Anda di halaman 1dari 72

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

KONSEP MAKRO

A. KOTA MAKASSAR

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 1


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Secara geografis, kota makassar mempunyai posisi strategis karena berada


dipersimpangan jalur lalu lintas dari arah selatan dan utara dalam provinsi di Sulawesi, dari
wilayah kawasan barat ke wilayah kawasan timur Indonesia da dari wilayah utara ke
wilayah selatan Indonesia. Dengan kata lain, wilayah kota makassar berada koordinat 119
derajat bujur timur dan 5,8 derajat lintang selatan dengan ketinggian yang bervariasi antara
1-25 meter dari permukan laut. Kota makassar merupakan daerah pantai yang datar degan
kemringan 0-5 derajat kea rah barat, diapit dua muara sungai yakni sungai Tallo yang
bermuara di bagian utara kota dan sungai jeneberang yang bermuara di bagian selatan kota.
Luas wilayah kota makassar seluruhnya berjumlah kurang lebih 175,77 km2 daratan dan
termasuk 11 pulau di selat makassar ditambah luas wilayah perairan kurang lebih 100 km2.
Jumlah kecamatan dikota makassar sebanyak 14 kecamatan dan memiliki 143
kelurahan . diantara kecamatan tersebut ada 7 buah kecamatan yang berbatasan dengan
pantai yaitu kecamatan tamalate,mariso,wajo,ujung tanah,tallo,tamalanrea dan birigkanya.
Kota makassar sendiri berdekatan dengan sejumlah kabupaten yakni sebelah utara
dengan kabupaten pangkep, sebelah timur dengan kabupaten maros,sebelah selatan dengan
kabupaten gowa dan sebelah barat dengan selat makassar.

B. KECAMATAN TAMALANREA

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 2


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

a. Letak Geografis dan Batas Wilayah

Kecamatan Tamalanrea merupakan salah satu dari 14 Kecamatan di Kota


Makassar yang berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah utara, Kecamatan
Biringkanaya di sebelah timur, Kecamatan Panakkukang di sebelah selatan dan di
sebelah barat.

Kecamatan Tamalanrea merupakan daerah Pantai dan bukan pantai dengan


topografi ketinggian antara permukaan laut. Empat Kelurahan daerah bukan pantai
yaitu Tamalanrea Indah, Tamalanrea Jaya, Tamalanrea dan Kapasa. Sedang 2 daerah
lainnya (Parangloe dan Bira) merupakan daerah pantai. Menurut jaraknya, letak
masing-masing kelurahan ke ibukota Kecamatan berkisar 1 km sampai dengan jarak 5-
10 km.

b. Luas Wilayah

Kecamatan Tamalanrea terdiri dari 6 kelurahan dengan luas wilayah 31,86 km².
Dari luas wilayah tersebut pada Tabel 1.2, tampak bahwa kelurahan Bira memiliki
wilayah yaitu 9,28 km², terluas kedua adalah kelurahan Parangloe dengan luas wilayah
6,53 km², sedangkan yang paling kecil luas wilayahnya adalah kelurahan Tamalanrea
Jaya yaitu 2,98 km².

c. Jumlah Penduduk

Dalam tahun 2015 jumlah penduduk Kecamatan Tamalanrea sekitar 109.471


jiwa. Berdasarkan jenis kelamin tampak bahwa jumlah penduduk laki-laki sekitar
53.804 jiwa dan perempuan sekitar 55.667 jiwa. Dengan demikian rasio jenis kelamin
adalah sekitar 96,65 persen yang berarti setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat
sekitar 97 orang penduduk laki-laki.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 3


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

d. RUTRK

Berdasarkan peraturan daerah kota makassar nomor 06 tahun 2006 tentang


rencana tata ruang wilayah kota makassar 2005-2015, rencana fungsi struktur tata
ruang Kota Makassar telah ditetapkan dalam 9 (Sembilan) BWK yang didalamnya
berdasarkan batas administrasi kecamatan dengan luas, fungsi utama dan fungsi
penunjang. Daerah tamalanrea dengan Luas 3,184 ditetapkan dengan fungsi utamanya
yaitu Kawasan pendidikan tinggi dan pemukimana, sedangkan fungsi penunjangnya
yaitu Industri, perdagangan, jasa pelayanan sosial/kesehatan/umum.

Pada kenyataan dilapangan penataan ruang seperti yang telah diatur dalam
Perda Nomor 06 tahun 2006 tersebut tidak sepenuhnya terlaksana, asumsi penulis
dikuatkan dengan tumbuh menjamurnya gedung-gedung hiburan dan tempat-tempat
perbelanjaan diwilayah Tamalanrea yang seyogianya adalah kawasan Pendidikan
Tinggi dan pemukiman. Ada beberapa faktor yang menurut penulis bisa menjadi
penyebab terjadinya hal tersebut, diantaranya:

a) Pertumbuhan Penduduk
Membengkaknya jumlah penduduk, membuat kebutuhan hidup dalam suatu
wilayah semakin meningkat, akibatnya permintaan pasar semakin meningkat. Jenis
kebutuhan hidup yang sangat heterogen membuat penyedia kebutuhan tidak cukup
satu, akhirnya alternatifnya adalah mengadakan penyedia sarana pengadaan
kebutuhan yang baru yang bisa mengakomodir segalanya.

b) Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang begitu cepat, mengarahkan kita pada
persaingan dunia Industri. Bersifat statis dan terus mengikuti perkembangan zaman
agar tidak tergilas, persaingan usaha yang begitu sengit membuat para pelaku usaha
terkadang melupakan tata aturan yang ada, sehingga melanggar prinsip-prinsip tata
ruang pada suatu wilayah.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 4


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

c) Nilai Jual
Tamalanrea, sebagaimana seperti yang telah ditetapkan dalam Perda 06
tahun 2006 merupakan daerah pendidikan tinggi. Efek dari tata ruang tersebut, akan
mengakibatkan banyak pemukim yang akan memilih mendiami wilayah
Tamalanrea, karena akan dianggap sebagai wilayah yang sangat strategis, para
pelaku usaha kemudian berbodong untuk melakukan pembangunan dengan asumsi
bahwa penduduk Tamalanrea akan relatif banyak karena bukan hanya dari daerah
Makassar, tetapi para pendatang yang bertujuan untuk mengenyam pendidikan
tinggi tentu akan memilih untuk bermukim di Daerah Tamalanrea. Jumlah
Penduduk yang banyak, persaingan usaha yang sengit membuat wilayah ini
memiliki nilai jual yang sangat menjanjikan.
d) Kebijakan Pemerintah
Hal lain yang memiliki andil yang sangat penting adalah kebijakan
pemerintah. Pemerintah sebagai stakeholder penentu kebijakan tentang penataan
ruang, bertindak mengeluarkan izin usaha dan izin penggunaan ruang dalam suatu
wilayah yang telah memiliki penetapan fungsi ruangnya. Maka semestinya
pemerintah lebih mengetahui segalanya, prioritas pemberian izin, penyesuaian
fungsi-fungsi lahan sesuai dengan peruntukannya seperti yang telah diatur dalam
peraturan daerah mengenai tata ruang, pertumbuhan ekonomi dan gejolak politik
dan lain sebagainya.

Memliki pertimbangan yang komprehensif, mengedepankan nilai-nilai


kemasyarakatan semestinya menjadi pilihan, tetapi pada kenyataannya pemberian
izin usaha di Daerah ini tidak lagi bersesuaian dengan asas dan prinsip tata ruang
seperti yang diamanhkan oleh Perda Kota Makassar, kepentingan politik antar
pemerintah juga menjadi pertimbangan subjektif yang melahirkan ketimpangan
pembangunan yang melanggar asas-asas tata ruang.

Secara sederhana, dengan adanya sarana hiburan di wilayah kampus maka


akan membuat aktifitas tambahan untuk para mahasiswa. Mahasiswa dikenal
dengan komunitas masyarakat yang sangat kritis dan mengedepankan kepentingan
rakyat banyak yang terkadang bertolak belakang dengan keputusan pemerintah.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 5


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Dengan adanya sarana hiburan, maka secara tidak lansung terbangun potensi untuk
memilih melakukan aktifitas lain ditengah kepenatan padatnya aktifitas kampus
dan kota Makassar yang semakin pesat. Selain hal tersebut, pemberian izin usaha
tentu tidak bisa dilepaskan dengan orientasi profit. Mendahulukan orientasi profit
terkadang membuat pemerintah mengenyampingkan konsep tata ruang yang telah
ada.

e) Kepatuhan Hukum Masyarakat


Kelompok sosial terakhir yang bertanggung jawab adalah masyarakat.
Dalam upaya penegakan hukum, selain substansi undang-undang ( Aturan),
Penegak hukum (Pemerintah - Aparat) yang juga memiliki peran besar adalah
Masyarakat (Kultur). Kepatuhan masyarakat bisa menjadi salah satu satu indikator
keberhasilan suatu aturan.

Tetapi bukan hanya pemerintah yang memiliki kepentingan, persaingan


usaha dalam kubu masyarakat juga sangat memengaruhi setiap keputusan yang
akan diterapkannya dalam membangun usaha. Akibatnya, pembangunan terkadang
membabibuta dan tidak menghiraukan prinsip tata ruang yang ada. Ideologi “harus
menang” menjadi prioritas yang bersifat mutlak, sehingga tidak jarang
menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat.

