melakukan lalulintas penyediaan 7 meter pemeliharaan fasilitas rutin guna pendukung meminimalisir lalu lintas kerusakan berupa rambu- jalan rambu lalu Jl. Dauh Memiliki lebar Melakukan lintas agar Uma 5 meter pelebaran memudahkan jalan seluas 2 para pengguna meter jalan Jl. Petemon Memiliki lebar Melakukan Jl. Bukit - Memiliki lebar Melakukan 7 meter pemeliharaan Tampaksirin 7 meter pemeliharaan rutin guna g rutin guna meminimalisir meminimalisir kerusakan kerusakan jalan jalan Jl. Medahan Memiliki Melakukan Jl. Sebatu - Memiliki lebar Melakukan - Blahbatuh lebar 5 meter pelebaran jala Tegallalang 6 meter pelebaran Standard Kondisi Lokasi dan Rencana Eksisting Hirarki Kurangnya jalan seluas 1 III - 14 penerangan meter jalan Melengkapi fasilitas lalu lintas berupa penerangan jalan umum guna meningkatkan keselamatan, keamanan, dan ketertiban lalu lintas Rencana Pemanfaatan Ruang Jalan di Kabupaten Gianyar: Rumaja (m) Rumija (m) Ruwasja (m) Hierarki Jalan Rencana Standard Eksisting Standard Eksisting Standard Eksisting III - 15 A Arteri Primer dan Sekunder 1 Perumahan 5,5 6-7 12,5 6 15 12 - 13 Melakukan pelebaran (Rumah Rumija dengan lebar Tinggal) 6,5 m pada ruas Jalan Tulikup - Siyut Melakukan pelebaran ruwasja dengan lebar 2-3 m pada ruas Jalan Tulikup - Siyut 2 Pemanfaatan 5,5 6-7 12,5 6,5 – 7 15 12 - 13 Melakukan pelebaran lalu lintas diluar Rumija dengan lebar pusat kegiatan 6,5-5,5 m Pada ruas Jalan Kedawetan - Payangan Melakukan pelebaran ruwasja dengan lebar 2-3 m Pada ruas Jalan Kedawetan - Payangan B Kolektor Primer dan Sekunder 1 Perumahan 4,5 4 12,5 4 Primer: 10 12 - 13 Melakukan pelebaran (Rumah rumaja dengan luas 0,5 Tinggal) -1 m di sepanjang ruas Sekunder: Jalan Semebaung 5 Melakukan pelebaran rumija dengan luas 8,5 – 9m di sepanjang ruas Jalan Semebaung 2 Kegiatan usaha 4,5 4-5 12,5 5-6 Primer: 10 12 - 13 Rumaja (m) Rumija (m) Ruwasja (m) Hierarki Jalan Rencana Standard Eksisting Standard Eksisting Standard Eksisting Sekunder: Melakukan pelebaran III - 16 5 rumija dengan luas 6,5 -7m di sepanjang ruas Jalan Semebaung 3 Pendidikan 4,5 4 12,5 4 Primer: 10 12 - 13 Melakukan pelebaran Sekunder: rumaja dengan luas 0,5 5 -1 m di sepanjang ruas Jalan Semebaung Melakukan pelebaran rumija dengan luas 8,5 – 9m di sepanjang ruas Jalan Semebaung C Lokal Primer dan Sekunder 1 Perumahan 3,75 5 7,5 4 Primer: 7 10 Melakukan pelebaran (Rumah tinggal) rumija dengan luas 3,5 – 4 m di sepanjang ruas Sekunder: Jalan Ketewel - 3 Sukawati
2 Kegiatan Usaha 3,75 5 7,5 4 -5 Primer: 7 10 Melakukan pelebaran
rumija dengan luas 3,5 Sekunder: – 4 m di sepanjang ruas 3 Jalan Batubulan 3 Pendidikan 3,75 5 7,5 4 Primer: 7 10 Melakukan pelebaran Sekunder: rumija dengan luas 3,5 3 – 4 m di sepanjang ruas Jalan Ketewel - Sukawati D Lingkungan Rumaja (m) Rumija (m) Ruwasja (m) Hierarki Jalan Rencana Standard Eksisting Standard Eksisting Standard Eksisting 1 Perumahan 2,75 3 7,5 3 Primer: 5 7 Melakukan pelebaran III - 17 (Rumah tinggal) rumija dengan luas 4,5 – 5 m di sepanjang ruas Sekunder: Jalan Cebang 2
2 Kegiatan Usaha 2,75 2 7,5 3 Primer: 5 7 Melakukan pelebaran
rumija dengan luas 4,5 Sekunder: – 5 m di sepanjang ruas 2 Jalan Cebang 3 Pendidikan 2,75 7,5 3 Primer: 5 7 Melakukan pelebaran Sekunder: rumija dengan luas 4,5 2 – 5 m di sepanjang ruas Jalan Cebang 2. Lalulintas dan Angkutan Jalan Rencana Lokasi Eksisting Lalu Lintas Angkutan Jalan meliputi: 2012-2032 2019-2039 Jalur atau Jalan Khusus untuk Angkutan Umum Terminal Terjadinya Gianyar – Gianyar – Upaya perbaikan sistem angkutan umum perlu dilakukan Gianyar penumpukan Tampaksiring Tampaksiring III - 18 jalur – Temen PP – Temen PP mengingat pergerakan yang terjadi bersifat lintas angkutan Gianyar- Gianyar- Ubud kabupaten/koya (lintas SARBAGITA) kian meningkat. Dalam umum dan Ubud – – Payangan PP hal ini perbaikan arah trayek angkutan umum dilakukan dengan kurangnya Payangan PP Gianyar – mengarahkan semuanya dengan lebih baik sesuai kebutuhan efisiensi Gianyar – Ubud – angkutan, menghilangkan beberapa rute yang saling tumpang waktu Ubud – Tegallalang – tindih dan menyediakan wilayah pelayanan yang lebih luas Tegallalang – Pujang PP Pujang PP Gianyar – dengan mengurangi hambatan pada terminal. Berikut rencana Gianyar – Lebih PP pengembangan trayek angkutan umum di setiap terminal yang Lebih PP Gianyar – terdapat di Kabupaten Gianyar: Gianyar – Suwat PP Suwat PP Gianyar – Gianyar – Petak PP Petak PP Gianyar – Gianyar – Wanayu – Wanayu – Petemon – Petemon – Sanding PP Sanding PP Gianyar – Gianyar – Bona – Belega Bona – – Blahbatun Belega – Gianyar – Blahbatun Sidan Gianyar – Gianyar – Sidan Siyut Gianyar – Keramas – Blahbatuh Terminal Terdapat Batubulan – Batubulan – Batubulan beberapa Gianyar PP Gianyar PP wilayah yang Batubulan – Batubulan – perlu dilalui Payangan PP Payangan PP oleh Batubulan Batubulan Ubud PP Ubud PP Rencana Manajemen kebutuhan lalu lintas akan diperluka untuk Lokasi Eksisting 2012-2032 2019-2039 melindungi lingkungan pada kawasan yang macet dan merubah angkutan Batubulan – umum Payangan – keseimbangan antara angkutan umum dan angkutan pribadi. Dalam hal ini strategi yang mungkin dapat diterapkan adalah III - 19 Buahan PP Batubulan - menggunakan pengaturan khusus pada setiap kawasan dan Batuyang – dimaksudkan pada penggunaan kendaraan daripada Sukawati kepemilikan kendaraan, termasuk langkah-langkah sebagai Batubulan – berikut: Tampaksiring Car Free Zone: membuat satu atau lebih zona khusus – Pujung dimana lalu lintas kendaraann dilarang masuk dari jalan- Batubulan – Ubud jalan yang sangat sensitif secara lingkungan dengan diganti menjadi kawasan pejalan kaki dan areal sekelilingnya Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa terdapat rencana yang berupa parkir dan hanya merupakan akses bagi kendaraan perlu dikembangkan terkait trayek angkutan umum pada umum. Untuk rencana Car Free Zone ini direncanakan pada terminal Gianyar dan Batubulan. Hal ini dikarenakan guna wilayah sekitar Lapangan Astina Gianyar. Dimana nantinya mengoptimalisasi waktu tempuh ke lokasi tujuan dan mampu para pngguna jalan memarkirkan kendaraan umumnya di menjangkau beberapa wilayah yang memang diperlukan untuk daerah sekitar lapangan astina dan melakukan kegiatan dilalui oleh angkutan umum. dengan berjalan kaki, hal ini dikarenakan pada wilayah Produktivitas angkutan umum sangat tergantung pada kondisi tersebut berdekatan dengan sarana pelayanan umum lalu lintas di jalan. Apabila kemacetan dapat dikurangi, Parking Policy: dalam zona ini pengontrolan parkir pada kecepatan operasional dan produktivitas akan meningkat pula. tepi jalan dan di luar jalan dengan pembayaran parkir Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan pada melalui cara memberikan pajak untuk parkir di luar jalan Kabupaten Gianyar guna meningkatkan produktivitas angkutan bagi kegiatan komersil dan pembayaran parkie di peti jalan umum tanpa menimbulkan kemacetan: berdasarkan lamanya parkir. Lokasi parking policy direncanakan pada wilayah Pasar Sukawati dan sekitar Memberikan prioritas pada angkutan umum menggunakan kawasan perdagangan di Ubud yang kebanyakan ruang jalan, sehingga terjadi penghematan waktu dan biaya menggunakan parkir on street sehingga menyebabkan (menerapkan kebijakan insentif bagi pengguna angkutan kemacetan umum) Rencana Pengembangan Terminal Penumpang Menerapkan disinsentif bagi pengguna kendaraan pribadi Rencana pengembangan terminal penumpang diarahkan untuk Prioritas pengaturan pada persimpangan jalan yang menjadi mmeberikan pelayanan yang optimal pada sistem trayek pusat kemacetan dengan menggunakan jalur antrian angkutan umum yang telah direncanakan. Terminal merupakan khususn angkutan umum pusat pergerakan dalam sistem transportasi yang merupakan trayek SARBAGITA diarahkan untuk berfungsi sebagai prasarana pendukung sistem transportasi darat. Berdasarkan terminal Park and Ride seperti halnya terminal Gianyar Kepmen Perhubungan No.31/1995 tentang terminal transportasi Direncanakan untuk membanun Terminal tipe B di kawasan III - 20 jalan, terminal penumpang dibagi menjadi tiga, yaitu Kelas A sekitar Ubud dan juga sebagai terminal pariwisata yang akan untuk pelayanan AKAP dan/atau angkutan lintas batas negara, difungsikan sekaligus sebagai pusat parkir an sentra sirkulasi AKDP, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Luas lahan shuttle bus yang khusus melayani Ubud. Pengembangan minimal untuk terminal kelas A adalah 5 ha dengan jarak antar terminal tipe B di wilayah Ubud ini dilakukan guna terminal kelas A lainnya 50 km dan dihubungkan dengann jalan menunjang kawasan Ubud sebagai kawasan pariwisata. arteri primer serta akses minimal 50 m. Terminal kelas B, untuk Rencana Pengembangan Terminal Barang pelayanan AKDP, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan, Terminal barang di Kabupaten Gianyar merupakan suatu dengan luas lahan minimal 3 ha dan dihubungkan dengan jalan kebutuhan, dimana tingginya aktivitas bongkar muat kebutuhan kolektor primer serta akses minimal 30 m. Terminal kelas C, hidup perkotaan maupun aktivitas ekspor. Lokasi terminal untuk pelayanan angkutan kota/angkutn desa, dengan luas lahan barang diusulkan sebagai berikut: sesuai dengan kebutuhan angkutan, yang dibuhungkan dengan Lokasinya memiliki akses langsung ke Pelabuhan Laut atau jalan kolektor sekunder atau jalan lokal serta akes sesuai Bandar Udara melalui jalan arteri primer maupun kolektor dengan kebutuhan setempat. Guna menunjang pelayanan primer mobilitas angkutan umum agar dapat berfungsi lebih efektif dan Memiliki cadangan lokasi lahan yang cukup luas untuk efisien, lokasi terminal sebaiknya berdekatan dengan pusat- berbagai aktivitas bongkar muat, parkir kontainer, parkir pusat kegiatan. Berikut rencana penataan terminal sesuai angkutan barang, dan fasilitas perkantoran. dengan hirarki dan fungsinya di wilayah Kabupaten Gianyar: Berdasarkan penjelasan di atas, maka alternatif arahan lokasi Terminal Gianyar, sebagai terminal penumpang tipe B, terminal barang adalah sekitar Sakah, Kecamatan Sukawati. untuk pelayanan AKDP, angkutan kota dan/atau angkutan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas pedesaan. Jika dilihta dari fungsinya sebagai titik kumpul Manajemen dan rekayasa lalulintas dilaksanakan guna pada jaringan trayek angkutan umum SARBAGITA, maka mengoptimalkan penggunaan jaringan jalan dan pergerakan lalu kedepannya