OLEH :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkah dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktu
yang telah ditentukan. Judul dari penelitian ini adalah “Pengomposan sebagai salah
satu alternatif penanganan sampah organik di lingkungan sekolah SMA NEGERI 2
AMLAPURA”
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis ini masih belum sempurna, oleh
karena itu mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan Karya Tulis ini, penulis telah banyak menerima pengarahan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak/Ibu
Guru yang sudah mendidik kami. Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga
Karya Tulis ii dapat bermanfaat bagi kita semua
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
ii
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 14
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3. 1 Timeline Pelaksanaan ......................................................................... 5
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4. 1 Proses Mencah-cah ......................................................................... 8
Gambar 4. 2 Proses Penyiraman ......................................................................... 8
Gambar 4. 3 Tekstur sampah pada beberapa tingkat kedalaman ................... 9
v
1. BAB I
PENDAHULUAN
Dibalik lingkungan sekolah yang bersih, Tetapi lingkungan sekolah ini juga
terdapat beberapa masalah yang muncul. Banyak kami temui masalah yang muncul
pada lingkungan yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Seperti pada sungai yang ada sekolah, terdapat banyak sampah yang berserakan
yang menyebabkan banjir seperti waktu ini. Bukan hanya itu saja, tetapi pada
tempat sampah yang ada di setiap kelas. Banyak siswa yang kurang peduli
pentingnya memilah sampah. Selain itu banyak sampah dedaunan yang berserakan
di halaman sekolah. Sebenarnya dari masalah-masalah yang ada dapat kita
selesaikan secara teori.
1
Sampah organik seperti kotoran hewan maupun buah dan sayur busuk bisa
dibuat menjadi kompos. Dalam tanah kompos akan bisa membantu kehidupan
mikroorganisme. Selain berisi bakteri serta jamur pengurai keberadaan kompos
akan membuat tanah menjadi sejuk tidak terlalu lembab serta tidak terlalu kering.
Keadaan seperti itu sangat disukai oleh mikroorganisme. Menekan pertumbuhan/
serangan penyakit tanaman. Kompos memberikan kesuburan bagi tanah karena
menyediakan unsur-unsur hara dan mineral yang diperlukan tanaman. Oleh karena
itu hasil dari observasi kelompok putra 1 kami mengangkat judul
“PENGOMPOSAN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PENANGANAN
SAMPAH ORGANIK DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 2 AMLAPURA”
2
2. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
karena itu, sampah organik memerlukan waktu yang lama untuk terurai.
Bahkan, sampah anorganik butuh ratusan tahun untuk hancur/terurai
4
3. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
5
1. Hancurkan sampah.
2. Alasi buis dengan polybag.
3. Masukan sampah yang telah di cah-cah.
4. Sirami dengan cairan yang telah dibuat. Dan di tekan-tekan.
5. Lakukan berulang kali sampai buis penuh.
6. Tutup buis dengan polybag dan tutup dengan penutup.
6
4. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
Gambar 4. 1 Proses Mencah-cah
Sekarang alasi buis dengan polybag, mengapa di alasi polybag karena agar
sampah yang telah di cah-cah tidak bersentuhan langsung dengan tanah.
Masukan sampah yang telah di cah-cah sebelumnya yang seberat 29,5 kg
kedalam buis secara bertahap, ukur ketinggian setiap lapisannya dengan jari
telunjuk. Setelah di masukan ratakan sampah yang sudah di cah-cah lalu siram
dengan cairan pengomposan yang telah dibuat sebelumnya dan siram
secukupnya.
8
Suhu : Pada bagian atas tidak terlalu hangat, namun semakin kedalam
makin hangat.
Bau : Seperti daun lapuk (tidak ada identifikasi busuk)
Tekstur : Lebih gembur dan kering, namun tekstur daun makin kebawah
semakin hancur.
Catatan :
a. Dikarenakan hasil kompos terlalu kering jadi harus di tambah air
(secukupnya hingga kompos kembali lembab atau agak basah).
b. Setelah di tambah air warnanya menjadi lebih coklat.
c. Volume sampah organik berkurang sebesar 10 cm dari minggu pertama.
