Anda di halaman 1dari 21

TERM OF REFERENCE

SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE (TOR)


UNTUK
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK
DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA

PENYELENGGARA

BEKERJA SAMA DENGAN

TAHUN 2022
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA

I. LATAR BELAKANG
PT Mass Rapid Transit Jakarta (Perseroda) berdiri pada tanggal 17 Juni 2008, berbentuk
badan hukum Perseroan Terbatas dengan mayoritas saham dimiliki oleh Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta. PT MRT Jakarta (Perseroda) memiliki ruang lingkup kegiatan diantaranya untuk
pengusahaan dan pembangunan prasarana dan sarana MRT, pengoperasian dan perawatan
(operation and maintenance/O&M) prasarana dan sarana MRT, pengembangan dan
pengelolaan properti/bisnis di stasiun dan kawasan sekitarnya serta depo dan kawasan
sekitarnya.
Dasar hukum pembentukan PT MRT Jakarta (Perseroda) adalah Peraturan Daerah
Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) Perseroan Terbatas (PT) MRT Jakarta (sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008
Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perseroan Terbatas (PT) MRT
Jakarta) dan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Penyertaan Modal Daerah Pada
Perseroan Terbatas (PT) MRT Jakarta (sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 8
Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 Tentang
Penyertaan Modal Daerah Pada Perseroan Terbatas (PT) MRT Jakarta).
Pelaksanaan pembangunan MRT melibatkan beberapa instansi, baik pada tingkatan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT MRT Jakarta sendiri. Oleh karena
itu, perencanaan dan pembangunan MRT harus sejalan dengan program dan kegiatan yang
dijalankan oleh instansi-instansi terlibat, sehingga dapat tercapai integrasi yang menyeluruh.
Pembangunan jalur MRT Fase I (Lebak Bulus – Bundaran HI) menjadi awal sejarah
pengembangan jaringan terpadu dari sistem MRT yang merupakan bagian dari sistem
transportasi massal DKI Jakarta pada masa yang akan datang.
Pengembangan jalur MRT Jakarta selanjutnya, yaitu pembangunan jalur MRT Fase 2,
meneruskan jalur Sudirman menuju Ancol (disebut jalur Utara-Selatan). Pembangunan jalur
MRT Fase 2 akan dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase 2A (Bundaran Hotel Indonesia – Kota Tua)
dan fase 2B (Kota Tua – Ancol Barat). MRT Jakarta Fase 2A Terdiri dari 3 paket kontrak
pekerjaan sipil yaitu CP201 (BHI – Monas), CP 202 (Mangga Besar – Sawah Besar), dan CP203
(Glodok – Kota Tua).
Sehubungan dengan pembangunan MRT Fase 2A khususnya Stasiun Kota yang
berdekatan dengan Kawasan Kota Tua yang memiliki nilai sejarah Kota Jakarta dan menjadi
Kawasan Cagar Budaya, maka dirasa perlu adanya penyesuaian terhadap desain stasiun MRT di
Stasiun Kota sehingga kontekstual dengan wilayah Kota Tua. Sebagai satu bentuk keseriusan
MRT Jakarta dalam misi pewarisan budaya di DKI Jakarta dan terwujudnya Stasiun Kota yang
“Iconic” oleh karena itu MRT bekerja sama dengan IAI Jakarta untuk menyelenggarakan
Sayembara Konsep dan Skematik Desain Stasiun Kota MRT Jakarta. Hal ini juga bertujuan

1
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA
untuk menumbuhkan awareness publik terhadap pembangunan MRT Jakarta serta
keterlibatan masyarakat yang kompeten dalam penyampaian aspirasi, ide-ide untuk Stasiun
Kota MRT Jakarta.

A. Visi dan Misi


1. Visi
Menjadi penyedia jasa transportasi publik terdepan yang berkomitmen untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan mobilitas, pengurangan
kemacetan, dan pengembangan sistem transit perkotaan.
2. Misi
Mencapai keunggulan yang berkesinambungan di semua elemen kinerja, melalui:
 Pengembangan dan pengoperasian jaringan transportasi publik yang aman,
terpercaya, dan nyaman;
 Menghidupkan kembali lingkungan perkotaan melalui pengembangan transit
perkotaan ternama; dan,
 Membangun reputasi sebagai perusahaan pilihan dengan melibatkan,
menginspirasi, dan memotivasi tenaga kerja kami.

B. Kerangka Perancangan Kota (Urban Design Framework) KBT Kota Tua


Mewujudkan Kawasan Berorientrasi Transit Kota Tua sesuai dengan visi kawasan
berorientasi transit dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip dan strategi perancangan
kawasan yang tepat. Di dalam rencana Urban Design Framework kawasan ini memiliki
fokus terhadap isu konektivitas, penyediaan ruang publik yang berkualitas, isu kawasan
cagar budaya serta peningkatan kualitas lingkungan binaan yang mendukung kegiatan
transit.

