Anda di halaman 1dari 10

GAYA ARSITEKTUR CINA PADA BANGUNAN

YAYASAN BUDDHA TZU CHI DI JAKARTA UTARA

Kezia Octofrida/ 615150113/ DI B


Program Studi Desain Interior Universitas Tarumanagara
E-mail: keziaoctofrida@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bentuk, ornamen, dan warna bangunan
Yayasan Buddha Tzu Chi di Jakarta Utara menerapkan arsitektur yang bergaya Cina.
Bentuk yang dimaksud adalah bentuk atap, kolom, pintu, jendela dan pagar pada
bangunan. Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup arsitektur Cina tradisional,
berdasarkan persamaan dan perbedaan arsitektur bangunan Yayasan Buddha Tzu Chi di
Jakarta Utara dan bangunan tradisional di Cina akan menjelaskan apakah Yayasan
Buddha Tzu Chi di Jakarta Utara benar menerapkan arsitektur bergaya Cina. Jenis
penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif yang mengandalkan
data gambar dan data yang sesuai dengan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan gaya arsitektur pada bangunan Yayasan Tzu Chi Center menerapkan gaya
tradisional Cina tetapi tidak seluruhnya.

Kata kunci: Cina, Tzu Chi Center, arsitektur, bangunan

ABSTRACT
This study aims to determine whether the shape, ornament, and color of Tzu Chi Buddhist
Foundation building. The shape mean is the form of roofs, columns, doors, windows and
fences in the building. This research point into the scope of the Chinese traditional
architecture and Tzu Chi Buddhist Foundation building in North Jakarta and the
traditional building in China will explain whether the Tzu Chi Buddhist Foundation in
North Jakarta really implements Chinese-style architecture. This type of research uses
descriptive qualitative method that relies on data and data in accordance with the field.
The results showed that the Tzu Chi Foundation is implementing Chinese-style
architecture but not all of it.

