ERWIN AMRI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
2
Tesis
Program Studi
ERWIN AMRI
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
3
ERWIN AMRI
P0200211010
Menyetujui
Komisi Penasehat,
Prof. Dr. Ir. Mary Selintung, M.Sc Dr. Ir. Ria Wikantari, M.Arch
Ketua Anggota
ERWIN AMRI
5
PRAKATA
Penulis patut memanjatkan puji syukur yang tak terhingga karena atas
Makassar”
dari berbagai pihak sebagai wujud nyata dari suatu hubungan kemitraan
Hasanuddin.
3. Prof. Dr. Ir. Mary Selintung, M.Sc, selaku Ketua Komisi Penasehat
4. Tim Penguji, yang terdiri dari: Prof. Dr. Ir. Hazairin Zubair, M.S, Prof.
Dr. H. M. Tahir Kasnawi, SU, dan Dr. Ir. Roland A. Barkey yang telah
sangat berarti, sehingga tesis ini dapat menjadi lebih baik lagi.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Amri Sam dan Nursiah, serta Syahri
tercinta, terima kasih atas cinta dan kasih sayangnya, motivasi serta
Penulis sadar bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna namun
demikian penulis berharap esensi yang ingin dicapai dapat terpenuhi dari
tujuan dan manfaat penelitian. Akhir kata, sekecil apa pun upaya kita
Erwin Amri
8
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
halaman
ABSTRAK .................................................................................... vi
I Pendahuluan
F. Sistematika Pembahasan................................................... 8
II Tinjauan Pustaka
E. Informan ............................................................................. 54
H. Variabel penelitian.............................................................. 60
V Penutup
A. Kesimpulan......................................................................... 107
B. Saran.................................................................................. 108
DAFTAR TABEL
Nomor halaman
DAFTAR GAMBAR
Nomor halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebutuhan akan lahan, sementara disisi lain lahan luasannya relative tetap
permukiman, jasa dan perdagangan. Kondisi seperti ini juga dialami atau
bergeser dari pusat kota kearah pinggiran kota yang nilai lahan masih
di suatu wilayah atau kota yang akan mengalami pertumbuhan kota yang
ekonomi dan politik membuat satu perubahan yang sangat cepat dalam
dua tahun terakhir ini. Krisis ekonomi yang dikatakan telah terjadi sejak
perdagangan.
2007).
berkembang menjadi Kota Ruko dan Mal. Dapat dilihat di setiap sudut
Berkembang terus menjadi “kota gila”, kota yang tak punya ingatan sama
ruko tampil dengan citra yang serampangan. Bahkan, ruko juga dikambing
Kondisi ini dapat dilihat di pada Jalan Arteri dan Jalan Kolektor di
berdasarkan pada pola ruang dan menjadi trend wajah baru bagi kota
(Kompas : 2002)
pada tahun 2010 sebanyak 225 unit (Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 8-
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
adalahuntuk :
Jalan UripSumohardjo.
D. Manfaat Penelitian
lain adalah :
dan rukan.
Makassar
yaitu :
rukan.
1) Berada pada Jalan Arteri yang memiliki tingkat kepadatan lalu lintas
yang besar.
terpadu.
F. SistematikaPembahasan
sistematika pembahasan.
Pikir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
antar berbagai sistem dalam tatanan wilayah tertentu. Sistem ini meliputi
kemungkinan terjadi.
akibat dari fakto-faktor utama pembentuk ruang wilayah yang meliputi fisik,
adalah suatu cara untuk memahami kondisi, ciri, dan hubungan sebab
hidup manusia.
ruang, definisi wilayah adalah kesatuan geografis serta unsur yang terkait
fungsional.
ekonomi, geografis, dan bahkan bersifat sosial politik. Wilayah nodal yaitu
28
wilayah yang terdiri dari satu wilayah yang heterogen, misalnya distribusi
pembangunan regional.