Gb. Konsep Perancangan Kawasan KBT Glodok – Kota Tua


Panduan Rancangan Kota Kawasan Berorientasi Transit MRT Jakarta Fase 2

2
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA
MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk mendapatkan usulan terbaik secara terbuka akan Sayembara Konsep dan Skematik
Desain Stasiun Kota MRT Jakarta yang mampu mencerminkan nilai – nilai Kawasan Kota Tua
dan sesuai dengan Arah Gagasan / Pengembangan pada poin di atas, PT MRT Jakarta
(Perseroda) bekerjasama dengan Ikatan Arsitektur Indonesia – Jakarta untuk
menyelenggarakan ‘SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT
JAKARTA“.
Sayembara ini bertujuan untuk mengundang partisipasi publik dalam perancangan Stasiun
MRT Jakarta, menghasilkan gagasan terhadap desain Stasiun Kota MRT Jakarta yang berada di
Kawasan Cagar Budaya agar selaras dengan usaha pelestarian budaya di daerah Kota Tua serta
tercapainya desain bangunan Stasiun MRT Jakarta yang “Iconic” dan dapat diterima dan
dibanggakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sayembara ini bersifat proyek, sehingga arah pengembangan baru harus bersifat inovatif
namun realistis dan aplikatif, sehingga dapat di terapkan sesuai dengan kaidah dan koridor dari
rencana pembangunan MRT Jakarta.
TARGET PERANCANGAN
Desain diharapkan dapat menjawab tantangan kebutuhan Konsep dan Skematik
Desain Stasiun Kota MRT Jakarta yang diminta, yaitu :
A. Aspek Perencanaan Messo Perkotaan / Urban Design yang meliputi:
1. Konsep Arsitektur Kawasan; Konteks bangunan Stasiun dan kawasan Stasiun sesuai
dengan prinsip Kawasan Berorientasi Transit / Transit Oriented Development (TOD)
dengan menerapkan prinsip dan strategi perancangan kawasan yang tetap memiliki fokus
terhadap isu konektivitas, penyediaan ruang publik yang berkualitas, penyediaan fasilitas
mutakhir dan modern berkelas internasional, dan sensitif terhadap karakter kawasan yang
kaya akan nilai historis dan cagar budaya dari Kota Tua.

3
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA

Gb. Konsep Perancangan Kawasan KBT Glodok – Kota Tua


Panduan Rancangan Kota Kawasan Berorientasi Transit MRT Jakarta Fase 2

2. Kesinambungan; Desain arsitektur bangunan Stasiun dan kawasan Stasiun diharapkan


mengakomodir kesinambungan dan keserasian dengan lingkungan sekitar kawasan Kota.
Dimana pada kawasan tersebut terhadap kawasan cagar budaya Kota pada sisi utara dan
kawasan cagar budaya Pecinan Glodok pada sisi selatan yang kaya akan nilai historis.
3. Konektivitas Kawasan; Perencanaan sirkulasi Stasiun dan kawasan Stasiun baik berupa
sirkulasi pejalan kaki, sirkulasi sepeda dan sirkulasi kendaraan bermotor dengan fokus
utama kepada sirkulasi pejalan kaki di kawasan tersebut dengan mempertimbangkan
beberapa namun tidak terbatas pada aspek berikut ini:
a. Strategi perencanaan messo sirkulasi pejalan kaki didukung sirkulasi bagi sepeda yang
tidak hanya terbatas pada lahan perencanaan tetapi juga mempertimbangkan
beberapa titik transit kawasan seperti Stasiun KRL Kota, serta beberapa titik transport
lainnya yang berada di radius inti TOD (350 meter).
b. Strategi perencanaan messo sirkulasi kendaraan bermotor yang mengacu kepada
strategi perencanaan sirkulasi kendaraan bermotor di kawasan.
c. Keberadaan stasiun MRT Kota sebagai titik transit massal strategis dalam TOD MRT
Kota harus menjadi pertimbangan dalam desain secara keseluruhan.

