Oleh
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................7
2.1 Pengeretian Bambu..........................................................................................................7
2.2 Jenis-Jenis Bambu ..........................................................................................................7
2.3 Syarat-Syarat Bahan Bambu.........................................................................................10
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Bambu............................................................................11
2.5 Cara Merawat Bambu...................................................................................................13
2.6 Cara Pengaplikasian Bambu Pada Bangunan.............................................................14
BAB III PENUTUP....................................................................................................24
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................24
3.2 Saran...............................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..25
BAB I
PENDAHULUAN
a) Daya Tahan: bambu rentan terhadap serangan jamur dan serangga. Dengan
alasan tersebut maka jika tidak diobati, struktur bambu dipandang sebagai
struktur bangunan sementara dengan umur tidak lebih dari lima tahun.
b) Konstruksi sambungan: meskipun banyak jenis sambungan tradisional yang
ada, namun efisiensi strukturalnya rendah (Herbert et al.1979). Banyak
penelitian telah diarahkan pada pengembangan lebih efektif metode
sambungan.
PEMBAHASAN
Banyak jenis bambu yang terdapat di Indonesia, kurang lebih ada 75 jenis
bambu namun yang mempunyai nilai ekonomis hanya sekitar 10 jenis saja
(Sutiyono, 2006). Jenis-jenis bambu yang sering digunakan untuk konstruksi
bangunan di Indonesia, antara lain bambu wulung, bambu legi, bambu petung,
bambu ampel, Gambar di bawah ini menampilkan beberapa jenis bambu yang
mempunyai nilai ekonomi yang sering digunakan tersebut.
Memiliki nama latin Gigantochloa atroviolacea, jenis bambu satu ini juga
biasa disebut bambu hitam sesuai dengan warna kulit batangnya. Meski begitu,
ada juga bambu wulung yang memiliki warna batang hijau kehitaman/ungu tua.
Bambu ini lebih cocok digunakan untuk membuat Reng, atau bisa juga untuk
membuat dinding. Diantara beberapa jenis lainnya, bambu wulung memiliiki
tampilan yang paling menarik. Oleh karena itu, bambu ini sering digunakan
untuk membuat dinding baik yang berada diluar ruang maupun didalam ruang.
Selain untuk membuat dinding, bambu ini juga bisa digunakan untuk membuat
berbagai macam perabot furniture kecil yang tidak perlu menahan beban berat.
Bambu yang memiliki nama ilmiah Gigantochloa atter ini juga dikenal
dengan nama bambu ater dan buluh jawa. Garis tengah dan panjang tiap ruasnya
sama seperti bambu wulung, hanya saja jenis satu ini bisa tumbuh lebih tinggi
hingga kisaran 22-25 sentimeter. Dalam bidang konstruksi, bambu legi banyak
dimanfaatkan sebagai rangka rumah, rangka dinding, dan pagar.
c). Bambu Petung
Memiliki nama ilmiah Dendrocalamus asper, jenis bambu satu ini termasuk
dalam kategori bambu besar. Bukan tanpa alasan, karena berbeda dengan dua
jenis bambu sebelumnya, garis tengah dari jenis bambu satu ini dapat mencapai
kisaran 20-25 sentimeter. Lain itu, tingginya juga bisa dapat tumbuh hingga
kisaran 20 meter. Jenis bambu saat ini yang banyak digunakan untuk konstruksi
skala besar. Beberapa di antaranya untuk memperkuat rangka jembatan, jalan,
tiang rumah, pembuatan perahu, dan lain-lain.
Batang dari bambu bernama ilmiah Bambusa vulgaris ini cukup unik, karena
wujudnya mengkilap. Yang menarik, selain banyak tumbuh atau dibudidayakan
di perdesaan, jenis bambu satu ini di perkotaan justru banyak dijadikan tanaman
hias.
Lebih tepatnya, jenis bambu yang dijadikan sebagai tanama hias adalah sub-
spesies atau varietasnya yang terdiri dari bambu kuning dan bambu gading.
Bambu satu ini dapat tumbuh dengan ketinggian mencapai 20 meter, panjang
ruas hingga 45 sentimeter, dan garis tengah maksimal 10 sentimeter.
Ada kegunaan unik dari bambu ampel selain dijadikan sebagai bahan kontruksi
seperti tiang rumah. Tumbuh di wilayah Papua, bagian buluhnya banyak
dijadikan sebagai bahan pembuat sisir tradisional dan koteka oleh masyarakat
adat.
Berikut ini syarat-syarat bambu yang akan digunakan sebagai bahan bangunan:
Ø Bambu harus tua, berwarna kuning jernih atau hijau tua dalam hal terakhir
berbintik putih pada pangkalnya, berserat padat dengan permukaan yang
mengkilap. Ditempat buku tidak boleh pecah.
Ø Bambu yang telah direndam air harys berwarna pucat tidak kuning, hijau atau
hitam dan berbau asam yang khas, sedangkan bila dibelah dibagian dalam dari
ruas tidak boleh terdapat rambut dalam yang biasanya terdapat pada bambu
yang belum direndam.
Ø Bambu untuk pelupuh dan barang anyaman seperti blih, gendak, dan lain-lain
harus telah direndam dengan baik. Barang anyaman yang harus tahan lama
harus terbuat terbuat dari bambu dari jenis bambu yang terbaik dengan garis
tengah minimum 4 cm dan harus terbuat dari bagian kulit dari bambu.
2.4 Kelebihan Dan Kelemahan Bambu
Menurut penelitian sebaiknya bambu dipotong antara umur 3-6 tahun karena
pada saat ini bambu memiliki mutu dan kekuatan paling tinggi. Selain itu perlu
dilihat pula kandungan kanji pada batangnya yang akan mempengaruhi tahan
atau tidaknya terhadap hama, rayap, dan jamur.
• Perawatan bambu dengan merendam pada air payau, air laut, dan air tawar.
• Perawatan bambu dengan menggunakan api
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Bambu memiliki banyak jenis dan beragam potensi yang bisa
dihasilkanolehnya mulai dari bahan makanan sampai material bahan
bangunan. Namun,adapun kekurangan bambu yang nantinya berdampak
buruk jika tidak telaten dalam mengolahnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/ariefebriantom/kuliah-tekbam-bambu
https://bamboeindonesia.wordpress.com/peneliti-bambu/purwito/makalah/
https://www.academia.edu/8123912/
Bambu_Sebagai_Bahan_Konstruksi_dan_NonKonstruksi
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/download/5117/4640
https://www.pinhome.id/blog/cara-pengawetan-bambu-untuk-bahan-
bangunan/
https://id.scribd.com/document/514808301/MAKALAH-BAMBU
https://pdfcoffee.com/makalah-bambu-3-pdf-free.html