Anda di halaman 1dari 56

Perancangan Produk Rak Multifungsi

Sebagai Solusi Hunian Minimalis

KELOMPOK 1

WINDHA AYU SETIYOWATI 1609035009


JERIO MADRE 1609035025
SHINTA DEVI NURRUZKI 1609035026
FACHRI AAN SILALAHI 1609035028
ERIXSON RUMAHORBO 1609035040

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2018
KATA PENGANTAR

 
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
“Perancangan Rak Multifungsi Sebagai Solusi Hunian Minimalis “ dapat tersusun hingga
selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

 Samarinda, Mei 2018

                                                                                        Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dinding ruangan merupakan suatu tempat yang dapat kita eksplor lagi menjadi tempat yang
bernilai estetika dan bernilai fungsi. Dekorasi dinding ruangan yang bernilai fungsi yaitu
dekorasi yang dapat mempermudah dan memberikan efek manfaat terhadap kehidupan kita
seperti menyimpan barang dan lain sebagainya. Dekorasi dinding ruangan yang bernilai
estetika dapat diartikan sebagai dekorasi yang bernilai keindahan dimana dinding menjadi
tempat yang enak dipandang. Melihat bahwa diperlukannya rak untuk menyimpan buku
yang sangat banyak seperti buku pelajaran, tutorial, novel, ensiklopedia, biografi, teknologi,
sajarah, dan barang lain seperti alat rias, aksesoris, foto, dan sebagainya. Dengan begitu
kami memutuskan untuk membuat sebuah rak yang memiliki kedua nilai tersebut. Sebuah
rak yang multifungsi tetapi di desain dengan bentuk yang manarik dan warna yang indah
dan kami beri nama Rak Multifungsi.

Untuk membuat rak multifungsi tersebut selain keterampilan diperlukan pemahaman


mengenai keinginan pasar terhadap bentuk dan warna yang paling banyak diminati. Selain
itu, produk ini berbahan dasar dari bahan-bahan yang mudah ditemukan dan apabila harus
membeli tidak akan mengeluarkan biaya yang banyak.

Rak multifungsi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan hunian tinggal yang
luasnya terbatas, dalam hal ini biasanya mahasiswa merupakan target utama atau primary
market dari produk kami ini. Jumlah mahasiswa di universitas mulawarman yang mencapai
lebih dari 20.000 menjadi target pasar yang besar untuk produk Rak Multifungsi ini.
Mahasiswa yang notabene tinggal di kost maupun kontrakan berdasarkan survei, buku-
buku mereka masih diletakkan disembarang tempat. Dan tidak sedikit dari mereka tidak
menyusun buku-buku mereka dan berserakan dimana-mana diakrenakan tidak memiliki
rak. Sehingga semakin memperkuat keputusan kami untuk membuat Rak Multifungsi ini.

1.2 Perumusan Masalah


Rumusan masalah pada perancangan produk rak multifungsi yaitu:
a. Bagaimana membuat Rak Multifungsi menggunakan barang-barang dari tropical rain
forest sesuai dengan visi Universitas Mulawarman dan harga yang ekonomis ?
b. Apa saja variable yang harus ada pada rak multifungsi sesuai yang diinginkan
konsumen?
c. Bagaimana menyesuaikan konsep perancangan yang telah disusun produsen dengan
apa yang diinginkan konsumen?
d. Bagaimana mengevaluasi suatu produk yang telah dirancang dan membuat rancangan
ulang atas produk tersebut?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan perancangan produk rak multifungsi yaitu:
a. Merancang rak multifungsi yang dapat memenuhi kebutuhan penataan ruang manusia
modern dengan hunian minimalis
b. Menganalisa kebutuhaan dan keinginan konsumen terhadap rak multifungsi
c. Menerapkan atau merancang produk sesuai keinginan konsumen terhadap produk rak
multifungsi.
d. Avaluasi rancangan bentuk rak multifungsi dan membuat rancangan ulang terhadap
produk tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Peningkatan jumlah penduduk pada kota-kota besar, diikuti dengan pertumbuhan kawasan
industry berujung pada permasalahan keterbatasan lahan yang berdampak pula pada
keterbatasan wilayah perumahan. Alhasil, untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan
tempat tinggal, pembangunan hunian vertikal menjadi salah satu solusi untuk permasalahan
tersebut. Terdapat beberapa kategori hunian vertikal mulai dari rumah susun, indekos,
apartment, dan lain-lain, dan pada umumnya hunian vertikal menyediakan puluhan hingga
ratusan ruang.

Terdapat beberapa kategori hunian vertikal mulai dari rumah susun, indekos, apartment,
dan lain-lain, dan pada umumnya hunian vertikal menyediakan puluhan hingga ratusan
ruang untuk dihuni, sehingga dapat menampung banyak penghuni dalam lahan yang
terbatas. Namun, permasalahan belum selesai disana, dengan disediakannya puluhan hingga
ratusan ruang dalam lahan yang terbatas, tentu luas ruang yang disediakan juga sangat
terbatas. Meskipun pada apartment disediakan ruang dengan tipe tertentu dengan batas
ruang yang lebih luas, namun secara keseluruhan kondisi ruang hunian vertikal sempit dan
terbatas.

Sehubungan dengan permasalahan keterbatasan ruang, penghuni juga dituntut untuk cermat
dalam pemilihan perabot yang mengisi tempat tinggal mereka terkait dengan aktivitas apa
saja yang mereka lakukan di huniannya. Di sisi lain, beberapa hotel memberlakukan
ketentuan yang juga membatasi penghuni terhadap pengubahan fisik ruang. Terkait hal
tersebut, beberapa aktivitas vital yang dilakukan antara lain istirahat, mandi, bekerja, dan
memasak (pada hunian tertentu), dengan dilakukannya berbagai aktivitas pada ruang yang
terbatas, pemilihan perabot tentu harus mempertimbangkan fungsi dan dimensinya.
Melalui permasalahan diatas, perancangan diorientasikan pada fungsi perabot yang
mencakup kebutuhan utama yang meliputi fasilitas berbaring, fasilitas bekerja, dan wadah
penyimpanan. Dengan pertimbangan keterbatasan ruang gerak pengguna, perabot harus
mampu memenuhi aktivitas pengguna dari segi efektivitas fungsi dan efisiensi ruang. Pada
akhirnya solusi yang ingin dicapai adalah sebuah unit perabot yang mampu memenuhi
kebutuhan ketiga aktivitas yang sudah disebutkan.

Tahapan dari Metode Perancangan diatas terdiri dari langkah-langkah berikut:


a. Empathize merupakan langkah penemuan latar belakang masalah dengan
mengobservasi keadaan di masyarakat. Menemukan fakta-fakta baik yang positif
maupun negatif sebagai dasar dari penemuan masalah.
b. Define
menentukan apa yang akan dibuat berdasarkan hasil temuan-temuan observasi
sebelumnya. Setelah menentukan produk akhir perancangan, mencari datadata yang
mendukung perancangan tersebut. Data yang diperlukan dikelompokanmenjadi
beberapa bagian menurut sumber data dan proses pengumpulan data, diantaranya:
1) Data lapangan, merupakan data hasil survey baik hasil dari wawancara, angket,
meupun pengamatan langsung, diantaranya berupa kebutuhan aktivitas,
kebutuhan ruang dan perabot, karakter, dan sistem perabot.
2) Data pembanding, yang diperoleh dari hasil survey tentang objek sejenis yang
memiliki fungsi dan karakter serupa, yang diperoleh dari pengamatan langsung,
literatur, dan internet.
3) Data literatur, merupakan data yang mendukung proses perancangan objek dan
kebutuhannya, teori, jurnal, pendapat para ahli di bidangnya, serta contoh-contoh
objek yang dapat menjadi acuan dan inspirasi bagi perancang dalam proses
perancangannya.
Data yang diperoleh tersebut diolah dengan metode kualitatif. Hasil sintesa kemudian
menjadi dasar dari konsep awal objek perancangan.
c. Ideate
Menemukan konsep awal mengenai objek yang di rancang berdasarkan kebutuhan dan
batasan yang ada. Mencari ide dengan yang mungkin diwujudkan. Diskusi dengan
dosen pembimbing dan klien hingga memperoleh desain final.
d. Prototype mewujudkan salah satu hasil desain yang dirasa paling tepat dalam skala
1:1. Dari prototype tersebut perancang akan dapat merasakan ruang yang terbentuk
dan kemudian menjadi evaluasi.