B. Aspek Perencanaan Mikro yang meliputi :

4
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA

1. Perencanaan Lansekap dan Tata Ruang Luar; yang tidak terbatas pada:
a. Open and Green Space; Penyediaan ruang terbuka publik (RTP) dan hijau (RTH)
dalam lahan perencaan yang mendukung desain kawasan Stasiun secara keseluruhan.
b. Attractive & Informative; Ruang terbuka publik dan hijau yang memiliki
kesinambungan dengan kawasan TOD di kawasan Stasiun MRT Kota, contohnya
desain yang ramah terhadap orientasi pengunjung di kawasan, penyediaan visualisasi
sebagai penunjuk arah atau penentu landmark, dan area pejalan kaki yang atraktif
dan memadai serta memberi kemudahan aksesibilitas.
c. Cultural & Historical Responsive; Desain lansekap dan tata luar yang memperhatikan
nilai-nilai budaya lokal dan historis di kawasan Stasiun MRT Kota, serta merespon
kekayaan kawasan Kota Tua melalui desain yang mampu memberi penyegaran,
pengalaman ruang, serta nilai tambah terhadap keberadaan bangunan-bangunan
heritage.
d. Sirkulasi; Strategi perencanaan mikro sirkulasi kendaraan bermotor di lahan
perencanaan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
 Area drop off untuk transportasi publik seperti Taksi atau Bus dengan
mempertimbangkan area dan waktu tunggu yang terkontrol.
 Area drop off dan atau area tunggu untuk transportasi online (ridesharing)
seperti ojek online dan taksi online dengan mempertimbangkan area dan
waktu tunggu yang terkontrol.
 Area drop off untuk kendaraan pribadi dengan mempertimbangkan waktu
tunggu yang terkontrol yang mempertimbangkan prinsip-prinsip desain “kiss
and ride”.
 Sirkulasi masuk dan keluar kawasan stasiun dengan memperhatikan sirkulasi
lalu lintas eksisting dan juga sirkulasi lalu lintas sesuai dengan masterplan.
 Mempertimbangkan prinsip Low Emission Zone (LEZ) atau Zona Rendah Emisi
di kawasan Stasiun MRT Kota serta penyediaan sarana prasarana terintegrasi
yang ramah terhadap pejalan kaki dan inklusif terhadap penyandang
disabilitas.
2. Ekspresi Perencanaan Stasiun dan Fasilitas Pendukung; termasuk didalamnya ruang
publik di dalam Stasiun bawah tanah MRT Kota (area concourse dan area peron/platform),
fasilitas entrance Stasiun, Halte TransJakarta terintegrasi, dan bangunan-bangunan
fasilitas pendukung lainnya seperti Ventilation Tower dan Cooling Tower, yang
memperhatikan beberapa pertimbangan sebagai berikut:
a. Iconic; Intepretasi “Iconic” yang sesuai bagi desain prasarana transportasi MRT yang
modern dan berstandar internasional namun tetap harmonis dengan rona kawasan
historis dan cagar budaya di sekitar Stasiun, baik terhadap Kawasan Kota di sisi utara
maupun Kawasan Pecinan Glodok di sisi selatan.

5
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA
b. Sense of Placemaking ; Desain memberi pengalaman ruang yang menarik baik dari sisi
diatas tanah maupun bawah tanah serta mampu memberi identitas pengenal bagi
Stasiun MRT Kota bagi pengguna MRT baik ketika pengguna mengakses fasilitas
stasiun dari sisi diatas tanah , level concourse, dan utamanya level platform ketika
pengguna sampai di stasiun melalui kereta MRT, namun dengan tetap memperhatikan
fungsi dan standar ruang publik di area sekitar stasiun. Disamping itu elemen desain
mampu memberi tengarai dan wayfinding untuk menuju tujuan selanjutnya, misal;
naik turun menuju concourse, paid-unpaid area, menuju koridor exit, dll.
c. Sustainable; Mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan (sustainable
architecture), antara lain:
 Konsumsi sumber daya alam, termasuk konsumsi air dan energi secara
minimal dan mempertimbangkan penggunaan sumber energi terbarukan dan
mempertimbangkan penggunaan material yang sesuai.
 Memberikan dampak negatif yang minimal terhadap alam, lingkungan dan
manusia.
d. Adaptive; Desain Stasiun MRT dan ruang luar yang mempertimbangkan adanya
kehidupan sosial baru setelah pandemi covid-19. Penyediaan ruang “communal space”
di kawasan dan lansekap yang selaras dan berkesinambungan dengan karakteristik
kawasan sekitarnya.
e. Optimum Reliability; Mempertimbangkan aspek desain dan penggunaan material
yang durable terhadap cuaca, waktu, dan ancaman vandalisme. Serta
mempertimbangkan unsur simple maintenance sehingga mampu memberi desain
yang timeless namun selaras dan harmonis dengan rona Kota Tua sebagai cagar
budaya.
f. Original & Progressive; Desain bukan merupakan tiruan dari bangunan yang telah ada
dan dapat merepresentasikan stasiun dengan fasilitas pendukungnya yang inovatif,
berkarakter kuat, progresif dan adaptif terhadap perkembangan arsitektur kedepan
yang berstandar internasional.
g. Desain yang memiliki kesinambungan dengan rencana kawasan TOD di area Stasiun
MRT Kota yang dapat mewakilkan generasi arsitektur dikawasan cagar budaya namun
tidak merupakan imitasi dari arsitektur kuno namun beradaptasi dengan
perkembangan masa depan.
h. Cultural & Historical; Desain yang memperhatikan nilai-nilai budaya lokal dan historis
di kawasan Stasiun MRT Kota., serta mempertimbangkan penampilan benda-benda
temuan bersejarah (artefak) dengan penggambaran historis melalui pengalaman
ruang yang sedemikian rupa di dalam stasiun.
i. Desain Tata Ruang Dalam; mencerminkan efisiensi pergerakan penumpang MRT,
fleksibel dengan desain Detail Teknis Bangunan, desain yang terintegrasi dengan
sistem struktur, mekanikal-elektrikal, tata lingkungan serta perawatan bangunan yang
tepat guna dan efisien bagi pengguna MRT.

