“ BAMBU “
DI SUSUN OLEH :
KHT A
TEGUH PRASETYA
L 131 20 286
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA
PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
2
DAFTAR
ISI
3
a. Pembuatan wood pellet ............................................................................................................. 15
b. Pembuatan bambu lamina ......................................................................................................... 15
c. Bambu inti kayu lapis................................................................................................................ 16
d. Arang bambu............................................................................................................................. 17
BAB III..................................................................................................................................................... 18
PENUTUP ................................................................................................................................................ 18
A. KESIMPULAN............................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bambu merupakan jenis tanaman yang sangat penting bagi Indonesia dan negara-
negara tropis lainnya, karena sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-
hari. Bagi masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, bambu memegang peranan yang
sangat penting dalam kehidupan mereka(Jong, Wardenaar, & Tavita, 2018). Bambu
merupakan salah satu jenis rumput-rumputan yang termasuk ke dalam famili Gramineae dan
merupakan bagian dari komoditas hasil hutan bukan kayu.
5
Bambu di Indonesia pada habitat alam tumbuh secara berkelompok karena
perkembangbiakannya melalui tunas. Menurut Husnil 2009 bambu adalah tanaman yang
mampu menggunakan ruang tumbuh secara maksimal .Produktivitas biomasa bambu per
satuan luas lebih tinggi dibanding dengan sebagian besar jenis tanaman lainnya, sehingga
banyak negara yang memilih bambu sebagai sumber energi baru yang terbarukan.
Di Indonesia tanaman bambu merupakan sumber bahan baku yang cukup potensial
dan berlimpah, meskipun masih merupakan tanaman rakyat (uncultivated). Aneka macam
jenis bambu tumbuh dan tersebar luas hampir diseluruh tanah air. Jenis-jenis bambu asli
Indonesia, umumnya tumbuh liar dan tersebarluas secara alami (uncultivated), sejak mulai
dari hutan dataran rendah 4 sampai kedaerah hutan penggunungan yang berketinggian 3.000
m dari permukaan laut.
Beberapa jenis bambu yang umum ditanam dan dipakai orang dianataranya adalah
sebagai berikut; Bambu Talang/ Bunar (Schizostachyum brachycladium); Bambu Perling
(Schizostachyum zollingerr); Bambu Ater (Gigantochloa atter); Bambu hitam
(Gigantochloa atter) sejenis dengan bambu ater; Bambu ampel (Bambusa vulgaris); Bambu
petung (Dendrocalamus asper); Bambu gombong (Gigantochloa verticillata); Bambu apus
(Gigantochloa apus); Bambu pagar (Bambusa glaucoscens); Bambu tamiang
(Schizostachyum blumci); Bambu duri (Bambusa arundinecea)" (Suheryanto, 2012).
Kesadaran manusia akan kondisi lingkungan terus menurun sehingga muncul kekhawatiran
akan peningkatan laju perusakan dan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh
eksplorasi dan pembakaran bahan bakar berbasis fosil.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah terbukanya peluang pemanfaat
bambu yang sangat melimpah sebagai bahan bakar alternatif. Penelitian ini juga
memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
7
BAB II
MATERI
a. Bambu betung
b. Bambu kuning
8
7
9
Bambu kuning merupakan bambu yang sangat unik yang biasanya banyak
dimanfaatkan sebagai tanaman hias, juga mengandung banyak khasiat untuk
kesehatan, seperti penyakit infeksi dan mencegah hepatitis. Kebanyakan juga
diperlukan untuk keperluan meubel, bahan pembuatan kertas, kerajinan tangan.
Bambu ini tumbuh di daerah Asean. Cara memperbanyak tanaman bambu jenis ini
biasanya dengan melalui stek rumpun, cangkok, rhoizoma, dan juga kultur jaringan.
c. Bambu cendani
d. Bambu Cangkoreh
10
e. Bambu Andong
Bambu sebagian besar digunakan untuk membuat berbagai jenis kerajinan tangan,
bahan bangunan, dan untuk chopstick.
f. Bambu hitam
Bambu hitam sangat baik digunakan untuk pembuatan alat musik seperti
angklung, gambang, atau calung dan dapat juga digunakan untuk furniture dan bahan
kerajinan tangan.
