KELOMPOK 1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
“Perancangan Rak Multifungsi Sebagai Solusi Hunian Minimalis “ dapat tersusun hingga
selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Dinding ruangan merupakan suatu tempat yang dapat kita eksplor lagi menjadi tempat yang
bernilai estetika dan bernilai fungsi. Dekorasi dinding ruangan yang bernilai fungsi yaitu
dekorasi yang dapat mempermudah dan memberikan efek manfaat terhadap kehidupan kita
seperti menyimpan barang dan lain sebagainya. Dekorasi dinding ruangan yang bernilai
estetika dapat diartikan sebagai dekorasi yang bernilai keindahan dimana dinding menjadi
tempat yang enak dipandang. Melihat bahwa diperlukannya rak untuk menyimpan buku
yang sangat banyak seperti buku pelajaran, tutorial, novel, ensiklopedia, biografi, teknologi,
sajarah, dan barang lain seperti alat rias, aksesoris, foto, dan sebagainya. Dengan begitu
kami memutuskan untuk membuat sebuah rak yang memiliki kedua nilai tersebut. Sebuah
rak yang multifungsi tetapi di desain dengan bentuk yang manarik dan warna yang indah
dan kami beri nama Rak Multifungsi.
Rak multifungsi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan hunian tinggal yang
luasnya terbatas, dalam hal ini biasanya mahasiswa merupakan target utama atau primary
market dari produk kami ini. Jumlah mahasiswa di universitas mulawarman yang mencapai
lebih dari 20.000 menjadi target pasar yang besar untuk produk Rak Multifungsi ini.
Mahasiswa yang notabene tinggal di kost maupun kontrakan berdasarkan survei, buku-
buku mereka masih diletakkan disembarang tempat. Dan tidak sedikit dari mereka tidak
menyusun buku-buku mereka dan berserakan dimana-mana diakrenakan tidak memiliki
rak. Sehingga semakin memperkuat keputusan kami untuk membuat Rak Multifungsi ini.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan perancangan produk rak multifungsi yaitu:
a. Merancang rak multifungsi yang dapat memenuhi kebutuhan penataan ruang manusia
modern dengan hunian minimalis
b. Menganalisa kebutuhaan dan keinginan konsumen terhadap rak multifungsi
c. Menerapkan atau merancang produk sesuai keinginan konsumen terhadap produk rak
multifungsi.
d. Avaluasi rancangan bentuk rak multifungsi dan membuat rancangan ulang terhadap
produk tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Peningkatan jumlah penduduk pada kota-kota besar, diikuti dengan pertumbuhan kawasan
industry berujung pada permasalahan keterbatasan lahan yang berdampak pula pada
keterbatasan wilayah perumahan. Alhasil, untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan
tempat tinggal, pembangunan hunian vertikal menjadi salah satu solusi untuk permasalahan
tersebut. Terdapat beberapa kategori hunian vertikal mulai dari rumah susun, indekos,
apartment, dan lain-lain, dan pada umumnya hunian vertikal menyediakan puluhan hingga
ratusan ruang.
Terdapat beberapa kategori hunian vertikal mulai dari rumah susun, indekos, apartment,
dan lain-lain, dan pada umumnya hunian vertikal menyediakan puluhan hingga ratusan
ruang untuk dihuni, sehingga dapat menampung banyak penghuni dalam lahan yang
terbatas. Namun, permasalahan belum selesai disana, dengan disediakannya puluhan hingga
ratusan ruang dalam lahan yang terbatas, tentu luas ruang yang disediakan juga sangat
terbatas. Meskipun pada apartment disediakan ruang dengan tipe tertentu dengan batas
ruang yang lebih luas, namun secara keseluruhan kondisi ruang hunian vertikal sempit dan
terbatas.
Sehubungan dengan permasalahan keterbatasan ruang, penghuni juga dituntut untuk cermat
dalam pemilihan perabot yang mengisi tempat tinggal mereka terkait dengan aktivitas apa
saja yang mereka lakukan di huniannya. Di sisi lain, beberapa hotel memberlakukan
ketentuan yang juga membatasi penghuni terhadap pengubahan fisik ruang. Terkait hal
tersebut, beberapa aktivitas vital yang dilakukan antara lain istirahat, mandi, bekerja, dan
memasak (pada hunian tertentu), dengan dilakukannya berbagai aktivitas pada ruang yang
terbatas, pemilihan perabot tentu harus mempertimbangkan fungsi dan dimensinya.