1. Kota
Kota adalah suatu entitas yang utuh. Ada relasi fungsi sosial,
Tahun 1987; Kota adalah pusat pemukiman dan kegiatan penduduk yang
yang tinggi dan diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen dan
kehidupan manusia yang beragam dan beragam dan berada pada suatu
beberapa ahli tersebut secara garis besar semuanya hampir sama, tetapi
dengan kenyataan yang tampak pada saat ini dalam sudut pandang
meskipun dari syarat tersebut lebih bersifat umum seperti yang terlihat
1. Heterogenitas penduduk
2. Pusat peradaban
3. Pemerintahan
5. Individualis
sulit
lainnya)
berkurang
di masa depan.
terjangkau.
pencahayaan alami
(ekonomis)
34
ruang terbuka
(mahal)
dan lain-lainnya)
tidak suka.
penhuninya.
2011:20).
Kota
dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi
karena tidak selamanya materil itu kuantitatif. Materil dapat berupa bahan
kunatitatif seperti misalnya ataom, sel, kromosom, rabut melekul dan lain-
lain.
diambil dari Buku Psikologi Pendidikan halaman 44, karangan Drs. Wasty
pengertian.blogsport.com/2010/10/pengertian-pertumbuhan.html.
dari desa mencari peluang yang lebih tinggi baik untuk hidup di kota.
a. Faktor Geografi
di tepi pantai yang indah, permukaan yang datar dan luas, lokasi
menarik.
b. Faktor demografi
perkembangan kota.
luas.
c. Faktor Teknologi
1. Penyimpangan
http://kamusbahasaindonesia.org/penyimpangan/mirip.
purpose and the reasan which determine its form, function and structures;
reappropriated and put a use quite different from its initial one. Dari
pernyataanini dapat dilihat bahwa pada suatu space awalnya dapat terjadi
saling berkaitan satu sama lain. Dari aspek manusia sebagai pelaku,
penggunaan lahan perkotaan tidak terlepas dari faktor perilaku serta latar
3. Pemanfaatan Ruang
kekuatan yang sangat besar yang sulit untuk ditahan. Kedua faktor yang
terlibat tidak selalu dapat dicapai, dan ini juga tidak selalu sama untuk
sementara.
kekuatan pasar.
ruang adalah “pemanfaatan baru atas tanah (lahan) yang tidak sesuai
dengan yang ditentukan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah yang telah
disahkan.
cakupan, yaitu :
b. Invasi, yaitu terjadinya serbuan fungsi baru yang lebih besar dari
baru.
keterbatasan berkembang;
45
sekitarnya,
lainnya,
Selain kedua gaya tersebut, ada faktor lain yang merupakan hak
equation). Faktor ini dapat bekerja sebagai gaya sentripetal maupun gaya
sentrifugal. Misalnya; pajak bumi dan bangunan (PBB) di pusat kota yang
tinggi dapat membuat seseorang pindah dari pusat kota (gaya sentrifugal)
diperoleh dari kegiatannya masih lebih besar dari pajak yang harus
dibayar.
yaitu :
privasi.(http://dokter-kota.blogspot.com/2012/08/perubahan-
pemanfaatan-uang.html)
47
D. Fungsi Perdagangan
barang dan jasa yang tepat pada orang (konsumen) yang tepat dengan
dan paling dramatis, mirip dengan pusat kota mini. Biasannya terdiri
48
tukang cukur atau salon kecantikan, toko besi, atau toko jenis lain.
2. KarakteristikPertokoan
pengecer
3. Rumah Toko
lebih. Ruko lazimnya memiliki satu hingga dua lantai yang ditujukan untuk
(Sopandi :2001)
Ruko atau rumah toko adalah susunan (rumah) yang terdiri dari
ruang-ruang pada lantai pertama untuk toko dan hunian sedangkan pada
50
antara dua hingga lima lantai. Fungsinya lebih dari satu, yaitu fungsi
dasar dan tempat tinggal di lantai kedua” (Kamus besar bahasa Indonesia
murah, fungsi ruko mampu menampung faktor ekonomi dalam skala besar
maupun kecil.
dibangun ruko.
Biasanya ruko memiliki muka yang sempit, sekitar empat sampai dengan
lima meter saja, namun panjangnya bisa mencapai 30 meter lebih. Ruko
berdempetan rapat dan hampir tidak menyisakan lahan terbuka. Hal ini
52
konsep courtyard (tian-jing yang berarti sumur langit) yang khas pada
sentral sebagai tempat cuci, penampungan air (sumur dan air hujan),
teknologi yang rumit. Ruko tidak jarang dihuni sebuah keluarga besar
yang semua anggotanya turut terlibat peran dalam bisnis keluarga itu.
