Anda di halaman 1dari 15

Perancangan Arsitektur 2 (PA 2)

ps: Semua hal yang berkaitan dengan project dalam artikel ini adalah untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Perancangan Arsitektur 2.

Project Name :
Bangunan dua fungsi-Coffee Shop and Distro

Project Location :
Jl. Sidomukti, Bandung, West Java, Indonesia

Project Year :
2016

Dalam mata Kuliah PA 2 ini, saya merancang sebuah bangunan yang memiliki 2 fungsi
berbeda, kepemilikan berbeda yang tergabung dalam satu masa bangunan. jadi yang
menjadi topik permasalahan adalah :

1. Bagaimana caranya menciptaka akses yang dapat menghubungkan 2 fungsi berbeda


tadi yang dapat terlihat dan dapat diketahui oleh pengguna.

2. bagaiman cara membuat user dimasing-masing fungsi bangunan agar dapat


mengetahui
bahwa ada fungsi yang lain yang berbeda dalam satu bangunan yang mereka tempati
(antara coffee shop and distro)
A. Studi Banding
Kegiatan paling awal bagi seorang perancang (Mahasiswa Arsitektur) adalah
melakukan Studi banding atau kunjungan ke tempat-tempat (gedung) yang
memiliki fungsi sama dengan Indikator tugasnya, yaitu Coffee shop dan Distro. Tujuan
studi banding ini sendiri agar seorang perancang dapat mengetahui apa saja hal yang
ada dalam bangunan yang akan dia rancang tentunya dengan melihat referensi gedung
yang sudah terbangun dan dia kunjungi tadi, bisa dikatakan kegiatan "mencari
referensi". Dalam studi banding kali ini, saya berkunjung ke beberapa bangunan cafe
dan distro yang ada di Kota Bandung.
B. Studi Literatur
Berbeda dengan Studi literatur, kegiatan ini lebih mencari informasi berkaitan
bangunan yang akan kita rancang melalui sumber-sumber seperti buku rujukan,
literatur dll. Mahasiswa Arsitektur pasti tidak asing lagi dengan buku Ernst Neufrt :
Data Arsitek. Nah buku inilah yang menjadi buku yang memuat segala informasi
tentangbangunan. Dimensi, kelengkapan ruang, ukuran standar setiap ruangan, Parkir
dan masih banyak lagi seharusnya sih setiap mahasiswa arsitektur wajib memiliki
buku sakti ini hehehe. Tentunya masih banyak lagi buku-buku sumber lainnya namun
saya lebih banyak menggunakan buku Data arsitek Jilid 1 dan Jilid 2.

C. Analisa Tapak
Jauh sebelum merancang bangunan, saya diharuskan untuk
menganalisa site yang akan ditempatkan bangunan yang saya rancang nanti. tapak
yang saya rencanakan ini berlokasi di jalan Sidomukti, Bandung.

View kearah site

Lokasi tapak berada persis di ujung persimpangan jalan (tipe hook)

View keluar tapak


D. Planning and Programming

Semakin dekat dengan kegiatan merancang bangunan, kita terlebih dahulu diharuskan
untuk memikirkan bagaimana seharusnya keadaan di dalam bangunan nanti, agar
dapat digunakan oleh pengguna dan tentunya membuat pengguna merasa nyaman dan
aman.

Dalam kegiatan kali ini kita akan research mulai dari fungsi bangunan yang kita
rancang, tujuan bangunan tersebut dibangun, dan menganalisis permasalahan yang
nanti solusinya akan kita aplikasikan pada bangunan.

Planning Programming ini meliputi :

1. Studi Ruang Kuantitatif

Adalah kegiatan menganalisa bagian bangunan yang berkaitan dengan dimensi/ukuran


yang dapat menentukan besara ruangan pada bangunan yang kita rancang ini. Dimulai
dari mengetahui dimensi/ukuran standar yang dibutuhkan manusia untuk bergerak
(berjalan, duduk, jongkok, berjalan membawa barang, dan sejenisnya), sampai
dimensi/ukuran perabot yang sekiranya akan ada didalam ruangan tersebut yang
nantinya akan mempengaruhi besaran ruang pada bangunan yang kita rancang nanti.