Melalui permasalahan diatas, perancangan diorientasikan pada fungsi perabot yang
mencakup kebutuhan utama yang meliputi fasilitas berbaring, fasilitas bekerja, dan wadah
penyimpanan. Dengan pertimbangan keterbatasan ruang gerak pengguna, perabot harus
mampu memenuhi aktivitas pengguna dari segi efektivitas fungsi dan efisiensi ruang. Pada
akhirnya solusi yang ingin dicapai adalah sebuah unit perabot yang mampu memenuhi
kebutuhan ketiga aktivitas yang sudah disebutkan.
Disamping itu pembuatan perabot diupayakan dapat membantu tenaga kerja lokal dalam
hal kolaborasi keahlian masing-masing tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan nilai
sosial dan ekonomi dari perabot. Kata minimalis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) yang mempunyai kata dasar-minimal berarti sedikit-dikitnya; sekurang-kurangnya.
Sehingga kesimpulannya, kemasan praktis perkakas minimalis adalah sebuah konsep dari
fungsi perabot yang mewadahi aktivitas primer penghuni yang dikemas dalam suatu
bentuk yang padat dan praktis.
Berdasarkan latar belakang dan konsep yang dipilih, maka pengaplikasiannya ke dalam
perancangan unit perabot multifungsi adalah sebagai berikut:
a. Bentuk
Bentuk yang akan diterapkan pada setiap alternatif menyesuaikan fungsi yang akan
diwadahi unit perabot multifungsi, namun secara garis besar akan menyerupai seputar
kubus, balok, maupun papan. Hal ini ditujukan agar penyimpanan perabot dapat
menyesuaikan dengan kondisi ruang yang ada pada umumnya.
b. Material
Pemilihan material merujuk pada dua opsi: Kayu dan Logam, yang kemudian
dispesifikasikan kembali menjadi: multipleks, kayu solid, dan besi/stainless.
c. Hardware
Beberapa sistem konstruksi menggunakan jenisjenis hardware yang telah tersedia,
seperti diantaranya adalah engsel piano, engsel kupu, engsel harmonika, pengait
magnet, slides, dan lainlain. Namun untuk menyesuaikan bentuk terhadap mekanisme
yang akan dirancang akan diperlukan beberapa pembuatan sistem konstruksi
tambahan.
d. Sistem
Pada perancangan unit perabot multifungsi, akan diterapkan beberapa alternatif sistem
multifungsi untuk kemudian dibandingkan keunggulannya dari segi efisiensi,
efektifitas, biaya produksi, dan bentuk visualnya.
e. Warna
Berkaitan dengan aspek visual, maka warna yang akan diterapkan pada unit perabot
multifungsi ini ditujukan agar dapat diterima oleh target pengguna yang telah
ditetapkan.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada fase proses pengembangan generik ini dibagi menjadi beberapa fase yaitu
perencanaan produk, pengembangan konsep, perancangan tingkatan, perancangan detail,
pengujian dan perbaikan, produksi awal, alternatif yang dapat diambil.
Rak yang biasanya hanya ditaruh di lantai dengan model memili laci yang bisa ditarik,
kami mengembangkan rak yang bisa ditempel di dinding tanpa menggunakan laci untuk
menyimpan barang atau aksesoris
Rak tempel ini menjadi alternative bagi pemilik rumah yang memiliki ruangan
minimalis atau pemilik ruangan yang ingin memaparkan barang barang atau koleksi
pribadinya. Jika produk ini kurang diminati pasar kami akan memodifikasi kembali
desain dari rak sesuai keinginan masyarakat jaman sekarang.
Untuk model awal dari rak tempel ini adalah berbentuk lingkaran dan memiliki sekat
atau pembatas untuk menaruh benda-benda. Dan untuk material rak ini adalah dari rotan,
kayu dan kawat.
Sebelum dijual, produk ini akan diuji coba terlebih dahulu dengan cara menguji
kekuatan rak tersebut jika ditaruh benda dengan maksimal 5kg. jika ternyata rak tidak
kuat menahan akan dilakukan perbaikan dan pembuatan ulang untuk menghasilkan rak
yang sesuai dengan perencanaan.
Alternative yang dapat diambil yaitu dengan mengganti segmen pasar yang akan dituju
dan merubah desain dari rak tempel ini.
Suatu kegiatan yang mempertimbangkan portfolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi
dapat mengikuti dan menentukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama periode
tertentu.
Semakin terbatasnya lahan yang dapat digunakan sebagai hunian tinggal, semakin terbatas
pula ruang yang dapat dimiliki oleh suatu tempat tinggal, maka ini dapat menjadi peluang
untuk produk kami yaitu rak multi fungsi yang dapat mengatasi masalah keterbatasan
ruang namun memiliki banyak barang untuk disimpan.