terminal Gianyar ini dapat difungsikan sebagai lintas dalam rangka menjamin keamanan, keselamatan, lokasi aktivitas yang dikombinasikan dengan fungsi Park ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan. and Ride dimana penumpang angkutan umum lintas Berikut manajmen dan rekayasa lalu lintas yang dapat kabupaten/kota memarkir kendaraannya di terminal lalu naik diterapkan di wilayah Kabupaten Gianyar: angkutan umum SARBAGITA sesuai dengan tujuannya. Penetapan prioritas angkutan umum melalui penyediaan Terminal Batubulan, sebagai terminal penumpang tipe B, lajuratau jalur atau jalan khusus untuk pelayanan AKDP, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan. Terminal ini kedepannya dalam sistem jaringan Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi melalui Gianyar direncanakan berdasarkan pertumbuhan jmlah berbagai strategi antara lain: pembatasan parkir, Car Free penduduk yang seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik. Day, dan area bebas kendaraan pribadi Berikut pertumbuhan penduduk dan peningkatan kebutuhan III - 21 Penyediaan pusat-pusat parkir sesuai kebutuhan pada listrik di wilayah Kabupaten Gianyar: lokasi-lokasi strategis Kecamat Total Kebutuhan Listrik Pemberian priorita keselamata dan kenyamanan bagi an 2019 2024 2029 2034 2039 pengguna jalan khususnya pejalan kaki dengan pengendara Sukawati 22.620. 24.051. 25.482. 26.913. 28.344. sepeda melalui penyediaan jalur khusus 600 600 600 600 600 Pemberian kemudahan dan penyediaan jalur lintasan bagi Blahbatuh 13.005. 13.604. 14.202. 14.801. 15.399. penyandang disabilitas 720 220 720 220 720 Pemisahn atau pemilahan pergeraka arus lalu lintas Gianyar 17.046. 17.775. 18.504. 19.233. 19.962. berdasarkan peruntukan lahan, mobilitasm dan aksesibilitas 360 360 360 360 360 Pengendalian lalu lintas pada simpangan jalan bebas Tampaksi 8.786.5 9.066.4 9.346.3 9.626.2 9.906.1 hambatan dengan membangun simpang tak sebidang ring 20 20 20 20 20 Pengembangan lisntasan penyebrangan jalan dalam bentuk Ubud 13.393. 13.867. 14.340. 14.814. 15.287. sub way, underpass, jembatan penyebrangan pada jalan- 800 200 600 000 400 jalan yang padat lalu lintas Tegallalan 9.690.4 10.019. 10.349. 10.678. 11.008. Pengendalian lalu lintas g 80 880 280 680 080 Perlindungan terhadap lingkungan dari dampak lalu lintas. Payangan 7.792.9 7.992.7 8.192.5 8.392.3 8.592.1 20 20 20 20 20 3.2.2 Sistem Jaringan Energi Dari kebutuhan listrik pada tahun yang akan datang di wilayah Rencana pengembangan jaringan energi/kelistrikan di Kabupaten Gianyar, maka rencana yang dilakukan guna kabupaten Gianyar merupakan penjabaran dari jaringan menunjang kebutuhan listrik di Kabupaten Gianyar adalah distribusi dan pengembangannya berdasarkan perkiraan sebagai berikut: proyeksi kebutuhan energi/kelistrikan di Kabupaten Gianyar. a. Pembangkit Listrik Secara umum, hampir seluruh wilayah Kabaupaten Ginayar Wilayah Kabupaten Gianyar memiliki potensi energi terbarukan sudah terlayani oleh jaringan listrik terutama pada kawasan sebesar 20.940.779,67 watt. Berdasarkan kondisi eksisting, permukiman penduduk. Sesuai dengan kecenderungan kegiatan Kabupaten Gianyar dilalui oleh bendungan dan beberapa tukad aktivitas masyarakat sangat tergantung pada listrik, maka (sungai), sehingga berpotensi untuk dilakukan pengembangan prasarana listrik sangat dibutuhkan untuk pengembangan pembangkit listrik berupa PLTA dan PLTMH. Berikut kegiatan perkotaan. Rencana kebutuhan listrik di Kabupaten penjelasannya Eksisting Lokasi Rencana Program Eksisting Lokasi Rencana Program Dibangunnan Desa Pengmabang Mendukung h, Berada pada ya bendungan BuahanKaja , Kecamatan an pembngkit ketersediaan pasokan Kabupat en lokasi yang aman III - 22 guna Payangan, listrik tenaga tenaga listrik Gianyar terhadap kepentingan Kabupaten air (PLTA) guna kegiatan lain irigasi dan air Gianyar pentingan dengan bersih umum di memperhatik Direncanaka kawasan an jarak n perkotaan, bebas dan pembanguna pedesaan jarak aman. n pembangkit hingga listrik tenaga kawasan b. Jaringan Transmisi air (PLTA) terisolasi Sistem jaringan transmisi tenaga listrik berupa penyaluran tenag Terdapatnya Tukad Pengembang Mendukung listrik dari pembangkit ke sistem distribusi atau ke konsumen, banyak aliran Oos, an pemanfaatan atau penyaluran tenaga listrik antar sistem meliputi: sungai di Desa Pembangkit teknologi baru guna Pengembangan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Kabupaten Sukawati Listrik Gianyar yang , Tenaga menghasilka yang berasal dari PLTU Buleleng menggunakan saluran berpotensi Kecamat Mikro Hidro n sumber udara terbuka dengan lokasi yang belum terdapat SUTT, untuk an (PLTMH) energi yang yaitu di Kecamatan Tegallalang, Payangan, Ubud, dan mengahsilka Sukawati mampu Tampaksiring, dimana lokasinya jauh dari permukiman n listrik , mengurangi dan aktivitas penduduk Kabupat ketergantung Pengoptimalisasian dengan memberikan alat pelindung en an terhadap pada kawasan SUTT yang berada di Kecamatan Sukawati Gianyar energi tak dan Gianyar agar tidak membehayakan Tukad terbarukan Pengoptimalisasian dengan menggunakan saluran bawah Petanu, Berada pada kawasan tanah secara terpadu untuk meningkatkan kualitas