Sebuah ruko juga lazimnya memiliki sebuah altar leluhur yang merupakan
ruko juga memiliki arti penting sebagai simbol status keluarga yang terus
Di luar ciri-ciri utama tadi, tipologi ruko sangat bervariasi. Hal ini
tiang di bagian depan yang menopang lantai atas yang menjorok di atas
Chimchay di dalam ruko-ruko di Bogor tidak sama dengan ruko di kota lain
akses terhadap udara luar dan sinar alami, namun terlindung dari curah
hujan yang tinggi. Hal ini merupakan bukti bahwa ruko juga adaptif
Bentuk muka dan bukaan (jendela dan pintu) juga menarik untuk diamati
(yang makin lama makin ditinggalkan seiring kelunturan tradisi ritual Cina),
Cina pun akhirnya bebas untuk bertempat tinggal di luar pecinan. Ruko
Masalah parkir dan kemacetan pun timbul karena orang yang tinggal di
ini. Bahkan, akhir-akhir ini banyak ruko lama (maupun baru) berubah
mati.
Kini "ruko dulu" dan "ruko sekarang" tidak lagi sama dari segi
mana saja yang strategis untuk dijadikan tempat usaha. Dengan demikian,
spekulasi properti. "Bisnis ruko" dapat dilakukan siapa saja dengan relatif
mudah dan murah dengan kepastian keuntungan yang besar dan resiko
harga jualnya. Modal per unit pun dapat ditekan lebih rendah lagi jika
parkir per unit ruko biasanya tidak lebih dari 5 x 7 meter sehingga
diperkirakan tidak bisa mengakomodasi lebih dari 1,5 roda empat yang
parkir. Ini jauh dari mencukupi kalaupun kita hanya mengasumsikan dua
kendaraan roda empat yang harus ditampung tiap ruko. Hal ini belum
ditambah dengan ekses hilangnya jalur hijau kota, jalur pejalan kaki, dan
sungai.(Sopandi : 2004)
berdampak pada pelayanan jual beli. Pembeli tidak butuh dilayani, mereka
dengan ukuran lebar rumah yang menghadap ke kanal atau jalan antar 5-
8 meter.
wooningen atau rumah kota. Pola ini kemudian berkembang menjadi pola
1. Kawasan pusat kota, yang berada pada bagian tengah barat dan
dan utara kota, mencakup wilayah Kecamatan Ujung Tanah dan Wajo;
10. Kawasan olahraga terpadu, yang berada pada bagian selatan kota,
11. Kawasan bisnis dan pariwisata terpadu, yang berada pada bagian
12. Kawasan bisnis global terpadu, yang berada pada bagian tengah
dibagi atas 12 (dua belas) Kawasan Terpadu dan 12 (dua belas) Kawasan
59
Pantai Losari dan batas bagian atas dari Sungai Balang Beru (Danau
2010-2030)
Dari sejumlah produk tata ruang yang telah dibuat selama ini, hanya
produksi RUTRK tahun 1984 yang memiliki legalisasi hukum yang sah
peraturan daerah yang merevisi perda tersebut sejauh itu pula RURTK
arahan penggunaan lahan tahun 1984 dan tingkat realisasinya pada tahun
memperhatikan aspek fisik dan legal. Aspek fisik yang dimaksud berupa
perencanaan yang sudah dibuat. Output dari hasil analisis ini menjadi
suatu wilayah.
