Ahmad Ridho
Tiara Septiani
Lembar pengesahan
C. Kelompok
a. Penulis 1 : Ahmad Ridho
b. Nis :
b. Nis :
b. Bidang : Fisika
c. NIP :-
Mengetahui,
Penulis 1 Penulis 2
Menyetujui,
Syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan hasil penelitian ini
dapat terselesaikan.
Penulisan laporan hasil penelitian ke dalam bentuk karya ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan
Biogas Ampas Tahu Sebagai Energi Alternatif ”.
Dalam menyelesaikan penelitian ini, kami telah mendapatkan bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada:
Dan keluarga yang telah banyak memberikan masukan, berupa kritik dan saran serta motivasi
yang tiada henti.
Rekan-rekan kelas XI IPS 2 SMAN 1 SETU yang telah banyak memberikan motivasi kepada
kami hingga bisa menyelesaikan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini bukan sesuatu yang terbaik bahkan jauh dari
yang baik, baik dari segi permasalahan, isi, maupun sistematika penyajiannya. Namun di
antara yang buruk, di antara yang jauh sempurna, tentu masih ada sekelumit kecil yang
berguna. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata, semoga penelitian ini bermanfaat berbagai pihak yang membutuhkan. Amin.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………........................... i
HALAMAN PENGESAHAN……………………....................... ii
KATA PENGANTAR………………………….....…................. iii
DAFTAR ISI……………………………........................... iv
ABSTRAK…………………………................................... v
BAB I PENDAHULUAN…………................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah……………………................ 1
1.2 Rumusan Masalah………………… ................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian....………………......................................... 2
1.4 Tujuan Umum..………………………… ..................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………............. 3
2.1 Pengertian Biogas............................................................... 3
2.2 Pengertian Ampas............................................................ 4
2.3 Pengertian Tahu.............................................................. 8
2.4 Energi Alternatif............................................................. 8
BAB III METODE PENELITIAN……………..................... 11
3.1 Jenis Penelitian…………........………............................. 11
3.2 Tempat Dan Waktu………………………............ .......... 11
3.3 Populasi dan Sampel………….........................………… 11
3.4 Metode Penelitian……………… .................................... 12
BAB IV PEMBAHASAN……………………............……. 13
4.1 Hasil Percobaan.................…......................................... 13
4.2 Pembahasan.......................................................................... 14
BAB V PENUTUP………………………….................... 14
5.1 Simpulan…………………………………............…… 15
5.2 Saran-saran……………………………….............. ......... 15
DAFTAR PUSTAKA………………….................................. 16
ABSTRAK
Banyak limbah industri yang hanya merugikan bagi semua orang. Hal ini disebabkan
karena dari pihak industri maupun masyarakat belum tahu bagaimana cara mengolah atau
memanfaatkan limbah tersebut. Tetapi tidak semua dari jenis limbah bersifat merugikan,
limbah dari industri tahu dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal, di antaranya sebagai
makanan ternak, dibuat makanan nata de soya, dibuat oncom, sebagai pupuk, dibuat tepung,
dan lain-lain. Hal tersebut membuat penulis mendapatkan sebuah gagasan untuk
memanfaatkan ampas tahu tersebut sebagai bahan dasar dalam pengolahan makanan. Akan
tetapi limbah industri tahu juga berbahaya bagi manusia, yaitu limbah cair yang dihasilkan
mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut, akan mengalami perubahan fisika, kimia,
dan hayati yang akan mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang langsung ke sungai akan
menyebabkan tercemarnya sungai.
Tetapi yang menjadi masalah saat ini adalah limbah tahu yang berupa cairan maupun
berupa ampas tahu. Dan yang diketahui oleh masyarakat hanyalah memanfaatkan ampas tahu
sebagai pakan ternak dan tempe gembus. Kenyataan ini membuat penulis mendapatkan
sebuah gagasan untuk memanfaatkan ampas tahu tersebut sebagai bahan dasar pembuatan
krupuk. Penulis menginginkan untuk membantu pemerintah dan para pengusaha tahu dalam
hal meminimalisir limbah dari pembuatan tahu. Sehingga dapat lebih bermanfaat bagi seluruh
lapisan masyarakat.