Produk kami merupakan produk rak multifungsi yang kami tujukan sebagai solusi
hunian minimalis, rak yang kami buat berdasarkan keinginan dan kebutuhan pelanggan,
dimana kebutuhan pelanggan akan produk rak multifungsi tersebut berbentuk bulat
dengan diameter lingkaran 100 cm. Warna yang diinginkan pelanggan pad arak
multifungsi tersebut adalah warna hitam sehingga kami memodifikasi keinginan
pelanggan tersebut sehingga untuk warna rak multifungsi yang kami buat adalah hita-
putih (yin dan yang).
Yang menjadi target utama atau pasar utama untuk rak multifungsi ini adalah kalangan
mahasiswa yang umumnya tinggal dikos sehingga ruangan yang dimiliki untuk
meletakan barang-barangnya terbatas, sehingga adanya rak multifungsi ini dapat
menjadi solusi untuk masalah tersebut. Karna penggunaan rak multifungsi ini adalah di
tempelkan pada dinding sehingga tidak memakan banyak ruang.
Pemenuhan perabot hunian dengan tipe minimalis merupakan konsep yang kami ambil,
sehingga target market kami berada di sekitarnya, dan yang menjadi secondary market
kami adalah keluarga yang tinggal dengan tipe hunian minimalis, baik itu rumah
maupun apartemen.
3.1.4.5 Stakeholders
Para stakeholders yang berperan dalam produk ini adalah pembeli dan pengguna juga
distributors dan resellers.
Pada tahap ini pihak produsen menetapkan standar mutu yang harus dimiliki oleh rak
multifungsi, setelah itu akan disebar kuisioner kepada konsumen untuk mengetahui
keinginan konsumen akan rak multifungsi.
Mencari tahu kebutuhan pelanggan atau konsumen akan rak multifungsi melalui kuisioner
yang di sebar untuk mengetahui spesifikasi produk akan dibuat.
Untuk mengetahui apa kebutuhan konsumen pada rak multifungsi, maka disebar lah
kuisioner kepada target pasar dimana target pasar kami adalah mahasiswa dan keluarga
dengan hunian minimalis yang memiliki rentan usia 17 tahun-40 tahun, terdapat 50
kuisioner yang kami sebar kepada terget pasar.
Sehingga dapat diketahui bahwa konsep rak multifungsi yang di buat oleh
perusahaan telah layak untuk dipasarkan karna sebagian besar konsep yang
dirancang telah sesuai dengan keinginan konsumen seperti: bentuk, ukuran, jumlah
tingkatan, penambahan lampu penerangan, dan bobot rak.
3.2.2.3 Susunan Kebutuhan Menjadi Hierarki
Merupakan terjemahan dari kebutuan pelanggan menjadi kebutuhan secara teknis dan
merupakan harapan dari tim pengembangan yang kemudian akan diperbarui agar konsisten
dengan batasan-batasan berdasarkan konsep produk yang dipilih oleh tim.
Dalam membuat target spesifikasi ada beberapa hal yang ditinjau yaitu:
a. Mempersiapkan daftar dan gambar metrik dan menggunakan metrik-metrik
kebutuhan, jika diperlukan,
b. Mengumpulkan informasi tentang pesaing,
c. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik,
dan
d. Merefleksikan hasil dan proses.
Daftar metrik ditentukan berdasarkan kebutuhan pelanggan dan deskripsi produk awal.
Suatu matriks need metrics dibuat untuk menunjukkan hubungan antara need dan metrics,
serta meyakinkan bahwa seluruh kebutuhan pelanggan telah dipertimbangkan dalam
pembuatan metrik.
Beberapa pertimbangan dalam menyusun metrik:
a. Metrik harus merupakan variabel terikat bukan variabel bebas, karena menunjukan
secara khusus performansi produk,
b. Metrik harus praktis, merupakan kelengkapan produk yang mudah dianalisa dan
diamati,
c. Beberapa needs tidak dapat diterjemahkan menjadi metrik yang kuantitatif,
d. Needs ini diulangi menjadi spesifikasi dengan catatan bahwa evaluasi dari metrik ini
bersifat subjektif, dan
e. Metrik sebaiknya mencakup kriteria yang umum sebagai perbandingan di pasaran.
3.4 QFD
Quality Function Deployment (QFD) merupakan suatu metodologi yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengantisipasi dan menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan
konsumen, serta menggabungkan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut dalam
produk dan jasa yang disediakan bagi konsumen.
