Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA PUSAT SENI

DAN BUDAYA DI JAWA BARAT


1
Ilham Alamanda Nugraha Putra , Ratih Budiarti2, Retna Ayu Puspatarini3 dan Hadi Prabowo 4

1
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Jakarta
Jl. Kyai Tapa No.1, Grogol, Jakarta, 1140
e-mail: Ilhamalamanda25@gmail.com

Abstrak
Provinsi Jawa Barat memiliki kekayaan seni budaya yang unik dan beragam sebagai hasil dari
kreativitas masyarakatnya. Pada dasarnya kebudayaan merupakan suatu hal yang dinamis sesuai
dengan perkembangan zamannya. Hal ini membuktikan bahwa dibutuhkanya suatu tempat
(bangunan) yang dapat menampung kesgiatan seni dan budaya masyarakat Jawa Barat. Gagasan
ataupun konsep-konsep lokal Jawa Barat dapat dijadikan dasar pemikiran dalam perancangan
pusat seni dan budaya dengan mengambil aspek yang lebih mendalam menyangkut filosofi
dalam ruang, massa, dan bentuk. Selain itu bangunan juga perlu mencerminkan wujud antara
tradisional dan modern. Dengan demikian desain tidak hanya mencerminkan gagasan modern
saat kini namun juga semangat kearifan lokal, sehingga tercipta kesinambungan antara past-
present-future. Pusat kebudayaan di dalam provinsi Jawa Barat merupakan tempat yang
diharapkan dapat mempresentasikan identitas atau karakter tempat itu sendiri. Perwujudan
gagasan mutakhir juga harus didukung dengan aspek pengembangan berkelanjutan termasuk
aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Penerapan Arsitektur Kontemporer pada bangunan WJACC
(West Java Art and Cultural Centre) diharapkan dapat menciptakan bangunan yang dapat
menggambarkan semangat perkembangan zaman dengan desain yang inovatif namun tetap
memperhatikan filosofi lokal dan dapat menjadi ikon ataupun landmark kebanggaan masyarakat
Jawa Barat.
Kata Kunci: pusat seni budaya, filosofi lokal, modern, identitas kota, isu berkelanjutan,
imovatif, kontemporer.

Abstract
West Java Province has a unique and diverse wealth of cultural arts as a result of the creativity
of its people. Basically culture is something that is dynamic in accordance with the development
of the times. This proves that a place (building) is needed that can accommodate the activities of
the arts and culture of the West Javanese people. Local ideas or concepts in West Java can be
used as the rationale in designing centers of art and culture by taking a more in-depth aspect of
philosophy in space, mass, and form. Besides that the building also needs to reflect the form
between traditional and modern. Thus the design not only reflects modern ideas now but also
the spirit of local wisdom, thus creating continuity between past-present-future. The cultural
center in the province of West Java is a place that is expected to present the identity or
character of the place itself. The realization of the latest ideas must also be supported by
aspects of sustainable development including economic, social and cultural aspects. The
application of Contemporary Architecture to WJACC buildings (West Java Art and Cultural
Center) is expected to create buildings that can illustrate the spirit of the age development with
innovative designs but still pay attention to local philosophy and can be an icon or landmark of
West Java community pride.
Keywords: art and cultural centre, local philosophy, modern, landmark, sustainable, innovative,
contemporary.

