Anda di halaman 1dari 5

Konsep Citra Kota dalam Urban Design

Citra kota dapat disebut juga sebagai kesan atau persepsi antara pengamat
dengan lingkungannya. Kesan pengamat terhadap lingkungannya tergantung dari
kemampuan beradaptasi pengamat dalam menyeleksi, mengorganisir sehingga
lingkungan yang diamatinya akan memberikan perbedaan dan keterhubungan. Persepsi
atau perseive dapat diartikan sebagai pengamatan yang dilakukan secara langsung
dikaitkan dengan suatu makna. Persepsi setiap orang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan, pengalaman yang dialami, sudut pengamatan, dan lain-lain.
Citra kota belum tentu merupakan identitas. Citra Kota dapat dibuat secara instan,
sedangkan identitas membutuhkan waktu yang lama untuk membentuknya. Jati diri kota
berkaitan dengan ritme sejarah yang telah melalui proses panjang sehingga jati diri suatu
kota tidak dapat diciptakan begitu saja berbeda dengan citra kota
Lynch, (1975: 6-8) dalam bukunya The Image of The City sebuah citra memerlukan:
Identitas pada sebuah obyek atau sesuatu yang berbeda dengan yang lain
Struktur atau pola saling hubung antaran obyek dan pengamat
Obyek tersebut mempunyai makna bagi pengamatnya
Citra/kesan/wajah pada sebuah kota merupakan kesan yang diberikan oleh orang
banyak bukan individual. Citra kota lebih ditekankan pada lingkungan fisik atau sebagai
kualitas sebuah obyek fisik (seperti warna, struktur yang kuat, dll), sehingga akan
menimbulkan bentuk yang berbeda,bagus dan menarik perhatian.
Elemen pembentuk citra kota menurut Kevin Lynch adalah:
1. Paths
Merupakan suatu jalur yang digunakan oleh pengamat untuk bergerak atau
berpindah tempat. Menjadi elemen utama karena pengamat bergerak melaluinya pada
saat mengamati kota dan disepanjang jalur tersebut elemen-elemen lingkungan lainnya
tersusun dan dihubungkan. Path merupakan elemen yang paling penting dalam image
kota yang menunjukkan rute-rute sirkulasi yang biasanya digunakan orang untuk
melakukan pergerakan secara umum, yakni jalan, gang-gang utama, jalan transit, lintasan
kereta api, saluran dan sebagainya. Path mempunyai identitas yang lebih baik kalau
memiliki identitas yang besar (misalnya ke stasiun, tugu, alun-alun,dan lain-lain), serta
ada/ penampakan yang kuat (misalnya fasade, pohon, dan lain-lain), atau belokan yang
jelas.

Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara
Terpadu oleh Markus Zand
Gambar Path
2. Edges
Merupakan batas, dapat berupa suatu desain, jalan, sungai, gunung. Edgememiliki
identitas yang kuat karena tampak visualnya yang jelas. Edge merupakan penghalang
walaupun kadang-kadang ada tempat untuk masuk yang merupakan pengakhiran dari
sebuah district atau batasan sebuah district dengan yang lainnya. Edge memiliki identitas
yang lebih baik jika kontinuitas tampak jelas batasnya. Demikian pula fungsi batasnya
harus jelas: membagi atau menyatukan. Contoh: adanya jalan tol yang membatasi dua
wilayah yaitu pelabuhan dan kawasan perdagangan.
Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara
Terpadu oleh Markus Zand
Gambar Edge
3. Districts
Merupakan suatu bagian kota mempunyai karakter atau aktivitas khusus yang
dapat dikenali oleh pengamatnya. District memiliki bentuk pola dan wujud yang khas
begitu juga pada batas district sehingga orang tahu akhir atau awal kawasan
tersebut. District memiliki ciri dan karakteristik kawasan yang berbeda dengan kawasan
disekitarnya. District juga mempunyai identitas yang lebih baik jika batasnya dibentuk
dengan jelas tampilannya dan dapat dilihat homogen, serta fungsi dan komposisinya
jelas. Contoh: kawasan perdagangan, kawasan permukiman, daerah pinggiran kota, daera
pusat kota.

Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara
Terpadu oleh Markus Zand
Gambar District
4. Nodes
Merupakan simpul atau lingkaran daerah strategis di mana arah atau aktivitasnya
saling bertemu dan dapat diubah ke arah atau aktivitas lain, misalnya persimpangan lalu
lintas, stasiun, lapangan terbang, jembatan, kota secara keseluruhan dalam skala makro
besar, pasar, taman, square, tempat suatu bentuk perputaran pergerakan, dan sebagainya.
Node juga merupakan suatu tempat di mana orang mempunyai perasaan masuk dan
keluar dalam tempat yang sama. Node mempunyai identitas yang lebih baik jika
tempatnya memiliki bentuk yang jelas (karena lebih mudah diingat), serta tampilan
berbeda dari lingkungannya (fungsi, bentuk). Contoh: persimpangan jalan
Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara
Terpadu oleh Markus Zand
Gambar Node
5. Landmark
Merupakan simbol yang menarik secara visual dengan sifat penempatan yang
menarik perhatian. Biasanya landmark mempunyai bentuk yang unik serta terdapat
perbedaan skala dalam lingkungannya. Beberapa landmark hanya mempunyai arti di
daerah kecil dan hanya dapat dilihat di daerah itu, sedangkan landmark lain mempunyai
arti untuk keseluruhan kota dan bisa di lihat dari mana-mana. Landmark adalah elemen
penting dari bentuk kota karena membantu orang mengenali suatu daerah. Selain itu
landmark bisa juga merupakan titik yang menjadi ciri dari suatu kawasan. Contoh: patung
Lion di Singapura, menara Kudus, Kubah gereja Blenduk.