Disisi lain, masyarakat yang berada diluar lingkaran para pengusaha


semestinya menjadi kelompok sosial yang melakukan kontrol terhadap
perkebangan penegakan aturan, tetapi dewasa ini kepedulian masyarakat terhadap
penegakan hukum masih sangat minim. Asumsi bahwa tidak ada kepentingannya
secara lansung dan kurangnya pengetahuan masyarakat (Arus informasi) terhadap
hukum membuat masyarakat Kawasan Tamalanrea seakan tidak perduli dengan
konsep tata ruang dan pembangunan wilayah seperti yang diamanahkan dalam
Perda Nomor 6 Tahun 2006 Kota Makassar.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 6


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

e. Fasilitas

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 7


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Keterangan:

SIMBOL FASILITAS

Jl. Tol Insinyur Sutami


Jl. Poros Makassar-Maros
Jl. Tamalanrea Raya

1 SMA Negeri 21 Makassar

2 Rumah Makan BTP


3 Masjid Fauziah SMA Negeri 21 Makassar
4 SMK Laniang
5 Unit Transfusi Darah
6 Universitas Hasanuddin

7 Stimik Dipanegara

8 Masjid Kampus UNHAS


9 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan
10 Asrama Raider 700
11 Kantor Imigrasi Kelas 1 Makassar
12 Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus
13 Universitas Islam Makassar
14 Bank Danamon (Perintis Kemerdekaan)
15 Politeknik Negeri Ujung Pandang (Perpustakaan)
16 Jurusan Akuntansi PNUP Tamalanrea
17 Took Bunga Makassar (Florist Sulsel)
18 Pasar Daya
19 SMA Negeri 6 Makassar
20 Puskesmas Bira
21 Parangloe Indah
22 PT Sinar Gowa Industri

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 8


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

23 Anugerah Semesta (Bahari CV)


24 Pertamina 74.902.17
25 PT Makassar Tene
26 Layanan Rental Mobil + Supir
27 Indomaret
28 Pusat Pergudangan Bontoa Indah
29 SMA Negeri 15
30 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
31 Masjid Al-Falaq
32 M-Tos 12
Sungai Tallo

f. Tata Guna Lahan


Tata guna lahan merupakan penggunaan atau pemanfaatan suatu lahan
kosong sehingga dapat difungsikan. Adapun Fasilitas pemanfaatan lahan yang
terdapat di Tamalanrea yang termasuk ke dalam tata guna lahan yaitu:

a) Pemerintahan
 Aparat Pemerintah
Kegiatan pemerintahan di Kecamatan Tamalanrea dilaksanakan oleh
sejumlah pegawai negeri yang berasal dari berbagai dinas/instansi
pemerintah yang jumlahnya 186 orang, terdiri atas 76 orang laki-laki dan
116 orang perempuan.

 Perkembangan Desa/Kelurahan
Tingkat klasifikasi desa/kelurahan di Kecamatan Tamalanrea tahun 2014
terdiri dari 6 Kelurahan, 337 RT dan 67 RW dengan kategori kelurahan
swasembada. Dengan demikian tidak ada lagi kelurahan yang termasuk
Swadaya dan Swakarya

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 9


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

b) Sosial
 Pendidikan
Pada tahun ajaran 2010/2014 jumlah TK di Kecamatan Tamalanrea ada 39
sekolah dengan 1.422 orang murid dan 116 orang guru. Pada tingkat
Sekolah Dasar, baik negeri maupun swasta berjumlah sebanyak 30 sekolah
dengan 10.426 orang murid dan 402 orang guru. Untuk tingkat SLTP
sebanyak 8 sekolah dengan 3.721 orang murid dan 297 orang guru.
Sedangkan untuk tingkat SMA dan SMK terdapat 9 sekolah dengan 3.207
orang murid dan 262 orang guru.
 Kesehatan
Jumlah sarana kesehatan tahun 2014 di Kecamatan Tamalanrea tercatat 2
Rumah Sakit umum/khusus, 4 puskesmas, 2 pustu, 6 rumah bersalin dan 55
posyandu. Untuk tenaga medis tercatat 48 orang dokter umum, 25 orang
dokter spesialis, 13 orang dokter gigi, 57 paramedis dengan jumlah
paramedis sebanyak 29 orang bidan desa dan 31 orang perawat/mantri.
 Keluarga Berencana
Jumlah akseptor KB di Kecamatan Tamalanrea sebanyak 7.783 orang
dengan menggunakan berbagai jenis alat kontrasepsi. Tercatat lebih banyak
akseptormenggunakan jenis kontrasepsi Suntikan dan PIL masing-masing
3.612 akseptor yang menggunakan kontrasepsi suntikan dan sebanyak
2.671 orang akseptor yang menggunakan alat kontrasepsi PIL. Jumlah
keluarga sejahtera menurut pra sejahtera sebanyak 1.487 keluarga
kemudian tahapan Keluarga Sejahtera I sebanyak 3.692 keluarga, tahap ke
II sebanyak 10.021 keluarga, tahap ke III sebanyak 4.115 keluarga dan
terakhir tahap keluarga III plus sebanyak 1.963 keluarga.
 Agama
Ditinjau dari agama yang dianut, tercatat bahwa mayoritas penduduk
Kecamatan Tamalanrea adalah beragama Islam. Jumlah tempat ibadah di
Kecamatan Tamalanrea cukup memadai, terdapat 87 buah Mesjid, 7 buah
Langgar/Surau, 8 buah Gereja dan 1 buah tempat ibadah Pura.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 10


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

c) Perumahan
Banyaknya rumah tangga yang berlangganan listrik di Kecamatan Tamalanrea
pada tahun 2014 sebanyak 25.553 rumah tangga.

d) Industri dan Perdagangan


Jumlah Perusahaan Industri di Kecamatan Tamalanrea terdiri dari industri besar
sebanyak 3 perusahaan, industri sedang 26 perusahaan dan industri kecil 8
perusahaan. Masing-masing menyerap tenaga kerja 1.163 orang untuk industri
besar, 1.832 orang untuk industri sedang dan 59 orang tenaga kerja untuk
industri kecil. Sarana perdagangan yang terdapat di Kecamatan Tamalanrea
antara lain kelompok pertokoan sebanyak 11 buah, mall sebanyak 2 buah di
Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kios / Toko sebanyak 1.041 buah, restoran 1 buah
dan rumah makan sebanyak 54 Buah

g. Utilitas
a) Utilitas lingkungan

Dalam mempelajari utilitas bangunan beserta kelengkapannya ada 3


unsur pokok yang harus diperhatikan :

1. Air
Kebutuhan air dalam lingkungan bangunan dan bangunan itu sendiri sangat
penting dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
2. Matahari/Cahaya Matahari .
Penggunaan energi cahaya matahari dalam system rancang bangunan sangat
penting dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga penggunaan
cahaya buatan yang membutuhkan energi tambahan dapat dikurangi.
3. Udara/Angin
Dalam system perancangan bangunan factor udara sangat penting untuk
kenyamanan dalam melaksanakan kegiatan kerja sehari-hari

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 11


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Dalam perancangan suatu bangunan perlu diperhatikan ketiga faktor diatas


dalam hal penggunaan air yang hemat, persiapan tempat-tempat rembesan air,
penggunaan cahaya alam dan aliran angin segar yang sebaik mungkin, serta
pengurangan penggunaan cahaya dan aliran angin buatan. Dengan
memperhatikan hal tersebut, maka tercipta suatu lingkungan yang seimbang.

b) Utilitas bangunan

Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang


digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan,
keselamatan, kemudahan, komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.

Dalam perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan


menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan yang
lain, seperti perancangan arsitektur, perancangan struktur, perancangan interior
dan perancangan lainnya.

Termasuk di dalam bagian utilitas antara lain:

1. kelistrikan dan penerangan

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 12


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

2. air bersih dan air kotor


 air bersih
Rangkaian tandon air atas bawah digunakan untuk daerah yang
membutuhkan tandon reservoir (cadangan) bawah tanah, misalnya air
PDAM yang sering macet, Saat PDAM ada air, air disimpan di reservoir
bawah tanah. Jika tandon atas membutuhkan air, bisa ambil di reservoir
bawah.

prinsip kerja alat ini sama dengan ALS-02 di atas, ALS-03 dipasang di
reservoir bawah tanah untuk pengaman. Saat stock air reservoir melewati batas
bawah maka pompa akan mati meskipun air tandon atas belum penuh. Pompa
akan jalan lagi saat isi reservoir melewati batas atas, adapun berat alat yaitu
500gr.

 air kotor
Air buangan atau Air Limbah(Waste Water) adalah air yang
telah selesai digunakan oleh berbagai kegiatan manusia (rumah tangga,
industri, bangunan umum dll.)

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 13


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Air buangan dapat di bagi menjadi empat (4 ) golongan :


 Air kotor : air buangan yang berasal dari kloset , peturasan , bidet dan
air buangan yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat
- alat plambing
 Air bekas : air buangan yang berasal dari alat – alat plambing lainnya
seperti bak mandi ( Bath Tub ) , bak cuci tangan , bak dapur dan
seterusnya .
 Air hujan : air buangan yang berasal dari atap bangunan , halaman dan
sebagainya.
 Air buangan khusus : air buangan yang mengandung gas ,racun atau
bahan – bahan berbahaya seperti yang berasal dari pabrik , air buangan
laboratorium, tempat pengobatan , tempat pemeriksaan di rumah sakit ,
rumah pemotongan hewan , air buangan yang bersifat radioaktif yang
di buang dari pusat Listrik Tenaga Nuklir.

3. pengudaraan (AC)
Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan dan kesegaran hidup
dalam rumah tinggal atau bangunan – bangunan bertingkat diperlukan
usaha untuk mendapatkan udara segar baik udara segar dari alam dan aliran
udara buatan.

4. transportasi dalam bangunan (tangga, eskalator, lift, dll)


Yang termasuk ke dalam kategori Transportasi dalam bangunan
adalah:
 Tangga
 Eskalator
 Elevator
 Stairlifts
 Mooving Sidewalk

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 14


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

5. penanggulangan kebakaran
Pemadam api terbagi menjadi beberapa jenis:

 bahan kimia kering (natrium hidrogen karbonat/amonium sulfat)


menghilangkan reaksi kimia antara panas, oksigen, dan bahan bakar.
 Pemadam busa memisahkan oksigen dari bahan bakar.
 Pemadam yang menggunakan air menghilangkan api dan panas dari
bahan yang terbakar.
 Pemadam CO2 menghilangkan oksigen yang dipakai oleh pembakaran.