Prinsip-prinsip perancangan produk:


a. Ruang Sempit/Terbatas
Prinsip apartment adalah lahan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk tempat tinggal
bagi banyak orang karena bangunan dikembangkan secara vertikal. Kebutuhan area
yang tidak luas membuat apartment sangat cocok dibangun di tengah kota.
b. Standarisasi Rancangan
Mengutip dari Karya Tulis Julius Panero & Martin Zelnik tentang Dimensi Manusia
dan Ruang Interior, ergonomi/standarisasi desain adalah penyesuaian bentuk (ukuran
dan kualitas), dengan pedoman standar yang ditetapkan, pembakuan.
c. Perabot
Kata 'furniture' berasal dari bahasa lain mobile yang berarti movable, dalam bahasa
Perancis, mebel disebut 'fournir', yang berarti to furnish sehingga diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan istilah furniture. Kata 'mebel' berasal dari bahasa
Perancis yaitu 'meubel', atau dalam istilah bahasa Jerman yaitu 'mobel'. Mebel
digunakan sebagai alat untuk mendukung tubuh manusia, menyimpan atau
menampilkan (display) barang, dan membagi ruangan (partisi). Mebel dikategorikan
sesuai dengan kegunaan sosial, yaitu healthcare, hospitality, kantor, rekreasi, agama,
hunian, toko, dan penyimpanan. Secara keseluruhan, mebel berbentuk freestanding
atau bersifat 'yang dapat dipindahkan', namun ada pula jenis mebel yang built-in (tidak
dapat dipindahkan), biasanya dipasang pada dinding, lantai, atau ceiling. Mebel
berfungsi untuk mendukung aktivitas hidup manusia, mulai dari duduk, tidur, bekerja,
makan, bermain, dan sebagainya. Selain itu, mebel berfungsi pula memberikan
kenyamanan dan keindahan bagi para pemakainya.
d. Warna
Warna memiliki 5 fungsi yang berbeda, yaitu:
1) Warna sebagai compositional element, membentuk ruang.
Elemen pembentuk ruang mencakup warna, pencahayaan, dan material. Beberapa
warna dapat dikomposisikan untuk menyatukan ruang interior. Warna juga dapat
dikomposisikan untuk menyatukan ruang interior. Warna juga menciptakan focal
point dan dapat mengkamuflasekan area. Kunci dalam komposisi warna adalah
kompleksitas, keseimbangan, kontras, hubungan, interaksi, dan integrase.
2) Warna sebacai communication, menciptakan makna.
Manusia berkomunikasi dengan menafsirkan arti warna. Warna yang ekspresif dan
dapat menjadi simbol. Kunci warna sebagai alat komunikasi adalah identitas,
konsep,
suasana, waktu, dan ruang.
3) Warna sebagai preference, merefleksikan individualistis atau tren pasar.
Hal ini mempengaruhi proses desain, karena antara desainer dank lien memiliki
warna favorit yang berbeda Kesenangan seseorang akan warna juga dapat
dipengaruhi oleh tren pasar saat ini. Kunci warna sebagai tren pasar adalah warna
khas, identitas diri, dan warna pasar.
4) Warna sebagai response, membangkitkan emosi dan respon.
Warna mempengaruhi berbagai macam emosi manusia. Hubungan keduannya
nyata, namun tidak dapat sepenuhnya dipahami. Kunci warna sebagai pembangkit
emosi dan respon yaitu tentang psikologi, respon perilaku termasuk di dalamnya
orientasi spasial dan kinerjanya.
5) Warna sebagai pragmatics, merespon sekitar.
Warna dalam desain juga merefleksikan realita. Kondisi yang ada juga
mempengaruhi pemilihan warna. Biasanya pemilihan warna tergantung pada
keadaan material yang digunakan, kemudian warna yang alin mengikuti supaya
sesuai. Kunci warna sebagai respon lingkungan adalah sumbernya, kondisi,
perawatan, dan faktor ketahanan.
e. Pemilihan Material
Salah satu alat yang sangat membantu dalam menentukan dampak sebuah materuil atau
produk pada lingkungan adalah life cycle assessment – LCA. Apabila hasil suatu
analisa terhadap suatu material atau produk sepanjang masa pakainya berakhir pada
pembuangan sampah, hal ini disebut “cradle to cradle” yang menyatakan perusakan
pada lingkungan global, sedangkan apabila masa pakai suatu material atau produk
tidak berakhir pada pembuangan sampah, namun melalui sebuah proses daur ulang dan
dapat menjadi sumber produk yang baru, hal tersebut disebut “cradle to cradle” yang
menunjukkan bahwa material tersebut ramah lingkungan. Dengan menggunakan
metode LCA seluruh siklus material mulai dari proses pemilihan bahan hingga sistem
pembuangan harus dijaikan pertimbangan untuk menentukan apakah material tersebut
dapat dikatakan sebagai material ekologis.

Latar Belakang Pemilihan Konsep


Perabot yang akan dirancang ditujukan bagi para penghuni ruang hunian terbatas, sehingga
adapun konsep yang mendasari perancangan perabot multifungsi ini diantaranya adalah:
a. Memenuhi kebutuhan aktivitas penghuni secara optimal
b. Memberikan kemudahan dalam penggunaan perabot multifungsi
c. Memberikan kemudahan dalam pengemasan perabot multifungsi
d. Memberikan kemudahan dalam pemindahan perabot multifungsi
e. Menyesuaikan bentuk dengan fungsi agar mudah
f. Diterjemahkan pengguna

Disamping itu pembuatan perabot diupayakan dapat membantu tenaga kerja lokal dalam
hal kolaborasi keahlian masing-masing tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan nilai
sosial dan ekonomi dari perabot. Kata minimalis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) yang mempunyai kata dasar-minimal berarti sedikit-dikitnya; sekurang-kurangnya.
Sehingga kesimpulannya, kemasan praktis perkakas minimalis adalah sebuah konsep dari
fungsi perabot yang mewadahi aktivitas primer penghuni yang dikemas dalam suatu
bentuk yang padat dan praktis.
Berdasarkan latar belakang dan konsep yang dipilih, maka pengaplikasiannya ke dalam
perancangan unit perabot multifungsi adalah sebagai berikut:
a. Bentuk
Bentuk yang akan diterapkan pada setiap alternatif menyesuaikan fungsi yang akan
diwadahi unit perabot multifungsi, namun secara garis besar akan menyerupai seputar
kubus, balok, maupun papan. Hal ini ditujukan agar penyimpanan perabot dapat
menyesuaikan dengan kondisi ruang yang ada pada umumnya.
b. Material
Pemilihan material merujuk pada dua opsi: Kayu dan Logam, yang kemudian
dispesifikasikan kembali menjadi: multipleks, kayu solid, dan besi/stainless.
c. Hardware
Beberapa sistem konstruksi menggunakan jenisjenis hardware yang telah tersedia,
seperti diantaranya adalah engsel piano, engsel kupu, engsel harmonika, pengait
magnet, slides, dan lainlain. Namun untuk menyesuaikan bentuk terhadap mekanisme
yang akan dirancang akan diperlukan beberapa pembuatan sistem konstruksi
tambahan.
d. Sistem
Pada perancangan unit perabot multifungsi, akan diterapkan beberapa alternatif sistem
multifungsi untuk kemudian dibandingkan keunggulannya dari segi efisiensi,
efektifitas, biaya produksi, dan bentuk visualnya.
e. Warna
Berkaitan dengan aspek visual, maka warna yang akan diterapkan pada unit perabot
multifungsi ini ditujukan agar dapat diterima oleh target pengguna yang telah
ditetapkan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 TAHAPAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

Pada tahapan perencanaan dan pengembangan produk terdapat beberapa tahapan


mulai dari fase proses pengembangan generik, perencanaan produk, identifikasi
peluang, mission statement.

3.1.1 Fase Proses Pengembangan Generik

Pada fase proses pengembangan generik ini dibagi menjadi beberapa fase yaitu
perencanaan produk, pengembangan konsep, perancangan tingkatan, perancangan detail,
pengujian dan perbaikan, produksi awal, alternatif yang dapat diambil.

3.1.1.1 Perencanaan produk

Perencanaan produk adalah suatu kegiatan yang mempertimbangkan portfolio suatu


proyek, sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menentukan bagian apa dari
proyek yang akan diikuti selama periode tertentu.
Rancangan produk awal : Bentuk produk yang kami rancang awalnya berbentuk bulat
dengan penggunaan bahan baku rotan dan tripleks. Dimana
produk yang kami gagas adalah sbuah produk rak
multifungsi yang dapat dijadikan sebagai solusi penataan
tata ruang hunian minimalis.
3.1.1.2 Pengembangan konsep

Rak yang biasanya hanya ditaruh di lantai dengan model memili laci yang bisa ditarik,
kami mengembangkan rak yang bisa ditempel di dinding tanpa menggunakan laci untuk
menyimpan barang atau aksesoris

3.1.1.3 Perancangan tingkatan

Rak tempel ini menjadi alternative bagi pemilik rumah yang memiliki ruangan
minimalis atau pemilik ruangan yang ingin memaparkan barang barang atau koleksi
pribadinya. Jika produk ini kurang diminati pasar kami akan memodifikasi kembali
desain dari rak sesuai keinginan masyarakat jaman sekarang.

