Oleh:
Nama : Atika Minnie, Alvin Liaw, Vincent Suluh, Kevin
NIS : 689, 685, 714, 702
Kelas/Program : XI IPA
Mengetahui,
Kepala Sekolah
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Kami membuat karya ilmiah ini
agar menambah pengetahuan pembaca mengenai asal mula biji plastik dan
pembuatannya, proses pengubahan biji plastik menjadi plastik dan proses
printing , alat alat dan bahan untuk mengubahnya , pengolahan sisa plastik
menjadi plastik yang bisa dipakai lagi. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu penullis dalam menyelesaikan
karya ilmiah, diantaranya :
1. Kepala sekolah : Daniel Sutadi , S.E, S.Th, M.M, M.M yang
telah memberikan surat izin penulis ke perusahaan .
2. Pembimbing materi : Drs. Masaledi Gea , M.Th Selaku guru bahasa
Indonesia yang telah memberi petunjuk dan arahan mengenai
penulisan karya ilmiah ini.
3. Pembimbing teknik penulisan : Pak Mesach yang telah
memberikan waktu di sela-sela kesibukannya dan tenaga untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Ayah dan ibu penulis yang telah mengijinkan dan yang telah
membantu penulis dalam pembiyaan pembuatan karya ilmiah ini.
5. Teman teman yang telah membantu penulis mengerjakan karya
ilmiah ini .
6. Orang orang yang tidak bisa disebutkan satu satu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini .
ii
Karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
meminta kritik dan saran yang membangun serta kami juga memohon maaf
jika ada kata kata yang kurang berkenan. Semoga karya ilmiah ini dapat
berguna bagi pembaca. Sekian dan terima kasih.
PENULIS
iii
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
Bab I :
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.1 Tujuan penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Alasan pemilihan judul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.3 Metode penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.4 Perumusan masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.5 Hipotesa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.6 Abstrak. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
Bab II :. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
Asal Mula Bahan Biji Plastik :
2.1 Sejarah Minyak Bumi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
2.2 Komposisi Minyak Bumi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.3 Pengolahan Minyak Bumi Menjadi Biji Plastik. . . . . . . . . . . . . .5
Bab III :. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
Jenis -jenis Biji Plastik :
3.1 Tempat pembelian plastik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7
3.2 Polypropelene Original. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7
3.3 Polyetilin. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8
3.4 Recycle Polipropilin dan Polietilin. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9
iv
Bab IV :. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
Proses Pengolahan Biji Plastik :
4.1 Alat-alat dan bahan yang digunakan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11
4.2 Proses Pembuatan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..13
4.3 Tenaga Kerja dan serta Bahaya dalam Proses Pembuatannya. . 15
4.4 Hasil olahannya serta Perbedaan Plastik Biasa dengan Plastik
Daur Ulang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
4.5 Limbah Plastik yang di Daur Ulang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .16
4.6 Dampak Plastik Bagi Lingkungan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..17
Bab V :. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
PENUTUP
5.1 Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .18
5.2 Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. vi
LAMPIRAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi
v
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Plastik adalah alat atau benda yang sudah digunakan manusia sejak lama
untuk dimanfaatkan menjadi alat yang serbaguna misal kantong plastik kresek
untuk membawa barang, ada juga mainan yang dari plastic, botol minuman
plastik, dan masih banyak lagi. Plastik bersifat elastis dan jika jatuh tidak akan
pecah seperti kaca, maka dari itu plastik sangat berguna dalam masyarakat. Plastik
adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini
membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum
terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau
belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silicon. Ini
tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer
tersebut. Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti:
permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia
(seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia
(seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene). Plastik merupakan material
yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang
berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada
tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta
ton/tahun pada tahun 2005. Karena plastik sangan berpengaruh dalam kehidupan
manusia, maka kami Penulis meneliti bagaiman proses pembuatan plastic dan
juga untuk menambah pengetahuan.
1
1.2 Alasan Pemilihan Judul
Penulis memilih judul ini karena plastik menarik umtuk diteliti. Banyak
orang yang hanya menggunakan plastic tapi tidak tahu dari mana plastik itu
berasal dan bagaimana cara pengolahannya sehingga bisa digunakn sehari-hari.