6. komunikasi dan sistem suara.


Sistem Audio pada bangunan rumah tinggal memungkinkan
komunikasi dapat berlangsung di setiap ruang-ruang yang berbeda, hal ini
dapat memudahkan monitoring keadaan rumah dan penghuninya serta
menghemat energi penghuni karena tidak harus mengunjungi setiap ruang
satu demi satu pada saat-saat tertentu.

Dengan memperhatikan serta mempelajari semua perancangan tersebut


diatas maka diharapkan perancang atau seorang arsitek bangunan dapat
memberikan hasil perancangan yang optimal mengenai sistem Utilitas
Bangunan.

C. ALTERNATIF KELURAHAN
Kecamatan Tamalanrea terdiri dari 6 kelurahan yaitu: (1) Kelurahan Tamalanrea,
(2) Kelurahan Tamalanrea Jaya, (3) Kelurahan Tamalanrea Indah, (4) Kelurahan Kapasa,
(5) Kelurahan Bira, (6) Kelurahan Parangloe.
1. Alternatif I
Kelurahan Tamalanrea Jaya
2. Alternatif II
Kelurahan Tamalanrea
3. Alternatif III
Kelurahan Tamalanrea Indah

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 15


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

a. Dasar pertimbangan
Dasar-dasar yang harus dipeertimbangkan dari pemilihan lokasi kelurahan
diantaranya:
a) Luas wilayah
Luas wilayah merupakan salah satu factor yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan lokasi. Adapun lus wilayah pada setiap kelurahan di kecamatan
tamalanrea dapat disajikan dalam tabel 3.1 sebagai berikut:

Table 3.1
Luas Wilayah Setiap Kelurahan Kecamatan Tamalanrea

No. Kelurahan Luas


( Km2)

1. Tamalanrea Indah 4,74


2. Tamalanrea Jaya 2,98
3. Tamalanrea 4,15
4. Kapasa 4,18
5. Parangloe 6,53
6. Bira 9,28

Jumlah 31,86

b) Keadaan demografis
Adapun perincian luas wilayah, jumlah rumah tangga atau kepala keluarga
(KK), jumlah penduduk, dan kepadatan penduduk per Km2 distribusinya untuk
setiap kelurahan dapat disajikan dalam tabel 3.3 sebagai berikut:

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 16


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Table 3.3

Jumlah Rumah Tangga,Penduduk dan Kepadatan Penduduk


Menurut Kelurahan di Kecamatan Tamalanrea

No Kelurahan Luas Rumah Pendu- Kepadatan


( Km2) Tangga duk Per Km2

1. Tamalanrea Indah 4,74 5.519 14.055 2.965


2. Tamalanrea Jaya 2,98 3.383 16.649 5.587
3. Tamalanrea 4,15 6.964 31.142 7.504
4. Kapasa 4,18 2.719 11.613 2.778
5. Parangloe 6,53 1.360 6.121 937
6. Bira 9,28 2.362 9.563 1.030

Jumlah 31,86 22.307 89.143 2.798

c) Perkembangan kelurahan
Imprastruktur berupa jalan dan jembatan yang menghubungkan Kecamatan
Tamalanrea dengan kecamatan lainnya, dan antara kelurahan dengan kelurahan
lainnya dalam lingkup kecamatan ini sudah cukup memadai, dimana semua jalan
aspal, sehingga arus transportasi darat berjalan cukup lancar. Mengingat bahwa
dalam wilayah Kecamatan Tamalanrea bayak fasilitas pelayanan publik yang
merupakan sentra bisnis, pendidikan, dan kesehatan.
Adapun perincian mengenai klasifikasi setiap Kelurahan di Kecamatan
Tamalanrea menurut data statistik terakhir dapat disajikan pada table 3.4 sebagai
berikut:

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 17


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Table 3.4
Perincian Klasifikasi Kelurahan di Kecamatan Tamalanrea

No Kelurahan Swadaya Swakarya Swasembada

1. Tamalanrea Indah - - 1
2. Tamalanrea Jaya - - 1
3. Tamalanrea - - 1
4. Kapasa - - 1
5. Parangloe - - 1
6. Bira - - 1

Jumlah - - 6

d) Perhatikan pula akses menuju lokasi bisnis.


Pilih lokasi yang mudah di akses oleh para konsumen. Jika
memungkinkan, pilih lokasi bisnis yang dilalui transportasi umum. Agar
konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi juga bisa menjangkau lokasi
bisnis Anda.

No Kelurahan Darat Udara Laut

1. Tamalanrea Indah 6,14 - -


2. Tamalanrea Jaya 3,90 - -
3. Tamalanrea 2,15 - -
4. Kapasa 1,38 - -
5. Parangloe 1,23 - -
6. Bira 3,18 - -

Jumlah - - 6

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 18


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

e) Tingkat keamanan yang mendukung


Lokasi yang aman juga menambah kenyamanan para konsumen. Mereka
tidak akan ragu meninggalkan kendaraan mereka di tempat parkir, dan bisa
meninkmati pelayanan bisnis kita dengan merasa nyaman. Dengan lingkungan
yang aman, kita bisa mengurangi resiko pencurian maupun perusakan yang bisa
terjadi pada bisnis yang ada di lokasi kurang aman.

f) kebersihan lokasi bisnis


Konsumen tidak akan mengunjungi sebuah tempat, yang berada di
lingkungan kotor atau kumuh. Mereka akan merasa ragu untuk membeli produk
Anda. Untuk itu jaga kebersihan lingkungan sekitar Anda, agar konsumen merasa
nyaman berkunjung ke lokasi bisnis Anda.

b. Kriteria

Chiara dan Koppelman (1997) mengemukakan bahwa kriteria yang harus


dipenuhi dalam menentukan lokasi terutama suatu lokasi pusat perbelanjaan adalah :
a) Ketersediaan tenaga listrik dan air
b) Iklim
c) Adanya perlindungan terhadap bahaya kebakaran, perlindungan polisi dan
pelayanan kesehatan
d) Terdapatnya perumahan /permukiman penduduk
e) Sikap masyarakat
f) Peraturan setempat

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 19


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

c. Pemilihan lokasi berdasarkan scor tertinggi


Faktor yang berpengaruh dalam penentuan lokasi pembangunan pasar dijadikan
sebagai kriteria (kriteria teknik, sosial ekonomi, dan sarana-prasaran) seperti pada tabel
di bawah ini.

Tabel 1. Kriteria dan Sub-kriteris Penentuan Lokasi


NO. Kriteria Sub Kriteria
1. Teknik 1. Luas lahan
(T)
2. Sosial Ekonomi 1. Dekat dengan permukiman
(SE) 2. Kepadatan penduduk tinggi
3. Sarana dan Prasarana (SP) 1. Jaringan jalan menuju lokasi pasar
2. Alat angkutan yang tersedia

Kriteria dan sub kriteria seperti pada tabel diatas kemudian ditentukan bobot
nya masing-masing untuk penentuan lokasi terbaik,

Penentuan bobot lokasi berdasarkan kriteria

KELURAHAN T SE SP JUMLAH BOBOT


Tamalanrea 4,74 2.965 6,14 13,845 0,34512
Indah
Tamalanrea 2,98 5.587 3,90 12,467 0,31077
Jaya
Tamalanrea 4,15 7.504 2,15 13,804 0.3441
Jumlah 11.87 16.056 12.19 40,116 0.99999

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 20


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Kesimpulan dalam pemilihan lokasi dengan metode pembobotan diatas


adalah urutan prioritas pertama kelurahan Tamalanrea Indah dengan bobot
0,34512, urutan prioritas kedua kelurahan Tamalanrea dengan bobot 0.3441 dan
urutan prioritas ketiga dengan bobot 0,31077 adalah kecamatan Tamalanrea Jaya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kelurahan yang paling tepat untuk dijadikan
lokasi perencanaan yaitu kelurahan Tamalanrea Indah.

D. LOKASI TAPAK

Dalam perancanan arsitektur, analisis lokasi tapak merupakan tahap penilaian atau
evaluasi mulai dari kondisi fisik, kondisi non fisik hingga standar peraturan kebijakan.
Kemudian menghasilkan hasil eksternal dan internal yang meliputi komponen desain.
Sehingga dapat merencanakan fisik,fasilitas dan fungsi bangunan yang akan dirancang.
Analisis tapak mengarah pada factor penggunan, factor lingkungan ilmiah,factor
lingkungan binaan,dan factor social budaya hingga lingkungan sekitar. Dari factor-faktor
tersebut menghasilkan output berupa analisis persyaratan tapak,analisis aksebilitas,analisis
kebisisngan,analisis sirkulasi,analisis matahari,angin dan zoning

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 21


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

a. Kelurahan Tamalanrea Indah

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 22


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Keterangan :

SIMBOL FASILITAS

Jl. Poros Makassar-Maros

Sungai Tallo

1 Rumah Sakit UNHAS

2 RSUD. Dr. Wahidin Sudirohusodo

3 Politeknik Negeri Ujung Pandang

4 Jurusan Akuntansi PNUP Tamalanrea

5 Universitas Hasanuddin

6 Baruga A.P Pettarani

7 Pesantren IMMIM Putra Makassar

8 Masjid Kampus UNHAS

9 Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan

10 Stimik Dipanegara

11 Universitas Islam Makassar

12 Sidrap Centre

13 Bank Danamon (Perintis Kemerdekaan)

14 BTN Antara D4/7

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 23


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Adapun jumlah penduduk pada Kelurahan Tamalanrea Indah, yaitu:

a) Aspek Kependudukan

Jumlah laki-laki 12647 orang


Jumlah perempuan 11802 orang
Jumlah total 24449 orang
Jumlah kepala keluarga 8710 kk

b) Usia

Usia Laki-laki Perempuan Usia Laki-laki Perempuan


0-12 24 26 39 135 105
bulan
1 tahun 42 38 40 125 101
2 49 40 41 101 91
3 28 32 42 103 93
4 26 24 43 193 95
5 272 372 44 151 101
6 218 352 45 105 100
7 216 390 46 112 101
8 210 331 47 203 101
9 232 373 48 151 100
10 254 384 49 112 86
11 200 391 50 125 93
12 400 351 51 135 84
13 409 301 52 109 90
14 422 358 53 116 92
15 430 409 54 161 97