dan Desa Saba, yang estetika ruang wilayah kabupaten pada kawasan sekitar Kecamat memilikipote pasar seni sukawati dan pasar seni ubud an nsi sumber 3.2.3 Jaringan Telekomunikasi Blahbatu daya energi Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi dimaksudkan Penempatan rumah kabel pada trotoar jalan harus memenuhi untuk memperluas agar jangkauannya merata. Sistem jaringan ketentuan sebagai berikut: telekomunikasi mencakup sistem jaringan terestrial, satelit dan - Letak rumah kabel tidak boleh menghalangi dan III - 23 sistem jaringan telekomunikasi yang menggunakan spektrum membahayakn lalu lintas frekuensi radio sebagai sarana transmisi. Jaringan terestrial - Rumah kabel tidak boleh dipasang pada tempat yang meliputi jaringan mikro digital, fiber optik (serat optik), mikro menurut perkiraan mudah terlanggar oleh kendaraan analog, dan kabel laut. Sedangkan jaringan satelit merupakan - Penempatan rumah kabel harus sesuai dengan keadaan bagian komunikasi yang memanfaatkan teknologi satelit. sekelilingnya Penyediaan jumlah kebutuhan jaringan telekomuniksi sangat - Penempatan rumah kabel harus serasi dengan tikungan tergantung pada karakter fisik, sosial dan ekonomi dari lokasi tajam, paling sedikit 5 m dari tikungan kecuali bila perencanaan sehingga pemenuhan kebutuhan tersebut tepat belokan tersebut membentuk lingkaran. waktu, sesuai jumlah dan lokasi. Pada tabel berikut dapat dilihat jumlah total kebutuhan Dalam penyediaan prasarana pendukung yaitu pemasangan sambungan telepon di Kabupaten Gianyar: rumah kabel sebagai titik khir dari jaringan kabel primer dan Total Kebutuhan Sambungan Telepon Kecamatan titik awal dari jaringan kabel sekunder harus memenuhi syrat- 2019 2024 2029 2034 2039 syarat sebagai berikut: Sukawati 167.64 178.24 188.85 199.46 210.06 Perbandingan antara jaringan kabel primer dan sekunder 4 9 4 0 5 yaitu 2:3 Blahbatuh 96.387 100.82 105.25 109.69 114.12 Bentuk rumah kabel harus dibedakan antara yang 2 8 3 9 berkapaitas 800 pasang dengan 1.600 pasang Gianyar 126.33 131.73 137.13 142.54 147.94 2 5 8 1 3 Rumah kabel terbuat dari bahan isolasi tahan panas yang Tampaksirin 65.118 67.192 69.267 71.341 73.415 diperkuat dengan fiber glass warna abu-abu g Persyaratan teknis lainnya: Ubud 99.263 102.77 106.28 109.78 113.29 - Mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap korosi 1 0 8 7 - Mempunyai daya isolasi yang baik terhadap panas Tegallalang 71.817 74.258 76.700 79.141 81.582 - Mempunyai bobot yang relatif ringan Payangan 57.754 59.235 60.716 62.196 63.677 - Kedap terhadap air hujan - Dilengkapi dengan lubang ventilasi untuk mencegah Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah kebutuhan terjadinya kondensasi di dalam rumah kabel sambungan telepon terus meningkat. Oleh karena itu perlu adanya rencana pengembangan sistem jaringan telekomunikasi, Eksisting Lokasi Rencana Program dimana rencana pengembangannya meliputi: (saluran bawah Eksisting Lokasi Rencana Program tanah) merupakan yang III - 24 Meningkatn Setiap Pengembanga Pengembanga ya Kecamata n sistem n sistem jaringan tersier kebutuhan n di jaringan jaringan Menyediakan Menyediakan sambungan Kabupate telekomunikas telekomunikas fasilitas dan telepon n Gianyar i i, meliputi telepon menyebarkan setiap sistem jaringan umum telepon umum tahunnya di terestrial, di lokasi Kabupaten satelit dan strategis (seerti Gianyar sistem jaringan disekitar Belum telekomunikas terminal tersedianya i yang Gianyar dan fasilitas menggunakan Batubulan) telepon spektrum Pengembang Membangun umum frekuensi radio an Base Base sebagai sarana Tranceiver Tranceiver transmisi, System System (BTS) sebagai (BTS) secara terpadu penghubung dengan tiggi antara pusat- kurang dari 45 pusat kegiatan m dan jarak Menyediakan gsb ke tiang pembagi permukima yang sepanjang 5m menghubungk sedangkan an konsumen jarak gsb ke melalui bangunan saluran udara komersil terbuka dan sepanjang 10m telepon umum 3.2.4 Jaringan Sumber Daya Air Wilayah Seluruh Melakukan Melakukan Jaringan sumber daya air merupakan sistem sumber daya air Kabupate Daerah konservasi daerah perlindunga pada setiap wilayah sunga dan cekungan air tanah. Wilayah n Gianyar dilalui Aliran Sungai di resapan air n terhadap daerah III - 25 sungai meliputi wilayah sungai lintas kabupaten, dan wilyah sungai strategis kabupaten. Sumber air bersih bagi masyarakat oleh Kabupate resapan air, beberapa n Gianyar dan daerah Kabupaten Gianyar pada umumnya berupa sumber air tanah. tukaddan Seluruh sempadan Adapun kebutuhan air bersih di Kabupaten Gianyar sebagai Air Terjun Daerah sungai, berikut: Hampir Sempada daerah Kecamat Total Kebutuhan Air Bersih seluruh n Sungai aliran an 2019 2024 2029 2034 2039 wilayah di sungai Sukawati 123.555 131.372 139.188 147.004 154.821 Kabupate Wilayah (DAS) .979 .244 .509 .775 .040 n Gianyar Kabupate Peningkata Blahbatu 71.038. 74.307. 77.576. 80.845. 84.114. sudah n Gianyar n Ruang h 543 610 677 744 811 terlayani Terbuka Gianyar 93.108. 97.090. 101.072 105.054 109.036 air bersih Hijau di 923 794 .665 .536 .407 Terdapat Daerah Tampaks 47.992. 49.521. 51.050. 52.579. 54.108. beberapa Aliran iring 851 693 534 376 218 wilayah Sungai Ubud 73.158. 75.744. 