Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PROSES INDUSTRI KIMIA

“ INDUSTRI KERTAS “

Dosen Pengampu : Ir. Dwi Hery Astuti, MT.

Disusun Oleh :

1. Kautsar Rahman Winandri (20031010177)


2. Mohamad Yusuf Arief Afandi (20031010191)
3. Dewa Ayu Putri Maheswari (20031010196)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN “ JAWA TIMUR
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Industri
Kertas” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata
kuliah Alat Industri Kimia di program studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran ” Jawa Timur dan makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Industri Kertas bagi penulis dan juga
pembaca.
Penyusunan makalah yang kami susun masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami memohon maaf apabila masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak yang membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan pada pembuatan makalah ini. Kritik dan saran tersebut akan
menjadi evaluasi bagi kami untuk kedepannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Surabaya, 14 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
I.1. Latar Belakang .............................................................................................. 4
I.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
I.3. Tujuan ........................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 5
II.1. Pengertian Kertas ......................................................................................... 5
II.2. Bahan Baku Kertas ...................................................................................... 5
II.3. Pengertian Pulp ............................................................................................ 6
II.4. Sifat Pulp yang Baik .................................................................................... 6
II.5. Metode Pembuatan Pulp .............................................................................. 7
II.6. Proses Pembuatan Pulp ................................................................................ 9
II.7. Alat yang Digunakan Pada Proses Pembuatan Pulp .................................. 11
II.8. Alat yang Digunakan Pada Proses Pembuatan Kertas ............................... 12
II.9. Diagram Alir Pembuatan Pulp dan Kertas ................................................. 13
II.10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembuatan Pulp dan Kertas 14
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 15
III.1. Kesimpulan ............................................................................................... 15
III.2. Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Dalam dunia ini kita sudah tidak asing lagi dengan kertas. Sebuah media
tempat kita menulis. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan
dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya
adalah alami, dan mengandung selulosa dan hermiselulosa. Kertas merupakan
sarana yang tergolong vital dalam kehidupan manusia yang kebutuhannya semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Pada umumnya industri kertas dan pulp di dunia,
khususnya di Indonesia menggunakan serat kayu sebagai bahan baku. Oleh karena
itu makalah ini dibuat dengan tujuan mengetahui bahan baku dari pembuatan kertas
pada industri kertas. Tujuan selanjutnya adalah mengetahui proses dari pembuatan
kertas dalam industri kertas. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi dalam proses pembuatan kertas.

I.2. Rumusan Masalah


1. Bahan baku apa yang digunakan dalam proses pembuatan kertas dalam
indsutri kertas
2. Bagaimana proses pembuatan kertas yang terjadi dalam industri kertas
3. Apa saja hal – hal yang mempengaruhi pada proses pembuatan kertas

I.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui bahan baku apa yang digunakan dalam proses pembuatan
kertas dalam industri kertaas
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan kertas yang terjadi dalam
industri kertas
3. Untuk mengetahui hal – hal yang mempengaruhi pada proses pembuatan
kertas
BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Kertas


Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi
serat yang berasal dari pulp yang telah mengalami pengerjaan penggilingan,
ditambah beberapa bahan tambahan yang saling menempel dan jalin-menjalin.
Serat yang biasa digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan
hemiselulosa.
Secara umum kertas dibedakan menjadi dua golongan, yaitu kertas budaya
dan kertas industri. Yang termasuk kertas budaya adalah kertas-kertas cetak dan
kertas tulis, diantaranya adalah : kertas kitab (bible-paper), buku, Bristol (kertas
kartu), cover, kertas duplicating, Koran, kertas litho (kertas cetak), kertas amplop.
Sedangkan yang termasuk kertas industri adalah : kertas kantong, kertas minyak
(tracing paper), pembungkus buah-buahan (fruit wrapper), cigarette tissue, kertas
bangunan dan karton, kertas pengemas makanan, kertas makanan, kertas isolasi
elektis, karton, pembungkus sayur-sayuran (water leaf paper).Kertas Tissue terdisi
dari kertas tissue rumah tangga dan kertas sigaret. Kertas Khusus (specialty paper)
terdiri dari : kertas uang, kertas dektor, kertas overlay, kertas thermo,kertas label
dan lain-lain.

II.2. Bahan Baku Kertas


Kertas terbuat dari bahan baku yang disebut pulp, pulp ini berasal dari serat
tanaman yang merupakan jalinan serat yang telah diolah sedemikian ruma sehingga
membentuk suatu lembaran. Pulp dapat berasal dari kayu, bambu, padi, dan
tumbuhan lain yang mengandung serat, tetapi pada umumnya serat yang digunakan
sebagai bahan baku kertas adalah kayu. Serat yang dapat diolah menjadi bahan baku
kertas berupa selulosa, selulosa banyak terdapat pada tanaman.
II.3. Pengertian Pulp
Pulp adalah bahan berserat yang merupakan produk antara dalam
pembuatan kertas dan karton. Bahan baku untuk pulp adalah bahan berselulosa
seperti wood dan non wood. Meskipun semua kertas dibuat terutama dari bahan
baku yang sama perlu diperlukan perubahan sifat yang terjadi. Perubahan ini dapat
disebabkan oleh sipembuat kertas atau mungkin disebabkan alat oleh perubahan
yang tidak dapat lagi dihindarkan. Pembuatan kertas mempunyai banyak cara untuk
merubah sifat-sifat kertas akan tetapi perubahan sifat tersebut biasanya berkaitan
satu dengan yang lainnya missal perubahan dilakukan untuk memperbaiki sifat
salah satunya, maka sifat lainnya sering mengalami kebalikannya. Pembuat kertas
yang baik, akan selalu berusaha agar perubahan sifat-sifat kertas dapat memberikan
hasil yang terbaik sesuai dengan tujuan pengunaan.
Sifat-sifat kertas biasanya diklasifikasikan sebagai sifat fisik, sifat optic,
sifat kimia, sifat elektrik dan sifat mikroskofis. Sifat-sifat fisik antara lain meliputi
uji ketahan tarik, sobek, retak, lifat, kehalusan, kekasaran, kekuatan, berat dan
ketebalan. Sifat optik antara lain meliputi uji opasitas, derajat putih kilap dan warna.
Sifat elektrik meliputi sifat konduksi dan induksi. Sifat kimia menentukan kadar
selulosa, pentosan, abu, bahan pengisi, viskositas, tembaga, pH dan kadar air,
sedangkan mikrokofis meliputi penentuan jenis serat yang digunakan, analisa
kualitatif bahan pengisi dan uji noda.

