Anda di halaman 1dari 30

1.1.

LATAR BELAKANG PENELITIAN (Ferry Abriansyah 8112001021)


Setelah kemunculan gaya arsitektur post-modernisme sejak tahun 1960 banyak pelaku
arsitektur merancang karya-karya arsitektur yang dalam desainnya menggunakan pendekatan
metafora atau terinspirasi dari alam. Hal ini dikarenakan pada era post-modernisme ini adanya
kesadaran untuk memunculkan identitas diri dalam desain arsitektur dan urgensi untuk lebih
mempedulikan lingkungan alam dalam karya arsitektur. Desain-desain arsitektur di era modern
seringkali dikritik tidak memiliki identitas atau tidak ‘fit in’ dengan konteks tempat bangunan
tersebut berada. Hal inilah yang menginspirasi sejumlah karya arsitektur di era post modern
untuk menggunakan pendekatan metafora dalam mendesain karya arsitektur.

Pendekatan metafora yang mengambil


inspirasi bentuk dari suatu objek seringkali
menggunakan objek yang menjadi ciri khas
dari suatu konteks lingkungan di mana
bangunan itu akan dibangun, seperti contoh
Bandara Kertajati Jawa Barat. Bangunan ini
mencoba untuk memetaforakan burung merak
dalam desain bangunan berfungsi bandara ini
karena burung merak merupakan ciri khas Bandara Kertajati, Majalengka, Bandung
Sumber : Kompas.com
Jawa Barat yang bisa digunakan untuk
merepresentasikan Jawa Barat, sehingga desain bandara didesain dengan pendekatan metafora
terhadap burung merak tersebut. Contoh lain misalnya bangunan Grand Hyatt di Yogyakarta
yang desainnya merupakan metafora dari Candi Borobudur sebagai identitas di daerah
Yogyakarta.

Sama halnya dengan metafora dalam


era post modernisme, pendekatan inspirasi
alam dalam desain arsitektur juga muncul di
era post modernisme ini sebagai kritik
terhadap desain-desain arsitektur yang muncul
di era modern yang dikritik terlalu
memanfaatkan material-material fabrikasi yang
tidak ramah lingkungan, seperti beton, baja
dan kaca. Semenjak berakhirnya perang dunia
Grand Hyatt, Yogyakarta
kedua dan mulainya revolusi industri di sekitar Sumber : Agoda.com

tahun 1950an, material-material bangunan seperti beton, baja dan kaca berdampak secara
signifikan terhadap bumi kita yang seringkali dinamakan sebagai suatu era ‘Antroposen’, era di
mana manusia memiliki dampak yang besar terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di alam.
Hal-hal seperti peningkatan kadar CO2, menipisnya lapisan ozon, meningkatnya suhu bumi
berdasarkan data dari Global ABC Global status report (2018) ada andil bidang arsitektur
modern dalam dampak-dampak ini. Bila kita melihat dari kedua grafik di bawah ini, tertera
bahwa bangunan baik sistem operasional, maupun materialnya yang diproduksi dari pabrik

Grafik dampak bangunan terhadap lingkungan dan grafik dampak era antroposen
Sumber : Global ABC Status Report 2018; researchgate.net

rkontribusi sebesar 39% dari total emisi CO2 bumi. Pada grafik juga terlihat bagaimana setelah
munculnya revolusi industri di tahun 1950an terjadi kenaikan yang signifikan dalam jumlah
produksi CO2, NO2, menipisnya lapisan ozon, dan meningkatnya suhu permukaan
bumi. Antroposen yang terjadi saat ini dan hiruk pikuk akibat dari pembangunan membuat
betapa pentingnya peran alam dilibatkan kembali pada setiap karya arsitektur, di mana alam
dapat berpengaruh terhadap psikologi manusia yang memberikan ketenangan dan kesejukan,
sehingga arsitektur tidak lagi merusak alam melainkan menyatu dengan alam. Relevansi
pendekatan metafora yang seringkali muncul untuk memberikan identitas di era post modern ini
dan urgensi adanya kepedulian terhadap alam pada pendekatan inspirasi alam dalam desain
arsitektur pada era post modern ini yang menjadi alasan mengapa pembahasan ini penting untuk
dilakukan dan diperdalam.

1.2. ANALISIS PEMILIHAN OBJEK STUDI (Gregorius Vincent 8112001023)


Objek studi yang dipilih dalam pembahasan ini adalah bangunan berfungsi bandara.
Alasan utama fungsi bandara yang digunakan dalam pembahasan ini adalah karena bangunan
bandara seringkali menggunakan pendekatan metafora dan juga alam pada desainnya. Hal ini
dikarenakan bandara merupakan sebuah bangunan yang seringkali dijadikan landmark yang
mencerminkan kota / negaranya. Bandara merupakan titik penerima masyarakat yang datang
dari berbagai negara di dunia sehingga desainnya dituntut untuk mewah, megah, canggih,
mencerminkan identitas negaranya dan tentunya memberikan suasana yang rileks, tenang, dan
menyegarkan bagi pengunjung yang telah berjam-jam duduk di pesawat melakukan
penerbangan. Hal-hal ini yang menjadi alasan sering digunakannya pendekatan metafora dan
alam dalam mendesain suatu bandara.
Oleh karena itu, kami mengumpulkan desain-desain bandara di dunia yang memiliki
pendekatan metafora dan alam dalam desainnya. Selanjutnya, pemilihan objek studi terhadap
kedua pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan matrix tabel yang menganalisis objek
studi dari tingkat keterkaitan dengan pendekatan, kelengkapan data-data objek studi, dan
keunikan bangunan objek studi. Kriteria-kriteria ini menjadi dasar dalam memilih objek yang
nantinya akan di analisa terhadap pendekatan metafora dan peran alam dalam kreativitas
arsitekturnya.
Tabel analisis pemilihan objek studi pendekatan metafora :
Keterkaitan Kelengkapan Keunikan Kesimpulan
TWA Flight Center V V
Shenzhen Airport V V V
Beijing Daxing V V V V
International Airport
Jeddah KAI Airport V V
Istanbul Airport V V

Tabel analisis pemilihan objek studi pendekatan alam dalam kreativitas arsitektural :

Keterkaitan Kelengkapan Keunikan Kesimpulan


Madinah Airport V
Helsinki Airport V V
Jewel Changi V V V V
International Airport
Jeddah KAI Airport V V
Kansai Japan Airport V V

Dari kedua tabel analisis ini maka dipilih 2 buah objek studi untuk masing-masing
pendekatan metafora dan pendekatan alam dalam desain arsitektur, yaitu Beijing Daxing
International Airport karya Alm. Zaha Hadid, dan Jewel Changi International Airport karya
Moshe Safdie.

