Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH STRUKTUR KAYU I

PENGARUH BATANG TEKAN TERHADAP KAYU

Disusun oleh:
Kelompok 3/2C

1. Lusi Valensia (362222401055)


2. Muhamad Iqbal Dafa Pratama (362222401098)
3. Naswa Aufa Nurana (362222401097)
4. Muhammad Ari Ginanjar (362222401140)

Dosen pengampu :

CATUR BEJO SANTOSO. S.T., M.T.


NIP. 198906062022031006

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telahmemberikan
karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini . Makalah ini,
disusun untuk memenuhi salah satu Tugas dari mata kuliah Struktur Kayu Jurusan Teknik
Sipil. Dalam pelaksanaan penyusunan laporan ini kami banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu disampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Orang tua yang selalau memberi dukungan moral maupun materi.


2. Bapak Shofi’ul Amin, S.T.,M.T. selaku direktur Politeknik Negeri Banyuwangi
3. Ibu Wahyu Naris wari , S.T., M.T. selaku ketua jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Banyuwangi.
4. Bapak I Ketut Indra Wiryasuta, M.T. selaku coordinator Progam Studi D-III
Teknik Sipil Politaknik Negeri Banyuwangi.
5. Bapak Catur Bejo Santoso, S.T., M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah
Struktur Kayu.
6. Teman-teman kelas 2C, Kelompok 3 khususnya yang telah membantu dan
mendukung praktik serta pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan masih banyak kelemahan dan
kekurangan, baik dari materi pembahasan dan cara penyampaiannya ,hal tersebut disebabkan
keterbatasan kemampuan penulis dan sekaligus merupakan hambatan yang penulis rasakan
selama ini. Namun demikian, berkat dorongan dan bantuan semua pihak akhirnya makalah
ini dapat diselesaikan. Akhir kata, walaupun masih terdapat banyak kelemahan, mudah-
mudahan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Banyuwangi, 22 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................................................iii
BAB I .................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Batang Tekan .................................................................................................... 2
2.2 Teori Batang Tekan ............................................................................................................. 3
2.3 Faktor-Faktor Pada Batang Tekan Terhadap Kayu ........................................................ 5
2.3.1 Faktor Kuat Tekan Sejajar Serat ............................................................................ 5
2.3.2 Faktor Koreksi Nilai Desain Acuan ......................................................................... 6
2.3.2.3 Faktor Ukuran (𝑪𝑭) ........................................................................................ 10
2.3.2.4 Faktor Tusukan 𝐂𝐈 .......................................................................................... 10
2.3.2.5 Faktor Konversi Format (𝐊𝐅) ........................................................................ 11
2.3.2.6 Faktor Ketahanan (ɸ𝒕) ................................................................................... 11
2.4 Jenis-Jenis Persamaan Batang Tekan pada Kayu .......................................................... 12
2.4.1 Persamaan Euler ....................................................................................................... 12
2.4.2 Persamaan Johnson .................................................................................................. 13
2.5 Perhitungan ........................................................................................................................ 16
BAB III ............................................................................................................................................. 18

iii
PENUTUP ........................................................................................................................................ 18
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 19

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Batang Tekan ........................................................................ 3

Gambar 1.2 Faktor Ukuran ..................................................................... 10

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keberlakuan faktor-faktor koreksi untuk kayu gergajian ...................... 7

Tabel 1.2 Nilai Desain dan Modulus Elastisitas Lentur Acuan ............................ 8

Tabel 1.3 Faktor Layanan Basah (𝐶𝑀 ) .................................................................. 9

Tabel 1.4 Faktor Temperatur (𝐶𝑇 ) ......................................................................... 9

Tabel 1.5 Faktor Tusukan (𝐶𝐼 ) ............................................................................... 10

Tabel 1.6 Faktor Konversi Format (𝐾𝐹 ) ................................................................ 11

Tabel 1.7 Faktor Ketahanan (ɸ𝑇 ) ......................................................................... 11

Tabel 1.8 Faktor Efek Waktu (λ) ............................................................................ 12

