Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM UJI BAHAN
Alamat : Jl. Daeng Tata ParangTambung Makassar, Telp. (0411) 864935-861507

JOB I
MIX DESIGN

ABSTRAK

Proporsi campuran dari bahan-bahan penyusun beton ditentukan melalui


perancangan beton (mix design). Hal ini dimaksudkan agar proporsi dari campuran dapat
memenuhi syarat kekuatan serta dapat memenuhi aspek ekonomis. Metode perancangan
pada dasarnya menetukan komposisi dari baha-bahan penyusun beton untuk kinerja
tertentu yang diharapkan. Penentuan proporsi campuran dapat digunakan dengan
beberapa metode, diantaranya Metode Standar Nasional Indonesia (SK.SNI.T-15-1990-
03)atau dikenal dengan Metode Departemen Pekerjaan Umum yang tertuang dalam
SK.SNI.T-15-1990-03 (Tata Cara Pembuatan Rencana Beton Campuran Beton Normal)
merupakan adopsi dari Department Of Environment (DoE).

A. Data Karakteristik Material

JOB AGREGAT HALUS AGREGAT KASAR

SpesificGrafity

- SSD 2,30 2,55


- Water Absorbtion
5 5,5
(%)
Berat Volume (kg/l) 1,648 1,562

Kadar Air (%) 8 4

AnalisaSaringan

- ZonaPasir 4 2
- Ukuran Ayakan
4,75 10
(mm)

B. MutuBetonRencana
Mutu beton rencana yang digunakan dalam pembetonan ini adalah
fc17,5 MPa, yang diasumsikan pada Pembetonan untuk pelaksanaan proyek

KELOMPOK V / A JOB I - Page 1


dermaga dengan Elemen dan Struktur yang digunakan adalah kolom dan
balok.
C. Langkah-LangkahPerhitungan
Dalam proses perhitungan pada pengujian ini, untuk semua table dan
grafik mengacu pada SNI 03-2834-1993.
1) Mengambil kuat tekan beton yang disyaratkan (fc) pada umur tertentu,
yaitu fc 17,5MPa.

2) Deviasi standar diketahui dari besarnya jumlah (volume) pembebasan


yang akan dibuat, dalam hal ini deviasi standar yang digunakan yaitu Sr
= 8,5MPa. Deviasi standar yang diperoleh dari pengalaman di lapangan
menggunakan rumus :

(1 )2
= =1
1

dimana :
s = Standar deviasi
x1 = Kuat tekan beton yang didapat dari masing-masing benda uji
= Kuat tekan beton rata-rata
3) Menghitung nilai tambah dengan menggunakan rumus :
M = 1,64 x Sr
dimana :
M = Nilai tambah
1,64 = Tetapan statistik yang nilainya tergantung pada presentase
kegagalan hasil uji sebesar maksimum 5 %
Sr = Deviasi standar rencana

Dengan menggunakan rumus di atas, maka


M = 1,64 x Sr
= 1,64 x 8,5 MPa
= 13,94 Mpa

KELOMPOK V / A JOB I - Page 2


4) Menghitung kuat tekan beton rata-rata yang ditargetkan dengan
menggunakan rumus :
fcr = fc + M
fcr = fc + 1,64Sr
dimana :
fcr = Kuat tekan beton rata-rata
fc = Kuat tekan beton
M = Nilai tambah

Dengan menggunakan rumus di atas, maka


fcr = fc + M
= 17,5 MPa + 13,94 MPa
= 31,44 MPa

5) Menetapkan jenis semen yang akan digunakan, dalam hal ini digunakan
semen Portland type I.

6) Menentukan jenis agregat, agregat ini dapat dalam bentuk


Agregat halus; tak dipecahkan (pasir) alami (= pasir kali)
Agregat kasar; dipecahkan; berupa batu pecah (= kerikil)

7) Menentukan faktor air semen dengan langkah sebagai berikut:


Tabel 1 Perkiraan kekuatan tekan beton (MPa) dengan Faktor Air Semen
0,50 dan agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia (SNI 03-2834-
1993)