2. Studi Ruang Kualitatif


Adalah kegiatan menganalisa bangunan yang kaitannya dengan apa yang ingin
dirasakan oleh pengguna ketika berada di dalam bangunan tersebut. Penghawaan
alami, penghawaan buatan, pencahayaan alami, pencahayaan buatan.

sebagai contoh, bangunan kita berada di iklim tropis yang harusnya terdapat banyak
keuntungan apabila dari segi penghawaan alami dan pencahayaan alami. apa ruang
makan pada cafe membutuhkan penghawaan alami ? atau kita ambil saja solusi untuk
menambahkan penghawaan buatan beruap AC untuk mendinginkan ruangan. tentu
saja saya lebih memilih untuk memanfaatkan kondisi iklim kita untuk menciptakan
penghawaan alami. dan akhirnya hasil analisa tersebut akan mempengaruhi letak
bukaan pada bangunan nanti agar penghawaan alami (angin) dapat masuk kedalam
ruang makan.

3. Studi Aktivitas Pengguna

dalam kegiatan kali ini, saya juga menganalisa kegiatan atau aktivitas apa saja yang
sekiranya akan berlangsung didalam bangunan nanti, yang akhirnya akan
mempengaruhi kebutuhan ruang pada bangunan.

sebagai contoh : pada bangunan fungsi cafe, aktivitas pengguna-Pengunjung dari awal
itu pasti mereka parkir, jadi kita membutuhkan tempat parkir kendaraan. selanjutnya
mereka masuk kedalam bangunan, lalu duduk, dan memesan. pasti kita membutuhkan
ruang makan, counter makanan. Diakhir, pengunjung akan membayar makanan, jelas
kita membutuhkan ruang kasir. dan semacamnya.

4. Tabel hubungan antar ruang dan organisasi ruang.

E. Merancang Bangunan
Dari kegiatan yang sudah kita lalui diatas, segala permasalahan, solusi, gagasan
desain, konsep kita aplikasikan pada desain kita.

Gagasan awal
Gagasan awal

Gagasan awal
yang harus kita tahu bahwa Proses mendesain itu tidak ada berhenti pada satu
gagasan, pasti ada saja hal-hal yang harus mengalami perubahan, perbaikan, karena
dalam proses mendesain nanti, tentunya kita seorang arsitek tidak bekerja sendiri.
ada seorang klien yang ingin dimengerti keinginannya oleh seorang arsitek, dan arsitek
tidak semata-mata harus menuruti segala kehendak klien, seorang arsitek juga harus
mampu memberikan solusi terbaik kepada kliennya nanti menganai bangunan yang
dirancangnya.
Dalam hal ini, karena saya masih menjadi seorang mahasiswa arsitektur, jadi dosen
pembimbing lah yang bisa saya anggap seorang klien dan saya seorang arsitek.

Perubahan gagasan
Perubahan gagasan
Namun Pada akhirnya terciptalah sebuah gagasan terbaik hasil argumen antara arsitek
dan klien. hehehehe
Dalam mata kuliah perancangan arsitektur 2 ini, setelah proses desain tuntas, pada
tahap akhir kita akan melakukan kegiatan Opzet (istilah di Jurusan Arsitektur Itenas),
Opzet adalah kegiatan memindahkan gambar atau membuat ulang gambar yang sudah
benar-benar final kedalam kertas tugas untuk penilaian akhir, dan gambar-gambar
tersebut juga akan di presentasikan dihadapan dosen pembimbing dan rekan satu
kelompok.

F. Pembuatan maket dan Portofolio


Visualization by Lazuardhi Ramdhian
Demikian yang bisa saya jelaskan kepada teman-teman semua, kurang lebih proses
design yang dijelaskan diatas adalah proses design yang diterapkan di jurusan
arsitektur Itenas Bandung. tentunya berbeda dengan proses design yang diterapkan di
kampus lain mungkin. semoga post ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua, dan
menjadi pengetahuan untuk kalian-kalian yang sedang, baru, dan ingin melanjutkan
pendidikan di jurusan arsitektur, saya sadar masih terdapat banyak kekurangan dalam
setiap penjelasannya dan harap dimaklumi. sampai bertemu di post selanjutnya,
Perancangan arsitektur 3, rumah tinggal profesi dan Cafe.

Anda mungkin juga menyukai