Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK BUNGKUS KOPI


DENGAN MENDAUR ULANGNYA MENJADI KERAJINAN TAS
BELANJA

Disusun Oleh:
1. Monica Erda Amalia
2. Muthmainnah
3. Nabila Khairunnisa Ahmad
4. Nadia Sahira Aqila
5. Radeva Oktaviana Falevi
6. Siti Nur Khalisyah
7. Vanessa Annie Mariengka

PEMERINTAH DINAS PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadhirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
laporan kelompok dengan judul “PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK
BUNGKUS KOPI DENGAN MENDAUR ULANGNYA MENJADI
KERAJINAN TAS BELANJA” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada guru mata
pelajaran dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
kelompok ini. Semoga laporan kelompok ini bermanfaat bagi kita semua. laporan
yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran agar laporan ini lebih baik serta berguna dimasa
yang akan datang.

Palembang, 25 Januari 2022

Kelompok
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................4
DAFTAR TABEL..................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................6
1.1 Latar Belakang...............................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................8
BAB III PROSEDUR USAHA............................................................................12
3.1 Langkah Pembuatan....................................................................................12
3.2 Alat dan bahan.............................................................................................13
3.3 Cara pemasaran............................................................................................14
3.4 Sketsa Produk...............................................................................................14
3.5 Rincian Biaya...............................................................................................14
3.5.1 Investasi Alat dan Mesin...................................................................14
3.5.2 Biaya Tidak Tetap..............................................................................15
3.5.3 Biaya Tetap.........................................................................................15
3.5.4 Total Biaya..........................................................................................15
3.5.5 Harga Pokok Produksi.......................................................................15
3.5.6 Harga Jual...........................................................................................15
3.5.7 Penerimaan Kotor..............................................................................15
3.5.8 Pendapatan Bersih..............................................................................15
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.1 Langkah Pembuatan..........................................................................8


Gambar 3.1.2 Langkah Pembuatan..........................................................................8
Gambar 3.1.3 Langkah Pembuatan..........................................................................8
Gambar 3.1.4 Langkah Pembuatan..........................................................................9
Gambar 3.1.5 Langkah Pembuatan..........................................................................9
Gambar 3.4.1 Sketsa Produk.................................................................................10
DAFTAR TABEL

Tabel 3.2.1 Alat dan Bahan...................................................................................10


Tabel 3.5.1 Investasi Alat dan Mesin.....................................................................10
Tabel 3.5.2 Biaya Tidak Tetap...............................................................................11
Tabel 3.5.3 Biaya Tetap.........................................................................................11
Tabel 3.5.4 Penerimaan Kotor...............................................................................11
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampah plastik bungkus kopi merupakan sampah yang banyak dibuang
oleh manusia karena banyak orang yang mengkonsumsi kopi dalam
kesehariannya. Entah itu perorangan, rumah makan, warung kopi, dan penjual
kopi keliling. Jika bungkus kopi itu sudah tak terpakai maka plastik itu akan
dibuang dan menjadi limbah. Dan yang akan dilakukan dengan cara membuang
dan membakar.

Pembuangan sampah-sampah plastik kedalam air dan tanah telah


menambah tingkat kesengsaraan alam. Karena Sampah plastik terbuat dari bahan
anorganik. Bahan-bahan anorganiktersebut sangat sulit dan tidak mungkin
diuraikan oleh bakteri pengurai. Apabila ditimbun dalam tanah untuk
menguraikannya butuh waktu berjuta-juta tahun. Dan apabila dibakar hanya akan
menjadi gumpalan dan butuh waktu lama untuk mengurainya. Akibatnya jika
sampah plastik itu terlalu lama tertimbun dalam tanah dan tertumpuk yaitu terjadi
pemanasan global yang berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri. Lalu
berdampak pada hewan laut yang menelan sampah plastik yang terbawa ke
laut,dll.

Di negara Indonesia masih bergantung pada plastik lain halnya dengan


negara jepang yang sudah sadar akan bahaya plastik dan beralih pada kertas yang
tidak mudah sobek, serta dapat diolah dengan mudah.