1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, penggunaan energi dilakukan besar-besaran.
Padahal energi tersebut pasti akan habis apabila diambil terus-menerus. Sebagai warga
Indonesia yang berpendidikan, kita juga harus memikirkan hal tersebut. Pandai-pandai
mencari energi alternatif yang ramah lingkungan.
Salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan adalah minyak fosil atau BBM.
Penggunaan BBM yang semakin meningkat telah menyebabkan harga BBM meningkat
secara derastis. Ketersediaan BBM yang semakin menipis juga semakin menyebabkan harga
BBM semakin tidak terkendali.
Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan, sebab hal ini dapat menyebabkan
meningkatnya semua kebutuhan pokok manusia. Di sisi lain, pengembangan usaha pangan
juga menimbulkan permasalahan tersendiri. Khususnya Limbah Tahu yang dihasilkan selama
ini hanya dibiarkan begitu saja, padahal limbah tahu ini dapat menyebabkan pencemaran
disegala aspek lingkungan. Contohnya dapat menimbulkan aroma yang kurang sedap
disekitar pabrik tahu tersebut.
Salah satu cara untuk mengatasi kedua permasalahan tersebut adalah dengan pemanfaatan
limbah tahu menjadi biogas. Namun pengembangan biogas selama ini mengalami hambatan
karena berbagai sebab, misalnya faktor harga, ketersediaan bahan baku, presedur operasional,
dan lain sebagainya.
Selain sumber energi altenatif, teknologi biogas juga membantu dalam mengurangi volume
limbah buangan. Selain itu, teknologi ini juga tergolong ramah lingkungan. Metana dalam
biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara dan menghasilkan energi
yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit.
2. Rumusan masalah
Agar penemuan ini lebih mudah dan terarah, maka peneliti perlu merumuskan masalah yang
telah dipilihnya itu. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut,
(1) Apakah ampas tahu dapat dijadikan bahan bakar alternatif biogas?
3. Tujuan penelitian
Tujuan umum penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang objektif tentang pengolahan
Ampas Tahu menjadi biogas dan pemanfaatan biogas dari Ampas Tahu ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh proses biologis yang anaerob
(tanpa bersentuhan dengan oksigen bebas) yang terdiri dari kombinasi methane
(CH4), karbon dioksida (CO2), Air dalam bentuk uap (H20), dan beberapa gas
lain seperti hidrogen sulfida (H2S), gas nitrogen (N2), gas hidrogen (H2) dan
jenis gas lainnya dalam jumlah kecil.
Biogas merupakan salah satu dari jenis biofuel, bahan bakar yang
bersumber dari makhluk hidup dan bersifat terbaru. Berbeda dari bahan bakar
minyak bumi dan batu bara, walaupun proses awal pembuatannya juga dari
makhluk hidup, namun tidak dapat diperbaharui karena pembentukan kedua
bahan bakar tersebut membutuhkan waktu jutaan tahun. Biofuel sendiri
merupakan salah satu contoh biomassa. Sesuai dengan namanya, Biogas adalah
bahan bakar berbentuk gas.
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik
dengan bantuan bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan
oksigen disebut anaerobik digestion Gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih
50 % ) berupa metana. material organik yang terkumpul pada digester (reaktor)
akan diuraiakan menjadi dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri.
c. Pengertian Ampas
ampas adalah sisa barang yang telah diambil sarinya atau patinya.
d. Pengertian Tahu
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang
difermentasi. Tahu berasal dari Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Nama
"tahu" merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu),
yang secara harfiah berarti "kedelai terfermentasi". Tahu telah dikenal di Tiongkok sejak
zaman dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi: 劉安) yang
merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan
dinasti Han
Istilah "alternatif" merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang digunakan pada
bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif yang digunakan untuk
menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak menghasilkan masalah seperti
penggunaan bahan bakar fosil.