1.3. PERTANYAAN PENELITIAN (Ferry Abriansyah 8112001021)


i. Bagaimana proses pendekatan metafora pada objek Beijing Daxing International Airport ?
ii. Elemen apa saja yang mencerminkan pendekatan metafora pada objek Beijing Daxing
International Airport ?
iii. Bagaimana proses pendekatan alam pada objek Jewel Changi Airport Singapore ?
iv. Elemen napa saja yang mencerminkan pendekatan alam pada Jewel Changi Airport ?

1.4. TUJUAN PENELITIAN (Ferry Abriansyah 8112001021)


i. Untuk mengetahui proses pendekatan metafora pada objek Beijing Daxing International
Airport, serta elemen apa saja dalam Beijing Daxing yang mencerminkan pendekatan
metafora.
ii. Untuk mengetahui proses pendekatan alam serta elemen apa saja dalam Jewel Changi
Airport karya Moshe Safdie yang mencerminkan pendekatan alam dalam desainnya.

1.5. SIGNIFIKANSI PENELITIAN (Ferry Abriansyah 8112001021)


Pendekatan metafora seringkali digunakan dalam berbagai desain arsitektur masa kini
untuk memperlihatkan identitas bangunan / relasi antara desain dengan konteks baik alam,
fungsi maupun budaya. Pendekatan metafora ini tidak hanya sering terlihat pada bangunan-
bangunan di dunia nyata, namun bahkan sudah sering juga digunakan dari semenjak bangku
kuliah oleh para mahasiswa/i dalam mendesain karya arsitektur. Hal inilah yang menjadikan
pembahasan pendekatan metafora ini menjadi penting untuk dibahas untuk menjelaskan lebih
mendalam proses desain metafora dalam arsitektur.
Sama halnya dengan pendekatan metafora, pendekatan lainnya yang juga relevan dan
penting untuk dibahas adalah pendekatan alam dalam desain arsitektur. Banyaknya desain-
desain semenjak era modern yang kurang memperhatikan lingkungan alam memberikan
dampak yang buruk terhadap lingkungan kita dengan meningkatnya suhu, kadar CO2, NO2 dan
menipisnya lapisan ozon bumi akibat dari desain dan juga material yang digunakan dalam karya
arsitektur. Adanya pembahasan pendekatan alam ini membantu memperlihatkan proses desain
pendekatan alam dalam arsitektur yang diharapkan bisa menjadi contoh untuk perancang.
1.6 KAJIAN TEORI METAFORA, ALAM, DAN ELEMEN DESAIN (Ronald SMS 8112101001)

1.6.1. Pengertian Metaphora dalam Arsitektur

Sumber :

Di dalam Arsitektur, metafora juga diterapkan sebagai pendekatan dalam arsitektur. Berikut ini adalah
pengertian metafoa menurut para ahli :

1. Menurut Geoffrey Boadbent Metafora dalam arsitektur merupakan salah satu metode
kreativitas yang ada dalam design spectrum perancang.
2. Menurut Anthony C Antoniades 41 Metafora dalam arsitektur adalah suatu cara memahami
suatu hal, dengan menerangkan suatu objek dengan objek yang lain, serta mencoba untuk melihat
suatu objek sebagai suatu yang lain.
3. Menurut C Snyder dan Anthony J Catennese Metafora mengidentifikasi pola-pola yang
mungkin terjadi dari hubungan parallel dengan melihat keabstrakannya.

1.6.2. Jenis-jenis metafora

Metafora merupakan sebuah pendekatan dalam arsitektur yang memiliki konsep sebagai
idenya dan hasilnya adalah berupa makna yang terungkap secara konkrit maupun abstrak dari
perancang kepada pengguna atau pelaku bangunan sehingga bermakna konotatif di samping sebagai
fungsi utamanya sebagai bangunan.
Menurut Anthony C Antoniades dalam bukunya Poettic of Architecture, terdapat tiga jenis
kategori dari pendekatan metafora dalam arsitektur :
Ketiga jenis itu adalah :
Gambar cangkang siput Gambar Sydney Opera House
Sumber : bobo.grid.id Sumber: https://architecture.knoji.com, 2017

Metafora Konkrit (Tangible)


Merupakan jenis metafora yang berasal dari hal-hal visual serta spesifikasi / karakter tertentu
dari sebuah benda seperti sebuah rumah adalah puri atau istana, maka wujud rumah menyerupai istana.

Gambaran Holocaust tragedy Gambar Jewish Museum D. Libeskind


Sumber: kompas.com Sumber: arsitur.com

Metafora Abstrak (Intangible)

Merupakan jenis metafora yang berasal dari sebuah konsep, hakikat manusia, nilai-nilai dan
ide seperti : individualisme, naturalisme, kombinasi, tradisi dan budaya. Ide dari metafora jenis ini
berasal dari sebuah konsep yang abstrak.

Chinese Phoenix Beijing Daxing International Airport Chinese Courtyard architecture


Sumber: shutterstock.com Sumber: scmp.com Sumber: researchgate.net
Metafora Kombinasi

Merupakan jenis penggabungan antara metafora konkrit dan metafora abstrak dengan
membandingkan suatu objek visual dengan yang lain dimana mempunyai persamaan nilai konsep
dengan objek visualnya. Metafora kombinasi dapat dipakai sebagai sarana dan acuan kreativitas
perancangan.

1.6.3. Prinsip-prinsip metafora

Melalui berbagai sumber yang dikumpulkan, maka didapati lima prinsip pendekatan arsitektur
metafora yang perlu diperhatikan dalam merancangg dengan menggunakan pendekatan ini :

1. Metafora berarti usaha untuk memindahkan keterangan dari suatu subjek ke subjek lain.
2. Metafora dalam arsitektur bukan hanya masalah penggunaan gaya Bahasa, namun juga masalah
pikiran dan tingikan. Metafoora mempengaruhi semua dimensi dalam indra manusia seperti
melalui warna, bentuk, tekstur, suara.
3. Metafora merupakan usaha untuk melihat suatu subjek menjadi suatu hal yang lain untuk
diterapkan kedalam arsitektur.
4. Arsitek tidak hanya dapat menerapkan secara langsung, tapi juga menerapkan Bahasa verbal dan
konseptual suatu bentuk metagora ke dalam sebuah gambaran visual dengan menggunakan
interpretasi yang berbeda untuk menghasilkan gambaran visual yang baru. Cara ini dinilai lebih
baik ketimbang menggunakan metafora secara langsung ke dalam bentuk arsitektural.
5. Salah satu metode utama penerapan metafora dalam arsitektur adalah dengan mengubah focus
penyelidikan dan penelitian area yang difokuskan dengan harapan hasilnya dapat melebihi
ekspektasi dalam menjelaskan subjek yang dimaksuud secara luas dan dengan cara yang baru.
1.6.4. Kegunaan penerapan Metafora

Menurut Ernaning Setiyowati, 2007 Kegunaan dari Penerapan Metafora

a. Mempengaruhi pegertian orang terhadap suatu objek yang kemudian dianggap belum atau suatu
hal yang tidak dapat dimengerti.
b. Dapat menimbulkan interpretasi interpretasi yang lain dari orang yang mengamatinya
c. Menyebabkan pengamat memandang suatu objek dari karya Arsitektural dari suduut pandang
yang lain.
d. Dapat menghasilkan karya Arsitektur yang ekspresif.

