Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktik Kayu yang
diampu oleh :
Dr. Dedi Suryadi, M.Pd.
Oleh :
Sinta Sintia 1600522
M. Faj’al Ayyubi 1602381
Annisa Putri Aldawiyah 1602023
Filki Bilkisthi 1600205
Reriskiawati Anggraeni 1603938
M. Zandy Prianggono 1603809
Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah
Swt yang telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga Laporan
Praktik Kayu ini dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari kata sempurna.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktik Kayu
di Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam penulisan laporan ini, banyak pihak
yang telah membantu penyusun. Untuk itu penyusun tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT.
2. Dr. Dedi Suryadi, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Praktik Kayu;
3. Orang tua beserta keluarga penyusun yang telah memberikan dukungan moral
serta materi; dan
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
dalam penyelesaian laporan ini.
Sebagai penulis, saya mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan
yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati saya
berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih
memperbaiki makalah ini. Terima Kasih.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Beberapa hal yang akan diulas dalam paper ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara membuat sambungan bibir miring berkait
2. Bagamana cara membuat sambungan lubang dan pen
3. Bagaimana cara membuat sambungan ekor burung
4. Bagaimana cara membuat furniture sederhana
5. Bagaimana cara membuat kusen
6. Bagaimana cara membuat daun pintu
7. Bagaimana cara membuat baluster
1
2
2.1 Kayu
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan
mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan
teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh
bahan-bahan lain. Kayu adalah suatu bahan konstruksi yang didapatkan dari
tumbuhan dalam alam. Dewasa ini kayu masih banyak digunakan orang untuk
berbagai macam keperluan, seperti untuk pembuatan konstruksi bangunan dan
perlengkapan alat-alat rumah tangga. Kayu sebagai bahan konstruksi banyak
didapat dari tumbuhan atau yang berada di beberapa hutan luas yang ada di
Indonesia. Kayu banyak digunakan karena mempunyai kekuatan yang tinggi dan
bobotnya rendah, mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh : listrik
(isolasi), kimia, dengan mudah dapat dikerjakan, harganya relatif murah, bila ada
kerusakan dapat dengan mudah diganti dan bisa diperoleh dengan waktu yang
singkat. Disamping hal-hal tersebut, sifat lain dari kayu adalah pada pembebanan
tekan biasanya bersifat elatis sampai batas-batas tertentu dan bila kayu terawat
dengan baik akan tahan lama (awet). Meskipun elastis, dengan pembebanan tertentu
yang berjangka lama pada suatu balok akan terjadi suatu lendutan yang cukup besar.
Penilaian dan perbandingan teknis daripada kayu dengan bahan-bahan
konstruksi lain dapat dicapai dengan meninjau satu demi satu anggapan-anggapan
yang baisa diambil dalam perhitungan konstruksi, yaitu mengenai:
a. Serba kesamaan (homogenitas)
Kayu yang terdiri dari serat-serat, tentu saja tidak dapat disebut homogen seperti
baja, namun didalam praktek teknik konstruksi, kayu masih dapat dianggap
seabagai bahan yang homogen, tetapi cukup jelas bahwa adanya cacat perlu
diperhatikan dan menyebabkan perbedaan dengan perhitungan-perhitungan
yang lazim.
b. Hukum Hooke
Hukum Hooke berlaku untuk kayu sampai suatu batas yang biasa kita kenal
sebagai batas proposional. Dari penyelidikan-penyelidikan ternyata pada
3
4
kita kenal dengan nama pori-pori. Pada bagian melintang dari bagian batang atau
dahan kayu akan terlihat bagian-bagian sebagai berikut :
Kulit Luar
Kayu Gubal
Kulit Dalam
Lingkaran Tahun
Kambium
Kayu Teras
Penjelasan:
1. Kulit luar : lapisan yang berada paling luar dalam keadaan kering berfungsi
sebagai kulit pelindung.
2. Kulit dalam : lapisan yang berada di sebelah dalam kulit luar yang bersifat
basah dan lunak berfungsi mengangkut bahan makanan dari daun ke bagian-
bagian lainnya.
3. Kambium : lapisan yang berada di bagian dalam kulit dalam dan bagian ini ke
arah luar menghasilkan sel-sel jangat (kulit) serta ke dalam menambah sel-sel
kayu.
4. Kayu gubal : bagian ini warnanya keputih-putihan, berfungsi sebagai
pengangkut air berikut zat bahan makanan dari tanah ke daun-daun. Kayu gubal
ini lambat laun akan menjadi kayu yang teras.
5. Kayu teras : warna kayunya agak tua dari kayu gubal dan mempunyai kekuatan
mekanis yang tinggi sehingga merupakan penumpu bagi berdirinya pohon.
6. Lingkaran tahun : biasanya juga disebut gelang-gelang tahunan yang dapat
menunjukkan umur dari pohon.
7. Hati (galih) : bagian ini berada paling dalam yang memilki umur yang paling
tua dibandingkan dengan lapisan-lapisan yang lainnya, karena hati ini ada sejak
permulaan kayu itu tumbuh.
8
8. Garis teras : jari-jari retakan yang timbul akibat penyusutan pada waktu
pengeringan yang tidak teratur.
Untuk kayu bermutu B angka-angka diatas dikalikan dengan factor reduksi 0,75.
Apabila diketahui berat jenis kayu, maka tegangan ijin kayu mutu A dapat dihitung
dengan rumus pada daftar IIb PKKI 1961,sbb :
σlt = 170.g (kg/cm2)
σds// = σtr // = 150.g (kg/cm2)
σtk┴ = 40.g (kg/cm2)
τ // = 20.g (kg/cm2)
Keterangan :
σlt = Tegangan izin untuk lentur
σtr // = Tegangan izin sejajar serat untuk tarik
σtk┴ = Tegangan izin tegak lurus serat untuk tekan
τ // = Tegangan izin sejajar serat untuk geser
g = berat jenis kering udara.
Mistar
Mistar terdiri dari mistar kayu dan mistar baja yang berfungsi untuk
menentukan ukuran benda kerja. Diperdagangan mistar ini umumnya terdiri
dari beberapa ukuran mulai dari 30 cm hingga 200 cm. Skala ukur yang
tertera pada mistar ini terdiri dari cm
Rol Meter
Rol meter dipergunakan untuk mengukur benda yang lebih panjang. Pitanya
dibuat dari baja yang tahan lama, bila tidak terpakai pitanya tersimpan dalam
kotaknya. Ukurannya terdiri dari mm, cm, dan atau dalam inchi. Pita ukur
ini mempunyai sebuah ujung geser, gunanya untuk pengukuran sebelah
dalam dan luar bendan kerja.
Siku
lebih berat daripada daunnya, maka badan harus dipegang erat pada tepi
benda kerja.
Perusut
Alat ini berfungsi untuk menggambar atau memberi tanda pada sambungan
lubang dan pen serta tebal maupun lebar kayu. Apabila menyetel sebuah alat
gores kayu, maka sekrup atau bajinya dikendorkan, dan bloknya digeser
berjarak yang diperlukan taji.
Mesin ini bekerja dengan sebuah mata pisau berbentuk lingkaran yang
bekerja dalam poros. Mesin ini akan berputar otomatis dengan sebuah sabuk
berjalan yang akan menghantarkan kayu untuk melewati pisau. Mesin
gergaji ini digunakan untuk membelah kayu log atau papan kayu yang lebar.
Cara kerja mesin ini adalah menggunakan pisau berbentuk pita yang elastis
dan bisa Anda atur sudut potongnya dengan fleksibel. Gergaji ini dapat
digunakan untuk membuat bentuk khusus serprti potongan lurus, sudut,
miring, lengkung dan sebagainya.
13
Ketam Kayu
Mesin serut ini berfungsi untuk menghaluskan satu sisi dari sisi-sisi yang
ada di sebuah kayu seperti mesin serut manual. Untuk mempercepat proses
tersebut, ada mesin ketam / serut dengan fungsi dan kemampuan kerja yang
lebih baik. Mesin ketam ini memiliki 4 mata kikir dan bisa menghaluskan 4
sisi kayu sekaligus dengan tingkat kehalusan yang mendekati hasil amplas.
Mesin bor termasuk mesin kayu konvensional yang sudah ada sejak lama.
Fungsi dari mesin bor adalah membuat lubang sekrup, dowel, atau pen.
14
Mesin ini bekerja dengan membentuk profil pada sisi samping kayu. Untuk
proses penggarapannya, menggunakan mata pisau perporos vertikal yang
akan mengiris dari samping. Biasanya mesin ini masuk ke bagian mesin
untuk finishing.
Router bekerja menyerupai mesin bor. Bedanya, mesin ini memiliki mata
pisau yang berbeda sehingga biasa digunakan sebagai peralatan bantu untuk
membentu alur dan ulir pada kayu. Mesin router biasanya memiliki
kecepatan lebih tinggi dari mata bor. Hanya saja untuk masalah tingkat
ketajaman, mesin router lebih rendah dari mata bor.
15
Baju Praktik
Baju praktik berfungsi sebagai pelindung badan dari debu dan kotoran yang
dihasilkan selama melakukan praktik. Tak hanya itu, dengan menggunakan
baju praktik pun dapat melindungi goresan apabila terjadi kecelakaan kerja
sehingga tak langsung mengenai badan.