EDGES

Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam


Perancangan Kota Secara Terpadu oleh Markus Zand
Merupakan batas, dapat berupa suatu desain, jalan, sungai, gunung. Edge
memiliki identitas yang kuat karena tampak visualnya yang jelas. Edge merupakan
penghalang walaupun kadang-kadang ada tempat untuk masuk yang merupakan
pengakhiran dari sebuah district atau batasan sebuah district dengan yang lainnya. Edge
memiliki identitas yang lebih baik jika kontinuitas tampak jelas batasnya. Demikian pula
fungsi batasnya harus jelas: membagi atau menyatukan.
Contoh: adanya jalan tol yang membatasi dua wilayah yaitu pelabuhan dan
kawasan perdagangan.

Gambar 1: Image kota


Sumber: Lynch, 1987

Sumber: Paris Projet, Numero 27.28, L'Amenegement U Del'est de Paris, 1999

Pada kawasan edge berupa pembatas kawasan yang berupa fisik, pada kawasan
koridor edge dapat juga berupa tepian jalan (sebagai pembatas kawasan koridor).

Tepian Jalan Menjadi Edge dari


suatu koridor jalan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Konsep Kompetensi
    Konsep Kompetensi
    Dokumen10 halaman
    Konsep Kompetensi
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • K. 1. Sampul RPP
    K. 1. Sampul RPP
    Dokumen1 halaman
    K. 1. Sampul RPP
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • KUSIONER
    KUSIONER
    Dokumen6 halaman
    KUSIONER
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Water Treatment Plant
    Water Treatment Plant
    Dokumen14 halaman
    Water Treatment Plant
    Asri Andi
    Belum ada peringkat
  • B. Bab I
    B. Bab I
    Dokumen4 halaman
    B. Bab I
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • B. Bab I
    B. Bab I
    Dokumen4 halaman
    B. Bab I
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • KUSIONER
    KUSIONER
    Dokumen6 halaman
    KUSIONER
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • B. Struktur Organisasi
    B. Struktur Organisasi
    Dokumen1 halaman
    B. Struktur Organisasi
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Konsep Makro
    Konsep Makro
    Dokumen72 halaman
    Konsep Makro
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • SAMPUL
    SAMPUL
    Dokumen1 halaman
    SAMPUL
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Teori Kota & Citra Kota PDF
    Teori Kota & Citra Kota PDF
    Dokumen24 halaman
    Teori Kota & Citra Kota PDF
    DwiAndri Budiman Komoy
    Belum ada peringkat
  • RPP DP 3 Dan 4
    RPP DP 3 Dan 4
    Dokumen16 halaman
    RPP DP 3 Dan 4
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen9 halaman
    Tugas 1
    Irma Indriani
    100% (1)
  • Job I
    Job I
    Dokumen13 halaman
    Job I
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Referens Pohon Hias
    Referens Pohon Hias
    Dokumen17 halaman
    Referens Pohon Hias
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Prinsip Kerja Dan Skema Konveyor
    Prinsip Kerja Dan Skema Konveyor
    Dokumen9 halaman
    Prinsip Kerja Dan Skema Konveyor
    Sendy Vg
    Belum ada peringkat
  • Referensi
    Referensi
    Dokumen11 halaman
    Referensi
    Dzun Nirmalawaty
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen3 halaman
    Tugas 2
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen25 halaman
    Tugas 1
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Cemara Pinsil
    Cemara Pinsil
    Dokumen4 halaman
    Cemara Pinsil
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 PDF
    Tugas 1 PDF
    Dokumen5 halaman
    Tugas 1 PDF
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Drainase Lingkungan
    Drainase Lingkungan
    Dokumen11 halaman
    Drainase Lingkungan
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Referensi
    Referensi
    Dokumen11 halaman
    Referensi
    Dzun Nirmalawaty
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen12 halaman
    Tugas 2
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Silabus Dan Materi Mikro Teaching
    Silabus Dan Materi Mikro Teaching
    Dokumen55 halaman
    Silabus Dan Materi Mikro Teaching
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Perancangan Sistem Menurut Lowbet
    Pengertian Perancangan Sistem Menurut Lowbet
    Dokumen26 halaman
    Pengertian Perancangan Sistem Menurut Lowbet
    Wahyu Rese
    Belum ada peringkat
  • Paper
    Paper
    Dokumen1 halaman
    Paper
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Presentation IRMA
    Presentation IRMA
    Dokumen13 halaman
    Presentation IRMA
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat
  • Quis
    Quis
    Dokumen5 halaman
    Quis
    Irma Indriani
    Belum ada peringkat