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu bahan alami yang paling umum digunakan untuk konstruksi adalah kayu.
Dalam kehidupan sehari-hari, kayu sering digunakan untuk tujuan tertentu yang tidak
dapat digantikan dengan bahan lain. Karena kayu adalah bahan struktur yang tahan lama,
penggunaan kayu dalam konstruksi akan tetap dilakukan meskipun bahan struktur lain,
seperti beton dan baja, lebih sering digunakan. Karena sifatnya yang ringan dan mudah
dikerjakan, kayu adalah pilihan yang baik untuk bahan struktur.

Penggunaan kayu sebagai bahan struktur harus dioptimalkan dengan mengikuti aturan
perencaan sehingga faktor keamanan tetap terjamin. Untuk memahami pemanfaatan kayu
yang berkelanjutan, penting untuk memperhatikan perkembangan praktik pengelolaan
hutan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami komponen
utama kayu, termasuk komponen batang tekan. Dalam kasus ini, batang tekan berarti
batang rangka batang atau elemen kolom pada struktur yang menerima tekanan searah
panjang batang.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian batang tekan pada kayu?
b. Apa saja jenis-jenis persamaan pada batang tekan?
c. Bagaimana konsep perhitungan batang tekan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penuliasan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian mengenai batang
tekan dan perencanaan suatu batang tekan terhadap kayu.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Batang Tekan


Batang Tekan Bagian kayu yang mengalami kompresi atau tekanan disebut batang
tekan. Ini adalah bagian kayu yang digerakkan atau dibebani untuk menekan atau
memampatkan serat kayu di dalamnya. Dalam kebanyakan kasus, batang tekan
berada di bawah atau di bawah beban dalam struktur kayu seperti balok, tiang, atau
kolom. Batang tekan kayu akan berubah bentuk, yang dapat menyebabkan kompresi
serat kayu di dalamnya. Dalam perencanaan dan pembangunan struktur kayu,
kekuatan dan daya tahan batang tekan sangat penting karena kelemahannya dapat
menyebabkan kegagalan struktur.

Rangka batang rangka atau elemen kolom bangunan yang menerima tekan searah
panjang batang disebut batang tekan. Elemen struktur dengan fungsi utama
mendukung beban tekan sering ditemukan dalam struktur truss atau frame. Elemen
struktur ini disebut kolom dalam struktur frame. Karena perilaku tekuk lateral
menyebabkan momen sekunder, juga dikenal sebagai momen sekunder aksial tekan,
dimensi batang tekan lebih sulit daripada perencanaan batang tarik. Nilai kolom,
yaitu nilai perbandingan antara panjang efektif kolom dan jari-jari girasi penampang
kolom. Dan serat serat kayu tidak mencapai kekuatan tekannya atau bahkan tetap
elastis dalam kondisi elastik. Intermedite column biasanya memiliki nilai
kelangsingan di antara kedua nilai ekstrim tersebut.

Seringkali digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan batang tekan,
seperti menggabungkan kayu yang lebih kuat, menggunakan perkuatan tambahan
seperti pelat baja atau baut, atau memilih jenis kayu dengan sifat kompresi yang baik.
Dengan memahami konsep batang tekan pada kayu, perancang dan insinyur dapat
membuat struktur kayu yang aman dan tahan lama. Batang tekan berfungsi untuk
menahan gaya tekan yang diterapkan pada struktur kayu. Ketika beban diterapkan
pada bagian atas struktur seperti balok, tiang, atau kolom, batang tekan berusaha
menahan beban tersebut dengan menahan kompresi. Struktur tersebut dapat
mengalami deformasi atau bahkan kegagalan struktural jika tidak memiliki batang
tekan yang kuat. Batang tekan biasanya terletak di bagian bawah atau di bagian

2
dalam struktur kayu misalnya dalam balok, bagian bawah balok adalah batang tekan
yang bertanggung jawab untuk menahan tekanan yang diterapkan pada balok.
Dimensi dan bentuk batang tekan akan disesuaikan dengan desain dan beban yang
diterapkan, batang tekan dapat berbentuk persegi panjang, persegi, atau berbagai
bentuk lainnya.

Gambar 1.1 Batang Tekan

2.2 Teori Batang Tekan


Teori batang tekan digunakan dalam analisis struktural untuk memahami perilaku
batang yang mengalami tekanan atau kompresi. Ini adalah komponen penting dari
rekayasa struktural, terutama dalam pembuatan struktur yang terbuat dari kayu, baja,
dan beton. Teori ini membantu kita memahami bagaimana batang menahan tekanan,
menentukan batas kegagalan, dan memprediksi perilaku batang dalam berbagai
kondisi. Berikut adalah beberapa bagian penting dalam teori batang tekan:

1. Persamaan Euler: Persamaan dasar teori batang tekan yang menghubungkan


momen lentur kritis (momokritis) dengan sifat-sifat geometris dan materi batang
tekan. Persamaan ini digunakan sebagai dasar untuk menghitung beban kritis
yang dapat ditahan oleh batang tekan sebelum mengalami instabilitas atau
kegagalan.

3
2. Kondisi Ujung: Keadaan ujung batang tekan sangat penting untuk analisis.
Batang tekan dapat memiliki kondisi ujungnya terjepit di kedua ujungnya, bebas
di satu ujungnya, atau terjepit di kedua ujungnya. Kondisi ini mempengaruhi nilai
panjang efektif batang tekan, yang dihitung menggunakan persamaan Euler.
3. Kekuatan Kompresi: Kekuatan kompresi adalah kemampuan batang tekan untuk
menahan tekanan atau kompresi. Ini bervariasi tergantung pada jenis bahan
(kayu, baja, beton, dll.), jenis kayu, atau spesifikasi material lainnya.
4. Panjang Efektif: Dalam persamaan Euler, panjang efektif adalah panjang batang
tekan yang mempertimbangkan efek ujung terjepit atau ujung bebas terhadap
perilaku batang tekan. Panjang ini dapat berbeda dari panjang fisik batang,
tergantung pada kondisi ujung batang.
5. Stabilitas: Salah satu elemen penting dalam teori batang tekan adalah stabilitas,
karena batang tekan harus dirancang untuk menghindari kegagalan yang
disebabkan oleh instabilitas. Patahan, buckling (melengkung), atau deformasi
plastis adalah beberapa contoh instabilitas.
6. Faktor Keamanan: Faktor keamanan biasanya digunakan dalam desain struktural
untuk memberikan margin keselamatan terhadap kegagalan. Ini memastikan
bahwa batang tekan dirancang untuk menahan beban yang jauh lebih besar
daripada beban kritis teoretis. Teori batang tekan sangat penting untuk desain
struktural, terutama ketika melibatkan komponen batang tekan seperti kolom,
tiang, atau balok. Insinyur dapat membuat struktur yang aman dan efisien yang
dapat menahan beban tekan dengan baik dengan memahami konsepnya.
7. Pengaruh Beban Lateral: Batang tekan mungkin juga menerima beban lateral
atau gaya geser dalam beberapa kondisi. Dalam hal ini, perilaku batang dapat
dipengaruhi secara signifikan oleh efek beban lateral ini saat menganalisis batang
tekan.
8. Pengujian Eksperimental: Teori batang tekan terdiri dari pengujian, yang
dilakukan untuk memvalidasi temuan analisis teoretis dan mengumpulkan data
praktis tentang perilaku batang tekan dalam situasi dunia nyata.
9. Tingkat Presisi: Analisis elemen hingga, juga dikenal sebagai analisis elemen
hingga, sering digunakan untuk memodelkan perilaku batang tekan dengan
tingkat presisi yang tinggi. Ini terutama berlaku untuk aplikasi struktural yang
sangat sensitif terhadap deformasi atau perubahan geometri.
10. Perubahan Suhu dan Kelembaban: Perilaku batang tekan dapat dipengaruhi oleh
perubahan suhu dan kelembaban di lingkungan, terutama pada bahan kayu.

