Anda di halaman 1dari 24

PERALATAN INDUSTRI

INDUSTRI PEMBUATAN PULP DAN KERTAS


Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Peralatan Industri dengan
dosen pengampu Irwan Hidayatulloh, S.T., M.T.

Disusun Oleh :
Kelompok 6
2A/D3 Teknik Kimia

Anggota :
1. Devina Maharani (211411008)
2. Keisya Adellia Zahwa (211411014)
3. Muhammad Zikri Ramadhan (211411019)
4. Salsabila Maharani Kusuma (211411026)

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


JURUSAN TEKNIK KIMIA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat selesai tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Peralatan Industri. Makalah yang penulis buat berjudul “Industri Pembuatan Pulp dan Kertas”.
Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
berkontribusi baik secara material maupun pikiran. Semoga makalah ini dapat memberikan
banyak manfaat dan pengetahuan baru bagi pembaca. Selain itu, semoga makalah ini dapat
berguna di kehidupan sehari-hari.
Terlepas dari itu, Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Kami berharap, makalah mengenai
Industri Pulp dan Kertas ini dapat menjadi sumber referensi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, 25 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
BAB II DASAR TEORI ............................................................................................................ 2
2.1. Pulp.................................................................................................................................. 2
2.2. Kertas .............................................................................................................................. 2
BAB III METODOLOGI ........................................................................................................... 4
3.1. Bahan Baku Pembuatan Pulp dan Kertas ........................................................................ 4
3.1.1. Bahan Baku Utama ................................................................................................... 4
3.1.2. Bahan Baku Sekunder .......................................................................................... 4
3.1.3 Bahan Baku Pendukung ....................................................................................... 4
3.2. Sistem Proses............................................................................................................... 5
3.2.1. Proses Pembuatan Pulp............................................................................................. 6
3.2.2. Proses Pembuatan Kertas.......................................................................................... 8
3.3. Peralatan Proses............................................................................................................. 10
3.3.1. Peralatan Pembuatan Pulp ...................................................................................... 10
3.3.2. Peralatan Pembuatan Kertas ................................................................................... 14
3.4 Produk yang dihasilkan ............................................................................................. 18
3.4.1. Kertas ................................................................................................................. 18
3.4.2 Paperboard (Kertas Karton) ............................................................................... 19
3.4.3 Wood Pulp ......................................................................................................... 19
BAB III KESIMPULAN.......................................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Selulosa merupakan senyawa organik yang banyak dan melimpah yang terdapat di alam
dan pada umumnya terdapat pada kayu. Selulosa sangat berguna untuk industri karena dapat
diolah menjadi berbagai jenis produk, salah satunya kertas. Kertas adalah salah satu produk
yang sangat diperlukan oleh banyak orang karena memiliki banyak fungsi. Fungsi utamanya,
yaitu sebagai media tulis, mencetak, membungkus, dan lain-lain. Kertas memiliki permukaan
yang tipis dan rata dihasilkan dari serat yang berasal dari pulp. Pada umumnya, pulp terbuat
dari bahan kayu yang mengalami beberapa tahapan proses, sehingga pada akhirnya berubah
menjadi bubur kertas.

Produksi pulp dan kertas memerlukan proses yang tidak sederhana karena memerlukan
cukup banyak senyawa atau zat kimia serta juga peralatan-peralatan industri yang memadai.
Indonesia sebagai negara yang masih memiliki hutan cukup luas, berpotensi menjadi salah satu
pemain dunia di bidang industri pulp dan kertas karena ketersediaan hutan sebagai sumber
utama bahan baku, masih merupakan penggerak utama bagi berkembangnya industri ini.
Disamping itu juga Indonesia memiliki iklim tropis yang memungkinkan tanaman tumbuh
lebih cepat. Dengan iklim tropis, produksi kayu di Indonesia tumbuh lebih cepat dibandingkan
dengan hutan di negara pesaing yang beriklim subtropik.