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 24


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

16 400 391 55 151 90


17 417 315 56 125 95
18 400 319 57 101 100
19 301 391 58 90 99
20 302 242 59 92 80
21 301 312 60 65 49
22 316 345 61 51 60
23 432 225 62 50 39
24 339 264 63 61 30
25 356 235 64 62 40
26 353 256 65 53 29
27 386 300 66 57 31
28 171 201 67 48 40
29 151 129 68 49 31
30 100 112 69 31 27
31 102 125 70 32 19
32 105 110 71 30 21
33 115 100 72 19 19
34 112 151 73 20 15
35 121 101 74 15 19
36 115 112 75 27 20
37 153 110 Lebih 102 100
dari 75

38 310 201 Total 12647 11802

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 25


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

c) Prasarana Jaringan Jalan

Bagian Jalan Primer Sekunder


Lebar jalan 4,9 m 3m
Lebar bahu jalan 0,84 m 1,3 m

Prasarana Jaringan jalan di Kelurahan ini masih kurang. Dimana terdapat


beberapa ruas jalan yang rusak parah diakibatkan kendaraan berat ataupun banjir yang
merupakan rutinitas dan seakan tidak bias terlepas.

d) Prasarana Transportasi

Bus Umum 12 Unit


Truck Umum 6 Unit
Angkutan per Desa / Kelurahan 105 Unit
Ojek 125 Unit
Becak 175 Unit

Prasarana Transportasi kelurahan ini sudah baik. Tersedia ojek ataupun ojek
yang melewati kelurahan ini. Tersedia juga angkutan kota yang lalu lalang.

e) Prasarana Komunikasi & Informasi

Telepon Umum 25 Unit


Wartel 1 Unit
Warnet 2 Unit
Jumlah Pelanggan Telkom 575 Orang
Jumlah Pelanggan Gsm 282 Orang

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 26


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

f) Prasarana Jaringan Air Bersih & Drainase

Jenis Jumlah ( Pemanfaat ( Kondisi Baik / Rusak


Unit ) KK )
Sumur gali 21 179 Rusak
Sumur pompa 14 153 Baik
Hidran umum 5 875 Baik
PAM 590 1769 Baik
Sungai 1 - -
Beli dari tangki 1 167 Baik
swasta
Depot isi ulang 69 276 Baik

Jumlah Sumur Pompa 19 Unit


Jumlah Sumur Gali 21 Unit
Jumlah Hidran Umum 15 Unit
Jumlah Tangki Air Bersih 6 Unit

Saluran Drainase / Saluran Ada


Pembuangan Air Limbah
Jumlah MCK Umum 21 Unit
Jumlah Pemilik Jamban Keluarga 3937 Unit

Lebar Drainase Primer 0,7 m


Lebar Drainase Sekunder 0,6 m

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 27


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

g) Sarana Pendidikan

` Jumlah Keterangan
Gedung Kampus PTN 1 Buah -
Gedung Kampus PTS 2 Buah -
Gedung SMA / 2 Buah Kurang, Butuh + 3 Unit
Sederajat
Gedung SMP / 1 Buah Kurang, Butuh + 4 Unit
Sederajat
Gedung SD / Sederajat 4 Buah Kurang, Butuh + 11 Unit

Gedung TK 2 Buah Kurang, Butuh + 17 Unit

Gedung Tempat 4 Buah -


Bermain Anak
Jumlah Lembaga 1 Buah -
Pendidikan Agama

h) Prasarana Energi & Penerangan

Listrik PLN 2718 Unit

i) Prasarana Persampahan

Jenis Sarana Jumlah Keterangan


Jumlah Gerobak 2 Unit Cukup
Sampah
Jumlah Tong Sampah 16 Unit Cukup
Jumlah Truck 1 Unit Cukup
Pengangkut Sampah
Jumlah Pemulung 6 Orang -

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 28


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

j) Sarana Kesehatan
Untuk sarana kesehatan, kelurahan ini sudah lengkap. Mulai dari puskesmas
Antara, apotik, balai pengobatan alternatif hingga tempat praktik dokter. Letaknya pun
telah disesuaikan yakni berada di tengah-tengah kelompok warga.

k) Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan di kelurahan ini sudah cukup memadai. Masjid yang
dibangun bukan hanya untuk keperluan agama, akan tetapi dijumpai juga masjid yang
bersampingan dengan lapangan futsal dan lapangan bermain dalam satu kompleks.

l) Sarana Olahraga
Sarana Olahraga di kelurahan ini cukup sulit untuk dijumpai. Yang ada hanya
rumah-rumah yang berada di kawasan resapan air. Akan tetapi kita menjumpai pula
kompleks masjid yang berada satu dengan lapangan dan tempat bermain untuk anak-
anak.

m) Sarana Perdagangan & Niaga


Untuk sarana perdagangan dan niaga, kelurahan ini sudah sangat lengkap.
Mulai dari toko hingga pertokoan telah tersedia untuk memenuhi kebutuhan warganya.

1. Luas wilayah menurut penggunaan


 Luas permukiman 150 ha /m²
 Luas persawaan ----- ha /m²
 Luas perkebunan ----- ha /m²
 Luas kuburan 0,2 ha /m²
 Luas pekarangan 7 ha /m²
 Luas taman 6 ha /m²
 Perkantoran 4 ha /m²
 Luas sarana dan prasarana 15 ha /m²

Total luas 180 ha /m²

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 29


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

2. Tanah kering
 Tegal / lading - ha /m²
 Pemukiman 89 ha /m²
 Pekarangan 4 ha /m²

Total luas 93 ha /m²

3. Tanah basah
 Tanah rawa 67 ha /m²
 Pasang surut - ha /m²
 Lahan gambut - ha /m²
 Situ / waduk / danau 18 ha /m²

Total luas 68,8 ha /m²

4. Tanah fasilitas umum


 Kas daerah / kelurahan 0,3 ha /m²
 Tanah bengkok - ha /m²
 Tanah titi sara - ha /m²
 Kebun desa - ha /m²
 Sawah desa - ha /m²
 Lapangan olahraga 0,3 ha /m²
 Perkantoran pemerintah 0,8 ha /m²
 Ruang publik / taman kota 0,2 ha /m²
 Tempat pemakaman desa / umum - ha /m²
 Tempat pembuangan sampah - ha /m²
 Bangunan sekolah / perguruan tinggi 68 ha /m²
 Pertokoan 0,7 ha /m²
 Fasilitas pasar - ha /m²
 Terminal - ha /m²
 Jalan 17 ha /m²
 Daerah tangkapan air 116 ha /m²

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 30


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

 Usaha perikanan - ha /m²


 Sutet / aliran listrik tegangan tinggi 0,6 ha /m²

Total luas 140, 6 ha /m²

5. Tanah hutan
 Tanah lindung - ha /m²
 Hutan produksi - ha /m²
a. Hutan produksi tetap - ha /m²
b. Hutan terbatas - ha /m²
c. Hutan konservasi - ha /m²
d. Hutan adat - ha /m²
e. Hutan asli - ha /m²
f. Hutan sekunder - ha /m²
g. Hutan buatan 125 ha /m²
h. Hutan mangrove - ha /m²
i. Hutan suaka - ha /m²
j. Suaka alam - ha /m²
k. Suaka margasatwa - ha /m²
l. Hutan rakyat - ha /m²

Total luas 125 ha /m²

6. Iklim
 Curah hujan 32 Mm
 Jumlah bulan hujan 4 bulan
 Kelembapan 5 ®C
 Suhu rata-rata harian 30 ® C
 Tinggi tempat dari permukiman laut - mdl

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 31


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

7. Sumber daya air

Potensi air dan sumber daya air

 Sungai debit: sedang


 Danau volume : sedang
 Mata air debit : sedang
 Bendungan / waduk / situ volume : sedang
 Embung-embung volume : sedang
 Jebakan air volume : sedang

8. Sumber air bersih

Kondisi
Jumlah Pemamfaat
Jenis Baik /
( unit) (KK)
rusak

Mata air - - -

Sumur gali 21 179 Rusak

Sumur
14 153 Baik
pompa
Hidran
85 875 Baik
umum
PAM 590 1769 Baik
Pipa - - -
Sungai - - -
Embung - - -
Bak
penampungan - - -
air hujan
Beli dari
1 176 Baik
tangki swasta

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 32


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Depot isi
69 276 Baik
ulang
Sumber lain - - -

9. Kualitas air minum

Mata air Baik


Sumur gali Berwarna / berasa
Sumur pompa Berwarna / berasa / baik
Hidran umum -
PAM -
Pipa -
Sungai Tercemar
Bak penampungan air hujan Baik

Beli dari tangki swasta Baik


Depot isi ulang Baik

10. Sungai

Jumlah sungai 2 buah

11. Kondisi

Tercemar Ya
Pedangkalan / pengendapan lumpur tinggi Ya
Keruh Tidak
Jernih dan tidak tercemar / memenuhi baku Tidak
mutu air
Berkurangnya biota sungai Tidak
Kering Tidak

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 33


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

12. Rawa

Jumlah rawa 2 a

13. Pemamfaatan

Perikanan daratan maupun lautan ya

Air baku untuk pengolahan air tidak


minum
Cuci dan mandi tidak
Irigasi Tidak
Buang air besar Tidak
Perikanan Tidak
Sayuran Tidak
Pembudidayaan hutan mangrove tidak

14. Ruang public / taman

Tingkat
Ruang Keberadaan luas
Pemamfaatan
public/
(aktif / pasif )
Taman
Taman kota Ada 6 ha M² aktif / pasif
Taman Tidak ada ………. M² aktif / pasif
bermain
Hutan kota Tidak ada ………..M² aktif / pasif
Taman desa/ Tidak ada ………..M² aktif / pasif
kelurahan
Tanah kas Ada ………..M² aktif / pasif
desa
Jumlah Total 63 Ha M²

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 34


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

b. Lokasi Kawasan
Lokasi kawasan pada Kec. Tamalanrea Kel. Tamalanrea Indah

Tapak terletak pada Kel. Tamalanrea Indah. Luas Kecamatan yaitu: 5,35 km².
dari luas Kec. Tamalanrea sebesar 31,86 km².