Keywords: Chinese, Tzu Chi Center, architecture, building

I. PENDAHULUAN Chi yang merupakan aliran agama


1.) Latar Belakang Buddha Baru di Taiwan. Kini setiap
Griya Jing Si di Hualien, Taiwan cabang Yayasan Buddha Tzu Chi
terpengaruh oleh gaya Cina, karena memiliki bentuk arsitektur yang
dulu orang Taiwan merupakan orang sama, yaitu konsep arsitektur yang
Cina. Griya ini merupakan griya berkiblat pada Bangunan Griya Jing
pertama dari Yayasan Buddha Tzu Si di Hualien. Yayasan Buddha Tzu
Chi di Indonesia pun memiliki dituangkan dalam bentuk dan bilangan
arsitektur yang mirip dengan Griya statistik. Metode penelitian ini bertujuan
Jing Si. Untuk itu, penelitian ini untuk mendeskripsikan dan
dilakukan untuk mengetahui gaya membandingkan arsitektur Yayasan
arsitektur Cina yang diterapkan pada Buddha Tzu Chi Indonesia di Jakarta
Yayasan Buddha Tzu Chi di Pantai Utara dengan literatur. Pada laporan ini
Indah Kapuk, Jakarta Utara. penulis menganalisis data dengan
2.) Batasan Masalah menggunakan terori tinjauan arsitektur
Adapun batasan-batasan masalah yang berkaitan dengan topik.
pada penelitian ini sebagai berikut:
a.) Peneliti meneliti gaya Cina yang III. HASIL DAN PEMBAHASAN
mencakup warna, bentuk, dan 1.) Hasil Survey
ornamen. a) Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
b.) Peneliti meneliti arsitektur yang Tzu Chi Centre merupakan
mencakup atap, kolom, pintu, sebuah bangunan yang diperuntukan
jendela, dan pagar. sebagai pusat kegiatan dari Yayasan
3.) Rumusan Masalah Buddha Tzu Chi Indonesia. Yayasan
Bagaimana gaya Cina pada yang bergerak di bidang amal sosial
bangunan Yayasan Buddha Tzu Chi ini berasal dari Taiwan namun saat
di Jakarta Utara? ini telah memiliki puluhan ribu
4.) Tujuan Penelitian relawan di seluruh Indonesia.
Mengetahui apakah atap, kolom, Tzu Chi Centre dibangun diatas
pintu, jendela, dan pagar bangunan tanah seluas 10 ha. Keseluruhan
Yayasan Buddha Tzu Chi di Jakarta bangunan di hiasi warna abu-abu
Utara menerapkan gaya Cina. muda. Warna ini dihasilkan dari
5.) Manfaat Penelitian warna jutaan batu-batu kecil yang
Secara garis besar, diharapkan direkatkan dan melapisi seluruh
penelitian ini dapat memberikan dinding Tzu Chi Centre.
banyak manfaat baik secara teoritis Bangunan Yayasan Buddha Tzu
maupun praktis. Chi terdiri dari 3 gedung utama
(Gambar 1) yaitu Gan En Lou
II. METODE PENELITIAN (Gedung Gan En) di sebelah kiri,
Pendekatan yang digunakan pada Aula Jing Si di tengah, dan Daai Lou
laporan penelitian ini adalah pendekatan (Gedung Daai) di sebelah kanan. Gan
kualitatif yaitu peneliti secara terus En Lou merupakan gedung sekolah.
menerus menyesuaikan rancangan Aula Jing Shi terdiri dari ruang-
dengan proses penelitian dan kenyataan ruang pertemuan dan puluhan kamar
yang terjadi di lapangan. Penelitian seperti penginapan yang bisa
kualitatif laporan ini bersifat deskriptif. digunakan untuk kegiatan Yayasan
Data yang diperoleh dari penelitian Buddha Tzu Chi maupun sebagai
kualitatif seperti hasil pengamatan, hasil tempat tinggal sementara bagi
wawancara, hasil pemotretan, cuplikan korban bencana. Daai Lou
tertulis dari dokumen, catatan lapangan, merupakan bangunan yang
disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak
diperuntukan sebagai gedung dari dapat menjadikan dunia lebih baik
Daai TV Indonesia. dengan menanam benih kebajikan
(Gambar 4.4). Hanya dengan benih,
bunga dapat mekar dan berbuah.
Sebuah dunia yang lebih baik dapat
diciptakan dengan kebajikan dan
pikiran yang murni.
Perahu melambangkan Tzu Chi
mengemudikan sebuah perahu cinta
kasih untuk menyelamatkan semua
makhluk hidup dari penderitaan.
Delapan kelopak melambangkan
Delapan Ruas Jalan Mulia yang
Gambar 1 Tampak Atas Yayasan Buddha menjadi panduan bagi anggota Tzu
Tzu Chi Indonesia
(Sumber: Google, 2018) Chi dalam melangkah yang meliputi:
a. Pandangan Benar
Berikut ini merupakan fasad atau b. Pikiran Benar
tampak depan dari Yayasan Buddha c. Ucapan Benar
Tzu Chi Indonesia (Gambar 2). d. Perbuatan Benar
e. Mata Pencaharian Benar
f. Usaha Benar
g. Perhatian Benar
h. Konsentrasi Benar

2.) Pembahasan
a.) Atap
Yayasan Buddha Tzu Chi
Gambar 2 Tampak Depan Yayasan Buddha Indonesia memiliki atap dengan
Tzu Chi Indonesia
(Sumber: Rey Junior, 10 Maret 2018)
jenis bertumpuk dan bentuknya
yang melengkung dengan ujung
b.) Arti logo Yayasan Tzu Chi yang runcing (Gambar 4).
Apabila membandingkan dengan
tinjauan pustaka, maka dapat
diketahui bahwa atap gedung Tzu
Chi menggunakan bentuk atap
China Ngang Shan (Gambar 6),
yaitu atap pelana dengan dinding
solid. Bentuk yang bertumpuk
Gambar 3 Logo Yayasan Buddha Tzu Chi dan melengkung ini merupakan
(Sumber: http://www.tzuchi.or.id/tentang-kami, ciri-ciri dari gaya arsitektur Cina.
2018) Kemudian untuk bubungannya
Bentuk utama logo Tzu Chi menggunakan tipe ujung lancip
berupa bunga teratai, yang (end of straw) pada (Gambar 7)
melambangkan bahwa manusia
dengan gunungan atap berbentuk ditambah ornamen teratai di
datar khas Tainan (Gambar 8). bagaian bawah kolom.