lahan, aspek lain yang penting untuk dipertimbangkan adalah aspek legal
dari pemanfaatan lahan. Hal ini dimaksudkan tidak lain untuk mengukur
Lanjutan Tabel 1
Jasa pelayanan, Permukiman,
Jl. Perintis Tanah Kosong dan pendidikan perkantoran,
Kemerdekaan permukiman perindustrian dan pendidikan dan
militer industri
Jl. Abd. Gd. Tanah Kosong dan
permukiman permukiman
Sirua permukiman
Tanah Kosong dan permukiman dan permukiman, industri
Jl. Antang Raya permukiman rekreasi dan kuburan
kegiatan primer indutri, permukiman,
Jl. Ir. Sutami tambak, tanah kosong dan industri dan terminal cargo dan
permukiman permukiman tambak
(Sumber : BLSLHD Kota Makassar, 2006 dan RTRW Kota Makassar Tahun 2006)
Tabel. 2. Pergeseran dan Struktur dan Pola Ruang Kota Makassar Antara
Arahan RUTRW 1984 dengan Realisasi Pelaksanaannya
Sampai Tahun 1996/1997
Wilayah Implementasi Samapi
Arahan RUTRW 1984 Keterangan
Pengembangan Tahun 1996/1997
Pusat Perdagangan,
Pusat pardagangan, pusat
Pusat pelayanan sosial,
A pelayanan sosial dan Terjadi Pergeseran
permukiman dan
permukiman
perhotelan
Kawasan Pelabuhan, Pelabuhan, militer,
B kawasan militer dan permukiman dan Terjadi Pergeseran
permukiman perdagangan
Jasa pelayanan sosial,
C Jasa Pelayanan Sosial dan kawasan permukiman Terjadi Pergeseran
Kawasan Permukiman dan perdagangan
Permukiman, jasa
D Jasa Pelayanan Sosial dan pelayanan sosial dan Terjadi Pergeseran
Kawasan Pemukiman perhotelan
Pertanian, permukiman,
Kawasan Rekreasi dan rekreasi pantai dan Terjadi Pergeseran
E kawasan permukiman perguruan tinggi
Kawasan permukiman dan Permukiman dan jasa
F Terjadi Pergeseran
jasa pelayanan sosial pelayanan sosial
Perkantoran
pemerintah,
Kawasan permukiman dan
G permukiman, Terjadi Pergeseran
jasa pelayanan sosial
pendidikan tinggi dan
perdagangan
Permukiman,
Kawasan permukiman dan
pertambakan dan Terjadi Pergeseran
jasa pelayanan sosial
H industri
Permukiman,
Kawasan permukiman dan perkantoran
I Terjadi Pergeseran
jasa pelayanan sosial pemerintah, pendidikan,
militer dan indutri.
Kawasan pertambakan,
permukiman Industri, Industri, tambak, sawah
J Terjadi Pergeseran
olahraga dan terminal dan tegalan
cargo
64
Lanjutan Tabel.2.
Permukiman,
Pendidikan Tinggi, pendidikan tinggi,
K Terjadi Pergeseran
perdagangan, indutri dan rumah sakit, industri dan
permukiman perdagangan
Permukiman, perdagangan Permukiman dan
L Terjadi Pergeseran
industri dan permukiman pendidikan
Permukiman dan Pertanian dan
M Terjadi Pergeseran
transportasi permukiman
(Sumber : BLSLHD Kota Makassar, 2006 dan RTRW Kota Makassar Tahun 2006)
G. Kerangka Pikir
ruko dan rukan terhadap pemanfaatan ruang Kota Makassar studi kasus
dengan perkembangan kota yang baik dalam hal ini kecenderungan yang
terjadi adalah perkembangan ruko dan rukan yang begitu pesat hampir
keseluruh wilayah kota khususnya pada sepanjang jalan arteri yaitu Jl.
terpadu.
Kebijakan
- Perda No.5 Tahun 2006 Tentang
RTRW Kota Makassar Tahun
2005-2015
- Revisi RTRW Kota Makassar
- RTBL Tahun 2006
Eksisting
Arahan Pemanfaatan Jalan Perintis Kemerdekaan dan
Jalan Urip Sumohardjo lahan/Perkembangan
Ruang
Ruko dan Rukan
Tingkat Penyimpangan
Pemanfaatan Lahan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
memperoleh data dan informasi yang akurat baik ke pemilik ruko dan
Makasssar.
68
ruang.
Jenis serta sumber data dalam penelitian ini adalah terdiri dari data
lokasi.
b. Data sekunder adalah berupa data yang ada pada instansi terkait serta
hasil-hasil penelitian yang serupa dan diambil dari hasil kajian pustaka
E. Informan
70
yang perlu dijelaskan adalah subjek penelitian yang menunjuk pada orang
atau individu atau kelompok yang dijadikan unit atau satuan (kasus) yang
data sudah tidak lagi ditemukan variasi informasi, maka peneliti tidak perlu
jumlah sampel, bisa sedikit tapi juga bisa banyak tergantung dari tepat
informan kasual dan informan kunci (key informant). Informan kasual yaitu.
masing-masing pemilik ruko dan rukan yang mewakili setiap wilayah /zona
Bandara.
mereka sarat informasi dan memahami obyek yang akan diteliti. Informan
berikut :
kecamatan.