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 35


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

c. Kondisi Eksisting Tapak


Karakteristik Tapak
Tapak berada di Jl. Politeknik memiliki topografi datar , merupakan lahan yang
kosong yang ditumbuhi semak belukar dan di beberapa tempat sudah terbangun bangunan.

Data Tapak:

- Kelurahan : Tamalanrea Indah


- Kecamatan : Tamalanrea
- Kota : Makassar
- Propinsi : Sulawesi Selatan

o Luas Lahan : 0,5 Ha

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 36


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

a) Batas-batas tapak

b) View tapak

Kawasan sekitar tapak sangat potensial, di lihat dari bangunan disekelilingnya


yang merupakan pemukiman warga.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 37


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

d. Zoning
a) Orientasi Matahari

Kelurahan tamalanrea indah terletak di kawasan beriklim tropis.Selain itu.


Oleh sebab itu, suhu di wilayah ini relatif panas.Suhu panas yang ditimbulkan dapat
mengkibatkan banyak hal. Salah satunya ialah, menyilaukan pandangan mata dan
membuat suhu panas suatu ruang tinggi.Untuk menghindari hal itu, maka dalam
desain nantinya dapat menggunakan solusi desain yang tepat. Arah datangnya sinar
matahari dapat dibagi sebagai berikut:

1. Bagian Timur
Pada bagian ini mendapatkan intensitas matahari pagi yang cukup tinggi pada
pagi hingga menjelang siang hari
2. Bagian Tengah
Pada bagian tersebut dilewati oleh sinar matahari pada siang hari sehingga dapat
dimanfaatkan untuk memaksimalkan cahaya matahari.
3. Bagian Barat

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 38


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Pada bagian ini mendapatkan sinar matahari sore yang cukup tinggi sehingga
pada bagian tersebut harus dilindungi dengan penggunaan clading kaca yang
tidak menyeluruh.

b) Orientasi Angin
Angin yang berhembus di kawasan tapak tidak terlalu kencang.Ini
disebabkan karena, suhu udara yang terdapat di daerah ini sangat panas. Namun pada
saat musim hujan seperti saat ini, angin yang berhembus lumayan kencang, karena
hembusan angin muson tenggara yang datang dari Samudera Indonesia, membawa
titik-titik uap air yang dapat menyebabkan hujan. Dengan adanya ruang terbuka
hijau pada kawasan ini memungkinkannya angin mengalir pada bukaan-bukaan
tersebut.

c) Kebisisngan

Kebisingan disekitar tapak mayoritas bersumber dari jalan politeknik yang


merupakan jalan arteri tunggal dan selalu dipenuhi lalu lalang kendaraan. Namun di
bagian timur terdapat vegetasi yang dapat meredam kebisingan.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 39


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

d) Pencapaian dan Sirkulasi

Pencapaian menuju tapak dapat melalui alternatif jalur Kendaraan. karena itu
pencapaian dan sirkulasi menuju dan di dalam tapak sangat diperhatikan
keberadaannya sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada.

Jalan Utama di depan tapak : jalan Raya Politeknik , Lebar : 8-9 meter ,
1 lajur, dan 2 arah.

Pencapaian dan sirkulasi dalam tapak menurut pelaku dan kegiatannya


dapat dikelompokan menjadi:

1. Pencapaian pengelola dan service, yang mempunyai persyaratan antara lain:

• Tidak menggangu sirkulasi pengunjung dan penghuni

• Mempunyai jalur khusus

2. Pencapaian pengunjung, yang mempunyai persyaratan antara lain:

• Komunikatif, mudah dipahami,mudah dilihat

• Terorientasi pada jalan utama

• Tidak menggangu arus lalu lintas sekitar

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 40


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Menurut cara pencapaiannya dapat digolongkan menjadi pencapaian


sirkulasi kendaraan dan manusia

e) Topografi dan Drainase

1. Topografi
Topografi menggambarkan karakter suatu tapak. Bentuk muka tanah
(baik dataran maupun bukit) mempengaruhi micro climate karena berpengaruh
terhadap pergerakan udara dan orientasi sinar matahari. Angin menjadi lemah
di sisi lereng yang terlindungi dan menjadi kuat pada sisi lereng atasnya. Pada
malam hari, daerah yang lebih rendah memiliki suhu yang lebih dingin
dibandingkan dengan lereng yang lebih tinggi.
Di kawasan ini, termasuk dataran rendah.Daerah yang terdapat disini
relative datar sehingga pada kawasan tapak ini juga datar.

2. Drainase
Drainase atau saluran pembuangan merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam suatu perencanaan tapak. Ruang luar suatu tapak yang
telah dirancang dengan baik, apabila terdapat bagian dari tapak yang tergenang
air akan menyebabkan rancangan
menjadi tidak sempurna. Genangan air
yang tidak terencana menyebabkan efek
visual yan kurang baik, selain itu dapat
merusak konstruksi perkerasan. Bila
genangan air terjadi pada tanah
permukaan lunak atau bidang alas
rerumputan, mengakibatkan rumput menjadi rusak dan mati, demikian pula
dengan tanaman hias. Pengadaan saluran air pada tapak yang dirancang sangat
mutlak dipikirkan.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 41


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

f) Tata Massa
Tatanan massa adalah perletakan massa bangunan majemuk pada suatu
site,yang ditata berdasarkan zona dan tuntutan lain yang menunjang Tata letak massa
bangunan ini disamping berdasarkan zonasi, juga harus dibuat berdasarkan alur
sirkulasi yang saling terkait. Massa sebagai elemen site dapat tersusun dari massa
berbentuk bangunan dan vegetasi; keduanya baik secara individual maupun
kelompok menjadi unsur pembentuk ruang out door.
1. KONFIGURASI MASSA
Berikut ini mengkategorikan bentuk-bentuk dengan penambahan
menurut sifat hubungan yang muncul diantara bentuk-bentuk komponennya
sebaik konfigurasi keseluruhannya.
1) Bentuk Terpusat
Terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengelilingi satu bentuk
dominant yang berada tepat di pusatnya. Bentuk-bentuk terpusat menuntut
adanaya dominasi secara visual dalam keteratuan geometris, bentuk yang
harus ditempatkan terpusat, misalnya seperti bola, kerucut, ataupun silinder.
Oleh karena sifatnya yang terpusat, bentuk-bentuk tersebut sangat ideal
sebagai struktur yang berdiri sendiri, dikelilingi oleh lingkunganya,
mendominasi sebuah titik didalam ruang, atau menempati pusat suatu bidang
tertentu. Bentuk ini dapat menjadi symbol tempat-tempat yang suci atau
penuh penghormatan, atau untuk mengenang kebesaran seseorang atau suatu
peristiwa.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 42


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

2) Bentuk Linier
Terdiri atas bentuk-bentuk yang diatur berangkaian pada sebuah baris. Bentuk
garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara proposional
dalam dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan sederet bentuk-bentuk
sepanjang garis. Dalam kasus tersebut deretan bentuk dapat berupa
pengulangan atau memiliki sifat serupa dan diorganisir oleh unsur lain yang
terpisah dan lain sama sekali seperti sebuah dinding atau jalan.
 Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelokkan sebagai
penyesuaian terhadap kondisi setempat seterti topografi, pemandangan
tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain yang ada dalam tapak. - Bentu
garis lurus dapat diletakkan dimuka atau menunjukkan sisi suatu ruang
luar atau membentuk bidang masuk ke suatu ruang di belakangnya.
 Bentuk linier dapat dimanipulasi untuk membatasi sebagian. - Bentuk
linier dapat diarahkan secara vertical sebagai suatu unsur menara untuk
menciptakan sebuah titik dalam ruang. - Bentuk linier dapat berfungsi
sebagai unsure pengatur sehingga bermacam-macam unsure lain dapat
ditempatkan disitu.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 43


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

3) Bentuk Radial
Merupakan suatu komposisi dari bentuk-bentuk linier yang berkembang
kearah luar dari bentuk terpusat dalam arah radial. Suatu bentuk radial terdiri
dari atas bentuk-bentuk linier yang berkembang dari suatu unsure inti terpusat
kearah luar menurut jari-jarinya. Bentuk ini menggabungkan aspek-aspek
pusat dan linier menjadi satu komposisi.
Inti tersebut dapat dipergunakan baik sebagai symbol ataupun sebagai pusat
fungsional seluruh organisasi. Posisinya yang terpusat dapat dipertegas
dengan suatu bentuk visual dominant, atau dapat digabungkan dan menjadi
bagian dari lengan-lengan radialnya.
Lengan-lengan radial memiliki sifat-sifat dasar yang serupa dengan bentuk
linier, yaitu sifat ekstrovertnya. Lengan-lengan radial dapat menjangkau ke
luar dan berhubungan atau meningkatkan diri dengan sesuatu yang khusus di
suatu tapak. Lengan-lengan radial dapat membuka permukaanya yang
diperpanjang untuk mencapai kondisi sinar matahari, angin, pemandangan
atau ruangyang diinginkan.
Organisasi bentuk radial dapat dilihat dan dipahami dengan sempurna dari
suatu titik pandang di udara. Bila dilihat dari muka tanah, kemungkinan besar
unsure pusatnya tidak akan dengan jelas, dan pola penyeberan lengan-lengan
linier menjadi kabur atau menyimpang akibat pandangan perspektif.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 44