Technical Correlations
Customer Needs
Technical Response
Planning
Matrix
Relationship
Technical Response
Priorities
Technical Competitive
Target Technical
Gambar QFD
3.4.1 Keuntungan Aplikasi QFD
Sales point pada produk rak multifungsi ini adalah penggunaan rak yang
biasanya memakan ruang namun pada produk kami rak ditempelkan pada
dinding sehingga tidak perlu memakan banyak ruang, desain rak yang
arsitektural serta penambahan lampu penerangan.
Yang merupakan prioritas teknis dari produk rak multi fungsi tersebut adalah
desain dari rak tersebut, Karena yang menjadi target pasar merupakan orang
yang bertempat tinggal dihunian minimalis maka biasanya sangat
memperhatikan desain dari suatu produk.
a) Konsep Furnitur
Konsep furnitur yang diterapkan pada furnitur adalah mengambil bentuk
minimalis yang menekankan pada aspek fungsional dengan. Pengunaan warna
yang diterapkan pada setiap furnitur yang dirancang disesuaikan dengan suasana
setiap ruang, dengan menggunakan warna netral serta warna yang bersifat
membangun suasana pada setiap ruang. Bahan material finishing secara
kesluruhan menggunakan HPL (High Preasure Laminating), dan penggunaan
bahan finishing kain fabrik yang diterapkan untuk furnitur sofa.
b) Konsep Penataan Ruang
Pada penataan ruang disesuaikan dengan aktivitas dan fasilitas yang dibutuhkan
setiap ruang yang ada di perumahan. Rak multi fungsi yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan rumah minimalis yang membutuhkan perabit yang tidak
memakan tempat dan dapat menonjolkan kesan luas. Dengan adanya rak furnitur
ini dapat digunakan untuk meletakan hiasan maupun buku-buku sehingga dapat
menghemat tempat didalam rumah dan menjadi hiasan dirumah.
Penyusunan konsep:
Dekomposisi merupakan segala sesuatu yang dianggap sebagai masalah oleh si perancang,
tetapi tetap mempertimbangkan kebutuhan responden sebagai kuncinya sehingga
dekomposisi ini diambil berdasarkan Key Customer Need. Black Box dekomposisi masalah
dapat dilihat pada :
Dibawah ini merupakan diagram dekomposisi untuk pembuatan produk rak multifungsi:
Pohon klasifikasi konsep, alat ini digunakan untuk membagi seluruh solusi-solusi yang
mungkin kedalam beberapa kelas yang terpisah, sehingga akan mempermudah
perbandingan
dan penghilangan alternatif solusi.
Lingkaran
Bentuk Rak Multifungsi
Kotak
Besar
Ukuran Rak Multi
fungsi Sedang
Kecil
Gold
Pastel
1
Jumlah Tingkatan
Rak Multifungsi
2
Berat
b. Seleksi Konsep
Memilih atau menyeleksi konsep merupakan suatu proses evaluasi terhadap beberapa
konsep yang ada yang berkenan dengan kriteria yang ditentukan dalam pemenuhan
kebutuhan konsumen. Dalam pemilihan ini dilakukan pembandingan terhadap kekuatan dan
kelemahan dari masing-masing konsep dan mengambil satu diantaranya yang dianggap
layak untuk dikembangkan lebih lanjut. Pemilihan konsep dilaksanakan tidak hanya selama
pengembangan konsep, tapi melalui proses perancangan dan pengembangan berikutnya.
Pemilihan konsep merupakan proses kelompok yang memudahkan pemilihan konsep dalam
pemenang, membantu membangun kesepakatan tim dan membuat catatan dalam proses
pengambilan keputusan.
Sehingga didapatkan bahwa konsep produk yang diinginkan konsumen dengan konsep
yang disusun oleh produsen telah sesuai dimana produk rak multifungsi yang
diinginkan konsumen adalah rak berbentuk lingkaran dengan 3 tingkatan dengan
penambahan lampu penerangan dan berwarna hitam,
Arsitektur produk merupakan penugasan elemen fungsional pada elemen fisik (building
block) dari produk tersebut. Elemen fungsional merupakan operasi individual dan suatu
transformasi yang memiliki kontribusi terhadap keseluruhan performansi produk. Elemen
fisik merupakan bagian dari produk, komponen, dan sub-assembly yang menjalankan
elemen fungsional. Arsitektur produk adalah skema di mana elemen-elemen fungsional
produk dibagi menjadi potongan (chunk) fisik dan dimana chunk berinteraksi. Chunk
adalah kesatuan dari elemen fisik produk (part, komponen, subrakitan) yang
mengimplementasikan fungsi produk.