Pada akhirnya daur ulang sampah plastiklah yang harus kita lakukan. Tidak hanya
menyelamatkan lingkungan dari pemanasan global, tetapi juga dapat
mendatangkan keuntungan ekonomi. Dengan cara membuat sampah plastik
menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual salah satu contohnya adalah kerajinan
tas belanja dari bungkus kopi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil kerajinan tas yang terbuat dari kemasan kopi?
2. Bagaimana kelayakan tas yang terbuat dari kemasan kopi?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang di atas, akan dicapai tujuan penelitiannya
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil kerajinan tas yang terbuat dari kemasan kopi.
2. Untuk mengetahui kelayakan tas yang terbuat dari kemasan kopi.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini memiliki manfaat bagi pembaca dan penulis:
1. Bagi Pembaca
Agar dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai pemanfaatan
kembali bahan bekas plastik.
2. Bagi Penulis
Agar penulis dapat mengetahui hasil kerajinan tas yang terbuat dari
kemasan kopi.
BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Limbah Plastik

2.1.1 Limbah

2.1.1.1Pengertian Limbah

Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak


negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah adalah
sisa produksi baik dari alam maupun hasil dari kegiatan manusia. Beberapa
pengertian tentang limbah:

1. Berdasarkan keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal


I tentang prosedur impor limbah, menyatakan bahwa Limbah adalah
bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang
fungsinya sudah berubah dari aslinya.

2. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 Limbah


didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan
manusia.

Limbah adalah segala sesuatu yang merupakan sisa hasil buangan


dari suatu kegiatan/produksi yang sudah tidak terpakai lagi. Limbah
menurut jenisnya dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu limbah padat,
cair dan gas. Komposisi limbah pada umumnya terdiri dari dua komponen
utama yaitu anorganik dan organik. Komposisi limbah organik, dapat
berupa sampah padat yang terdiri dari daun-daun kering, sampah rumah
tangga, yang biasanya dihasilkan oleh daerah pemukiman. Sedangkan yang
anorganik seperti gelas, plastik dan lain-lain untuk daerah pemukiman lebih
sedikit dijumpai.

Pengelolaan limbah rumah tangga pada periode ini juga berubah


secara signifikan. Pada tahun 1985 hampir tidak ada infrastruktur untuk
pengumpulan dan daur ulang terpisah. Beberapa kotamadya memiliki bank
botol, kemudian mengorganisir tindakan daur ulang melalui organisasi amal
yaitu berupa pakaian, kertas / kardus. Selebihnya sampah rumah tangga
ditimbun atau dibakar (Goohuis, dkk, 2012: 67)

2.1.1.2 Jenis-jenis Limbah

Limbah memiliki beberapa jenis dilihat dari segi bahan dasarnya, yaitu:

1. Sampah Organik

Sampah yang mudah hancur, seperti: sayuran/buah yang dibuang,


makanan sisa, daun-daun kering, dan sebagainya.

2. Sampah Non Organik

Sampah yang berasal dari pabrik dan bersifat tidak mudah hancur, seperti
kemasan plastik, kertas, kaleng minuman, botol-botol plastik, logam,
punting rokok, dan sebagainya.

3. Sampah Bahan Berbahaya Berancun (B3)

Sampah yang tidak bisa hancur dan tidak bisa diolah kembali serta
bersifat sangat berbahaya bagi lingkungan seperti pembalut wanita,
pembalut bayi, baterai bekas, dan styrofoam (Endah, 2011: 9)

2.1.2 Plastik

2.1.2.1 Pengertian Plastik

Plastik merupakan bahan organik yang mempunyai kemampuan


untuk dibentuk ke berbagai bentuk, apabila terpapar panas dan tekanan.
Plastik dapat berbentuk batangan, lembaran, atau blok, bila dalam bentuk
produk dapat berupa botol, pembungkus makanan, pipa, peralatan makan,
dan lain-lain. Komposisi dan material plastik adalah polymer dan zat
additive lainnya. Polymer tersusun dari monomer-monomer yang terikat
oleh rantai ikatan kimia. (Purwaningrum, 2016: 142).