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

4) Bentuk Cluster.
Sekumpulan bentuk-bentuk yang tergabung bersama-sama karena saling
berdekatan atau saling memberikan kesamaan sifat visual. Jika organisasi
terpusat memiliki dasar geometric yang kuat dalam penataan bentuk-
bentunya, maka organisasi kelompok dibentuk berdasarkan persyaratan
fungsional seperti ukuran, wujud ataupun jarak letak. Walaupun tidak
memiliki aturan deometrik dan sifat introvert bentuk perpusat organisasi
kelompok cukup fleksibel dalam memadukan bermacam-macam wujud,
ukuran, dan orientasi ke dalamstrukturnya.
Berdasarkan fleksibilitasnya, organisasi kelompok bentuk-bentuk dapat
diorganisir dengan berbagai cara sebagai berikut:
 Dapat dikaitkan sebagai anggota tambahan terhadap suatu bentuk atau
ruang induk yang lebih besar
 Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk menegaskan dan
mengekspresikan volumenya sebagai suatu kesatuan individu.
 Dapat menghubungkan volume-volumenya dan bergabung menjadi suatu
bentuk tunggal yang memiliki suatu variasi tampak
Suatu organisasi kelompok dapat juga terdiri dari bentuk-bentuk yang
umumnya setara dalam ukuran, wujud dan fungsi. Bentuk-bentuk ini secara
visual disusun menjadi sesuatu yang koheren, organisasi nonhirarki, tidak
hanya melalui jarak yang saling berdekatan namun juga melalui kesamaan
sifat visual yang dimilikinya.
Sejumlah bentuk perumahan kelompok dapat dijumpai dalam berbagai
bentuk arsitektur tradisional dari berbagai kebudayaan. Meskipun tiap
kebudayaan melahirkan suatu jenis yang unik sebagai tanggapan terhadap
faktor kemampuan teknis, iklim dan sosial budaya, pengorganisasian
perumahan kelompok ini pada umumnya mempertahankan individualitasnya
masing-masing unitnya serta suatu tingkat keragaman moderat dalam konteks
keseluruhan penataan.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 45


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

5) Bentuk Grid
Merupakan bentuk-bentuk modular yang dihubungkan dan diatur oleh grid-
grid tiga dimensi. Grid adalah suatu system perpotongan dua garis-garis
sejajar atau lebih yang berjarak teratur. Grid membentuk suatu pola geometric
dari titik-titik yang berjarak teratur pada perpotongan garis-garis grid dan
bidang-bidang beraturan yang dibentuk oleh garisgaris grid itu sendiri.
Grid yang paling umum adalah yang berdasarkan bentuk geometri bujur
sangkar. Karena kesamaan dimensi dan sifat semetris dua arah, grid bujur
sangkar pada prinsipnya, tak berjenjang dan tak berarah. Grid bujur sangkar
dapat digunakan sebagai skala yang membagi suatu permukaan menjadi unit-
unit yang dapat dihitung dan memberikannya suatu tekstur tertentu. Grid
bujur sangkar juga dapat digunakan untuk menutup beberapa permukaan
suatu bentuk dan menyatukannya dengan bentuk geometri yang berulang dan
mendalam.
Bujur sangkar, bila diproyeksikan kepada dimensi ketiga, akan menimbulkan
suatu jaringan ruang dari titik-titik dan garis-garis referensi. Di dalam
kerangka kerja modular ini, beberapa bentuk dan ruang dapat diorganisir
secara visual.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 46


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

2. RUANG LUAR
Ruang luar adalah sebuah ruang yang terbentuk oleh batas horizontal bawah
(bentang alam) dan batas vertical (massabangunan atau vegetasi),Ruang luar ialah
ruang yang terjadi dengan membatasi alam, dengan memberi kerangka atau bingkai
disebut juga arsitektur tanpa atap tetapi dibatasi oleh dua bidang : lantai dan
dinding.
1) Ruang luar berdasarkan kegiatan yang ada, ruang luar dikategorikan menjadi:
 Ruang aktif adalah ruang - ruang yang dibentuk untuk difungsikan sebagai
ruang untuk aktivitas olahraga, jalan, dan bermain. Ruang luar ini dapat
berbentuk: plaza, playground, lapangan olahraga.
 Ruang pasif adalah ruang-ruang yang dibentuk bukan difungsikan sebagai
tempat manusia berkegiatan. Ruangluar inidapat berbentuk: tamanpasif,
dan area hijau.
2) Ruang luar berdasar fungsinya, dikategorikan :
 Fungsional, artinya ruangluar dibentuk denganadanya fungsi / guna
tertentu: - ruang aktif : bermain, olahraga - tempat peralihan kegiatan atau
menunggu - sarana penghubungantar bangunan - sebagaipembatas antar
bangunan - sebagaipengatur jarakantar bangunan

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 47


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

 Ekologis, artinyaruang luar dibentuk dengan pertimbangan fungsi


ekologisnya: - sumber penyegaranudara ( menyerap CO2 dan menghasilkan
O2 )
3) Dalam perencanaan ruang luar menurut kesan fisiknya dibagi atas ( Rustam
Hakim 1991 : 39 – 40 ) :
 Ruang positif suatu ruang terbuka yang diolah dengan peletakan massa
bangunan / obyek tertentu melingkupinya akan bersifat positif, biasanya
terkandung kepentingan dan kehendak manusia. Kriteria dari ruang positif
itu sendiri yaitu :
- terbentuk dari komposisi massa bangunan yang direncanakan
- mempunyai orientasi yang jelas
- sebagai jalur sirkulasi utama - sebagai node atau simpul sirkulasi
- sebagai wadah aktifitas ( interaksi social ) - ruang didesain agar menarik
dan nyaman ( dapat dirancang sesuai tema yang dipilih ) sehingga dapat
dilengkapi dengan elemen lansekap : kolam, air mancur, vegetasi, open
teater, sklupture, lampu dll.
 Ruang negatif ruang terbuka yang melebar dan tidak berfungsi dengan jelas
yang bersifat negatif, biasanya terjadi secara spontan tanpa kegiatan
tertentu. Kriteria dari ruang negatif itu sendiri yaitu :
- Terbentuk dari komposisi massa yang tidak direncanakan ( kadang
merupakan ruang sisa / ruang belakang bangunan, tidak dimaksudkan
untuk pertimbangan manusia) - Tidak mempunyai orientasi yang jelas
- Bukan jalur sirkulasi utama, bukan sebagai node - Bukan sebagai wadah
aktifitas ( interaksi social ), cenderung sebagai daerah servis. - Ruang
tidak di desain secara khusus.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 48


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Pembentukan ruang menciptakan ruang luar dengan penyusun massa


bangunan ( unsur keras / hard) secara berimbang dan dengan massa vegetasi
( unsur lunak / soft)
Pembentukan ruang menciptakan ruang positif dan ruang negatif
secara proporsional dan seimbang sesuai dengan fungsi, kegiatan, dan
peruntukannya. Hindari untuk tidak sengaja menciptakan ruang –ruang mati
( death space ) atau ruang yang tidak dapat difungsikan.

Orientasi
Penempatan bangunan pada tapaknya atau kaitannya terhadap
bangunan lain sangat penting. Apabila diletakan dengan baik, maka
bangunan akan mencapai keserasian dengan topografinya. Penataan
bangunan yang sesuai dengan topografinya akan mengurangi pekerjaan
pelandaian, memperkecil biaya konstruksi awal dan meniadakan masalah
drainase yangberlanjut. Orientasi bangunan terhadap matahari, angin dan
pemandangan merupakan pertimbangan mendasar. Dalam banyak keadaan,
kita ingin berlindung dari teriknya sinar
matahari dari arah barat dan memperoleh sinar matahari dari arah
timur. Pemanfaatan angin sejuk akan mengurangi atau meniadakan
kebutuhan penyejukan hawa buatan. Menurut Setyo Soetiadji (Soetiadji S,
1986) orientasi adalah “suatu posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang
dasar, arah mata angin, atau terhadap pandangan seseorang yang melihatnya.
Dengan berorientasi dan kemudian mengadaptasikan situasi dan kondisi
setempat, bangunan kita akan menjadi milik lingkungan.
Jenis orientasi menurut Setyo Soetiadji adalah :
 Orientasi terhadap garis edar matahari yang merupakan suatu bagian
yang elemen penerangan alami. Namun pada daerah beriklim tropis
penyinaran dalam jumlah yang berlebihan akan menimbulkan suatu
masalah, sehingga diusahakan adanya elemen-elemen yang dapat
mengurangi efek terik matahari.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 49


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

 Orientasi pada potensi-potensi terdekat, merupakan suatu orientasi yang


lebih bernilai pada sesuatu, bangunan dapat mengarah pada suatu
tempat atau bangunan tertentu atau cukup dengan suatu nilai orientasi
positif yang cukup membuat hubungan filosofisnya saja.
 Orientasi pada arah pandang tertentu, yang biasanya mengarah pada
potensi
potensi yang relatih jauh, misalnya arah laut, atau pemandangan
alam. Akibat dari adanya pengaruh orientasi terhadap sesuatu, menyebabkan
bangunan harus dapat mengantisipasi hal-hal negatif yang berkaitan dengan
masalah fisika bangunan antara lain masalah thermal, tampias air hujan, silau
dan lain sebagainya. Matahari menimbulkan gangguan dari panas dan silau
cahayanya (Wijaya, 1988). Perlindungan yang dapat dilakukan untuk
mengantisipasi masalah tersebut dapat digunakan beberapa cara, adapun cara
yang dapat dilakukan antara lain dengan cara prinsip-prinsip pembayangan
dan filterasi/penyaringan cahaya.
Cara pematahan sinar matahari dengan sistem pembayangan
dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
 Garis edar matahari
 Kondisi lingkungan setempat
 Bentuk bangunan
 Fungsi bangunan. Namun fungsi bayangan (shading) itu sendiri di dalam
arsitektur tidak hanya sebagai cara antisipasi terhadap matahari, tetapi
juga merupakan upaya untuk
 Membentuk suatu karakteristik bangunan.
 Komunikasi visual
 Menimbulkan efek psikologis. Orientasi banguan yang paling optimum
di semua daerah iklim adalah memanjang dari arah timur ke barat dan
untuk daerah tropis lembab proporsi yang optimum antara lebar dan
panjang adalah 1 :1,7 .