4
Perubahan dimensi kayu yang disebabkan oleh perubahan suhu dan kelembaban
dapat berdampak pada kestabilan batang tekan.
11. Beban Dinamis: Aplikasi tertentu, seperti struktur yang menerima beban
dinamis, seperti gempa atau angin, membutuhkan pertimbangan efek dinamis
dalam analisis batang tekan.
12. Desain Anti-Buckling: Desain yang menggabungkan elemen anti-buckling
seperti kawat pengisi (bracing) atau pelat penopang (stiffener plate) dapat
digunakan untuk mencegah batang tekan melengkung.
13. Penggunaan Material Komposit: Dalam beberapa situasi, batang tekan dapat
dibuat dari material komposit. Dalam hal ini, perlu melakukan pemeriksaan
khusus untuk melihat sifat material lapisan komposit dan interaksi antar-
lapisannya.Untuk memastikan desain struktur aman dan memenuhi persyaratan,
sangat penting untuk memahami teori batang tekan dan berbagai elemen yang
memengaruhi perilaku batang tekan. Insinyur dapat membuat solusi yang tepat
untuk berbagai aplikasi struktural yang melibatkan batang tekan dengan
mempertimbangkan semua elemen ini.
Dalam rekayasa struktural, memahami teori batang tekan dan berbagai faktor yang
memengaruhi perilaku batang tekan sangat penting untuk memastikan desain
struktur aman dan memenuhi persyaratan. Dengan memahami semua aspek ini,
insinyur dapat membuat solusi yang tepat untuk berbagai aplikasi struktural yang
melibatkan batang tekan.

2.3 Faktor-Faktor Pada Batang Tekan Terhadap Kayu


2.3.1 Faktor Kuat Tekan Sejajar Serat
Kekuatan tekan sejajar serat, juga dikenal sebagai kekuatan tekan paralel serat,
pada batang tekan kayu adalah ukuran kekuatan kayu dalam mengatasi beban
tekan yang diterapkan sejajar dengan serat-serat kayu, mengikuti arah panjang
batang. Kekuatan ini sering digunakan dalam perencanaan struktur kayu
karena merupakan salah satu sifat mekanis penting kayu. Tekanan (Stress)
atau kekuatan tekan sejajar serat, pada kayu biasanya diukur dalam PSI
(Pound per Square Inch), atau MPa (Megapascal). Apabila tereduksi terjadi
di bagian kritis dari panjang kolom yang paling berpotensi mengalami tekuk,
gaya atau tegangan tekan sejajar pada serat aktual tidak boleh melebihi nilai
desain tekan terkoreksi pada perhitungan Fc.

5
Nilai desain tekan terkoreksi harus didasarkan pada luas penampang neto.
Perhitungan FC harus didasarkan pada luas penampang neto jika penampang
terduksi tidak terjadi di bagian penting dari panjang kolom yang paling
berpotensi mengalami tekuk. Selain itu, FC yang didasarkan pada luas
penampang neto tidak boleh melebihi nilai desain tekan acuan sejajar serat
dikalikan dengan semua faktor koreksi kecuali CP.
Pu ≤ P’
P’ = Fc’ × Ag
Keterangan:
Pu : gaya tekan terfaktor
P’ : kapasitas tekan terkoreksi
Fc’ : kuat tekan sejajar serat terkoreksi
Ag : luas penampang bruto
2.3.2 Faktor Koreksi Nilai Desain Acuan
Faktor koreksi nilai desain acuan pada batang tekan kayu digunakan dalam
perancangan struktur kayu untuk mempertimbangkan berbagai faktor yang
mungkin mempengaruhi perilaku batang tekan dalam kondisi nyata. Faktor-
faktor ini dapat menyebabkan ketidaksempurnaan dalam analisis teoritis,
tetapi perlu dipertimbangkan untuk memastikan kinerja dan keamanan
struktur.

6
Tabel 1.1 Keberlakuan faktor-faktor koreksi untuk kayu gergajian

7
Tabel 1.2 Nilai Desain dan Modulus Elastisitas Lentur Acuan

Beberapa faktor koreksi yang umum digunakan dalam perancangan batang


tekan tekan kayu, meliputi:
2.3.2.1 Faktor Layanan Basah (𝑪𝑴 )
faktor koreksi yang digunakan dalam perancangan struktur kayu untuk
mempertimbangkan penggunaan kayu dalam kondisi lingkungan yang
lembab atau basah. Faktor ini memperhitungkan dampak kelembaban,
paparan air, atau kondisi lingkungan lainnya yang dapat memengaruhi
sifat mekanis dan daya tahan kayu.
Dalam aplikasinya, faktor layanan basah digunakan untuk mengurangi
beban tugas yang diizinkan (allowable stress) atau beban tahanan
(resistance) yang dapat ditahan oleh struktur kayu dalam kondisi
lingkungan basah. Penggunaan faktor ini dapat membantu
memastikan bahwa struktur kayu tetap aman dan memiliki daya tahan

8
yang memadai dalam kondisi lingkungan yang mengandung
kelembaban tinggi atau air.
𝑪𝑴 digunakan pada kondisi dengan kadar air > 19%

Tabel 1.3 Faktor Layanan Basah (𝑪𝑴 )

2.3.2.2 Faktor Temperatur (𝑪𝑻 )


Salah satu faktor koreksi yang digunakan dalam analisis dan
perancangan batang tekan pada kayu untuk melihat bagaimana
perubahan suhu memengaruhi sifat mekanis kayu. Sifat mekanis kayu,
termasuk modulus elastisitas (E), dapat dipengaruhi oleh perubahan
suhu dalam lingkungan. Modulus elastisitas adalah parameter penting
dalam analisis batang tekan.
Faktor suhu (𝐶𝑇 ) biasanya digunakan dalam persamaan yang
menunjukkan beban kritis (P_kritis) pada batang tekan kayu. Faktor
ini membantu mengkoreksi perhitungan agar sesuai dengan kondisi
sebenarnya ketika suhu berubah. Dalam beberapa kasus, faktor suhu
(𝐶𝑇 ) juga dapat digunakan dalam analisis yang lebih mendalam
terhadap struktur kayu.

Tabel 1.4 Faktor Temperatur (𝐶𝑇 )

9
2.3.2.3 Faktor Ukuran (𝑪𝑭 )

Gambar 1.2 Faktor Ukuran (𝐶𝐹 )

2.3.2.4 Faktor Tusukan 𝐂𝐈


Nilai desain acuan harus dikalikan dengan faktor tusukan, Ci berikut,
apabila kayu dimensi dipotong sejajar serat pada tinggi maksimum
10,16 mm, panjang maksimum 9,53 mm, dan densitas tusukan sampai
11840/m2. Faktor tusukan harus ditentukan dengan pengujian atau
dengan perhitungan menggunakan penampang tereduksi untuk pola
tusukan yang melebihi batasbatas tersebut.

Tabel 1.5 Faktor Tusukan (𝐶𝐼 )

10
2.3.2.5 Faktor Konversi Format (𝐊 𝐅 )

Tabel 1.6 Faktor Konversi Format (𝐾𝐹 )

2.3.2.6 Faktor Ketahanan (ɸ𝒕 )


faktor koreksi digunakan dalam perancangan struktur kayu untuk
mempertimbangkan faktor keamanan dan variabilitas yang mungkin
terjadi selama analisis batang tekan. Faktor ketahanan ini mengurangi
kuat tekan yang diizinkan untuk memastikan keamanan struktur.

Nilai faktor ketahanan (ɸ𝑡 ) didasarkan pada pertimbangan teknis dan


keamanan yang ada dalam perancangan struktur kayu, seperti jenis
struktur, jenis beban yang diterapkan, jenis kayu yang digunakan, dan
standar perancangan yang berlaku di wilayah atau negara tertentu.