1
I. PENDAHULUAN Jawa Barat (WJACC). Hal inilah yang
melatari penulis untuk melakukan penelitian
1.1 Latar Belakang
lebih lanjut mengenai penerapan arsitektur
Arsitektur Kontemporer merupakan suatu kontemporer pada pusat seni dan budaya di
gaya arsitektur yang bertujuan untuk Jawa Barat.
mendemonstrasikan suatu kualitas tertentu
terutama dari segi kemajuan teknologi dan
1.2 Rumusan Masalah
juga kebebasan dalam mengekspresikan
suatu gaya arsitektur, berusaha menciptakan 1. Bagaimana penerapan prinsip-prinsip
suatu keadaan yang nyata-terpisah dari arsitektur kontemporer pada bangunan di
suatu komunitas yang tidak seragam. Indonesia?
(Hilberseimer,1964).
Arsitektur kontemporer berkembang sekitar 1.3 Tujuan Penelitian
awal 1920-an yang dimotori oleh
sekumpulan arsitek Bauhaus School of 1. Memahami prinsip-prinsip perancangan
Design di Jerman yang merupakan respon arsitektur kontemporer
terhadap kemajuan teknologi dan 2. Mengetahui cara penerapan arsitektur
berubahnya keadan sosial masyarakat akibat kontemporer pada bangunan sesuai
perang dunia. Arsitektur kontemporer dengan prinsip perancangan arsitektur
semakin lama semakin berkembang sesuai kontemporer
dengan keadaan dunia yang tidak ingin
terpaku pada aturan-aturan klasik lagi. II. TINJAUAN PUSTAKA
(Illustrated Dictionary of Architecture,
Ernest Burden, 1988). 2.1 Pengertian Arsitektur Kontemporer

Beberapa cara dalam menerepan arsitektur Arsitektur Kontemporer adalah suatu gaya
kontemporer pada bangunan ialah dengan aliran arsitektur yang mencirikan kebebasan
konsep ruang yang terbuka, bentuk gubahan berekspresi, keinginan untuk menampilkan
variatif, fleksibel dan inovatif, harmonisasi sesuatu yang berbeda. (Hilberseimer, 1964).
ruang yang menyatu antara ruang luar dan Arsitektur Kontemporer adalah suatu gaya
dalam, serta eksplorasi elemen lansekap arsitektur yang bertujuan untuk
yang berstruktur. (Egon Schirmbeck, 1987). mendemonstrasikan kemajuan teknologi dan
Dalam buku Indonesian Architecture Now, juga kebebasan dalam mengekspresikan
arsitektur kontemporer di Indonesia saat ini suatu gaya arsitektur. (Konnemann, 1988).
selalu terkait dengan sejarah, tradisi dan Kontemporer merupakan fleksibilitas dari
iklim (Akmal, 2005). Dimana masalah konsep modern yang disesuaikan dengan
langgam dan identitas arsitektur nasional nilai tradisi lokal. Material dapat
telah menjadi isu utama bagi arsitek dan disesuaikan dengan material alam
birokrat di Indonesia. Pada dasarnya karya bergantung pada sumber daya setiap kota
arsitektur kontemporer di Indonesia (Bluprin Direktori Indonesia, 2018).
merupakan gagasan yang berlandaskan atas
Arsitektur kontemporer merupakan suatu
pemikiran tradisional, modernis, dan peduli
acuan yang rasional terhadap sejarah dan
akan iklim tropis.
tradisi, guna memperoleh elemen-elemen
Prinsip-prinsip dalam arsitektur arsitektural yang baru bagi dunia arsitektur.
kontemporer sangat mendukung pada (Aldo Rossi, 1990).
perancangan gedung pusat seni dan budaya
Dari 4 pernyataan para ahli di atas maka
Jawa Barat yang mana perlu mencerminkan
dapat disimpulkan bahwa Arsitektur
gagasan futuristik, inovatif, memperhatikan
kontemporer merupakan aliran arsitektur
filosofi lokal, dan dapat mengikuti semangat
yang mengedepankan ekspresi bentuk dan
perkembangan zaman. Maka dari itu
kemajuan teknologi yang dapat disesuaikan
pendekatan arsitektur kontemporer
dengan nilai tradisi lokal.
merupakan pemilihan yang tepat pada
perancangan gedung pusat seni dan budaya

2
2.2 Prinsip Arsitektur Kontemporer adanya keterkaitan antara ruang luar dan
dalam serta dapat merespon lingkungan
1. Egon Schirmbeck (1987) dalam bukunya dalam skala luas (urban). Dapat menjadi
yang berjudul Idea, Form and Architecture:
sebuah “tempat” yang menciptakan
Design Principles in Contemporary
makna pada pengunjung.
Architecture mengungkapkan 5 prinsip
arsitektur kontemporer sebagai berikut:
a. Struktur bangunan yang kokoh. III. METODE PENELITIAN
b. Bentuk bangunan ekspresif dan 3.1 Pengumpulan Data
dinamis.
c. Keterkaitan antara ruang luar dan Mengumpulkan data mengenai prinsip-
ruang dalam. prinsip arsitektur kontemporer dengan
mengamati aspek bentuk, struktur, material,
d. Penggunaan material ramping sebagai
dan penataan lansekap bangunan melalui
pelapis atau fasad.
gambar denah, potongan dan perspektif.
e. Eksplorasi pada elemen lansekap.
Pengumpulan data literature diperoleh dari
2. Louis I. Khan (1962) dalam bukunya yang buku, jurnal dan media online.
berjudul makers of Contemporary 3.2 Analisa data
Architecture mengungkapkan 4 prinsip
arsitektur kontemporer sebagai berikut: Data yang telah dikumpul kemudian
a. Ruang mengundang untuk dipakai. dianalisa melalui studi komparasi tiga
b. Harmoni diantara bahan dan bentuk bangunan kontemporer berdasarkan 4
c. Penekanan bentuk ruang sesuai dengan prinsip arsitektur kontemporer dari para
karakternya. ahli yang meliputi aspek bentuk, struktur,
d. Sejauh mungkin terangi ruangan material, dan penataan lansekap. Sehingga
dengan cahaya alamiah dapat ditarik kesimpulan penerapan
arsitektur kontemporer pada pusat seni dan
3. Gunawan, E. (2013) mengungkapkan 4 budaya di Indonesia.
indikasi arsitektur kontemporer sebagai
berikut:
a. Ekspresi bangunan bersifat subjektif IV. HASIL PENELITIAN DAN
b. Kontras dengan lingkungan sekitar PEMBAHASAN
c. Bentuk sederhana namun berkesan kuat 4.1 Prinsip-Prinsip Arsitektur Kontemporer
d. Memiliki image, kesan, gambaran, serta
penghayatan yang kuat Dari ketiga pendapat para ahli yang
terdapat dalam tinjauan pustaka. Dapat
disimpulkan bahwa perancangan dalam
Dari ketiga prinsip arsitektur kontemporer arsitektur kontemporer memiliki 4
menurut para ahli di atas dapat disimpulkan kesamaan prinsip perancangan yakni:
bahwa arsitektur kontemporer memiliki 4
karakteristik seperti berikut : a. Ekspresi Bentuk
a. Ekspresi Bentuk Ekspresi bentuk dapat diwujudkan dengan
Bentuk bangunan ekspresif dan dinamis , beberapa cara seperti permainan skala dan
kontras dengan lingkungan sekitar , irama pada bangunan, metafora terhadap
mencerminkan karakter fungsi bangunan suatu nilai daerah, bentuk bangunan yang
dan mengundang untuk dipakai. kontras dengan lingkunganya dan
b. Ekspresi Struktur bangunan yang dapat mencerminkan fungsi
Penggunaan struktur yang inovatif serta karakter bangunan itu sendiri
efisien dan dapat mendukung bentuk
bangunan ekspresif.
c. Inovasi Material
Penggunaan material terbarukan serta
ramah lingkungan. Gambar 2.1 : Permainan irama geometri
d. Eksplorasi Lansekap bulat dengan skala yang berbeda
Eksplorasi elemen lansekap dengan

3
Gambar 2.6 : Self healing concrete yang
Gambar 2.2 : Metafora bunga lotus pada merupakan beton yang dapat memperbaiki
bangunan lotus temple yang dirinya sendiri, dengan bantuan hujan dan
melambangkan citra kota delhi karbon dioksida di udara yang menghasilkan
kapur, retakan tersebut akan menyatu kembali