II.4. Sifat Pulp yang Baik


Untuk sifat pulp adalah:
1. Memiliki kekuatan tinggi
2. Warna tua
3. Sulit diputihkan
4. Tidak dapat digunakan sebagai bahan dissolving pulp
(Perdinan,2017)
II.5. Metode Pembuatan Pulp
a. Proses Pulp Mekanik
Proses ini kayu dihancurkan menjadi lumpur dengan alat rotary grind mill
stone dengan penambahan air, kemudian ditarik-tarik sambil berjalan di
dalam rotary scruber sehingga secara fisik serat rusak. Metode ini kemudian
diperbaiki, dimana rotary grind mill stone dimodifikasi sehingga dapat
berputar dengan kecepatan dan tekanan tinggi, tidak merusak serat,
sehingga pulp yang dihasilkan mempunyai kekuatan yang lebih baik.
b. Proses Pulp Thermodinamik
Merupakan perbaikan dari proses mekanik. Kayu dimasak atau dikukus
pada suhu dan tekanan tinggi terlebih dahulu, baru kemudian digiling. Pulp
yang dihasilkan telah mempunyai kekuatan yang lebih baik tapi
membutuhkan energi yang lebih banyak.
c. Proses Pulp Semi Kimia
Merupakan kombinasi dari cara mekanis dan kimia. Umumnya cara ini
dilakukan dengan merendam (pemasakan) bahan baku dengan bahan kimia,
kemudian mengolahnya secara mekanis, yaitu memisahkan serat-serat
sehingga menjadi pulp.
1. Proses Sulfil Netral
Proses ini memanfaatkan larutan pemasak Sodium Sulfit (Na2SO3) dan
larutan Sodium Karbonat (Na2CO3) untuk menetralkan asam-asam
organik yang dilepas dari kayu selama pemasakan. Hasil dari proses
pemasakan kemudian digiling.
2. Proses Soda Dingin
Proses ini memanfaatkan larutan NaOH dengan konsentrasi 0,25-2,5%
pada proses pemasakannya. Proses ini dilakukan pada temperature 20-
300C, dengan waktu antara 15-120 menit, kemudian dilakukan tahan
penggilingan pada serpih-serpih.
d. Proses Pulp Kimia
Pada proses ini lignin dihilangkan sama sekali sehingga serat-serat kayu
mudah dihilangkan oleh larutan pemasak.
1. Proses Soda
Pada proses ini sistem pemasakan menggunakan larutan alkali yaitu
natrium hidroksida (NaOH) sebagi larutan pemasak di kolom
bertekanan. Kemudian larutan pemasak bekas dipekatkan dengan porses
penguapan (evaporasi).
2. Proses Sulfit
Pada proses ini sistem pemasakan menggunakan larutan kalsium sulfat
(CaSO4) dan belerang dioksida (SO2) sebagai larutan pemasak di kolom
bertekanan. Metode ini kemudian diperbaiki dengan mengganti larutan
Kalsium Sulfat menjadi Magnesium Sulfat (MgSO4), Natrium Sulfat
(Na2SO4) dan juga Amonium Sulfat (NH4)2SO4).
3. Proses Sulfat (Kraft)
Porses sulfat ini disebut juga proses pulp karft. Pada proses ini
digunakan larutan NaOH ditambah bubuk Na2SO4 yang kemudian
direduksi di dalam tungku pemutih menjadi Na2S, yang diperlukan
untuk delignifikasi. Pada proses ini juga digunakan bahan penggumpal
seperti larutan klorida sehingga pulp mempunyai derajat putih yang
berkualitas.
4. Proses Organosolv
Proses organosolv merupakan proses pulping yang menggunakan bahan
yang lebih mudah didegradasi seperti pelarut organic. Beberapa
senyawa oragnik yang dapat digunakan antara lain adalah asam asetat,
etanol, dan methanol. Proses organosolv tidak menggunakan unsur
sulfur sehingga lebih aman terhadap lingkungan dan daur ulang laurtan
kimia setelah proses pemasakan dapat dilakukan dengan mudah.
Beberapa proses organosolv yang berkembang pesat pada saat ini
adalah:
a. Proses Acetocell
Yaitu proses yang menggunakan bahan kimia pemasak berupa asam
asetat.
b. Proses Alcell (alcohol cellulose) yaitu proses pembuatan pulp
dnegan bahan bahan baku kimia pemasak yang berupa campuran
alcohol dan NaOH.

II.6. Proses Pembuatan Pulp


1. Wood Preparation
a. Wood Log
Potongan kayu panjang 2-3 meter dan diameter sekitar 30 cm diangkut
dan ditumpuk ditempat penumpukan kayu sementara (log yard).
b. Conveyer Belt
Alat transportasi kayu dari Wood Log menuju Debarker.
c. Debarker
Potongan kayu dikupas kulitnya.
d. Chipper
Potongan kayu kemudian dicacah di Chipper untuk mendapatkan
serpihan kayu (Chipper).
e. Vibrating Screen
Chipper diayak untuk memisahkan chip berukuran standar dengan yang
tidak.
f. Chipper Storage
Chip standar ditempatkan pada chip storage yang selanjtunya akan
dimasukkan ke dalam digester.
2. Cooking
Proses ini bertujuan melarutkan komponen lignin, dan ektrasktif dalam kayu
dengan menggunakan bahan kimi dan panas. Proses cooking ini
berlangsung di dalam vessel besar bertekanan yang bernama Digester. Pada
industri pulp umumnya menggunakan proses Alkali atau dikenal dengan
proses Kraft. Bahan kimia yang digunakan dalam proses ini dikenal dengan
nama white liquor yang mengandung NaOH dan Na2S. Bahan kimia ini
akan melarutkan lignin sehingga didapat fiber yang diinginkan. Lignin yang
terlarut dalam white liquor dinamakan black liquor.
3. Washing
a. Deknoting
Proses penghilangan mata kayu (knot) yang masih terikut pada pulp.
b. Washing
Bertujuan untuk memisahkan serat dari kotoran-kotoran yang dapat
larut dalam air yang terdiri dari lignin dan soda yang merupakan sisa
bahan pemasak.
c. Screening
Tujuan penyaringan pada tahap ini memisahkan kotoran-kotoran
berdasarkan berat dan dimensi lebih besar daripada serat (fiber). Alat
yang digunakan adalah pressure screen. Dari proses ini didapatkan pulp
dan black liquor.
d. Oxygen Delignification
Proses Delignifikasi Oksigen adalah proses pre-bleaching yang
tujuannya untuk menurunkan kadar lignin dalam pulp yang masih tersisa
dari proses screening sebelum dilakukan proses pemutihan.
4. Bleaching
Tujuan dari proses bleaching adalah meningkatkan kecerahan (brightness)
pulp, meningkatkan kebersihan pulp, serta mengeluarkan kotoran sisa
lignin.
a. Tahap DO (Klorinasi)
Menggunakan bahan pengelantang Cl2 dan ClO2 yang berfungsi untuk
menghilangkan kandungan lignin yang terdapat dalam unbleached pulp.
b. Tahap EoP (Ekstraksi alkali)
Menggunakan bahan pengelantang O2, NaOH dan H2O2, yang berfungsi
untuk mengikat zat-zat organic dan kandungan lignin dalam pulp.
c. Tahap D1 (Klorin Dioksida)
Tahap pertama pemutihan kembali. Menggunakan bahan pengelantang
ClO2, yang berfungsi untuk mengikat kandungan lignin dalam pulp.
d. Tahap D2 (Klorin Dioksida)
Tahap kedua pemutihan kembali. Menggunakan bahan pengelantang
ClO2, yang berfungsi untuk mengikat kandungan lignin dalam pulp.