16
Kacamata Pelindung
Masker
Sarung Tangan
BAB III
PEMBAHASAN
18
19
BAHAN :
1. Balok Kayu Ukuran 10/5 cm dengan panjang 40cm
2. Air Secukupnya (untuk mengasah)
4. Selanjutnya atur panjang perusut ganda, rapatkan perusut pada sisi kayu,
goreskan mata perusut ke sisi tebal kayu yang telah digaris, pengoresan
dilakukan sepanjang dua garis pensil tadi.
5. Untuk kayu ambang, ukur dari kepala kayu sepanjang ½ lebar kayu. Beri
tanda. Lukis tanda tersebut menjadi garis dengan pensil, disikukan
kerhadap sisi lebar kayu.
6. Lakukan penyikuan terhadap sisi tebal yang lain. Goreskan perusut yang
telah diatur dari garis ke ujung kaju, lakukan pada sisi tebal yang lain.
7. Selanjutnya penggoresan pada kepala kayu. Gambar kerja meja dan detail
sambungan pen dan lubang pelukisan pada kayu untuk tiang pelukisan pada
kayu untuk ambang.
4. Pensil
6. Meteran
7. Kuas
9. Kikir
7. Pensil
8. Pahat
9. Mistar siku
Langkah kerja :
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan.
2. Mengetam muka kayu I hingga lurus, rata dengan menggunakan mesin
ketam perata.
3. Mengecek muka kayu I dengan mistar siku-siku hingga apabila
ditempelkan dengan muka kayu tidak ada bayangan.
4. Mengetam muka kayu II hingga lurus, rata dan siku dengan muka kayu
I dengan menggunakan mesin ketam perata.
5. Mengecek muka kayu II dengan berpatokan muka kayu I dengan
menggunakan mistar siku-siku.
6. Kemudian mengetam kayu dengan menggunakan mesin penabal dengan
ukuran ukuran 4cm untuk muka kayu III.
7. Memeriksa muka kayu III dengan siku-siku dengan berpatokan terhadap
muka kayu II.
8. Kemudian mengetam kayu dengan menggunakan mesin penebal dengan
ukuran ukuran 6cm untuk muka kayu IV.
9. Melukis benda kerja dengan pensil.
10. Memotong dan membelah kayu sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan.
11. Memasang kusen
29
Langkah kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, lalu kenakan jas lab.
2. Sebelum memluai kegiatan persiapkan alat-alat yang akan digunakan apabila
ada alat kerja yang tidak tajam, tajamkan terlebih dahulu alat-alat yang tumpul
supaya mengurangi tingkat resiko kehancuran pada bahan yang akan dikerjakan
dan pastikan mesin-mesin portable maupun stasioner bekerja dengan baik
3. Siapkan papan kayu ukuran 3x30cm lalu dibelah sesuai dengan ukuran yang
diinginkan yaitu belah kayu sepanjang 80cm untuk setiap papan dan per
kelompok mendapatkan 2 papan
31
Ambil garis dari as lalu buat garis selebar 1cm/0.5cm kekiri dan 0.5cm
kekanan ambil garis sepanjang 5.5cm sisakan panjang 1cm dari ujung maka,
lalu lubangi kayu yang sudah dilukis tersebut dengan mesin bor lubangi
sedalam 4cm dan yang ujung dari tepi 1cm dilubangi sedalam 1cm, jadi
diujung lubang sepanjang 1cm dengan kedalam lubang 1cm dan lebar
lubang 1cm dan sisanya yaitu sepanjang 4,5cm dilubangi sedalam 4cm dan
lebar 1cm, lakukan hal yang sama pada kayu satunya jadi yang dibuat
lubang kayu jumlahnya adalah 2buah pada masing-masing kayu ada 2buah
lubang
2. Pembuatan pen
Ambil garis dari ass setebal 1cm 0.5cm kekiri dan 0.5cm kekanan pada sisi-
sisinya ambil garis sepanjang 4cm dari ujung, jika sudah dilukis lalu belah
kayu mengikuti garis yang sudah dibuat maka akan terbentuk pen setebal
1cm dan sepanjang 4cm dari ujung,lalu dibuat lagi pen dengan lebar 1cm
maka akan tebentuk pen sepanjang 4cm dan pada salah satu sisinya dipotong
selebar 1cm dengan panjang 3cm, lakukan hal yang sama terhadap sisi
satunya lagi dan hal yang sama pada kayu satunya lagi maka akan didapat
pen dengan jumlah 2 buah kayu yang dibuat pen
16. Jika sudah dibuat pen dan lubang pada framenya lalu proses slanjutnya adalah
membuat profilnya, ambil mesin profil dan sudah diset ukurannya sehingga
hasilnya akan sesuai dengan yang diinginkan, buat profil dengan ukuran kayu
1,5x1,5cm buat sebanyak 6buah
17. Apabila profil sudah dibuat lalu masuk keproses perakitan
18. Susun semua komponen yang sudah dibuat panel,frame(pen dan lubang), dan