1.6.5. Kajian teori The role of Nature in Architectural Creativity


Alam adalah asimilasi sifat kuno yaitu cahaya, udara, angin, hujan dan salju. Sifat nyata mengilhami
makna seperti simbol. Dialog dengan alam diwakili oleh hubungan alam – ruang – bentuk, alam –
material – tekstur dan shintai – alam.

Sumber : Sanctuary of Delphi | Assassin's Creed Wiki | Fandom

Sistem structural dan bangunan buatan manusia menyesuaikan diri dengan perintah alam, sesuai
dengan penggunaan terbaik topologi, kontur, dan jalur hewan.
Didokumentasikan dengan baik bahwa Frank Lloyd Wright menghormati alam dan
menganggapnya sebagai sumber inspirasi untuk arsitektur organiknya. Kata ‘’Alam’’ sering dalam
pidatonya, dan dua karya tulis utamanya, The Natural House and in the Nature of Materials,
berputar di sekitar konsep alam, konstruksi, symbiosis dan harmoni alami. Dia melengkapi alam
dan menyebutnya sesekali untuk mengkodifikasi arsitektur. Ini adalah kasus dengan gaya pandang
rumput, terinspirasi oleh padang rumput yang ia coba tanggapi melalui penekanan pada horizontal.

Berdasarkan buku Poetics Of Architecture, hubungan antara arsitek dengan alam terjadi dalam level
langible dan intangible.
Relasi intangible terjadi :
 Melalui inspirasi metafora
 Melalui asosiasi ide
 Melalui penghargaan terhadap alam

Relasi secara tangible muncl melalui desain yang dibuat oleh sang perancang seperti :

 Bangunan yang berintegrasi dengan garis topografi tapak.


 Ketergantungan dengan bahan / material bangunan yang digunakan
 Relasi eksterior dengan interior dari bangunan
 Meniru elemen-elemen alam baik, dsb.

NATURE’S POWER

Esensi dari kesenangan estetika adalah kemampuan sebuah karya seni untuk merangsang
perasaan dan emosi yang sama pada orang dan untuk membuat mereka berkomunikasi dengan
karya seni, dan melalui itu dengan seniman dan semua yang lain, maka alam tertentu komunikasi
akhir dari kekuatan estettika.

Yang paling menarik minat kita sebagai arsitek : bentuk, formasi berbagai entitas alami, cahaya
dan penyaringannya melalui elemen, bahannya.

Konsep Romantisisme Alam

Manusia, terutama manusia primitif, hidup bijaksana dengan alam. Beberapa karya seni,
puisi, sastra, dan arsitektur yang hebat telah menjadi hasil dari cinta dan kerinduan mutlak akan
hubungan simbiosis dengan alam.

Dalam pengertian ini, semua Gerakan Romantis terutama dalam arsitektur, memainkan peran luar
biasa dalam membawa arsitektur kembali ke puisi, membantu mendorong arsitektur selangkah
lebih maju dan menjauh dari hal-hal sepela.

1.6.6. Teori Elemen desain arsitektur (Gregorius Vincent 8112001023)

Dalam menganalisis pendekatan alam dan metafora pada objek studi arsitektur, diperlukan
pengamatan yang mendalam aplikasi pendekatan desain terhadap setiap elemen desain dalam
arsitektur, oleh karena itu digunakanlah teori elemen desain Dietrich, K (2005). Elemen desain
arsitektur menurut Dietrich, K. (2005) terbagi menjadi 7, yaitu :

 Material
Berkaitan dengan material apa saja yang digunakan dalam karya arsitektur. Material berevolusi
seiring dengan berjalannya waktu. Material masa lampau di dominasi dengan material-material
alami seperti kayu, batu, dan bata. Material ini memberikan kesan menyatu dengan alam,
sedangkan material modern seperti baja, dan kaca lebih mencerminkan era modern dan
memperlihatkan tekstur yang lebih mulus.

 Warna
Warna sebagai elemen desain terbagi menjadi 3 karakter, ada rona, nilai, dan intensitas. Rona
berkaitan dengan keadaan warna yang murni, esensinya. Nilai berkaitan dengan terang dan gelap
dari rona. Intensitas berkaitan dengan saturasi dari warna tersebut.

 Garis
Garis adalah elemen desain yang memberikan ritme dan pergerakan dalam desain arsitektur.
Garis horizontal memberi kesan bergerak dan pendek, sedangkan garis vertikal memberikan
kesan yang tinggi. Garis lengkung memberikan kesan lebih menyatu dengan alam.

 Bentuk
Merupakan representasi 2D dari suatu wujud arsitektur. Bentuk sebagai elemen desain terbagi
menjadi 4, ada bentuk geometris seperti persegi, segitiga, dan lingkaran; bentuk alami yang
terinspirasi dari bentuk alam; bentuk abstrak yang merupakan abstraksi dari sebuah bentuk; dan
bentuk non-objektif yang tidak berhubungan dengan bentuk geometris maupun alam.

 Massa
Merupakan representasi 3D dari suatu wujud arsitektur. Massa yang besar dan solid memberikan
kesan berat, dan massa yang transparan memberi kesan ringan. Massa sebagai elemen desain
terbagi menjadi 4, ada massa geometris seperti kotak, limas, dan bola; massa alami yang
terinspirasi dari bentuk alam; massa abstrak yang merupakan abstraksi dari sebuah bentuk; dan
massa non-objektif yang tidak berhubungan dengan massa geometris maupun alam.

 Ruang
Ruang sebagai elemen desain terbagi menjadi ruang positif dan ruang negatif. Ruang positif
merupakan elemen selubung yang melingkupi suatu ruang dan ruang negatif adalah ruang yang
dilingkupi dalam selubung tersebut.