Kemasan plastik saat ini mendominasi industri makanan di


Indonesia, menggeser penggunaan kemasan logam. Hal ini disebabkan
karena kelebihan dari kemasan plastik yaitu ringan, fleksibel, multiguna,
kuat, tidak bereaksi, tidak karatan dan bersifat termoplastis, dapat diberi
warna dan harganya yang murah. (Candra dan Sucita, 2015: 77)
Pemakaian plastik yang tidak terkendali sangat membahayakan
lingkungan. Bumi membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun
untuk bisa menguraikan sampah-sampah yang terbuat dari plastik.
Penggunaan plastik untuk menunjang aktifitas manusia memang terus
meningkat dalam satu abad terakhir. Ratusan juta ton plastik diproduksi
dan digunakan manusia di seluruh dunia setiap tahunnya. Akibatnya,
sampah-sampah plastik juga semakin banyak diproduksi oleh manusia.

2.1.2.2 Kelebihan Plastik

Plastik dapat dikreasikan menjadi karya kerajinan bernilai jual


tinggi tanpa melakukan peleburan terlebih dahulu. Pengolahan dilakukan
dengan menggabungkan lembaran-lembaran plastik menjadi bahan dasar,
baik dengan menjahitnya atau menempelkannya pada material lain. Plastik
sebagai bahan baku produksi kerajinan memiliki beberapa kelebihan,
antara lain:

1. Kuat

2. Tahan air

3. Desain yang bagus

4. Murah

5. Ringan

6. Mudah didapat

7. Lentur, mudah dibentuk, dan dilipat.

2.1.3 Dampak Limbah Plastik


Dampak limbah plastik terhadap lingkungan antara lain adalah
tercemarnya tanah, air tanah, dan makhluk bawah tanah; racun-racun dari
partikel plastik yang masuk kedalam tanah akan membunuh hewan-hewan
pengurai di dalam tanah seperti cacing; PCB yang tidak dapat terurai
meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun
berantai sesuai urutan rantai makanan; kantong plastik akan mengganggu
jalur air yang meresap ke dalam tanah; menurunkan kesuburan tanah karena
plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak
makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah; kantong plastik
yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah
diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun; hewan-hewan dapat terjerat
dalam tumpukan plastik; hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu
laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan
dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya; ketika hewan mati,
kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur
menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya; pembuangan sampah
plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan dangkalan
sungai dan penyumbatan aliran sungai sehingga menyebabkan banjir.
Konsumsi berlebih terhadap plastik, mengakibatkan jumlah sampah plastik
yang besar. Plastik bukan berasal dari senyawa biologis, sehingga memiliki
sifat sulit terdegmdasi. Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100
hingga 500 tahun dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna
(Purwaningrum, 2016: 143).

2.2 Daur Ulang

2.2.1 Pengertian Daur Ulang

Daur ulang merupakan proses pengolahan kembali barang-barang


yang dianggap sudah tidak mempunyai nilai ekonomis melalui proses fisik
maupun kimiawi atau kedua-duanya sehingga diperoleh produk yang dapat
dimanfaatkan atau diperjual belikan lagi (Mantofani dan Siswantoro,
2014:3). Daur ulang sampah plastik dapat dibedakan menjadi empat cara
yaitu daur ulang primer, daur ulang sekunder, daur ulang tersier dan daur
ulang quarter (Surono, 2013 dalam Purwaningrum, 2016: 145). Daur ulang
limbah plastik bungkus kopi menjadi kerajinan tas belanja termasuk jenis
daur ulang primer. Daur ulang primer adalah daur ulang limbah plastik
menjadi produk yang memiliki kualitas yang hampir setara dengan produk
aslinya. Daur ulang cara ini dapat dilakukan pada sampah plastik yang
bersih, tidak terkontaminasi dengan material lain dan terdiri dari satu jenis
plastik saja.