78.329. 80.915. 83.501. yang (DAS) 275 033 791 549 308 melakuka Seluruh MengendalikabPeng Pemanfaatan Tegallala 42.565. 54.729. 56.528. 58.328. 60.127. n Kecamata guaan Sumber Air sumber air ng 708 587 802 018 234 pembangu n di diarahkan Payanga 160.111 43.657. 44.748. 45.839. 46.931. nan di wilayah pada air n .318 036 363 691 019 sekitar Kabupaten permukaan sempadan Gianyar dengan Secara umum, rencana pengembangan sistem jaringan sumber sungai resapan dari daya air di Kabupaten Gianyar adalah: sungai Eksisting Lokasi Rencana Program terdekat yang memiliki potensi Peningkatan Desa Pengembangan Melakukan penyediaan Buahan sistem Sumber Daya pembangu jaringan PDAM Kaja, Kecamat Air nan bendungan III - 26 Optimalisasi an di Desa dan Payanga Buahan pengawasan n, Kaja, terhadap Kabupat Kecamatan pemanfaatan en Payangan, mata air, air Gianyar Kabupaten tanah dan air Kecamat Gianyar sungai an Ubud Meminima Pantai Pengendalian daya Melakukan Kecamat lisir Siyut, rusak air sistem an penyediaa Desa pengaman Tegallal n sumur Tulikup an pantai ang bor yang Pantai Kecamat tersedia di Purnama an Kecamatan di Gianyar Ubud, Kecamat Kecamat Kecamatan an an tegallalang Sukawat Blahbat , i uh Kecamatan Pantai Kecamat Gianyar, Candra an Kecamatan Asri di Sukawat Blahbatuh, Desa i dan Batubul Kecamatan an Sukawati
Melakuka konservasi daerah resapan air
Dalam menjaga keberlanjutan pemakaian air, penyediaan - Meminimlaisir penyediaan sumur bor yang tersebar di umber air baku untuk kebutuhan domestik dan non domestik wilayah Kecamatan Ubud, Kecamatn Tegallalang, perlu dilakukan efisiensi dalam pemanfaatan dan perlindungan Kecamatan Gianyar, Kecamtan Blahbatuh, Kecamatan III - 27 terhadap sumber air. Perlindungan terhadap sumber air dapat Sukawati dilakukan melalui perlindungan terhadap daerah resapan air, Prasarana sumberdaya air di Kabupaten Gianyar terdiri dari daerah sempadan sungai, dan daerah aliran sungai (DAS), serta sistem jaringan irigasi dan sistem pengamanan pantai peningkatan ruang terbuka hijau di daerah hulu daerah aliran Sistem Jaringan Irigasi sungai (DAS). Sistem jaringan irigasi mencakup beberapa Daerah Irigasi (DI) Mengendalikan penggunaan sumber air yang meliputi: Pemanfaatan sumber air diarahakn pada air permukaan dengan o Daerah irigasi Nasional berupa Daerah Irigasi Kedawetan di resapan di sungai terdekat yang memiliki potensi. Pada kawasan Kecamatan Ubud seluas kurang lebih 3.635 ha permukiman perkotaan penyediaan air bersih melalui jaringan o Daerah irigasi provinsi meiputi: pipa PDAM dengan memanfaatkan air baku dari sungai astau - Daerah irigasi Tengkulak Mawang seluas kurag lebih air permukaan. 1.120 ha Pada kawasan permukiman pedesaan dikembangan sistem air - Daerah irigasi Pejeng seluas kurang lebih 1.217 ha bersi pedesaan dengan memanfaatkan sumber air baku yang ada - Daerah irigasi Gunung Sari seluas kurang lebih 1.849 ha meliputi mata air, air tanah dan air sungai dengan sistem - Daerah irigasi Cengcengan seluas kurang lebih 1.035 ha jaringan air sederhana. - Daerah irigasi Kedawetan seluas kurang lebih 1.250 ha Sistem jaringan sumber daya air di Kabupaten Gianyar meliputi: o Daerah Irigasi Kabupaten terdiri atas Daerah irigasi - Wilayah sungai strategis nasional, dimana berdasarkan Padpadan Kecamatan Gianyar seluas kurang lebih 81 ha RTRW Provinsi Bali adalah wilayah sungai Bali-Penida Pengendalian Daya Rusak Air yang meliputi Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Ayung, Salah satu pengendalian daya rusak air, yang dilakukan di DAS Tukad Pakerisan, DAS Tukad Sangsang, DAS Tukad Kabupaten Gianyar yaitu berupa sistem pengamanan pantai. Oos, dan DAS Tukad Petanu Pengendalian daya rusak air ini dilaksanakan guna mengurangi - Air tanah yang berada pada Cekungan Air Tanah (CAT) terjadinya abrasi pantai melalui pengurangan energi gelombang meliputi CAT Denpasar – Tabanan yang mengenai panta, dan penguatan tebing pantai. Pengembangan sistem sumber daya air di Kabupaten Gianyar Sistem pengamanan pantai di Kabupaten Gianyar dilakukan berupa: pada seluruh pantai rawan abrasi yaitu di sepanjang pantai - Dibangunnya bendungan di Desa BuahanKaja, Kecamatan selatan kabupaten, diantaranya yaitu Pantai Siyut, Desa Payangan, Kabupaten Gianyar Tulikup, Pantai Purnama di Kecamatan Sukawati, serta Pantai Candra Asri di Desa Batubulan. Dari potensi sampah yang dihasilkan di Kabupaten Gianyar 3.2.5 Sistem Prasarana Lainnya yang terus meningkat, perlu adanya pengelolaan sampah yang III - 28 Sistem Pengelolaan Persampahan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan Masyarakat biasanya alam pengelolaan sampah masih bertumpu kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumer pada pendekatan akhir, yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, daya. Pemerintah dan pemerintahan daerah bertugas untuk dan dibuang ke tempat pemrosesan aikhir sampah. Padahal menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan timbunan sampah dengan volume yang besar di lokasi tempat berwawasan lingkungan. pemrosesan akhir sampah berpotensi melepas gas metan yang Berikut rencana sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan memberikan Gianyar: konstribusi tehadap pemanasan