Tabel 1.7 Faktor Ketahanan (ɸ𝑡 )

11
2.3.2.7 Faktor Efek Waktu (λ)

Tabel 1.8 Faktor Efek Waktu (λ)

Faktor koreksi faktor keamanan adalah bagian penting dari perancangan struktur
kayu karena membantu memastikan bahwa struktur dapat beroperasi dengan aman
dalam kondisi yang tidak pasti atau kondisi beban ekstrem. Dalam praktiknya,
pemilihan dan penerapan nilai faktor koreksi yang tepat sangat bergantung pada
standar perancangan yang berlaku dan persyaratan proyek tertentu.
2.4 Jenis-Jenis Persamaan Batang Tekan pada Kayu
Dalam analisis batang tekan pada kayu, terdapat beberapa jenis persamaan yang
digunakan untuk memahami perilaku batang tekan di bawah tekanan atau kompresi.
Beberapa persamaan yang umum digunakan dalam konteks ini adalah:

2.4.1 Persamaan Euler


Persamaan Euler adalah persamaan kritis yang digunakan dalam analisis
batang tekan untuk menentukan beban kritis yang dapat ditahan oleh batang
tekan sebelum mengalami instabilitas atau kegagalan akibat tekanan.
Persamaan ini menghubungkan momen lentur kritis (Moment of Inertia)
dengan panjang efektif batang tekan dan sifat-sifat elastisitas kayu.
Bentuk umum dari Persamaan Euler adalah sebagai berikut:

12
𝜋2 .𝐸.𝐼
𝑃𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
(𝐾.𝐿)2

Keterangan:
𝑃𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 :beban kritis
𝜋 :bilangan phi yang memiliki nilai konstan sekitar 3,14
𝐸 :modulus elastisitas kayu
𝐼 :momen Inersia batang tekan
𝐾 :faktor efektif
𝐿 :panjang efektif batang tekan
Dalam perancangan struktur, Persamaan Euler digunakan untuk menentukan
apakah batang tekan aman terhadap buckling (melengkung). Jika beban yang
bekerja pada batang tekan lebih kecil daripada beban kritis yang ditentukan
oleh Persamaan Euler, batang tekan dianggap aman. Namun, jika beban yang
bekerja pada batang tekan melebihi beban kritis, batang tekan dapat
melengkung, dan desain struktur harus dipertimbangkan kembali.
2.4.2 Persamaan Johnson
Persamaan Johnson adalah salah satu persamaan yang digunakan dalam
analisis batang tekan pada kayu untuk memperkirakan beban kritis yang akan
menyebabkan buckling atau melengkungnya batang tekan. Persamaan
Johnson digunakan dalam perhitungan yang lebih kompleks daripada
Persamaan Euler yang sederhana dan memperhitungkan beberapa faktor
koreksi seperti faktor kondisi ujung, faktor koreksi panjang efektif, dan faktor
koreksi variasi material. Persamaan Johnson digunakan untuk menghitung
beban kritis berdasarkan kekuatan kompresi kayu. Persamaan ini bergantung
pada sifat-sifat mekanis kayu, seperti kekuatan kompresi, dan panjang efektif
batang tekan. Persamaan Johnson memiliki bentuk umum sebagai berikut:

𝑃𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐹𝑐 ×𝐴𝑒
Keterangan:
𝐹𝑐 :kekuatan kompresi kayu
𝐴𝑒 :area efektif batang tekan

13
Persamaan Johnson memberikan hasil yang lebih akurat untuk desain struktur
kayu yang kompleks karena lebih canggih daripada persamaan Euler
sederhana. Namun demikian, perlu dipastikan bahwa faktor koreksi yang
tepat dan nilai-nilai yang sesuai digunakan untuk kondisi struktur tertentu
yang sedang dianalisis.