Kota Makassar.
1. Analisis Deskriptif
Keterangan:
1. LLZ: large lot zoning;
2. ETZ:zonasi ekstrateritorial (extra territoria zoning;
3. APFO: fasilitas umum yang yang tertata dan memadai (adeguately public facilities
ordinances);
4. PUD;unit pembangunan yang direncanakan(planned unit development);
5. TDA; undang-dangan pengurangan dan penagguhan pajak (tax deferral and abatement
laws);
6. DM : moratorium pembangunan (developmen moratorium);
7. ULC:konsolidasi lahan perkotaan ( urban land cosolidation);
8. LB: tanah perbankan(land bangking);
9. ULR: reklasifikasi lahan perkotaan (urban land reclassification);
10. ULA:penguasaan lahan perkotaan (urban land annexation);
11. GR: tingkat pertumbuhan (growth rate);
12. LT: pemilikan tanah (land tenure);
13. GB: batas pertumbuhan (growth boundaries);
14. US: struktu kota (urban strukture);
15. cpt: cepat; kcl: kecil; ubc: under bounded city; td-mrt: tidak merata;
16. 0: tidak dianjurkan; 1: sedikit direkomendasikan; 2: cukup direkomendasikan; 3:sangat
direkomendasikan
74
Keterangan:
Indikator/Tingkat Penyimpangan
3 = Tinggi
2 = Sedang
1 = Rendah
Model :
Fungsi
Rendah Ruang/Rencana
Kurang
Sedang
Penggunaan
Cukup lahan/Eksisting
Baik
(Sujarto,1985:79).
H. Variable Penelitian
a. Jenis Kegiatan
2. Intensitas Lahan
e. Kepadatan bangunan
3. Teknis Bangunan
h. Tinggi Bangunan
I. Defenisi Operasional
Sumohardjo.
KDB dan KLB dapat merujuk pada aturan yang berlaku, dan
bangunan gedung.
jalan
a. LLZ: large lot zoning; teknk ini menekatan pada luasa persil
b. GR: growth rate; LT: land tenure; GB: growth boundaries; US:
urban strukture;
c. cpt: cepat; kcl: kecil; ubc: under bounded city; td-mrt: tidak
merata;
recomended; 3: strongly
besar.
peruntukannya.
80
BAB IV
Kota Makassar
berada pada bagian tengah pusat dan timur Kota, mencakup wilayah
dengan rincian meliputi aktifitas mal, rumah toko, rumah kantor dan pasar.
jalan sangat tinggi oleh aktifitas perdagangan dan jasa. Untuk jelasnya
berikut ini.
hingga pusat kota Makassar. Jalan ini adalah jalan nasional dengan total
3,7 km). Sempadan jalan yang ada saat ini merentang antara 22m hingga
24m dengan empat jalur. Dengan perkiraan volume lalu lintas 682.000-
padat.
makan sepanjang jalan ini tidak memiliki akses pemanfaatan lahan yang
Banyaknya ruko dan rukan saat ini menjadi wajah baru bagi
2011 dengan 407 unit dan tahun 2013 dengan 114 dengan jumlah
226 unit. Untuk lebih jelasnya lihat pada tabel 7 berikut ini;
intessitas tertinggi yaitu aktifitas rumah kantor dengan jumlah 226 unit
yang pada awalnya dari rumah toko menjadi rumah kantor, perubahan
tersebut juga terjadi sebagian rumah toko dan rumah kantor hanya
94
rukan.
300
250 255
243
226
200 196
173
150 152 Rumah Toko
Rumah Kantor (Rukan)
100
50 48 56
48
40
0
2009 2010 2011 2012 2013
114unit dan terendah pada tahun 2009 dengan 64 unit dengan aktifitas
perkembangan rumah toko pada tahun 2013 sebanyak 85 unit dan rumah
kantor sebanyak 29 unit. Untuk lebih jelasnya lihat pada tabel 8 berikut ini;
sebanyak 196 unit. Berikut ini gambran grafik perkembangan jumlah ruko
dan rukan.