global. Agar timbunan sampah Eksisting Lokasi Rencana Program dapat terurai melalui proses alam diperlukan jangka waktu yang Kurangny Kecamat Meningkatka Menambhan lama dan diperlukan penanganan dengan biaya yang besar. Di a sistem an n waktu wilayah Provinsi Bali sendiri sudah melakukan program untuk pengelola Gianyar pengelolaan pengangkutan tidak menggunakan kantong plastik. Hal ini dilakukan guna an sampah Kecamat persampahan yang mengurangi timbulnya sampah terutama sampah plastik di di wilyah an di wilayah sebelumnya 1 Kabupate Sukawati perkotaan kali dalam wilayah Bali sendiri. Berdasarkan hasil perhitungan diperkirakan jumlah produksi n Gianyar Kecamat sehari menjadi Jumlah an Ubud 2 kali dalam sampah di Kabupaten Gianyar terus meningkat, mengingat TPS yang sehari, jumlah penduduk Gianyar yang terus meningkat. Berikut masih mengingatkond perhitungan proyeksi timbulan sampah di Kabupaten Gianyar: sedikit isi timbunan Total Sampah yang Dihasilkan Sampah sampah yang Kecamatan 2019 2024 2029 2034 2039 meningkat di Sukawati 40.214 42.758 45.302 47.864 50.390 wilayah Blahbatuh 23.121 24.185 25.249 26.313 27.377 perkotaan Gianyar 30.305 31.601 32.897 34.193 35.489 Melakukan Tampaksiring 15.620 16.118 16.616 17.113 17.611 pemilahan Ubud 23.811 24.653 25.494 26.336 27.178 dalam bentuk Tegallalang 17.228 17.813 18.399 18.984 19.570 pengelompoka Payangan 13.854 14.209 14.564 14.920 15.275 n dan pemisahan Eksisting Lokasi Rencana Program 6. Tegallalang 1 sampah sesuai 7. Payangan 1 dengan jenis, Pengembangan TPA III - 29 jumlah dan sifat sampah Untuk pengembangan TPA mempertimbangkan hal-hal sebagai Seluruh Pengembang Melakukan berikut: Kecamatan an TPS pembangunan - Lokasi TPA sampah harus berjarak lebih dari 100 m dari hilir di Kabupaten TPS aliran terhadap sumber air minum Gianyar - Masyarakat mengetahui dan tidak menolak adanya lokasi Desa Temesi Pengembang Melakukan TPA di sekitar tempat tinggalnya Kecamatan an TPA penambahan dan - Zona penyangga atau buffer zone berfungsi untuk Gianyar pembangunan menghindari dampak dari bau, kebisingan, lalat dan vektor TPA penyakit dengan ditanami pohon pelindung dengan ketebalan berkisar antara 20 m sampai dengan 50 m dari Berdasarkan hasil perhitungan diperkirakan jumlah produksi batas luar daerah operasional TPA yang didukung dengan sampah di Kabupaten Gianyar terus meningkat, mengingat penanaman jenis pohon yang cepat tumbuh dalam waktu 1 jumlah penduduk Gianyar yang terus meningkat tahun bisa mencapai tinggi 4 m, dn tidak mudah patah akibat Pengembangan sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten pengarus angin, misalnya yaitu pohon sengon, mahoni, dan Gianyar adalah sebagai berikut: lain-lain dengan kerapatan/jarak antar pohon yaitu berkisar antara 2 m. Pengembangan TPS Dalam hal ini pengembangan TPA sialokasikan di Desa TPS dialokasikan di Kecamatan Gianyar, Kecamatan Temesi Kecamatan Gianyar. Hal ini dikarenakan lokasi Blahbatuh, Kecamatan Tampaksiring, Kecamatan tersebut telah memenuhi persyaratan terkait pengembangan Tegallalang, Kecamatan Payangan, Kecamatan Ubud dan TPA. Kecamatan Sukawati yang telah memenuhi persyaratan dari Sistem Penyediaan Air Minum kriteria teknis lokasi Sistem penyediaan air minum (SPAM) meliputi pemanfaatan air Kebutuhan TPS No. Kecamatan permukaan, mata air, dan air tanah. Sistem penyediaan air minum Regional/Unit 1. Sukawati 1 di Kabupaten Gianyar meliputi: 2. Blahbatuh 1 a. Sistem penyediaan air minum Kecamatan Gianyar meliputi: 3. Gianyar 1 Mata air gravitasi Yeh Barong yang melayani Desa Petak 4. Tampaksiring 1 5. Ubud 1 Kaja, sebagian Desa Sumita, sebagian Desa Suwat dan sebagian Desa Petak Kelod Mata air gravitasi Gigit dan sumur bor Beng III melayani Sumur bor Bedulu, dari Tampaksiring dan Ubud yang Desa Beng, Kelurahan Gianyar, Desa Samplangan, Desa melayani Desa Bedulu, sebagian Desa Buruan dan Desa Tegaltugu dan Desa Lebih Tegallinggah III - 30 Mata air pompa Tegalsaat melayani Desa Sumita dan Sumur bor Buruan melayani Desa Buruan dan sebagian sebagian Desa Suwat Desa Blahbatuh Mata air pompa Tulikup melayani Desa Sidan dan Desa Sumur bor Belega melayani Desa Belega, sebagian Desa Tulikup Blahbatuh, sebagian Desa Pering dan sebagian Desa Sumur bor Siangan melayani Desa Suwat, Desa Siangan Keramas dan sebagian Desa Bitra Sumur bor Astina melayani Desa Bona, sebagian Desa Sumur bor Madangan melayani Desa Petak Kelod, dan Belega, dan sebagian Desa Keramas sebagian Desa Babakan Sumur bor Pering melayani Desa Pering dan sebagian Sumur bor Babakan melayani Desa Babakan dan Desa Keramas sebagian Desa Bitara Sumur bor Tedung melayani Desa Keramas dan desa Sumur bor Beng I dan Beng II melayani Kelurahan Medahan Gianyar dan Desa Beng Sumur bor Blangsinga melayani Desa Saba Sumur bor B.Jati melayani Desa Samplangan dan c. Sistem penyediaan air minum Kecamatan Sukawati meliputi: sebagian Desa Pegesangan Sumur bor tebongkang I dan sumur bor Tebongkan II Sumur bor Sidan melayani Desa Sidan, sebagian Desa melayani Desa Singapadu Kaler, Desa Singapadu Pegesangan dan sebagian Desa Tulikup Tengah, Desa Singapadu dan sebagian Desa Batubulan Sumur bor Astina Selatan melayani Kelurahan Gianyar Sumur bor