1.5 Hipotesa
1.6 Abstrak
2
Plastik sekarang jugan sudah semakin bagus kualitasnya disbanding
plastic yang terdahalu. Bahan dasar pembuatan plastic yaitu berasal dari biji
plastic. Biji plastik berasal dari minyak bumi yang kemudian diolah menjadi biji
plastik. Biji plasik ada banyak jenisnya, yaitu: polipropilin, polyetiln, polivinil
klorida, polietilena tereftalat, polistirena, dan polikarbonat. Bahan ini mempunyai
kareakteristik tersendiri, missal polipropilin mempunyai titik didih yang sangat
tinggi berkisar 190℃-210℃ dan polietilin sekitar 170℃. Lalu, polipropilin
berbentuk biji berwarna ptih yang sangat keras, buktinya ketika digigit oleh gigi
tidak bisa, sedangkan polietilin berbentuk lempengan yang bila digigit bisa.
Polipropilin dan polietilin bila digabung tidak akan bisa senyawa karena titk
didihnya berbeda, yang satu masih keras yang lainnya sudah mecair dan lebih
mudah sobek. Bahan-bahan inilah yang biasanya mendasari barang-barang yang
terbuat dari plastik. Di PT. Omeg Lestari Printing lebih banyak menggunakan
bahan dasar polipropilin(PP) dan polietilin(PE) sebagai dasarnya, sisanya menjadi
recycle yang bisa digunakan kembali dalam bentuk plastik. PT. Omeg Lestari
Printing terletak di Jalan Prepedan Dalam No. 70, Kalideres, daerah Kapuk Kama.
3
Bab II :
Asal Mula Biji Plastik
Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno lebih dari
4000 tahun lalu Menurut Herodotus, dan sampai saat ini semakin majunya
penerbangan komersial, dan meningkatnya penggunaan plastik.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk
mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi. Sumur minyak komersial pertama
di dunia yang digali terletak di Polandia pada tahun 1853.
Tiga negara yang memproduksi minyak terbanyak adalah Arab Saudi,
Rusia, dan Amerika Serikat. Sekitar 80 persen minyak dunia dihasilkan dari
Timur Tengah, dengan 62,5 persennya berasal dari Arab 5: Arab Saudi, Uni
Emirat Arab, Irak, Qatar, dan Kuwait.
4
2.3 Pengolahan Minyak Bumi
5
Plastik disamping mempunyai kelebihan dalam berbagai hal, ternyata limbahnya
dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya yaitu sifat plastik yang tidak
dapat diuraikan dalam tanah. Untuk mengatasi masalah ini para pakar lingkungan dan
ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu telah melakukan berbagai penelitian dan tindakan,
diantaranya yaitu dengan cara mendaur ulang limbah plastik, Namun cara ini tidak terlalu
efektif karena hanya sekitar 4% yang dapat didaur ulang. sisanya menggunung di tempat
penampungan sampah. Sebagian besar plastik yang digunakan masyarakat merupakan
jenis plastik polietilena. Ada dua jenis polietilena, yaitu high density polyethylene
(HDPE) dan low density polyethylene (LDPE). HDPE banyak digunakan sebagai botol
plastik minuman, sedangkan LDPE untuk kantong plastik.
Pemanasan polietilena menggunakan metode pirolisis akan terbentuk suatu
senyawa hidrokarbon cair. Senyawa ini mempunyai bentuk mirip lilin (wax). Banyaknya
plastik yang terurai adalah sekitar 60%, suatu jumlah yang cukup banyak. Struktur kimia
yang dimiliki senyawa hidrokarbon cair mirip lilin ini memungkinkannya untuk diolah
menjadi minyak pelumas berkualitas tinggi. Pada pembahasan sebelumnya telah
dijelaskan bahwa minyak pelumas yang saat ini beredar di pasaran berasal dari
pengolahan minyak bumi. Sifat kimia senyawa hidrokarbon cair dari hasil pemanasan
limbah plastik mirip dengan senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak
mentah sehingga dapat diolah menjadi minyak pelumas. Pengubahan hidrokarbon cair
hasil pirolisis limbah plastik menjadi minyak pelumas menggunakan metode
hidroisomerisasi. Minyak pelumas buatan ini diharapkan dapat digunakan untuk
kendaraan bermotor dengan kualitas yang sama dengan minyak bumi hasil penyulingan
minyak mentah, ramah lingkungan, sekaligus ekonomis.
6
BAB III:
JENIS-JENIS BIJI PLASTIK
7
Titik leleh polypropylene terjadi pada suatu rentang tergantung bahan ataktik dan
kristalinitasnya, sehingga titik lebur ditentukan dengan menentukan suhu tertinggi dari
scanning grafik diferensial kalorimetri. Sindiotaktik polypropylene dengan kristalinitas
30 % memiliki titik leleh 130°C ( 266°F ), polypropylene dengan isotaktik sempurna
memiliki titik leleh 171°C ( 340°F ), isotaktik PP komersial memiliki titik leleh yang
berkisar 160-166°C ( 320-331°F ) 130°C (266 °F). Sedangkan suhu dibawah 0°C ,
mengakibatkan polypropylene menjadi rapuh.
Polypropylene cocok untuk proses produksi pada mesin injection molding, ekstrusi, blow
molding, Thermoforming, benang tenun untuk produksi kain, bisa juga dibuat busa
meskipun polipropilen memiliki energi permukaan yang rendah hal ini dapat diatasi
dengan mencetak atau membentuk sesuai dengan kebutuhan.
8
Polyethylene pertama kali disintesis oleh ahli kimia Jerman bernama Hans von
Pechmann yang melakukannya secara tidak sengaja pada tahun 1898 ketika sedang
memanaskan diazometana. Ketika koleganya, Eugen Bamberger dan Friedrich
Tschirner mencari tahu tentang substansi putih, berlilin, mereka mengetahui bahwa yang
ia buat mengandung rantai panjang -CH2- dan menamakannya polimetilena. Kegiatan
sintesis polietilena secara industri pertama kali dilakukan, lagi-lagi, secara tidak sengaja,
oleh Eric Fawcett dan Reginald Gibson pada tahun 1933 di
fasilitas ICI di Northwich, Inggris. Ketika memperlakukan campuran etilena
dan benzaldehida pada tekanan yang sangat tinggi, mereka mendapatkan substansi yang
sama seperti yang didapatkan oleh Pechmann. Reaksi diinisiasi oleh
keberadaan oksigen dalam reaksi sehingga sulit mereproduksinya pada saat itu.
Namun, Michael Perrin, ahli kimia ICI lainnya, berhasil mensintesisnya sesuai harapan
pada tahun 1935, dan pada tahun 1939 industri LDPE pertama dimulai.
Melihat kristalinitas dan massa molekul, titik leleh, dan transisi gelas sulit melihat sifat
fisik polietilena. Temperatur titik tersebut sangat bervariasi bergantung pada tipe
polietilena. Pada tingkat komersil, polietilena berdensitas menengah dan tinggi, titik
lelehnya berkisar 120oC hingga 135oC. Titik leleh polietilena berdensitas rendah berkisar
105oC hingga 115oC.
9
Molekul makro berinteraksi dengan lingkungannya sepanjang seluruh panjang,
sehingga total energi yang terlibat dalam pencampuran itu sebagian besar disebabkan
oleh stoikiometri sisi produk. Pemanasan saja tidak cukup untuk melarutkan molekul
besar seperti itu, jadi plastik harus sering menjadi komposisi hampir identik dengan
campuran efisien. Ketika berbagai jenis plastik yang meleleh bersama-sama, mereka
cenderung untuk fase-terpisah, seperti minyak dan air, dan ditetapkan dalam lapisan ini.
Batas-batas fase menyebabkan kelemahan struktural dalam material yang dihasilkan,
yang berarti bahwa campuran polimer berguna dalam aplikasi hanya terbatas. Dua plastik
yang paling banyak diproduksi, polypropylene dan polyethylene berperilaku seperti ini,
yang membatasi utilitas mereka untuk didaur ulang. Baru-baru ini, sebuah metode yang
menggunakan "jahitan molekul" atau "pengelasan flux makromolekul" telah beeen
dikembangkan yang bisa merevolusi bagaimana plastik ini didaur ulang
Persentase plastik yang dapat sepenuhnya didaur ulang, daripada downcycled atau pergi
ke limbah dapat ditingkatkan ketika produsen barang dikemas meminimalkan
pencampuran bahan kemasan dan menghilangkan kontaminan. Asosiasi Plastik daur
ulang telah mengeluarkan Panduan Desain untuk daur ulang.