6
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA
BATASAN DAN PERMINTAAN
A. Data Lahan/Site
a. Lokasi : Jl. Pintu Besar Selatan, Pinangsia, Jakarta Barat
b. Luas Area : 21.275 M2
B. Batas-batas Lahan
a. Utara : Kawasan Stasiun BEOS - Museum
b. Barat : Kawasan Asemka, Jalan Pintu Besar Selatan I
c. Selatan : Kawasan Glodok, Jalan Gajah Mada
d. Timur : Kawasan Pinangsia, Jalan Pinangsia
*sesuai dengan ROW proyek MRT Stasiun Kota yang digambarkan dalam lampiran

C. Program Sayembara
a. Kawasan di sekitar stasiun MRT Kota yang menjadi bagian dari Perancangan
Kawasan KBT Glodok – Kota Tua.
b. Area Pedestrian Plaza sebagai bagian ruang terbuka dan bersifat publik yang
mendukung fungsi transit bagi interaksi moda transportasi yang ada pada
kawasan. Termasuk diantaranya penyegaran terhadap arcade bangunan pada
Jl.Pintu Besar Selatan.
c. Area Stasiun MRT Jakarta yang terdiri atas fasilitas di atas tanah berupa
bangunan entrance dan penunjang stasiun, serta fasilitas yang mendukung
fungsi transit bagi stasiun seperti area transit dengan shelter Transjakarta, Bike
Parking dan lainnya.
d. Area Stasiun MRT Jakarta yang merupakan bagian stasiun bawah tanah di level
concourse baik yang bersifat Area Tak Berbayar (Unpaid Area) maupun Area
Berbayar (Paid Area) serta peron/platform tempat publik untuk naik dan turun
Kereta MRT. Area koridor-koridor penghubung dengan pintu-pintu entrance
stasiun baik koridor yang berfungsi sebagai konektor sirkulasi maupun yang
memiliki fungsi tambahan seperti galeri bagi temuan Objek Cagar Budaya
maupun Objek Diduga Cagar Budaya (odcb)dan area komersial.
e. Layout peletakan fasilitas stasiun baik yang berada diatas tanah dan dibawah
tanah yang disampaikan dalam lampiran bersifat mengikat.
f. Peserta dapat mengusulkan program ruang lainnya dalam kawasan sekitar
stasiun yang dinilai akan memberi nilai tambah.

D. Bangunan Eksisting
Terdiri dari beberapa bangunan usia tua di Koridor Gajah Mada - Hayam Wuruk pada
saat ini memiliki kondisi yang beragam sepanjang jalannya. Perbedaan kondisi ini dapat
menjadi dasar untuk pembagian jenis koridor berdasarkan karakter fisik dan kegiatan

7
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA
yang terjadi di koridor tersebut. Karakter koridor Gajah Mada - Hayam Wuruk dapat
dibagi ke dalam kategori yaitu Koridor Perkantoran, Koridor Komersial Pendukung dan
Koridor Pusat Perdagangan. Serta adanya arcade bangunan di sepanjang Jl.Pintu Besar
Selatan.

BENTUK SAYEMBARA

Sayembara SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA
merupakan Sayembara Proyek 2 Tahap.

MATERI SAYEMBARA
Peserta diminta mengunggah karya dengan ketentuan panel presentasi sebagai berikut :
A. Materi
Peserta mendapat kebebasan penuh untuk melakukan kajian tersendiri terhadap
permasalahan berdasarkan data dan informasi yang tersedia.
Peserta diminta mengumpulkan karya dengan mekanisme :
1. Mengunggah karya dengan ketentuan panel presentasi sebagai berikut :
a. Panel Gambar berjumlah minimal 6 panel dan maksimal 8 panel.
b. Format file panel adalah .jpeg dengan file maksimal 1000 kb / panel.
c. Gambar pada panel disusun dengan format A1 landscape.
d. Tidak diperkenankan mencantumkan ciri identitas pada panel.
(sesuai ketentuan)
e. Penamaan file per-halaman adalah menurut urutan nomor lembar, dimulai dari
gambar konsep–konsep, masterplan, perspektif, dan lainnya sebagai penunjang
presentasi. Contoh : SMRT-01.
f. Menggunakan Kop Gambar yang sudah disediakan oleh panitia.