 Tekstur
Elemen desain yang berhubungan dengan selubung dari bangunan. Tekstur pada bangunan
terbagi menjadi tekstur halus dan tekstur kasar.
1.7 KAJIAN OBJEK STUDI PEMBAHASAN (Gregorius Vincent 8112001023)

1.7.1. Deskripsi Singkat Objek Studi Pembahasan

a) Beijing Daxing International Airport


Nama Projek :
Beijing Daxing International Airport

Arsitek :
Zaha Hadid Architects

Tahun :
2014-2019

Luas Bangunan :
Beijing Daxing International Airport
Sumber: scmp.com 700.000 m²

Objek studi pertama yang akan dibahas pada penugasan UAS ini adalah Beijing
Daxing International Airport. Bangunan Beijing Daxing International Airport ini merupakan
sebuah bandara internasional baru yang dibangun di Daxing, China. Proyek yang dirancang
oleh Zaha Hadid Architects ini dibangun sekitar tahun 2014 dan memakan waktu sampai 5
tahun hingga bangunan ini berdiri.
Bandara yang memiliki luas 47 km²
ini diharapkan akan menjadi yang
terbesar di dunia, dengan
kemampuan melayani 45 juta
penumpang/tahun di fase pertamanya
dengan prospek dapat melayani
Bentuk bangunan seperti rangka segi enam
sampai 100 juta penumpang di tahun Sumber: new.abb.com

2040.

Bila dilihat dari massa


bangunan, bangunan ini memiliki
bentuk yang sangat unik berbentuk
seperti rangka segi enam yang
memusat dan membesar ke tengah.
Bentuk bangunan bila dilihat dari
interiornya juga berbentuk unik
dengan dominan bentuk lengkungan-
Interior Beijing Daxing International Airport
lengkungan yang dominan terlihat Sumber: skytraxratings.com
pada plafon dan dinding pada area interior.

Ruang-ruang pada bangunan Beijing Daxing International Airport ini memiliki tipe
ruang yang open plan yang minim akan sekat-sekat dinding yang membuat ruang lebih sempit.
Mayoritas ruang dalam bangunan ini tidak di sekat dengan dinding, melainkan menyatu antar
ruang, kecuali pada ruang-ruang dengan fungsi retail komersial. Lantai 1 dari bangunan
difungsikan untuk menerima kedatangan internasional, lantai 2 difungsikan untuk kedatangan
domestik, lantai 3 difungsikan untuk boarding, dan lantai 4 difungsikan untuk area check in.
Ruang-ruang dalam bangunan ini juga mendapatkan pencahayaan alami yang ditembuskan
melalui skylight yang ada pada atap. Selain itu, pada bagian tengah dari setiap ujung bangunan
terdapat ruang terbuka publik yang berisikan taman dan bangunan yang bergaya arsitektur
klasik China.

Taman outdoor dalam Beijing Daxing International Airport


Sumber: viewofchina.com

Sistem struktur bangunan ini


menggunakan sistem struktur bentang
lebar space frame yang membuat ruang
interior bangunan minim tiang-tiang
kolom dengan jarak antar kolom yang
cukup jauh. Pada bagian tengah dari
bangunan ini terdapat kolom rangka baja
yang membentuk huruf C yang di bagian
atasnya diberi skylight untuk
Struktur space frame bangunan
memasukkan cahaya ke dalam ruang. Sumber: aeronauticsonline.com
b) Beijing Daxing International Airport

Nama Projek :
Jewel Changi International Airport

Arsitek :
Moshe Safdie

Tahun :
2019

Jewel Changi International Airport Luas Bangunan :


Sumber: archello.com
135.700 m²

Objek studi kedua yang akan dibahas pada penugasan UAS ini adalah Jewel Changi
International Airport. Bangunan Jewel Changi International Airport ini merupakan sebuah
bandara internasional yang baru dibangun di Singapura. Proyek yang dirancang oleh Safdie
Architects ini dibangun Desember 2014 dan memakan waktu sampai 5 tahun hingga
bangunan ini berdiri.

Billa dilihat dari bentuk dan massa bangunannya, bangunan ini berbentuk radial
dengan massa yang menyerupai sebuah donat (kubah dengan adanya lubang di bagian
tengah). Material yang digunakan pada eksterior dominan transparan dengan kaca double
glazed yang bertumpu pada struktur space frame rangka baja berbentuk segitiga yang
menyelimuti keseluruhan bangunan.

Hal yang menjadikan bangunan ini unik dan berbeda dengan fungsi bandara lainnya
adalah adanya taman berukuran luas pada area indoor dari bangunan ini menyerupai suasana
dalam hutan yang di tengahnya terdapat sebuah air terjun yang terjun dari ketinggian 40
meter.

1.7.2. Kajian Pendekatan Metafora dalam desain Beijing Daxing International Airport

 Latar Belakang Arsitek Zaha Hadid

Siapakah Zaha Hadid? Zaha Hadid merupakan seorang


arsitek yang lahir di tahun 1950 suatu era di mana arsitektur
mulai memasuki era akhir dari modernism dan mulai memasuki
era post modernism di tahun 1960an. Sebagai seorang arsitek
yang hidup di era post modern, menurut kami sangat
mempengaruhi proses desain dan karya dari Zaha Hadid ini Alm. Zaha Hadid
Sumber: archdaily.com
yang tentunya berfokus pada teori-teori post modernism dalam arsitektur.
Pada awal karirnya, Zaha Hadid terinspirasi dengan karya-karya lukis Kazimir
Malevich yang memiliki aliran seni Russian Avant Garde. Dari inspirasi terhadap lukisan-
lukisan ini, Zaha Hadid menggunakannya sebagai alat untuk eksplorasi arsitektonik. Hidupnya
yang ada di awal era post modernism dan inspirasinya
yang berawal dari lukisan-lukisan Avant Garde
mempengaruhi pendekatan desainnya dalam arsitektur
yang berusaha untuk melawan prinsip-prinsip arsitektur
di era modern dan juga memunculkan bentuk-bentuk
yang unik melalui lukisan-lukisannya.
Bila dilihat dari desain-desain yang dibuat oleh
Lukisan Avant Garde Zaha Hadid
Sumber: archdaily.com Zaha Hadid, pada awalnya banyak bangunan-bangunan
Zaha Hadid yang terlihat hanya menganut prinsip aliran
dekonstruksi yang hanya berfokus melawan prinsip modernisme, seperti contoh bangunan
Vitra Fire Station (1991), dan National Museum of Arts of the 21st Century (2010).
Namun, seiring dengan waktu Zaha Hadid juga menerapkan prinsip metafora dan
menggabungkannya dengan aliran dekonstruksi yang menciptakan beberapa bangunan seperti
London Aquatic Center (2011) yang memetaforakan
fluidity dari air, dan wujud ombak menyesuaikan
dengan fungsinya, Antwerp Port House (2016) yang
memetaforakan bentuk diamond yang menyesuaikan
konteks tempat Antwerp sebagai salah satu penghasil
diamond terdominan di Eropa, dan tentunya yang akan
kami bahas di sini yaitu bangunan Beijing Daxing
Metafora permata Antwerp Port House
International Airport, yang merupakan karya terakhir Sumber: archdaily.com
beliau sebelum ia meninggal.

