Anda di halaman 1dari 4

Aloysia Griselda

2017420099

Estetika dalam Arsitektur


Kesadaran dalam Minda & Materi
GUGGENHEIM MUSEUM BILBAO
(Frank Gehry)

Museum Guggenheim karya Frank Gehry memainkan peran kunci dalam revitalisasi
perkotaan dan transformasi kawasan, selain menjadi simbol kota Bilbao, Spanyol. Bangunan ini
adalah contoh sempurna dari arsitektur yang lebih ​avant-garde di abad ke-20 dan mewakili
desain arsitektur inovatif baik di luar negeri maupun di dalam negeri, menjadi tempat yang
menarik untuk pameran seni kontemporer. Pernyataan Museum Guggenheim sebagai salah satu
simbol arsitektur yang khas pada abad 20 kala itu merupakan uraian dalam konteks
fenomenologi​.

Desain bangunan Museum Guggenheim mengikuti gaya arsitektur khas Frank Gehry.
Bentuk Museum Guggenheim terinspirasi oleh bentuk dan tekstur ikan. Karya arsitektur ini
dapat disamakan dengan wujud ekspresi patung, yang membuatnya sebagai sebuah karya seni itu
sendiri. Bentuk museum ini tidak memiliki alasan apapun atau diatur menurut hukum geometris
apapun. Museum ini pada dasarnya adalah cangkang yang membangkitkan kehidupan industri
masa lalu dan pelabuhan Bilbao. Ini terdiri dari serangkaian volume yang saling berhubungan,
beberapa terbentuk dari batu berlapis ortogonal dan lainnya dari kerangka titanium yang ditutupi
oleh kulit organik. Hubungan antara volume dibuat oleh kulit kaca. Dikarenakan ekspresi bentuk
bangunan lebih ke arah organik atau dekonstruksi, dinamis dan tidak statis, maka desain
bangunan yang sedemikian rupa mengekspresikan arsitektur​ pasca-strukturalisme pascamodern.
Walau berbentuk organik, namun bentuk museum ini terintegrasi dengan kota baik dari
ketinggian maupun bahan yang digunakan. Ketinggian bangunan ini tidak melebihi bangunan
lainnya. Batu kapur dipilih sebagai material secara khusus untuk menyesuaikan dengan konteks
lokasi. Dibangun dari batu kapur, kaca, dan titanium, museum ini menggunakan 33.000
potongan titanium setebal setengah milimeter, masing-masing dengan bentuk unik yang sesuai
dengan lokasinya. Karena potongan-potongan ini sangat tipis, diperlukan kesesuaian yang
sempurna dengan lekuk tubuh. Gelas memiliki perlakuan khusus agar sinar matahari masuk,
tetapi tidak panasnya. Lokasi museum yang berada di tengah sungai turut menyumbang konsep
bagi bentuk bangunan. Dilihat dari sungai, bentuknya menyerupai perahu, namun dilihat dari
atas menyerupai bunga. Konsep bangunan yang menanggapi lingkungan sekitarnya dan ekspresi
dari kejujuran material bangunan merupakan salah satu ciri khas modernisme dalam arsitektur.
Oleh karena itu, hal ini merupakan uraian bangunan dalam konteks alam dan lingkungannya,
atau ​environmentalis modern.

Di dalam ekspresi bentuk bangunan yang tidak beraturan yang diciptakan oleh oposisi
dari bentuk-bentuk biasa yang terfragmentasi dengan batu yang tertutup, bentuk-bentuk
lengkung yang dilapisi titanium dan dinding kaca besar, terdapat aula di tengah bangunan
setinggi 50 meter yaitu ruang kosong yang berskala monumental dengan atap terbuat dari kubah
logam. Di sekelilingnya, terdapat sistem jembatan melengkung, elevator kaca, dan menara
tangga yang menghubungkan 19 galeri yang tersebar di tiga lantai bangunan, yang
menggabungkan ruang persegi panjang klasik dengan bentuk dan proporsi unik lainnya yang
semuanya dinaungi oleh puncak kubah. Bangunan ini dibangun dengan dinding dan langit-langit
penahan beban, yang memiliki struktur internal dari batang logam yang membentuk kisi-kisi
segitiga. Selain struktur ini, dinding dan langit-langit memiliki beberapa lapisan isolasi dan
lapisan luar dari titanium. Hal ini menunjukkan bahwa di balik ekspresi bangunan yang dominan
ke pascamodern, ekspresi ruang dalam bangunan disampaikan dan ditopang oleh bentuk struktur
arsitektur yang statis pada tempatnya. Uraian demikian dari bangunan ini cenderung terhadap
pendekatan secara ​strukturalisme linguistik​.
Terlepas dari uraian-uraian dalam beragam konteks di atas, menurut saya, estetika yang
hendak disampaikan sang arsitek, Frank Gehry melalui bangunannya, Museum Guggenheim
lebih merujuk estetika dalam konteks ​pascastructuralism pascamodern​. Disebut
pascastrukturalisme karena eksplorasi struktur pada bangunan tidak mengacu pada struktur yang
melulu statis dan kaku. Sementara disebut pascamodern dikarenakan bentuk ekspresi yang
dihadirkan Frank Gehry bertolak belakang dengan prinsip modernisme yang sederhana dalam
inti desainnya dan cenderung simetris. Ekspresi bentuk bangunan Museum Guggenheim yang
tidak beraturan, dinamis, dan bersifat dekonstruktivisme sangat menandakan bangunan ini
memiliki ekspresi dalam konteks pascamodernisme. Sehingga, estetika Museum Guggenheim
Bilbao terletak dalam konteks ​pascastructuralism pascamodern​.

Anda mungkin juga menyukai