Kebutuhan pulp dan kertas di Indonesia pada masa mendatang akan semakin meningkat
begitu juga di dunia. Untuk itu, diperlukan Iebih banyak bahan baku serat dalam pembuatan
pulp. Oleh karena itu, kebutuhan bahan kayu semakin meningkat sehingga akan mengakibatkan
sumber daya kayu akan semakin menipis. Upaya mendukung program pemerintah dalam
mengatasi penyediaan pulp dan Kertas serta mengurangi ketergantungan terhadap kayu sebagai
bahan baku pulp dan kertas, maka telah dilakukan upaya pencarian bahan baku alternatif untuk
pembuatan pulp dan kertas, salah satu sumber serat non kayu (non-wood fiber) seperti jenis
serat alam, khususnya yang berasal dari tumbuhan (vegetable fibres) yaitu salah satunya adalah
serat lidah mertua (sansevieria).

1
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Pulp

Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu).
Pulp adalah bahan berupa serat berwarna putih yang diperoleh melalui proses penyisihan lignin
dari biomassa (delignifikasi). Pulp diproduksi dari bahan baku yang mengandung selulosa.
Proses pembuatan pulp pada umumnya menggunakan proses kimia, yaitu proses soda, sulfat
(kraft), sulfit, dan organosolv.

Hasil penelitian mengenai pembuatan pulp dengan proses soda-antraquinon dengan


bahan baku serbuk menunjukkan reaksi yang baik dalam rendemen maupun sifat lain dari pulp
yang dihasilkan. Namun produksi pulp secara kimia menimbulkan pencemaran yang cukup
serius karena hasil samping yang diproduksi. Polutan atau limbah utama yang dihasilkan adalah
komponen gas yang mengandung senyawa sulfur dan klor yang dihasilkan dari proses kraft
atau sulfit dengan larutan pemasak Na2S atau NaHSO2.

Pembuatan pulp didefinisikan sebagai proses mengubah bahan baku berselulosa


menjadi berserat. Pulp atau yang disebut dengan bubur kertas merupakan bahan pembuatan
kertas. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang
berasal dari pulp, yang mengandung selulosa dan hemiselulosa.

2.2. Kertas

Kertas merupakan satu produk industri yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang.
Kertas memiliki sifat-sifat seperti berikut, yaitu mudah dibakar, dapat menyerap air, dapat
dilipat, mudah sobek, tipis, dan lain-lain. Kertas selain memiliki manfaat atau fungsi yang
signifikan dalam kehidupan tetapi kertas juga memiliki dampak negatif dalam kehidupan
manusia. Dampak negatif ini muncul karena penggunaan kertas yang tidak sesuai dengan yang
seharusnya dan sistem pengolahan limbah kertas yang tidak maksimal yang menyebabkan
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan

Kertas juga memiliki komponen utama yang menyusunnya, yaitu selulosa yang
merupakan komponen penting kertas, lignin yang berfungsi untuk merekatkan serat selulosa

2
agar menjadi kaku, dan ekstraktif yang merupakan kayu yang mengandung sejumlah kecil
substansi lain. Substansi ini dapat diekstraksi dari kayu baik oleh air atau pelarut organik lain,
misalnya alkohol atau eter. Kebanyakan ekstraktif ini dapat dihilangkan pada proses
pembuatan pulp secara kraft. Tujuan pemasakan secara kraft adalah pemisahan serat dari serpih
kayu secara kimia dan melarutkan lignin semaksimal mungkin yang terdapat pada dinding
serat.

3
BAB III
METODOLOGI

3.1. Bahan Baku Pembuatan Pulp dan Kertas

3.1.1. Bahan Baku Utama

Bahan baku utama dalam pembuatan pulp dan kertas adalah kayu (wood). Kayu juga
terbagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu kayu serat panjang (softwood) dan kayu serat pendek
(hardwood). Serat panjang diperoleh dari jenis – jenis kayu yang berdaun jarum (needle leaf).
Serat pendek diperoleh dari tanaman berdaun lebar (Long Leaf), kedua bahan baku ini akan
menghasilkan jenis pulp yang berbeda pula.

3.1.2. Bahan Baku Sekunder

Selain dari bahan baku utama yang telah dipaparkan diatas, ada pula bahan baku sekunder
berupa kertas bekas (waste paper) dari berbagai jenis kertas.

3.1.3 Bahan Baku Pendukung

1) Dalam proses kraft : Natrium Hidroksida (NaOH), Air (H2O), dan Natrium Sulfida
(Na2S)
2) Dalam proses delignifikasi : Natrium Hidroksida (NaOH) dan O2 (Oksigen)
3) Dalam proses bleaching : Klorin, Klorin Dioksida (CIO2), Sodium hipoklorit, Oksigen
(O2), Hidrogen Peroksida (H2O2).

4
3.2. Sistem Proses

Kegiatan utama dari pembuatan pulp dan kertas terdiri dari:


• Pembuatan Pulp
- Fiber Furnish Preparation and Handling (Pengulitan dan Pembentukan Serpihan
Kayu)
- Pulping
- Washing (Pencucian)
- Oxygen Delignification (Pra-Bleaching)
- Bleaching (Pemutihan)
- Screening (Penyaringan)
- Refining (Penggilingan)
• Pembuatan Kertas
- Stock Preparation
- Cleaning (Pembersihan)
- Forming (Pembentukan Lembaran Kertas)
- Press Part (Pengurangan Kadar Air)
- Drying (Pengeringan)

5
- Calendar Stack (Pengontrolan)
- Pope Reel (Pemotongan)
- Finishing (Pengemasan)

3.2.1. Proses Pembuatan Pulp

1. Fiber Furnish Preparation and Handling (Pengulitan dan Pembentukan Serpihan


Kayu)
Proses ini terdiri dari proses pengulitan dan pembentukan serpihan kayu. Kayu diambil
dari hutan produksi kemudian dipotong-potong. Potongan kayu dengan ukuran 2,4 m dan
diameter 10 – 60 cm. Kayu yang sudah dipotong disimpan di tempat penampungan
sebelum diolah. Kemudian kayu dibuang kulitnya di barking drum untuk ukuran kayu
kurang dari 2,4 m dan diameter 10 – 60 cm. Di dalam barking drum batang kayu tersebut
akan saling bergesekan sehingga kulit kayu akan terlepas dari batang-batangnya.
Kayu yang telah dikuliti lalu dioper ke alat chipper yang memotong kayu menjadi
serpihan kayu (chip). Chip pun selanjutnya akan dikirim ke penyaringan utama (main
screening). Chip yang berukuran standar akan dibawa ke conveyor untuk ditumpuk lagi di
tempat penumpukan chip (chip yard) dan digunakan sebagai bahan baku di unit
pembuatan pulp.
2. Pulping
Pada tahap ini, chip dimasak untuk memisahkan serat kayu dengan lignin. Biasanya
proses cooking akan berlangsung dalam sebuah vessel besar yang bertekanan
bernama digester. Pemasakan ini melewati beberapa tahap, yaitu pre-steamed, dipanaskan
dengan steam di steaming vessel, lalu chip dimasak dengan cairan pemasak Bernama
cooking liquor selama kurang lebih 30 menit sesuai kapasitas pada temperatur lebih kurang
30 menit sesuai kapasitas pada temperatur lebih kurang 117°C. Hasil dari proses ini adalah
pulp (bubur kertas).
3. Washing (Pencucian)
Setelah proses cooking, pulp yang dihasilkan pun belum sepenuhnya bersih dari lignin
yang terlarut tadi. Kandungan tersebut akan mempengaruhi kualitas pulp, sehingga harus
dilakukan washing dengan alat washer diffuser atau press wash.
4. Screening (Penyaringan)
Proses screening adalah memisahkan secara selektif zat zat yang terlarut dari pulp.
Bahan yang dipisahkan pada proses ini adalah Knot (mata kayu), Shives (serat yang tidak

6
lolos saringan), dan Dirt (kotoran). Proses penyaringan pulp terbagi menjadi 3 bagian,
yaitu primary screening, secondary screening, dan tertiary screening.
Pada primary screening sebagian besar shives adalah reject (pulp yang tidak lolos
saringan), tetapi dalam pemisahan masih banyak yang terikut. Agar tidak banyak fiber atau
pulp yang terbuang, maka reject dari tahap pertama (primary screening) disaring lagi pada
tahap kedua (secondary screening). Dan sebagian ada juga accept (ukuran chip yang
diinginkan) yang masuk ke Low Consistency Storage Tank. Reject dari tahap kedua ini
akan disaring lagi pada tahap ketiga (tertiary screening) sebelum dikeluarkan dari sistem
melalui reject press dimana konsistensinya bisa mencapai 30%. Tujuan dipakainya reject
press ini adalah untuk mengurangi kehilangan bahan kimia (chemical loss) dan
mempermudah penanganan reject. Accept dari tahap kedua dan ketiga ini akan
dikembalikan lagi ke inlet dari tahap sebelumnya.
Bersama shives, pasir juga terbawa oleh aliran reject screen dan dibawa ke reject press,
karena sebagian besar pasir terbawa aliran accept bersama filtrat. Untuk mencegah
penumpukan pasir, maka dilakukan proses akhir dari penyaringan berada pada sand
removal cyclones yang berfungsi memisahkan pasir dari pulp.
5. Oxygen Delignification (Pra-Bleaching)
Setelah melewati proses pencucian, bubur kertas (pulp) dicampur dengan oksigen (O2) dan
sodium hidroksida (NaOH) di dalam delignification tower. Proses ini bertujuan
mengurangi kadar lignin dalam pulp yang masih tersisa dari proses screening, sehingga
mengurangi pemakaian bahan kimia pemutih pada proses bleaching. Dari proses ini
dihasilkan pulp berwarna cokelat yang dikirim ke unit bleaching dan filtrat akan dikirim
ke unit pengolahan limbah cair (effluent treatment plant).
6. Bleaching (Pemutihan)
Dalam proses pulping tidak dapat 100% melarutkan lignin sehingga pada pulp yang
dihasilkan masih terdapat sisa lignin yang berwarna cokelat/gelap. Proses bleaching
merupakan proses yang mengubah pulp menjadi lebih putih, halus, bersinar, dan mudah
menyerap. Bleaching dilakukan dalam beberapa tahap dengan tujuan menghilangkan
lignin tanpa merusak selulosa. Proses bleaching ini harus menggunakan bahan kimia yang
bersifat reaktif untuk melarutkan sisa lignin yang ada di dalam pulp sehingga bisa
diperoleh derajat putih yang tinggi. Namun harus dijaga agar penggunaan bahan kimia
tersebut tidak menyebabkan kerusakan selulosa dan pencemaran lingkungan. Zat kimia
yang digunakan dalam proses bleaching yaitu ClO2, NaOH, O2 dan H2O2. Proses
bleaching memiliki urutan sebagai berikut :
7
- Tahap Pemutihan
Tahapan ini menggunakan ClO2 dan steam yang berfungsi mengikat kandungan
lignin pada pulp.
- Tahap Ekstraksi
Tahapan ini menggunakan NaOH, O2, H2O2, dan steam yang berfungsi mengikat
zat organik dan kandungan lignin dalam pulp serta memperkuat ikatan selulosa.
- Tahap Pemutihan Kembali
Tahapan ini menggunakan ClO2 dan steam yang berfungsi mengikat kandungan
lignin dalam pulp.

Proses bleaching berlangsung pada konsistensi medium 10-12%. Temperatur yang


diinginkan untuk tahap pemutihan 65oC, tahap ekstraksi sekitar 85oC, dan tahap pemutihan
kembali sekitar 87-88oC. Dari proses pencucian terakhir, pulp dipompa ke tower bleaching
yang dilengkapi pulp heater dan mixer untuk mempercepat pencampuran pulp dengan
menambah ClO2. Cairan yang dihasilkan merupakan recycle dari tahap ekstraksi filtrat.