 Kajian Inspirasi Metafora Dalam Desain


4. Pendekatan metafora pada desain Beijing Daxing International Airport terinspirasi dari
kebutuhan adanya representasi identitas China dalam desain ini, sehingga terdapat 2 buah
inspirasi metafora, yaitu :
a). Burung Phoenix yang hendak mengepakkan sayapnya (Tangible)Menyesuaikan dengan
fungsinya sebagai bandara yang berhubungan dengan penerbangan, salah satu wujud yang
berkaitan dengan fungsi tersebut adalah hewan burung. Dalam tradisi masyarakat China, salah
satu burung yang mereka banggakan dan menjadi identitas masyarakat China dan memiliki arti
yang baik adalah burung phoenix / fenghuang ( 鳳凰). Walaupun burung Phoenix merupakan
khayalan, tetapi burung ini dalam tradisi masyarakat China memiliki arti sebagai keindahan dan
juga keberuntungan. Berbeda halnya dengan mimesis yang mengambil bentuk secara harfiah,
pendekatan metafora yang digunakan dalam desain ini mencoba mengumpamakan bentuk
burung Phoenix yang sedang mengepakkan sayapnya.

Chinese Phoenix symbol Bentuk bangunan Beijing Daxing


Sumber: depositphotos.com Sumber: new.abb.com

Dalam tradisi China, burung Phoenix secara fisik berwarna merah, memiliki 3 buah
ekor yang memanjang seperti ekor burung merak. Dari wujud fisik ini, diambil wujud kepala,
2 buah sayap, dan 3 buah ekornya untuk di metaforakan kedalam desain dari bangunan
berfungsi bandara ini, sehingga muncul wujud seperti pada gambar di bawah ini. Salah satu
bukti bahwa bangunan ini menerapkan prinsip pendekatan metafora sesuai dengan teori
kegunaan metafora menurut Setiyowati, E. (2007) yaitu munculnya berbagai persepsi terhadap
bentuk bangunan ini, ada yang menyimpulkan bangunan ini menyerupai bintang laut, ada yang
mengatakan menyerupai pesawat alien, dan ada juga yang menyebutkan menyerupai kristal es.

5. b) Konsep Arsitektur Tradisional China


(Intangible)
Selain metafora dari wujud bentuk secara
tangible, metafora juga terjadi secara intangible
yang mengambil konsep dari arsitektur
tradisional China. Salah satu konsep arsitektur
China yang populer adalah prinsip innercourt
yang berada di tengah dan dikelilingi oleh
Prinsip innercourt arsitektur China
Sumber: fangruan.com
bangunan di sekitarnya dan prinsip layering pada bangunan tradisional China.
Berdasarkan dari data wawancara langsung dengan sang direktur dalam Zaha Hadid
Architects, Cristiano Ceccato, beliau mengatakan metafora intangible pada bangunan Beijing
Daxing Airport ini terinspirasi dari konsep arsitektur tradisional China yang memiliki konsep
innercourt dan juga prinsip layering. Konsep innercourt tradisional China (四合院) memiliki
konsep adanya innercourt di tengah yang dikelilingi oleh 4 buah bangunan di sekitarnya.
Pengadaan innercourt ini difungsikan sebagai area terbuka yang memberikan pencahayaan
alami dan penerangan terhadap bangunan sekitarnya. Hal ini di metaforakan pada bangunan
Beijing Daxing international Airport ini yang bila melihat juga berorientasi memusat ke tengah
dan terdapat skylight besar di area tengah untuk memasukkan cahaya alami ke dalam bangunan
ini.

 Kajian Metafora Tangible dan Intangible pada elemen desain Beijing Daxing
International Airport
Untuk mengetahui elemen mana saja yang merupakan bagian dari desain yang
terinspirasi dari metafora tangible, intangible dan campuran, maka dilakukan analisis setiap
elemen desain dalam Beijing Daxing International Airport berdasarkan elemen desain Dietrich,
K. (2005), yaitu :

i. Material
Material yang
digunakan pada Beijing Daxing
International Airport ini dominan
penggunaan material baja, kaca,
batu alam pada lantai, dan
aluminium composite panel.
Material-material ini adalah
material yang ditemukan mulai
dari abad ke 19 ke atas yang
Material bangunan Beijing Daxing International Airport
muncul sebagai hasil dari adanya Sumber: archdaily.com
revolusi industri kedua atau yang
disebut sebagai revolusi teknologi karena kecanggihan dalam teknologi saat itu dengan
penggunaan mesin-mesin untuk membuat material baru. Penggunaan material-material
yang ditemukan semenjak revolusi industri ini pada bangunan Beijing Daxing International
Airport memberikan kesan bangunan yang canggih dan juga modern. (Tidak ada metafora
burung Phoenix maupun prinsip innercourt arsitektur China).
ii. Garis
Bila dilihat dari bentuk massa bangunan, bentuk bangunan ini berbentuk seperti
rangka segi enam, sehingga elemen garis tercermin pada setiap rangka dari bentuk segi
enam ini. Elemen garis ini dapat dikatakan memusat ke tengah, tetapi juga dapat dikatakan
memencar keluar, karena bentukannya yang membesar ke tengah dan juga membesar di
setiap ujung dari keenam sudut dari bangunan ini (Metafora intangible prinsip innercourt
arsitektur China).

Bentuk bangunan seperti rangka segi enam yang dapat dikatakan memusat ke tengah atau memencar
keluar

Elemen garis lainnya yang juga terasa pada bangunan Beijing Daxing
International Airport ini adalah elemen garis lengkung yang tercermin dari selubung dan
dinding dari bangunan ini. Bentuk bangunan yang meliuk berdampak pada ruang dalamnya
yang juga meliuk melengkung yang terlihat pada dinding-dinding dan juga plafon ruang
dalam yang memberikan kesan luwes, indah, dan tidak kaku. (Metafora tangible burung
phoenix).

iii. Warna
Bila melihat dari eksterior dari bangunan
ini, secara rona, warna yang dominan
dimunculkan adalah warna tembaga (copper).
Nilai yang diberikan oleh warna tembaga ini
berdasarkan data dari colorhexa.com, terdiri dari
72.2% merah, 45.1% hijau dan 20% biru yang
menjadikan warna ini tergolong sebagai warna
Warna tembaga pada selubung bangunan
yang cerah (Metafora tangible warna burung Sumber: new.abb.com

phoenix dan intangible yang melambangkan


kebersamaan masyarakat China). Bila melihat dari interior dari bangunan, secara rona,
warna dominan yang terlihat pada interior dari bangunan ini adalah warna putih yang
diselingi dengan garis-garis berwarna hitam. (Bukan metafora).
iv. Bentuk
Bila dilihat secara 2 dimensi,
bentuk dari bangunan ini berbentuk
seperti rangka garis segi enam yang
membesar di area tengah dan juga di
area sudutnya. Bentuk ini berdasarkan
keterangan dari sang arsitek yang
Massa bangunan menyerupai kepakan sayap Phoenix
mendesain tergolong sebagai bentuk Sumber: archdaily.com

metafora tangible terhadap bentuk


burung Phoenix yang sedang mengepakkan sayapnya. (Metafora tangible burung phoenix).