2. Hasil produk pada pengamatan minggu kedua
Warna : Warna daun bertambah gelap dari minggu pertama.
Suhu : Lebih hangat dari minggu pertama
Bau : Baunya masih sama seperti minggu pertama. Bagian tengah basah
bagian luar kering. Bagian bawah kering karena kekurangan air.
Tekstur : Lebih sedikit lembek dari minggu pertama.
9
Cairan pengomposan yang telah di buat sebelumnya memiliki fungsi dan
maanfaat yang sangat besar, yang pertama cairan EM4, cairan EM4 membantu
dalam pembusukan dalam proses pengomposan dan memperbaiki struktur dan
tekstur tanah menjadi lebih baik. Yang kedua Yakult, yakult memiliki peran
hampir mirip dengan cairan EM4 karena mengandung mikroorganisme
fermentasi dan sintetik yang bermanfaat meningkatkan kesuburan tanah dan
tanaman. Yang ketiga gula merah, bermanfaat sebagai sumber glukosa yang
berperan sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme. Hasil penelitian yang
diperoleh selama proses pengomposan yaitu adanya beberapa perubahan,
perubahan yang terjadi dimulai dari perubahan warna, suhu, bau, tekstur dan
volume pada kompos. Perubahan warna di sebabkan oleh mulai aktifnya
mikroorganisme pengurai yang terkandung dalam EM4 dan Yakult dan di
sebabkan oleh tingginya suhu di dalam buis yang menyebabkan hancurnya
kloropil dalam daun yang menyebabkan perubahan warna. Perubahan Suhu
terjadi di karenakan mikroba mulai aktif memanfaatkan oksigen dan mulai
mengurai bahan organik menjadi gas CO2, uap air dan panas. Setelah semua
bahan terurai maka suhu akan berangsur mengalami penurunan. Perubahan
bau di sebabkan karena tumpukan terlalu basah, mikroba yang bermanfaat
memecah tumpukan tidak dapat bekerja dan kompos akan mengeluarkan bau
busuk. Perubahan tekstur terjadi karena adanya perubahan suhu dan adanya
aktifitas mikroorganisme. Perubahan Volume terjadi karena adanya proses
dekomposisi.
10
2. Pada hasil kompos minggu ketiga hambatannya yaitu pada kelembaban
kompos, kelembaban disebabkan oleh tergenangnya air di tutup buis kompos
karena pada saat hujan air hujan masuk ke dalam lubang kompos.
11
5. BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Bedasarkan hasil makalah ini, kami menyimpulkan Bedasarkan latar
belakang yang dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian projek ini
yaitu Bagaimana pengomposan dijadikan salah satu alternatif penanganan sampah
organik di lingkungan sma negeri 2 amlapura ?, Adapun tujuan dalam penelitian
projek ini adalah Bertujuan untuk memanfaatkan pengomposan dijadikan salah satu
alternatif penanganan sampah organik di lingkungan sma negeri 2 amlapura dan
Bedasarkan rumusan masakah di atas, maka rumusan hipotesis dalam penelitian
projek ini yaitu Pengomposan bisa dijadikan salah satu alternatif penanganan
sampah organik di lingkungan sma negeri 2 Amlapura.
5.2 Saran-Saran
Saran-saran kami selama kegiatan projek yang sudah berlangsung yaitu
yang pertama untuk siswa pada saat mengumpulkan sampah organik hendaknya
dipilah sampah yang kering dan sampah yang basah dan mengumpulkan sampah
yang kering supaya pada saat di cacah tidak berat di giling dan tidak menyebabkan
mesen cacah menjadi rusak dan kepada pihak sekolah agar pada saat mencacah
meminta kepada pihak sekolah untuk menambahkan/menyediakan mesin pecacah
perkelas supaya tidak menunggu lama dan proses pencacahan agar menjadi lancar
dan berhasil perkelas.
12
DAFTAR PUSTAKA