Abiansaka,Sakah,Cangi melayani Desa Sumur bor Abianbasse melayani Desa Abianbase Batuan, Desa Kemenuh dan sebagian Desa Sukawati Sumur bor Serongga melayani Desa Serongga dan Sumur bor SKB melayani Desa Sukawati, sebagian Desa sebagian Desa Lebih Celuk, sebagian Desa Batubulan, Desa Guwang dan Sumur bor Tedung melayani sebagian Kecamatan melayani sebagian Kecamatan Blahbatuh Blahbatuh Sumur bor Denjalan melayani Desa Batubulan, sebagian b. Sistem penyediaan air minum Kecamatan Blahbatuh Desa Batubulan Kangin meliputi: Sumur bor Tegehe melayani Desa Batubulan dan sebagian Desa Batubulan Kangin Sumur bor batubulan melayani Desa Batubulan dan Desa Mata air pompa Batukaru melayani Desa Melinggih, Ketewel Desa Melinggih Kelod, Desa Klusa, sebagian Kecamatan d. Sistem penyediaan air minum Ubud meliputi: tegallalang dan sebagian Kecamatan Ubud III - 31 Sistem penyediaan air minum dari Kecamatan f. Sistem penyediaan air minum Kecamatan Tegallalang tegallalang melayani DesaPetulu meliputi: Sumur bor Junjungan dan Sambahan melayani Kelurahan Mata air pompa Bayad melayani Br.Pakudi, Desa Ubud Kedisan, Desa Kendran dan sebagian Desa Tegallalang Sistem penyediaan air minum dari Kecamatan Payangan Mata air gravitasi Bubug melayani Desa Tegallalang dan melayani Desa Kedewatan, dan sebagian Kelurahan sebagian Kecamata Ubud Ubud, Desa Lodtunduh, Desa Mas dan sebagian Sistem penyediaan mata air dari Kecamatan Payangan Kecamatan Sukawati melayani desa Keliki Sumur bor Ambengan melayani Kelurahan Ubud, Desa Mata air pompa Sapat melayani sebagian Kecamatan Lodtunduh, desa Mas dan sebagian Kecamatan Sukawati Ubud Sumur bor Lodtunduh melayani Desa Lodtunduh, Desa g. Sistem penyediaan air minum Kecamatan tampaksiring Mas dan sebagian Kecamatan Sukwati meliputi: Sumur bor Sayan I dan Sayan II melayani Desa Sayan, Mta air pompa Tirta Empul melayani Desa Manukaya desa Kedewatan dan sebagian Kelurahan Ubud (bagian barat) dan Desa Tampaksiring e. Sistem penyediaan air minum Kecamatan Payangan meliputi: Mata air pompa Sinduraja melayani Desa Manukaya Mata air pompa Kerta melayani DesaKerta Mata air pompa Tegallsaat melayani Desa Sanding, Desa Mata air Undisan melayani Desa Puhu, Desa Bukian, Pejeng Kaja dan Desa Pejeng Kangin Desa Melinggih, Desa Melinggih Kelod, Desa Klusa, Sumur bor Pesalakan melayani Desa Pejeng Kangin, sebagian Kecamatan tegallalang dan sebagian Desa Pejeng Kelod, Desa Pejeng Tengah Kecamatan Ubud Mata air pompa Pejeng Kaja dana sumur bor Tarukan Mata air pompa Sengkulung melayani Br. Susut melayani Desa Pejeng Kaja, Br.Laplapan Ubud, Desa Mata air pompa Sengkulunh, Mumbul dan Air Jeruk Pejeng Kawasn dan Desa Pejeng Tengah melayani Desa Melinggih, Desa Melinggih Kelod, Desa Sumur bor Pejeng Kelod melayani Desa Pejeng Kelod, Klusa, sebagian Kecamatan tegallalang dan sebagian Desa Pejeng Tengah dan sebagian Kecamatan Blahbatuh Kecamatan Ubud Rencana pengembangan sistem penyediaan air minum di Kabupaten Gianyar yaitu: Eksisting Lokasi Rencana Program Eksisting Lokasi Rencana Program Sistem Seluruh Mengurangi Peningkatan Sukawati dan penyediaan air minum wilayah Kecamatan pembanguna n sumur bor penggunaan sumur bor ke Gianyar Meningkatkan III - 32 rata-rata di Kabupaten PDAM cakupan berupa Gianyar Penyediaan wilayah sumur bor sistem air pelayanan Hampir minum distribusi air seluruh diarahkan bersih untuk wilayah melalui seluruh Kabupaten jaringan pipa wilayah Gianyarsud PDAM dengan Kabupaten ah terlayani memanfaatkan Gianyar air bersih air baku dari Seluruh Perbaikan Melakukan sungai/air Kecamatan sistem perbaikan pemukaan di Kabupaten penyediaan jaringan pipa dengan Gianyar air minum air bersih memprioritask secara an bertahap pengembanga Meningkatkan n yang manajemen berpusat pada operasional akwasan dan perkotaan pemeliharaan Kecamatan Pengoptimal Mengembang pelayanan air Payangan an kan rencana bersih Kecamatan penyediaan sistem Tampaksiri sistem penyediaan air Sistem Pengelolaan Air Limbah ng penyediaan bersin Sistem pengelolaan air limbah meliputi rencana pengelolaan air Kecamatan air minum perpiapaan limbah dan rencana penanganan limbah termasuk limbah B3. Tegallalang untuk wilayah Berikut sistem pengelolaan air limbah di kawasan Kabupaten Ubud, Gianyar: Sistem pengelolaan air limbah terpusat dengan sistem menuju ke selatan. Sedangkan buangan air tersebut mengalir ke perpipaan sungai yang fungsinya sebagai saluran drainase primer. Sistem pengelolaan setempat dilakukan secara individual Terdapat beberapa sungai di wilayah Kabupaten Gianyar yang III - 33 dengan penyeiaan bak pengolahan air limbah atau berfungsi sebagai pembuangan utama, seperti Sungai Ayung, saptictank Sungai Oos, Sungai Pakerisan, Sungai Petanu, dan Sungai Pengembangan pengelolaan air limbah komunal di Sangsang. Jika dilihat dari besaran dimensi penampang sungai Kawasan-kawasan padat permukiman dan buangan air limbah pada drainase, bahwa penampang Pada kawasan perkotaan untuk jangka panjang dibedakan sungai yang ada masih cukup untuk menampung debit buangan penanganannya dengan sistem sambungan air hujan air limbah pada drainase serta debit banjir kedepannya. Namun Pengembangan sistem pengelolaan air limbah perpipaan di dalam hal ini perlu menjaga kapasitas alur sungai dalam dalam kawasan perkotaan menuju instalasi pengelolahan air menampung debit buangan air limbah pada drainase dan debit limbah (IPAL), meliputi: banjir dengan mengendalikan pertumbuhan pembangunan di - Sistem pembuangan air limbah perpipaan terpusat daerah penyamngga. Perubahan tata guna lahan di sekitar Kawasan Perkotaan Gianyar yang dilayani oleh IPAL Daerah Ailiran Sungai akan mempengaruhi beban limpasan Gianyar permukaan dan sistem pengaliran drainase pembuang utama. - Sistem pembungan air limbah perpipaan terpusat Perencanaan sistem drainase di Kabupaten Gianyar diarahkan Kawasan Perkotaan Ubud yang dilayani oleh IPAL sebagai berikut: Ubud - Sistem pembuangan air libah perpipaan terpusat Pengembangan sistem jaringan drainase didasarkan atas kesatuan sistem dan sub sistem tata air mencakup sistem Kawasan Perkotaan Sukawati yang dilayani oleh IPAL jaringa drainase primer berupa sungai atau tukad utama, Sukawati. sistem jaringan drainase sekunder berupa parit atau saluran- Sistem Jaringan Drainase saluran yang ada di tepi jalan, dan sistem jaringan drainase Jaringan drainase merupakan sistem yang berfungsi sebagai tersier berupa saluran-saluran kecil yang masuk pada saluran pembuangan air permukaan agar tidak ada genangan air. kawasan perumahan. Dalam perencanaan pengembangan sistem jaringan drainase Pembangunan sistem jaringan drainase terpadu antara pada suatu kawasan perencanaan, tidak dapat dilakukan dengan sistem makro dengan sistem mikro mengikuti sistem hanya melihat kondisi ddan potensi internal kawasan tersebut jaringan yang ada dan daerah tangkapan air hujan secara tersendiri. Tetapi juga harus dilihat kondisi dan potensi Peningkatan kapasitas sungai dan jaringan drainase melalui dalam konteks yang lebih luas (makro). Secara garis besar pola normalisasi alur sungai, pengontrolan jaringan drainase aliran drainase eksisiting di Kabupaten Gianyar arah alirannya secara rutin, pengalihan sebagian aliran air melalui pembuatan sodetan, penerapan sistem polder dilengkapi Jl.Raya Ubud, Jl.Raya Campuan, Jl. Raya sanggingan, Jl. dengan sistem pengendali dan pompa Raya Lungsiakan, Jl. Raya Kedawetan Pembangunan sistem pembuangan air hujan yang - Untuk menuju lokasi evakuasi II yang dipusatkan di III - 34 terintegrasi mulai dari lingkungan perumahan sampai Pasar Payangan, jalur evakuasi melalui akses jalur saluran drainase primer yang dilengkapi bangunan Jl.Raya Payangan dan Jl. Buahan pengontrol genangan, bak penampang sedimen, pembuatan - Untuk menuju lokasi evakuasi III yang dipusatkan di kontruksi baru berupa seneran, rehabilitasi saluran alam Lapangan Tampaksiring, jalur evakuasi melalui akses yang ada, pembatan parit infiltrasi, operasional dan jalur Jl. Tampaksiring dan Jl. Manik Tawang pemeliharaan, dan pemisahan antara jaringan drainase - Untuk menuju lokasi evakuasi IV yang dipusatkan di dengan jaringan irigasi dan jaringan air limbah. Kantor Desa Babakan, jalur evakuasi melalui akses jalur Jalur Evakuasi Bencana Jl.Bitera, Jl. Babakan, dan Jl. Petak Penyediaan jalur evakuasi bencana perlu dilakukan dalam - Untuk menuju lokasi evakuasi V yang dipusatkan di mitigasi dan adaptasi bencana. Jalur-jalur evakuasi bencana Lapangan Tulikup, jalur evakuali melalui akses jalur Jl. di Kabupaten Gianyar yang disiapkan meliputi jalur-jalur Tulikup dan Jl. Blahpane evakuasi yang digunakan sebagai jalur penyelamat apabila Jalur Evakuasi Gelombang Pasang dan Tsunami terjadi bencana tanah longsor, bencana gerakan tanah, - Untuk menuju lokasi I yang dipusatkan di Lapangan gelombang pasang ataupun tsunami, menuju ke tempat yang Tulikup, jalur evakuasi melalui Jl. Raya Tulikup lebih aman, terdiri atas jalan-jalan yang posisinya - Untuk menuju lokasi II yang dipusatkan di Lapangan berlawanan dengan arah datanganya bencana. Astina Gianyar, jalur evakuasi melalui akses jalur Jl. Jalur-jalur yang digunakan untuk membawa korban bencana Abianbase, Jl. Lebih. Dan Jl. Dipta Gianyar ke ruang evakuasi bencana meliputi: - Untuk menuju lokasi III yang dipusatkan di Terminal - Jalur-jalur jalan menuju lapangan olahraga terbuka di tiap Gianyar, jalur evakuasi melalui Jl. Abianbase, Jl. Lebih, kawasan perkotaan dan tiap kawasan pedesaan Jl. Gambir, Jl. Astina, Jl. Kebo Iwa - Jalur jalur jalan menuju pelataran terminal - Untuk menuju lokasi IV yang dipusatkan di Lapangan - Jalur jalur menuju gedung olahraga atau gedug serbaguna Blahbatuh, jalur evakuasi melalui Jl.Blahbatuh dan Jl. di tiap kawasan perkotaan dan tiap kawasan pedesaan Saba - Jalur jalur jalan menuju rumah sakit terdekat atau rumah - Untuk menuju lokasi V yang dipusatkan di Lapangan sakit rujukan Sukawati, jalur evakuasi melalui akses jalur Jl. Pantai Jalur Evakuasi Bencana Tanah Longsor Gumicik, Jl. Ketewel, Jl. Guwang, Jl. Raya Sukawati - Untuk menuju lokasi evakuasi I yang dipusatkan di - Untuk menuju lokasi VI yang dipusatkan di Terminal Lapangan Ubud, jalur evakuasi melalui akses jalur Batubulam, jalur evakuasi melalui akses jalur Jl. Pantai Gumicik, Jl. Manguntur - Untuk menuju lokasi VII yang dipusatkan di Lapangan Batubulan, jalur evakuasi melalui akses jalur Jl. Manguntur , Jl. Raya Batubulan III - 35