v. Massa
Massa bangunan secara 3 dimensi, hampir serupa dengan bentuk bangunan secara 2
dimensi, yaitu menganut kategori massa yang me-metafora-kan wujud burung Phoenix
yang sedang mengepakkan sayapnya. (Metafora tangible burung phoenix)

Chinese Phoenix symbol Bentuk bangunan Beijing Daxing


Sumber: 123rf.com Sumber: new.abb.com

vi. Tekstur
Tekstur bangunan Beijing Daxing
International Airport ini memiliki tekstur yang
terkesan halus bila dilihat dari bidang atap
eksterior dari bangunan ini. Tekstur bidang atap
eksterior yang halus ini memberikan kesan
bangunan yang streamline (Metafora tangible
tekstur dan streamline burung phoenix). Tekstur eksterior terkesan halus
Sumber: greatnesia.com
Berbeda dengan tekstur pada eksterior atap,
bagian interior dari bangunan ini terutama pada bagian atap dan dinding memiliki tekstur
yang lebih bergerigi yang terasa dari adanya elemen garis-garis hitam pada plafon, kusen
pada kaca, dan juga struktur diagrid pada skylight dari bangunan ini. (Bukan metafora)

vii. Ruang
Ruang dalam bangunan Beijing
Daxing International Airport ini memiliki
orientasi memusat ke tengah / memencar ke
luar. Prinsip ruang ini menyerupai prinsip
innercourt dalam arsitektur China. Tingginya
jarak dari lantai menuju atap dari bangunan,
penggunaan skylight transparan terutama di
area tengah dan banyaknya void pada
Ruang yang luas dan tinggi dalam bangunan ini
bangunan dengan lantai berlapis ini membuat Sumber: archdaily.com
ruang di dalam menjadi tinggi skalanya secara
vertikal. Minimnya dinding-dinding pembatas antar ruang maupun sekat-sekat serta warna
putih yang dominan membuat ruang juga terasa luas secara horizontal. (Metafora intangible
konsep arsitektur cina)

Dari keseluruhan analisis elemen desain ini, dapat disimpulkan elemen dalam
bangunan Beijing Daxing International Airport yang merupakan bagian dari desain yang
terinspirasi dari metafora tangible, intangible dan campuran adalah :

Metafora Metafora Metafora Bukan


Tangible Intangible Campuran Metafora
Material v
Garis v
Warna v
Bentuk v
Massa v
Tekstur v
Ruang v
1.7.3. Kajian Pendekatan Alam dalam desain Jewel Changi Airport, Singapura

 Latar Belakang Moshe Safdie dan Konteks tempat


Siapakah Moshe Safdie? Moshe Safdie merupakan
salah satu arsitek terkenal dunia yang telah membangun
banyak karya-karya arsitektur yang terkenal dan ikonik di
dunia. Moshe Safdie lahir di tahun 1938, suatu era
menjelang berakhirnya era modern dalam dunia arsitektur.
Pada tahun 1955, Safdie masuk ke McGill University Moshe Safdie
Sumber: delphipages.live
Faculty of Engineering dan 6 tahun kemudian ia lulus dan
mendapatkan gelar arsitekturnya. 2 tahun kemudian ia bekerja dengan Louis Kahn, salah
seorang tokoh penting dalam dunia arsitektur. Selama bekerja dengan Louis Kahn,
menurut kami Moshe Safdie tentunya akan terpengaruh dengan gaya-gaya arsitektur dari
Louis Kahn sebagai pengajarnya. Sebagai tokoh arsitektur yang lahir di tahun 1901 ,
Louis Kahn dikenal sebagai salah satu tokoh “Late modernism” di masa-masa akhirnya.
Banyak bangunan yang ia bangun di era 1950-1972 (suatu era di mana modernisme mulai
berakhir) yang bisa dikatakan sudah mulai berusaha untuk lepas dari gaya modernism
yang sebelumnya seringkali ia hadirkan dalam desainnya. Sebagai contoh, salah satu
karya arsitektur Louis Kahn yang dibangun pada era tersebut adalah Kimbell Art Museum.
Bila dilihat dari bangunan ini, ada upaya untuk
mulai melepaskan diri dari prinsip-prinsip
modern, dan desain yang dimunculkan lebih
bergaya brutalisme dan puitis dengan adanya
permainan cahaya pada bidang beton yang
massif. Bangunan lainnya adalah konsep city
tower project yang direncanakan oleh Louis
Kahn yang bila dilihat ada intensi untuk
City Tower Concept Louis Kahn
mendekonstruksi sistem struktur yang sudah Sumber: architizer.com
menjadi prinsip internasional di era modern.
Prinsip-prinsip seperti ini dan munculnya era post modernisme yang menginspirasi
Moshe Safdie untuk menciptakan karya-karya post modernisme di era ini. Beberapa
bangunan ikonik terkenal yang terbangun seperti Marina Bay Sands, Orchard Boulevard,
The Kaufmann Center, dsb.

Bila dilihat berdasarkan konteks tempat bangunan ini berdiri, bangunan ini
dibangun di Singapura yang memiliki konsep negara “Garden City” yang muncul karena
keterbatasan lahan dalam salah satu negara terkecil di dunia ini, sehingga banyak
bangunan-bangunan di Singapura yang
seringkali digabungkan dengan taman-
taman hijau untuk penghijauan dan upaya
mengurangi polusi kota padat ini. Oleh
karena itu, bangunan seperti gedung Marina
Bay Sands berusaha untuk membuat suatu
sky garden pada rooftopnya untuk
menambah area hijau, dan begitu juga Marina Bay Sands Rooftop garden
Sumber: 123rf.com
dengan objek yang akan dibahas dalam bab
ini yaitu Jewel Changi Airport.

 Kajian proses desain inspirasi alam Jewel Changi Airport


Sebagai bangunan yang berfungsi sebagai bandara dan berada di Singapura
sebagai salah satu negara maju dan terkecil dunia, ada intensi untuk mengikuti dan
menunjukkan konsep negara “Garden City”
Singapura. Seperti yang sudah dijelaskan pada
sub-bab sebelumnya, adanya intensi untuk
mengikuti konsep garden city Singapura, desain
Jewel Changi diharapkan memperlihatkan
suasana alam dalam desainnya, dan karena
terpengaruh oleh gaya post modernisme dan
Garden City Singapore
Sumber: flickr.com juga untuk memperlihatkan kecanggihan
teknologi dan kemajuan negara Singapura,
maka dibuatlah suatu konsep oleh Moshe Safdie
yang mendapatkan inspirasinya dari suatu
pengalaman yang ia temukan di alam, yaitu
gambaran suatu area hutan di lereng bukit disertai
dengan adanya sebuah air terjun yang ia ingin
jadikan sebagai focal point dari bandara tersebut.

