PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR METODA PERANCANGAN ARSITEKTUR NAMA: AYLLA ANDIANNA HAMDANI NPM: 2014841001 1
Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang lain. Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengupamakan bangunan sebagai sesuatu yang lain. Cara menampilkan perumpamaan tersebut adalah dengan memindahkan sifat-sifat dari sesuatu yang lain itu ke dalam bangunan, sehhingga akhirnya para pengamat dan pengguna arsitekturnya bias mengandaikan arsitektur itu sebagai sesuatu yang lain. Metafora dalam arsitektur dibangun melalui perwujudan konsep desain.
2 Arsitektur sebagai suatu bahasa Arsitek sebagai pihak yang merencanakan dan merancang sebuah komunikasi (bangunan). Arsitek sebagai pihak yang melihat sebuah karya arsitektur dan kemudian merancang sebuah komunikasi apresiasi melalui pemahamannya sendiri (menciptakan arsitektur pemikiran). 3 Memakai metaphor pada waktu2 seperti: Membuat acuan terhadap suatu subyek tertentu Membuat suatu konsep Mendapatkan informasi yang berbeda 4 Metafora dalam arsitektur dibangun melalui perwujudan konsep desain. Melalui pengejewantahan desain, konsep tersebut dipindahkan ke dalam ruang tiga dimensi. Tekstur, bentuk dan warna dirancang untuk menghasilkan kualitas visual ruang yang unik, meliputi lantai, dinding, atap dan sebagainya. Ruang-ruang unik inilah yang kemudian membawa makna- makna khusus sebagai ekspresi metaforik.
5 Categories of Metaphor: Intangible Metaphors (tidak terukur) (metafora yang tidak diraba/abstrak) dimana ide pemberangkatan metaforiknya berasal dari suatu konsep yang abstrak, sebuah ide, sifat manusia atau kualitas-kualitas khusus (individual, naturalistis, komunitas, tradisi dan budaya Tangible Metaphors (Terukur) (metafora yang dapat diraba/konkrit) dimana ide pemberangkatan metaforiknya berasal dari karakter materi atau visual objek.Rumah sebagai kerajaan atau atap gereja sebagai langit surga Combined Metaphors memakai kedua unsur. Penggabungan antara keduanya, dimana konsep abstract dan karakter materi atau visual objek bergabung sebagai ide pemberangkatan kreasi arsitektural.
6 Metafora abstrak (intangible metaphor) Rancangan arsitektur yang mengacu kepada hal-hal yang bersifat abstrak dan tidak dapat dibendakan, misalnya: sosial, budaya, kondisi manusia.
7 Metafora abstrak (intangible metaphor) sebuah karya arsitektur bisa memiliki multi-interpretasi bahasa metafora bagi yang melihatnya. Sydney Opera House adalah salah satu contohnya. Sydney Opera House dirancang oleh Jrn Utzon, seorang arsitek kelahiran Denmark. Setiap orang yang melihat karya arsitektur ini, akan menghasilkan berbagai macam interpretasi sesuai dengan pikiran masing-masing. Ada yang berpendapat bahwa konsep metafora Sydney Opera House berasal dari cangkang siput atau kerang. Ada pula yang berpendapat, karya arsitektur ini adalah kiasan layar kapal yang sedang terkembang. Dan ada pula yang berpendapat, bagaikan bunga yang sedang mekar. 8 Metafora konkrit (tangible metaphor) Rancangan arsitektur yang mengacu kepada benda- benda nyata dan dapat dirasakan secara visual. Rancangan yang menggunakan metafora ini adalah Stasiun TGV karya Calatrava yang menerjemahkan bentuk burung terbang kedalam bangunan. 9 Metafora konkrit (tangible metaphor) - Stasiun TGV Lyon Stasiun TGV ini dirancang oleh Santiago Calatrava, seorang arsitek kelahiran Spanyol. Melalui pendekatan tektonika struktur,Santiago Calatrava merancang Stasiun TGV dengan konsep metafora seekor burung. Bentuk Stasiun TGV ini didesain menyerupai seekor burung. Bagian depan bangunan ini runcing seperti bentuk paruh burung. Dan sisi- sisi bangunannya pun dirancang menyerupai bentuk sayap burung. 10 Metafora kombinasi (combined metaphor) Rancangan arsitektur yang memiliki metafora abstrak dan konkrit didalamnya. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah EX Plaza Indonesia karya Budiman Hendropurnomo yang menjadikan gaya kinetik pada sebuah mobil sebagai konsepnya, yang diterjemahkan menjadi gubahan masa lima kotak yang miring sebagai ekspresi gaya kinetik mobil, kolom-kolom penyangganya sebagai ban mobil. 11 Setiap orang bebas mengapresiasi dan menginterpretasikan sebuah karya arsitektur. Tidak ada yang bisa dikatakan salah.
Arsitek pun dituntut untuk bisa memperhatikan bagaimana masyarakat membaca karyanya. Metafora dalam arsitektur memberikan sebuah perspektif baru bagi arsitek dan orang awan untuk menikmati karya arsitektur. 12