2.4.3 Persamaan-1 Kolom


Dalam persamaan-1 kolom terdapat dua kondisi dimana persamaan di kedua
kondisi memiliki persamaan yang berbeda.
1. Batang Tekan dengan Kondisi Ujung Jepit (Pinned End)
Dalam situasi seperti ini, salah satu ujung batang tekan dianggap
diamankan atau jepit, yang berarti tidak ada pergerakan translasi pada
ujung tersebut. Untuk mengetahui kondisi ujung jepit, Persamaan Johnson
yang telah disebutkan sebelumnya digunakan:

𝜋2 .𝐸.𝐼
𝑃𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
𝐾.𝐿2

Keterangan:
𝑃𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 :beban kritis
𝜋 :bilangan phi yang memiliki nilai konstan sekitar 3,14
𝐸 :modulus elastisitas kayu
𝐼 :momen Inersia batang tekan
𝐾 :faktor efektif
𝐿 :panjang efektif batang tekan

2. Batang Tekan dengan Kondisi Ujung Bebas (Free End)


Batang tekan tidak memiliki hambatan translasi di kedua ujungnya dalam
kondisi ujung bebas. Untuk menganalisis batang tekan dengan kondisi
ujung bebas, persamaan Euler sering digunakan:

14
𝜋2 .𝐸.𝐼
𝑃𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
𝐿2

Di sini, faktor koreksi kondisi ujung (K) tidak diperlukan karena ujungnya
bebas. Selalu pastikan untuk menggunakan persamaan dan faktor koreksi
yang sesuai dengan kondisi proyek yang spesifik, karena perancangan
struktur kayu yang lebih kompleks mungkin membutuhkan koreksi
tambahan dan analisis yang lebih rinci tergantung pada kondisi yang ada,
seperti jenis kayu yang digunakan, variasi material, dan faktor keamanan
yang relevan.

2.4.4 Persamaan-2 Kolom


Persamaan ini digunakan untuk menghitung beban kritis pada batang
tekan dengan kedua ujungnya terjepit. Persamaan Euler yang telah
dijelaskan sebelumnya dapat digunakan untuk menghitung beban kritis
(P_kritis) pada batang tekan dengan kondisi ujung terjepit. Ini adalah
bentuknya:

𝜋2 .𝐸.𝐼
𝑃𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
𝐿2

Dalam kasus batang tekan dengan kedua ujung terjepit, panjang efektif
1
(L) biasanya setengah dari panjang fisik batang (𝐿 = 𝐿 ). Oleh
2 𝑓𝑖𝑠𝑖𝑘
karena itu, kita dapat menyederhanakan persamaan Euler menjadi:

𝜋2 .𝐸.𝐼 4𝜋2 .𝐸.𝐼


𝑃𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = =
(0,5 𝐿𝑓𝑖𝑠𝑖𝑘 )2 𝐿2 𝑓𝑖𝑠𝑖𝑘

Nilai E dan I diubah sesuai dengan jenis kayu dan dimensi batang kayu
yang digunakan dalam perhitungan ini. Setelah Anda menemukan nilai
beban kritis (P_kritis) dan dapat dibandingkan dengan beban yang
sebenarnya diterapkan pada batang tekan untuk memastikan bahwa batang
tersebut memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban tersebut
tanpa membuatnya tertekuk. Pemilihan persamaan yang tepat tergantung

15
pada kondisi ujung batang tekan dan tujuan analisis struktural. Penting
untuk memahami kondisi batang tekan secara keseluruhan dan
menggunakan persamaan yang sesuai untuk menghitung beban kritis dan
menilai stabilitas batang tekan dalam struktur kayu.
2.5 Perhitungan
1. Sebuah balok kayu berbentuk persegi panjang dengan dimensi 10 cm x 10
cm dan panjang 3 meter diberi beban kompresi sebesar 20.000 Newton.
Kayu ini memiliki modulus elastisitas (E) sebesar 10 GigaPascal (GPa)
dan panjang efektif (L) 3 meter. Hitunglah apakah batang kayu ini akan
mengalami buckling atau tidak.
Jawaban:
a. Menghitung luas penampang melintang (A)
Luas penampang melintang batang kayu adalah 10×10 = 100 𝑐𝑚2 =
0.01 𝑚2
b. Menghitung panjang efektif (L)
Panjang efektif batang kayu dalam soal diketahui L = 3 m
c. Menghitung modulus elastisitas (E)
Modulus elastisitas kayu 𝐸 adalah 10 GPa atau 10×109 Pa
d. Menghitung faktor koreksi K (kondisi ujung bebas)
Kondisi ujung bebas (bebas di kedua ujung), faktor K adalah 1.0
e. Menghitung beban kritis (P_kritis) menggunakan persamaan euler
𝜋 2 .𝐸.𝐼
𝑃𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
𝐾.𝐿2

