Latar Belakang
2016, DKI Bangun 22 Ribu Unit Rusun
Posted by sak on December 25, 2015
Ahok
Untuk
mendukung
program
normalisasi
sungai,
Dinas
Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta terus membangun rumah susun
(rusun) untuk tempat tinggal warga yang sebelumnya mendiami bantaran
sungai.
Tahun depan, rencananya akan dibangun sebanyak 22 ribu unit rumah susun yang
tersebar di 31 titik lokasi. Adapun anggaran yang disiapkan yakni sebanyak Rp 3,1
triliun.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Ika Lestari Aji mengatakan,
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016, alokasi untuk
pembangunan rusun mencapai RP 3,1 trilun.
Tahun depan, kami membangun untuk persiapan 22 ribu unit rusun dengan
690 tower, ujar Ika, saat dihubungi Beritajakarta.com, Jumat (25/12).
Dia menambahkan lahan untuk pembangunan rusun-rusun tersebut telah siap.
Pembangunan hanya menunggu proses lelang dengan sistem design and build.
Empat lokasi lainnya akan dibangun di pasar tradisional seperti di Pasar Tanah
Abang, Pasar Grogol, Pasar Kebon Melati, dan Pasar Serdang.
Sementara itu, beberapa rusun masih dalam tahap pembangunan. Karena
dilakukan secara multiyears atau tahun jamak, yang dimulai tahun ini.
Yang hampir selesai ada sekitar 2.443 unit. Itu mulai dibangun tahun ini dan target
selesai pertengahan tahun depan, ucap Ika.
Setidaknya
ada
delapan
lokasi
yang
hingga
saat
ini
masih
dalam
tahap
pembangunan, yakni di Rawa Buaya, Semper, Cakung Barat, Jatinegara Kaum, Rawa
Bebek, Jalan KS Tubun, Jalan Raya Bekasi, dan Pinus Elok. Dari delapan lokasi
tersebut bisa terbangun sebanyak 2.443 unit.
Jumlah tersebut terdiri dari Rawa Bebek sebanyak empat blok, Rusun Bekasi
Kilometer 2 sebanyak dua blok, Rusun Cakung Barat sebanyak tiga blok, KS tubun
sebanyak dua tower, Jatinegara Kaum sebanyak tiga blok, Semper sebanyak satu
tower, Rawa Buaya sebanyak dua tower, dan Pinus Elok sebanyak satu blok.
Ika menyebut akan terus membangun rusun sesuai dengan arahan dari
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Fokus utama pembangunan rusun
untuk memindahkan warga yang ada di bantaran sungai dan waduk. [Beritajakarta]
B. Permasalahan
Permasalahan
mulai
timbul
seiring
penertiban
perkampungan
kumuh,pinggiran sungai dan waduk yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Mulai
dari masyarakat yang menolak untuk pindah, masyarakat menuntut ganti
rugi,menghilangkan ekosistem sosial, rusunawa jauh dari tempat kerja,mengeluh
atas fasilitas rusunawa dan lain sebagainya. Setelah masyarakat dipindahpun
masih ada sederet permasalahan seperti ditemukannya jual beli rusunawa,
adanya masyarakat yang tidak berhak meninggali rusunawa, masyarakat
mengeluh biaya sewa yang besar dan sebagainya.
C. Analisis Kasus
Rencana panjang Pemprov DKI Jakarta adalah menghapuskan kawasan
kumuh. Sebagian masyarakat yang masih tinggal di bantaran kali atau waduk,
harus pindah ke rumah susun. Kita mau dorong semua orang tinggal di rusun,
tak ada kawasan kumuh lagi, tapi bertahap, kata Wagub DKI Basuki Tjahaja
Purnama. Hal ini diungkapkan Ahok saat bicara di acara Konferensi Infid bertema
Pembangunan untuk Semua di Hotel Royal Kuningan, Setiabudi, Jaksel, Rabu
(27/11/2013). Untuk mewujudkan itu, Pemprov DKI akan membangun 1.000
tower rumah susun.