Gambar 2.3 : The royal ontario museum


dengan bentuk bangunan (abstrak) yang Gambar 2.7 : Pre-cast concrete slabs Beton
sangat kontras dengan lingkunganya precast memakan lebih sedikit energi untuk
(kubus). diproduksi dan dirakit yang juga dapat
mengurangi limbah konstruksi pada saat
pembangunan.
d. Eksplorasi Lansekap
Eksplorasi elemen lansekap dapat ditata
dengan adanya penataan komposisi bangunan
Gambar 2.4 : Fungsi bangunan auditorium dan lansekap dengan berbagai pola dan irama
memiliki ciri karakter dengan bentang tertentu, keterkaitan antara ruang luar dan
bangunan yang lebar dan besar untuk dalam, serta dapat menjadi sebuah “tempat”
menampung fungsi ruang auditorium yang yang menciptakan makna pada pengunjung.
besar
b. Ekspresi Struktur
Ekspresi struktur dapat diwujudkan dengan
penggunaan struktur yang dapat terekspos
bentuknya baik dari luar ataupun dalam
bangunan. seperti struktur cangkang, Gambar 2.8 : Penataan pola bunga lotus pada
struktur kantilever, struktur lipat, struktur lotus temple juga dapat diterapkan pada segi
pneumatik, dan lain-lain. lansekapnya dengan penyusunan 9 geomteri
segi-5 secara radial yang menggambarkan
keindahan bunga lotus diatas air.

Gambar 2.5 : Burj Al Arab memperlihatkan


2 komponen struktur berupa 3 kolom mega
struktur dan rangka baja di sisi samping
bangunanya.
c. Inovasi Material
Pemilihan material dengan teknologi baru
yang dapat bersifat ramah lingkungan,
sustainable, serta mudah perawatanya.

4
4.2 Studi Komparasi Penerapan Arstirektur Kontemporer Pada Bangunan Seni dan Budaya

Analisa Penerapan Arsitektur Kontemporer Pada Bangunan Pusat Seni Dan Budaya
Opera House Sydney Heydar Aliye Center Auditorio De Tenerife TEMUAN
EKSPRESI BENTUK

Memiliki
irama
Masa Bangunan mengusung Bentuk bangunan berbentuk Gubanhan yang menyerupai pengulangan
konsep spherical solution kurva sebagai bidang metafora dari topi perang dengan
dengan memainkan irama aerodinamis untuk menahan dan juga ombak yang bentuk
pengulangan pada geometri hembusan angin yang kuat mengandung filosofi lokal geometri
yang menyerupai kerang dari Kawasan spanyol lengkung

Penggunaan
EKSPRESI STRUKTUR

Struktur
space frame
maupun
cangkang
Struktur cangkang dengan Struktur Space frame Struktur Cangkang dengan sebagai
beton precast dan kerangka dengan beton bertulang, lapisan beton dan juga respon
kabel baja pada bidang struktur rangka baja, balok beberapa kolom sebagai dalam
atapnya. Bidang atap komposit dan dek sebagai penopang bidang atap. Balok merancang
disangga dengan 32 kolom kerangka utama bangunan. penopang utama bangunan
beton dengan struktur curtain melengkung menumpu berbentuk
wall balok-balok pembantu. lengkung

Menggunaka
n perpaduan
INOVASI MATERIAL

bahan
ataupun
Material yang melapisi atap Material utama bangunan ini Beton Putih bercampur teknologi
cangkang Opera House adalah GFRP yang dengan Titanium Dioxide seperti
Sydney merupakan Ubin merupakan material sebagai bahan utama GFRP, dan
keramik berglasir dari komposit yang terbuat dari bangunan yang memberikan Titanium
Swedia berwarna putih yang polimerplastik diperkuat kesan hidup dan Dioxide.
mengekspresikan kebersihan dengan serat kaca dan memberikan efek berkilau Dengan
GFRC yang merupakan didapat dari teknologi bahan. unsur warna
Polimer beton yang cerah.

Pengolaham
EKSPLORASI LANSEKAP

lansekap
yang terbuka
sebagai
akses
pedestrian
Elemen lansekap pada Keserasian elemen lansekap Elemen lansekap didesain baik berupa
bangunan opera house diolah dengan permainan dengan konsep yang permainan
sydney merupakan kontur linear disepanjang mendukung pencahayaan kontur
perkerasan yang memiliki halaman depan bangunan. alami pada bangunan. ataupun
kontur berundak mengarah Warna putih mendukung perkerasan.
kedalam bangunan. cahaya bercendar dan
membias ke dalam.

5
Temuan karakteristik bangunan b. Ekspresi struktur
kontemporer pada studi komparasi :

Dari tabel analisa penerapan arsitektur


kontemporer pada 3 bangunan pusat seni
dan budaya diatas dapat diketahui cara-cara
penerapan arsitektur kontemporer yang
baik dan dapat menyesuaikan dengan
kondisi iklim serta budaya kawasan, yakni :
a. Ekspresi bentuk

Ketiga bangunan studi banding memiliki


persamaan bentuk dengan menggunakan
geometri lengkung yang disusun dengan
pola irama berulang serta asimetris, pada Ketiga bangunan studi banding memiliki
opera house Sydney dan Auditorio, persamaan struktur dengan menggunakan
bangunan juga menerapkan konsep metafora struktur bentang lebar dengan struktur
secara intangible dari citra daerahnya cangkang dan juga space frame.
masing-masing yakni cangkang (laut) dan
topi prajurit perang. PENERAPAN :
PENERAPAN :

Transformasi gubahan pada pusat seni dan


budaya Jawa Barat berasal dari elemen
lengkung dengan 2 geometri oval yang
disusun secara asimetris dengan perbedaan Ekspresi struktur dapat terlihat pada 3
skala. komponen struktur utama yakni mega
struktur beton kantilever, kolom dan
balok, serta struktur cangkang yang
ditopang dengan space frame pada
bidang atap.
c. Inovasi Material

Ketiga studi banding diatas memanfaatkan


kemajuan teknologi sebagai material
penyusun bangunanya yakni opera house
Penataan bentuk juga didapat pada sisi
sydney dengan ubin keramik berglasir
samping bangunan dengan penyusunan
dari swedia, heydar aliyev center dengan
rangka baja dengan pola radial yang ber-
gfrp dan gfrc, serta the auditorio dengan
irama.
beton putih bercampur titanium dioxide.

6
PENERAPAN : V. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat ditarik 2


kesimpulan yakni :

1. Arsitektur kontemporer memiliki 4 prinsip


utama yakni mengutamakan ekspresi dari
bentuk bangunan, memperlihatkan komposisi
struktur, memanfaatkan inovasi material, dan
juga eksplorasi lansekap yang dinamis dan
Pada bidang atap bangunan menggunakan juga kontras dengan lingkungan sekitarnya.
beton putih pada cangkangnnya dan
GFRC pada bagian kanopinya, serta 2. Penerapan arsitektur kontemporer kedalam
elemen beton precast pada dinding dan bangunan sesuai dengan 4 prinsip
kolomnya perancangan arsitektur kontemporer dapat
diolah melalui :
d. Eksplorasi lansekap
Ekspresi bentuk berupa Transformasi
gubahan, susunan bentuk yang kontras,
permainan irama dan skala, bangunan yang
melambangkan fungsi didalamnya serta
Elemen lansekap pada bangunan opera metafora yang dapat melambangkan citra
house sydney dan heydar aliyev center suatu kawasan.
memiliki kesamaan berupa perkerasan
yang memiliki kontur berundak secara Ekspresi Struktur berupa kombinasi dari
linear disepanjang halaman depan berbagai jenis struktur seperti struktur
bangunan. cangkang, kantilever, space frame, dan lain-
lain.
PENERAPAN :
Inovasi Material berupa pemanfaatan
material-material dengan produksi dan
pemasangan yang praktis serta berkelanjutan.

Eksplorasi lansekap berupa penataan pola


dan konfigurasi kawasan yang kontras
dengan lingkungan sekitar, perbedaan
kontur,serta penambahan elemen tanah, batu,
ataupun air pada lansekapnya.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Konfigurasi bangunan dan juga penataan
lansekap disusun dengan bentuk Schirmbeck, E, 1987, Idea, Form and
lengkung yang kontras lingkungan Architecture, Design Principles in
sekitarnya. Contemporary Architecture,Van
Nostrand Reinhold Company Inc, New
York.
Scully, V. (1962). Louis I. Kahn : Makers of
Contemporary Architecture Second
Perbedaan kontur juga diterapkan Printing. New York: George Braziller,
untuk menciptakan suasana dinamis Inc.
dengan menonjolkan elemen tanah dan Jenks, C, et al, 1997, Theories and Manifestoes
aliran air sesuai dengan konteks daerah of Contemporary Architecture,
Jawa Barat. Academy Edition, Great Britain.

Anda mungkin juga menyukai