Tujuan dari arsitektur produk menguraikan komponen fisik dasar dari produk, apa yang
harus dilakukan komponen tersebut dan seperti apa penghubung (interface) yang digunakan
untuk peralatan lainnya. Output dari arsitektur produk adalah perkiraan rancangan geometri
dari produk, penjelasan mengenai chunk-chunk utama, dokumentasi interaksi penting
antar chunk. Arsitektur produk ditetapkan pada tahap pengembangan konsep, secara
informal melalui sketsa, diagram-diagram fungsi dan prototipe awal dan pada tahap
perancangan tingkat sistem.
3.6.2 Skema Produk
Tingkatan untuk
meletakan benda
-------------------------
Rangka
--------------- Bagian utama
Lampu
Plitur penerangan
Kayu
memperindah
Komponen penyusun Rak
Membentuk
yin dan yang
memperindah
Keterangan :
: Material yang diperlukan
: Aliran tenaga dan energi
3.6.3 Spesifikasi Teknis Produk Rak Multifungsi:
a. Sebelum dilakukan redesain
1. Uraian Umum
a. Bentuk : Bulat
b. Diameter : 1 meter (100 cm)
c. Kedalaman : 25 cm
d. Allowance Produk : ± 3,33 cm
e. Tinggi Tingkatan
1) Tinggi Tingkat 1 : 30 cm
2) Tinggi Tingkat 2 : 30 cm
3) Tinggi Tingkat 3 : 30 cm
f. Warna : Hitam & Putih
g. Berat Produk :
h. Usia Pakai : ± 7 Tahun
2. Material
a. Komposisi Utama:
1) Bahan Utama : Rotan
2) Bahan Pelengkap : Kayu Triplek
3) Bahan Finishing : Plitur & Pernis
b. Komposisi Tambahan : Lampu 4 buah
c. Sumber Pasokan : Tropical Rain Forest
d. Untuk menempelkan rak pada dinding digunakan mur dan baut
Untuk mendapatkan sisi keergonomisan dari suatu produk, maka ukuran produk tersebut
harus memperhatikan ukuran bagian-bagian tubuh yang terlibat langsung dalam
penggunaan suatu produk. Maka dilakukan pengukuran antropometry untuk mengetahui
ukuran produk yang sesuai dengan ukuran konsumen yang dituju:
Dimensi ukuran yang digunakan yaitu :
1. Tinggi Bahu dalam posisi tegak
Alasan : Untuk dapat menentukan tinggi rak maksimal
5% Wanita = 62.2105 + 1.645 x 4.3407
= 69.3509515
= 70 cm
2. Tinggi Mata dalam posisi berdiri tegak
Alasan : Untuk menentukan tinggi pemasangan rak yang tepat
5% Wanita = 90.5 + 1.645 x 13.435
= 112.600575
= 113 cm
3. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai sampai
dengan telapak tangan yang terjangkau lurus keatas (vertical)
Alasan : Menentukan lebar kaki bagian depan untuk sepatu hingga cukup 3 pasang.
95% = 9.562 + 1.645 x 0.8559
= 10.9699555
= 11 cm
Untuk 3 pasang sepatu/6 biji sepatu = 11 x 6 = 66 cm
4. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak
Alasan : Menentukan lebar tangkai kaki untuk sepatu.
95% = 5.85714 + 1.645 x 0.7928
= 7.161296
= 7.2 cm
5. Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai ujung jari
tangan
Alasan : Menentukan ukuran panjang sepatu sehingga bisa mengukur berapa
kedalaman rak penyimpanan sepatunya.
95% = 25.104 + 1.645 x 1.7313
= 27.9519885
= 28 cm
Allowance : 28 + 2 = 30
6. Panjang siku yang diukur dari siku dengan ujung jari-jari dalam posisi siku tegak
lurus
Alasan : Menentukan tinggi sepatu dan menjadi tinggi dari bagian rak sepatu
sendiri.
95% = 7.668 + 1.645 x 1.1447
= 9.5510315
= 9.6 cm
Allowance : 9.6 + 8.4 = 18 cm
7. Panjang paha yang diukur dari pantat sampai dengan ujung lutut
Alasan : Menentukan lebar dari rak sepatu multifungsi ini.
95% = 45.5 + 1.645 x 1.9717
= 48.7434465 = 49 cm
Allowance : 49 + 1 = 50 cm
8. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak
Alasan : Menentukan lebar dari rak sepatu multifungsi ini.