90
85
80
75
70
60 58
50
46 Rumah Toko
40
35 Rumah Kantor
30 32
29 29
20 22 23
10
0
2009 2010 2011 2012 2013
toko dan rumah kantor masih di dominasi oleh rumah toko, seperti halnya
dengan Jl, Perintis Kemerdekaan status kepemilikan ruko dan rukan yang
masih tidak tetap atau sewa, yang masi dominan mengindikasikan aktifitas
sepanjang jalan
450
416 422
400 407
350
300
250
Jl. Perintis Kemerdekaan
200
Jl. Urip Sumohardjo
150
104 114
100 98
88 78 80
64
50
0
2009 2010 2011 2012 2013
Lanjutan Tabel.9
100
Militer 2
Perkantoran 1
Peribadatan 2
Km 8 – Km 6 Pendidikan 2
Rumah Kantor 16
Rumah Toko 20
Jasa Perangkutan 1
Perkantoran 17
Jalan Urip Pendidikan 3
Sumohardjo Perkuburan 4
Km 6 – Km 4
Peribadatan 3
Perdagangan 29
Jasa 2
Perkantoran 24
Pendidikan 2
Km 4 – Km 3 Peribadatan 1
Kesehatan 1
Perdagangan 22
Sumber: Hasil Survey
35
Jenis Aktifitas/Kegiatan
30
Jumlah (Unit) 29
25
24
22
20 20
17
15 16
12
10 11
8
7
5
4 4 4 4
333 3 33 3 3 3
2 2 2 2 2222 22 2 22 222 22 2 2
0 1 1 1 1 11 1 1 11 1 1 1 11
A B C D E F G A B C
memita
Keterangan:
18. LLZ: large lot zoning;
19. ETZ:zonasi ekstrateritorial (extra territoria zoning;
20. APFO: fasilitas umum yang yang tertata dan memadai (adeguately public facilities ordinances);
21. PUD;unit pembangunan yang direncanakan(planned unit development);
22. TDA; undang-dangan pengurangan dan penagguhan pajak (tax deferral and abatement laws);
102
Makassar
103
starategis wilayah.
4. Pemanfaatan Lahan
i. Jenis Kegiatan
c. Kepadatan bangunan
Perkantoran 1
Jasa 2
Km 8 -10 Peribadatan 1 10,18 0,10 10,25
Pendidikan 4
Perdagangan 12
Lanjutan Tabel. 11
Militer 2
Perkantoran 1
Peribadatan 2
Km 8-6 Pendidikan 2 8,73 0,067 11,53
Rumah Kantor 16
Rumah Toko 20
Jasa Perangkutan 1
Perkantoran 17
Jalan Urip Pendidikan 3
Sumohardjo Perkuburan 4
Km 6-4 4,67 0,036 15,64
Peribadatan 3
Perdagangan 29
Jasa 2
Perkantoran 24
Pendidikan 2
Km 4 -3 Peribadatan 1 6,24 0,04 8,23
Kesehatan 1
Perdagangan 22
Sumber : Hasil Analisis
Keterangan:
1. KDB : Koefisien Dasar Bangunan
2. KLB : Koefisien Lantai Bangunan
3. KB : Kepadatan Bangunan
Perkantoran 11
Militer 1
Km 13-15 Perdagangan 1 15 15 3
Jasa 2 Lantai
Industri 1
Peribadatan 2
Perkantoran 2
Militer 1
Perdagangan 7 3
Km 10-13 Jasa 3 15 15 Lantai
Pendidikan 3
Peribadatan 3
Kesehatan
Perkantoran 1
Jasa 2 3 -4
Km 8 -10 Peribadatan 1 15 15
Pendidikan 4 Lantai
Perdagangan 12
Militer 2
Perkantoran 1
Peribadatan 2 3–4
Km 8 –6 Pendidikan 2 15 8 Lantai
Rumah Kantor 16
Rumah Toko 20
Jasa Perangkutan 1
Perkantoran 17
Jalan Urip Pendidikan 3
Sumohardjo Perkuburan 4 3 - 18
Km 6 –4 15 8
Peribadatan 3 lantai
Perdagangan 29
Jasa 2
Perkantoran 24
Pendidikan 2 3 -10
Km 4 –3 Peribadatan 1 5 5 Lantai
Kesehatan 1
Perdagangan 22
Sumber: Hasil Survey
Keterangan:
1. GSB : Garis Sempadan Bangunan
2. GSJ : Garis Sempadan Jalan
3. TB : Tinggi Bangunan
Lanjutan Tabel 14
115
Keterangan:
Indikator/Tingkat Penyimpangan
3 = Tinggi
2 = Sedang
1 = Rendah
tata ruang
1) Pengawasan
117
pemberian ijin.