Bentuk massa bangunan awalnya


bermula dari bentuk kubah / dome yang
terinspirasi dari bentuk massa untuk sebuah
botanical garden. Namun, menurut Safdie,
Moshe Safide Jewel Changi sketch bentuk kubah sudah terlalu biasa dan kurang
Sumber: safdiearchitects.com
monumental, oleh karena itu bentukan kubah
tersebut ia lubangi dan lengkungkan bagian tengahnya menjadi suatu bentuk torus / donat
yang ia tuangkan sketsanya dalam secarik kertas. Bentukan ini ia satukan dengan
imajinasi / gambar akan alam yang sebelumnya sudah ia pikirkan, sehingga terciptalah
desain Jewel Changi International Airport ini.

 Kajian Inspirasi Alam Pada Elemen Desain Jewel Changi Airport


Untuk mengetahui elemen mana saja yang merupakan bagian dari desain yang
terinspirasi dari bentuk, dan suasana alam, maka dilakukan analisis setiap elemen desain
dalam Jewel Changi International Airport berdasarkan elemen desain Dietrich, K. (2005),
yaitu :

i. Material
Material yang
digunakan pada Jewel Changi
Airport merupakan campuran
antara material alami dan
material buatan. Beberapa
material buatan yang
ditemukan antara lain seperti
kaca, baja, aluminium, bata
dan beton, sedangkan
Jewel Changi Airport interior
material alami yang Sumber: safdiearchitects.com
ditemukan berada dalam
bangunan ini seperti tanaman, batu alam, kayu, dan air. Material-material alami ini
merupakan bagian dari elemen desain yang terinspirasi dari alam dan digunakan
dalam desain Jewel Changi Airport. Hadirnya elemen-elemen material alami ini
mendekatkan diri pengunjung di dalamnya dengan alam, membantu menurunkan
suhu dalam ruang, dan memperkaya produksi oksigen dalam bangunan.

ii. Garis
Elemen garis pada bangunan terlihat pada
permainan garis diagonal pada struktur
space frame pada atap. Garis-garis
diagonal yang bersilangan ini merupakan
tipe garis yang jarang sekali ditemukan
pada bangunan sebelum abad ke 19 yang
di dominasi oleh garis vertikal dan

Jewel Changi Airport space frame structure horizontal. Oleh karena itu, adanya garis
Sumber: changiairports.com
diagonal yang bersilangan ini mencerminkan kesan modern pada bangunan ini dan
juga memberikan kesan yang saling mengikat membentuk suatu bidang yang kuat
dan kaku.
iii. Warna
Bila melihat dari eksterior
dari bangunan ini, karena di
dominasi oleh material kaca
pantul dan juga ACP berwarna
abu, maka warna eksterior secara
tidak langsung juga
memperlihatkan / memantulkan
Warna Jewel Changi Airport terkesan menyatu alam
warna langit sekitar bangunan. Sumber: architecturalrecord.com
Secara rona, warna yang dominan
dimunculkan adalah warna biru dan abu-abu. Warna biru dan abu-abu ini seolah-
olah merupakan kamuflase bagi bangunan ini terhadap alam sekitarnya karena
memiliki warna yang mirip dengan langit dan awan. Warna yang berkamuflase ini
memberikan kesan bangunan yang menyatu dengan alam sekitarnya.

Bila melihat interior dari


bangunan, secara rona, warna dominan
yang terlihat pada interior dari bangunan
ini adalah warna hijau yang muncul
karena banyaknya dominasi tanaman
dalam bangunan ini. Selain itu karena
atap merupakan skylight kaca yang
Warna interior Jewel Changi Airport dominan besar, maka warna langit juga
warna alam
Sumber: archdaily.com tercerminkan pada atap dari bangunan
ini dilihat dari interiornya. Keseluruhan warna interior ini memberikan warna yang
sangat dekat dengan warna yang sering ditemukan di alam.

iv. Bentuk
Bila dilihat secara 2 dimensi, bentuk dari bangunan ini berbentuk seperti
oval. Bentuk oval ini merupakan bentuk yang seringkali digunakan untuk mendesain
bangunan-bangunan megah yang ikonik baik di masa lampau maupun masa kini
seperti Colosseum Roma maupun Stadion sepak bola, dan amphiteater. Bentuk oval
ini juga dapat dikatakan sesuai dengan nama dari bangunan ini yaitu “Jewel” yang
merupakan batu permata. Bila dilihat, terdapat kesamaan bentuk antara batu permata
dengan bentuk bangunan ini yang oval. Oleh karena itu, dapat dikatakan bentuk
bangunan ini juga terinspirasi dari elemen yang ditemukan di alam dalam wujud
batu permata.

Inspirasi bentuk Jewel Changi Airport dari batu permata

Sumber: Google eart; pinterest.com

v. Massa
Massa bangunan secara 3 dimensi, berwujud
seperti donat / bentuk geometri torus. Bentuk
geometri torus ini merupakan abstraksi dari wujud
awal sebuah kubah berbentuk oval yang
terinspirasi dari bentuk batu permata. Massa
berbentuk torus ini merupakan massa yang
Massa torus Jewel Changi Airport
modern dan futuristik yang belum pernah Sumber: straitstimes.com
ditemukan sebelumnya dalam desain arsitektur
sehingga mencerminkan kemajuan teknologi negara Singapura melalui wujudnya.

vi. Tekstur
Tekstur bangunan Jewel Changi bila dilihat dari
luar memiliki tekstur yang terkesan bergerigi
yang muncul karena adanya pola garis-garis
segitiga dari struktur space frame pada atap dan
juga adanya perbedaan material antara kaca dan
juga ACP memberikan kesan adanya perbedaan
tekstur. Bila dilihat dari interior bangunan,
tekstur bergerigi tetap terlihat pada langit-langit
dari bangunan, selain itu juga terdapat tekstur
kasar yang muncul karena banyaknya tanaman,
pepohonan, dan bebatuan pada ruang dalam yang
Tekstur dalam Jewel Changi Airport
membuat tekstur ruang dalam terasa seperti Sumber: straitstimes.com
tekstur kasar yang terdapat di alam.