Proses pemutihan ini diikuti dengan pencucian untuk melarutkan bahan kimia berlebih
dan lignin yang telah dipisahkan. NaOH dan H2O2 ditambahkan ke cairan pencucian sebagai
bahan kimia pengekstrak untuk pemutih. Tahap ekstraksi ini terdiri dari tube bertekanan
dengan waktu retensi 15 menit dan tower dengan waktu retensi 75 menit. Ekstrak pulp dipompa
ke alat press untuk menaikkan konsistensinya.

Dari proses ekstraksi tersebut, pulp melewati tahapan pemutihan kembali dengan cara
dipompakan melalui mixer ke tower bleaching dan dicampurkan dengan ClO2. Watu retensi
total selama 3 jam. Pulp diencerkan kembali menggunakan alat press. Dari alat press, pulp
dipompakan ke penampungan bleached head density tank dan siap untuk di unit pulp machine.

7. Refining (Penggilingan)
Merupakan proses penggilingan bubur kertas (pulp) lebih lanjut untuk menghasilkan bubur
serat yang lebih halus.

3.2.2. Proses Pembuatan Kertas

1. Stock Preparation
Stock preparation adalah proses mengkondisikan bubur kertas (pulp) sehingga serat
siap untuk diproses pada pulp machine sesuai dengan target produktivitas, efisiensi dan
kualitas kertas yang ingin dicapai. Pada bagian ini juga berfungsi untuk meramu bahan
baku, seperti menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi,
8
menambahkan filter (untuk mengisi pori-pori diantara serat kayu), dan lain-lain. Bahan
yang keluar dari bagian ini disebut stock (campuran pulp, bahan kimia dan air).
2. Cleaning (Pembersihan)
Setelah itu, pulp yang sudah disiapkan dibersihkan dulu dengan cleaner. Dari cleaner,
stock masuk ke headbox. Sebelum fiber masuk ke Headbox, serat disaring kembali dengan
screener untuk mendapatkan serat dan bahan yang seragam agar siap didistribusikan pada
mesin pembentuk lembaran kertas selanjutnya.
Alat pembersih serat, dimana serat pulp yang bersih akan terangkat ke atas dan kotoran
yang lebih berat akan turun ke bawah tabung pembersih. Alat pembersih ini menggunakan
‘centrifugal force’ (kekuatan putar).
3. Forming (Pembentukan Lembaran Kertas)
Pada proses ini dilakukan pembentukan lembaran kertas, dimana stock yang dikirim dari
headbox akan dikirim ke atas wire. Bubur kertas (pulp) pada tahapan ini banyak
mengandung air dilakukan dalam kondisi basah atau wet end. Oleh karena itu, perlunya
proses pengurangan kadar air dengan cara memasukkan pulp di atas wire sehingga air akan
jatuh dengan gaya gravitasi dan berkurang 40%. Hasil dari wire ditampung untuk
digunakan kembali pada proses screening (penyaringan) dan bleaching (pemutihan).
4. Press Part (Pengurangan Kadar Air)
Pada tahap ini, lembaran kertas yang terbentuk pada proses forming yang memiliki kadar
air 60% akan dikurangi menjadi 50%. Pada proses pengurangan kadar air dilakukan
dengan cara pengepresan dimana air diserap lewat felt bagian atas dan bagian bawah
berfungsi sebagai pengantar pulp. Pada felt dipasang suction box yang dihubungkan
dengan vakum sistem untuk menyerap air. Pada bagian ini akan dapat menghemat energi
karena nantinya kerja dryer tidak terlalu berat karena air sudah dibuang 30%.
5. Drying (Pengeringan)
Pada proses ini lembaran kertas yang ditransfer dari press part bergerak melewati dryer.
Lembaran masih memiliki kadar air yang cukup tinggi dan sudah tidak mungkin dapat
dipisahkan menggunakan metode penekanan. Maka dari itu digunakanlah proses
penguapan, dimana digunakan dryer yang terdapat silinder-silinder yang digunakan untuk
dipanaskan menggunakan steam pada bagian di dalamnya. Pemanasan dilakukan secara
bertahap dimulai dari suhu ±70℃ sampai dengan suhu ±140℃ dengan kadar air yang
keluar dari dryer sekitar persentase 90% dan sisa kadar air pada kertas 10%.
6. Calendar Stack (Pengontrolan)

9
Pada tahap ini, dilakukan pengontrolan kehalusan permukaan kertas dengan menekan
lembaran kertas dengan tekanan tertentu untuk menyeragamkan ketebalan kertas dan
untuk menghaluskan noda dari wire dan felt.
7. Pope Reel (Pemotongan)
Pada tahap ini kertas dipotong dari gulungannya. Kertas digulung dalam gulungan besar,
dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi lembaran, dan dirapikan.
8. Finishing (Pengemasan)
Proses ini merupakan proses akhir pembuatan lembaran kertas. Kertas akan
dikelompokkan menjadi berbagai ukuran, dikemas, dan disiapkan untuk pengiriman.

3.3. Peralatan Proses

3.3.1. Peralatan Pembuatan Pulp

1. Chipping

Hammer Mill digunakan pada proses ini untuk mendapatkan diameter partikel yang kecil,
sehingga bahan yang masuk ke digester memiliki diameter yang halus dan tidak menyumbat
alat.

Hammer Mill

2. Screening

Alat yang digunakan adalah vibrating screen. Screening merupakan tahap penyaringan dan
membentuk serat yang lebih homogen tanpa ada pengotor yang halus maupun kasar.

10
Vibrating Screen

3. Storing

Tempat untuk menyimpan ampas kayu digunakan sebuah tangki

Tangki

4. Pre-Treating

Vacum pump digunakan untuk menghilangkan udara dalam ampas kayu yang telah dikecilkan
ukurannya.

Vacum Pump

11
5. Digesting

Digester adalah alat pemasak chip/serpihan kayu yang berbentuk silinder yang disusun tegak,
yang dirancang untuk tekanan dan temperatur tinggi. Terdapat 2 saringan yang berada dalam
digester, dimana tempat saringan terletak di bagian atas digester yang disebut relief strainer
dan yang satunya terletak di bagian tengah digester yang disebut middle strainer .Fungsi dari
strainer adalah untuk menjaga agar serat kayu yang sedang dimasak tidak keluardari digester
pada waktu mensirkulasikan cairan masak dan pada waktu membuang gas yang ada di digester.

Continuous Digester

6. Washing

Pulp yang berada didalam tangki kemudian dicuci dengan Drum Displacer Washer. Alat ini
digunakan karena hasil pencucian yang dihasilkan sangat baik dan dilakukan beberapa kali.

Drum Displacer Washer

12
7. Cleaning

Pencucian pulp dilakukan menggunakan High Density Cleaner. Alat ini menggunakan prinsip
perbedaan massa jenis, sehingga pulp akan terpisah dari pengotor yang massa jenisnya lebih
besar.

High Density Cleaner

8. Bleaching

Pada proses bleaching digunakan alat Compact Bleaching Tower, karena pada proses ini
membutuhkan tekanan yang lebih kecil karena memiliki diffuser yang membantu pulp untuk
menuju washer di bagian atas tower.

Compact Bleaching Tower

9. Purification

13
Puplp yang telah di bleaching kemudian dicuci dengan drum displacer washer untuk
pemurnian.

Drum Displacer Washer

10. Bale Handling

Dilakukan pemotongan dan pengemasan lembaran yang sudah ditumpuk kemudian ditekan.

Bale Handling

3.3.2. Peralatan Pembuatan Kertas

1. Stock Preparation

Bagian ini berfungsi untuk meramu bahan baku seperti menambah pewarna, zat retensi dan
filler

14
Stock Preparation

2. Headbox

Berfungsi untuk membentuk bahan baku menjadi lembaran kertas diatas fourdinier

Headbox

3. Fourdinier

Alat ini berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasilnya
berupa web (kertas basah)

Fourdinier

4. Press Part

15
Alat yang digunakan adalah roll pres yang berfungsi untuk mengurangi kadar air dan
membuat lembaran pulp menjadi lebih padat.