B. Output
Berikut adalah minimal output desain yang diharapkan dapat disampaikan oleh peserta
sayembara beserta rekomendasi penyampaian dalam panel, namun tidak membatasi

8
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA
kreativitas peserta sayembara untuk pengembangan penyampaian desain yang dinilai
sesuai :

No Item Penjelasan Panel


a. Konsep Konsep secara Makro dan Mikro, Intepretasi 1 Panel
Perencanaan Desain atas Target Perancangan. Isi panel dapat
berupa text, gambar/graphic, diagram, dll.
b. Master Plan Gambar Master Plan Stasiun beserta kawasan 1 Panel
sekitarnya. Isi Panel dapat berupa gambar 2D,
3D, Aerial View dll.
c. Rancangan Exterior Gambar Desain Exterior pedestrian plaza dan 1-2 Panel
dan Interior sekitarnya, ruang communal, ruang terbuka
Fasilitas di atas hijau dan lainnya sesuai konsep desain peserta.
tanah Gambar Desain Exterior Fasilitas Penunjang
Stasiun ; Bangunan Tower Udara (Ventilation &
Cooling Tower), Gambar Exterior dan Interior
Entrance Stasiun, dan Integrasi dengan Shelter
Transjakarta . Isi Panel dapat berupa gambar 2D
(gambar situasi, denah, tampak, section) yang
didukung dengan gambar 3D, dan materi
lainnya.
d. Rancangan Interior Gambar Desain Interior pada area Concourse Tak 1-2 panel
Stasiun Bawah Berbayar (Unpaid Area) dan Berbayar (Paid
Tanah Area), Area Platform, Koridor Concourse, dan
bagian interior stasiun lainnya yang menjadi
highlight desain oleh peserta sayembara. Isi
Panel dapat berupa gambar 2D (gambar situasi,
denah, tampak, section) yang didukung dengan
gambar 3D, dan materi lainnya.
e. Image Suasana / Gambar-gambar perspektif 3D lainnya sesuai 1 Panel
Prespektif dengan konsep dan skematik
f. Gambar – gambar Detail yang dianggap perlu untuk menjelaskan 1 Panel
detail lainnya konsep, Skema Warna, Skema Material,
penampilan isu cagar budaya dan lainnya.

Format Layout Panel

9
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA

Gambar-gambar pada tiap lembar disusun dalam posisi landscape. Tiap lembar gambar
kemudian ditempelkan pada panel infraboard hitam berukuran A1 dengan jarak 3 cm di
sekelilingnya. Selanjutnya seluruh panel dimasukkan ke dalam amplop besar berukuran A1,
lalu ditutup rapat dengan lakban dan dikirim ke alamat Panitia Penyelenggara Sayembara.

Seluruh materi gambar karya diminta juga untuk menyertakan data soft copy file untuk
keperluan dokumentasi dan publikasi Penyelenggara serta Promotor, ke dalam USB Flash disk
per halaman gambar dengan bentuk format pdf.

DEWAN JURI
Penjurian bersifat tertutup. Dan Dewan Juri Sayembara ini adalah :
1. Bpk Her Pramtama (Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI
Jakarta)
2. Ibu Silvia Halim (Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta)
3. Bpk. Iwan Kurniawan (Kepala Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI
Jakarta)
4. Bpk. Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, M.Arch., Ph.D (TABG)
5. Bpk. Satrio Suryo Herlambang, IAI
6. Bpk. Achmad Fauzi Maskan, IAI (IAI)
7. Bpk. Sunaryo

KETENTUAN SAYEMBARA DAN PENJURIAN

10
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA
1. Ketentuan Sayembara
a. Penyampaian usulan
Peserta mendapat kebebasan penuh untuk melakukan kajian tersendiri terhadap
permasalahan berdasarkan data dan informasi yang tersedia.
b. Desain yang disampaikan
Peserta sayembara harus merupakan desain yang belum pernah diikutkan dalam
sayembara manapun.
c. Hak atas kekayaan intelektual
Hak atas kepemilikan Gambar/Desain/Materi atas seluruh peserta sayembara
sepenuhnya akan menjadi milik MRT Jakarta, dan dipergunakan untuk kepentingan
MRT Jakarta. Seluruh peserta sayembara dianggap telah mengetahui dan menyetujui
ketentuan Hak atas Kekayaan Intelektual ini serta menjamin untuk membebaskan IAI
dan MRT Jakarta dari segala tuntutan dan/atau ganti rugi dalam bentuk apapun yang
berkaitan dengan Gambar/Desain/Materi yang digunakan untuk kepentingan MRT
Jakarta nantinya.
2. Ketentuan Lain
a. Status pemenang selanjutnya akan mengikuti aturan – aturan yang berlaku secara
umum dan secara hukum di lingkungan Pemerintah RI, sejauh tidak melanggar Kode
Etik dan Kaidah Tata Laku IAI.
b. Panitia berhak mendiskualifikasi karya yang tidak memenuhi ketentuan sayembara.
3. Penjurian
Terdiri dari dua tahap yaitu :
a. Penjurian Tahap I, untuk menentukan 3 (tiga) karya terbaik.
b. Penjurian Tahap II, yaitu melakukan presentasi di depan para juri bagi 3 (tiga) karya
terbaik untuk menentukan Pemenang I, Pemenang II, dan Pemenang Ill.
PENGHARGAAN