95% = 45.5 + 1.645 x 1.9717
= 48.7434465 = 49 cm
Allowance : 49 + 1 = 50 cm
9. Tinggi lutut dalam posisi berdiri
Alasan : Menentukan lebar dari rak sepatu multifungsi ini.
95% = 45.5 + 1.645 x 1.9717
= 48.7434465 = 49 cm
Allowance : 49 + 1 = 50 cm
10. Lebar Telapak tangan
Alasan : Menentukan lebar dari rak sepatu multifungsi ini.
95% = 45.5 + 1.645 x 1.9717
= 48.7434465 = 49 cm
Allowance : 49 + 1 = 50 cm
a. Biaya pemasaran
1) Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku yang tertera dibawah ini adalah biaya untuk pembuatan 395
unit rak multifungsi.
Tripleks (ketebalan:4mm,122 × 124) = Rp. 5.500.000
Rotan = Rp. 6.000.000
Cat pernis kayu = Rp. 1.000.000
Lampu penerangan = Rp. 3.500.000
Mur/ baut = Rp. 4.000.000
= Rp. 20.000.000
2) Biaya Produksi
Biaya produksi ini memiliki beberapa unsur yaitu pekerja dan produksi
Biaya Tenaga Kerja = Rp 2.500.000,-
Biaya Desain = Rp 3.000.000,-
Biaya Mesin = Rp 5.000.000,- / 7 jam
Biaya Overhead = Rp 2.000.000,-
= RP 15.000.000,-
3) Biaya Transportasi
Pada biaya transportrasi ini masuk dalam biaya pengiriman bahan baku ke CV
SINAR BORNEO yaitu maupun biaya layanan distribusi produk ke konsumen
Biaya Transportasi = Rp 10.000.000,-
4) Biaya Promosi
Biaya ini termasuk dalam pengiklanan melalui media sosial dan kunjungan-
kunjungan
Biaya Bensin = Rp 200.000,-
Biaya brosur percetakan = Rp 500.000,-
Biaya Kuota = Rp 100.000,-
= Rp 800.000,-
5) Laba
Biaya Produksi = Rp 15.000.000,-
Biaya Bahan Baku = Rp 20.000.000,-
Biaya Transportasi = Rp 10.000.000,-
Biaya Promosi = Rp 800.000,-
= Rp 45.800.000,- x 25%
= Rp 11.450.000,-
Sehingga apabila dari 50 unit rak yang diproduksi terjual semua uang yang didapat
seharusnya adalah Rp 45.800.000 + Rp 11.450.000
= Rp 57.250.000
Maka harga per unit rak adalah:
57.250.000
¿
395
¿ Rp.145.000
6) Perhitungan Operasional
Bahan baku = Rp 20.000.000,-
Perawatan mesin = Rp 5.000.000,-
Listrik = Rp 300.000,-
= Rp 25.300.000,-
7) Perhitungan Keuntungan
Laba = Rp 11.450.000,-
Jasa produksi = Rp 15.000.000,-
= Rp 26.450.000,-
8) Harga pokok
Perhitungan Break Even Point (BEP)
Biaya tetap
BEP unit ¿
harga per unit - Biaya variabel perunit
Yang termasuk biaya tetap adalah biaya produksi, transportrasi, perawatan mesin
dan promosi. Sedangkan yag termasuk kedalam biaya variable adalah biayabahan
baku.
Rp.30.800.000
BEP unit ¿
Rp. 145.000 - Rp.51.393.000
Rp.30.800.000
¿
Rp. 145.000 - Rp.51.393.
= 33o unit
Biaya Tetap
BEP Rupiah ¿
kontribusi margin perunit/harga perunit
Kontribusi margin perunit = Selisih harg jual perunit dengan biaya variable
perunit
= Rp. 28.988
Rp . 20.000 .000
Biaya variable perunit =
395
=Rp. 50.633
Kontribusi margin perunit = Rp.145.000 – Rp. 50.633
= Rp. 94.637
Rp. 30.800 .000
BEP Rupiah =
Rp .94 .637 /Rp .145 .000
BEP Rupiah = Rp. 47.311.828
Harga penjualan rak adalah Rp. 145.000 perunit. Dimana akan mencapai break event point
pada penjualan 330 unit atau pada saat mendapat keuntungan kotor sebesar Rp. 47.311.828.
Namun terdapat kendala pada pembuatan rak multifungsi yang berbentuk lingkaran dengan
memiliki motif yin dan yang tersebut, yaitu terbatasnya sumberdaya manusia yang dapat
melakukan pengerjaan rak multifungsi tersebut, sehingga dilakukan redesain (desain ulang)
pada rancangan rak multifungsi namun tetap dengan memperhatikan hasil kuisioner yang
telah disebar kepada calon konsumen.