Daur ulang limbah plastik adalah cara yang efektif untuk


meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir karena dapat mengolah
limbah plastik menjadi produk yang bernilai jual tinggi (Arico dan Jayanthi,
2017: 6). Sejumlah kotamadya, daerah, dan perusahaan pengumpulan
sampah pada saat ini menginvestigasi metode baru untuk berinovasi
pengumpulan terpisah dan daur ulang limbah rumah tangga dengan
bertujuan menghasilkan jumlah daur ulang yang lebih tinggi dan
menurunkan jumlah sisa limbah.

2.2.2 Jenis-Jenis Daur Ulang

Pengolahan limbah/daur ulang memiliki beberapa jenis, yaitu:

1. Reduce, dengan menguragi barang yang kita gunakan, semakin banyak


kita menggunakan material semakin banyak sampah yang dihasilkan.

2. Reuse, dengan menggunakan kembali barang-barang yang bisa


digunakan, hindari pemakaian barang-barang disposable (sekali pakai).

3. Recycle, dengan mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak berguna


menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, misalnya kemasan bungkus kopi
diubah menjadi tas, karpet, dompet dan lain-lain.

4. Replace, dengan mengganti barang-barang yang hanya dipakai sekali


dengan barang yang lebih tahan lama atau yang lebih ramah lingkungan,
misalnya mengganti pemakaian styrofoam dengan daun pisang untuk
membungkus makanan.

5. Replant, dengan menanam kembali pohon-pohon yang tumbang yang


disebabkan oleh manusia atau alam.
Selain itu terdapat istilah tambahan dalam pengolahan limbah, yaitu
Reduce, Replace, Reuse, Recycle, Replant, Recover, Refuse, Rejeck, dan
Rethink (Abella. 2013: 9).

2.3 Kerajinan Tas Belanja

2.3.1 Kerajinan

2.3.1.1 Pengertian Kerajinan

Kerajinan adalah suatu karya seni yang proses pembuatannya


menggunakan keterampilan tangan manusia. Biasanya hasil dari sebuah
kerajinan dapat menghasilkan suatu hiasan cantik, benda dengan sentuhan
seni tingkat tinggi dan benda siap pakai. Menurut Kadjim (2011:10),
kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus-menerus dengan
penuh semangat ketekunan kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan
berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya. Kerajinan yang
unik karena hasil dari proses pembuatan yang masih manual, yaitu masih
menggunakan tangan manusia. Selain itu, produk kerajinan tangan juga
pasti mempunyai harga tinggi karena memiliki ke originalitas.

2.3.1.2 Kerajinan Tangan

Kerajinan tangan adalah menciptakan suatu produk atau barang yang


dilakukan oleh tangan dan memiliki fungsi pakai atau keindahan sehingga
memiliki nilai jual. Kerajinan tangan yang memiliki kualitas tinggi tentu
harganya akan mahal, jika kalian memiliki keterampilan dan berusaha
untuk membuat suatu produk mungkin dengan kerajinan yang akan
memiliki bisa menjadi suatu usaha yang menjanjikan.

2.3.2 Tas Belanja

2.3.2.1 Pengertian Tas Belanja

Tas belanja adalah suatu wadah berbentuk persegi atau sebagainya


biasanya bertali yang dapat membantu menampung, menaruh, menyimpan,
atau membawa barang yang dijual kepada masyarakat atau hasil dari
proses jual-beli. Biasanya tempat dalam proses jual-beli barang itu ialah
pasar tradisional, warung, dan toko sembako. Seiring bertambahnya ide
kreatif dan inovasi dari perajin tas belanja, macam tas belanja semakin
beragam, dari segi bahan dan bentuk yang berbeda karena memenuhi
minat pasar dan kebutuhan konsumen.