pemanfaatan ruang.
2) Penertiban
direncanakan.
yang berlaku
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
ini meliputi:
kategori sedang hal tersebut disebabkan adanya daya dorong kota dan
penertiban.
120
B. Saran
tata ruang.
rukan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar Dalam Angka Tahun 2012
http://dokter-kota.blogspot.com/2012/08/perubahan-pemanfaatan-
ruang.html/
http://inart.wordpress.com/2009/05/17/ruko-di-makassar-yang-kian-
menyesakkan/
122
http://bintangtenggara.multiply.com/journal/item/118/Peran-Ruko-dalam-
Sejarah-Kota?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem/
http://definisi-pengertian.blogsport.com/2010/10/pengertian-
pertumbuhan.html
http://antariksaarticle.blogspot.com/2007/08/dari-kota-indis-ke-kota-
ruko.html/
Mirsa, Rinaldi. 2011. Elemen Tata Ruang Kota. Graha Ilmu. Yokyakarta.
Rambey, Arbain. 2002. Dilema Bangunan Ruko, Antara Tidak Indah Dan
Masalah Kebutuhan. (Diakses pada tanggal 06 Januari 2008)
Peraturan/Regulasi
Pendidikan
- SD 1
- Sekolah Kehutanan 1
Perdagangan 3
Peribadatan 2
Industri 4
SPBU 2
Masjid 2
Pendidikan
Km 8 -10 - Akper 1
- SMK Darusalam 1
- SD 1
Gudang 2
Perdagangan 2
Militer
- Wirabuana 1
- SPN Batua 1
Perkantoran 1
Peribadatan
- Masjid 1
Km 8 –6 - Gereja Toraja 1
Pendidikan
- SD 1
- SMK Wirabuana 1
Rumah Kantor 16
Rumah Toko 20
Jasa Perangkutan 1
Perkantoran
- Kantor Gubernur 1
- BULOG 1
- Peralatan Kavaleri 1
- Kejari 1
- Perkantoran Fajar 1
Pendidikan
- UMI 1
- Universitas 45 1
- RS UMI 1
Km 6 –4 Perkuburan
- Taman Makam Pahlawan 2
Jl. Urip Sumohardjo - Pemakaman Umum 2
Peribadatan
- Mesjid Baiturahman 1
- Masjid Panaikang 1
- Masjid Agung 45 1
Perdagangan
- Pasar Panaikang 1
SPBU 2
Rumah Toko 28
Rumah Kantor 12
Perkantoran
- Kantor Lurah 1
- Kantor Gadis 1
- Dealer Mobil 2
- Kantor DPRD Propinsi 1
- Pengadilan Tinggi 1
- Kantor Deprt. Keuangan RI 1
Km 4 –3 Pendidikan
- Pasca UMI 1
- LP3I 1
Rumah Kantor 17
Rumah Toko 22
Peribadatan
- Masjid 1
Rumah Sakit Bros 1
Sumber: Kantor Dinas Tata Ruang dan Hasil Survey
125
Hidup 1
- Dinas
Kehutanan 1
- Diklat 1
Kehutanan 3
- Kantor Pos 2
Pendidikan 4
- SD
- Sekolah
Kehutanan
Perdagangan
Peribadatan
Industri
SPBU 2
Masjid 2
Pendidikan
Km 8 -10 - Akper 1 2,72 0,03 23,63
- SMK Darusalam 1
- SD 1
Gudang 2
Perdagangan 2
Militer
- Wirabuana 1
- SPN Batua 1
Perkantoran 1
Peribadatan
- Masjid 1
Km 8 –6 - Gereja Toraja 1 8,73 0,067 11,53