3.1.1.4 Perancangan detail

Untuk model awal dari rak tempel ini adalah berbentuk lingkaran dan memiliki sekat
atau pembatas untuk menaruh benda-benda. Dan untuk material rak ini adalah dari rotan,
kayu dan kawat.

3.1.1.5 Pengujian dan perbaikan

Sebelum dijual, produk ini akan diuji coba terlebih dahulu dengan cara menguji
kekuatan rak tersebut jika ditaruh benda dengan maksimal 5kg. jika ternyata rak tidak
kuat menahan akan dilakukan perbaikan dan pembuatan ulang untuk menghasilkan rak
yang sesuai dengan perencanaan.

3.1.1.6 Produksi awal


Pada produksi awal jika rak yang telah diuji sesuai dengan perencanaan akan diproduksi
dengan jumlah besar dan akan siap dijual ke pasaran luas.
3.1.1.7 Alternatif yang dapat diambil

Alternative yang dapat diambil yaitu dengan mengganti segmen pasar yang akan dituju
dan merubah desain dari rak tempel ini.

3.1.2 PERENCANAAN PRODUK

Suatu kegiatan yang mempertimbangkan portfolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi
dapat mengikuti dan menentukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama periode
tertentu.

3.1.2.1 Tipe Proyek Perancangan dan Pengembangan Produk

Pada produk kamu ini kami menerapkan Incremental Improvements to Existing


Products, yaitu melibatkan penambahan atau memodifikasi beberapa detail dari produk
yang telah ada dalam rangka menjaga produk yang kompetitif.

3.1.3 Identifikasi peluang

Semakin terbatasnya lahan yang dapat digunakan sebagai hunian tinggal, semakin terbatas
pula ruang yang dapat dimiliki oleh suatu tempat tinggal, maka ini dapat menjadi peluang
untuk produk kami yaitu rak multi fungsi yang dapat mengatasi masalah keterbatasan
ruang namun memiliki banyak barang untuk disimpan.

3.1.4 Mission Statement


Mission statement memuat gambaran tentang produk dan target yang menjadi tujuan
terciptanya produk serta kendala-kendala yang ada pada pembuatan produk dan pihak-
pihak yang berkepentingan dengan adanya rak multifungsi tersebut.

3.1.4.1 Gambaran Produk

Produk kami merupakan produk rak multifungsi yang kami tujukan sebagai solusi
hunian minimalis, rak yang kami buat berdasarkan keinginan dan kebutuhan pelanggan,
dimana kebutuhan pelanggan akan produk rak multifungsi tersebut berbentuk bulat
dengan diameter lingkaran 100 cm. Warna yang diinginkan pelanggan pad arak
multifungsi tersebut adalah warna hitam sehingga kami memodifikasi keinginan
pelanggan tersebut sehingga untuk warna rak multifungsi yang kami buat adalah hita-
putih (yin dan yang).

3.1.4.2 Primary Market

Yang menjadi target utama atau pasar utama untuk rak multifungsi ini adalah kalangan
mahasiswa yang umumnya tinggal dikos sehingga ruangan yang dimiliki untuk
meletakan barang-barangnya terbatas, sehingga adanya rak multifungsi ini dapat
menjadi solusi untuk masalah tersebut. Karna penggunaan rak multifungsi ini adalah di
tempelkan pada dinding sehingga tidak memakan banyak ruang.

3.1.4.3 Secondary Market

Pemenuhan perabot hunian dengan tipe minimalis merupakan konsep yang kami ambil,
sehingga target market kami berada di sekitarnya, dan yang menjadi secondary market
kami adalah keluarga yang tinggal dengan tipe hunian minimalis, baik itu rumah
maupun apartemen.

3.1.4.4 Asumsi-asumsi (kendala perancangan produk)


Asumsi-asumsi dari produk ini adalah suatu inovasi baru pada produk rak multifungsi
yang belum dikenal masyarakat secara luas.

3.1.4.5 Stakeholders

Para stakeholders yang berperan dalam produk ini adalah pembeli dan pengguna juga
distributors dan resellers.

3.2 Tahap pengembangan konsep

Mengembangkan konsep rak multifungsi yang akan di produksi dengan membandingkan


standar yang telah ditetapkan oleh produsen dengan apa yang diinginkan oleh konsumen.

3.2.1 Mission Statement

Pada tahap ini pihak produsen menetapkan standar mutu yang harus dimiliki oleh rak
multifungsi, setelah itu akan disebar kuisioner kepada konsumen untuk mengetahui
keinginan konsumen akan rak multifungsi.

3.2.2 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Mencari tahu kebutuhan pelanggan atau konsumen akan rak multifungsi melalui kuisioner
yang di sebar untuk mengetahui spesifikasi produk akan dibuat.

3.2.2.1 Mengumpulkan Data Mentah Dari Konsumen

Untuk mengetahui apa kebutuhan konsumen pada rak multifungsi, maka disebar lah
kuisioner kepada target pasar dimana target pasar kami adalah mahasiswa dan keluarga
dengan hunian minimalis yang memiliki rentan usia 17 tahun-40 tahun, terdapat 50
kuisioner yang kami sebar kepada terget pasar.

3.2.2.2 Interpretasi Kebutuhan Pelanggan

Menerjemahkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan lewat statement


mereka pada kuisioner, sehingga produsen dapat memenuhi kebutuhan akan produk
rak multifungsi sesuai kebutuhan konsumen.

Customer Statement Customer Need


Saya ingin rak multifungsi berbentuk
Rak multifungsi berbentuk bulat
bulat
Saya ingin rak multifungsi bertingkat 3 Rak multifungsi bertingkat 3
Saya ingin rak multifungsi berukuran Rak multifungsi berukuran diameter
diameter 100 cm 100cm
Saya ingin rak multifungsi berdesain Rak multifungsi memiliki motif
dengan adanya motif
Saya ingin rak multifungsi dilengkapi Rak multifungsi dilengkapi dengan
dengan lampu lampu tumblr
Saya ingin rak multifungsi yang tidak Rak multifngsi yang mudah dibersihkan
mudah kotor
Saya ingin rak multifungsi berkualitas Rak multifungsi berkualitas dan dari
dan dari bahan yang bagus bahan yang bagus.
Saya ingin rak multifungsi yang awet Rak multifungsi memiliki daya tahan
yang lama
Saya suka rak multifungsi yang Rak multifungsi dengan harga terjangkau
harganya relatif murah

Berdasarkan kuisioner didapatlah presentasi keinginan pelanggan pada setiap


aspek yang dijadikan acuan oleh perusahaan, dibawah ini merupakan grafik pie
chart tentang keinginan konsumen akan asepek aspek tersebut.
a. Bentuk rak multifungsi
Berdasarkan kuisioner yang disebar yang bertujuan untuk mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan akan bentuk rak multifungsi, maka didapatkan brntuk
bulat merupakan bentuk rak multifungsi yang diinginkan oleh konsumen.

Gambar 3.1 Bentuk rak yang diinginkan pelanggan

b. Ukuran diameter rak multifungsi


Berdasarkan kuisioner yang disebar maka didapatkan bahwa rak
multifungsi yang diinginkan konsumen dengan bentuk bulat dan
memiliki diameter lingkaran 100 cm.

Gambar 3.2 Ukuran rak yang diinginkan pelanggan

c. Banyak tingkatan pada rak multifungsi


Sesuai dengan kebutuhan akan tingkatan pada rak multifungsi yang
diinginkan pelangggan, maka jumlah tingkatan rak yang akan
dibuat sebanyak 3 tingkatan.
Gambar 3.3 Jumlah tingkatan rak yang diinginkan pelanggan

d. Rak multifungsi yang diinginkan konsumen (dengan motif atau


tidak)
Berdasarkan kuisioner maka didapatkan bahwa konsumen rak
multifungsi ini menginginkan rak multifungsi yang disertai motif.

Gambar 3.4 Keinginan pelanggan akan motif

e. Warna untuk rak multifungsi


Warna yang diinginkan untuk rak multifungsi ini adalah warna
hitam.
Gambar 3.5 Warna rak yang diinginkan pelanggan

f. Penambahan Lampu penerangan pada rak multifungsi


Berdasarkan hasil kuisioner maka diketahui bahwa pelanggan
menginginkan penambahan aksen lampu penerangan pada rak
multifngsi.

Gambar 3.6 Penambahan Lampu penerangan

Sehingga dapat diketahui bahwa konsep rak multifungsi yang di buat oleh
perusahaan telah layak untuk dipasarkan karna sebagian besar konsep yang
dirancang telah sesuai dengan keinginan konsumen seperti: bentuk, ukuran, jumlah
tingkatan, penambahan lampu penerangan, dan bobot rak.
3.2.2.3 Susunan Kebutuhan Menjadi Hierarki

Menyusun atau mengurutkan kebutuhan pelanggan/yang diharapkan ada


oleh pelanggan dari produk rak multifungsi tersebut.

Kebutuhan Primer Kebutuhan Sekunder


Kemudahan dalam perawatan Rak multifungsi yang mudah dibersihkan
Daya tahan Rak multifungsi memiliki daya tahan yang lama
Rak multifungsi memiliki kualitas kekuatan baik
Harga terjangkau Rak multifungsi dengan harga terjangkau
Desain rancangan Rak multifungsi dilengkapi dengan lampu penerangan
Rak multifungsi berbentuk bulat
Rak multifungsi bertingkat 3
Rak multifungsi berdiatemer 100cm
Rak multifungsi memiliki motif

3.2.2.4 Tingkat Kepentingan Relatif dari Masing-Masing Atribut

No Produk Kebutuhan Kepentingan


1 Rak multifungsi Rak multifungsi yang mudah dibersihkan 5
2 Rak multifungsi Rak multifungsi memiliki daya tahan lama 5
3 Rak multifungsi Rak multifungsi memiliki kualitas kekuatan baik 5
4 Rak multifungsi Rak multifungsi dengan harga terjangkau 4
Rak multifungsi dilengkapi dengan lampu 3
5 Rak multifungsi
penerangan
6 Rak multifungsi Rak multifungsi berbentuk bulat 4
7 Rak multifungsi Rak multifungsi bertingkat 3 4
8 Rak multifungsi Rak multifungsi berdiatemer 100cm 3
9 Rak multifungsi Rak multifungsi memiliki motif 4

3.2.2.5 Skala Likert

Atribut / kebutuhan Skala likert Tingkap kepentingan


konsumen STB TB C B SB Rata-rata skala
Berbentuk bulat 0 10 16 15 9 3,2 C
Berukuran besar ( 100 cm) 0 11 17 11 11 3,1 C
Rak multifungsi tingkat 3 8 10 15 17 0 2,8 B
Rak buku berbobot ringan 5 0 15 17 13 3,66 C
Dilengkapi motif gambar 0 0 0 24 26 4,52 SB
Dilengkapi lampu 12 4 14 7 13 2,9 C
penerangan
Atribut / kebutuhan Skala likert Tingkap kepentingan
konsumen STB TB C B SB Rata-rata skala
Rak multifungsi yang mudah 0 0 4 7 39 4,9 SB
dibersihkan
Rak multifungsi memiliki 0 1 4 9 36 4,7 SB
daya tahan lama
Rak multifungsi dengan 0 0 2 6 42 4,3 SB
harga terjangkau

3.3 Penetapan spesifikasi produk

Merupakan terjemahan dari kebutuan pelanggan menjadi kebutuhan secara teknis dan
merupakan harapan dari tim pengembangan yang kemudian akan diperbarui agar konsisten
dengan batasan-batasan berdasarkan konsep produk yang dipilih oleh tim.

3.3.1 Proses Pembuatan Target Spesifikasi

Dalam membuat target spesifikasi ada beberapa hal yang ditinjau yaitu:
a. Mempersiapkan daftar dan gambar metrik dan menggunakan metrik-metrik
kebutuhan, jika diperlukan,
b. Mengumpulkan informasi tentang pesaing,
c. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik,
dan
d. Merefleksikan hasil dan proses.

3.3.2 Mempersiapkan Daftar Metrik

Daftar metrik ditentukan berdasarkan kebutuhan pelanggan dan deskripsi produk awal.
Suatu matriks need metrics dibuat untuk menunjukkan hubungan antara need dan metrics,
serta meyakinkan bahwa seluruh kebutuhan pelanggan telah dipertimbangkan dalam
pembuatan metrik.
Beberapa pertimbangan dalam menyusun metrik:
a. Metrik harus merupakan variabel terikat bukan variabel bebas, karena menunjukan
secara khusus performansi produk,
b. Metrik harus praktis, merupakan kelengkapan produk yang mudah dianalisa dan
diamati,
c. Beberapa needs tidak dapat diterjemahkan menjadi metrik yang kuantitatif,
d. Needs ini diulangi menjadi spesifikasi dengan catatan bahwa evaluasi dari metrik ini
bersifat subjektif, dan
e. Metrik sebaiknya mencakup kriteria yang umum sebagai perbandingan di pasaran.

Tabel Daftar Metrik beserta Kebutuhan, Satuan dan Nilai Target

No Metrik Need Metrik Kepentingan Satuan Nilai target


1 1, 2, 3, 4, Usia pakai rak 5 Tahun ≥ 10 Thn
2 1, 6, 7, 8 Pemilihan bentuk 4 Subj Bulat
3 9 Pemilihan desain 4 Subj Artistik
4 6 Dimeter/ukuran rak 3 Cm 100 cm
5 9 Pemilihan warna 4 Subj Hitam&putih
6 5, 9 Penambahan aksesoris 3 Subj lampu
7 4, 7 Tingkatan Rak 4 Jumlah 3 Tingkat
8 2, 3, 4,5, 9 Harga rak 5 Rupiah Rp 100.000

3.3.3 Analisis Produk Saingan

Ada 2 macam pendekatan pengumpulan informasi mengenai Competitive Benchmarking,


yaitu:
a. Penyajian informasi Competitive Benchmarking berdasarkan metrik.
b. Penyajian informasi berdasarkan Competitive Benchmarking kepuasan
pelanggan.
Dalam tahap ini pertama-tama perancang menanyakan kepada 50 responden akan rak apa
yang paling mereka gemari dilihat dari segi fungsi, ergonomis , estetis dan keindahan.
Berdasarkan dari bahan baku yang digunakan dalam pembuatan rak multifungsi, diambil 50
data respon yang menggunakan rak gantung, dan bahan rak gantung yang mereka gunakan
adalah rak gantung dari plastic, besi dan kaca dengan rincian sebagai berikut:

Tabel Pesaing Rak Multifungsi berbahan berdasarkan Bahannya


NO Produk Jumlah Pemakai
1 Rak Plastik 22
2 Rak Besi 7
3 Rak Kaca 11
Total Responden 50

Tabel Pesaing Rak Multifungsi berbahan berdasarkan Merek

NO Produk Jumlah Pemakai


1 Rak Plastik 22
2 Rak Besi 7
3 Rak Kaca 11
Total Responden 50

3.4 QFD

Quality Function Deployment (QFD) merupakan suatu metodologi yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengantisipasi dan menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan
konsumen, serta menggabungkan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut dalam
produk dan jasa yang disediakan bagi konsumen.
Technical Correlations

Customer Needs

Technical Response

Planning
Matrix

Relationship
Technical Response
Priorities
Technical Competitive
Target Technical

Gambar QFD
3.4.1 Keuntungan Aplikasi QFD

Penggunaan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk


merupakan suatu nilai tambah bagi perusahaan. Sebab perusahaan akan mempunyai
keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu produk atau jasa yang mampu
memuaskan konsumen. Berikut merupakan keuntungan menggunakan QFD.
a. Proses dimulai dari customer
b. Proses ini dapat mengurangi cycle time
c. Proses ini berorientasi pada continuous improvement
d. Proses ini dapat mengembangkan team building
e. Proses ini membantu untuk pemahaman customer, efektifitas internal, dan kompetitif
eksternal.
f. Mengurangi biaya dan pemborosan
g. Mendorong pemakainya untuk selalu mengukur kemampuannya dan dibandingkan
dengan kompetitor

3.4.4.1 The House of Quality (HOQ)

The ‘house of quality’ memperlihatkan struktur untuk mendesain dan


membentuk suatu siklus, yang bentuknya menyerupai sebuah rumah. Kunci
dalam membangun HOQ adalah difokuskan pada kebutuhan pelanggan.
Adapun HOQ yang sederhana adalah sebagai berikut:
3.4.4.2 Tingkat Kepentingan Relatif dari Masing-Masing Atribut

Berdasarkan HOQ dapat diketahui bahwa tingkat kepentingan relative


masing-masing atribut berbeda-beda, terdapat 11 atribut untuk menilai
kualitas rak multifungsi yaitu: komposisi produk, ketebalan produk,
pewarnaan, kualitas produk, kekuatan bahan, usia pakai, berat produk
tingkatan rak, desain produk dan daya tahan masng-masing dengan tingkatan
12, 9, 10, 9, 10, 5,14,12, 14 dan 7.

3.4.4.5 Menentukan GOAL

Menganalisis kemudian membuat rak multifungsi sesuai yang diinginkan


pelanggan, yaitu produk rak yang berbentuk lingkaran berwarna hitam dengan
memiliki 3 tingkatan,adanya penambahan lampu penerangan, dengan desain
yang arsitektural.

3.4.4.6 Menentukan Sales Point

Sales point pada produk rak multifungsi ini adalah penggunaan rak yang
biasanya memakan ruang namun pada produk kami rak ditempelkan pada
dinding sehingga tidak perlu memakan banyak ruang, desain rak yang
arsitektural serta penambahan lampu penerangan.

3.4.4.7 Technical Priorities, Benchmarking and Targets

Yang merupakan prioritas teknis dari produk rak multi fungsi tersebut adalah
desain dari rak tersebut, Karena yang menjadi target pasar merupakan orang
yang bertempat tinggal dihunian minimalis maka biasanya sangat
memperhatikan desain dari suatu produk.

3.4.5 kesimpulan QFD

QFD menterjemahkan kebutuhan customer menjadi persyaratan proses/produk


secara detail. Dimana pada produk rak multifungsi ini konsumen menginginkan
bentuk rak lingkaran dengan diameter 100 cm dan rak multifungsi berwarna hitam.
Konsumen juga menginginkan penambahan aksen lampu penerangan pad arak
multifungsi disertai dengan motif pada rak multifungsi, dari hasil kuisioner yang
dilontarkan dapat diketahui bahwa konsumen menginginkan rak dengan 3 tingkatan.

3.5 Penyusunan dan Seleksi Konsep


a. Penyusunan Konsep
Setelah dilakukan studi lapangan langkah selanjutnya adalah penyusunan konsep yang
terdiri dari formulasi, implementasi serta konsep perancangan.
1) Formulasi
Formulasi merupakan data yang belum diolah, data tersebut berupa hasil dari
kuisioner dengan menggunakan 50 responden terkait dengan variable apa yang
diinginkan ada di rak multifungsi oleh konsumen seperti: bentuk yang diinginkan,
warna, bobot, motif, penambahan lampu penerangan, jumlah tingkat dan ukuran rak
multifungi. Data kemudian dianalisis untuk digunakan dalam proses perancangan,
serta penentuan bahan yang kemudian diolah dalam konsep perancangan.
2)Implementasi
Implementasi perancangan merupakan perwujudan visual kreatif ke dalam media
yang telah dipilih, berdasarkan data yang telah diformulasikan menjadi karya berupa
rak multifungsi yang dapat ditempatkan dimana saja. Proses perancangan rak
multifungsi untuk solusi permasalahan ruang rumah tinggal dengan type minimalis
yang saat ini sedang menjadi tren dan merupakan solusi untuk hunian dengan barang
yang banyak. Perancangan rak multi fungsi dimulai dengan mengumpulkan data
keinginan konsumen, dan beracuan pada bahan baku yang bertemakan hutan hujan
tropis.
3) Konsep Perancangan
Konsep ditekankan sebagai tujuan umum dan khusus target yang dituju. Konsep
dengan tujuan umum yaitu merancang furnitur multifungsi, yaitu furniture dengan
menggambungkan dua atau lebih fungsi dalam satu furnitur yang bertujuan sebagai
solusi untuk mengatasi permasalahan ruang di Perumahan Griya Kembang Putih.
Furnitur multifungsi yang dirancang dengan berdasarkan aspek fungsi, konstruksi,
kenyamanan, estetika bentuk dan finishing.

a) Konsep Furnitur
Konsep furnitur yang diterapkan pada furnitur adalah mengambil bentuk
minimalis yang menekankan pada aspek fungsional dengan. Pengunaan warna
yang diterapkan pada setiap furnitur yang dirancang disesuaikan dengan suasana
setiap ruang, dengan menggunakan warna netral serta warna yang bersifat
membangun suasana pada setiap ruang. Bahan material finishing secara
kesluruhan menggunakan HPL (High Preasure Laminating), dan penggunaan
bahan finishing kain fabrik yang diterapkan untuk furnitur sofa.
b) Konsep Penataan Ruang
Pada penataan ruang disesuaikan dengan aktivitas dan fasilitas yang dibutuhkan
setiap ruang yang ada di perumahan. Rak multi fungsi yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan rumah minimalis yang membutuhkan perabit yang tidak
memakan tempat dan dapat menonjolkan kesan luas. Dengan adanya rak furnitur
ini dapat digunakan untuk meletakan hiasan maupun buku-buku sehingga dapat
menghemat tempat didalam rumah dan menjadi hiasan dirumah.
Penyusunan konsep:

Pemilihan kriteria Konsep 1 Konsep 2 Konsep 3


Bentuk rak multifungsi Berbentuk Berbentuk Berbentuk kotak
Lingkaran lingkaran
Warna rak multifungsi Gold Hitam Pastel
Ukuran rak multifungsi 100 100 100
Motif rak multifungsi Batik Yin dan yang Kotak-kotak
Adanya lampu penerangan Ya Ya Tidak
Bobot rak multifungsi Berat Ringan Ringan
Banyak tingkat pada rak 3 2 3
multifungsi

Tanggapan Konsumen dan Pesaing:


Atribut Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Pesaing
Bentuk rak multifungsi Lingkaran Kotak Lingkaran lingkaran
lingkaran
Warna rak multifungsi gold Hitam Gold Biru coklat
Diameter rak multifungsi (cm) 100 90 90 100
Motif rak multifungsi Yin dan yang Batik Kotak-kotak polkadot
Adanya lampu penerangan Ya Ya Ya Ya
Bobot rak multifungsi Ringan Sedang Sedang ringan
Tingkatan rak multifungsi 3 2 2 3

3.5.1 Dekomposisi Masalah

Dekomposisi merupakan segala sesuatu yang dianggap sebagai masalah oleh si perancang,
tetapi tetap mempertimbangkan kebutuhan responden sebagai kuncinya sehingga
dekomposisi ini diambil berdasarkan Key Customer Need. Black Box dekomposisi masalah
dapat dilihat pada :
Dibawah ini merupakan diagram dekomposisi untuk pembuatan produk rak multifungsi:

Mekanisme Rak Multifungsi


Desain
Desain Rak multifungsi Rak multifungsi Arsitektural

Mekanisme Rak Multifungsi


Daya Tahan
Jenis Bahan Rak Multifungsi
Rak Multifungsi
Desain tempat memasukkan Rak Multifungsi

Desain tempat keluarnya Rak


Multifungsi Rak Multifungsi
Kenyamanan
Jenis Bahan Rak Multifungsi

Jenis Bahan Rak Multifungsi


Harga Sesuai
Desain Rak Multifungsi Rak Multifungsi
Penambahan Aksen Rak Multifungsi

Pohon klasifikasi konsep, alat ini digunakan untuk membagi seluruh solusi-solusi yang
mungkin kedalam beberapa kelas yang terpisah, sehingga akan mempermudah
perbandingan
dan penghilangan alternatif solusi.

Lingkaran
Bentuk Rak Multifungsi

Kotak

Jenis bahan Rak Rotan


Multifungsi
Triplek

Besar
Ukuran Rak Multi
fungsi Sedang

Kecil

Gold

Warna Rak Multifungsi Hitam

Pastel
1
Jumlah Tingkatan
Rak Multifungsi
2

Berat

Bobot Rak Multifungsi


Ringan
Tabel kombinasi konsep menyediakan suatu cara untuk mempertimbangkan berbagai
kombinasi dari solusi masalah yang ada. Solusi potensial merupakan kombinasi dari
submasalah yang ada.
Tabel kombinasi:

Tabel 3.9 Tabel kombinasi A


Bentuk Rak Jenis bahan Ukuran rak Warna Jumlah Bobot rak
Multifungsi rak multifungsi Rakmultifungsi tingkatan Multifungsi
multifungsi
Lingkaran rotan Besar Gold 3 Berat
Kotak Triplek Kecil Hitam 2 Ringan
Pastel 1

Tabel 3.10 Tabel kombinasi B


Bentuk Rak Jenis bahan Ukuran rak Warna Jumlah Bobot rak
Multifungsi rak multifungsi Rakmultifungsi tingkatan Multifungsi
multifungsi
Lingkaran rotan Besar Gold 3 Berat
Kotak Triplek Kecil Hitam 2 Ringan
Pastel 1

Tabel 3.11 Tabel kombinasi C


Bentuk Rak Jenis bahan Ukuran rak Warna Jumlah Bobot rak
Multifungsi rak multifungsi Rakmultifungsi tingkatan Multifungsi
multifungsi
Lingkaran Rotan Besar Gold 3 Berat
Kotak Triplek Kecil Hitam 2 Ringan
Pastel 1

b. Seleksi Konsep

Memilih atau menyeleksi konsep merupakan suatu proses evaluasi terhadap beberapa
konsep yang ada yang berkenan dengan kriteria yang ditentukan dalam pemenuhan
kebutuhan konsumen. Dalam pemilihan ini dilakukan pembandingan terhadap kekuatan dan
kelemahan dari masing-masing konsep dan mengambil satu diantaranya yang dianggap
layak untuk dikembangkan lebih lanjut. Pemilihan konsep dilaksanakan tidak hanya selama
pengembangan konsep, tapi melalui proses perancangan dan pengembangan berikutnya.
Pemilihan konsep merupakan proses kelompok yang memudahkan pemilihan konsep dalam
pemenang, membantu membangun kesepakatan tim dan membuat catatan dalam proses
pengambilan keputusan.

Matriks Penyaringan Konsep


Konsep-konsep
Kriteria Pemilihan A B C
Konsep 1
Konsep 2 Konsep 3
(Acuan)
Rak multifungsi berbentuk
+ + -
lingkaran
Diameter rak 100 cm 0 0 0
Warna rak hitam - + -
Terdapat 3 Ttingkatan pada rak + - +
Rak disertai motif 0 0 0
Rak disertai lampu penerangan 0 0 0
Ringan - + +
Rak berbahan kayu 0 0 0
Jumlah ( + ) 2 3 3
Jumlah ( 0 ) 3 3 3
Jumlah ( - ) 2 1 2
Total score 0 2 1
Rangking 3 1 2
Diteruskan ? Tidak Ya Tidak

Dari tabel 1 menyatakan bahwa konsep B menduduki rangking 1 dengan total score 2,


sehingga konsep B layak untuk dikembangkan lebih lanjut.
3.5.1 KONSEP PRODUK

Sehingga didapatkan bahwa konsep produk yang diinginkan konsumen dengan konsep
yang disusun oleh produsen telah sesuai dimana produk rak multifungsi yang
diinginkan konsumen adalah rak berbentuk lingkaran dengan 3 tingkatan dengan
penambahan lampu penerangan dan berwarna hitam,

3.6 Arsitektur Produk

Arsitektur produk merupakan penugasan elemen fungsional pada elemen fisik (building
block) dari produk tersebut. Elemen fungsional merupakan operasi individual dan suatu
transformasi yang memiliki kontribusi terhadap keseluruhan performansi produk. Elemen
fisik merupakan bagian dari produk, komponen, dan sub-assembly yang menjalankan
elemen fungsional. Arsitektur produk adalah skema di mana elemen-elemen fungsional
produk dibagi menjadi potongan (chunk) fisik dan dimana chunk berinteraksi. Chunk
adalah kesatuan dari elemen fisik produk (part, komponen, subrakitan) yang
mengimplementasikan fungsi produk.

Tujuan dari arsitektur produk menguraikan komponen fisik dasar dari produk, apa yang
harus dilakukan komponen tersebut dan seperti apa penghubung (interface) yang digunakan
untuk peralatan lainnya. Output dari arsitektur produk adalah perkiraan rancangan geometri
dari produk, penjelasan mengenai chunk-chunk utama, dokumentasi interaksi penting
antar chunk. Arsitektur produk ditetapkan pada tahap pengembangan konsep, secara
informal melalui sketsa, diagram-diagram fungsi dan prototipe awal dan pada tahap
perancangan tingkat sistem.
3.6.2 Skema Produk

Skema Produk Rak Multifungsi

Komponen penyusun Rak berbentuk Memper-


yin dan yang, indah
Rotan dan dengan 3
tripleks tingkatan

Tingkatan untuk
meletakan benda
-------------------------
Rangka
--------------- Bagian utama

Rak Motif pada


Pewarnaan -------------------------------------------------- Rak
Multifungsi
Multifungsi
---------

Pernis Tingkatan Rak Tingkatan


Multifungsi pada rak

Lampu
Plitur penerangan
Kayu
memperindah
Komponen penyusun Rak
Membentuk
yin dan yang

memperindah

Keterangan :
: Material yang diperlukan
: Aliran tenaga dan energi
3.6.3 Spesifikasi Teknis Produk Rak Multifungsi:
a. Sebelum dilakukan redesain
1. Uraian Umum
a. Bentuk : Bulat
b. Diameter : 1 meter (100 cm)
c. Kedalaman : 25 cm
d. Allowance Produk : ± 3,33 cm
e. Tinggi Tingkatan
1) Tinggi Tingkat 1 : 30 cm
2) Tinggi Tingkat 2 : 30 cm
3) Tinggi Tingkat 3 : 30 cm
f. Warna : Hitam & Putih
g. Berat Produk :
h. Usia Pakai : ± 7 Tahun
2. Material
a. Komposisi Utama:
1) Bahan Utama : Rotan
2) Bahan Pelengkap : Kayu Triplek
3) Bahan Finishing : Plitur & Pernis
b. Komposisi Tambahan : Lampu 4 buah
c. Sumber Pasokan : Tropical Rain Forest
d. Untuk menempelkan rak pada dinding digunakan mur dan baut
Untuk mendapatkan sisi keergonomisan dari suatu produk, maka ukuran produk tersebut
harus memperhatikan ukuran bagian-bagian tubuh yang terlibat langsung dalam
penggunaan suatu produk. Maka dilakukan pengukuran antropometry untuk mengetahui
ukuran produk yang sesuai dengan ukuran konsumen yang dituju:
Dimensi ukuran yang digunakan yaitu :
1. Tinggi Bahu dalam posisi tegak
Alasan : Untuk dapat menentukan tinggi rak maksimal
5% Wanita = 62.2105 + 1.645 x 4.3407
= 69.3509515
= 70 cm
2. Tinggi Mata dalam posisi berdiri tegak
Alasan : Untuk menentukan tinggi pemasangan rak yang tepat
5% Wanita = 90.5 + 1.645 x 13.435
= 112.600575
= 113 cm
3. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai sampai
dengan telapak tangan yang terjangkau lurus keatas (vertical)
Alasan : Menentukan lebar kaki bagian depan untuk sepatu hingga cukup 3 pasang.
95% = 9.562 + 1.645 x 0.8559
= 10.9699555
= 11 cm
Untuk 3 pasang sepatu/6 biji sepatu = 11 x 6 = 66 cm
4. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak
Alasan : Menentukan lebar tangkai kaki untuk sepatu.
95% = 5.85714 + 1.645 x 0.7928
= 7.161296
= 7.2 cm
5. Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai ujung jari
tangan
Alasan : Menentukan ukuran panjang sepatu sehingga bisa mengukur berapa
kedalaman rak penyimpanan sepatunya.
95% = 25.104 + 1.645 x 1.7313
= 27.9519885
= 28 cm
Allowance : 28 + 2 = 30
6. Panjang siku yang diukur dari siku dengan ujung jari-jari dalam posisi siku tegak
lurus
Alasan : Menentukan tinggi sepatu dan menjadi tinggi dari bagian rak sepatu
sendiri.
95% = 7.668 + 1.645 x 1.1447
= 9.5510315
= 9.6 cm
Allowance : 9.6 + 8.4 = 18 cm
7. Panjang paha yang diukur dari pantat sampai dengan ujung lutut
Alasan : Menentukan lebar dari rak sepatu multifungsi ini.
95% = 45.5 + 1.645 x 1.9717
= 48.7434465 = 49 cm
Allowance : 49 + 1 = 50 cm
8. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak
Alasan : Menentukan lebar dari rak sepatu multifungsi ini.
95% = 45.5 + 1.645 x 1.9717
= 48.7434465 = 49 cm
Allowance : 49 + 1 = 50 cm
9. Tinggi lutut dalam posisi berdiri
Alasan : Menentukan lebar dari rak sepatu multifungsi ini.
95% = 45.5 + 1.645 x 1.9717
= 48.7434465 = 49 cm
Allowance : 49 + 1 = 50 cm
10. Lebar Telapak tangan
Alasan : Menentukan lebar dari rak sepatu multifungsi ini.
95% = 45.5 + 1.645 x 1.9717
= 48.7434465 = 49 cm
Allowance : 49 + 1 = 50 cm

3.6.3 Desain Produk

Desain Rak Multifungsi


Desain rak multifungsi merupakan rak yang ditempel pada dinding berbentuk lingkaran
dengan 3 tingkatan dan membentuk motif yin dan yang dengan bahan tripleks dan rotan .
Diameter lingkaran 100cm dan terdapat tambahan lampu penerangan.

3.7 Perhitungan Biaya Rak Multifungsi

a. Biaya pemasaran
1) Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku yang tertera dibawah ini adalah biaya untuk pembuatan 395
unit rak multifungsi.
Tripleks (ketebalan:4mm,122 × 124) = Rp. 5.500.000
Rotan = Rp. 6.000.000
Cat pernis kayu = Rp. 1.000.000
Lampu penerangan = Rp. 3.500.000
Mur/ baut = Rp. 4.000.000
= Rp. 20.000.000
2) Biaya Produksi
Biaya produksi ini memiliki beberapa unsur yaitu pekerja dan produksi
Biaya Tenaga Kerja = Rp 2.500.000,-
Biaya Desain = Rp 3.000.000,-
Biaya Mesin = Rp 5.000.000,- / 7 jam
Biaya Overhead = Rp 2.000.000,-
= RP 15.000.000,-
3) Biaya Transportasi
Pada biaya transportrasi ini masuk dalam biaya pengiriman bahan baku ke CV
SINAR BORNEO yaitu maupun biaya layanan distribusi produk ke konsumen
Biaya Transportasi = Rp 10.000.000,-

4) Biaya Promosi
Biaya ini termasuk dalam pengiklanan melalui media sosial dan kunjungan-
kunjungan
Biaya Bensin = Rp 200.000,-
Biaya brosur percetakan = Rp 500.000,-
Biaya Kuota = Rp 100.000,-
= Rp 800.000,-

5) Laba
Biaya Produksi = Rp 15.000.000,-
Biaya Bahan Baku = Rp 20.000.000,-
Biaya Transportasi = Rp 10.000.000,-
Biaya Promosi = Rp 800.000,-

= Rp 45.800.000,- x 25%
= Rp 11.450.000,-

Sehingga apabila dari 50 unit rak yang diproduksi terjual semua uang yang didapat
seharusnya adalah Rp 45.800.000 + Rp 11.450.000
= Rp 57.250.000
Maka harga per unit rak adalah:
57.250.000
¿
395
¿ Rp.145.000

6) Perhitungan Operasional
Bahan baku = Rp 20.000.000,-
Perawatan mesin = Rp 5.000.000,-
Listrik = Rp 300.000,-

= Rp 25.300.000,-

7) Perhitungan Keuntungan
Laba = Rp 11.450.000,-
Jasa produksi = Rp 15.000.000,-

= Rp 26.450.000,-

8) Harga pokok
Perhitungan Break Even Point (BEP)

Biaya tetap
BEP unit ¿
harga per unit - Biaya variabel perunit

Yang termasuk biaya tetap adalah biaya produksi, transportrasi, perawatan mesin
dan promosi. Sedangkan yag termasuk kedalam biaya variable adalah biayabahan
baku.

Rp.30.800.000
BEP unit ¿
Rp. 145.000 - Rp.51.393.000
Rp.30.800.000
¿
Rp. 145.000 - Rp.51.393.

= 33o unit
Biaya Tetap
BEP Rupiah ¿
kontribusi margin perunit/harga perunit
Kontribusi margin perunit = Selisih harg jual perunit dengan biaya variable
perunit
= Rp. 28.988
Rp . 20.000 .000
Biaya variable perunit =
395
=Rp. 50.633
Kontribusi margin perunit = Rp.145.000 – Rp. 50.633
= Rp. 94.637
Rp. 30.800 .000
BEP Rupiah =
Rp .94 .637 /Rp .145 .000
BEP Rupiah = Rp. 47.311.828

Harga penjualan rak adalah Rp. 145.000 perunit. Dimana akan mencapai break event point
pada penjualan 330 unit atau pada saat mendapat keuntungan kotor sebesar Rp. 47.311.828.

Namun terdapat kendala pada pembuatan rak multifungsi yang berbentuk lingkaran dengan
memiliki motif yin dan yang tersebut, yaitu terbatasnya sumberdaya manusia yang dapat
melakukan pengerjaan rak multifungsi tersebut, sehingga dilakukan redesain (desain ulang)
pada rancangan rak multifungsi namun tetap dengan memperhatikan hasil kuisioner yang
telah disebar kepada calon konsumen.
3.8 Redesain Produk

Kegiatan perencanaan dan perancangan kembali suatu perubahan terhadap produk sehingga
terjadi perubahan fisik tanpa merubah fungsinya melalui perluasan maupun pemindahan
lokasi.

Biasanya redesain dilakukan karena terdapat kendala pada rancangan produk awal atau
pada proses pembuatan produk tersebut.

Rancangan revisi produk : Dilakukan redesain terhadap produk rak multifungsi, bentuk rak
di redesain menjadi berbentu persegi atau kotak. Bahan baku
yang digunakan pada desain rak yang baru berasal dari kayu,
dimana kayu yang digunakan dalam pembuatan rak adalah
kayu…. Namun fungsi dari produk ini adalah sama yaitu
sebagai solusi tata ruang untuk hunian rumah minimalis.
Pada tahap pengujian, rak multifungsi berbentuk lingkaran terbukti kuat dalam menahan
beban sebesar 5 kg, namun dalam proses pembutanya ditemukan banyak kendala
terutama dalam hal desainya yang bias dibilang cukup rumit, keterbatasan sumber daya
manusia yang ada membuat dilakukanya perbaikan produk dalam hal desain produk.
Desain produk yang awalnya lingkaran dengan bahan baku rotan dan tripleks diganti
dengan desain yang berbentuk kotak dan berbahan baku PLY WOOD.
Gambaram Produk :
Perbedaan desain produk rak multifungsi awal dan setelah dilakukan redesaian terdapat
pada bentuk rak, warna rak, ruag pada rak, bahan baku rak dan ukuran rak yang terdapat
pada tabel dibawah ini:

Rancangan Awal Rancangan Revisi Sebab


Bentuk Rak Lingkaran Persegi Kurang nya sumber
Multifungsi daya manusia yang
mampu
mengerjakan
rancangan
Warna Rak Hitam dan Putih Hitam Karna dirasa warna
Multifungsi hitam mampu
menonjokan sifat
elegant
Ruang Pada Rak Terdapat 2 sekat Terdapat 2 sekat Karna berbentuk
Multifungsi yang membentuk 3 yang membentuk 3 persegi sehingga
tingkatan ruang terdapat ruang
bukan tingkatan
Bahan Baku Rak Triplek dan rotan PLY WOOD PLY WOOD lebih
Multifungsi mudah didapat dan
murah disbanding
rotan
Ukuran Rak Dengan diameter isi Karna berbentuk
Multifungsi 100 cm persegi sehingga
ukuranya
menggunakan
Panjang dan lebar,
bukan
menggunakan
diameter

Tabel kombinasi setelah dilakukan redesain

Tabel 3.10 Tabel kombinasi B


Bentuk Rak Jenis bahan Ukuran rak Warna Jumlah ruang Bobot rak
Multifungsi rak multifungsi Rakmultifungsi Multifungsi
multifungsi
Lingkaran PLY WOOD Besar Gold 3 Berat
Kotak Triplek Kecil Hitam 2 Ringan
Pastel 1

Spesifiksi Produk Setelah dilakukan Redesain


1. Uraian Umum
a. Bentuk : Persegi
b. Ukuran : P × T ( 10 × 10)
c. Kedalaman : 25 cm
d. Allowance Produk : ± 3,33 cm
e. Warna : Hitam
f. Berat Produk : 1300 gr
g. Usia Pakai : ± 7 Tahun
2. Material
a. Komposisi Utama:
1) Bahan Utama : PLY WOOD
2) Bahan Finishing : Plitur & Pernis
b. Komposisi Tambahan : Sekrup dan engsel
c. Sumber Pasokan : Tropical Rain Forest
d. Untuk menempelkan rak pada dinding digunakan mur dan baut

Skema Produk Rak Multifungsi Setelah dilakukan Redesain

Rak berbentuk Memper-


persegi dengan indah
PLY 3 ruang
WOOD
Komponen penyusun

Ruang untuk
meletakan benda
-------------------------
Rangka
--------------- Bagian utama

