Anda di halaman 1dari 15

MEJA MULTIFUNGSI UNTUK RUANGAN APARTEMEN TIPE

STUDIO MAHASISWA DESAIN


METODOLOGI DESAIN

Disusun oleh :

NAJLA SEPTIA PUTRI SASONGKO (226161006) / 2A

BINTANG PUTRA KHOIRI (226161008) / 2A

Dosen Pengampu :

Rony H., ST., M.Sn

PRODI D4

DESAIN PRODUK KAYU DAN SERAT

JURUSAN DESAIN

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena penulisan Laporan “Meja
Multifungsi Untuk Ruangan Apartemen Tipe Studio Mahasiswa Desain” ini dapat diselesaikan. Dan tak
lupa, penyusun berterima kasih kepada Bapak Rony H., ST., M.Sn, selaku Dosen mata kuliah Metotologi
Desain yang telah memberikan penyusun tugas membuat laporan yang sangat bermanfaat ini.

Dalam makalah ini penyusun membahas tentang Meja Multifungsi untuk ruangan apartemem tipe
studio mahasiswa desain. Penulis berharap agar laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta ilmu pengetahuan pembaca Meja Multifungsional untuk mahasiswa desain.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan
berupa kritikan dan saran sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan laporan ini. Akhir kata,
sekiranya laporan ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari
serta memahami tentang Desain Produk Meja Multifungsi untuk apartemen tipe studio mahasiswa
desian.Sekian dan terima kasih.

Samarinda, 14 Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan Desain
1.4 Sintesa Solusi

BAB II METODOLOGI DESAIN

BAB III STUDI PUSTAKA DAN EKSISTING

3.1 Studi Eksisting


3.2 Jenis dan Fasilitas Eksisting

BAB IV ANALISIS DAN KRITERIA PEMUNCULAN DESAIN

4.1 Analisis Aktivitas dan Kebutuhan

BAB V ALTERNATIF DESAIN

BAB VI FINAL DESAIN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan zaman yang cukup pesat ini, masyarakat di Indonesia sudah mulai maju, baik secara
ekonomi maupun pendidikan, serta globalisasi yang membuat populasi penduduk semakin meningkat
sehingga area gerak semakin kecil. Dengan kemajuan ini, masyarakat tumbuh dan berpindah tempat dari
kota kota besar, karena hal itu, maka lahan tinggal adalah hal yang paling dibutuhkan di kota-kota besar.
Kepadatan tersebut membuat munculnya banyak gedung bertingkat seperti apartemen maupun tempat
tinggal yang memiliki lahan yang kecil.
Apartemen merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian kecil dari suatu
ruang dari suatu bangunan. Saat ini apartemen dianggap sebagai hunian yang praktis di era modern
dikarenakan bangunan apartemen dapat menghemat lahan untuk pembuatan hunian bagi masyarakat.
Apartemen sendiri dibedakan menurut ukurannya dan yang banyak digunakan sekarang adalah ruangan tipe
studio yang juga banyak diminati oleh para mahasiswa. Kapasitas ruangan berukuran kisaran 18 – 20 m
persegi dan hanya terdiri dari sebuah kamar dan kamar mandi saja. Selain bekerja dan berkarya, mahasiswa
desain juga membutuhkan banyak fasilitas dan tempat yang mendukung untuk pengerjaan karya desain.
Inovasi pada tempat tinggal akan berdampak dari apa yang berada di dalamnya, baik aktivitas maupun
benda yang ada di dalamnya. Benda benda tersebut sebagai Meubel Multifungsi yang merupakan perabotan
dengan banyak kegunaannya dan dapat memiliki fungsi lebih dari satu buah. Mahasiswa menggunakan
meja saat mengerjakan tugas dan lemari untuk mendukung penyimpanan alat bahan maupun hasil karya
desainnya. Efisiensi ruang adalah hal yang sangat berguna pada pengunaan ruang kecil, karena dengan
ruang yang efisien maka penggunaan aktivitas dalam ruangan juga dapat dimanfaatkan dengan baik dan
maksimal, tetapi perlu banyak elemen pembantu dan salah satu yang utama berada pada meubel atau
furniture dan penggunaannya. Jadi dengan ruang tinggal yang terbatas diperlukan adanya meubel
multifungsi yang dibutuhkan dengan banyaknya kebutuhan yang ada