Pendidikan
- SD 1
- SMK Wirabuana 1
Rumah Kantor 15
Rumah Toko 20
Jasa Perangkutan 1
Perkantoran
- Kantor Gubernur
- BULOG
- Peralatan
Kavaleri
- Kejari 1
- Perkantoran 1
Jl. Urip Fajar 1
Sumohardjo Pendidikan 1
- UMI 1
- Universitas 45
- RS UMI 1
Perkuburan 1
- Taman Makam 1
Km 6 –4 - Pahlawan 4,67 0,036 15,64
- Pemakaman 2
Umum 2
Peribadatan 1
- Mesjid 1
Baiturahman 1
- Masjid
Panaikang 1
- Masjid Agung 45 2
Perdagangan 46
- Pasar 34
Panaikang
SPBU
Rumah Toko
Rumah Kantor
127
Perkantoran
- Kantor Lurah
- Kantor Gadis 1
- Dealer Mobil 1
Kantor DPRD 2
Prop 1
Pengadilan 1
Tinggi 1
Km 4 –3 Kantor 6,24 0,04 8,23
Keuangan RI 1
Pendidikan 1
- Pasca UMI 45
- LP3I 78
Rumah Kantor
Rumah Toko 1
Peribadatan 1
- Masjid
RS Awal Bross
Sumber: Kantor Dinas Tata Ruang dan Hasil Survey
- Kantor Migrasi 1
Peribadatan 2
Pergudangan 2
Perdagangan 2
Polda 1
Pendidikan 1
Perkantoran
- PT. Bumi Karsa 1
Km 13- - Dinas Perhubungan 1 15 15 3 Lantai
15 - PT.Kala Elektro 1
Industri 2
Jasa 2
Militer 1
Perdagangan 1
Perkantoran
- Perhubungan 1
- Angkasa Pura 1
- Dinas Pertanian 1
- Kantor pemasaran 1
- Kementerian 1
Lingkungan Hidup 1
Km 10- - Dinas Kehutanan 1 15 15 3-5 Lantai
13 - Diklat Kehutanan
- Kantor Pos 1
Pendidikan 1
- SD 1
- Sekolah Kehutanan 3
Perdagangan 2
Peribadatan 4
Industri
SPBU 2
Masjid 2
Pendidikan
Km 8 -10 - Akper 1 15 15 3 Lantai
- SMK Darusalam 1
- SD 1
Gudang 2
Perdagangan 2
Militer
- Wirabuana 1
- SPN Batua 1
Perkantoran 1
Peribadatan
- Masjid 1 3–4
Km 8 –6 - Gereja Toraja 1 15 8
Pendidikan Lantai
- SD 1
- SMK Wirabuana 1
Rumah Kantor 15
Rumah Toko 20
Jasa Perangkutan 1
Perkantoran
Jl. Urip - Kantor Gubernur 1
Sumohardjo - BULOG 1
- Peralatan Kavaleri 1
- Kejari 1
- Perkantoran Fajar 1
Pendidikan
- UMI 1
Km 6 –4 - Universitas 45 1 15 8 3 - 18
- RS UMI 1 lantai
Perkuburan
- Taman Makam 2
- Pahlawan 2
- Pemakaman Umum
Peribadatan 1
- Mesjid Baiturahman 1
- Masjid Panaikang 1
- Masjid Agung 45
129
Perdagangan 1
- Pasar Panaikang 2
SPBU 46
Rumah Toko 34
Rumah Kantor
Perkantoran
- Kantor Lurah 1
- Kantor Gadis 1
- Dealer Mobil 2
- Kantor DPRD Prop 1
- Pengadilan Tinggi 1
- Kantor Keuangan 1
Km 4 –3 RI 5 5 3 -10
Pendidikan 1 Lantai
- Pasca UMI 1
- LP3I 45
Rumah Kantor 78
Rumah Toko
Peribadatan 1
- Masjid 1
Rumah Sakit Bros
Sumber: Kantor Dinas Tata Ruang dan Hasil Survey
130
DOKUMENTASI HASIL SURVEY PERKEMBANGAN RUMAH TOKO DAN RUMAH KANTOR PADA SEPANJANG