Rak Warna Rak


--------------------------------------------------
Multifungsi Multifungsi

---------

Pernis Tingkatan Rak Ruang


Multifungsi pada rak

Ditempel
Plitur pada
Kayu dinding
memperindah
Komponen penyusun Terdapat
sekat yg tidak
membentuk
ruang

memperindah

Keterangan :
: Material yang diperlukan
: Aliran tenaga dan energi

--------- : Penyusun Utama


Desain Produk Setelah Dilakukan Redesain

Desain rak multifungsi merupakan rak yang ditempel pada dinding berbentuk persegi yang
memiliki 3 ruang utama yang digunakan untuk meletakan barang, warna dari rak
multifungsi adalah hitam, dan bahan baku pembuatan rak multifungsi tersebut adalah PLY
WOOD. Dimana rak multifungsi tersebut di tempel pada dinding yang bermaksud untuk
menghemat ruang untuk meletakan barang, selain digunakan untuk meletakan brang
biasaya rak semacam ini digunakan sebagai pelengkap interior rumah sehingga dapat
dikatakan rak multifungsi. Untuk menempelkan rak tersebut pada dinding digunakan baut
dan mur.
Perhitungan Biaya Rak Multifungsi Setelah Redesain

a. Biaya pemasaran
1) Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku yang tertera dibawah ini adalah biaya untuk pembuatan 100 unit
rak multifungsi.
PLY WOOD (4mm, 122×124) = Rp. 15.000.000
Cat pernis kayu = Rp. 1.000.000
Mur/ baut = Rp. 4.000.000
= Rp. 20.000.000
2) Biaya Produksi
Biaya produksi ini memiliki beberapa unsur yaitu pekerja dan produksi
Biaya Tenaga Kerja = Rp 2.500.000,-
Biaya Desain = Rp 3.000.000,-
Biaya Mesin = Rp 5.000.000,- / 7 jam
Biaya Overhead = Rp 2.000.000,-
= RP 15.000.000,-

3) Biaya Transportasi
Pada biaya transportrasi ini masuk dalam biaya pengiriman bahan baku ke CV
SINAR BORNEO yaitu maupun biaya layanan distribusi produk ke konsumen
Biaya Transportasi = Rp 10.000.000,-

4) Biaya Promosi
Biaya ini termasuk dalam pengiklanan melalui media sosial dan kunjungan-
kunjungan
Biaya Bensin = Rp 200.000,-
Biaya brosur percetakan = Rp 500.000,-
Biaya Kuota = Rp 100.000,-
= Rp 800.000,-
5) Laba
Biaya Produksi = Rp 15.000.000,-
Biaya Bahan Baku = Rp 20.000.000,-
Biaya Transportasi = Rp 10.000.000,-
Biaya Promosi = Rp 800.000,-

= Rp 45.800.000,- x 25%
= Rp 11.450.000,-

6) Perhitungan Operasional
Bahan baku = Rp 20.000.000,-
Perawatan mesin = Rp 5.000.000,-
Listrik = Rp 300.000,-
= Rp 25.300.000,-

7) Perhitungan Keuntungan
Laba = Rp 11.450.000,-
Jasa produksi = Rp 15.000.000,-
= Rp 26.450.000,-

8) Perhitungan Break Even Point (BEP)

Biaya tetap
BEP unit ¿
harga per unit - Biaya variabel perunit

Yang termasuk biaya tetap adalah biaya produksi, transportrasi, perawatan mesin dan
promosi. Sedangkan yag termasuk kedalam biaya variable adalah biayabahan baku.
Rp.30.800.000
BEP unit ¿
Rp. 145.000 - Rp.51.393.000

Rp.30.800.000
¿
Rp. 145.000 - Rp.51.393.

= 33o unit

Biaya Tetap
BEP Rupiah ¿
kontribusi margin perunit/harga perunit

Kontribusi margin perunit = Selisih harg jual perunit dengan biaya variable perunit
= Rp. 28.988
Rp . 20.000 .000
Biaya variable perunit =
395
=Rp. 50.633
Kontribusi margin perunit = Rp.145.000 – Rp. 50.633
= Rp. 94.637
Rp. 30.800 .000
BEP Rupiah =
Rp .94 .637 /Rp .145 .000
BEP Rupiah = Rp. 47.311.828

Harga penjualan rak adalah Rp. 145.000 perunit. Dimana akan mencapai break event point
pada penjualan 330 unit atau pada saat mendapat keuntungan kotor sebesar Rp. 47.311.828.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan keinginan konsumen akan produk rak multifungsi, konsumen


menginginkan produk rak multifungsi yang berbentuk lingkaran dengan motif yin
dan yang diaman lingkaran untuk rak berdiameter 100 cm. Konsumen juga
menginginkan adanya penambahan lampu penerangan pada rak multifungsi, jumlah
tingkatan pada rak multi fungsi yang diinginkan pelanggan adalah sebanyak tiga
tingkatan dengan bobot rak yang diinginkan konsumen adalah ringan.

Dalam pembuatan rak multifungsi, desain awal yang dibuat dan hasil dari kuisioner
konsumen menginginkan produk yang berbentuk lingkaran. Namun pada
realisasinya pembuatan atau proses produksi rak multifungsi berbentuk lingkaran
banyak mengalami kendala, salah satunya adalah keterbatasan sumber daya manusia
dalam mengerjakan rancangan rak multifungsi berdesain yin dan yang, sehingga
dilakukan redesain terhadap bentuk rak multifungsi menjadi berbentuk persegi dan
warna yang diterapkan pada rak dirubah agar mendapat kesen lebih elegant. Namun
dilihat dari sisi harga tidak terjadi perubahan harga produksi maupun harga penjuaa

4.2 Saran

Dalam pembuatan suatu produk sangat penting untuk memperhatikan persepsi


konsumen yang dituju, agar dapat memenuhi keinginan konsumen akan suatu
produk. Pesaing pun juga harus diperhatikan dalam pembuatan suatu produk, agar
dapat menentukan posisi produk sendiri dan produk pesaing. Selain itu kemampuan
sumber daya manusia yang dimiliki untuk pembuatan rancangan juga harus
diperhatikan agar redesain tidak terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

http://journal.ipb.ac.id/index.php/e-jaii/article/viewFile/6745/5219

http://xindustri.blogspot.co.id/2017/08/arsitektur-produk.html

http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=85748&val=233&title=Shelf%20Applications%20in%20Storage
%20Container%20for%20Freshwater%20Prawn%20(Cherax
%20quadricarinatus)%20Transportation%20without%20Water%20Media
https://media.neliti.com/media/publications/134554-ID-rancang-bangun-alat-
penyusun-rak-penjemu.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/92829-ID-perancangan-mebel-
compact-multifungsi-un.pdf
LAMPIRAN

1. Kuisioner

a. Kuisioner Tertutup

“Perencanaan Desain Rak Multifungsi”

A. DATA RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :

B. PERTANYAAN
1. Menurut anda, apa bentuk rak multifungsi yang menarik untuk digunakan ?
Bulat Kotak
2. Menurut anda, berapa ukuran Rak Multifungsi yang sesuai untuk digunakan?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
3. Menurut anda, warna apa yang cocok untuk rak multifungsi agar dapat diletakkan
dimana saja?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
4. Menurut anda, hiasan seperti apa yang anda inginkan pada Rak Multifungsi?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
5. Menurut anda, berapa ukuran lubang yang sesuai untuk digunakan?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
6. Menurut anda, apa bahan yang cocok digunakam untuk rak multifungsi?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
7. Menurut anda, berapakah tingkatan rak multifungsi yang sesuai ?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
b. Kuisioner terbuka

“Perencanaan Desain Rak Multifungsi ”

A. DATA RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :

B. PETUNJUK PENGERJAAN
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri anda, dengan cara
memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia. Pilihan
jawaban tersebut adalah:
5 : Sangat Baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik

Jawaban Responden
No Pertanyaan
5 4 3 2 1
1. Rak Multifungsi berbentuk bulat
Ukuran rak multifungsi yang sesuai untuk digunakan
2.
adalah diameter 100 cm
Besar (Diameter : 100 cm)
Sedang ( Diameter : 90 cm)
Kecil (Diameter : 80 cm)
Warna Rak Multifungsi yang cocok diletakkan
3.
dimana saja
4. Macam – Macam Rak Multifungsi:
Rak Multifungsi Tingkat 1
Rak Multifungsi Tingkat 2
Rak Multifungsi Tingkat 3
5. Bobot Rak Buku Ringan
6. Rak Multifungsi disertai gambar motif
7. Rak Lampu dilengkapi lampu penerangan

2. Kemasan

Anda mungkin juga menyukai