Sebelum daur ulang, plastik yang paling diurutkan sesuai dengan jenis resin mereka. Di
masa lalu, reclaimers plastik yang digunakan kode identifikasi resin (RIC), metode
kategorisasi jenis polimer, yang dikembangkan oleh Masyarakat Industri Plastik pada
tahun 1988. polyethylene terephthalate, sering disebut sebagai PET, misalnya, memiliki
kode resin dari 1. Kebanyakan reclaimers plastik tidak bergantung pada RIC sekarang;
mereka menggunakan sistem semacam otomatis untuk mengidentifikasi resin. Mulai dari
pemilahan manual dan memilih bahan plastik; untuk proses otomatisasi mekanik yang
melibatkan shredding, penyaringan, pemisahan dengan tingkat kepadatan yaitu udara,
cair, atau teknologi distribusi spektrofotometri, dan kompleks magnetik mis UV / VIS,
NIR, Laser, dll. Beberapa produk plastik juga dipisahkan oleh warna sebelum mereka
daur ulang. The daur ulang plastik kemudian diparut. Ini fragmen diparut kemudian
menjalani proses untuk menghilangkan kotoran seperti label kertas. Bahan ini meleleh
dan sering diekstrusi ke dalam bentuk pelet yang kemudian digunakan untuk
memproduksi produk lainnya.
10
BAB IV:
PROSES PEMBUATAN PLASTIK
Alat-alat yang digunakan untuk mengolah biji plastik menjadi plastik yang bisa
digunakan dalam PT. Omeg Lestari adalah sebagai berikut:
Membuat Lembaran Plastik Bening:
1. Mesin Pengaduk : Untuk meratakan bahan baku agar tidak menempel. Dalam
proses pengaduk ini jika tidak menggunakan mesin dapat menggunakan tenaga
manusi (cara manual).
2. Mesin Pemanas (Hopper Dryer) : Digunakan untuk memanaskan biji plastik
agar tidak basah atau lembab, karena jika basah atau lembab dapat merusak
mesin.
2. Mesin Peniup (Blowing) : Digunakan untuk meniup biji plastik menjadi bentuk
balon dengan suhu panas yang sangat tinggi sehingga menjadi plastik yang siap
untuk dipakai. Hasilnya menjadi lembaran plastic yang digulung menjadi
gulungan-gulungan besar.
4. Mesin Cetak (Printing) : Untuk mencetak dan memberi warna pada plastik.
11
5. Mesin Pellet (Mesin Daur Ulang) : Mesin untuk mendaur ulang plastik yang
sudah tidak terpakai lagi, misalnya saat peniupan ada plastic yang hasilnya tidak
bagus dimasukan ke mesin ini, sehingga bias digunakan lagi, dan tidak ada lagi
limbah plastik.
6. Mesin Penggiling : Untuk menghancurkan biji plastic agar menjadi biji plastic
yang mudah diolah. Biasanya ini digunakan pada saat daur ulang. Bentuk mesin
ini seperti gentong yang sangat besar, dan terkadang memakai manusia.
7. Mesin Cetakan Plastik : Mesin untuk mencetak plastic yang akan di daur ulang
menjadikan seperti bentuk mie yang sangat panjang, dan berwarna biru, lalu
dipotong menjadi biji kecil-kecil yang menyerupai Kristal.
8. Mesin Pengaduk untuk Daur Ulang : Yang biasanya juga digunakan pada saat
daur ulang. Pada mesin ini ada pencampuran biji daur ulang dan biji polipropilin
original, sehingga kualitasnya menjadi lebih bagus lagi.
12
4.2 Proses Pembuatan Plastik
13
3. Cara Pembuatan Kantong Kresek :
1. Barang BS atau yang pas blowing gagal dan hasil plastiknya tidak
bagus(limbah plastik pabrik), dan plastik-plastik bekas yang dibuang oleh
masyarakat ke lingkungan. Dikumpulin untuk masuk ke mesin pellet
(Mesin daur ulang).
2. Di mesin Pellet plastik-plastik tersebut dilelehin kemudian didinginkan.
Bentuk plastiknya menjadi seperti mie yang sangat panjang.
3. Setelah didinginkan dipotong menjadi seperi bentuk Kristal kecil-kecil.
4. Kristal-kristal ini dimasukkan ke mesin jadi biji lagi.
5. Setelah jadi biji waste (bahan daur ulang) ini digiling dan dicampur
dengan polipropilin original agar kualitasnya lebih bagus, hal ini
dilakukan terus-menerus selama proses daur ulang, jika setelah terus-
terusan didaur ulang makin lama kualitasnya makin menurun maka
polipropilin yang ditambahkan juga akan semakin banyak.