Roll Press

5. Drying

Alat yang digunakan pada tahap ini adalah drum silinder panas. Lembaran kertas akan
dilewatkan pada beberapa drum silinder panas yang dipanaskan oleh steam atau uap.

Drying Section

6. Calendar

Bagian ini berfungsi untuk menghasilkan kertas dengan kehalusan dan ketebalan sesuai
dengan standar.

16
Paper Calendar

7. Pop Reel

Berfungsi untuk menggulung kertas hingga didapatkan gulungan yang sangat besar yang
nantinya dipotong sesuai dengan proses selanjutnya.

Pop Reel

8. Rewinder

Proses penggulungan ulang kertas dari gulungan kertas besar menjadi gulungan yang lebih
kecil dan memotongnya dengan panjang dan lebar tertentu.

Rewinder

9. Finishing

Gulungan dari rewinder akan dipotong dan diconvert menjadi berbagai ukuran dan jenis
kertas yang diingkan serta dilakukan pengemasan untuk dikirim.

17
Finishing

3.4 Produk yang dihasilkan

Industri pulp, kertas dan barang dari kertas menghasilkan produk yang terstandarisasi.
Tiap jenis produk dapat dikategorikan berdasarkan struktur grade (kelas)-nya. Pulp and Paper
Product Council (2010) mengkategorikannya sebagai berikut:

3.4.1. Kertas

a) NewsPrint

Umumnya digunakan untuk penerbitan surat kabar. Sebagian besar diproduksi dengan
menggunakan mechanical wood pulp dan sebagian diantaranya chemical wood pulp.

b) Printing & Writing Papers

Kertas ini digunakan untuk keperluan percetakan dan bisnis seperti percetakan buku,
majalah dan poster, keperluan tulis menulis, pembuatan sketsa dan gambar, label, litografi,
uang kertas, dan kertas untuk kitab suci.

c) Kraft Papers

Merupakan kertas yang pembuatannya didominasi dari wood pulp yang diproduksi
dengan proses sulfat pulping. Kraft papers tersebut teksturnya kasar dan terkenal dengan
kekuatannya. Kraft papers yang masuk pada kelas unbleached digunakan terutama sebagai
pembungkus atau bahan pengepak. Pada umumnya dapat dikonversi menjadi produk yang
bervariasi, seperti sebagai tas belanja, amplop, karung dan sebagainya

d) Tissue & Speciality

Tissue meliputi semua jenis kertas yang digunakan untuk keperluan kesehatan yang
bisa dibuang setelah dipakai. Umumnya jenis kertas ini mudah menyerap dan mempunyai

18
tekstur yang lembut. Sementara itu specialty paper berupa kertas yang memiliki karakteristik
fisik yang spesifik, pada umumnya dimaksudkan untuk penggunaan akhir tertentu

3.4.2 Paperboard (Kertas Karton)

a) Box Board

Merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan paperboard yang digunakan


untuk membuat kotak yang diproduksi oleh pabrik.

b) Container Board

Pada umumnya digunakan dalam produksi kotak kontainer untuk pengiriman dan
produk karton corrugated lainnya.

3.4.3 Wood Pulp

a) Chemical Paper Grade Pulp

Pulp yang diperoleh dengan cara menambahkan bahan kimia baik dengan proses sulfat,
soda maupun sulfit pada bahan baku kayu baik dari jenis konifer maupun non konifer untuk
memperoleh serat yang terpisah dari komponen lainnya. Pulp jenis ini dapat melalui proses
bleaching untuk tahapan lebih lanjut maupun tidak. Pulp ini diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis yaitu unbleached sulphate pulp, bleached sulphite pulp, unbleached sulphate pulp, dan
bleached sulphate pulp.

b) Semi – Chemical Pulp

Pulp yang diperoleh dengan cara menggiling bahan baku kayu baik dari jenis konifer
maupun non konifer dan penambahan bahan kimia untuk memudahkan proses pemisahan serat
dari komponen lainnya. Menurut urutan dan pentingnya perlakuan (treatment), pulp ini
memiliki beberapa nama seperti: semi-chemical, chemi-groundwood, chemomechanical, dan
lain-lain. Pulp jenis ini dapat melalui proses bleaching untuk tahapan lebih lanjut maupun tidak

c) High Yield Mechanical Paper Grade Pulp

Pulp yang diperoleh dengan cara menggiling bahan baku kayu baik dari jenis konifer
maupun non konifer untuk memisahkan serat dari komponen lainnya. Biasanya juga disebut
sebagai groundwood pulp dan refiner pulp. Pulp jenis ini dapat melalui proses bleaching untuk
tahapan lebih lanjut maupun tidak.

19
BAB III

KESIMPULAN
Kertas merupakan bahan yang tipis dan rata yang dihasilkan dari kompresi serat yang
berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya berasal dari bahan alami yang mengandung
selulosa dan hemiselulosa. Pulp merupakan bahan dasar pembuatan kertas. Pulp adalah hasil
pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu). Pulp adalah bahan berupa
serat berwarna putih yang diperoleh melalui proses penyisihan lignin dari biomassa
(delignifikasi). Pulp diproduksi dari bahan baku yang mengandung selulosa. Proses pembuatan
pulp pada umumnya menggunakan proses kimia, yaitu proses soda, sulfat (kraft), sulfit, dan
organosolv.

Bahan baku utama dalam pembuatan pulp dan kertas adalah kayu (wood). Kayu juga
terbagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu kayu serat panjang (softwood) dan kayu serat pendek
(hardwood). Selain itu ada pula bahan baku sekunder berupa kertas bekas (waste paper) dari
berbagai jenis kertas.

Adapun proses pembuatan pulp melalui beberapa tahap, yaitu Fiber Furnish Preparation
and Handling (Pengulitan dan Pembentukan Serpihan Kayu), Pulping, Washing (Pencucian),
Oxygen Delignification (Pra-Bleaching), Bleaching (Pemutihan), Screening (Penyaringan),
dan Refining (Penggilingan). Lalu untuk proses pembuatan kertas melalui delapan tahapan,
yaitu Stock Preparation, Cleaning (Pembersihan), Forming (Pembentukan Lembaran Kertas),
Press Part (Pengurangan Kadar Air), Drying (Pengeringan), Calendar Stack (Pengontrolan),
Pope Reel (Pemotongan), dan Finishing (Pengemasan).

Secara kondisi stock atau bubur kertas atau pulp yang diproses, maka proses di mesin
kertas terbagi menjadi dua yaitu wet end dan dry end. Namun secara keseluruhan urutan proses
ada sembilan bagian proses yaitu Chipping, Refiners, Cleaners and Screeners, Headbox, Wire,
Presses, Dryers, Size Press, dan Reel.

20
DAFTAR PUSTAKA

(Pinayungan, 2019). “BAB II Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. 1— 64.”
Gastronomia Ecuatoriana y Turismo Local. 1, no. 69 (2019): 5-24.

Briggs, D.G. “Chapter 8: Pulp and Paper.” Forest Product Measurements and Conversion Factors:
With Special Emphasis on the U.S. Pacific Northwest, 1994, 96-100.

Dr. Hendro Risdianto, S.T., M.T., M.Kom. Ir. Taufan Hidayat, M.Eng. Ir. Yusup Setiawan,
S.Si. Prima Besty Asthary, Dr. Trismilah, and Dr. Asri Peni Wulandari. Seminar
Teknologi Pulp Dan Kertas 2014, 2014.

Japan Paper Association. “01. Paper Industry.” PRTR Estimation Manual, no. January 2001
(2002): 38.

Kimia, Jurusan Teknik, and Fakultas Teknologi. “Pros Pr Oses Es Pemb Pe Mbua Uata Tan n
Kertas Dan Pulp Pendahuluan,” no. 2007710450001 (n.d.).

Putri, Anisa Helmilia, Nur Hafni Hasibuan, novera elsi Mudia, and Fauzan Yan Hawari. “Kajian
Industri Pulp Dan Kertas Di Indonesia.” Universitas Negeri Padang, Indonesia *Email
1, no. 1 (2019): 67-90.

Anda mungkin juga menyukai