Gambar 4 Tampak Depan Atap Yayasan


Buddha Tzu Chi
(Sumber: Rey Junior, 10 Maret 2018)
Gambar 9 Tampak Depan Kolom Yayasan
Buddha Tzu Chi Indonesia
(Sumber: Rey Junior, 10 Maret 2018)

Teratai tersebut
merupakan logo Yayasan Buddha
Tzu Chi yang melambangkan
bahwa manusia dapat menjadikan
Gambar 6 Atap Ngang Shan dunia lebih baik dengan menanam
(Sumber: Liang Ssu-Chéng, 1984)
benih kebajikan, sedangkan
menurut tinjuan pustaka, ornamen
bunga teratai biasa dipakai
sebagai lambang kesucian dan
kesuburan, karena sesuai dengan
warnanya yaitu putih (Gambar 9).
Untuk material kolom
Gambar 7 End of Straw menggunakan beton yang dilapisi
(Sumber : Liang Ssu-Chéng, 1984) oleh batu coral sikat (batu-batu
kecil), simbol bahwa gedung ini
merupakan perwujudan
kumpulan cinta kasih dari banyak
insan (Gambar 9). Terdapat empat
kolom yang melambangkan
empat misi utama Tzu Chi; amal,
kesehatan, pendidikan, dan
budaya humanis (Gambar 10).
Gambar 8 Jenis Gunungan Atap Cina Datar
(Sumber : Chen Congzhou, 2008)

b.) Kolom
Pada kolom yang berada
di gedung aula Jing Si ini
berbentuk silinder dengan
Gambar 11 Pintu Utama (depan) Yayasan
Buddha Tzu Chi Indonesia
(Sumber: Google, 12 Maret 2018)
Gambar 10 Detail Kolom Yayasan Buddha
Tzu Chi Indonesia
(Sumber: Rey Junior, 10 Maret 2018)

c.) Pintu
Bentuk pintu utama pada
gedung Aula Jing Si di Yayasan
Buddha Tzu Chi PIK merupakan
pintu berbahan tembaga yang
berbentuk persegi biasa dengan 4
daun pintu yang dibuka dengan Gambar 12 Pintu Utama (belakang) Yayasan
Buddha Tzu Chi Indonesia
cara dilipat. Jika dari depan pintu (Sumber: Kezia Octofrida, 10 Maret 2018)
utama terlihat seperti ukiran
lukisan Master Cheng Yen yang
sedang berceramah kepapda
relawan di Griya Jing Si Hualien,
Taiwan Timur (Gambar 11).
Tetapi jika dilihat dari dalam,
pintu ini memiliki handle
(Gambar 12) yang memanjang
dan ada ukiran bahasa mandarin
yang merupakan kalimat yang
dikutip dari Sutra Makna Tanpa
Batas (Gambar 13).
Gambar 13 Detail Pintu Utama Yayasan
Buddha Tzu Chi Indonesia
(Sumber: Kezia Octofrida, 10 Maret 2018)

Setelah pintu utama, terdapat


pintu lantai empat yang juga
terbuat dari tembaga, tetapi pintu
yang menghubungkan balkon
dengan aula pembabaran sutra ini (Sumber: Kezia Octofrida, 10 Maret 2018)
memiliki tampak yang lebih
simpel (Gambar 14), pintu ini
dihias dengan ornamen meander
(Gambar 17) yang menurut gaya
Cina merupakan simbol
keseimbangan dan terdapat kaca
untuk pencahayaan di ruang
dalam aula. Selain ornamen
meander di pintu ini juga terdapat
ornamen swastika (Gambar 15)
yang merupakan sinonim dari Gambar 16 Detail 2 Pintu Lantai Dua
infinitas pada agama Buddha dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
meander yang menurut tinjauan (Sumber: Kezia Octofrida, 10 Maret 2018)
pustaka berarti keseimbangan.

Gambar 17 Meander
(Sumber: Google, 2017)

Membandingkan dengan tinjauan


pustaka yang didapatkan, pintu
Gambar 14 Pintu Lantai Dua Yayasan dalam arsitektur Cina biasanya
Buddha Tzu Chi Indonesia berbentuk simetris dan berada di
(Sumber: Kezia Octofrida, 10 Maret 2018)
tengah-tengah bangunan yang
depannya merupakan lapangan
kosong. Pintu lantai atas dan pintu
utama bangunan Yayasan Buddha
Tzu Chi menggunakan bentuk
simetris tetapi pintu utama hanya
di bagian dalamnya saja. Pintu
utama bagian depan tidak
menggunakan bentuk yang
simetris dikarenakan adanya
ukiran pada pintu yang memiliki
makna.

Gambar 15 Detail Pintu Lantai Dua Yayasan


Buddha Tzu Chi Indonesia
d.) Jendela bangunan Yayasan Buddha Tzu
Pada bangunan Yayasan Buddha Chi bentuk teralis pada jendela
Tzu Chi dapat dilihat jendela berbentuk garis vertikal dan
dengan jumlah yang banyak dari horizontal.
tampak depan (Gambar 18).
Bangunan ini mendapat sirkulasi
cahaya dan udara dari dalam dan
luar bangunan dengan baik.
Jendela pada bangunan ini
menjadi pemisah antara ruang luar
dengan ruang dalam bangunan.
Bentuk jendela pada Yayasan
Buddha Tzu Chi persegi panjang
dengan kusen kayu. Kaca pada
jendela dilapisi dengan sandblast
sehingga memberi kenyamanan
tanpa terganggu orang yang
beraktivitas di luar dan menjaga Gambar 19 Tampak Dalam Jendela Yayasan
daya tahan kaca. Jendela yang Buddha Tzu Chi Indonesia
(Sumber: Ivana Wijaya, 10 Maret 2018)
digunakan memiliki satu daun dan
merupakan jendela hidup.

Gambar 18 Tampak Depan Yayasan Buddha Gambar 20 Contoh Teralis Jendela di


Tzu Chi Indonesia Taiwan
(Sumber: Rey Junior, 10 Maret 2018) (Sumber: Chinese Houses: A Pictorial Tour
of China’s Traditional Dwellings, 2008)

Pada jendela bagian dalam e.) Pagar


terdapat aksesoris pendukung, Pada umumnya pagar di arsitektur
seperti teralis (Gambar 19). Cina tidak menjadi sorotan yang
Jendela tidak memiliki ragam menarik dan definisi pagar sebagai
hias. Jika dibandingkan dengan dinding pembatas pun bukanlah yang
salah satu contoh teralis jendela di seperti pada umumnya. Dalam
Taiwan, jendela dalam arsitektur bangunan original arsitektur Cina
penggunaan dinding atau benteng
Cina biasanya memiliki teralis
dapat disebut sebagai pagar atau
garis vertikal (Gambar 20). Pada pembatas antara bangunan dan
jalanan didalam bangunan seperti
istana. Pada bangunan original yang
terdapat di Cina seperti Forbidden
City, Beijing, (Gambar 21) bangunan
ini menggunakan benteng sebagai
pagar utama dengan pintu gerbang
yang besar dan berwarna merah
sebagaimana peran feng shui di
terapkan didalam pembangunannya.
Tetapi, sebagai pembatas dan pintu
gerbang yang terdapat dibangunan
Tzu Chi lebih banyak menggunakan
pagar teralis yang terbuat dari
material besi dengan desain yang
simple dan berwarna tembaga Gambar 22 Pagar Teralis di Dalam Gedung
(Gambar 22). Fungsi pintu gerbang Tzu Chi Center
di bangunan ini pada umumnya (Sumber: Ivana Wijaya, 10 Maret 2018)
hanya berfungsi sebagai pembatas.
Bangunan ini tidak menggunakan
pagar tinggi yang tertutup dan
menghalangi orang untuk melihat
kedalam. Pagar utamanya pun dibuat
sangat sederhana dengan logo
yayasan yang tertera disetiap pagar
teralis (Gambar 23). Pagar didesain
demikian karena arsitekturnya sudah
dipengaruhi gaya modern abad ke-
21. Kemudian, kesamaan yang
terdapat pada bangunan megah Tzu
Chi dengan Kota Terlarang di
Beijing adalah jarak antara pagar
dengan bangunannya terdapat anak
tangga (gambar 24) yang banyak
sehingga bangunan terlihat tinggi dan
besar jauh melampaui batas tinggi Gambar 23 Pagar pembatas utama terletak
pagar. didepan gedung Tzu Chi Center
(Sumber: Rey Junior, 10 Maret 2018)

