Anda di halaman 1dari 22

TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN RUMAH ADAT

”GADANG”

Disusun :

Bagas Surya Mahendra (221003232010615)

PRODI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah “Teknologi Bahan Bangunan (Rumah Adat Gadang )”
ini tepat pada waktunya.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi saya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 6 oktober 2023

BAGAS SURYA MAHENDRA

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan...............................................................1

1.3 Rumusan Masalah....................................................................................1

BAB II ISI...............................................................................................................2

2.1 Pengertian Genteng Beton Dalam Bahan Bangunan...........................2

2.2 Fungsi Genteng Beton Dalam Bahan Bangunan...................................2

2.3 Jenis Genteng Beton Dalam Bahan Bangunan..................................2-3

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Genteng Beton Bahan Bangunan........3-5

BAB III TINJAUAN OBYEK...............................................................................6

3.1 Cara Membuat Genteng Beton Dalam Bahan Bangunan................6-7

KESIMPULAN.......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah gadang Minangkabau adalah salah satu karya arsitektur
tradisional yang sangat menonjol, selain digunakan sebagai tempat tinggal,
bangunan ini digunakan sebagai rumah adat suku-suku di Minangkabau .
Karena perannya yang sangat penting di dalam kehidupan masyarakat
Minangkabau, bentuk rumah gadang ini dijadikan sebagai bentuk dari
bangunan museum Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan
Minangkabau (PDIKM). Sebagai bangunan publik yang sangat banyak
dikunjungi, baik sebagai sarana edukasi maupun rekreasi, PDIKM
selayaknya memiliki bentuk dan ciri yang dapat mewakili rumah gadang
masyarakat Minangkabau. Perkembangan teknologi material pada
bangunan selalu berkembang, tidak hanya aspek fungsi namun juga aspek
estetika. Agar dapat diketahui sejauh mana penggunaan material masa
kini/modern yang digunakan pada rumah gadang umumnya dan rumah
gadang di PDIKM khususnya, maka dilakukan penelitian ini. Jenis
penelitian yang digunakan berdasarkan pada tujuan penelitian yang ingin
dicapai, untuk itu digunakan metode penelitian kualitatif-naturalistik.
Penelitian dilakukan dalam situasi yang wajar atau dalam natural setting.
Sedangkan metode pengumpulan datanya, bersifat kualitatif karena itu
disebut juga metode kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
adalah bahwa perubahan material pada rumah gadang PDIKM dilakukan
agar memberikan nilai tambah, tidak merubah budaya, aktifitas dan tata
hidup yang dilakukan pada rumah gadang PDIKM

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan


Maksud dan tujuan penulisan Makalah ini adalah
1. Memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Bahan .
2. Memahami tentang Teknologi bahan pada bangunan pada
rumah adat nusantara.
3. Memahami tentang Fungsi, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan,
dan Pengaplikasian pada bahan bangunan rumah adat “
GADANG”
4. Pemahaman terhadap desain rumah adat yang bisa di
aplikasikan pada desain era sekarang.

1
1.3 Rumusan masalah
1. Apa pengertian rumah adat “ GADANG “ ?
2. Apa jenis bahan yang di gunakan pada rumah adat gadang ?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan bahan yang di gunakan
pada rumah adat gadang
4. Bagaimana cara pengaplikasian bahan bangunan pada rumah
adat gadang ?
5. Dan apakah desain rumah adat gadang bisa di gunakan pada
saat era sekarang?

BAB II

ISI

1.1[2.1] Pengertian Rumah Adat Gadang


Rumah gadang Minangkabau adalah salah satu karya arsitektur tradisional
yang sangat menonjol, selain digunakan sebagai tempat tinggal, bangunan
ini digunakan sebagai rumah adat suku-suku di Minangkabau . Karena
perannya yang sangat penting di dalam kehidupan masyarakat
Minangkabau, bentuk rumah gadang ini dijadikan sebagai bentuk dari
bangunan museum Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan
Minangkabau (PDIKM). Sebagai bangunan publik yang sangat banyak
dikunjungi, baik sebagai sarana edukasi maupun rekreasi, PDIKM
selayaknya memiliki bentuk dan ciri yang dapat mewakili rumah gadang
masyarakat Minangkabau. Perkembangan teknologi material pada
bangunan selalu berkembang, tidak hanya aspek fungsi namun juga aspek
estetika. Agar dapat diketahui sejauh mana penggunaan material masa
kini/modern yang digunakan pada rumah gadang umumnya dan rumah
gadang di PDIKM khususnya, maka dilakukan penelitian ini. Jenis
penelitian yang digunakan berdasarkan pada tujuan penelitian yang ingin
dicapai, untuk itu digunakan metode penelitian kualitatif-naturalistik.
Penelitian dilakukan dalam situasi yang wajar atau dalam natural setting.
Sedangkan metode pengumpulan datanya, bersifat kualitatif karena itu

2
disebut juga metode kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
adalah bahwa perubahan material pada rumah gadang PDIKM dilakukan
agar memberikan nilai tambah, tidak merubah budaya, aktifitas dan tata
hidup yang dilakukan pada rumah gadang PDIKM

1.2[2.2] Jenis-Jenis Bahan Bangunan pada rumah adat gadang


Ada beberapa jenis bahan bangunan yang digunakan. Berikut ini
adalah jenis bahan yang di gunakan pada rumah adat gadang:
1. Kayu
Kayu merupakan unsur terpenting dalam membangun rumah Gadang,
khususnya untuk tonggak tuo. Baca juga: Pahlawan Revolusi Indonesia
Tonggak tuo merupakan penentu kokoh tidaknya rumah Gadang, maka
kayu yang digunakan adalah kayu pilihan yang penggadaannya selalu
didasarkan pada adat istiadat masyarakat. Lihat Foto Tiang-tiang
penyangga di bagian dalam gadang yang berusia 116 tahun. Tiang kayu
berasal dari Pohon Jua. Batang pohon yang dipilih mesti di atas 50 tahun
agar kokoh menyangga rumah gadang di Nagari Sumpu, Tanah Datar,
Sumatera Barat.
2. Ijuk
Ijuk digunakan untuk membuat atap rumah. Jerami Selain ijuk ,
3. Jerami
Jerami juga digunakan untuk membuat atap rumah.
4. Bambu
Bambu digunakan untuk membuat dinding pada bagian belakang rumah.
5. papan
Papan merupakan kayu yang dibelah tipis sekitar 3-5 centimeter (cm) dan
digunakan untuk membuat dinding.

3
1.3[2.3] Kelebihan dan kekurangan Bahan Bangunan pada rumah adat “
GADANG “
a. Kayu

Kelebihan:

1. Bahan alami yang dapat diperbaharui


2. Kuat tarik yang tinggi
3. Dapat meredam suara
4. Lebih memiliki tekstur yang baik dan indah
5. Memiliki berat jenis yang cukup ringan sehingga bisa mengapung
dan sifat resonansinya
6. Ringan
7. Murah
8. Mudah diperoleh/ didapat
9. Pengerjaan mudah
10. Tahan Gempa

Kekurangan:

1. Tidak tahan lama


2. Susah dibentuk
3. Tidak tahan panas/ api
4. Kadar air tinggi
5. Mutu tidak seragam
6. Kuat tekan rendah
7. Kuat tarik terbatas
8. Serat yang tidak teratur
9. Cacat kayu
10. Lendutan bisa pada saat kayu dalam keadaan kelembaban tinggi.
11. Ukuran panjang kayu terbatas

b. Ijuk

Kelebihan:

1. Memiliki kesan tradisional yang kas


2. Sifatnya lentur dan tidak mudah patah
3. Harga relatif lebih murah

4
4. Lebih sejuk
5. Dan tidak dapat di makan rayapa

Kekurangan:

1. Sulit di ganti jika rusak


2. Mudah terbakar
3. Rawan bocor saat hujan deras

c. Jerami

Kelebihan:

1. Murah
2. Mudah di dapat
3. Ramah lingkungan

Kekurangan:

1. Mudah busuk , karena termasuk bahan organik


2. Sangat mudah tearbakar
3. Tidak tahan lama

d. Bambu
Kelebihan:

1. Bahan yang elastis dan tahan gempa


2. Harga terjangkau
3. Mudah di bentuk

Kekurangan:

1. Rentan terserang hama


2. Sambungan kurang kuat

5
3. Mudah terbakar
e. Papan

Kelebihan:
1. Harga murah
2. Permukaan halus
3. Mudah di potong dan di bentuk

Kekurangan:

1. Menyerap air
2. Tidak mengikat paku atau skrup dengan kuat
3. Rentan gapuk

6
Bab III

TINJAUAN OBJEK

3.1 Cara Pengaplikasian bahan bangunan pada rumah adat “ GADANG


Dapur : kaum wanita untuk memasak

Biliak : tempat beristirahat untuk penghuni rumah

Anjuang kanan : tempat kaum gadis (perawan) sebagai awal reproduksi, beribadah
berhias

Anjuang kiri : tempat untuk melahirkan dan memandikan jenazah

Ruang tengah : untuk acara jamuan, berkumpul dan lainnya

Ruang topi : untuk menerima tamu

Lumbung : unntuk menyimpan bahan keperluan

Contoh denah salah satu rumah gadang

ANJUANG : Ruangan yang terletak pada sayap bangunan sebelah kanan dan kiri
rumah panggung tradisional suku minang ( Rumah Gadang ) di Sumatra barat,
lantai anjuang paling tinggi dibantingkan ruang lainnya, ruang untuk awal
reproduksi/untuk anak perempuan yang belum menikah.

7
RUANG TOPI / LANJAR : Ruangan yang berada di depan dinding pada bagian
depan yang paling dekat dengan pintu, biasanya ruangan ini digunakan untuk
menerima tamu.
RUANG TENGAH : Ruang tengah adalah ruang semi privat yang biasanya jika
ada tamu sang pemilik duduk di ruangan ini. Ruangan ini terdiri dari beberapa
kamar/biliak.
BILIAK : Biliak atau kamar tidur adalah ruangan yang berfungsi untuk
beristirahat bagi pemilik.
DAPUR : Letak dapur diantara dua kamar atau biliak yang persis di tengah –
tengah rumah gadang yang berada di bagian paling belakang, sekarang dapur
sudah ada kamar mandinya.
LUMBUNG : Menyimpan hasil bumi atau panen.

UKURAN RUMAH GADANG

Potongan melintang rumah gadang 5 ruang.


Ukuran untuk satu ruang kira-kira 5-7 eto, 1 eto = 0.5 m.
Maka ukuran rumah adat yaitu 9 ruang, panjangnya adalah 22,5 m.
Sedangkan yang terpanjang yaitu 17 ruang adalah 59,5 m, sedangkan lebar 10-14
m.
Tinggi lantai 2,5 – 3,5 m.
Tinggi plafon 5-7 m dari tanah.

BENTUK KONSTRUKSI
Pondasi dan Tiang / Kolom

8
Pondasi pada bangunan Rumah Gadang berupa pondasi sandi, yang
pola penyusunannya berbentuk persegi panjang seperti halnya susunan tiang,
karena sandi merupakan tempat berdirinya tiang- tiang sebagai kolom pada
Rumah Gadang tersebut. Sandi merupakan batu yang memiliki permukaan datar,
dan sebagian dari batu tersebut dapat ditanamkan ke dalam tanah. Penetuan letak
dan bentuk sandi serta cara pemasangannya menentukan kokoh atau tidaknya
rumah gadang tersebut.

Lantai
Lantai pada bangunan Rumah Gadang terbuat dari papan yang diketam, namun
dahulunya lantai rumah gadang terbuat dari bamboo yang dipecah dan didatarkan
yang disebut dengan palupuah.
Lantai terbuat dari kayu. Terdapat 2 jenis lantai yaitu
Adat Caniago (Lantai Datar, bersifat demokratis dan semua orang memiliki
kedudukan yang sama)
Koto Piliang (Terdapat beberapa level lantai sesuai dengan kedudukan orang yang
menempatinya)

3. Tangga

9
Tangga berbahan dasar kayu, letaknya di tengah tepat di depan pintu masuk.

4. Dinding
Dinding rumah Gadang terdiri dari 2 lapis, dinding bagian luar diberi papan
berukir sedangkan bagian dalam menggunakan anyaman bambu yang disebut
sasak bugih.

5. Pintu dan Jendela


Pintu memiliki 2 daun pintu terletak ditengah dengan lebar sekitar 1 meter.
Jendelapun memiliki 2 daun jendela di tiap ruangan dengan lebar sekitar 70-80cm.

10
6. Atap
Atap bangunan Rumah Gadang yang berbentuk bergonjong runcing
menjulang membuatnya berbeda dengan atap pada rumah biasa. Gonjong adalah
bagian yang paling tinggi dari setiap ujung atap yang menghadap ke atas.
Material yang biasa dipakai pada atap bangunan Rumah Gadang adalah ijuk
sebagai penutup atap, dan kayu sebagai material konstruksi dari rangka kuda-
kuda.

11
3.2 Penerapan desain rumah adat tradisional “ GADANG “ pada bangunan
modern

Rumah tradisional ini mempunyai arsitektur yang unik.

Salah satu keunikannya adalah bentuk atapnya yang melengkung ke atas.

Bentuk atap seperti ini menyerupai tanduk kerbau, salah satu hewan yang banyak
dipelihara di sana.

Rumah Gadang yang dikenal dengan istilah Rumah Bagonjong terus dirawat dan
dilestarikan hingga kini.

12
1. Rumah Gadang Modern dengan Pagar Minimalis

Dengan modifikasi desain, rumah gadang dapat terkesan lebih modern.

Misalnya saja pada gambar Rumah Gadang yang satu ini.

Kendati lebih modern, modifikasi tersebut tanpa meninggalkan khas dari rumah
adat tersebut.

Ukiran sebagai ciri khas Rumah Gadang tetap dipertahankan meskipun tidak
mengaplikasikan pilar dan tangga.

Rumah Gadang Modern ini dilengkapi pagar minimalis sehingga tampak


kekinian.

2. Rumah Gadang Modern dengan Atap Hijau

Siapa sangka bahwa pengaplikasian Rumah Gadang bisa tampak lebih estetis
dengan penerapan warna hijau pada bagian atap.

Perpaduan warna hijau dan putih pada bagian atap gonjong menjadikannya
tampak lebih menarik.

13
Meskipun lebih modern, rumah yang satu ini masih menerapkan tangga sebagai
ciri khas rumah adat.

3. Rumah Gadang Semi-Modern

Umumnya, Rumah Gadang dibangun dengan ukuran yang besar.

Namun, kekinian tak sulit menemukan pengaplikasian rumah adat tersebut dengan
konsep yang minimalis.

Rumah adat yang satu diberikan sentuhan semi-modern tanpa menggunakan pilar
atau tiang.

Perpaduan warna merah pada bangunan dan hitam pada atap membuat rumah ini
sangat menonjol.

Sementara itu, akses tangga depan rumah terdapat pada bagian samping, berbeda
pada umumnya yang ditempatkan tepat di depan rumah.

14
4. Rumah Gadang Modern Bernuansa Monokrom

Gambar Rumah Gadang bernuansa monokrom ini tampak modern.

Atap gonjong berwarna hitam dan dinding bangunan warna putih membuat sangat
selaras.

Namun, pada bagian dindingnya tidak terdapat ukiran.

Begitu juga pilar dan tangga.

Meskipun begitu, rumah bergaya monkrom ini berhasil menciptakan Rumah


Gadang yang kekinian.

5. Rumah Gadang Modern dan Sederhana

Untuk membangun Rumah Gadang memang tidak bisa sembarangan.

Namun, demikian, siapa saja bisa mengaplikasikannya dengan diberikan sentuhan


modern yang masih menyerupai Rumah Gadang.

15
Misalnya rumah yang satu ini, meskipun terlihat sederhana akan tetapi tidak
terlihat kuno.

6. Rumah Gadang Modern Minimalis

Rumah Gadang identik dengan ornamen dan atap atap gonjong.

Ini karena atap gonjong merupakan simbol yang menunjukkan identitas orang
Minang.
Meskipun rumah ini tanpa ornamen atau ukiran, namun hal ini tetap
memperlihatkan bahwa Rumah Gadang bisa dimodifikasi secara modern.

7. Rumah Gadang Modern Tanpa Tiang

thegorbalsla
Rumah Gadang dengan gaya tradisional umumnya terdapat tiang di depan rumah.

Tiang tersebut bermaterial kayu yang tidak ditanamkan ke tanah, tetapi bertumpu
ke atas batu datar yang kuat dan lebar.

16
Namun, pangaplikasian Rumah Gadang yang satu ini tidak demikian.

Tiang-tiang tersebut sengaja tidak ditanamkan agar tampak lebih modern.

Namun demikian, hal tersebut tak mengaburkan makna dari Rumah Gadang itu
sendiri karena masih terdapat atap gonjong dan ukiran-ukiran pada dinding.

17
KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan yang dilakukan mengenai Pola Bangun Atap


Rumah Gadang Koto Baru Nagari Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu
Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut: 1. Bentuk atap gonjong Rumah Gadang Koto Baru
merupakan simbol dari tanduk kerbau, karena kerbau merupakan hewan
yang dianggap sangat erat kaitanya dengan penamaan daerah
Minangkabau. Selain itu atap gonjong adalah simbol dari pucuk rebung
(bakal bambu), karena rebung merupakan bahan makanan adat, olahan
rebung merupakan hidangan yang selalu ada saat upacara-upacara adat.
Selain itu, bambu dianggap tumbuhan yang sangat penting dalam
kontruksi tradisional. Atap gonjong juga menyimbolkan kapal sebagai
rekaman untuk mengenang asal usul nenek moyang terdahulunya yang
dianggap berasal dari rombongan Iskandar Zulkarnaen yang berlayar
dengan kapal dari daerah asalnya yang kemudian terdampar di daerah
Minangkabau sekarang. 2. Struktur atap Rumah Gadang Koto Baru
merupakan penganutan filsafah pada alam yang sesuai dengan bentuk alam
Bukit Barisan yang terdiri dari bukit yang tinggi serta lembah yang curam.
Tidak hanya berfilsafah pada alam struktur atap Rumah Gadang Koto Baru
juga berfilsafah pada 74 tumbuhan dan hewan serta benda-benda yang
dianggap erat dengan kehidupan masyarakat. 3. Ijuk sebagai bahan atap
Rumah Gadang Koto Baru merupakan bentuk untuk mempertahankan
keaslian Rumah Gadang Koto Baru serta memamfaatkan hasil alam yang
melimpah, selain itu ijuk juga merupakan gambaran tatanan kehidupan
masyarakat yang penuh dengan kebersamaan atau makna gotongroyong
yang masih dipegang oleh masyarakat sampai sekarang. B. SARAN
Dengan adanya penelitian yang telah.

18
DAFTAR PUSTAKA
rumah.com/https://www.rumah.com/panduan-properti/genteng-beton-41710
gentengbetonmi.com/https://www.gentengbetonmi.com/model-genteng-beton/
/asiacon.co.id/https://asiacon.co.id/blog/pengertian-dan-jenis-genteng-betonV
rooma.id/material https://rooma.id/material/803/cara-membuat-genteng
kompas.com/https://www.kompas.com/homey/read/2021/11/07/174800076/
ingin-memasang-genteng-beton-ketahui-kelebihan-dan-kekurangannya
gravel.co.id https://gravel.co.id/blog/harga-ukuran-genteng-beton

19

Anda mungkin juga menyukai