vii. Ruang
Ruang dalam bangunan Jewel Changi International Airport ini memiliki orientasi
memusat ke tengah dengan bagian tengah merupakan focal point dari bangunan
yang terdapat sebuah air terjun setinggi 40 m. Tingginya jarak dari lantai menuju
atap dari bangunan, penggunaan skylight transparan terutama di area tengah
membuat ruang di dalam menjadi tinggi skalanya secara vertikal. Banyaknya
pengadaan tanaman hijau yang ditanam mengikuti kontur ruang dalam yang
meninggi dan melebar ke atas seperti suasana berada pada lembah bukit
memberikan
ekspresi ruang
dalam bangunan
seperti pada alam.
Banyaknya skylight
kaca transparan di Potongan ruang dalam Jewel Changi Airport
Sumber: straitstimes.com
atap juga membuat
seolah-olah ruang dalam berbatasan langsung dengan langit. Secara keseluruhan,
dapat dikatakan ruang dalam Jewel Changi Airport memiliki ruang dengan suasana
yang sangat mirip dengan suasana alam yang membuat manusia di dalamnya juga
lebih ceria, tenang, dan nyaman secara psikis.
Dari keseluruhan analisis elemen desain ini, dapat disimpulkan elemen dalam
bangunan Jewel Changi International Airport yang merupakan bagian dari desain
yang terinspirasi dari bentuk, dan suasana alam adalah :

Inspirasi bentuk Inspirasi suasana Bukan inspirasi


alam alam alam
Material v
Garis v
Warna v
Bentuk v
Massa v
Tekstur v
Ruang v v
1.8 Kesimpulan Penelitian (Gregorius Vincent 8112001023)

Berdasarkan dari pembahasan terhadap kedua objek studi, di dapat pedoman proses
desain dengan pendekatan metafora dan juga pendekatan alam dalam mendesain. Dalam
pendekatan metafora dalam arsitektur pada Bejing Daxing International Airport, Alm. Zaha
Hadid memulai desainnya dengan mencari konsep yang berhubungan dengan konteks
lingkungan dan fungsi bangunan. Karena bangunan berada di China dan bangunan memiliki
fungsi sebagai bandara yang berhubungan dengan penerbangan, maka dipilihlah objek burung
Phoenix dan konsep innercourt arsitektur China. Burung Phoenix digunakan dalam pendekatan
metafora karena berhubungan dengan fungsi sebagai bandara yang berkaitan dengan aktivitas
terbang, dan konsep innercourt arsitektur China dipilih karena konsep innercourt memberikan
jawaban atas isu bandara yang seringkali jarak antara area check in menuju ruang tunggu
setiap terminal sangat jauh. Oleh karena itu konsep innercourt yang berada di tengah dan
menghubungkan bangunan-bangunan China di sekitarnya digunakan dalam pendekatan
metafora ini secara intangible. Setelah kedua objek ini ditentukan maka dibuatlah desain
Beijing Daxing Airport, dan metafora burung Phoenix dan konsep innercourt tadi
diaplikasikan pada setiap elemen desain pada bangunan kecuali pada elemen material yang
tidak terlihat korelasinya dengan kedua konsep metafora. Keseluruhan proses pendekatan
metafora tersebut dapat digambarkan seperti bagan berikut:

Bagan proses desain pendekatan metafora Beijing Daxing Int. Airport


Sumber: pribadi
Pada proses pendekatan alam dalam desain arsitektur, berdasarkan analisis yang
dilakukan pada Jewel Changi Airport karya Moshe Safdie, dapat disimpulkan kesadaran untuk
menggunakan pendekatan alam bermula dari latar belakang arsitek dan juga konteks tempat
bangunan itu berada yaitu di Singapura yang seperti kita ketahui menganut sistem ‘Garden
City’ / kota yang berdampingan dengan taman. Bermula dari konteks ini, Safdie memulai
mencari inspirasi dengan membayangkan gambaran-gambaran yang ia temukan di alam
sampai ditemukanlah gambaran alam berupa sebuah area lereng bukit yang memiliki air terjun
di tengahnya. Gambaran ini yang kemudian ia tuangkan dalam bentuk sketsa arsitektur, suatu
sketsa potongan bangunan yang menyerupai gambaran alam yang menjadi inspirasi awalnya.
Sketsa gambaran ini yang kemudian menjadi desain Jewel Changi Airport seperti bagan di
bawah ini:

Bagan proses desain pendekatan alam Jewel Changi Airport


Sumber: pribadi

5.1. Manfaat Penelitian


Penelitian dan pembahasan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
 Arsitek/perancang untuk mengenal lebih dalam proses desain yang menggunakan
pendekatan metafora dan pendekatan alam dalam desain.
 Pelajar untuk mengetahui adanya pendekatan metafora dan pendekatan alam dalam
mendesain karya arsitektur, dan menjelaskan proses desain Beijing Daxing Airport dan
Jewel Changi Airport
Daftar Pustaka
Antoniades, A. C. (1990). Poetics of architecture: theory of design. Van Nostrand Reinhold Company.

Dietrich, K. (2005). Architectural Design Elements.

Pintos, P. (2019). Beijing Daxing International Airport / Zaha Hadid architects. ArchDaily. Retrieved
November 2, 2021, from https://www.archdaily.com/925536/beijing-daxing-international-airport-
zaha-hadid-architects.

Awen. (2019). Daxing International Airport – the biggest airport in the world. ALL THINGS
CHINESE. Retrieved November 2, 2021, from https://www.viewofchina.com/daxing-airport/.

Chui, S. (2019). Inside China’s new $17 billion Mega Airport - YouTube. Retrieved November 3,
2021, from https://www.youtube.com/watch?v=gBmr4pvivjs.

Tunnicliffe, A., team, the A. T., & Tunnicliffe, A. (2020, July 15). Walk on the wild side: How nature
is being used to calm Air Travellers. Airport Technology. Retrieved January 12, 2022, from
https://www.airport-technology.com/features/airport-design-nature/

The architecture and design of Jewel Changi Airport. PORTFOLIO Magazine. (n.d.). Retrieved
January 12, 2022, from https://www.designandarchitecture.com/article/the-architecture-and-
design-of-jewel-changi-airport.html

Fazzare, E. (2019, April 17). Moshe Safdie designs Singapore's Jewel Changi Airport as a
Destination Garden. Architectural Digest. Retrieved January 12, 2022, from
https://www.architecturaldigest.com/story/moshe-safdie-singapores-jewel-changi-airport

Dbell. (2020, February 25). Dbell. arc. Retrieved January 12, 2022, from https://www.arc-
magazine.com/the-jewel-changi-airport-singapore/

Realising an ambitious and dazzling design concept. Arup. (n.d.). Retrieved January 12, 2022, from
https://www.arup.com/projects/jewel-changi-airport

Jewel Changi Airport. Safdie Architects. (n.d.). Retrieved January 12, 2022, from
https://www.safdiearchitects.com/projects/jewel-changi-airport

Pintos, P. (2019, April 24). Jewel Changi Airport / Safdie Architects. ArchDaily. Retrieved January
12, 2022, from https://www.archdaily.com/915688/jewel-changi-airport-safdie-architects

YouTube. (2019, October 20). Inside: Jewel changi airport | national geographic. YouTube.
Retrieved January 12, 2022, from https://www.youtube.com/watch?v=T8Gc0XneJiw

Anda mungkin juga menyukai