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan di atas, permasalahan yang dapat diidentfikasi adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan aktivitas mahasiswa desain sangatlah kompleks karena membutuhkan berbagai macam
peralatan
2. Keterbatasan ruang pada apartemen harus ditemukan solusinya agar penghuni mahasiswa desain
dapat merasakan kenyamanan dalam melakukan aktivitas
3. Perancangan meja multifungsi harus memperhatikan penataannya dan pengaplikasiannya agar
dapat menunjang aktivitas penghuni.
4. Bagaimana merancang meja multifungsi dengan bentuk yang menarik?
Dari rumusan masalah di atas, maka terbentuklah diagram permasalahan berikut :

Barang Berantakan
& Ruangan Sempit

Ruangan Relatif
Kecil

Tempat Peyimpanan
Tempat Kerja Minim
terbatas

1. Rak sekat tidak banyak 1. Ukuran tidak sesuai


2. Penggunaan material yang 2. Papan meja terlalu
sedikit pendek
3. Terlalu mengutamakan 3. Permukaan tidak rata
bentuk dibandingkan space 4. Teknik sambung tidak
storage konsisten

1.3 Tujuan Desain


Adapun tujuan permasalahzn produk ini adalah :
1. Untuk memfasilitasi wadah penyimpanan kebutuhan benda maupun peralatan desainer
2. Untuk menciptakan desain yang ringan dan nyaman
3. Untuk memudahkan pergerakan tubuh (sirkulasi) pengguna selama beraktivitas di dalam ruangan
kecil

1.4 Sintesa Solusi


Dari permasalahan diatas, maka solusi yang didapat adalah sebagai berikut :

NO MASALAH SOLUSI
1 Rak sekat tidak banyak  Menambahkan jumlah sekat pada rak
2 Penggunaan material yang sedikit  Menggunakan material sesuai rata-rata
kebutuhan pengguna
3 Terlalu mengutamakan bentuk hiasan  Membuat desain bentuk yang
dibandingkan space storage multifungsional
 Memperbesar ukuran space storage yang
telah ada agar memiliki fungsi yang
lebih baik
4 Ukuran meja tidak sesuai  Menggunakan pengukuran sesuai target
sistem ergonomi
5 Papan / daun meja terlalu pendek  Memperbesar ukuran daun meja dan
menyesuaikan dengan desain yang ada
6 Tekstur permukaan tidak rata / halus  Diberi lapisan HPL atau lapisan Vinyl
 Permukaan kayu diperhalus. Jika ada
kerusakan pada kayu, dapat didempul
menggunakan dempul kayu
7 Teknik sambung tidak konsisten  Dapat menggunakan teknik sambung
Bradnail maupun Dado
BAB III
STUDI PUSTAKA DAN EKSISTING
3.1 Studi Eksisiting

Furniture adalah istilah yang umum digunakan untuk perabot rumah tangga yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan barang, tempat tidur, kursi, dll. Kata "mebel" berasal dari kata Prancis "mebel" (1520-
30 M). Buku harian berasal dari kata fournir yang berarti perabot atau perabot rumah atau ruangan.
Meskipun furnitur dan furnitur memiliki arti yang berbeda, namun penamaannya sama, yaitu meja, kursi,
lemari, rak, sofa dan masih banyak lagi. Dengan kata lain, Furniture atau mebel adalah benda apa pun di
rumah yang digunakan penghuni untuk duduk, berbaring, atau menyimpan barang-barang kecil seperti
pakaian, buku, perhiasan, atau peralatan makan. Mebel terbuat dari kayu, lembaran logam, kulit, plastik,
bambu dan lain-lain.

Mebel juga disebut perabot rumah tangga dan mencakup semua barang seperti kursi, meja dan lemari.
Furniture berasal dari kata mobile, artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu, relatif mudah untuk
memindahkan meja, kursi, dan lemari dari batu besar, tembok maupun atap "Furniture" berasal dari bahasa
Prancis fournier yang berarti perabot ruang tamu. Daun berasal dari kata fournir yang artinya perabot atau
perabot atau ruang Meskipun furnitur dan furnitur memiliki arti yang berbeda, namun definisinya sama
yaitu meja, kursi, lemari dll. Dengan kata lain furniture atau mebel adalah benda-benda di apartemen yang
digunakan penghuni untuk duduk, berbaring atau menyimpan barang-barang kecil seperti pakaian atau
cangkir. (Harianto, 2004) 

Kayu terdiri dari berbagai jenis sel. penataan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa,
hemiselulosa (karbohidrat), dan lignin (tanpa karbohidrat). Berat kayu tidak hanya dipengaruhi oleh
partikel kayunya, tetapi juga oleh kandungan selulosa, minyak dan pori kayu lainnya. Semua kayu bersifat
anisotropic menunjukkan karakteristik yang berbeda ketika diuji menurut tiga poin utamanya (longitudinal,
radial dan tangensial). Secara umum, terdapat korelasi langsung antara kekerasan kayu dan berat kayu.
Pohon keras juga termasuk pohon yang berat. Di sisi lain pohon yang ringan juga termasuk kayu lunak.
(Lensufie, 2009; 21)
3.2 Jenis dan Fasilitas Eksisting

Sumber : www.pinterest.com

Pada desain furniture diatas merupakan referensi yang kami dapatkan dari website pinterest.
Furniture ini memiliki kelebihan dapat ditempatkan pada sudut ruangan dan juga memiliki
banyak tempat penyimpanan. Kekurangan dalam furniture ini adalah ukuran furniture terlalu
besar sehingga furniture tidak dapat disesuaikan.

Sumber : www.pinterest.com

Pada desaian furniture ini memiliki kelebihan berupa papan meja yang dapat dilipat sehingga
memberikan ruang lingkup yang luas . Kekurangan dalam desain adalah ukuran papan meja yang
terlalu besar sehingga tidak dapat digunakan dalam ruangan apartemen tipe studio.
Sumber : www.pinterest.com

Pada desaian furniture ini memiliki kesan yang simple dan modern serta memiliki ruang lingkup
yang cukup baik jika ditempatkan pada sudut ruangan . Kekurangan adalah minimnya tempat
penyimpanan sehingga tidak mencukupi kebutuhan barang yang diperuntukkan untuk mahasiswa
desain.

Sumber : www.pinterest.com

Pada desaian furniture ini memiliki kesan yang simple dan luas serta memiliki ruang lingkup
yang cukup baik jika ditempatkan pada sudut ruangan tipe Alcove. Kekurangan adalah minimnya
tempat penyimpanan sehingga tidak mencukupi kebutuhan barang yang diperuntukkan untuk
mahasiswa desain serta peletakan yang tidak ergonomis untuk ruangan tipe studio.
Sumber : www.pinterest.com

Pada desaian furniture ini memiliki kesan yang simple dan elegan. Kekurangan adalah
minimnya tempat penyimpanan dan ukuran papan meja terlalu kecil dan terlihat tidak kuat untuk
digunakan saat mengerjakan tugas yang berat.

Sumber : www.pinterest.com

Pada desaian furniture ini memiliki kesan yang simple dan maskulin. Kekurangan adalah
minimnya tempat penyimpanan yang tidak memadai dan posisi saat bekerja kurang ergonomis.
BAB IV

ANALISIS DAN PEMUNCULAN KRITERIA DESAIN

4.1. Analisis aktivitas dan kebutuhan


Analisis aktivitas dan kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan
pengguna dengan produk yang akan dirancang sehingga diperoleh kebutuhan pengguna. Berikut
adalah tabel analisis aktivitas dan kebutuhan calon pengguna yang diamati :

NO PERMASALAHAN AKTIVITAS KEBUTUHAN


1 Rak sekat tidak banyak.  Meletakkan bahan bahan  Tempat penyimpanan
menggambar/mendesain sebagai tempat
 Meletakkan dan mengambil menyimpan bahan
bahan berupa lembaran bahan menggambar
lembaran. (Kertas, Kanvas,
2 Terlalu mengutamakan  Meletakkan dan mengambil Skecthbook,dsb)
bentuk hiasan estetika peralatan penunjang seperti  Tempat penyimpanan
dibandingkan tempat Pensil, Drawing Pen, perlu dibuat dengan
penyimpanan . Kuas,Gunting, Pulpen, berbagai kegunaan,
Pewarna. selain menyimpan
 Meletakkan dan menyimpan alat dan bahan
barang-barang hasil karya menggambar, dapat
nyata. sebagai tempat
penyimpanan barang
kebutuhan lainnya.
3 Penggunaan material yang  Melakukan dan mengerjakan  Area datar untuk
sedikit. tugas mendesain/menggambar melakukan kegiatan,
4 Ukuran meja tidak sesuai.  Meletakkan laptop seperti mengerjakan
5 Papan / daun meja terlalu  Meletakkan mouse tugas, mengetik di
pendek.  Meletakkan Printer laptop, mencetak hasil
6 Tekstur permukaan tidak rata scan desain.
/ halus.
7 Teknik sambung tidak  Membuka papan meja untuk  Area datar papan
konsisten. menggambar di area datar. meja memiliki sistem
bongkar pasang.
Berdasarkan analisis aktivitas dan kebutuhan di atas, maka telah didapatkan kesimpulan
mengenai komponen-komponen yang harus terdapat pada produk.

NO KOMPONEN MATERIAL PROSES PRODUKSI


1 Papan Kayu Kayu Jati, Paku, Triplex, Dipotong, di bentuk balok,
HPL dilapisi HPL
2 Kaki Meja Besi, Sekrup Dipasangkan pada daun meja
dan tidak di skrup kencang.
Agar bias dilipat
3 Rel Meja Rel Mekanik, Sekrup Dipasangkan pada laci meja.
Agar dapat dibuka dengan
mudah

4.2 Matriks USG


Berikut merupakan hasil riset permasalahan dalam bentuk table Matriks USG :

NO MASALAH U S G TOTAL
1 Masalah 1 4 4 2 10
2 Masalah 2 5 5 3 13
3 Masalah 3 4 5 4 13
4 Masalah 4 3 5 4 12
5 Masalah 5 3 4 3 10
6 Masalah 6 4 5 5 14
7 Masalah 7 4 5 5 14
BAB V
Alternatuf Desain
DAFTAR PUSTAKA

Pintono, Teddy, dkk. “Perancangan Mebel Multifungsi untuk Apartemen Mahasiswa Desain” dalam Jurnal
Intra 06 no.2, (2018) : 807-812

Wiliaury, Melisa, dkk. “Perancangan Mebel Multifunngsi untuk Dormitory Mahasiswa Desain” dalam
Jurnal Intra 02 no.2, (2015) : 38-44

Risdianto, Ricky, dan Pandu Setiawan, Andereas. “Perancangan Mebel Multifungsi untuk Apartemen Tipe
Studio” dalam Jurnal Intra 06 no. 2, (2018) : 835-839

Yamin, Samuel.”Perancangan Mebel Multifungsi untuk Apartemen Tipe Studio” dalam Jurnal Intra 05
no.2, (2017) : 168-173

Santoso, Yohan, dkk. “Perancangan Meja Multifungsi untuk Mahasiswa Desain Interior di Apartemen
Tipe Studio” dalam Jurnal Intra 04 no. 2, (2016) : 585-597

Kristiana S, Diana. “Pengenalan Berbagai Jenis Kayu Solid dan Konstruksinya untuk Furniture Kayu”

dalam Jurnal Program Studi Desain Interior Universitas Sahid Surakarta : 1-14.

Cahyadi, Dwi, dan Nursafitri Dewi, Dian Asdar. “Desain Meja Kerja Sulam Tumpar” dalam Jurnal Kreatif
03 no. 2, (2016) : 14 – 23

Fibrianie, Etwin, dan Chan Limin, Randu. “Desain Meja Administrasi Swajaya 57" dalam Jurnal Kreatif 02
no. 2, (2015) : 50 - 59

Anda mungkin juga menyukai