”GADANG”
Disusun :
PRODI ARSITEKTUR
2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah “Teknologi Bahan Bangunan (Rumah Adat Gadang )”
ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi saya dan pembaca pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II ISI...............................................................................................................2
KESIMPULAN.......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah gadang Minangkabau adalah salah satu karya arsitektur
tradisional yang sangat menonjol, selain digunakan sebagai tempat tinggal,
bangunan ini digunakan sebagai rumah adat suku-suku di Minangkabau .
Karena perannya yang sangat penting di dalam kehidupan masyarakat
Minangkabau, bentuk rumah gadang ini dijadikan sebagai bentuk dari
bangunan museum Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan
Minangkabau (PDIKM). Sebagai bangunan publik yang sangat banyak
dikunjungi, baik sebagai sarana edukasi maupun rekreasi, PDIKM
selayaknya memiliki bentuk dan ciri yang dapat mewakili rumah gadang
masyarakat Minangkabau. Perkembangan teknologi material pada
bangunan selalu berkembang, tidak hanya aspek fungsi namun juga aspek
estetika. Agar dapat diketahui sejauh mana penggunaan material masa
kini/modern yang digunakan pada rumah gadang umumnya dan rumah
gadang di PDIKM khususnya, maka dilakukan penelitian ini. Jenis
penelitian yang digunakan berdasarkan pada tujuan penelitian yang ingin
dicapai, untuk itu digunakan metode penelitian kualitatif-naturalistik.
Penelitian dilakukan dalam situasi yang wajar atau dalam natural setting.
Sedangkan metode pengumpulan datanya, bersifat kualitatif karena itu
disebut juga metode kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
adalah bahwa perubahan material pada rumah gadang PDIKM dilakukan
agar memberikan nilai tambah, tidak merubah budaya, aktifitas dan tata
hidup yang dilakukan pada rumah gadang PDIKM
1
1.3 Rumusan masalah
1. Apa pengertian rumah adat “ GADANG “ ?
2. Apa jenis bahan yang di gunakan pada rumah adat gadang ?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan bahan yang di gunakan
pada rumah adat gadang
4. Bagaimana cara pengaplikasian bahan bangunan pada rumah
adat gadang ?
5. Dan apakah desain rumah adat gadang bisa di gunakan pada
saat era sekarang?
BAB II
ISI
2
disebut juga metode kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
adalah bahwa perubahan material pada rumah gadang PDIKM dilakukan
agar memberikan nilai tambah, tidak merubah budaya, aktifitas dan tata
hidup yang dilakukan pada rumah gadang PDIKM
3
1.3[2.3] Kelebihan dan kekurangan Bahan Bangunan pada rumah adat “
GADANG “
a. Kayu
Kelebihan:
Kekurangan:
b. Ijuk
Kelebihan:
4
4. Lebih sejuk
5. Dan tidak dapat di makan rayapa
Kekurangan:
c. Jerami
Kelebihan:
1. Murah
2. Mudah di dapat
3. Ramah lingkungan
Kekurangan:
d. Bambu
Kelebihan:
Kekurangan:
5
3. Mudah terbakar
e. Papan
Kelebihan:
1. Harga murah
2. Permukaan halus
3. Mudah di potong dan di bentuk
Kekurangan:
1. Menyerap air
2. Tidak mengikat paku atau skrup dengan kuat
3. Rentan gapuk
6
Bab III
TINJAUAN OBJEK
Anjuang kanan : tempat kaum gadis (perawan) sebagai awal reproduksi, beribadah
berhias
ANJUANG : Ruangan yang terletak pada sayap bangunan sebelah kanan dan kiri
rumah panggung tradisional suku minang ( Rumah Gadang ) di Sumatra barat,
lantai anjuang paling tinggi dibantingkan ruang lainnya, ruang untuk awal
reproduksi/untuk anak perempuan yang belum menikah.
7
RUANG TOPI / LANJAR : Ruangan yang berada di depan dinding pada bagian
depan yang paling dekat dengan pintu, biasanya ruangan ini digunakan untuk
menerima tamu.
RUANG TENGAH : Ruang tengah adalah ruang semi privat yang biasanya jika
ada tamu sang pemilik duduk di ruangan ini. Ruangan ini terdiri dari beberapa
kamar/biliak.
BILIAK : Biliak atau kamar tidur adalah ruangan yang berfungsi untuk
beristirahat bagi pemilik.
DAPUR : Letak dapur diantara dua kamar atau biliak yang persis di tengah –
tengah rumah gadang yang berada di bagian paling belakang, sekarang dapur
sudah ada kamar mandinya.
LUMBUNG : Menyimpan hasil bumi atau panen.
BENTUK KONSTRUKSI
Pondasi dan Tiang / Kolom
8
Pondasi pada bangunan Rumah Gadang berupa pondasi sandi, yang
pola penyusunannya berbentuk persegi panjang seperti halnya susunan tiang,
karena sandi merupakan tempat berdirinya tiang- tiang sebagai kolom pada
Rumah Gadang tersebut. Sandi merupakan batu yang memiliki permukaan datar,
dan sebagian dari batu tersebut dapat ditanamkan ke dalam tanah. Penetuan letak
dan bentuk sandi serta cara pemasangannya menentukan kokoh atau tidaknya
rumah gadang tersebut.
Lantai
Lantai pada bangunan Rumah Gadang terbuat dari papan yang diketam, namun
dahulunya lantai rumah gadang terbuat dari bamboo yang dipecah dan didatarkan
yang disebut dengan palupuah.
Lantai terbuat dari kayu. Terdapat 2 jenis lantai yaitu
Adat Caniago (Lantai Datar, bersifat demokratis dan semua orang memiliki
kedudukan yang sama)
Koto Piliang (Terdapat beberapa level lantai sesuai dengan kedudukan orang yang
menempatinya)
3. Tangga
9
Tangga berbahan dasar kayu, letaknya di tengah tepat di depan pintu masuk.
4. Dinding
Dinding rumah Gadang terdiri dari 2 lapis, dinding bagian luar diberi papan
berukir sedangkan bagian dalam menggunakan anyaman bambu yang disebut
sasak bugih.
10
6. Atap
Atap bangunan Rumah Gadang yang berbentuk bergonjong runcing
menjulang membuatnya berbeda dengan atap pada rumah biasa. Gonjong adalah
bagian yang paling tinggi dari setiap ujung atap yang menghadap ke atas.
Material yang biasa dipakai pada atap bangunan Rumah Gadang adalah ijuk
sebagai penutup atap, dan kayu sebagai material konstruksi dari rangka kuda-
kuda.
11
3.2 Penerapan desain rumah adat tradisional “ GADANG “ pada bangunan
modern
Bentuk atap seperti ini menyerupai tanduk kerbau, salah satu hewan yang banyak
dipelihara di sana.
Rumah Gadang yang dikenal dengan istilah Rumah Bagonjong terus dirawat dan
dilestarikan hingga kini.
12
1. Rumah Gadang Modern dengan Pagar Minimalis
Kendati lebih modern, modifikasi tersebut tanpa meninggalkan khas dari rumah
adat tersebut.
Ukiran sebagai ciri khas Rumah Gadang tetap dipertahankan meskipun tidak
mengaplikasikan pilar dan tangga.
Siapa sangka bahwa pengaplikasian Rumah Gadang bisa tampak lebih estetis
dengan penerapan warna hijau pada bagian atap.
Perpaduan warna hijau dan putih pada bagian atap gonjong menjadikannya
tampak lebih menarik.
13
Meskipun lebih modern, rumah yang satu ini masih menerapkan tangga sebagai
ciri khas rumah adat.
Namun, kekinian tak sulit menemukan pengaplikasian rumah adat tersebut dengan
konsep yang minimalis.
Rumah adat yang satu diberikan sentuhan semi-modern tanpa menggunakan pilar
atau tiang.
Perpaduan warna merah pada bangunan dan hitam pada atap membuat rumah ini
sangat menonjol.
Sementara itu, akses tangga depan rumah terdapat pada bagian samping, berbeda
pada umumnya yang ditempatkan tepat di depan rumah.
14
4. Rumah Gadang Modern Bernuansa Monokrom
Atap gonjong berwarna hitam dan dinding bangunan warna putih membuat sangat
selaras.
15
Misalnya rumah yang satu ini, meskipun terlihat sederhana akan tetapi tidak
terlihat kuno.
Ini karena atap gonjong merupakan simbol yang menunjukkan identitas orang
Minang.
Meskipun rumah ini tanpa ornamen atau ukiran, namun hal ini tetap
memperlihatkan bahwa Rumah Gadang bisa dimodifikasi secara modern.
thegorbalsla
Rumah Gadang dengan gaya tradisional umumnya terdapat tiang di depan rumah.
Tiang tersebut bermaterial kayu yang tidak ditanamkan ke tanah, tetapi bertumpu
ke atas batu datar yang kuat dan lebar.
16
Namun, pangaplikasian Rumah Gadang yang satu ini tidak demikian.
Namun demikian, hal tersebut tak mengaburkan makna dari Rumah Gadang itu
sendiri karena masih terdapat atap gonjong dan ukiran-ukiran pada dinding.
17
KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
rumah.com/https://www.rumah.com/panduan-properti/genteng-beton-41710
gentengbetonmi.com/https://www.gentengbetonmi.com/model-genteng-beton/
/asiacon.co.id/https://asiacon.co.id/blog/pengertian-dan-jenis-genteng-betonV
rooma.id/material https://rooma.id/material/803/cara-membuat-genteng
kompas.com/https://www.kompas.com/homey/read/2021/11/07/174800076/
ingin-memasang-genteng-beton-ketahui-kelebihan-dan-kekurangannya
gravel.co.id https://gravel.co.id/blog/harga-ukuran-genteng-beton
19