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 50


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

3. KONTUR TANAH
1) Pengertian
Kontur adalah garis hubung antara titik-titik yang mempunyai
ketinggian yang sama. Garis yang dimaksud disini adalah garis khayal
yang dibuat untuk menghubungkan titik-titik yang mempunyai
ketinggian yang sama. Walaupun garis tersebut mengubungkan antara
dua titik, namum bentuk dan polanya tidak merupakan garis patah-
patah. Garis-garis tersebut dihaluskan (smoothing) untuk membuat
kontur menjadi “luwes” atau tidak kaku. Hal ini diperbolehkan pada
proses kartografi.

2) Sifat Kontur Kontur mempunyai beberapa sifat, diantaranya adalah


sebagai berikut :

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 51


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

3) Tapak Curam atau Tidak Teratur


Apabila terdapat perbedaan ketinggian permukaan tanah sangat
nyata, maka upaya penyesuaian rencana tapak terhadap topografinya
akan menghasilkan biaya pembangunan awal dan pemeliharaan yang
ekonomis, terutama untuk saluran air selokan dan drainse. Penggunaan
keragaman topografi secara cermat dapat memberi ciri mandiri yang
kuat pada suatu rencana tapak. Tapak yang curam atau tak teratur dapat
menyebabkan biaya pembangunan yang tinggi. Pada tapak yang landai
pun kebiasaan meletakkan bangunan sejajar dengan kontur akan banyak
mengurangi biaya konstruksi, pelandaian, dan urugan yang tinggi.
Anjuran ini terbukti benar apabila terdapat batuan di dalam pekerjaan
galian.
Apabila bangunan harus ditempatkan di daerah tapak yang
cukup curam, maka bangunan tersebut berfungsi sebagai dinding
penahan. Dengan menelaah berbagai penampang topografi maka
dapatlah ditentukan apakah lebih baik mengelompokkan bangunan
sepanjang sisi jalan masuk, dan menjadikan sebagian besar lereng untuk
dijadikan halaman di taman, atau memusatkan semua daerah halaman

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 52


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

hanya pada satu sisi pada setiap baris, sehingga menyisakan hanya
sedikit ruang untuk jalan masuk pada sisi lainnya.

4) Pelandaian ( grading )
Rancangan pelandaian ini harus dipertimbangkan pada tahap awal
perencenaan dengan tujuan utama untuk :
 Mengembangkan tapak bangunan yang menarik, sesuai, dan ekonomis
 Memberikan pencapaian yang aman, nyaman dan fungsional keseluruhan
tapak, untuk penggunaan dan pemeliharaan.
 Membagi limpasan permukaan dari tapak tanpa mengakibatkan erosi dan
sedimentasi, atau mengumpulkannya untuk keperluan ciri air, cekungan
lumpur atau irigasi.
 Membagi aliran air permukaan maupun air bawah permukaan menjauhi
bangunan dan perkerasan trotar untuk menghindari kejenuhan lapisan
dasar, yang dapat merusak struktur bangunan atau melemahkan

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 53


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

perkerasan. Gambar diatas Menunjukan pengolahan yang dilakukan


untuk berbagai tingkat kemiringan lereng.
 Mempertahankan sifat alamiah dari tapak, dengan gangguan sedikit
mungkin terhadap bentuk permukaan tanah dan untuk menentukan peil
yang sesuai dalam mempertahankan pepohonan yang ada.
 Mendapatkan pertimbangan kupasan dan urugan yang optimumpada
tapak ; menimbun untuk menggunakan kembali tanah pucuk yang
memadai bagi pemantapan lapisan penutup atau penanaman.
 Menghindari daerah urugan yang akan berakibat penambahan kedalaman
atau ketidakstabilan pondasi bangunan atau lapisan dasar suatu
perkerasan 8. Menghindari timbulnya penampang gelombang untuk jalan,
trotoar dan perkerasan lainnya.
 Menghindari pembuatan bantaran tanaha yang memerlukan biaya
pengendalian erosi yang tinggi, kecuali di tempat-tempat yang benar-
benar diperlukan, sebagai pengganti dinding penahan yang mahal.
 Menetapkan kelandaian akhir setinggi mungkin pada tempat-tempat
ditemukannya batuan didekat permukaan tanah, sehingga menguarangi
biaya galian utilitas dan galian lainnya serta menyempurnakan kondisi
tumbuh bagi vegetasi.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 54


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

5) Hubungan Bangunan dengan Topografi


Upaya melawan topografi bukanlah suatu kebiasaan yang baik akan
tetapi banyak rencana yang membuktikan kecenderungan ini. Ubah sifat khas
yang mendasar dari lahan, namun ide dasar adalah menyesuaikan
perencanaan dengan kontur. Akan tetapi, ini hanya merupakan prinsip umum
dan bukan sesuatu yang harus diikuti sepenuhnya. Rumah pribadi dapat saja
ditempatkan pada lereng yang curam tanpa banyak mengubah kelandaian
lereng, tetapi rumah – rumah yang berjejer panjangdan apartemen besar hanya
dapat mengikuti pola umum kontur permukaan. Apabila terlalu curam maka
alternative ini harus digunakan :
 Tempatkanlah bangunan pada bagian tanah hampir datar yang diperoleh
dengan menggali lereng. Jalan harus sejajar bangunan dan cukup sejajar
atau hampir tegak lurus kontur sejauh kemiringan maksimum untuk jalan
memungkinkannya.
 Letakkanlah bangunan dalam rangkaian untuk mengikuti jalan yang
berlawanan dengan kontur.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 55


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

6) Pilihan struktur bangunan dan fondasi yang tepat guna


Untuk membangun rumah di lerengan gunung dapat menggabungkan
penggolongan rumah secara fenomenologis dengan organisasi ruang,
lingkungan alam( dalam hal ini terutama topografi ) sesuai dengan struktur
bangunan yang dipilih. Perbedaan pondasi pada tapak bangunan datar dan
tapak bangunan berlereng diuraikan pada tablel berikut.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 56


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

hubungan antar tanah dan bangunan ditentukan oleh cara penyaluran


beban bangunan ke tanah sebagai pertemuan bangunan dengan topografi
tanah. Menurut cara penggunaan struktur bangunan dan topografi akan
mengakibatkan keadaan yang berbeda, apabila dilihat dari segi struktur
maupun pembentukan rumah. Dari berbagai struktur bangunan yang telah
dibicarakan ( struktur massif, plat dinding sejajar, rangka ) dapat diamati
perubahan pada tiga keadaan lereng gunung yang akan
mewujudkan ketergantungan antara bangunan dan topografi
setempat. Penyelesaian dengan sistem cut and fill seharusnya dihindari sejauh
mungkin. Tidak hanya dapat mengakibatkan tanah longsor, tetapi juga
merusak topografi alam tapak tersebut. Para perencana bertanggung jawab
penuh terhadap pelestarian lingkungan alam. Rumah yang direncanakan
untuk lahan datar tidak diperbolehkan diletakan pada lerengan.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 57


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

KONSEP MIKRO

A. Pengertian Butik

Asal mula kata butik berasa dari Bahasa Perancis yakni "Boutique" dalam Bahasa
Perancis butik berarti toko, toko eceran kecil atau outlet. Toko atau toko eceran ini menurut
Bahasa Perancis bukan sembarang toko, karena memiliki kualitas produk yang tinggi.
Dengan begitu, tak heran apabila produknya memiliki harga selangit. Butik jg merupakan
kata serapan dari bahasa belanda yaitu (boetiek) yang juga berarti toko. Butik adalah Toko
pakaian eksklusif yg menjual pakaian modern, yg sesuai dengan mode mutakhir, segala
kelengkapannya (terutama untuk wanita).
Rumah Butik adalah toko khusus yang menawarkan barang dagangan kecil yang
tidak biasa dan khas yang biasanya tidak akan ditemukan dalam pakaian tradisional atau
departemen store. Selain pakaian yang unik, aksesoris,
dan hadiah, pengunjung juga terpesona oleh layanan pelanggan berkualitas dan harga
yang wajar toko-toko kecil yang indah menawarkan” Jadi dapat disimpulkan bahwa butik
adalah toko khusus yang menawarkan pakaian yang unik, aksesoris dan hadiah yang tidak
akan ditemukan dalam departemen store dengan layanan pelanggan yang berkualitas dan
harga yang wajar.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 58


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

B. Fungsi Bangunan
Broadbent menelorkan enam fungsi yang dapat dilaksanakan oleh arsitektur untuk
menjawab pertanyaan : apa yang dituntut oleh bangunan ? Keenam fungsi tersebut adalah
1. Environmental Filter (=modifier of the physical climate).
Bangunan bisa mengontrol iklim. Bangunan berperan sebagai saringan atau filetr
antara lingkungan luar dengan kegiatan yang akan kita lakukan. Bangunan dapat
membantu kita untuk membuat kondisi-kondisi agar kegiatan-kegiatan dapat
dilaksanakan dengan menyenangkan dan dalam kenyamanan. Kita bisa menentukan
ruang-ruang mana yang harus dekat satu sama lain dan yang mana yang bisa dijauhkan.
2. Hand-out Mata Container of Activities.
Bangunan sebagai wadah kegiatan-kegiatan yang menempatkannya pada tempat yang
khusus dan tertentu.
3. Capital Investment (=changer of land value).
Dalam pengertian ini bangunan dapat memberikan nilai lebih pada tapak. Keduanya
dapat menjadi sumber investasi yang baik.
4. Symbolic Function (=culutral implication).
Dalam pengertian ini bangunan dapat memberikan nilai-nilai simbolik terutama pada
kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan atau yang berimplifikasi budaya.
5. Behavior Modifier. Pada fungsi behavior modifier, bangunan dapat mengubah perilaku
dan kebiasaan, sesuai dengan suasana ruang.
6. Aesthetic Function (=pursuit of delight).
Pada pengertian ini bangunanbangunan akan menyenangkan bila bangunan tampak
bagus/cantik, sesuai dengan imajinasi yang fashionable saat ini, sesuai dengan asas-
asas tertentu dari order visual dan lain-lain.