Gubernur DKI Jakarta, juga memastikan pihaknya tidak akan menggusur
warga yang dianggap menduduki tanah negara apabila belum ada rumah susun
(rusun) yang tersedia. Termasuk juga warga di kolong tol Wiyoto Wiyono,
Penjaringan, Jakarta Utara.
Kami selalu sediakan rusun, kalau tidak ada rusun pasti tidak kami tertibkan
dulu. Kalau kamu katakan, rusun itu tidak enak, ya itu relatif, kita bisa berdebat,
ujar Basuki di Balai Kota, Senin (21/3).
Gubernur DKI Jakarta juga mengaku sudah menyiapkan konsep
pembangunan rusun terpadu di sejumlah pasar tradisional di Ibukota. Dikatakan
Basuki, konsep rusun terpadu disiapkan, untuk mengatasi keterbatasan lahan di
Ibukota. Selain itu, juga menyediakan hunian murah bagi warga Jakarta.
Memang sudah kita rencanakan dan desain di atas pasar itu ada rusun terpadu.
Pengalaman kita kalau pasar tradisional dibikin empat lantai, lantai tiga dan
empat itu sepi karena orang naiknya malas, ujar Basuki di Balai Kota, Senin
(12/10). Dengan adanya rusun di atas pasar, sambung Ahok, juga bisa membuat
pasar menjadi lebih ramai pengunjung. Hal ini mencontoh dari pembangunan
apartemen terpadu oleh swasta.
Daftar RUSUNAWA yang disewakan:
JAKARTA PUSAT
1.
JAKARTA UTARA
1.
2.
Rusunawa Penjaringan
3.
4.
Rusunawa Marunda
8. Rusunawa Sindang
JAKARTA BARAT
JAKARTA TIMUR
1.
2.
Selatan
3.
4.
Rusunawa Cengkareng
5.
Rusunawa Cengkareng
6.
Rusunawa Tambora I
6.
Rusunawa
Pik
Pulo
Gandung
7.
Rusunawa Tambora II
8.
9.
10.
Rusunawa Tambora IV
10.
Rusunawa
Cipinang
Besar Utara
11.
11.
Rusunawa
Komarudin
12.
Rusunawa Pegadungan
13.
DKI
Jakarta
juga
membuat
beberapa
kebijakan
untuk
menyelesaikan permsalahann
yang muncul sebelum dan setelah pemindahan warga ke Rusunawa, antara lain :
1. Pemprov DKI Jakarta tidak lagi membangun Rusunami (Rumah susun milik)
tetapi Rusunawa (Rumah susun sewa) dengan alasan agar Pemrov DKI
dapat mengontrol dan mengawasi dan juga agar tidak overcapacity
E. Kesimpulan
Tujuan utama Pemprov DKI Jakarta untuk menata ulang
kota,mensteriliasi bantaran sungai dan waduk serta memperbanyak ruang
terbuka hijau merupakan kebijakan yang sangat baik bagi kepentingan
masyarakat banyak.Dengan mensterilisasi bantaran sungai dan waduk,
diharapkan dapat menjadi tempat serapan air agar Jakarta terhindar dari
banjir yang sejak dulu menjadi permasalahan kota Jakarta. Selain itu
perelokasian masyarakat ke rusunawa juga sangat tepat karena
kebanyakan masyarakat tersebut sebelumnya bertempat tinggal di tanah
yang tidak sah dan lingkungan yang kumuh. Dengan kebijakan
perelokasian masyarakat ke Rusunawa, diharapkan kota Jakarta semakin
bersih,maju dan tertata rapi.
F. Daftar Pustaka
Ahok.org
https://drive.google.com/file/d/0B8yjme2muu76SjFnZXNBZVR4S0E/view?
usp=sharing
Nama
NPM
: 143060019251
Kelas/No
: 4AE/11
Prodi
: D3 Akuntansi