Oxford Dictionary mendefinisikan energi alternatif sebagai energi yang digunakan bertujuan
untuk menghentikan penggunaan sumber daya alam atau pengrusakan lingkungan.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian dengan judul “ BIOGAS AMPAS TAHU SEBAGAI ENERGI
ALTERNATIF ” merupakan penelitian yang bersifat eksperimen lapangan.
Perolehan data dari penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi pustaka (library
research) dan informasi elektronika denagn sasaran tinjauan antara lain,
4. Metode Penelitian
1. Hasil Percobaan
Berdasarkan penelitian langsung terhadap sampel yang ditentukan selama 10 hari,
diperoleh kesimpulan bahwa ampas tahu yang biasanya hanya digunakan untuk pakan ternak
bahkan dibuang tidak dapat menjadi bahan bakar alternative biogas.
2. Pembahasan
Komponen Biogas
energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4).
Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada
biogas, dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana semakin kecil nilai kalor. Kualitas
biogas dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa parameter yaitu : Menghilangkan
hidrogen sulphur, kandungan air dan karbon dioksida (CO2). Hidrogen sulphur mengandung
racun dan zat yang menyebabkan korosi, bila biogas mengandung senyawa ini maka akan
menyebabkan gas yang berbahaya sehingga konsentrasi yang di ijinkan maksimal 5 ppm.
Bila gas dibakar maka hidrogen sulphur akan lebih berbahaya karena akan membentuk
senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu sulphur dioksida /sulphur trioksida (SO2 / SO3).
senyawa ini lebih beracun. Pada saat yang sama akan membentuk Sulphur acid (H2SO3)
suatu senyawa yang lebih korosif. Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan
karbon dioksida yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat
digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Kandungan air dalam biogas akan menurunkan titik
penyalaan biogas serta dapat menimbukan korosif.
BAB V
PENUTUPAN
1. Simpulan dan Saran
Harga bahan bakar minyak yang makin meningkat dan ketersediaannya yang makin menipis
serta permasalahan emisi gas rumah kaca merupakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat
global. Upaya pencarian akan bahan bakar yang lebih ramah terhadap lingkungan dan dapat
diperbaharui merupakan solusi dari permasalahan energi tersebut. Untuk itu indonesia yang
memiliki potensi luas wilayah yang begitu besar, diharapkan untuk segera mengaplikasi
bahan bakar nabati. Dalam masalah ini biogas adalah solusi yang paling tepat. Biogas yang
merupakan sistem teknologi penghasil energi dengan menggunakan bahan baku kotoran atau
sampah organik. Menerapkan sistem fermentasi bakteri diciptakanlah alat biogas yang dapat
dipergunakan sebagai penghasil energi dan pembangkit listrik. Bahan yang mudah
didapatkan dan biaya yang tidak mahal sangat membantu masyarakat dalam menyelasaikan
permasalahan ekonomi khususnya dengan naiknya harga BBM
a. Simpulan
Kesimpulan sementara yang penulis peroleh dari percobaan pembuatan biogas dari
ampas tahu ini adalah :
Ampas tahu tidak dapat dijadikan alternative biogas karna fermentasi ampas tahu tidak
menghasilkan komponen-komponen pembentuk biogas tersebut
b. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dirasa perlu memeberikan
saran-saran yang masih berkaitan dengan objek penelitian ini,
Gunakan bahan bahan yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari
bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik
(rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam
kondisi anaerobik.karna kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida
yang dapat dihasilkan dari fermentasi.
Daftar Pustaka
Juanda, Asep dkk. 2006. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA.
Bandung: Pustaka Setia
Junus, M., 1987, Teknik Membuat dan Memanfaatkan Unit Gas Bio, Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Prihandana, R. dkk, 2007, Meraup Untung dari Jarak Pagar, Jakarta , P.T
Agromedia Pustaka
Singh, R.K and Misra, 2005, Biofels from Biomass, Department of Chemical
Engineering National Institue of Technology, Rourkel
Suyati, F., 2006, Perancangan Awal Instalasi Biogas Pada Kandang Terpencar
Kelompok Ternak Tani Mukti Andhini Dukuh Butuh Prambanan Untuk Skala
Rumah Tangga, Skripsi, Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.