Sayembara ini merupakan sumbangan pemikiran dan wujud apresiasi peserta, oleh karena itu
sebagai wujud penghargaan bagi para pemenang akan diberikan Hadiah berjumlah :
Rp.290.000.000 (dua ratus sembilan puluh juta rupiah), yang akan diberikan kepada :
1. Juara I Rp. 160.000.000,-
2. Juara II Rp. 80.000.000,-
3. Juara III Rp. 50.000.000,-
Syarat dan ketentuan:
a. Pajak ditanggung oleh pemenang.
b. Dapat dilakukan penyesuaian terhadap hasil karya pemenang sesuai dengan
kebutuhan.

JADWAL SAYEMBARA

11
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA

MINGGU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
LINGKUP KERJA
Pengumuman
Pendaftaran Peserta Aanwijzing dan
Konfirmasi Kehadiran Aanwijzing
Aanwijzing
Pendaftaran Peserta Sayembara,
Pengambilan Dokumen, dan
Pemasukan Materi Sayembara
Penjurian 1
Penjurian 2
Pengumuman Pemenang, dan
Penyerahan Hadiah

Rincian Jadwal :
03 – 02 – 2022 Pengumuman
03 – 02 – 2022 s/d 8-02-2022 Pendaftaran Peserta Aanwijzing dan Konfirmasi
Kehadiran Aanwijzing;
9 – 02 – 2022 Aanwijzing dilaksanakan dengan metode Hybrid (offline
dan online), namun peserta diharapkan dapat hadir di
Lokasi.
03 – 02– 2022 s/d 4 – 03 – 2022 Pendaftaran Peserta Sayembara, Pengambilan
Dokumen, dan Pemasukan Materi Sayembara;
12 – 03 – 2022 Penjurian 1 (Penentuan 3 Besar);
14 – 03 – 2022 Pengumuman 3 Terbaik
19 – 03 – 2022 Penjurian 2 (Presentasi 3 Besar [animasi]);
21 – 03 – 2022 s/d 22 – 03 – 2022 Pengumuman Pemenang I, II, III.
Maret 2022 Penyerahan Penghargaan Pemenang

AANWIJZING DAN SITE VISIT


1. Pendaftaran Peserta Aanwijzing dan Konfirmasi Kehadiran Aanwijzing dilakukan pada
tanggal 3 Februari 2022 – 8 Februari 2022 melalui website iai-jakarta.org.
2. Kegiatan aanwijzing dan site visit dilakukan pada tanggal 9 Februari 2022 bertempat di
Kantor SMCCHK JO (CP203) MRT Jakarta Jl. Roa Malaka Selatan No. 6A, Kecamatan
Tambora - Jakarta Barat.
3. Peserta tidak dikenakan biaya pendaftaran aanwijzing (gratis).

12
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA
4. Seluruh biaya lain yang diperlukan pada saat pemberian penjelasan ditanggung oleh
masing-masing peserta.
5. lnformasi tambahan akan disampaikan pada waktu aanwijzing.
6. Seluruh peserta akan diberikan risalah penjelasan melalui email ataupun dapat
mengunduh dari website iai-jakarta.org.
7. Peserta yang hadir sudah membawa hasil tes negative antigen maksimum H-3.

PESERTA SAYEMBARA
Sayembara Proyek Desain Stasiun Kota MRT Jakarta (CP203) bersifat nasional, terbuka untuk
umum bagi WNI: Arsitek, Konsultan, Lembaga / Badan Usaha, profesional, dan akademisi.
Peserta adalah perseorangan (arsitek Madya) atau berkelompok dengan ketua kelompok yang
merupakan arsitek yang bersertifikat SKA Madya/SKA Utama atau STRA 2/STRA 1.
Sayembara ini tidak diperkenankan untuk diikuti oleh para pihak-pihak yang terkait dengan
dewan juri maupun panitia penyelenggara baik secara pribadi maupun profesional
(saudara/rekan kerja) guna menghindari konflik kepentingan di dalam proses penilaian.
Apabila terjadi hal demikian, maka panitia penyelenggara dapat membatalkan
keikutsertaannya.