II.7. Alat yang Digunakan Pada Proses Pembuatan Pulp


1. Screening
Merupakan tahap penyaringan dan membentuk serat yang lebih homogen
tanpa ada pengotor yang halus maupun kasar.
2. Dewatering
Merupakan tahap proses pengurangan kadar air dari bubur serat (fiber) serta
proses pembuatan lembaran pulp.
3. Drying
Merupakan proses pengeringan pulp dengan menggunakan udara panas
yang dihembuskan ke permukaan bagian atas dan bawah pulp.
4. Cutter Lay Boy
Lembaran pulp ke cutter lay boy yang bertujuan untuk memotong lembaran
dengan ukuran tertentu dan ditumpuk menjadi lembaran bale.
5. Bale Handling
Merupakan tahap akhir proses pulp machine disini dilakukan pemotongan
dan pengemasan. Lembaran yang sudah ditumpuk kemudian ditekan.
6. Penyimpanan dan Distribusi
Unit bale pulp (8 bale) disimpan dan siap didistribusikan.
II.8. Alat yang Digunakan Pada Proses Pembuatan Kertas
1. Stock Preparation
Bagian ini berfungsi untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan
pewarna untuk kertas (dye), zat retensi, filler.
2. Headbox
Berfungsi untuk membentuk lembaran kertas diatas fourdinier.
3. Fourdinier
Berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil
yang keluar disebut dengan web (kertas basah).
4. Press Part
Mengurangi kadar air dan membuat lembaran pulp menjadi lebih padat
dengan melewatkan lembaran pulp melalui roll press.
5. Drying
Lembaran kertas akan dilewatkan dan ditempelkan pada beberapa drum
silinder panas yang dipanaskan oleh steam.
6. Calender
Berfungsi untuk menghasilkan kertas dengan smoothness dan caliper
(ketebalan) sesuai standar.
7. Pop Reel
Berfungsi untuk menggulung kertas hingga didapat gulungan raksasa yang
akan dipotong sesuai ukuran di proses selanjutnya.
8. Rewinder
Proses penggulungan ulang kertas dari gulungan kertas besar (jumbo roll)
menjadi gulungan yang lebih kecil dan memotongnya dengan panjang dan
lebar tertentu.
9. Finishing
Pada proses ini gulungan dari rewinder akan dipotong dan diconvert
menjadi berbagai ukuran sesuai dengan ukuran dan jenis kertas yang
diinginkan serta dilakukan pengemasan untuk dikirim ke customer.
II.9. Diagram Alir Pembuatan Pulp dan Kertas

(Yoga, 2020)
II.10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembuatan Pulp dan Kertas
1. Lama pemasakan
Jika waktu yang digunakan dalam pemasakan dengan tujuan pemisahan
serat dari bahannya terlalu cepat maka serat yang terambil hanya sedikit
sehingga tidak maksimal.
2. Aliran udara
Sulfur diuapkan dengan aliran udara yang harus dikontrol agar hasil berupa
sulfur dioksida bukan sulfur trioksida.
3. Zat kimia yang digunakan
Dalam penggunaan zat kimia harus tepat karena jika salah maka akan terjadi
reaksi yang tidak diinginkan dan mempengaruhi proses pembuatan.
(Putri, 2020)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

III.1. Kesimpulan
Kertas terbuat dari bahan baku yang disebut pulp, pulp ini berasal dari serat
tanaman yang merupakan jalinan serat yang telah diolah sedemikian ruma sehingga
membentuk suatu lembaran. Pulp dapat berasal dari kayu, bambu, padi, dan
tumbuhan lain yang mengandung serat, tetapi pada umumnya serat yang digunakan
sebagai bahan baku kertas adalah kayu. Serat yang dapat diolah menjadi bahan baku
kertas berupa selulosa, selulosa banyak terdapat pada tanaman.
Proses yang dilalui dalam pembuatan pulp dan kertas antara lain wood
preparation, cooking, washing, bleaching. Kemudian dilanjutkan dengan melalui
mesin pulp dan kertas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembuatan kertas antara lain lama
pemasakan, aliran udara, dan zat kimia yang digunakan.

III.2. Saran
1. Sebaiknya pembaca lebih dahulu mengetahui tentang hal-hal yang
mengenai proses pembuatan kertas untuk menambah pengetahuan dari
proses tersebut.
2. Sebaiknya pembaca menambah referensi dari sumber lain mengenai proses
pembuatan kertas.
DAFTAR PUSTAKA

Perdinan,S dkk,2017,PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KERTAS


DENGAN BAHAN BAKU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT,Jurnal
Fisika FMIPA,No.2,hh 1
Putri, A, Hawari, F, Mudia, N & Hasibuan, N 2020, ‘Kajian Industri Pulp dan
Kertas di Indonesia, FMIPA Universitas Negeri Padang Indonesia, hh. 2-3
Yoga, 2020, ‘Kimia Industri-Pembuatan Pulp dan Kertas’,
https://www.youtube.com/channel/UC3XTihiJrXYZPe7ywDnF0-g, diakses
pada tanggal 15 April 2022

Anda mungkin juga menyukai