KELOMPOK V / A JOB I - Page 3


a) Menentukan nilai kuat tekan pada umur 28 hari dengan menggunakan
tabel di atas sesuai dengan semen dan agregat yang akan dipakai.
b) Perhatikan Grafik 1
a. Lukislah titik A pada grafik tersebut dengan 0,5 sebagai absis dan
nilai kuat tekan yang dipakai pada Tabel 6 sebagai ordinat.
b. Pada titik A dibuat grafik baru yang sama bentuknya dengan dua
grafik di dekatnya.
c. Ditarik garis mendatar dari sumbu tegak pada kuat tekan rencana
rata rata yang telah diperoleh sampai memotong grafik baru tadi.
d. Dari titik potong B tersebut ditarik garis ke bawah sampai
memotong sumbu mendatar, dan dapatlah dibaca faktor air-semen
yang dicari.
c) Tarik garis tegak lurus ke atas melalui faktor air semen 0,5 sampai
memotong kurva kuat tekan yang ditentukan pada point a) di atas.
d) Tarik garis lengkung melalui titik pada point c) secara proporsional.
e) Tarik garis mendatar melalui nilaii kuat tekan yang ditargetkan
sampai memotong kurva baru yang ditentukan pada point d) di atas.
f) Tarik garis tegak lurus ke bawah melalui titik potong tersebut untuk
mendapatkan faktor air semen yang diperlukan, maka diperoleh nilai
faktor air semen yaitu 0,61

KELOMPOK V / A JOB I - Page 4


GRAFIK 2
HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN
(BENDA UJI BERBENTUK KUBUS 150 mm x 150 mm x 150 mm)

8) Menetapkan air semen maksimum, yaitu 0,60. Apabila faktor air semen
yang diperoleh pada point 7), maka pada perhitungan selanjutnya
digunakan faktor air semen yang lebih kecil. Dipakai FAS = 0,60.

9) Menetapkan slump pada tabel 2, dalam hal ini slump ditetapkan sesuai
dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan agar diperoleh beton yang mudah
dituangkan, dipadatkan dan diratakan yakni 30-60 mm.

10) Menetapkan ukuran agregat maksimum, dalam hal ini ukuran agregat
maksimum ditetapkan 10 mm.

11) Menentukan nilai kadar air bebas dengan menggunakan rumus :

KELOMPOK V / A JOB I - Page 5


2 1
= +
3 3

dimana :
KAB = Kadar air bebas (kg/m3)
Wh = Perkiraan jumlah air untuk agregat halus
Wk = Perkiraan jumlah air untuk agregat kasar
Nilai Wh dan Wk dapat diperoleh dari tabel di bawah ini.

Tabel 2 Perkiraan kadar air bebas (kg/m3) yang


dibutuhkan untuk beberapa tingkat
kemudahan pekerjaan adukan beton (SNI 03-2834-1993)

Berdasarkan data yang telah diperoleh, agregat tertahan pada saringan 19


mm. Nilai Wh dan Wk dapat dilihat pada ukuran besar butir agregat
maksimum 10 pada slump 30-60. Maka diperoleh nilai Wh = 205 dan Wk
= 230.

Dengan melihat rumus di atas, maka :

2 1
Kadar air bebas = + (slump 60 180)
3 3
2 1
= (205) + (230)
3 3
= 136,67 + 76,67
= 213,334 kg/m3
12) Menghitung jumlah semen yang besarnya kadar semen, dengan rumus :

KELOMPOK V / A JOB I - Page 6



=

dimana :
KAB = Kadar air bebas
FAS = Faktor air semen


Kadar Semen =

213,34
=
0,6

355,57 Kg/m3

13) Menentukan faktor air semen yang disesuaikan jika jumlah semen
berubah karena lebih kecil dari jumlah semen minimum yang ditetapkan
(atau lebih besar dari jumlah semen maksimum yang disyaratkan), maka
faktor air semen harus diperhitungkan kembali.

14) Berdasarkan grafik 2, susunan besar butir agregat halus terdapat pada
zona IV berdasarkan standar analisa saringan agregat kasar yang tertahan
pada saringan 10 mm dengan slump 30 - 60 mm, maka :

KELOMPOK V / A JOB I - Page 7


Pasir = 32,5 %

Kerikil = 100% 32,5% = 67,5 %

1) Menghitung berat jenis relatif agregat

Berat jenis AK dan AH =

= 32,5 x 2.30 + 67,5 x 2,55


100 100
= 0.747 + 1.72175
= 2,56 Kg/m3

KELOMPOK V / A JOB I - Page 8


2245

2,47

2,13

2) Menghitung berat volume beton basah, dimana berat volume beton


basah 2245 kg/m3 menurut Grafik 3, sesuai dengan kadar air bebas
213.34 kg/m3, menunjukkan berat jenis beton yang direncanakan.