11
g. Bambu tutul
h. Bambu ater
Jenis bambu ini biasa digunakan orang untuk dinding rumah, pagar, alat –alat
rumah tangga, kerajinan, dan ada juga yang digunakan untuk alat musik.
12
i. Bambu apus
i. bambu wulung
13
Bambu jenis ini tumbuh dengan rumpun tidak terlalu rapat. Tanaman ini bisa tumbuh
dengan baik di dataran rendah dan pegunungan. Warna kulit batangnya bermacam
– macam, seperti hitam, hijau kehitaman, ungu tua, dan bergaris kuning muda. Panjang
ruasnya sendiri berkisar antara 40 –50 cm. bambu ini sering dipakai untuk bahan
kerajinan tangan, sebab strukturnya tidak getas. Beberapa orang juga kerap
menggunakannya sebagai anyaman, hiasan dinding, dan tiang rusuk bangunan.
B. Manfaat Bambu
Di Indonesia pemanfaatan bambu sangatlah baik, karena dari akar hingga ujung
bambu bisa dimanfaatkan tanpa terkecuali. Diantaranya bagian bambu yang
dapat dimanfaatkan adalah :
a. Akar
Akar tanaman bambu dapar berfungsi sebagai penahan erosi guna mencegah
bahaya kebanjiran. Akar bambu juga dapat berperan dalam menangani limbah
beracunakibat keracunan merkuri. Bagian tanaman ini menyaring air yang
terkena limbah tersebut melalui serabut-serabut akarnya.
b. Batang
Batang bambu baik yang masih muda maupun yang sudah tua dapat digunakan untuk
berbagai macam keperluan, namun demikian tidak semua jenis bambu dapat
dimanfaatkan. Secara geris besar pemanfaatan batang bambu dapat diglongkan
kedalam dua hal yaitu:
1. Berdasarkan bentuk bahan baku, yaitu :
a. Bambu yang masih dalam keadaan bulat, umumnya digunakan untuk
tiang pada bangunan rumah sederhana.
b. Bambu yang sudah dibelah, umumnya digunakan untuk dinding rumah,
rangka atap ( yang terbuat dari ijuk atau rumbia ),simpit, kerajinan tangan dan
lain sebagainya.
c. Gabungan bambu bulat dan sudah dibelah serta serat bambu, umumnya
digunakan untuk aneka kerajinan tangan, misalnya keranjang, kursi, meja, dan
lain-lain.
2. Berdasarkan penggunaan akhir yaitu untuk konstruksi dan non konstruksi.
14
c. Daun
Daun bambu dapat digunakan sebagai alat pembungkus, misalnya makanan
kecil seperti uli dan wajik. Selain itu didalampengobatan tradisional daun
bambu dapat dimanfaatkan untuk mengobati deman panas pada anak-anak. Hal ini
disebabkan karena daun bambu mengandung zat yang bersifat mendinginkan.Selain
itu bambu juga dapat dimanfaatkan dengan berbagai manfaat yang tentu
bernilai ekonomis, diantaranya adalah :
Sebagai makanan hewan
Sebagai kuliner
Sebagai bahan alat memasak
Sebagai bahan untuk kontruksi rumah
Sebagai kontruksi jalan
Sebagai bahan kerajinan
Sebagai senjata
Daunnya berkhasiat
Arang bambu yang berkhasiat
d. Rebung
Rebung, tunas bambu atau disebut juga trubus bambu merupakan kuncup
bambu muda yang muncul dari dalam tanah yang berasal dari akar rhizom maupun
buku-bukunya. Rebung merupakan anakan dari bambu, rebung yang masih bisa kita
konsumsi sebagai sayur berumur kerkisar 1 -5 bulan. Rebung dapat
dimanfaaatkan sebagai bahan pangan yang tergolong kedalam jenis sayur-
sayuran. Tidak semua jenis bambu dapat dimanfaatkan rebungnya untuk bahan
pangan, karena rasanya yang pahit. Menurut beberapa pengusaha rebung bambu
yang rebungnya enak dimakan diantaranya adalah bambu betung.
C. Budidaya Bambu
15
Table 1. kesesuaian jenis bambu dengan kondisi lahan
No Kondisi lahan Jenis bambu
1. Lahan kering 1. bambu petung (D.asper)
2. bambu surat (G.pseudoarundinacae)
3. bambu apus (G.apus)
4. bambu legi (G.atter)
5. bambu ampel gading (B.vulgaris v.striata)
6. bambu ampel hijau (B.vulgaris v.vitata)
7. bambu ori (B.blumeana)
16
D. Pengolahan Bambu
Beberapa penelitian tentang wood pellet telah dilakukan, menurut Wang dan Yan,
(2005), pemanfaatan wood pellet mampu mengurangi emisi CO2 dan menghasilkan
efisiensi panas sebesar 80%. Pembuatan wood pellet dari sumber terbarukan
(renewable resource), seperti limbah kayu (waste wood) berbagai sumber bahan baku
kayu (feed stock) dapat digunakan untuk menghasilkan wood pellet.
17
Bambu memiliki batang yang kecil dan berlubang, sehingga jika digunakan untuk
keperluan yang lebih lebar, panjang dan tebal atau datar perlu dilakukan teknologi
perekatan atau laminasi, misalkan jika digunakan untuk keperluan pembuatan mebel,
lantai dan dinding bangunan. Bambu lamina dibuat dari bahan baku bambu yang
dibentuk menjadi strip dengan ukuran panjang sesuai dengan kemampuan alat
press, lebar strip sesuai dengan keadaan bambu yang digunakan untuk pembuatan
bambu lamina atau bambu lapis yang diinginkan.
Bambu dapat digunakan sebagai bahan baku untuk inti kayu lapis, tatapi dalam
prosesnya terlebih dahulu bambu dilakukan pemotongan dan pembelahan
dilanjutkan dengan pembuatan strip. Dilakukan pengeringan strip pada suhu
kamar. Dilanjutkan dengan perekatan dengan menggunakan perekat Urea
Formaldehid yang biasa digunakan untuk perekat kayu lapis. Strip bambu disusun
diatas venir yang sudah diberi perekat kemudian diatas strip bambu diberi
perekat, selanjutnya bagian atas ditutup dengan venir dan dilakukan pengepressan
serta diberikan pemanasan dengan tekanan tertentu dan waktu tertentu. Setelah
itu dikeluarkan dari alat press yang dilanjutkan dengan pendinginan pada suhu
kamar, setelah dingin dilakukan pembuatan contoh uji untuk diuji sifat fisik dan
mekanik.
18
d. Arang bambu
Arang bambu dibuat dari bahan baku bambu, Bambu yang digunakan pada
umumnya adalah jenis bambu yang memiliki daging bambu yang cukup tebal,
proses pembuatan arang bambu dilakukan dengan cara memotong bambu yang masih
segar terlebih dahulu dilakukan pengeringan agar bambu mudah dilakukan proses
karbonisasi atau pengarangan adapun panjangnya disesuaikan dengan besar dan
tingginya alat dan bisa juga dengan cara timbun.
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bambu merupakan hasil hutan non kayu yang dapat dijadikan substitusi bahan baku
kayu seperti produk wood pellet untuk bahan bakar, kayu lapis, mebel dan bahan
bangunan serta arang untuk bahan bakar. Selain daripada itu bambu dapat digunakan
sebagai bahan pangan, minuman, alat musik, alat tangkap ikan dan lainnya. Di
Amerika Serikat dan Eropa bambu digunakan pula sebagai pereda nyeri, lotion dan
sabun mandi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Iskandsar, M.I, 2007. Proses Produksi Kayu Lapis. Diklat Pelatihan Verifikasi IPTIK.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Bogor.
Marfuah Wardani. 2009. Budidaya bambu tali (Gigantochloa apus Kurz.) untukbangunan
yang ramah lingkungan. Prosiding Seminar Nasional, Rekayasa Bambu sebagai
bahan bangunan ramah lingkungan. Kerjasama Jurusan Teknik Sipil dan
Lingkungan,Fakultas Teknik UGM Yogyakarta dengan Persatuan Pecinta Bambu
Indonesia(PERBINDO). hal.1001-1008.
21