𝜋 2 .(10×109 𝑃𝑎).(0.01 𝑚4 )
𝑃𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = ≈ 33140.58 N
(1.0×3 𝑚)2

f. Perbandingan beban aktual dengan beban kritis


Beban aktual yang diberikan adalah 20.000 N kemudian
membandingkannya dengan beban kritis:
Beban Aktual = 20.000 N (diberikan)
Beban Kritis = 33.140.58 N (berdasarkan perhitungan)
Karena beban aktual bernilai 20.000 N lebih rendah daripada beban
kritis 33.140.58 N (beban aktual < beban kritis), maka batang kayu ini
tidak akan mengalami buckling. Sehingga dalam kondisi ini, struktur
kayu akan tetap stabil dibawah beban kompresi yang diberikan.

16
2. Sebuah balok kayu panjang 5 meter (L = 5 m) dengan momen inersia
penampang melintang sebesar 2500 𝑐𝑚4 (I = 2500 𝑐𝑚4 ) dibuat dari jenis
kayu cedar dengan modulus elastisitas (E) sekitar 9 GPa. Batang ini
memiliki kondisi ujung bebas (Free End). Hitunglah beban kritisnya
(P_kritis) berdasarkan Persamaan Johnson.
Jawaban:
a. Konversi modulus elastisitas (E)
E = 9 GPa = 9 × 1.000.000.000 Pa
b. Menghitung beban kritis
𝜋2 .𝐸.𝐼
𝑃𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
𝐿2
3.141592 ×9×1000,000,000 𝑃𝑎×2500 𝑐𝑚4
=
(5 𝑚)2
= 885,253.77 N
beban kritis yang akan menyebabkan buckling pada batang kayu cedar
dengan panjang 5 meter, momen inersia 2500 cm^4, dan modulus
elastisitas 9 GPa adalah sekitar 885.25 kN (kilonewton). Ini adalah beban
maksimum yang dapat diterima oleh batang tekan ini sebelum mengalami
buckling dengan kondisi ujung bebas.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep batang tekan pada kayu adalah aspek
penting dalam rekayasa struktural dan konstruksi kayu, dengan beberapa faktor utama
yang mempengaruhi perilaku batang tekan juga dapat dipertimbangkan dalam berbagai
kondisi seperti faktor modulus elastisitas, kuat tekan, panjang efektif, dan kodisi ujung.
Persamaan euler yang digunakan dalam perhitungan beban kritis pada batang tekan
merupakan beban yang juga akan menyebabkan kayu tersebut mengalami buckling atau
lekukan elastis pada batang. Selain itu, faktor koreksi juga membantu untuk memastikan
bahwa perancangan struktur kayu tersebut aman dan sesuai dengan standart perancangan
yang berlaku.

18
DAFTAR PUSTAKA

SNI 7973:2013. Jakarta. Badan Standarisasi Nasional. 2013. Spesifikasi Desain Untuk
Konstruksi Kayu.

Yuliani Wahyu sardana, “MAKALAH STRUKTUR KAYU”, diakses pada 17 September


2023,
https://www.academia.edu/34965683/MAKALAH_STRUKTUR_KAYU_lengkap

STRUKTUR BATANG TEKAN SNI 7973:2013, diakses paada tanggal 16 september 2023,
dari
http://sugengpb.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/Materi-04-Str-Kayu-Batang-Tekan-
SNI-2013-lengkap1.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai