Anda di halaman 1dari 5

TEORI PERMUKIMAN PERKOTAAN

DEFINISI RUMAH BERDASARKAN 10 SUMBER

DOSEN:
DR. IR. HARDI UTOMO, MS.

DISUSUN OLEH:
ILHAM ALAMANDA NUGRAHA PUTRA
052.0015.00055

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCAAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
2017 - 2018
DEFINISI RUMAH MENURUT ABRAHAM MASLOW
Sesuai hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow, setelah manusia terpenuhi
kebutuhan jasmaniahnya ( sandang, pangan dan kesehatan ), maka kebutuhan akan
rumah merupakan salah satu motivasi untuk mengembangkan kehidupan yang
lebih baik dan tinggi. Dengan memiliki rumah, walaupun kecil, secara hakiki pemilik
telah menguasai ruang yang dapat diatur sesuka hatinya, sesuai seleranya. Ruang
tsb akan memberikan respon terhadapnya, artinya dapat tercipta suasana timbal
balik dan saling menghidupkan. Dengan demikian, suasana home telah tercipta
pada house tsb. Bukan lagi sekedar menghindari hujan dan panas, tetapi
memberikan ketenangan, kesenangan, bahkan kenangan akan segala peristiwa
dalam kehidupannya.

Karena rumah telah menjadi satu dengan hidupnya, maka tercipta mikro kosmos ( rumah dan suasananya ) terpadu dengan makro kosmos ( lingkungan kota, daerah, negara,
dunia, alam ), secara harmonis yang saling mempengaruhi. Hubungan yang tidak serasi akan mengakibatkan ketidaktenangan dan ketidakstabilan hidup. Menyadari hal tersebut,
disepakati untuk membangun rumah untuk memenuhi kebutuhan rakyat banyak. Untuk membangun rumah yang layak, sehat untuk dihuni, berikut ini dasar2 perencanaan rumah
dari segi bentuk, jenis, serta aturan tata kota untuk membangun rumah tinggal.

Rumah sebagai Kebutuhan Dasar Manusia


Hierarchy of need oleh Abraham Maslow dapat digolongkan dalam beberapa tingkatan, yaitu:

1.Kebutuhan faal (physiological need), rumah merupakan tempat untuk benistirahat dan kebutuhan dasar kesehatan bagi manusia.
2.Kebutuhan akan keselamatan diri (safety or security need), rumah memberikan perlindungan pada penghuni dan gangguan manusia dan
keadaan lingkungan yang tidak diinginkan seperti hujan, sinar matahani, dingin, dan lain-lain.
3.Kebutuhan bersosialisasi (social need), rumah sebagai tempat untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman.
4.Kebutuhan akan penghargaan dan penghormatan diri (self esteem or ego need), rumah memberikan status bagi penghuninya.
5.Kebutuhan akan perwujudan diri (self-actualisation needs), rumah bukan hanya sebagai tempat untuk tinggal, tetapi menjadi tempat manusia
mengaktualisasikan dirinya.
6.Kebutuhan akan ilmu dan keindahan (cognitive and aesthetic needs), suatu keinginan untuk menerapkan pengetahuan dan memperindah
rumahnya.
DEFINISI RUMAH BERDASARKAN 10 SUMBER
1. Dr. Heinz Frick (2006)
Dalam pengertian yang luas, rumah bukan hanya sebuah bangunan (struktural), melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak, dipandang dari
berbagai segi kehidupan masyarakat. Rumah dapat dimengerti sebagai tempat perlindungan, untuk menikmati kehidupan, beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga. Di dalam
rumah, penghuni memperoleh kesan pertama dari kehidupannya di dalam dunia ini. Rumah harus menjamin kepentingan keluarga, yaitu untuk tumbuh, memberi kemungkinan untuk
hidup bergaul dengan tetangganya, dan lebih dari itu, rumah harus memberi ketenangan, kesenangan, kebahagiaan, dan kenyamanan pada segala peristiwa hidupnya.

2. UU No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman.


rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia akan papan merupakan bagian dan perumahan dan permukiman yang perlu ditata agar dapat berkelanjutan, serta dapat
meningkatkan kesejahteraan penghuni di dalamnya karena akan menunjang pembangunan ekonomi, sosial budaya dan bidang-bidang yang lain.
3. Sarwono Dalam Budihardjo (1998)
Rumah merupakan sebuah bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada
saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat.Jadi setiap perumahan memiliki sistem nilai yang berlaku bagi
warganya.Sistem nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan perumahan yang lain, tergantung pada daerah ataupun keadaan masyarakat setempat.

4. Wikipedia (2012)
Dalam arti umum, rumah adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun tempat
tinggal yang khusus bagi hewan biasa disebut sangkar, sarang, atau kandang. Sedangkan dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di
dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur,beraktivitas, dll.