Jadi Broadbent memahami fungsi sebagai apa saja yang dipancarkan dan
diinformasikan oleh arsitektur melalui panca indera kita

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 59


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

C. Kebutuhan Ruang
a. Pelaku kegiatan :
1. Manajer
Seseorang yang mengurus dan mengelola kegiatan di butik, biasanya
menghabiskan waktu di ruang kerjanya untuk membuat laporan keuangan,
penyediaan stok barang, dan kadang-kadang berkeliling butik untuk mengawasi
kegiatan produksi dan penjualan di butik, biasanya manajer ini menggunakan
mobil sebagai sarana tranportasi menuju butik.
2. Shopkeepers
Pegawai yang melayani pembeli biasanya mereka menggunakan motor untuk pergi
bekerja di butik.
3. Cashier
melayani transaksi pembayaran di counter desk. Menggunakan motor sebagai
sarana transportasi ke toko.
4. Penjahit
pegawai yang menjahit baju yang di pesan oleh pelanggan atau pembeli,
termasuk kegiatan mengambil persediaan kain di gudang, memotong kain,
membuat pola, dll. Bahkan menerima perbaikan dari keluhan pengunjung
jika terdapat kerusakan baju. Biasanya mereka menggunakan motor sebagai
sarana transportasi.
5. Pembeli
Pengunjung yang datang ke butik untuk memilih-milih dan membeli baju dan/atau
kain, membeli baju sesuai pesanan, dan beberapa di antaranya menunggu atau
beristirahat di ruang tunggu. Setiap pengunjung mempunyai beragam cara untuk
datang ke rumah mode ini. Ada yang memakai mobil atau motor, bahkan ada juga
yang memakai angkutan umum.

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 60


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

b. Kebutuhan ruang
1. Ruang manajer
2. Butik
3. Gudang
4. Toilet
5. Ruang kasir dan penitipan barang
6. Ruang jahit
7. Ruang ganti
8. Ruang tunggu
9. Parkiran
10. Ruang pola dan potong

Tabel pelaku dengan kegiatannya dan kebutuhan ruang (bersifat PERSONAL)

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 61


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Tabel pelaku dengan kegiatannya dan kebutuhan ruang (bersifat KELOMPOK)

Tabel pelaku dengan kegiatannya dan kebutuhan ruang (bersifat PENUNJANG)

c. Kapasitas ruang
1. Kegiatan PERSONAL
a) Cashier and Counter Desk :
meja kasir 2,2 x 0,53 = 1,16 m2
2 buah kursi @ 0,4 x 0,4 = 0,32 m2
rak penitipan 0,4 x 2,4 = 0,96 m2+
2,44 m2
Ruang gerak 145 % 3,54 m2+
5,99 m2
dibulatkan + 6 m2

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 62


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

b) Ruang manajer
meja 1,40 x 0,70 = 0,98 m2
filling cabinet 0,60 x 0,40 = 0,24 m2
kursi 0,50 x 0,48 = 0,24 m2
sofa 0,70 x 1,40 = 0,98 m2
end table 0,60 x 0,60 = 0,36 m2+
2,80 m2
Ruang 320 % 8,96 m2+
11,76m2
dibulatkan + 12 m2

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 63


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

2. Kegiatan KELOMPOK
a) Display room/butik :
2 fitting room 1,5 x 1,8 = 5,4 m2
2 meja display manekin 0,6 x 2,2 = 2,64 m2
5 rak gantung kain 0,6 x 1 = 3,00 m2
5 manekin 0,6 = 1,41 m2
2 meja display sepatu 0,8 x 1,1 = 1,76 m2
sofa fitting sepatu 1 x 1,5 = 1,5 m2
2 hanger stand 0,7 x 1 = 1,4 m2
3 hanger wall 0,7 x 1,5 = 3,15 m2+
20,26m2
Ruang gerak 190 % 38,49m2+
58,75m2
dibulatkan + 60 m2

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 64


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

b) Hall dan ruang tunggu


sofa A 2,25 x 0,70 = 1,57 m2
2 sofa B 0,70 x 0,70 = 0,98 m2
meja kaca 1,00 x 0,60 = 0,60 m2
rak buku & majalah 0,65 x 0,30 = 0,19 m2
2 pot tanaman 0,3 = 0,14 m2
sofa C 2,25 x 1,20 = 2,70 m2
meja TV 0,40 x 1,20 = 0,48 m2+
6,66 m2
Ruang gerak 260 % 17,32m2+
23,98m2
dibulatkan + 24 m2

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 65


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

c) Ruang jahit
mesin jahit 0,87 x 0,42 = 0,36 m2
meja setrika 1,40 x 0,30 = 0,42 m2
almari 1,90 x 0,60 = 1,14 m2
meja bordir 1,00 x 0,60 = 0,6 m2
meja obras 0,75 x 0,50 = 0,37 m2
meja itik-itik 0,70 x 0,50 = 0,35 m2
meja zig-zag 0,75 x 0,50 = 0,37 m2
meja wolsum 0,75 x 0,50 = 0,37 m2
6 kursi @ 0,40 x 0,40 = 0,96 m2+
4,94 m2
Ruang gerak 220 % 10,86 m2+
15,80 m2
dibulatkan + 16 m2

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 66


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

d) Toilet
Standar water closet dan washtafel
3,00 x 3,00 = 9,00 m2

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 67


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

3. Kegiatan PENUNJANG
a) Gudang
rak kain 1,60 x 1,00 = 1,60 m2
almari sorong 1,90 x 0,60 = 1,14 m2
filling cabinet 0,60 x 0,40 = 0,24 m2
tangga lipat 0,45 x 1,00 = 0,45 m2+
3,43 m2
Ruang Gerak 160 % 5,48 m2+
8,91 m2
dibulatkan + 9 m2

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 68


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

b) Parking Lot
Motor
Approx. 20 @ 0,90 x 1,70 = 30,6 m2
Mobil
Approx. 4 @ 2,40 x 5,00 = 48 m2+
78,6 m2
Pembulatan + 80 m2

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 69


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Tabulasi hasil studi besaran ruang atau Program Ruang

Perhitungan kebutuhan luas lahan/tapak/site


Berdasarkan PBS (Peraturan Bangunan Setempat) ketentuan KDB (Koefisien Dasar
Bangunan) atau BC (Building Coverage) : 0,6 (60%)
total luas lahan/tapak : + 550 m2
total lahan yang boleh dibangun : 60 % x + 550 m2 = 330 m2-
luas lahan yang tidak boleh dibangun : + 220 m2

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 70


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

D. Bentuk Bangunan

Bentuk bangunan ini yaitu Bentuk persegi. Ciri-Ciri Visual Bentuk yaitu Ciri-ciri
pokok yang menunjukan bentuk, dimana ciri-ciri tersebut pada kenyataanya dipengaruhi
oleh oleh keadaan bagaimana cara kita memandangnya. Juga merupakan sarana pokok
yang memungkinkan kita mengenal dan dan melihat serta meninjau latar belakang,
persepsi kita terhadap satu dan yang lain, sangat tergantung dari derajat ketajaman visual
dalam arsitektur. Bentuk dapat dikenali karena ia memiliki ciri-ciri visual, yaitu (Ching,
1979) :

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 71


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Wujud : adalah hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisisisi


bentuk.

Dimensi : dimensi suatu bentuk adalah panjang, lebar dan tinggi. Dimensi dimensi
ini menentukan proporsinya. Adapun skalanya ditentukan oleh perbandingan ukuran
relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain disekelilingnya.

Warna : adalah corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu bentuk. Warna
adalah atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap
lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.

Tekstur : adalah karakter permukaan suatu bentuk. Tekstur mempengaruhi perasaan


kita pada waktu menyentuh, juga pada saat kualitas pemantulan cahaya menimpa
permukaan bentuk tersebut.

E. Ekspresi
Ekspresi adalah apa yang telah kita lihat menurut pangaruh atau pengalaman
sebelumnya (Smithies, 1984). Oleh karena tiap orang memiliki keunikan latar belakang
dan pengalaman yang berbeda-beda, maka tanggapan terhadap ekspresi yang dimunculkan
oleh suatu obyek juga akan berbeda-beda. Keunikan latar belakang dan pengalaman yang
berbeda diakibatkan oleh tingkat pendidikan yang berbeda, agama yang berbeda atau juga
akibat/pengaruh media masa yang dikonsumsi oleh pengamat. Tidak dapat dipungkiri
bahwa sebagian dari tanggapan itu bersifat subyektif. Meskipun demikian terdapat aspek
akspresi yang dapat dilihat secara obyektif. Dan setiap kerangka teori arsitektural
senantiasa mengandung ekspresi sebagai sebuah prinsip. Ekspresi dapa dipengaruhi oleh
beberapa aspek, yakni : Fungsi, fungsi dapat melahirkan bentuk yang ekspresif misalnya
kita membuat sebuah lumbung padi dengan menitikberatkan pada pemenuhan fungsi, maka
akan muncul bentuk lumbung pada yang dapat menghindari terjadinya pembusukan padi,
menghindari gangguan tikus dan sebagainya. Struktur. Penonjolan struktur sebagai elemen
estetis pada sebuah bangunan dapat melahirkan bentuk yang ekspresif pula. Budaya.
Misalnya pada bangunan tradisional. Ekspresi yang dimunculkan merupakan hasil
tampilan budaya

PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 72

Anda mungkin juga menyukai