SKA = BVBB KS KAB


= 2245 335 213
= 1962 Kg/m3
dimana :
SKA = Sisa kandungan agregat (kg)
BVBB = Berat volume beton basah (kg/m3)
KS = Kadar semen (kg/m3)
KAB = Kadar air bebas (kg/m3)

3) Menghitung kadar agregat gabungan yang besarnya adalah berat jenis


beton dikurangi jumlah kadar semen dan kadar air bebas.

KELOMPOK V / A JOB I - Page 9


4) Menghitung kadar agregat halus yang besarnya adalah hasil kali persen
pasir butir 16 dengan agregat gabungan point.

Pasir = 32,5% Pasir = 32,5% x SKA

32,5
= x 1962
100

= 637,65 Kg/m3

5) Menghitung kadar agregat kasar yang besanya adalah kadar agregat


gabungan dikurangi persentase kadar agregat halus point (14). Dari
langkah-langkah tersebut di atas point (1) sampai point (19) telah dapat
diketahui susunan campuran bahan-bahan untuk 1 m3 beton.

Kerikil = 100% 32,5% Kerikil = 67,5% x SKA


67,5
= 67,5% = x 1962
100

= 1324,35 Kg/m3

6) Menentukan kebutuhan material kondisi SSD per m3 beton


AIR = Kadar Air Bebas = 213,3 Kg/m3
SEMEN = Kadar Semen = 355 Kg/m3
32,5
PASIR = X 1962 Kg = 637,65 Kg/m3
100
67,5
KERIKIL = X 1962 Kg = 1324,35 Kg/m3
100

7) Kebutuhan material kondisi Lapangan


1 (2)
Air = {( ) + }
100 100
5,08,0 (5,540)
= 213,3 {( ) 637,65 + }
100 100

= 213,3 (-19,1295 + 19,86525)

= 212,56 Kg/m3
1
Pasir = + {( ) }
100
5,08,0
= 637,65 + {( ) 637,65}
100

= 637,65 + (- 19,1295 )

KELOMPOK V / A JOB I - Page 10


= 618,52 Kg/m3

2
Kerikil = + {( ) }
100
5,54,0
= 1324,35 + {( ) 1324,35}
100

= 1324,35 + ( - 19,865525 )
= 1344,22 Kg/m3
Dimana,
A = Kadar Air Bebas A1 = Penyerapan Air pada Agregat Halus
C = Jumlah Agregat Halus Ah = Kandungan Air pada Agregat Halus
D = Jumlah Agregat Kasar Ak = Penyerapan Air pada Agregat Kasar
A2 = Kandungan Air pada Agregat Kasar
8) Proporsi Campuran

MATERIAL KONDISI SSD ( Kg/m3 ) KONDISI LAPANGAN (Kg/m3)


AIR 213,34 212,56
SEMEN 355 355
PASIR 637,5 618,52
KERIKIL 1324,35 1344,22
JUMLAH 2530,3 2530,3

a. Proporsi Campuran Tonase

Dalam proporsi campuran tonase mencari perbandingan proporsi


massa tiap benda uji sebagai berikut:

AIR SEMEN PASIR KERIKIL


AIR : SEMEN SEMEN : SEMEN PASIR : SEMEN KERIKIL : SEMEN
213,34 : 355 355 : 355 637,5: 355 1324,35 : 355
0,6 1 1,7 3,8

KELOMPOK V / A JOB I - Page 11


b. Proporsi Campuran Kubikasi per m3
1. Menghitung volume kubus yang berukuran ( 15x15x15cm )
Rumus : p x l x t
Dengan ; p = 15 cm = 0,15 m
l = 15 cm = 0,15 m
t = 15 cm = 0,15 m
Penyelesaian :
= pxlxt
= 0,15 x 0,15 x 0,15
= 0.003375 m3

Jadi Volume Total Kubus = Volume Kubus x Banyak Alat Uji


= 0,003375 x 10
= 0,03375 m3
9) Persiapan pelaksanaan
Rumus = nilai material kondisi lapangan x volume tota benda uji x n ( %
kehilangan material 50 %)

AIR = 213,3 x 0,03375 x 1,5 = 10,798 Kg per m3


SEMEN = 355 x 0,03375 x 1,5 = 17,972 Kg per m3
PASIR = 637,65 x 0,03375 x 1,5 = 32,281 Kg per m3
KERIKIL = 1324,35 x 0,03375 x 1,5 = 67,045 Kg per m3

D. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada perencanaan ini, yaitu :
a. Proporsi material yang dibutuhkan yaitu, air = 10,798 kg per m3, semen
= 17,972 kg per m3, pasir = 32,381 kg per m3, dan kerikil = 67,045 kg
per m3.
b. Diperoleh nilai slump sebesar 12 cm.
c. Dari pelaksanaan, mengalami penambahan air sebesar 3,35 kg per m3
(3,35 liter).

KELOMPOK V / A JOB I - Page 12


E. Saran
Dari perencanaan ini, dibutuhkan :
a. Ketelitian dalam melakukan proses perhitungan.
b. Kekompakan dalam satu tim.
c. Kehadiran dalam proses praktikum berlangsung.

F. Refernsi
Referensi yang digunakan dalam perencanan ini, yaitu :
1. SK.SNI.T-15-1990-03 Tata cara pembuatan rencana campuran Beton.
2. SK.SNI.T-28-1991-03 Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton
3. ASTM C.685 Standard Made by Volumetric Batching and Continous
Mixing
4. Kardiyono T, Ir.M.E. Buku Ajar Teknologi Beton. Penerbit Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

KELOMPOK V / A JOB I - Page 13

Anda mungkin juga menyukai

  • Konsep Kompetensi
    Konsep Kompetensi
    Dokumen10 halaman
    Konsep Kompetensi
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • K. 1. Sampul RPP
    K. 1. Sampul RPP
    Dokumen1 halaman
    K. 1. Sampul RPP
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • KUSIONER
    KUSIONER
    Dokumen6 halaman
    KUSIONER
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Water Treatment Plant
    Water Treatment Plant
    Dokumen14 halaman
    Water Treatment Plant
    Asri Andi
    Belum ada peringkat
  • B. Bab I
    B. Bab I
    Dokumen4 halaman
    B. Bab I
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • B. Bab I
    B. Bab I
    Dokumen4 halaman
    B. Bab I
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • KUSIONER
    KUSIONER
    Dokumen6 halaman
    KUSIONER
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • B. Struktur Organisasi
    B. Struktur Organisasi
    Dokumen1 halaman
    B. Struktur Organisasi
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Konsep Makro
    Konsep Makro
    Dokumen72 halaman
    Konsep Makro
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • SAMPUL
    SAMPUL
    Dokumen1 halaman
    SAMPUL
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Teori Kota & Citra Kota PDF
    Teori Kota & Citra Kota PDF
    Dokumen24 halaman
    Teori Kota & Citra Kota PDF
    DwiAndri Budiman Komoy
    Belum ada peringkat
  • RPP DP 3 Dan 4
    RPP DP 3 Dan 4
    Dokumen16 halaman
    RPP DP 3 Dan 4
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen9 halaman
    Tugas 1
    Irma Indriani
    100% (1)
  • Tugas KLP (Edges)
    Tugas KLP (Edges)
    Dokumen5 halaman
    Tugas KLP (Edges)
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Referens Pohon Hias
    Referens Pohon Hias
    Dokumen17 halaman
    Referens Pohon Hias
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Prinsip Kerja Dan Skema Konveyor
    Prinsip Kerja Dan Skema Konveyor
    Dokumen9 halaman
    Prinsip Kerja Dan Skema Konveyor
    Sendy Vg
    Belum ada peringkat
  • Referensi
    Referensi
    Dokumen11 halaman
    Referensi
    Dzun Nirmalawaty
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen3 halaman
    Tugas 2
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen25 halaman
    Tugas 1
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Cemara Pinsil
    Cemara Pinsil
    Dokumen4 halaman
    Cemara Pinsil
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 PDF
    Tugas 1 PDF
    Dokumen5 halaman
    Tugas 1 PDF
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Drainase Lingkungan
    Drainase Lingkungan
    Dokumen11 halaman
    Drainase Lingkungan
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Referensi
    Referensi
    Dokumen11 halaman
    Referensi
    Dzun Nirmalawaty
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen12 halaman
    Tugas 2
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Silabus Dan Materi Mikro Teaching
    Silabus Dan Materi Mikro Teaching
    Dokumen55 halaman
    Silabus Dan Materi Mikro Teaching
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Perancangan Sistem Menurut Lowbet
    Pengertian Perancangan Sistem Menurut Lowbet
    Dokumen26 halaman
    Pengertian Perancangan Sistem Menurut Lowbet
    Wahyu Rese
    Belum ada peringkat
  • Paper
    Paper
    Dokumen1 halaman
    Paper
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Presentation IRMA
    Presentation IRMA
    Dokumen13 halaman
    Presentation IRMA
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Quis
    Quis
    Dokumen5 halaman
    Quis
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat