Anda di halaman 1dari 41

LEMBARAN PENGESAHAN

Nama : Atika, Alvin, Vincent Suluh, Kevin

NIS : 689, 685, 714, 702

Judul : Proses Pengolahan Plastik

Jakarta, 23 Februari 2017

Pembimbing Teknik Penulisan Pembimbing Materi

(Drs. Masaledi Gea, M.Th) (Pak Mesach)

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Kristen Almasih

(Daniel Sutadi, S.E, S. Th, M.M, M.M)

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya Yang Maha Kuasa

kami dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Kami membuat karya ilmiah ini agar menambah

pengetahuan pembaca mengenai asal mula biji plastik dan pembuatannya, proses pengubahan biji

plastik menjadi plastik dan proses printing , alat-alat dan bahan untuk mengubahnya , pengolahan

sisa plastik menjadi plastik yang bisa dipakai lagi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu penullis dalam menyelesaikan karya ilmiah, diantaranya :

1. Kepala sekolah: Daniel Sutadi , S.E, S.Th, M.M, M.M yang telah memberikan surat izin

penulis ke perusahaan .

2. Pembimbing materi : Drs. Masaledi Gea , M.Th Selaku guru bahasa Indonesia yang telah

memberi petunjuk dan arahan mengenai penulisan karya ilmiah ini.

3. Pembimbing teknik penulisan : Pak Mesach yang telah memberikan waktu di sela-sela

kesibukannya dan tenaga untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

4. Ayah dan ibu penulis yang telah mengijinkan dan yang telah membantu penulis dalam

pembiyaan pembuatan karya ilmiah ini.

5. Teman teman yang telah membantu penulis mengerjakan karya ilmiah ini .

v
6. Orang orang yang tidak bisa disebutkan satu satu yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan karya ilmiah ini .

Karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis meminta kritik dan saran yang

membangun serta kami juga memohon maaf jika ada kata kata yang kurang berkenan. Semoga

karya ilmiah ini dapat berguna bagi pembaca. Sekian dan terima kasih.

Jakarta , 23 Februari 2017

PENULIS

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Plastik adalah alat atau benda yang sudah digunakan manusia sejak lama untuk

dimanfaatkan menjadi alat yang serbaguna misalnya kantong plastik kresek untuk membawa

barang, ada juga mainan yang dari plastik, botol minuman plastik, dan masih banyak lagii.

Plastik bersifat elastis dan jika jatuh tidak akan pecah seperti kaca, maka dari itu plastik sangat

berguna dalam masyarakat. Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain.

Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri

dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang

belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon. Ini tak terpisahkan di kehidupan abad

21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut. Pengembangan plastik berasal dari

penggunaan material alami (seperti: permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang

dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-

manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan

sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus

ton pada tahun 1930-an,

v
menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Karena

plastik sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, maka kami penulis meneliti bagaimana

proses pembuatan plastik dan juga untuk menambah pengetahuan.

1.2 Tujuan Penulisan

Untuk memenuhi persyaratan mendapatkan nilai psikomotorik dan untuk mengetahui cara

pengolahan biji plastik menjadi plastik yang dapat digunakan dan pengetahuan seputar plastik.

1.3 Alasan Pemilihan Judul

Penulis memilih judul ini karena plastik menarik umtuk diteliti. Banyak orang yang hanya

menggunakan plastik tapi tidak tahu dari mana plastik itu berasal dan bagaimana cara

pengolahannya sehingga bisa digunakan sehari-hari.

1.4 Metode Penelitian

Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode observasi lapangan ke PT. Omeg Lestari

Printing, serta kami penulis juga mewawancarai wakil pemimpin perusahaan ini. Ada beberapa

informasi yang kami penulis dapatkan dari intenet, dan berbagai sumber lainnya.

1.5 Perumusan Masalah

Pokok permasalahan dalam karya ilmiah ini adalah bagaimana proses pengolahan biji

plastik menjadi plastik yang siap digunakan dan benda-benda yang terbuat dari plastik serta

bahan kimia yang digunakan dalam prosesnya.

v
1.6 Abstrak

Plastik adalah alat atau benda yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Zaman

sekarang banyak sekali barang yang menggunakan bahan dari plastik, karena plastik merupakan

bahan yang elastis, ringan, mudah digunakan, tidak mudah pecah, dan lentur. Titik didih plastik

amat tinggi mencapai 170℃ jadi tidak mudah meleleh. Zaman dahulu plastik tidak sebanyak

sekarang karena pengolahan sulit, dan memakan proses yang lama. Kalau sekarang pembuatan

plastik sangat gampang, alat-alatnya sudah canggih, bahannya mudah dicari dan

pengolahannya sudah lebih mudah. Plastik sekarang juga sudah semakin bagus kualitasnya

dibanding kan yang terdahulu. Bahan dasar pembuatan plastik yaitu berasal dari biji plastik. Biji

plastik berasal dari minyak bumi yang kemudian diolah menjadi biji plastik. Biji plastik ada

banyak jenisnya, yaitu: polipropilin, polietilin, polivinil klorida, polietilena tereftalat, polistirena,

dan polikarbonat. Bahan ini mempunyai karakteristik tersendiri, misal polipropilin mempunyai

titik didih yang sangat tinggi berkisar 190℃-210℃ dan polietilin sekitar 170℃. Lalu,

polipropilin berbentuk biji berwarna putih yang sangat keras, buktinya ketika digigit oleh gigi

tidak bisa hancur, sedangkan polietilin berbentuk lempengan yang bila digigit bisa terbelah.

Polipropilin dan polietilin bila digabung tidak akan bisa senyawa karena titik didihnya berbeda,

yang satu masih keras yang lainnya sudah mencair dan lebih mudah sobek. Bahan-bahan inilah

yang biasanya mendasari barang-barang yang terbuat dari plastik. Di PT. Omeg Lestari Printing

lebih banyak menggunakan bahan dasar polipropilin (PP) dan polietilin (PE) sebagai dasarnya,

sisanya menjadi bahan daur ulang plastik. PT. Omeg Lestari Printing terletak di Jalan Prepedan

Dalam No. 70, Kalideres, daerah Kapuk Kamal.

v
Bab II

Asal Mula Biji Plastik

2.1. Sejarah Minyak Bumi

Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno lebih dari 4000 tahun lalu

menurut Herodotus, dan sampai saat ini semakin majunya penerbangan komersial, dan

meningkatnya penggunaan plastik. Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan

bagaimana proses untuk mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi. Sumur minyak komersial

pertama di dunia yang digali terletak di Polandia pada tahun 1853. Tiga negara yang

memproduksi minyak terbanyak adalah Arab Saudi, Rusia, dan Amerika Serikat. Sekitar 80

persen minyak dunia dihasilkan dari Timur Tengah, dengan 62,5 persennya berasal dari Arab 5:

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Qatar, dan Kuwait.

2.2. Komposisi Minyak Bumi

Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia, yaitu: 83-87%

karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1-2% nitrogen, dan < 0,1%

unsur-unsur logam.

v
2.3 Pengolahan Minyak Bumi

Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 4000

℃, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan

perbedaan titik didih.

Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah,

sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui

sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Sementara itu, semakin ke atas, suhu

semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan

mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah akan terus naik

ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah

komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum.

Melalui kompresi dan pendinginan, gas proteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid

Proteleum Gas). Minyak mentah mengandung berbagai senyawa

hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas

baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang

meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

Plastik adalah bahan yang elastis, tahan panas, mudah dibentuk,

lebih ringan dari kayu, dan tidak berkarat oleh adanya kelembapan. Plastik selain harganya

murah, juga dapat digunakan sebagai isolator dan mudah diwarnai.

v
Sedangkan kelemahan plastik adalah tidak dapat dihancurkan (degredasi). Contoh plastik

adalah polietilena, polistirena, (Styron, Lustrex, Loalin), poliester (Mylar, Celanex, Ekonol),

polipropilena (Poly- Pro, Pro-fax), polivinil asetat. Polietilena atau PE  (Poly

Eth, Tygothene, Pentothene) adalah polimer dari etilena (CH2 = CH2) dan merupakan plastik

putih mirip lilin, dapat dibuat dari resin sintetik dan digolongkan dalam termoplastik (plastik

tahan panas). Polietilena mempunyai sifat daya tekan baik, tahan bahan kimia, kekuatan mekanik

rendah, tahan kelembapan, kelenturan tinggi, hantaran elektrik rendah. Berdasar kerapatannya PE

dibagi dua yaitu PE dengan kerapatan rendah (digunakan sebagai pembungkus, alat rumah tangga

dan isolator) dan yang berkerapatan tinggi (dimanfaatkan sebagai drum, pipa air, atau botol).

Plastik disamping mempunyai kelebihan dalam berbagai hal, ternyata limbahnya dapat

menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya, yaitu sifat plastik yang tidak dapat

diuraikan dalam tanah. Untuk mengatasi masalah ini para pakar lingkungan dan ilmuwan dari

berbagai disiplin ilmu telah melakukan berbagai penelitian dan tindakan, diantaranya yaitu

dengan cara mendaur ulang limbah plastik. Namun cara ini tidak terlalu efektif karena hanya

sekitar 4% yang dapat didaur ulang. sisanya menggunung di tempat penampungan sampah. 

Sebagian besar plastik yang digunakan masyarakat merupakan jenis plastik polietilena.  Ada dua

jenis polietilena, yaitu high density polyethylene (HDPE) dan low density polyethylene (LDPE).

HDPE banyak digunakan sebagai botol plastik minuman, sedangkan LDPE untuk kantong

plastik. Pemanasan polietilena menggunakan metode pirolisis akan terbentuk suatu senyawa

hidrokarbon cair. Senyawa ini mempunyai bentuk mirip lilin (wax).

v
Banyaknya plastik yang terurai adalah sekitar 60%, suatu jumlah yang cukup banyak.

Struktur kimia yang dimiliki senyawa hidrokarbon cair mirip lilin ini memungkinkannya untuk

diolah menjadi minyak pelumas berkualitas tinggi. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan

bahwa minyak pelumas yang saat ini beredar di pasaran berasal dari pengolahan minyak bumi.

Sifat kimia senyawa hidrokarbon cair dari hasil pemanasan limbah plastik mirip dengan senyawa

hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah sehingga dapat diolah menjadi minyak

pelumas. Pengubahan hidrokarbon cair hasil pirolisis limbah plastik menjadi minyak pelumas

menggunakan metode hidroisomerisasi. Minyak pelumas buatan ini diharapkan dapat digunakan

untuk kendaraan bermotor dengan kualitas yang sama dengan minyak bumi hasil penyulingan

minyak mentah, ramah lingkungan, sekaligus ekonomis.

v
BAB III

JENIS-JENIS BIJI PLASTIK

3.1 Tempat Pembelian Biji Plastik

PT. Omeg Lestari Printing mendapatkan polipropilin original dari 2 perusahaan besar

yang hanya memproduksi biji ini di Indonesia, yaitu PT. Akino Wahana, dan PT. Bukit Mega

Mas Abadi. PT. Omeg juga ada memulai membuat biji plastik daur ulangnya polipropilin dan

polietilin, sehingga ada biji plastik yang mereka dapatkan dengan membuatnya di pabrik ke dua.

Untuk HD PE ada merek Asren yang bagus dan terkenal karena bahannya lebih lemas, dan

bening. Lalu ada juga Han Hua merek dari Korea yang terkenal juga

3.2 Polipropilena Original

Polipropilin original adalah adalah termoplastik yang terbuat dari monomer propilena

yang memiliki sifat kaku, tidak berbau dan tahan terhadap bahan kimia pelarut, asam, dan basa,

biasa disingkat PP.

Pada tahun 1951 polimerisasi propilin oleh Phillips Petroleum kimia J. Paul Hogan dan

Robert L, berikutnya Giulio Natta bersama dengan kimiawan Jerman Karl Rehn melakukan

polimerisasi terhadap polimer Polipropilin pada Maret 1954, namun semua masih tahap rintisan

sedangkan produksi komersial skala besar polipropilena isotaktik oleh perusahaan Italia

Montecatini sejak 1957.

v
Propilin sindiotaktik juga pertama kali disintesis oleh Natta dan rekan-rekan kerjanya.

Polipropilin adalah plastik yang paling penting kedua dengan pendapatan diperkirakan akan

melebihi US $145 miliar pada 2019. Penjualan bahan ini diperkirakan akan tumbuh pada tingkat

5,8% per tahun sampai dengan tahun 2021.

Titik leleh polipropilin terjadi pada suatu rentang tergantung bahan ataktik dan

kristalinitasnya, sehingga titik lebur ditentukan dengan menentukan suhu tertinggi dari

scanning grafik diferensial kalorimetri. Sindiotaktik poliproiylin dengan kristalinitas 30 %

memiliki titik leleh 130°C ( 266°F ), polipropilin dengan isotaktik sempurna memiliki titik leleh

171°C ( 340°F ), isotaktik PP komersial memiliki titik leleh yang berkisar 160-166°C ( 320-

331°F ) 130°C (266 °F). Sedangkan suhu dibawah 0°C , mengakibatkan polipropilin menjadi

rapuh. Polipropilin cocok untuk proses produksi pada mesin injection molding, ekstrusi, blow

molding, Thermoforming, benang tenun untuk produksi kain, bisa juga dibuat busa meskipun

polipropilen memiliki energi permukaan yang rendah hal ini dapat diatasi dengan mencetak atau

membentuk sesuai dengan kebutuhan.

Polipropilin diketahui mengalami degradasi dikarenakan paparan panas dan sinar  UV

dari matahari. Atom karbon tersiernya berlubang karena mengalami oksidasi, dari sini kemudia

terbentuk radikal bebas yang bereaksi lebih lanjut dengan oksigen yang diikuti dengan

pemotongan rantai untuk menghasilkan aldehid dan asam karboksilat. Dalam aplikasi eksternal

akan ditemukan retakan halus yang kemudian menjadi melebar dan bertambah parah seiring

dengan waktu dan paparan radiasi yang terjadi. Oleh karenanya penambahan karbon dapat

dipergunakan untuk mengurangi kerusakan yang ditimbulkan UV, sementara anti oksidan bisa

ditambahkan untuk mengurangi terjadinya degradasi polimer .

v
3.3 Poliethilena (PE)

Polietilin adalah termoplastik yang digunakan secara luas oleh konsumen produk

sebagai kantong plastik. Polietilen adalah  polimer yang terdiri dari rantai

panjang monomer etilena. Di industri polimer, perlakuan yang sama yang dilakukan

oleh Polistirena dan Polipropilena. Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. Dua grup CH2 bersatu

dengan ikatan ganda. Polietilena dibentuk melalui proses polimerisasi dari etena. Polietilena bisa

diproduksi melalui proses polimerisasi radikal, polimerisasi adisi anionik polimerasi ion

koordinat, atau polimerisasi adisi kationik. Setiap metode menghasilkan tipe polietilena yang

berbeda. Polietilin pertama kali disintesis oleh ahli kimia Jerman bernama Hans von

Pechmann yang melakukannya secara tidak sengaja pada tahun 1898 ketika sedang

memanaskan diazometana. Ketika koleganya, Eugen Bamberger dan Friedrich Tschirner mencari

tahu tentang substansi putih, berlilin, mereka mengetahui bahwa yang ia buat mengandung rantai

panjang -CH2- dan menamakannya polimetilena. Kegiatan sintesis polietilena secara industri

pertama kali dilakukan, lagi-lagi, secara tidak sengaja, oleh Eric Fawcett dan Reginald

Gibson pada tahun 1933 di fasilitas ICI di Northwich, Inggris.

Ketika memperlakukan campuran etilena dan benzaldehida pada

tekanan yang sangat tinggi, mereka mendapatkan substansi yang sama seperti yang didapatkan

oleh Pechmann. Reaksi diinisiasi oleh keberadaan oksigen dalam reaksi sehingga sulit

mereproduksinya pada saat itu. Namun, Michael Perrin, ahli kimia ICI lainnya, berhasil

mensintesisnya sesuai harapan pada tahun 1935, dan pada tahun 1939 industri LDPE pertama

dimulai.

v
Melihat kristalinitas dan massa molekul, titik leleh, dan transisi gelas sulit melihat sifat

fisik polietilena. Temperatur titik tersebut sangat bervariasi bergantung pada tipe polietilena.

Pada tingkat komersil, polietilena berdensitas menengah dan tinggi, titik lelehnya berkisar 120℃

hingga 135℃. Titik leleh polietilena berdensitas rendah berkisar 105℃ hingga 115℃.

3.4 Recycle (daur ulang) Polipropilena dan Poliethilena

Daur ulang plastik adalah proses pemulihan sisa atau limbah plastik dan pemrosesan

kembali bahan menjadi produk yang berguna. Sejak plastik non-biodegradable, daur ulang adalah

bagian dari upaya global untuk mengurangi plastik di aliran limbah, terutama sekitar delapan juta

metrik ton sampah plastik yang masuk laut Bumi setiap tahun. Hal ini membantu untuk

mengurangi tingginya tingkat polusi plastik.

Daur ulang plastik termasuk mengambil jenis plastik menyortir menjadi polimer yang

berbeda dan kemudian chipping dan kemudian meleleh turun menjadi pelet setelah tahap ini

kemudian dapat digunakan untuk membuat item apapun seperti kursi plastik dan meja. Plastik

lembut juga didaur ulang seperti film polietilen dan tas. operasi loop tertutup ini telah terjadi

sejak tahun 1970-an dan telah membuat produksi beberapa produk plastik antara operasi yang

paling efisien saat ini. Dibandingkan dengan daur ulang menguntungkan dari logam, dan mirip

dengan nilai rendah dari kaca, polimer plastik daur ulang sering lebih menantang karena

kepadatan rendah dan nilai rendah. Ada juga banyak rintangan teknis untuk mengatasi ketika

daur ulang plastik.

v
Molekul makro berinteraksi dengan lingkungannya sepanjang seluruh panjang, sehingga

total energi yang terlibat dalam pencampuran itu sebagian besar disebabkan oleh stoikiometri sisi

produk. Pemanasan saja tidak cukup untuk melarutkan molekul besar seperti itu, jadi plastik

harus sering menjadi komposisi hampir identik dengan campuran efisien. Ketika berbagai jenis

plastik yang meleleh bersama-sama, mereka cenderung untuk fase-terpisah, seperti minyak dan

air, dan ditetapkan dalam lapisan ini. Batas-batas fase menyebabkan kelemahan struktural dalam

material yang dihasilkan, yang berarti bahwa campuran polimer berguna dalam aplikasi hanya

terbatas.Dua plastik yang paling banyak diproduksi, polipropilin dan polietilin berperilaku seperti

ini, yang membatasi utilitas mereka untuk didaur ulang. Baru-baru ini, sebuah metode yang

menggunakan "jahitan molekul" atau "pengelasan flux makromolekul" telah dikembangkan yang

bisa merevolusi bagaimana plastik ini didaur ulang.Persentase plastik yang dapat sepenuhnya

didaur ulang, daripada downcycled atau pergi ke limbah dapat ditingkatkan ketika produsen

barang dikemas meminimalkan pencampuran bahan kemasan dan menghilangkan kontaminan.

Asosiasi Plastik daur ulang telah mengeluarkan Panduan Desain untuk daur ulang. Sebelum daur

ulang, plastik yang paling diurutkan sesuai dengan jenis resin mereka. Di masa lalu, reclaimers

plastik yang digunakan kode identifikasi resin (RIC), metode kategorisasi jenis polimer, yang

dikembangkan oleh Masyarakat Industri Plastik pada tahun 1988. polietilin terephthalate, sering

disebut sebagai PET, misalnya, memiliki kode resin dari 1. Kebanyakan reclaimers plastik tidak

bergantung pada RIC sekarang; mereka menggunakan sistem semacam otomatis untuk

mengidentifikasi resin.

v
Mulai dari pemilahan manual dan memilih bahan plastik; untuk proses otomatisasi

mekanik yang melibatkan shredding, penyaringan, pemisahan dengan tingkat kepadatan yaitu

udara, cair, atau teknologi distribusi spektrofotometri, dan kompleks magnetik misal UV / VIS,

NIR, Laser, dll. Beberapa produk plastik juga dipisahkan oleh warna sebelum mereka daur ulang.

Daur ulang plastik kemudian diparut. Ini fragmen diparut kemudian menjalani proses untuk

menghilangkan kotoran seperti label kertas. Bahan ini meleleh dan sering diekstrusi ke dalam

bentuk pelet yang kemudian digunakan untuk memproduksi produk lainnya.

v
BAB IV

PROSES PEMBUATAN PLASTIK

4.1 Alat-alat dan Bahan yang digunakan:

Alat-alat yang digunakan untuk mengolah biji plastik menjadi plastik yang bisa digunakan

dalam PT. Omeg Lestari adalah sebagai berikut:

A. Membuat Lembaran Plastik Bening:

1. Mesin Pengaduk: Untuk meratakan bahan baku agar tidak menempel. Dalam proses

pengaduk ini jika tidak menggunakan mesin dapat menggunakan tenaga manusia .

2. Mesin Pemanas (Hopper Dryer): Digunakan untuk memanaskan biji plastik agar tidak basah

atau lembab, karena jika basah atau lembab dapat merusak mesin.

3. Mesin Peniup (Blowing): Digunakan untuk meniup biji plastik menjadi bentuk balon dengan

suhu panas yang sangat tinggi sehingga menjadi plastik yang siap untuk dipakai. Hasilnya

menjadi lembaran plastic yang digulung menjadi gulungan-gulungan besar.

4. Mesin pemotong (cutting) dan Mesin Seal (Penyegel) : Digunakan memotong gulungan

plastik sesuai panjang yang diinginkan menjadi lembaran kantong plastik bening. Lalu,

biasanya di mesin pemotong ada pipa yang menhubungkan dengan mesin penyegel untuk

menyegel plastik, untuk kantong bening ini hanya sekali penyegelan.

v
5. Mesin Cetak (Printing): Untuk mencetak dan memberi warna pada plastik.

6. Mesin Pellet (Mesin Daur Ulang): Mesin untuk mendaur ulang plastik yang sudah tidak

terpakai lagi, misalnya saat peniupan ada plastic yang hasilnya tidak bagus dimasukan ke

mesin ini, sehingga bias digunakan lagi, dan tidak ada lagi limbah plastik.

7. Mesin Penggiling: Untuk menghancurkan biji plastik agar menjadi biji plastik yang mudah

diolah. Biasanya ini digunakan pada saat daur ulang. Bentuk mesin ini seperti gentong yang

sangat besar, dan terkadang memakai manusia.

8. Mesin Cetakan Plastik: Mesin untuk mencetak plastik yang akan di daur ulang menjadikan

seperti bentuk mie yang sangat panjang, dan berwarna biru, lalu dipotong menjadi biji kecil-

kecil yang menyerupai kristal.

9. Mesin Pengaduk untuk Daur Ulang: yang biasanya juga digunakan pada saat daur ulang..

Pada mesin ini ada pencampuran biji daur ulang dan biji polipropilin original, sehingga

kualitasnya menjadi lebih bagus lagi.

B. Bahan-bahan yang digunakan pada Proses Pembuatannya :

1. Polipropilena: Zat kimia yang digunakan untuk membuat plastik.

2. Cat Warna Dan Solvent (Thinner): Pewarna atau cat yang digunakan untuk memberi warna

pada plastik yang akan di print. Untuk satu gentong beratnya sekitar 15 kg cat warna

diperlukan sekitar dua puluh solvent (thinner) yang bernama solvent 631 untuk

mengencerkan solvent atau thinner. Jadi 1:20. Setelah diaduk sampai encer lalu rata. Cat

v
yang berada didalam gentong besar ini, dimasukkan kedalam mesin printing untuk memberi

warna pada plastik.

3. Oli: Digunakan untuk melumasi mesin-mesin yang dipakai.

4. Biji plastik : Biji plastik yang digunakan di PT. Omeg Lestari ini adalah polipropilin

original, polietilin, HD PE (High Density Poliethyline), serta daur ulang polipropilin dan

polietilin.

4.2 Proses Pembuatan Plastik

A. Cara Pembuatan plastik dalam bentuk lembaran bening:

1. Masukan bahan Baku ke dalam mesin pengaduk

2. Masukan bahan Baku ke dalam mesin pemanas.

3. Masukkan biji plastik ke dalam mesin peniup (Blowing) setelah ditiup plastik digulung dalam

bentuk lembaran dan digulung setelah menjadi roll-roll yang besar, gulungan plastik tersebut

di bawa ke mesin pemotong (cutting).

4. Setelah dibawa ke mesin cutting/pemotong plastik-plastik tersebut dipotong sesuai panjang

kebutuhannya. Biasanya ada sebuah pipa yang menghubungkan ke mesin penyegel (seal).

5. Setelah dibawa ke mesin penyegel plastik lembaran yang sudah dipotong tersebut disegel

bagian bawahnya satu kali, dan ditulis dengan spidol berapa ukuran kertas, kemudian di antar

ke konsumen.

B. Cara Pembuatan plastik Printing:

v
1. Caranya sama dengan nomor 1, 2, dan 3 di atas tapi ada tambahan. Setelah plastik ditiup, dan

digulung plastik dibawa ke mesin printing untuk diberi warna. Sebelum Mesin printing

dijalankan, ada karyawan dibagian pengenceran cat harus membawa gentong yang bersisi cat

tersebut ke mesin printing, kemudian plastik diberi warna.

2. Dari mesin printing, gulungan plastik yang sudah diberi warna di bawa mesin potong

kemudian ke mesin segel, dan siap diantar.

C. Cara Pembuatan Kantong Kresek:

1. Barang BS atau yang pas blowing gagal dan hasil plastiknya tidak bagus (limbah plastik

pabrik), dan plastik-plastik bekas yang dibuang oleh masyarakat ke lingkungan. Dikumpulin

untuk masuk ke mesin pellet (Mesin daur ulang).

2. Di mesin Pellet plastik-plastik tersebut dilelehin kemudian didinginkan. Bentuk plastiknya

menjadi seperti mie yang sangat panjang.

3. Setelah didinginkan dipotong menjadi seperi bentuk kristal kecil-kecil.

4. Kristal-kristal ini dimasukkan ke mesin jadi biji lagi.

5. Setelah jadi biji waste (bahan daur ulang) ini digiling dan dicampur dengan polipropilin

original agar kualitasnya lebih bagus, hal ini dilakukan terus-menerus selama proses daur

ulang, jika setelah terus-terusan didaur ulang makin lama kualitasnya makin menurun maka

polipropilin yang ditambahkan juga akan semakin banyak.

6. Kemudian biji plastik daur ulang ini dibawa ke mesin pengaduk ,lalu ke mesin tiup (blowing).

Contoh biji daur ulang adalah HD PE (High Density Polyethylene) yang warnanya cenderung

butek.

v
7. Lalu ke mesin pond untuk membuat genggaman/pegangan pada kantong kresek, dilipat kiri

kanan 2 cm lalu mesinnya menyegel atas bawah dua kali lalu dipotong, kemudian diberi

spidol, jadilah kantong kresek.

D. Cara Membuat Botol Plastik :

Untuk membuat botol plastik mesinnya sangat berbeda dengan mesin pembuat plastik

lembaran biasa. Dalam bentuk biji plastik kemudian dimasukan ke mesin path untuk diinjeksion.

Dimasukan dalam bentuk tabung reaksi lalu di blowing (ditiup). Untuk mesin pembuat botol

plastik ada dua jenis, yaitu: PET untuk membuat botol seperti aqua dan coca-cola, dan satu lagi

PISI untuk membuat tempat oli.

Di PT. Omeg Lestari tidak memiliki mesin untuk membuat botol plastik karena

mereka tidak memproduksinya, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai botol plastik harus pergi

ke PT. Aqua atau Coca-Cola yang memproduksinya. Karena mesin-mesin yang digunakan besar

maka memelukan tempat yang sangat luas dalam proses pembuatannya,Belom lagi untuk

menyimpan banyak bahan-bahan dan hasil pembuatan plastik dibutuhkan tempat yang amat

sangat luas. Waktu yang diperlukan untuk memproduksi plastik amat sangat cepat dikarenakan

mesin-mesin sekarang yang sudah canggih. Di PT. Omeg Lestari sehari bisa menghasilkan 300-

500 kg plastik. Bahan-bahan untuk membuat plastik kini juga mdah didapatkan.

4.3 Tenaga Kerja dan Bahaya Pada Proses Pembuatan Plastik

Tenaga Kerja yang bekerja di PT. Omeg Lestari da sekitar lebih kurang 200 orang

pekerja. Ada yang bekerja dibidang kantoran yang mengurus keuangan serta statistika, ada yang

bekerja dilapangan misalnya yang bekerja dibidang pemeriksaan mesin-mesin, bidang

v
pemotongan, bidang pengaduk cat, bidang printing, bidang pengolahan daur ulang, bidang

pencetakan, bidang pengangkutan barang-barang serata pemeriksaan bahan-bahan, dan lain-lain.

Bahaya saat proses pembuatan plastik adalah yang paling umum adalah takut tangannya

terpotong pada saat dibagian penggilingan dan pemotongan plastik. Jika tidak hati-hati maka

tangan akan tergilas lalu terpotong. Maka dari itu kesulitan saan produksi adalah tidak boleh lalai.

Kelalaian dapat berakibat fatal.

Lalu bahaya lainnya adalah keracunan bahan kimia. Karena dalam proses pembuatan

plastik bahan kimia yang dipakai amat sangat myengat maka dari itu orang yang tidak biasa

masuk ke pabrik sebentar bisa merasa pusing dikarenakan bau menyengat dari bahan kimia

tersebut. Terlebih lagi pada saat hujan baunya lebih menyengat dari biasanya dan amat sangat bau

biasa 5-10 menit bisa pusing. Hal ini yang dikhawatirkan dapat berakibat fatal bagi organ tubuh,

yang dapat menyebabkan rusaknya organ tubuh dan penyakit kronis terutama dibagian

pernapasan dan otak. Maka dari itu setiap dua kali satu bulan pekerja PT. Omeg Lestari selalu

memberi susu kotak kepada pekerjanya. Karena susu dapat menetralkan racun-racun akibat

terlalu lama menghirup bau kimia yang menyengat.

4.4 Hasil Olahan dan Perbedaan Plastik Biasa dengan Plastik Daur Ulang:

Hasil olahan PT. Omeg Lestari adalah kantong plastik lembaran yang berwarna bening,

kantong plastik kresek, dan biji daur ulang polipropilin dan polietilin (HD PE).

Perbedaan Plastik Biasa dengan Plastik Daur Ulang adalah :

v
A. Plastik Biasa:

1. Tidak berbau

2. Tidak hitam

3. Tidak berbintik-bintik

4. Bening jika ditumpuk

B. Plastik Daur Ulang:

1. Berbau

2. Berwarna tidak bening(rada butek)

3. Berbintik-bintik

4. Tidak bening/cenderung kekuning-kuningan bila ditumpuk.

4.5 Limbah Plastik yang di Daur Ulang

Hasil daur ulang plastik berupa HD PE (High Density Polyethylene) yaitu berupa biji

plastik yang berbentuk lempengan berwarna kuning kehijau-hijauan yang mudah digigit dan

memiliki titik didih lebih rendah dari polipropilin dan susah untuk dirobek (cenderung

memanjang seperti karet). Serta hasil daur ulang polipropilin berupa biji kristal berwarna biru.

Dari bahan-bahan ini bisa dibuat plastik kembali sehingga tidak ada limbah yang terbuang sia-sia

e lingkungan menjadi kantong kresek dan kantong yang warnanya rada butek yang biasanya

digunakan pedagang bakso.

v
4.6 Dampak Plastik Bagi Lingkungan :

Plastik berasal dari minyak bumi yang sangat susah untuk terurai butuh lebih dari 100 tahun

untuk menguraikan satu produk olahan minyak, maka dari itu masyarakat terutama yang bekerja

dipabrik memiliki ide cara daur ulang yang baik adalah dengan menjadikan plastik menjadi

plastik kembali yang bisa digunakan kembali serta banyak masyarakat yang sering lalai, dan

tidak peduli lingkungan sering hanya sekali pakai plastik langsung dibuang sembarangan ke

lingkungan. Hal ini sangat mencemarkan lingkungan. Padahal sudah disediakan tempat sampah

yang khusus plastikdan botol plastik, pengelompokkan tempat sampah ini juga merupakan salah

satu cara agar memisahkan benda yang bisa di daur ulang dan benda ang tidak bisa di daur ulang

khususnya plastik sehingga memudahkan plastik untuk didaur ulang kembali. Masyarakat sering

sekali tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dan membuang sampah khususnya plastik

sembarangan ke lingkungan. Pencemaran lingkungan ini akan berdampak, misalnya:

1. Pencemaran tanah: Jika kita membuang sampah sembarangan ke lingkungan khususnya pada

tanah dapat mengurangi kesuburan tanah, karena menghalangi udara didalam tanah. Hali ini

sangat merugikan manusia khususnya para petani.

2. Karena plastik sangat lama untuk terurai, para cacing yang ada didalam tanah yang berfungsi

sebagai pengurai dapat teracuni oleh plastik tersebut dan menyebabkan pengurai alami tanah

menjadi tidak ada lagi, sehingga tidak ada pengurai bagi tanah.

3. PCB (Polychlorinated Biphenyl) adalah zat kimia yang terdpat pd plastik dan tidak dapat

terurai sehingga ketika dimakan oleh binatang pengurai, binatang tersebut akan mati dan hal

ini akan menurun ke rantai makanan berikutnya, sehingga tidak ada habisnya.

v
4. Kantong plastik dapat mengganggu jalur air yang terserap ke dalam tanah.

5. Hewan yang menganggap plastik adalah makanan, memakannya dan mati karena tidak dapat

mencernanya. Kantong plastik yang terdapat dalam tubuh mereka tidak menhilang dan akan

meracuni hewan lain yang memakan hewan yang telah mati tersebut.

6. Membuang sampah sembarangan ke dalam sungai khususnya plastik dapat mengakibatkan

pendangkalan sungai dan penyumbatan alirang sungai yang menyebabkan banjir.

v
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penulis adalah plastik adalah benda yang sangat penting dalam

kehidupan manusia dan amat sangat berpengaruh karena dimana-mana ada saja benda yang

menggunakan plastik.Maka dari itu manusia sangat bergantung dan tidak bisa terlepas dari

plastik. Bahkan pemerintah sempat memberlakukan aturan sehabis belanja jika menggunakan

plastik dikenakan biaya agar seperti negara Singapura yang minim plastik, tapi ini hanya berlaku

sebentar saja karena banyak yang tidak setuju. Itu untuk kantong plastik belum lagi botol

minuman yang juga dari plastik lalu ada mainan, piring plastik, dan masih banyak lagi benda-

benda yang terbuat dari plastik.

Plastik mempunya titik didih yang sangat tinggi maka dari itu

plastik tidak gampang meleleh, maka dari itu banyak orang yang berpikir ketika plastik dicampur

air panas akan meleleh, itu sama sekali tidak benar karena air mendidih adalah 100℃ tapi titik

didih plastik yang paling kecil adalah sekitar 170℃, dan masih banyak jenis plastik lainnya yang

titik didihnya diatas 170℃.

Ada bermacam-macam proses pembuatan plastik mulai dari pemisahan biji-bijinya lalu

dipanaskan, dan dimasukkan mesin blowing (peniup), dan ikuti urutan pada proses

pembuatannya. Jika ingin membuat botol caranya beda lagi dan mesinnya juga beda.

v
Hal ini juga berlaku buat benda-benda lainnya cara dan mesinnya tergantung apa yang

akan dibuat.Sekarang plastik sudah diproduksi menggunakan mesin-mesin berteknologi canggih,

jadi hanya diperlukan waktu yang singkat saja sudah bisa menghasilkan banyak plastik, bahkan

dalam hitungan detik saja plastik sudah jadi. Walaupun alatnya canggih tapi perlu di perhatikan

juga jangan sampai lalai, dan bahayanya tangan bisa terpotong.Pada proses pembuatan plastik

tidak digunakan bahan kimia lainnya kecuali cat dan solvent (thinner). Dan limbah plastik diolah

kembali menjadi plastik yang siap dipakai kembali sehingga dapat mengurangi pencemaran

lingkungan. Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah janganlah membuang sampah khususnya

plastik sembarangan ke lingkungan karena dampaknya sangat fatal bagi kehidupan, jadi jagalah

lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan perhatikan juga jika ada

pengelompokkan tempat pembuangan, buanglah ke tempatnya sesuai yang dikelompokan.

5.2 Saran

Saran-saran yang ingin disampaikan oleh kami penulis adalah jangan sampai lalai pada

saat bekerja khususnya dibidang penggilingan dan pemotongan, karena jika lalai ditakutkan

tangan bisa tergiles dan terpotong. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah lamanya bekerja

dipabrik yang banyak menghirup bau kimia yang menyengat agar meminum susu cair secara

teratur. Susu cair dengan susu bubuk lebih bagus yang susu cair. Meminum susu ini agar

menetralkan racun-racun dalam tubuh. Dan usahan juga untuk tetap menjaga kebersihan tempat

kerja dan lingkungan sekitar. Tapi di PT. Omeg Lestari ini penulis lihat tempatnya bagus dan

tertata rapi, mesin-mesinnya juga bersih. Hal ini harus tetap dijaga terus.

v
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Plastik

 http://www.news.tridinamika.com/721/inilah-dampak-sampah-plastik-terhadap-

lingkungan

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Atika Minnie Fantasi


Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 7 Juni 2000
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
ProgramStudi : XI IPA
Alamat : Jalan Wijaya Kusuma Blok A6 No.2, Jakarta Barat.
No. telp 021-5678692, kode pos 11460

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

2004-2005            TK Kristen Betania      LULUS / BELUM LULUS

2005-2011            SD Kristen Betania      LULUS / BELUM LULUS

2011-2014            SMP Kristen Almasih        LULUS / BELUM LULUS

2014-2016            SMA Kristen Almasih    LULUS / BELUM LULUS

Jakarta, 5 Februari 2017

Yang Menyatakan,

Atika Minnie Fantasi

vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Alvin

Tempat dan tanggal lahir : Medan , 26 Januari 2000

Jenis kelamin              : Laki laki

Agama                  : Buddha

Pendidikan              : SMA

Program studi                     : XI IPA

Alamat : Jalan Jelambar Barat IIA no 3 Jakarta barat.

No.telp 021 56964481, Kode pos 11460.

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

2004-2005            TK Kristen Almasih        LULUS / BELUM LULUS

2005-2011            SD Kristen Almasih        LULUS / BELUM LULUS

2011-2014            SMP Kristen Almasih        LULUS / BELUM LULUS

2014-2016            SMA Kristen Almasih    LULUS / BELUM LULUS

Jakarta, 5 Februari 2017

Yang menyatakan,

Alvin

vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Vincent Suluh

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 27 September 2000

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen

Pendidikan : SMA

Program Studi : XI IPA

Alamat : Jalan Kavling Polri Blok A 18 No. 392, Jakarta Barat

No. Telp 087887882000, kode pos 11460

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

2004-2005            TK Kristen Almasih        LULUS / BELUM LULUS

2005-2011            SD Kristen Almasih        LULUS / BELUM LULUS

2011-2014            SMP Kristen Almasih        LULUS / BELUM LULUS

2014-2016            SMA Kristen Almasih    LULUS / BELUM LULUS

Jakarta, 5 Februari 2017

Yang Menyatakan,

Vincent S

vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Kevin

Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 12 April 2000

Jenis Kelamain : Laki-laki

Agama : Buddha

Pendidikan : SMA

Program Studi : XI IPA

Alamat : Jalan Jelambar Utama 9 No. 12B, Jakarta Barat,

No. Telp 083870465750, Kode Pos 11460

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

2004-2005            TK Kristen Duta Ursula  LULUS / BELUM LULUS

2005-2011            SD Kristen Duta Ursula    LULUS / BELUM LULUS

2011-2014            SMP Kristen Almasih        LULUS / BELUM LULUS

2014-2016            SMA Kristen Almasih    LULUS / BELUM LULUS

Jakarta, 5 Februari 2017

Yang Menyatakan,

Kevin

vi
LAMPIRAN

Contoh daur ulang

Pe

mbuatan cat (Pencampuran cat dan solvent 631)


Mesin Blowing (Peniup)

Mesin Printing
Mesin Pemotong

Contoh biji plastik

Bentuk HD PE lembaran
Mesin Daur ulang
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN.......................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii

BAB 1 : PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan........................................................................................................................2

1.3 Alasan Pemilihan Judul..............................................................................................................2

1.4 Metode Penelitian.......................................................................................................................2

1.5 Perumusan Masalah....................................................................................................................3

1.6 Abstrak.......................................................................................................................................3

BAB II : Asal Mula Biji Plastik.....................................................................................................4

2.1. Sejarah Minyak Bumi................................................................................................................4

vi
2.2. Komposisi Minyak Bumi..........................................................................................................4
Kandungan Unsur Kimia dalam Minyak Bumi................................................................................4

2.3 Pengolahan Minyak Bumi..........................................................................................................4

BAB III : JENIS-JENIS BIJI PLASTIK......................................................................................8

3.1 Tempat Pembelian Biji Plastik...................................................................................................8

3.2 Polipropilena Original................................................................................................................8

3.3 Poliethilena (PE).......................................................................................................................10

3.4 Recycle Polipropilena dan Poliethilena....................................................................................11

BAB IV : PROSES PEMBUATAN PLASTIK..........................................................................14

4.1 Alat-alat dan Bahan yang digunakan:......................................................................................14

A. Membuat Lembaran Plastik Bening:.........................................................................................14

B. Bahan-bahan yang digunakan pada Proses Pembuatannya :.....................................................15

4.2 Proses Pembuatan Plastik.........................................................................................................16

1. Cara Pembuatan plastik dalam bentuk lembaran bening :..........................................................16

vi
2. Cara Pembuatan plastik Printing :..............................................................................................16

3. Cara Pembuatan Kantong Kresek :.............................................................................................17

4. Cara Membuat Botol Plastik :....................................................................................................18

4.3 Tenaga Kerja dan Bahaya Pada Proses Pembuatan Plastik......................................................18

4.4 Hasil Olahan dan Perbedaan Plastik Biasa dengan Plastik Daur Ulang:..................................19

4.5 Limbah Plastik yang di Daur Ulang.........................................................................................20

4.6 Dampak Plastik Bagi Lingkungan :..........................................................................................21

BAB V : PENUTUP......................................................................................................................23

5.1 Kesimpulan...............................................................................................................................23

5.2 Saran.........................................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................25

DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................................................vi

LAMPIRAN......................................................................................................................................

vi
PROSES PENGOLAHAN PLASTIK

KARYA ILMIAH
“Diajukan Untuk Memenuhi Nilai Psikomotorik Bahasa Indonesia”

Oleh:

Nama : Atika, Alvin , Vincent Suluh, Kevin

NIS : 689, 685, 714, 702

Kelas/Program : XI IPA

SMA KRISTEN ALMASIH

GROGOL PETAMBURAN – JAKARTA BARAT

vi
2016-2017

vi

Anda mungkin juga menyukai