Tentang
PRODUK KERAJINAN DARI BAMBU
ROTAN DAN LOGAM
Disusun Oleh :
FAIZAL ULYA
PUTRI JELITA
Kelas : IX.2
Makalah ini saya susun berdasarkan tugas mata pelajaran Prakarya yang
berjudul “PROSES PEMBUIATAN MEBEL BAMBU”. Tidak lupa saya ucapkan kepada
guru mata pelajaran dan teman-teman yang telahmemberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Amin.
Wassalamu`alaikum Wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….. 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG……………………………………………………...………. 4
B.RUMUSAN MASALAH………………………………………………………….... 4
C.TUJUAN……………………………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN
A.KESIMPULAN………………………………………………………………….…… 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A . PENGERTIAN BAMBU
Bambu adalah salah satu sumber daya alam yang banyak di manfaatkan karena
memiliki sifat sifat yang menguntungkan yaitu batang yang kuat,lurus,rata,keras,mudah di
belah,mudah di bentuk,mudah di kerjakan dan mudah di anggkat.Selain itu,harga bambu
relatif murah di bandingkan bahan lain karena sering di temukan di sekitar pemukiman
khususnya di daerah perdesaan.Bambu menjadi tanaman serba guna bagi kebanyakan orang
di indonesia.
Anyaman bambu atau kerajinan anyaman dari bambu merupakan salah satu jenis dari
berbagai macam hasta karya yang anda di Indonesia. Di tambah lagi iklim tropis yang ada di
Indonesia sangat mendukung perkembangan tanaman bambu yang. Sehingga ketersedian
bahan baku untuk membuat anyaman dari bambu sangat melimpah. selain digunakan sebagai
anyaman bambu juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan alat-alat rumah tangga.
Tapi bambu paling banyak dimanfaatkan sebagai anyaman. Anyaman bisa dibuat dari bahan
yang hemat tapi bisa menghasilkan berbagai kerajinan tangan yang memiliki banyak manfaat
dan juga nilai ekonomis yang tinggi.
Sudah sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia sudah memanfaatkan bambu sebagai
bahan anyaman. Berbagai barang rumah tangga dibuat dengan anyaman bambu seperti
tampah, kap lampu, piring, loka penyajian makanan, meja, dipan, dan juga topi caping.
Berbagai benda dari anyaman bambu ini ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi
masyarakat. Oleh karena itu tidak heran bila banyak berkembang usaha rumahan membuat
usaha kerajinan tangan dengan memanfaatkan bambu.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan bambu?
2. Apa saja jenis jenis bambu?
C.TUJUAN
Agar dapat mengetahui kerajinan bambu,jenis jenis bambu dan contoh kerajinan bambu
BAB II
PEMBAHASAN
– Bambu Gombong
Bambu gombong merupakan bambu yang termasuk kelas bambu besar dan panjang
ukurannya di banding dengan bambu yang lain, dan ini fungsinya untuk bangunan,
pembuatan pagar rumah merupakan hal yang bagus karna konstruksi urat bambunya sangat
rapih dan gampang di atur, untuk bahan tiang ini juga sering di pakai karna selain besar, dia
juga kokoh dan tahan cuasa. Untuk bahan keramba ikan, untuk bahan reng genteng atap
rumah, dan uniknya walaupun ukuranya besar tapi enak kalau di makan di jadikan sayur.
– Bambu Tamiang
Bambu tamiang merupakan bambu yang hidupnya mayoritas tidak di pelihara dan banyak di
jumpai di pinggir-pinggir sungai sepanjang pulau jawa. Biasanya para petani
menggunakannya untuk bangunan, bahan saung sawah, dan mayoritas kelebihan bambu ini
suka si buat bahan Tanggungan/ di Bahasa Sunda di sebut istlah Rancatan/alat untuk
memikul. Dan masayrakat menggunakannya di jadikan untuk sayuran bagi bambu yang
masih kecil kira-kira berukuran pendek sekitar 10cm-30cm.
– Bambu Bareg-beg
Bambu ini merupakan bambu yang panjang ukuran bukunya, kecil, dan hidupnya sama
seperti bambu tamiang di tepi sungai. Fungsi bambu ini karna ukurannya kecil dan panjang,
untuk gantar, untuk senjata sumpit, untuk bahan tempat jemuran baju kalau di pedesaan, dan
para seniman music mereka memanfaatkan untuk bahan suling dan hiasan yang di buat dari
bambu.