3.8 Redesain Produk
Kegiatan perencanaan dan perancangan kembali suatu perubahan terhadap produk sehingga
terjadi perubahan fisik tanpa merubah fungsinya melalui perluasan maupun pemindahan
lokasi.
Biasanya redesain dilakukan karena terdapat kendala pada rancangan produk awal atau
pada proses pembuatan produk tersebut.
Rancangan revisi produk : Dilakukan redesain terhadap produk rak multifungsi, bentuk rak
di redesain menjadi berbentu persegi atau kotak. Bahan baku
yang digunakan pada desain rak yang baru berasal dari kayu,
dimana kayu yang digunakan dalam pembuatan rak adalah
kayu…. Namun fungsi dari produk ini adalah sama yaitu
sebagai solusi tata ruang untuk hunian rumah minimalis.
Pada tahap pengujian, rak multifungsi berbentuk lingkaran terbukti kuat dalam menahan
beban sebesar 5 kg, namun dalam proses pembutanya ditemukan banyak kendala
terutama dalam hal desainya yang bias dibilang cukup rumit, keterbatasan sumber daya
manusia yang ada membuat dilakukanya perbaikan produk dalam hal desain produk.
Desain produk yang awalnya lingkaran dengan bahan baku rotan dan tripleks diganti
dengan desain yang berbentuk kotak dan berbahan baku PLY WOOD.
Gambaram Produk :
Perbedaan desain produk rak multifungsi awal dan setelah dilakukan redesaian terdapat
pada bentuk rak, warna rak, ruag pada rak, bahan baku rak dan ukuran rak yang terdapat
pada tabel dibawah ini:
Ruang untuk
meletakan benda
-------------------------
Rangka
--------------- Bagian utama
---------
Ditempel
Plitur pada
Kayu dinding
memperindah
Komponen penyusun Terdapat
sekat yg tidak
membentuk
ruang
memperindah
Keterangan :
: Material yang diperlukan
: Aliran tenaga dan energi
Desain rak multifungsi merupakan rak yang ditempel pada dinding berbentuk persegi yang
memiliki 3 ruang utama yang digunakan untuk meletakan barang, warna dari rak
multifungsi adalah hitam, dan bahan baku pembuatan rak multifungsi tersebut adalah PLY
WOOD. Dimana rak multifungsi tersebut di tempel pada dinding yang bermaksud untuk
menghemat ruang untuk meletakan barang, selain digunakan untuk meletakan brang
biasaya rak semacam ini digunakan sebagai pelengkap interior rumah sehingga dapat
dikatakan rak multifungsi. Untuk menempelkan rak tersebut pada dinding digunakan baut
dan mur.
Perhitungan Biaya Rak Multifungsi Setelah Redesain
a. Biaya pemasaran
1) Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku yang tertera dibawah ini adalah biaya untuk pembuatan 100 unit
rak multifungsi.
PLY WOOD (4mm, 122×124) = Rp. 15.000.000
Cat pernis kayu = Rp. 1.000.000
Mur/ baut = Rp. 4.000.000
= Rp. 20.000.000
2) Biaya Produksi
Biaya produksi ini memiliki beberapa unsur yaitu pekerja dan produksi
Biaya Tenaga Kerja = Rp 2.500.000,-
Biaya Desain = Rp 3.000.000,-
Biaya Mesin = Rp 5.000.000,- / 7 jam
Biaya Overhead = Rp 2.000.000,-
= RP 15.000.000,-
3) Biaya Transportasi
Pada biaya transportrasi ini masuk dalam biaya pengiriman bahan baku ke CV
SINAR BORNEO yaitu maupun biaya layanan distribusi produk ke konsumen
Biaya Transportasi = Rp 10.000.000,-
4) Biaya Promosi
Biaya ini termasuk dalam pengiklanan melalui media sosial dan kunjungan-
kunjungan
Biaya Bensin = Rp 200.000,-
Biaya brosur percetakan = Rp 500.000,-
Biaya Kuota = Rp 100.000,-
= Rp 800.000,-
5) Laba
Biaya Produksi = Rp 15.000.000,-
Biaya Bahan Baku = Rp 20.000.000,-
Biaya Transportasi = Rp 10.000.000,-
Biaya Promosi = Rp 800.000,-
= Rp 45.800.000,- x 25%
= Rp 11.450.000,-
6) Perhitungan Operasional
Bahan baku = Rp 20.000.000,-
Perawatan mesin = Rp 5.000.000,-
Listrik = Rp 300.000,-
= Rp 25.300.000,-
7) Perhitungan Keuntungan
Laba = Rp 11.450.000,-
Jasa produksi = Rp 15.000.000,-
= Rp 26.450.000,-
Biaya tetap
BEP unit ¿
harga per unit - Biaya variabel perunit
Yang termasuk biaya tetap adalah biaya produksi, transportrasi, perawatan mesin dan
promosi. Sedangkan yag termasuk kedalam biaya variable adalah biayabahan baku.