PENDAFTARAN PESERTA SAYEMBARA, PENGAMBILAN DOKUMEN, DAN PEMASUKAN


MATERI SAYEMBARA
1. Pendaftaran Peserta Sayembara dilakukan atas nama peserta yang bersangkutan dan
peserta tersebut menjadi ketua tim / penanggung jawab atas hasil perancangan.
2. Pendaftaran Peserta Sayembara dan Pengambilan Dokumen Sayembara dilakukan
dengan mengunduh langsung melalui website iai-jakarta.org.
3. Mengirimkan email formulir pendaftaran sayembara kepada panitia penyelenggara di
alamat email sekretariat@iai-jakarta.org dengan melengkapi form yang tersedia.
4. Peserta tidak dikenakan biaya pendaftaran untuk mengikuti sayembara (gratis).
5. Pendaftaran Peserta Sayembara, Pengambilan Dokumen, dan Pemasukan Materi
Sayembara dilakukan pada tanggal 3 Februari 2022 – 04 Maret 2022.

13
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA

lDENTITAS PESERTA DAN KARYA SAYEMBARA


Untuk menjaga kerahasiaan dalam proses penjurian, peserta harus memasukkan materi karya
dan identitas didalam 2 amplop terpisah yang dibagian luar hanya tertulis alamat panitia
dengan cara,
- Amplop Besar dengan ukuran A1, untuk memasukkan seluruh materi Gambar Karya,
- Amplop Coklat dengan ukuran A4 berisi,
 Formulir identitas Peserta terdiri dari Ketua dan anggota Kelompok.
 USB Flashdisk rekaman karya
 Fotokopi Kartu Anggota IAI dan SKA/STRA (SKA Madya/STRA-2 bagi Ketua Tim)

Pelanggaran atas peraturan ini akan mengakibatkan diskualifikasi karya peserta yang
bersangkutan.

BATAS WAKTU PENYERAHAN KARYA SAYEMBARA


Penerimaan Karya Sayembara tanggal 1 Maret hingga tanggal 4 Maret 2022 pukul 17.00 WIB,
ditujukan kepada Sekretariat Panitia Sayembara dengan alamat sebagai berikut:

IAI DKI Jakarta


Jakarta Design Center. Jl. Gatot Subroto Kav.53 – Lt.7, Jakarta 10260.
Telp : (021) 5304719

PENUTUP
Hal – hal lain yang belum tercantum dalam KAK dan lampiran – lampiran ini akan ditentukan
kemudian dalam Berita Acara Penjelasan.
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggara kagiatan
maupun bagi peserta Sayembara.

Jakarta, 2 Februari 2022


Panitia Sayembara

Ruben Tangido
Ketua

14
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA
Lampiran 1
LOKASI DAN KONDISI EKSISTING

A. Lokasi

Rencana Pembangunan Stasiun MRT di Kawasan Kota Tua berada pada Kawasan penting
bersejarah untuk menyediakan sarana transportasi modern yang dapat membantu
mendorong berkembangnya Kawasan tersebut. Lokasi Stasiun MRT ini merupakan rangkaian
jalur transportsai yang menghubungkan koridor perkantoran, komersial pendukung dan
koridor pusat perdagangan.
Stasiun MRT ini diharapkan menjadi Kawasan yang mampu hadir bersama mendukung
perkembangan kota Jakarta yang lebih baik. Kawasan Kota ini memiliki potensi penting
dalam pengembangan kota Jakarta, disamping sebagai Kawasan bersejarah juga merupakan
Kawasan tujuan wisata dengan yang memiliki banyak bangunan cagar budaya peninggalan
abad 16 sejak VOC, pemerintah Belanda dan Kawasan perdagangan pemukiman Tionghoa.

Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah
wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi
melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).

Dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta
Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis
dan sumber daya melimpah.

1
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA

B. Kondisi Eksisting

Kondisi sekitar rencana Stasiun Kota MRT berada di bawah di Jl. Pintu Besar Selatan dengan
7 pintu entrance untuk dapat diakses dari beberapa titik simpul kegiatan utama masyarakat
seperti Area perdagangan & kantor pada sisi timur, Stasiun KRL Kota Beos di sisi tenggara,
maupun wisatawan yang mengunjungi bangunan - bangunan bersejarah yang terdapat di
Kawasan tersebut Museum Fatahilah, Museum Mandiri, Café Batavia di sisi utara dan
Kawasan Pecinan di sisi barat berikut beberapa fasilitas pelayanan umum dan area-area
publik lainnya.
Di sisi utara Jl. Pintu Besar Selatan ke arah utara terdapat Stasiun Kereta Kota (Beos) di sisi
timur/utara, Museum Fatahilah (utara), TPO (Terowongan Perlintasan Orang) Kota dan
Museum mandiri di sisi Utara Jl Jembatan Besar.