6. Kemudian biji plastik daur ulang ini dibawa ke mesin pengaduk ,lalu ke
mesin tiup (blowing). Contoh biji daur ulang adalah HD PE (High Density
Polyethylene) yang warnanya cenderung butek.
7. Lalu ke mesin pond untuk membuat genggaman/pegangan pada kantong
kresek, dilipat kiri kanan 2 cm lalu mesinnya menyegel atas bawah dua
kali lalu dipotong, kemudian diberi spidol, jadilah kantong kresek.
14
Karena mesin-mesin yang digunakan besar maka memelukan tempat yang
sangat luas dalam proses pembuatannya,Belom lagi untuk menyimpan banyak
bahan-bahan dan hasil pembuatan plastik dibutuhkan tempat yang amat sangat
luas.
Waktu yang diperlukan untuk memproduksi plastik amat sangat cepat
dikarenakan mesin-mesin sekarang yang sudah canggih. Di PT. Omeg Lestari
sehari bisa menghasilkan 300-500 kg plastik.
Tenaga Kerja yang bekerja di PT. Omeg Lestari da sekitar lebih kurang 200 orang
pekerja. Ada yang bekerja dibidang kantoran yang mengurus keuangan serta statistika,
ada yang bekerja dilapangan misalnya: yang bekerja dibidang pemeriksaan mesin-mesin,
bidang pemotongan, bidang pengaduk cat, bidang printing, bidang pengolahan daur
ulang, bidang pencetakan, bidang pengangkutan barang-barang serata pemeriksaan
bahan-bahan, dan lain-lain.
Bahaya saat proses pembuatan plastik adalah yang paling umum adalah takut
tangannya terpotong pada saat dibagian penggilingan dan pemotongan plastik. Jika tidak
hati-hati maka tangan akan tergilas lalu terpotong. Maka dari itu kesulitan saan produksi
adalah tidak boleh lalai. Kelalaian dapat berakibat fatal. Lalu bahaya lainnya adalah
keracunan bahan kimia. Karena dalam proses pembuatan plastik bahn kimia yang dipakai
amat sangat myengat maka dari itu orang yang tidak biasa masuk ke pabrik sebentar bisa
merasa pusing dikarenakan bau menyengat dari bahan kimia tersebut. Terlebih lagi pada
saat hujan baunya lebih menyengat dari biasanya dan amat sangat bau biasa 5-10 menit
bisa pusing. Hal ini yang dikhawatirkan dapat berakibat fatal bagi organ tubuh, yang
dapat menyebabkan rusaknya organ tubuh dan penyakit kronis terutama dibagian
pernapasan dan otak. Maka dari itu setiap dua kali satu bulan pekerja PT. Omeg Lestari
selalu memberi susu kotak kepada pekerjanya. Karena susu dapat menetralkan racun-
racun akibat terlalu lama menghirup bau kimia yang menyengat.
15
4.4 Hasil Olahan dan Perbedaan Plastik Biasa dengan Plastik Daur Ulang:
Hasil olahan PT. Omeg Lestari adalah kantong plastik lembaran yang berwarna
bening, kantong plastik kresek, dan biji daur ulang polipropilin dan polietilin (HD PE).
Perbedaan Plastik Biasa dengan Plastik Daur Ulang adalah :
Plastik Biasa :
1. Tidak berbau
2. Tidak Hitam
3. Tidak berbintik-bintik
4. Bening jika ditumpuk
Hasil daur ulang plastik berupa HD PE (High Density Polyethylene) yaitu berupa
biji plastik yang berbentuk lempengan berwarna kuning kehijau-hijauan yang mudah
digigit dan memiliki titik didih lebih rendah dari polipropilin dan susah untuk dirobek
(cenderung memanjang seperti karet). Serta hasil daur ulang polipropilin berupa biji
Kristal berwarna biru. Dari bahan-bahan ini bisa dibuat plastik kembali sehingga tidak
ada limbah yang terbuang sia-sia e lingkungan menjadi kantong kresek dan kantong yang
warnanya rada butek yang biasanya digunakan pedagang bakso.
16
4.6 Dampak Plastik Bagi Lingkungan :
Plastik berasal dari minyak bumi yang sangat susah untuk terurai butuh lebih dari 100
tahun untuk menguraikan satu produk olahan minyak, maka dari itu masyarakat terutama
yang bekerja dipabrik memiliki ide cara daur ulang yang baik adalah dengan menjadikan
plastik menjadi plastik kembali yang bisa digunakan kembali, serta banyak masyarakat
yang sering lalai, dan tidak peduli lingkungan sering hanya sekali pakai plastik langsung
dibuang sembarangan ke lingkungan. Hal ini sangat mencemarkan lingkungan. Padahal
sudah disediakan tempat sampah yang khusus plastikdan botol plastik, pengelompokkan
tempat sampah ini juga merupakan salah satu cara agar memisahkan benda yang bisa di
daur ulang dan benda ang tidak bisa di daur ulang khususnya plastik sehingga
memudahkan plastik untuk didaur ulang kembali. Masyarakat sering sekali tidak
memperhatikan kelestarian lingkungan dan membuang sampah khususnya plastik
sembarangan ke lingkungan. Pencemaran lingkungan ini akan berdampak, misalnya:
17
BAB V:
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penulis adalah plastik adalah benda yang sangat penting
dalam kehidupan manusia dan amat sangat berpengaruh karena dimana-mana ada
saja benda yang menggunakan plastik.Maka dari itu manusia sangat bergantung
dan tidak bisa terlepas dari plastik. Bahkan pemerintah sempat memberlakukan
aturan sehabis belanja jika menggunakan plastik dikenakan biaya agar seperti
Negara Singapura yang minim plastik, tapi ini hanya berlaku sebentar saja karena
banyak yang tidak setuju. Itu untuk kantong plastik belum lagi botol minuman
yang juga dari plastik lalu ada mainan, piring plastik, dan masih banyak lagi
benda-benda yang terbuat dari plastik.
Plastik mempunya titik didih yang sangat tinggi maka dari itu plastik tidak
gampang meleleh, maka dari itu banyak orang yang berpikir ketika plastik
dicampu air panas akan meleleh, itu sama sekali tidak benar karena air mendidih
adalah 100℃ tapi titik didih plastik yang paling kecil adalah sekitar 170℃, dan
masih banyak jenis plastik lainnya yang titik didihnya diatas 170℃.
18
Pada proses pembuatan plastik tidak digunakan bahan kimia lainnya
kecuali cat dan solvent (thinner). Dan limbah plastik diolah kembali menjadi
plastik yang siap dipakai kembali sehingga dapat mengurangi pencemaran
lingkungan. Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah janganlah membuang
sampah khususnya plastik sembarangan ke lingkungan karena dampaknya sangat
fatal bagi kehidupan, jadi jagalah lingkungan dengan membuang sampah pada
tempatnya dan perhatikan juga jika ada pengelompokkan tempat pembuangan,
buanglah ke tempatnya sesuai yang dikelompokan.
5.2 saran
19
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Plastik
http://www.news.tridinamika.com/721/inilah-dampak-sampah-plastik-terhadap-
lingkungan
CATATAN KAKI
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Pendidikan : SMA
ProgramStudi : XI IPA
Pendidikan Nonformal
1. Kursus native Melbourne Institute tahun 2012 – 2015 Lulus / Tidak lulus
Jakarta, 5 Februari 2017
Yang Menyatakan
Nama : Alvin
Tempat dan tanggal lahir : Medan , 26 Januari 2000
Jenis kelamin : Laki laki
Agama : Buddha
Pendidikan : SMA
Program studi : XI IPA
Alamat : Jalan Jelambar Barat IIA no 34 ,
Jakarta barat. No.telp 021 -
56964481, Kode pos 11460.
Alvin
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Vincent Suluh
ix
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Kevin
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 12 April 2000
Jenis Kelamain : Laki-laki
Agama : Buddha
Pendidikan : SMA
Program Studi : XI IPA
Alamat : Jalan Jelambar Utama 9 No. 12B,
Jakarta Barat, No. Telp
083870465750, Kode Pos 11460
Pendidikan Nonformal
1. Kursus native Melbourne Institute tahun 2012 – 2015Lulus / Tidak lulus
Kevin
x
Lampiran
xi
Mesin Blowing (Peniup)
Mesin Printing
Mesin Pemotong
xii
Contoh biji plastik
Bentuk HD PE lembaran