– Bambu Haur Geulis/ Bambu Teumen
Ini merupakan bambu yang struktur pohonnya kelihatan bagus dan rapih, maka masyarakat
menyebutnya dengan bambu haur geulis, fungsi bambu ini masyarakat menggunakan untuk
bahan pancingan, tangga, gantar, tongkat untuk anak-anak Pramuka, dan kalau masih kecil
masyarakat memanfaatkannya untuk sayuran.
– Bambu Hitam
Bambu macam ini merupaka bambu yang popular dan sering kita jumpai di berbagai
kesenian, hal tersebut tidak aneh karna bambu ini merupakan bambu yang indah, dan unik,
mayoritas di pergunakan untuk bermacam-macam seniman, bahan bangunan, bahan membuat
angklung, calung, anyaman pun sering kita lihat sebuah kafe dan restoran yang menggunakan
bangunan tradisional anyaman bilik, tiang dll memakai bambu hitam yang di ukir sedemikian
rupa.
Tanaman bambu memang mudah sekali ditemukan di indonesia terutama di daerah daerah
desa daperkampungan yang masih asri. Sedangkan untuk di daerah perkotaan bambu sangat
jarang dapat kita temui karena semua hanya ada telah diubah menjadi perumahan maupun
perkantoran. Banyak sekali manfaat dari bambu salah satunya adalah untuk membuat
perabotan rumah tangga, selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan utaman
membangun rumah atau tempat tinggal. Banyak sekali aneka kerajinan yang bisa dibuat dari
bambu tergantung seberapa kreatif kita dalam mengolahnya.
Namun yang perlu diperhatikan adalah ketika memanfaatkan bambu untuk menjadi sebuah
kerajinan tangan atau karya seni, kita juga harus menanamnya kembali supaya anakan yang
ditanam nantinya dapat tumbuh dan kita manfaatkan di hari esok. Jangan asal mengambil
pohon bambu secara seenaknya sendiri, karena bila tidak dijaga besar kemungkinan tanaman
bambu akan sulit kita temui. Semoga beberapa contoh karya seni dari bambu di atas dapat
menambah referensi dan inspirasi bangi Anda.
BAB III
PENUTUPAN
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini.Dan penulis
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas,
mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati.
Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah
motivasinya dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena saya membuat makalah ini
mempunyai arti penting yang sangat mendalam.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
KESIMPULAN
Kerajinan bambu banyak di manfaatkan terutama dalam pembuatan perabotan rumah
tangga.Dan beraneka ragam macam dan jenis kerajinan bambu di indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Rotan
Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang memiliki habitus
memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus. Puak Calameae sendiri
terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah persebaran di bagian tropis Afrika,
Asia dan Australasia. Ke dalam puak ini termasuk pula marga Salacca (misalnya salak),
Metroxylon (misalnya rumbia/sagu), serta Pigafetta yang tidak memanjat, dan secara
tradisional tidak digolongkan sebagai tumbuhan rotan.
Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2-5cm, beruas-ruas panjang, tidak
berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan tajam. Duri ini
berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivora, sekaligus membantu pemanjatan, karena
rotan tidak dilengkapi dengan sulur. Suatu batang rotan dapat mencapai panjang ratusan
meter. Batang rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan
hidup di alam bebas. Badak jawa diketahui juga menjadikan rotan sebagai salah satu
menunya.
Sebagian besar rotan berasal dari hutan di Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Borneo,
Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Indonesia memasok 70% kebutuhan rotan dunia. Sisa pasar
diisi dari Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan Bangladesh. Rotan cepat tumbuh dan relatif
mudah dipanen serta ditransprotasi. Ini dianggap membantu menjaga kelestarian hutan,
karena orang lebih suka memanen rotan daripada kayu.
Rotan termasuk jenis produk dari Hasil Hutan Non Kayu yang sudah lama dikenal.
Bahkan sudah banyak menghasilkan produk-produk olahan yang tidak sedikit dalam
memberikan sumbangan pendapatan kepada negara (devisa).
Didalam perdagangan dikenal nama-nama ini mendasar pada tempat atau negara tujuan
ekspor maupun bentuk/jenis rotan yang dipasarkan, seperti : bin rattan, rattan, core peel,
canes, dan lain-lain.
Calamus rotang
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Upafamili: Lepidocaryoideae
Bangsa: Calameae
Genera: Calamus, Daemonorops, Oncocalamus
· Sifat Umum Rotan Mempunyai batang berduri dan memanjat tetapi terdapat juga jenis
yang tidak memanjat.
· Jenis Terdapat 13 genus ritan di dunia dan hampir 600 jenis rotan dihasilkan daripadanya.
· Sebaran Hanya tumbuh secara semula jadi di Asia dan Barat Afrika saja. Di
Semenanjung, rotan boleh ditemui dipelbagai jenis ketinggian dari aras laut sehingga ke
kemuncak gunung 3000 m. Bagaimanapun kebanyakan kawasan rotan tertumpu di Asia
Tenggara dan kawasan berdekatan. Malaysia adalah negara yang kaya dengan pelbagai
spesies rotan. Terdapat 79 jenis rotan di Sabah, 106 di Sarawak dan 107 di Semenanjung.
· Ciri-ciri Terdapat rotan yang tumbuh secara tunggal dan juga berkelompok. Kebanyakan
pokok rotan adalah jenis memanjat serta yang berbatang kerdil tidak memanjat.
Komponen kimia, anatomi, sifat fisik dan mekanika rotan menentukan bentuk
pemanfaatan dan mutu produk akhir suatu jenis rotan. Komponen kimia rotan menentukan
kekuatan dan keawetan rotan. Menurut Rachman (1996), komponen kimia rotan
adalah holoselulosa (71%-76%), selulosa (39%-58%), lignin (18%-27%), silika (0,54-8%),
tanin (8,14%-8,88%0) dan pati (18,50%-23,57%). Selulosa menentukan kekuatan tarik rotan
“Semakin tinggi kadar selulosa rotan maka makin besar pula keteguhan lenturnya”. Lignin
membuat ikatan antar sel serat menjadi kuat. Tanin berperan sebagai bahan yang bersifat
racun terhadap rayap dan jamur (Jasni dkk, 1997). Pati adalah sumber makanan utama
bubuk kayu selain rayap. Makin tinggi kandungan pati dalam rotan, maka makin mudah
diserang oleh bubuk kayu kering.
Ukuran sel pori dan tebal dinding sel serat menentukan keawetan dan kekuatan
rotan. Tebal dinding sel serat berkisar antara 3,49 µm – 4,89 µm. Makin tebal dinding sel
maka makin keras dan berat suatu jenis rotan (Rachman, 1996). Sifat fisika dan mekanika
rotan antara lain, berat jenis 0,47-0,57; kadar air basah 84,32%-167,11%; kadar air kering
udara 13,76%-18,19%; panjang ruas 20,76-37,20 cm; tingi buku 0,16-,39; keteguhan patah
(MOR) 421-834 kg/cm2; keteguhan lentur (MOE) 14.548-22.000 kg/cm2.
Pertama, industri pengolahan bahan rotan dan rotan setengah jadi yang sering
disebut sebagai industri antara. Industri antara adalah industri pengolahan rotan
yang menghasilkan bahan baku roran berupa rotan asalan rotan poles, hati rotan,
kulit rotan, webbing, split, dan sejenisnya, dan biasanya pengerjaan produk ini
dikerjakan melalui proses semi mekanis.
Kedua, industri furnitur rotan. Dalam industri ini menghasilkan perabotan rumah
tangga seperti sofa, meja, kursi, lemari, dan lainya.
Ketiga, industri barang-barang kerajinan rotan. Industri ini menghasilkan produk
barang kerajinan rotan berdasarkan desain lokal, dan biasanya buatan tangan.
Salah satu faktor yang dianggap sebagai penghambat pertumbuhan industri rotan
adalah semakin maraknya alih fungsi lahan. Rotan yang pada dasarnya merupakan hasil
hutan secara alami akan semakin terus berkurang dan tergerus seiring dengan pembukaan
hutan, baik untuk pertanian maupun perumahan. Penting juga menggaris bawahi bahwa
posisi rotan ternyata dianggap tidak cukup signifikan jika dibandingkan dengan komoditas
lainnya. Hal ini sangat jelas terlihat dari kebijakan alih fungsi hutan sebagai habitat rotan
sebagai perkebunan yang dianggap lebih mendatangkan keuntungan seperti karet dan
kelapa sawit. Faktor yang juga kemudian menjadi determinan dalam pengambilan
kebijakan perdagangan rotan adalah tidak adanya sinergitas antara industri hulu (industri
bahan baku) dan hilir (industri barang jadi).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rotan mentah atau rotan bulat diproses menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Dalam industri, rotan dipisah menjadi bagian kulit dan bagian hati sesuai tujuan dan
pemanfaatanya. Selanjutnya rotan digoreng, digosok, dicuci, dikeringkan, dipolis,
dibengkokkan, diputihkan, dan diasap atau diawetkan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan dan pemanfaatan material rotan sebagai bahan bahan baku pembuatan mebel,
seperti kursi, meja tamu, serta rak buku serta beragam aneka kerajinan, secara fisik memiliki
beberapa keunggulan daripada kayu dan produk lainnya, yaitu ringan, kuat, elastis, serta
mudah dibentuk. Selain itu rotan lebih cepat tumbuh dan relatif mudah dipanen sehingga
dianggap lebih mendatangkan keuntungan. Dengan mempertahankan keasliannya, maka
perabot atau furnitur dari rotan akan kelihatan klasik dan alami.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmudjo, 2011. Hasil Hutan Non Kayu. Penerbit Cakrawala Media. Yogyakarta.
Semua tentang kayu, 2008. Proses Pengolahan Material Rotan (I). Laman Web :
http://www.tentangkayu.com/2008/06/proses-pengolahan-material-rotan-1.html
Diakses pada tanggal 14 September 2013
PEMBAHASAN
Peralatan :
1. Komputer untuk membuat design nama.
2. Mesin bor dengan mata bor 1 mm (saya gunakan merk Nachi, karena ketajaman nya
awet dan tidak mudah patah).
3. Mesin poles/gerinda.
Cara membuatnya :
1. buatlah 1 buah design nama menggunakan software grafis, misal corel draw.
2. Design tadi di print menggunakan kertas stiker. Saya memilih kertas stiker karena
kertas tersebut sudah bisa ditempel langsung pada permukaan stainless, jadi tidak perlu repot-
repot lagi menempelkan kertas pakai lem.
3. Hasil dari print out design nama tadi ditempelkan diatas permukaan stainless.
Contohnya sbb :
Jika print out sudah didapat, sekarang tempelkan print out tersebut pada permukaan stainless.
Disini bisa kita lihat, Bahwa lubang-lubang pada masing-masing huruf harus ditembus sesuai
pola. Maka pada tiap-tiap huruf yang harus ditembus harus dibor dahulu untuk memasukkan
mata gergaji.
Contohnya sbb :
> titik biru : digunakan untuk membuat lubang bor yang akan dimasuki mata gergaji untuk
memotong hasil akhir setelah lubang pada tiap-tiap huruf sudah terpotong.
Caranya sbb ;
2. Setelah proses hampelas selesai, kemudian lakukan proses poles menggunakan mesin
poles/bupping..
Gunakan kain poles, biasanya terbuat dari bahan jeans. Oleskan langsol/batu hijau pada
kain poles yang sudah berputar. lalu mulailah poles dari sisi dalam nama, dilanjutkan ke sisi
luar nama.
Setelah proses poles selesai, tentunya kalung nama tersebut masih kotor akibat proses poles
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Kriya logam adalah seni kerajinan atau keterampilan untuk membuat sesuatu menjadi
barang- barang yang memiliki nilai guna dengan menggunakan logam sebagai medianya.
2) Karya kriya logam yang dihasilkan dapat berupa karya 2 dimensi (lukisan logam), ataupun
3 dimensi (patung logam).
3) Teknik-teknik yang biasa dipakai pada pembuatan kriya logam yaitu dengan teknik :
Ketok, las, cor, dan patri.
4) Dari kriya logam dapat menghasilkan benda sebagai hiasan dan sebagai benda pakai yang
bernilai artistik seperti pisau yang memiliki ukiran relief.