Rp.30.800.000
BEP unit ¿
Rp. 145.000 - Rp.51.393.000
Rp.30.800.000
¿
Rp. 145.000 - Rp.51.393.
= 33o unit
Biaya Tetap
BEP Rupiah ¿
kontribusi margin perunit/harga perunit
Kontribusi margin perunit = Selisih harg jual perunit dengan biaya variable perunit
= Rp. 28.988
Rp . 20.000 .000
Biaya variable perunit =
395
=Rp. 50.633
Kontribusi margin perunit = Rp.145.000 – Rp. 50.633
= Rp. 94.637
Rp. 30.800 .000
BEP Rupiah =
Rp .94 .637 /Rp .145 .000
BEP Rupiah = Rp. 47.311.828
Harga penjualan rak adalah Rp. 145.000 perunit. Dimana akan mencapai break event point
pada penjualan 330 unit atau pada saat mendapat keuntungan kotor sebesar Rp. 47.311.828.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam pembuatan rak multifungsi, desain awal yang dibuat dan hasil dari kuisioner
konsumen menginginkan produk yang berbentuk lingkaran. Namun pada
realisasinya pembuatan atau proses produksi rak multifungsi berbentuk lingkaran
banyak mengalami kendala, salah satunya adalah keterbatasan sumber daya manusia
dalam mengerjakan rancangan rak multifungsi berdesain yin dan yang, sehingga
dilakukan redesain terhadap bentuk rak multifungsi menjadi berbentuk persegi dan
warna yang diterapkan pada rak dirubah agar mendapat kesen lebih elegant. Namun
dilihat dari sisi harga tidak terjadi perubahan harga produksi maupun harga penjuaa
4.2 Saran
http://journal.ipb.ac.id/index.php/e-jaii/article/viewFile/6745/5219
http://xindustri.blogspot.co.id/2017/08/arsitektur-produk.html
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=85748&val=233&title=Shelf%20Applications%20in%20Storage
%20Container%20for%20Freshwater%20Prawn%20(Cherax
%20quadricarinatus)%20Transportation%20without%20Water%20Media
https://media.neliti.com/media/publications/134554-ID-rancang-bangun-alat-
penyusun-rak-penjemu.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/92829-ID-perancangan-mebel-
compact-multifungsi-un.pdf
LAMPIRAN
1. Kuisioner
a. Kuisioner Tertutup
A. DATA RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
B. PERTANYAAN
1. Menurut anda, apa bentuk rak multifungsi yang menarik untuk digunakan ?
Bulat Kotak
2. Menurut anda, berapa ukuran Rak Multifungsi yang sesuai untuk digunakan?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
3. Menurut anda, warna apa yang cocok untuk rak multifungsi agar dapat diletakkan
dimana saja?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
4. Menurut anda, hiasan seperti apa yang anda inginkan pada Rak Multifungsi?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
5. Menurut anda, berapa ukuran lubang yang sesuai untuk digunakan?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
6. Menurut anda, apa bahan yang cocok digunakam untuk rak multifungsi?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
7. Menurut anda, berapakah tingkatan rak multifungsi yang sesuai ?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
b. Kuisioner terbuka
A. DATA RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
B. PETUNJUK PENGERJAAN
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri anda, dengan cara
memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia. Pilihan
jawaban tersebut adalah:
5 : Sangat Baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Jawaban Responden
No Pertanyaan
5 4 3 2 1
1. Rak Multifungsi berbentuk bulat
Ukuran rak multifungsi yang sesuai untuk digunakan
2.
adalah diameter 100 cm
Besar (Diameter : 100 cm)
Sedang ( Diameter : 90 cm)
Kecil (Diameter : 80 cm)
Warna Rak Multifungsi yang cocok diletakkan
3.
dimana saja
4. Macam – Macam Rak Multifungsi:
Rak Multifungsi Tingkat 1
Rak Multifungsi Tingkat 2
Rak Multifungsi Tingkat 3
5. Bobot Rak Buku Ringan
6. Rak Multifungsi disertai gambar motif
7. Rak Lampu dilengkapi lampu penerangan
2. Kemasan