list profil
19. Pasang pen dan lubangnya dan letakkan panel ditengah/diantara frame(pen dan
lubang) kemuadian profil yang sudutnya telah diberi lem letakkan pada disisi
panel, atur jaraknya sehingga list profil berada pada posisi yang diinginkan dan
supaya tidak lepas paku profil dengan menggunakan paku triplek yang ujung
kepalanya sudah dipipihkan, ini bertujuan supaya ketika dipaku profil tidak akan
pecah dan paku dapat masuk kedalam profil sehingga tidak akan terlihat bahwa
ada paku didalamnya,lakukan hal yang sama pada semua sisi panelnya
33
20. Jika semua sudah dirakit lalu masuk kedalam proses finishing,ambil dempul
yang sudah dicairkan dengan tiner dengan kekentalan tertentu, oleskan dempul
dengan menggunakan kuas lalu elap dengan kain sehingga dempul akan merata
kesemua bagian dan akan menutup pori-pori pada kayu,jika ada kayu yang
lubang ambil dempul yang sedikit kental lalu gunakan kape besi untuk menutupi
lubanya hingga tertutup dan rata,lakukan hal ini kesemua komponen panel, lalu
biarkan kering dengan jangka waktu tertentu tergantung pada pemakaian
dempulnya dan bahan dempulnya
21. Jika dempul sudah diperkirakan kering lalu diamplas dengan apmlas sedikit
kasar, jika sudah diamplas lalu panel dicat menggunakan kuas dengan
plitur/sending bahan ini berfungsi untuk meratakan dan menutup semua bagian
pori-porinya sehingga apabila kayu terkena air kayu tidak akan mudah lapuk
karena telah dilapisi cairan plitur/sending, lalu tunggu kering dengan suhu
ruangan agar cat pliture mengering dengan sempurna
22. Jika sudah kering lalu panel diamplas lagi dengan menggunakan amplas kasar
yang bekas pakai supaya cat plitur tidak akan rusak
23. Apabila sudah selesai diamplas lalu panel dicat dengan cat yang diinginkan,cat
dengan rata dan rapih sehingga diperoleh hasil yang maksimal
34
Langkah kerja :
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan.
2. Mengetam seluruh muka kayu hingga lurus, rata dengan menggunakan
mesin ketam perata.
3. Mengecek muka kayu dengan mistar siku-siku hingga apabila ditempelkan
dengan muka kayu tidak ada bayangan.
4. Memotong kayu dengan ukuran 100x5x5 cm
5. Mengukur dengan meteran roll dan siku, diukur dari masing-masing
ujungnya yaitu 15 cm.
6. Ukur kembali kayu dengan ukran setengah panjang kayu
7. Pahat menggunakan mesin pemahat/mesin pembentuk.
8. Baluster siap digunakan
4.1 KESIMPULAN
Dengan selesainya laporan praktik kayu ini penulis dapat menyimpulkan bahwa
praktek kerja kayu penting di pelajari dan diketahui bagi mahasiswa, karena
menambah wawasan serta menambah pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya
akan terjun kelapangan proyek ataupun yang ingin berwirausaha.
pekerjaan kayu sangat penting dalam proses pembangunan, dimana pekerjaan
kayu merupakan pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan kayu atau
pekerjaan yang menggunakan kayu. Kerja kayu dapat menunjang/memperlancar
proses pembangunan di proyek ataupun untuk menunjang isi dari bangunan tersebut
berupa kontruksi mebel/furniture, lemari, kursi, meja, perancah dll.
4.1 SARAN
Untuk perbaikan tugas perencanaan ini dimasa yang akan datang, pada bagian
ini penulis menyampaikan beberapa saran dan masukan, saran dan masukan itu
antara lain :
Memilih bahan untuk konstruksi kuda-kuda disarankan memakai mutu dan
kelas yang baik, mudah didapat, mudah dalam perrencanaan, dan mudah
dalam pelaksanaan.
Pada perhitungan dimensi gording, disarankan menghitung beberapa
percobaan dimensi, dengan tujuan agar dimensi yang dihasilkan betul-betul
sesuai dengan kebutuhan.
Penentuan gaya batang akan lebih mudah dan cepat dilaksanakan dengan
bantuan program, selain itu faktor kesalahan pada perhitungan relatif kecil.
Penentuan jenis sambungan dan jenis alat sambung disarankan kombinasi.
Sehingga kita bisa menentukan jenis sambungan atau alat sambung yang
tepat pada konstruksi kuda-kuda.
35
DAFTAR PUSTAKA