Jl. Pintu Besar Selatan dan beberapa bangunan sekitar di Kawasan Stasiun Kota.

Rencana Design Layout Stasiun Kota dan keterangan arah foto.

2
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA

C. Bangunan Cagar Budaya

Diagram bangunan-bangunan cagar budaya di sekitar Kawasan Stasiun Kota MRT Jakarta.

PANTJORAN TEA HOUSE

3
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA

Di kawasan Pancoran, Glodok banyak gedung bersejarah di antaranya adalah Pantjoran tea
House. Terkenal sebagai pusat perdagangan sekaligus Pecinan yang sudah ada sejak abad
17, Glodok hingga saat ini masih menjadi destinasi favorit bagi wisatawan dan kuliner khas
pecinan, hingga mengenal warisan budaya dan sejarah Jakarta tempo dulu.

Di antara banyaknya bangunan tua yang penuh dengan sejarah, Pantjoran Tea House yang
terletak di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat. Tempat ini dibuka pada tahun 2015,
namun gedungnya sendiri sudah ada sejak tahun 1635 atau berusia 389 tahun.

MUSEUM MANDIRI

Museum Bank Mandiri terletak di Jl. Lapangan Stasiun No. 1, Jakarta Barat dan merupakan
salah satu bagian dari cagar budaya Kota Tua di Jakarta.
Museum dibangun pada tahun 2004. Museum yang menempati area seluas 10.039 m2
dengan luas gedung sebesar 21.504 M2 ini pada awalnya adalah gedung Nederlandsche
Handel-Maatschappij (NHM) atau kantor Factorij di Batavia yang merupakan perusahaan
dagang milik raja Belanda yaitu Willem I yang kemudian berkembang menjadi perusahaan di
bidang perbankan.

Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) dinasionalisasi pada tahun 1960 menjadi salah


satu gedung kantor Bank Koperasi Tani & Nelayan (BKTN) Urusan Ekspor Impor. Kemudian
bersamaan dengan lahirnya Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada 31 Desember
1968, gedung tersebut pun beralih menjadi kantor pusat Bank Export import (Bank Exim),
hingga akhirnya legal merger Bank Exim bersama Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi

4
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA
Daya (BBD) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri (1999),
maka gedung tersebut pun menjadi asset Bank Mandiri.

STASIUN JAKARTA KOTA

Stasiun Jakarta Kota (JAKK) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di
kawasan Kota Tua Jakarta, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
Dengan luas 3,25 ha (32500 m2),[3] stasiun yang terletak pada ketinggian +4 meter dpl ini
merupakan stasiun utama ketiga wilayah Jabodetabek dalam berada di Daerah Operasi I
Jakarta dan merupakan satu dari sedikit stasiun di Indonesia yang bertipe terminus
(perjalanan awal/akhir), yang tidak memiliki jalur lanjutan lagi.

Stasiun ini dikenal pula dengan sebutan Stasiun Beos atau Stasiun Kota, walaupun nama asli
stasiun ini adalah Stasiun Batavia-benedenstad dan sejak zaman pendudukan Jepang, mulai
menggunakan nama Djakarta (Stasiun Jakarta aslinya merujuk pada stasiun ini). Nama
"Stasiun Kota" juga dapat merujuk kepada Stasiun Surabaya Kota.

Keberadaan Stasiun Jakarta Kota pada saat ini diperdebatkan karena hendak direnovasi
dengan penambahan ruang komersial. Padahal stasiun ini sudah ditetapkan sebagai cagar
budaya. Selain bangunannya kuno, stasiun ini merupakan stasiun tujuan terakhir perjalanan.
Seperti halnya Stasiun Surabaya Kota atau Stasiun Semut di Surabaya yang merupakan cagar
budaya, tetapi juga terjadi renovasi yang dinilai kontroversial.

5
TERM OF REFERENCE
SAYEMBARA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN STASIUN KOTA MRT JAKARTA
Lampiran 2
FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA
SAYEMBARA GAGASAN DESAIN STASIUN
MASS RAPID TRANSIT (MRT) JAKARTA PROJECT CP203

MENDAFTAR SEBAGAI :
[ ] PERSEORANGAN; NAMA (NO ANGGOTA IAI)_________________________
[ ] KELOMPOK : NAMA KETUA KELOMPOK_____________________________
NAMA ANGGOTA KELOMPOK (Sertakan NO ANGGOTA IAI jika ada):

Nama Anggota : Email :

ALAMAT : ________________________________________________________
NO TELP/HP : ________________________________________________________
EMAIL : ________________________________________________________

Fotocopy/Scan Kartu Anggota IAI Fotocopy/Scan KTP


(Minimal Madya)

Kirim Kembali Formulir Pendaftaran lni Ke sekretariat@iai-jakarta.org

Anda mungkin juga menyukai