5. Newmark (1977)
• Shelter (sebagai suatu tempat berlindung secara fisik).
• House (sebagai tempat bagi manusia untuk melakukan kegiatan sehari-hari).
• Home (sebagai tempat tinggal atau hunian bagi seseorang atau keluarga yang merupakan sebuah lingkungan psiko-sosial).

6. Johan Silas (2002)


• Sebagai tempat penyelenggaraan kehidupan dan penghidupan keluarga; rumah harus memenuhi kebutuhan yang bersifat biologis seperti makan, belajar, dan lain-lain, juga
memenuhi kebutuhan non biologis, seperti bercengkrama dengan anggota keluarga atau dengan tetangga.
• Rumah berfungsi sebagai sarana investasi; rumah mempunyai nilai investasi yang bersifat moneter yang dapat diukur dengan uang dan non moneter yang tidak dapat diukur dengan
uang., tetapi lebih pada keuntungan moral dan kebahagiaan keluarga.
• Rumah sebagai sarana berusaha; melalui rumah penghuni dapat meningkatkan pendapatannya guna kelangsungan hidupnya.
• Rumah sebagai tempat bernaung harus memenuhi kebutuhan ruang akan kegiatan bagi penghuninya. Terdapat beberapa ruang pokok yang ada pada sebuah rumah, yaitu ruang
tidur, ruang belajar atau ruang kerja, ruang keluarga, ruang services seperti dapur, dan teras atau ruang tamu. Makna yang terkandung didalam kebutuhan ruang-ruang tersebut
mencerminkan bahwa rumah adalah tempat untuk istirahat, tempat untuk mengaktualisasikan diri guna meningkatkan mutu kehidupan, rumah sebagai tempat sosialisasi utamanya
dengan keluarga, rumah sebagai tempat menyediakan kebutuhan jasmani dan rohani, serta rumah sebagai tempat bernaung.
7. Lang (1987)
Hasil karya bentuk arsitektur hunian yang harus dipahami sebagai suatu proses dinamis sebuah pembudayaan manusia penghuninya yang merupakan ekspresi atau manifestasi dari
makna, fungsi, perilaku dan struktur ide yang terjadi dari kelompok manusia penghuninya.

8. Turner dalam Jenie (2001 : 45)


mendefinisikan tiga fungsi utama yang terkandung dalam sebuah rumah tempat bermukim, yaitu:

• Rumah sebagai penunjang identitas keluarga (identity) yang diwujudkan pada kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh rumah. Kebutuhan akan
tempat tinggal dimaksudkan agar penghuni dapat memiliki tempat berteduh guna melindungi diri dari iklim setempat.

• Rumah sebagai penunjang kesempatan (opportunity) keluarga untuk berkembang dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi atau fungsi pengemban keluarga. Kebutuhan berupa
akses ini diterjemahkan dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan kemudahan ke tempat kerja guna mendapatkan sumber penghasilan.

• Rumah sebagai penunjang rasa aman (security) dalam arti terjaminnya. keadaan keluarga di masa depan setelah mendapatkan rumah. Jaminan keamanan atas lingkungan
perumahan yang ditempati serta jaminan keamanan berupa kepemilikan rumah dan lahan (the form of tenure).

9. Doxiadis dalam Dian (2009)

• Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia.

• Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusia.

• Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit.

• Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar.

• Rumah menunjukan tempat tinggal.

• Rumah merupakan mediasi antara manusia dan dunia.

• Rumah merupakan arsenal, yaitu tempat manusia mendapatkan kekuatan kembali.

10. Ridho (2001)


Rumah berfungsi sebagai wadah untuk lembaga terkecil masyarakat manusia,yang sekaligus dapat dipandang sebagai “shelter” bagi tumbuhnya rasa aman atau terlindung. Rumah juga
berfungsi sebagai wadah bagi berlangsungnya segala aktivitas manusia yang bersifat intern dan pribadi. Jadi, rumah tidak semata-mata merupakan tempat bernaung untuk melindungi
diri dari segala bahaya, gangguan dan pengaruh fisik belakang melainkan juga merupakan tempat bernaung untuk melindungi diri dari segala bahaya, gangguan, dan pengaruh fisik
belaka, melainkan juga merupakan tempat tinggal, tempat berisitirahat setelah menjalani perjuangan hidup sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://eko.dosen.isi-ska.ac.id/files/2016/12/3-PENGERTIAN-RUMAH-TINGGAL.pdf
http://sindoroteknik.com/definisi-dan-fungsi-rumah-tinggal/
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-rumah-menurut-beberapa-ahli.html
http://dellyani.blogspot.co.id/2013/05/definisi-dan-fungsi-rumah-tinggal.html

Anda mungkin juga menyukai