2.3.2.2 Indikator Tas Belanja

Tas belanja yang baik adalah tas belanja yang memenuhi nilai
fungsional yang dibutuhkan oleh konsumen dalam guna berbelanja.
Adapun beberapa indikator yang harus diperhatikan dari suatu tas belanja,
yaitu:

1. Ukuran

2. Desain

3. Kekuatan

4. Warna

5. Tidak mudah rusak

6. Tahan air

7. Mudah dibersihkan

8. Daya tampung

Indikator tas dari jaman dulu lebih dikenal akan fungsi dan muatan
kapasitas, selain itu juga mengutamakan estetika dari sebuah tas
(Yanuarsari, 2015: 28). Ada beberapa indikator yang harus dipenuhi dalam
membuat suatu produk untuk dipasarkan ke konsumen, yaitu keputusan
pembelian, harga, keragaman model produk, kualitas informasi, dan
kepercayaan (Nisak, 2016: 6).
BAB III PROSEDUR USAHA

3.1 Langkah Pembuatan


Cara membuat kerajinan:
1. Potong bagian atas dan bawah bungkus kopi

Gambar 3.1. 1 Langkah Pembuatan


2. Lalu lipat ke dalam bungkus kopi yang telah di potong bagian atas dan
bagian bawahnya tadi

Gambar 3.1. 2 Langkah Pembuatan


3. Setelah itu anyam bungkus kopi yang telah di lipat

Gambar 3.1. 3 Langkah Pembuatan


4. Setelah anyaman tas selesai, anyam bagian tangkai tas

Gambar 3.1. 4 Langkah Pembuatan


5. Dan tas pun siap dipakai

Gambar 3.1. 5 Langkah Pembuatan


3.2 Alat dan bahan
Tabel 3.2. 1 Alat dan Bahan
No Nama Alat dan Bahan
1. Gunting

2. Bungkus kopi (sudah dipakai)


3.3 Cara pemasaran
Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk pemasaran produk yaitu
melakukan riset siapa yang menjadi target pasar. Maka yang menjadi target
untuk pemasaran tas dari bungkus kopi ini adalah warga sekitar terutama ibu-
ibu. Setelah melakukan riset langkah berikutnya adalah melakukan promosi
melalui media sosial. Karna dengan media sosial dapat menjalin interaksi
secara luas dengan berbagai kalangan, dengan biaya yang murah dan
visibilitas atau keterlihatan yang tinggi. Dan yang terakhir yaitu
menempatkan produk pada tempat yang strategis. Karena dengan tempat
penjualan yang strategis produk akan memiliki kemungkinan terlihat lebih
tinggi dan tentu saja memicu penjualan yang tinggi.

3.4 Sketsa Produk

Gambar 3.4. 1 Sketsa Produk

3.5 Rincian Biaya


3.5.1 Investasi Alat dan Mesin
Tabel 3.5. 1 Investasi Alat dan Mesin
No Jenis Alat Unit @ Total

1. Gunting 3 10.000 30.000

Jumlah 30.000
3.5.2 Biaya Tidak Tetap

Tabel 3.5. 2 Biaya Tidak Tetap


No Bahan baku Jumlah @ Total
1. Bungkus kopi +- 100pcs Gratis -
Jumlah -

3.5.3 Biaya Tetap


Tabel 3.5. 3 Biaya Tetap
No Jenis Alat Jumlah @ Total

1. Gunting 3 10.000 30.000

Jumlah 30.000

3.5.4 Total Biaya


Biaya variabel + biaya tetap
0 + 30. 000 = 30.000
3.5.5 Harga Pokok Produksi
Total biaya / jumlah produksi
30.000 / 1 = 30.000
3.5.6 Harga Jual
Harga jual produk ini adalah 40.000.
3.5.7 Penerimaan Kotor
Tabel 3.5. 4 Penerimaan Kotor
Produk Jumlah Satuan Total
Tas 1 40.000 40.000
Jumlah 40.000

3.5.8 Pendapatan Bersih


Penerimaan kotor – total biaya
40.000 – 30.000 = 10.000

Anda mungkin juga menyukai