Gambar 21 Benteng Sebagai Pagar Gambar 24 Anak Tangga di Depan Gerbang


Bangunan Kota Terlarang ,Beijing (Sumber: google images)
(Sumber: google images)
IV. KESIMPULAN menggunakan warna emas. Pintu
Berdasarkan hasil pengamatan dan lantai dua Yayasan Buddha Tzu
analisis data yang kami lakukan pada Chi menerapkan bentuk
Yayasan Buddha Tzu Chi di Jakarta geometris Cina dengan ornamen
Utara, peneliti mendapatkan meander dan warna emas.
kesimpulan sebagai berikut ini : 4.) Jendela pada Yayasan Buddha
1.) Atap Yayasan Buddha Tzu Chi Tzu Chi tidak menerapkan
menerapkan bentuk atap Cina bentuk ornamen Cina, tetapi
Ngang Shan dengan oranamen menggunakan teralis seperti pada
Cina bambu dan warna abu-abu. arsitektur Cina.
2.) Kolom depan Yayasan Buddha 5.) Bentuk pagar pada Yayasan
Tzu Chi sudah sesuai dengan Buddha Tzu Chi menerapkan
kolom arsitektur Cina. Hal ini gaya modern dan minimalis, dari
berdasarkan dari literatur, gaya maupun bentuk tidak
dimana terdapat penekanan pada mengikuti gaya arsitektur Cina.
artikulasi dan simetri bilateral 6.) Yayasan Buddha Tzu Chi
pada susunan kolom. menerapkan gaya arsitktur Cina
3.) Pintu utama Yayasan Buddha pada ornamen dan bentuknya,
Tzu Chi menerapkan bentuk tetapi tidak menerapkan gaya
geometris Cina dengan ornamen arsitektur Cina pada bagian pagar
ukiran bahasa mandarin pada dan warnanya.
bagian dalam dan ukiran lukisan
pada bagian luar yang
DAFTAR PUSTAKA

Congzhou, Chen, Pan Hongxuan dan Lu Bingjie. 2008. Chinese Houses:


A Pictorial Tour of China’s Traditional Dwellings. China: The
Reader’s Digest Association, Inc.

Craven, Jackie. “Architecture and Design - Exploring What They Are”. 27


September 2017. https://www.thoughtco.com/what-is-architecture-
178087

Ling Yu, Feng. 2001. A Glimpse of The Chinese Culture. Beijing: China
Intercontinental Press.

Linschoten, J.. 2005. Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa. Depok:


Komunitas
Bambu.

Pirazzoli-t'Serstevens, Michéle. 1994. China: Architecture of the World, 3.


Germany: Benedikt Taschen Verlag.

Ssu-Chéng, Liang. 1984. Chinese Architecture: A Pictorial History. New


York: Dover Publications, Inc.

Tatt, Ong Hean. 1993. Chinese Animal Symbolism. Malaysia: Pelanduk


Publication.

William, Charles Alfred Speed. 2006. Chinese Symbolism and Art Motives.
Tokyo: Charles E. Tuttle Company.

Harris, Cyril M. 1975. Dictionary of Architecture & Construction.


Michigan: McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai