MATAKULIAH BOTANI
FAILAM
Oleh
FAILAM
E 281 21 031
ii
Judul : Laporan Lengkap Praktikum Botani
Kelompok : V (Lima)
AGT :1
Mengetahui
Menyetujui,
Dosen Penanggungjawab Praktikum
Matakuliah Botani
iii
RINGKASAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
Lengkap Praktikum Botani. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
Kuliah Botani
ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kehilafan. Olehnya itu
dengan penuh rasa rendah hati penyusun menerima kritikan dan saran yang
pembaca Amiin.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
RINGKASAN.................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN
2.4 Transpirasi....................................................................................... 8
2.4.1 Pengetian Transpirasi.............................................................. 8
2.4.2 Faktor-Faktor Transpirasi........................................................ 8
2.4.3 Proses Transpirasi................................................................... 8
vi
BAB III. METODE PRAKTIKUM
4.4 Transpirasi....................................................................................... 18
4.4.1 Hasil ....................................................................................... 18
4.4.2 Pembahasan............................................................................. 18
5.1 Kesimpulan...................................................................................... 21
5.2 Saran................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
NO Text Halaman
ix
BAB I
PENDAHULUAN
dengan akar. Setiap tumbuhan pada umumnya memiliki daun. Daun dikenal
dengan nama Ilmiah Folium. Secara umum daun memiliki struktur berupa
helaian, barbentuk bulat atau lonjong dan berwarna hijau (Rosanti, 2013)
majemuk. Daun tunggal adalah daun yg memiliki, satu daun pada setiap
tentang Struktur Sel Sel yang menyusun Jaringan Pada organ tumbuhan.
(Rosita, 2018).
Stomata merupakan celah dalam epidermis Yang dibatasi oleh dua sel
epidermis yang khusus yakni Sel Penutup dengan mengubah bentuknya. Sel
hijau daun Selain tumbuhan berkalori tinggi mahluk hidup. Klorofil lain yg
berfotosistesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Dari semua radiası
1
Transpirasi merupakan proses hilangnya air dari permukaan tumbuhan.
dan CO₂, yang terjadi pada siang hari yang melalui Stomata, lubang kutikula
macam-macam bentuk daun majemuk dan membedakan antara daun majemuk dan
anatomi daun,batang,dan akar tumbuhan monokotil dan dikotil. Serta struktur dan
Manfaat dari Modul 1 Struktur Daun Majemuk yaitu kita dapat mengetahui
macam-macam bentuk daun majemuk dan membedakan antara daun majemuk dan
dikotil. Serta struktur dan bentuk stomata dan membandingkan perbedaan anatomi
2
kita dapat mengetahui dan membuktikan adanya faktor-faktor yang
proses fotosintesis oleh tumbuhan hijau. Modul 4 Transpirasi yaitu kita dapat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Daun lengkap merupakan daun yang memiliki upih daun atau pelepah
daun (vagina), tangkai daun (petioles), dan helaian daun (lamina). Tumbuhan
yang memiliki daun yang lengkap tidaklah banyak. Sebagian tumbuhan hanya
memiliki satu atau dua bagian dari bagian tersebut. Daun seperti ini di sebut daun
tidak lengkap. Daun tidak lengkap terdiri atas daun bertangkai, daun berupa, daun
berupih, daun duduk, dan daun yang hanya terdirisatu tangkai saja. Daun
bertangkai adalah daun yang hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja, daun
berupih atau berpelepah adalah daun yang terdiri atas upih dan helaian. Daun yang
hanya terdiri atas tangkai saja biasanya tangkai akan berbentuk pipih sehingga
Daun tunggal adalah daun yang setiap tangkai daunnya memiliki satu
helaian daun. Bagian bagian batang tempat dudukdaun disebut keadaan sulit dan
sudut atas antara daun dan batang disebut ketiak daun. Daun tunggal memiliki
karakteristik yaitu daun dalam terdapat bagian penting yang terdapat pada bagian
batang daun yang selalu memiliki bentuk tipis, melebar dan berwarna hijau karena
mengandung klorofil yang telah melalui proses fotosintesis, pada daun tunngal
4
2.1.2 Daun Majemuk
setiap satu tangkai daun terdiri dari beberapa daun yang di sebut anak-anak
daun.daun majemuk berbeda dari daun tunggal apabila dilihat dari beberapa
aspek, antara lain; tata letak kuncup batang, jumlah helaian berdaun, percabangan
tangkai daun, pertumbuhan dan gugurnya daun. Untuk menentukan apakah suatu
batang. jika pada tangkai daunnya hanya terdapat helaian saja, maka daun tersebut
helain daunnya terletak pada cabang-cabang ini maka daun tersebut dinakan daun
Daun majemuk merupakan daun yang yang bercabang cabang dan helaian
daunnya terletak pada cabang cabang tersebut, pada suatu daun majemuk dapat
kita bedakan bagian bagiannya yaitu; ibu tangkai daun (petiolus communis), yaitu
mendukung anak daun. Anak daun (poliolum), yaitu bagian-bagian helaian daun
yang karena dalam atau besarnya toreh menjadi terpisah-pisah. Upih daun
(vagina), yaitu bagian di bawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya memeluk
5
2.2 Anatomi Tumbuhan
Anatomi batang dikotil muda terdapat tiga daerah yaitu epidermis, korteks
dan stele. Epidermis terdiri dariselapis sel dan merupakan bagian terluar batang.
daerah di sebelah dalam epidermis adalah korteks, dan pada bagian dalam korteks
dibatasi oleh perisikel. Korteks terbagi menjadi dua daerah yaiatu daerah
dan parenkim di sebelah dalam kolenkim. Stele terdiri atas perisikel, berkas
terdiri atas xilem, kambium dan floem. Batang monokotil sama dengan batang
dikotil, memiliki epidermis, korteks dan stele. Korteks bisa berkembang baik atau
tidak nyata. Struktur dan berkas vaskuler terutama yang membedakan batang
dikotil dan monokotil. Berkas vaskuler tersebar, termasuk juga pada empulur
sehingga tidak ada batas yang jelas antara korteks dan empulur. Berkas vaskuler
batang. Struktur anatomi akar lebih sederhana dari pada batang dan biasanya
atas. Tidak ada klorofil pada akar, tidak memiliki daun-daun dan tunas, memiliki
tudung akar pada ujungnya, posisi xilem dan floem berada pada radiks yang
6
Anatomi tumbuhan monokotil pada akar tanaman monokotil letak xylem
primer dan floem primer letaknya berselang seling . Pada batang tumbuhan
monokoti memiliki ikatan pembuluh angkut tipe kolateral tertutup dan pada daun
dengan molekul air yang terjadi di zat hijau daun (klorofil) dan dengan adanya sinar akan
membentuk senyawa baru karbohidrat dan menghasilkan oksigen (Sri Wularso, 2018).
peristiwa fotolisis air, yaitu proses pemecahan air dengan menggunakan bantuan
cahaya matahari menjadi H +¿¿ dan O2. Hasil akhir dari reaksi terang adalah O2
7
Reaksi gelap terjadi pada stomata. Karena reaksi ini tidak membutuhkan
cahaya, maka reaksi ini sering di sebut dengan reaksi gelap. Reaksi ini
memanfaatkan NADPH dan ATP yang dibentuk pada reaksi terang untuk
2.4 Transprasi
Transpirasi dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu secara kutikuler, stomata, dan sub
Transpirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu suhu udara, luas
bidang penguapan, kecepatan angin, kelembaban dan tekanan udara., suhu udara ,
(gunawan, 2014)
Transpirasi yaitu proses pelepasan air dalam bentuk uap melalui stomata,
8
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Maret 2022, pukul 09.45- 12.00 WITA. Bertempat dilaboratorium Hama Program
Alat yang digunakan dalam praktikum botani yaitu; Baki/nampan, alat tulis, rak
tabung reaksi, gelas ukur, gelas kimia, pinset, pipet tetes, cutter, tissue, kertas
grafik, mikroskop, kaca objek, kaca penutup, pinset, pipet tetes, silet, tissue,
cawan petri, pemanas listrik, gelas kimia, pinset, pipet tetes, kater, dan tisu.
Bahan yang digunakan dalam perobaan struktur daun majemuk yaitu daun
kapuk (Ceiba pentandra), daun johar, daun gamal, daun biduri, daun keladi, daun
dadap, daun asam, dan daun jeruk. Pada percobaan modul II anatomi tumbuhan
bahan yang digunakan yaitu tanaman jagung (Zea mays), tanaman manga
(Mangifera indica), tanaman sri rejeki (Aglonema), dan tanaman adam hawa
(Rhoe discolor). Bahan yang digunakan pada percobaan III (fotosintesis) yaitu
daun singkang (manihot esculenta),kertas alimium foil, alcohol 70%, dan larutan
lugol. Bahan yang digunakan pada percobaan IV transpirasi yaitu tanaman cabai,
9
3.3 Prosedur Kerja
atau bentuk pita. Lalu mengamati susunan anak daun pada ibu tangkai dan anak
menyiapkan tanaman yang akan diamati, lalu membuat potongan melintang pada
batang, dan akar pada masing-masing tanaman tersebut dengan tipis, lalu
Prosedur keja pada modul III fotointesis (Percobaan sach) yaitu dengan
memilih daun singkong yang baik dan segar lalu memungkusnya menggunakan
kertas aliminium foil selama tiga hari, lalu membuka kertas aliminium foil dan
daun yang yang tidak di tutupi kertas aliminium foil tersebut dan dimasukkan
kedalam gelas kimia yang berisi alcohol 70%, memanaskan gelas kimia hingga
daun berwarna pucat, setelah itu mmindahkan daun singkong ke dalam cawan
petri lalu menetesi kedua daun tersebut menggunakan larutan lugol dan
10
3.3.4 Transpirasi Tumbuhan
(solanum lycopersicum), dan tanaman jagung (Zea mays). Memotong akar setiap
telah berisi 5 ml air, 1 tabungnya hanya berisi air (sebgai control), kemudian
tabung lainnya ditetesi minyak, rak tabung tersebut disusun rapi di letakkan di
tempat yang berbeda. Rak yang satu diletakkan pada tempat yang terkena sinar
matahari langsung, dan rak lainnya diletakkan pada tempat yang teduh.
Melakukan perhitungan jumlah air yang tersisah dengan cara menghitung jumlah
air yang hilang dengan meneteskan kembali air ke dalam tabung setiap 10 menit
diaman waktu pada sumbu horizontal (X) dan volume air yang hilang pada sumbu
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Hasil
12
Gambar struktur daun asam
Gambar Keterangan
13
Gambar struktur daun singkong
Gambar Keterangan
4.1.2 Pembahasan
kedalam tipe daun lengkap dan juga berdaun tunggal karena pada daun keladi
terdapat bagian daun terdapat bagian daun berupa pelepah daun dan helaian daun.
Pada pengamatan daun biduri (calotropis gigantae), termasuk tipe daun tidak
lengkap dikarenakan pada daun biduri hanya terdapat bagian daun berupa helaian
daun dan tangkai daun dan tidak terdapat pelepah daun. Daun majemuk dapat
dibagi menjadi dua yaitu daun majemuk menyirip dan daun majemuk menjari.
Daun majemuk menyirip diagi menjadi 4 tipe yaitu daun majemuk genap beranak
genap, daun majemuk genap beranak gasal, daun majemuk gasal beranak genap
dan daun majemuk gasal beranak gasal. Daun asam merupakan daun yang
14
termasuk dalam tipe daun genap beranak genap karena pada ibu tagkai daun pada
daun asam memiliki jumlah ibu tangkai genap dan pada ujung anak daun
berjumlah genap dan berpasangan. Pada daun johar merupakan daun yang
termasuk ke dalam tipe daun majemuk menyirip gasal beranak genap, hal tersebut
dikarenakan pada ibu tangkai daun berjumlah gasal dan tidak berpasangan, selain
itu pada ujung anak tangkai daun, susunan ujung daun berjumlah genap,
gasal memiliki contoh yaitu pada daun leci dikarenakan pada ibu tangkai daun
berjumlah genap, berpasangan dan pada anak tangkai daun berjumlah gasal dan
tidak memiliki pasangan. Daun gamal merupakan daun yang termasuk kedalam
tipe daun majemuk menyirip gasal beranak gasal hal ini dikarenakan pada daun
gamal ibu tangkai daun tidak berpasangan dan berjumlah gasal, selain itu pada
anak tangkai daun gamal juga berjumlah gasal dan tidak memiliki pasangan.
Daun lengkap merupakan daun yang memiliki upih daun atau pelepah
daun (vagina), tangkai daun (petioles), dan helaian daun (lamina). Tumbuhan
yang memiliki daun yang lengkap tidaklah banyak. Sebagian tumbuhan hanya
memiliki satu atau dua bagian dari bagian tersebut. Daun seperti ini di sebut daun
tidak lengkap. Daun tidak lengkap terdiri atas daun bertangkai, daun berupa, daun
berupih, daun duduk, dan daun yang hanya terdirisatu tangkai saja. Daun
bertangkai adalah daun yang hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja, daun
berupih atau berpelepah adalah daun yang terdiri atas upih dan helaian. Daun yang
hanya terdiri atas tangkai saja biasanya tangkai akan berbentuk pipih sehingga
15
Daun tunggal adalah daun yang setiap tangkai daunnya memiliki satu helaian
daun. Bagian bagian batang tempat dudukdaun disebut keadaan sulit dan sudut
atas antara daun dan batang disebut ketiak daun. Daun tunggal memiliki
karakteristik yaitu daun dalam terdapat bagian penting yang terdapat pada bagian
batang daun yang selalu memiliki bentuk tipis, melebar dan berwarna hijau karena
mengandung klorofil yang telah melalui proses fotosintesis, pada daun tunngal
setiap satu tangkai daun terdiri dari beberapa daun yang di sebut anak-anak
daun.daun majemuk berbeda dari daun tunggal apabila dilihat dari beberapa
aspek, antara lain; tata letak kuncup batang, jumlah helaian berdaun, percabangan
tangkai daun, pertumbuhan dan gugurnya daun. Untuk menentukan apakah suatu
batang. jika pada tangkai daunnya hanya terdapat helaian saja, maka daun tersebut
helain daunnya terletak pada cabang-cabang ini maka daun tersebut dinakan daun
Daun majemuk merupakan daun yang yang bercabang cabang dan helaian
daunnya terletak pada cabang cabang tersebut, pada suatu daun majemuk dapat
kita bedakan bagian bagiannya yaitu; ibu tangkai daun (petiolus communis), yaitu
mendukung anak daun. Anak daun (poliolum), yaitu bagian-bagian helaian daun
16
yang di sebabkan karena dalam atau besarnya toreh menjadi terpisah-pisah. Upih
daun (vagina), yaitu bagian di bawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya
4.2.1 Hasil
17
Table Hasil Pengamatan Anatomi Akar Tumbuhan Dikotil
Gambar Keterangan
18
4.2 .2 Pembahasan
bagian sel berbentuk rongga segi enam dan susunan sel. Bagian bagian sel yang
terdapat pada lapisan epidermis daun adam hawa berupa sel tetangga, pigmen
batang tanaman jagung (zea mays), dan batang tanaman mangga (mangifera
indica), dapat diketahui batang pada tanaman jagung termasuk kedalam jenis
jagung, yang diamati dengan mikroskop terdapat jaringan dasar epidermis dan
pembuluh kayu dan pembulu lapis yang tidak terdapat cambium. Pada
tumbuhan monokotil dan dikotil menggunakan akar tanaman jagung (zea mays),
dan akar tanaman mangga (mangifera indica), dapat di ketahui bahwa akar
tanaman jagung merupakan akar tumbuhan monokotil dan akar tanaman mangga
termasuk dalam jenis akar tumbuhan dikotil. Pada akar tanaman monokotil dan
19
dikotil memiliki sel jaringan penyusun yang sama hanya terdapat perbedaan letak
Anatomi batang dikotil muda terdapat tiga daerah yaitu epidermis, korteks
dan stele. Epidermis terdiri dariselapis sel dan merupakan bagian terluar batang.
daerah di sebelah dalam epidermis adalah korteks, dan pada bagian dalam korteks
dibatasi oleh perisikel. Korteks terbagi menjadi dua daerah yaiatu daerah
dan parenkim di sebelah dalam kolenkim. Stele terdiri atas perisikel, berkas
terdiri atas xilem, kambium dan floem. Batang monokotil sama dengan batang
dikotil, memiliki epidermis, korteks dan stele. Korteks bisa berkembang baik atau
tidak nyata. Struktur dan berkas vaskuler terutama yang membedakan batang
dikotil dan monokotil. Berkas vaskuler tersebar, termasuk juga pada empulur
sehingga tidak ada batas yang jelas antara korteks dan empulur. Berkas vaskuler
batang. Struktur anatomi akar lebih sederhana dari pada batang dan biasanya
atas. Tidak ada klorofil pada akar, tidak memiliki daun-daun dan tunas, memiliki
tudung akar pada ujungnya, posisi xilem dan floem berada pada radiks yang
20
4.3 Fotosintesis Tumbuhan
4.3.1 Hasil
21
4.3.2 Pembahasan
menggunakan larutan alcohol 70% yang mendidih dan di tetesi larutan lugol
pada daun yang dibungkus menggunakan kertas aliminium foil tidak mengalami
kertas aliminium foil yang telah direndam menggunakan alcohol 70% dan ditetesi
larutan lugol warna yang dihasilkan yaitu biru kehitaman. Hal tersebut di
karenakan pada daun yang tidak di bungkus menggunakan kertas aliminium foli
dengan molekul air yang terjadi di zat hijau daun (klorofil) dan dengan adanya sinar akan
membentuk senyawa baru karbohidrat dan menghasilkan oksigen (Sri Wularso, 2018).
22
4.4 Transpirasi Tumbuhan
4.4.1 Hasil
Dalam Ruangan
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
10 20 30 40 50 60
23
Table Hasil Pengamatan Transpirasi Luar Ruangan
Luar Ruangan
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
10 20 30 40 50 60
4.4.2 Pembahasan
40 dengan jumlah penguapan 0,5 ml, dan pada tanaman cabai proses transpirasi
terjadi pada saat menit ke 50 dengan jumlah penguapan sebanyak 0,15 ml.
transprasi yang tinggi yaitu pada tanaman tomat mengalami proses transpirasi
pada menit ke 20 dengan jumlah peguapan sebanyak 0,20 ml, menit ke 40 dengan
jumlah penguapan 0,25 ml dan menit ke 60 dengan jumlah penguapan 0,10 ml.
Pada tanaman jagung proses transpirasi terjadi pada menit ke 40 dan menit ke 50,
dimana pada menit ke 40 jumlah penguapan yaitu 0,35 ml dan pada menit ke 50
24
jumlah penguapan yang terjadi pada tanaman jagung yaitu 0,15 ml. pada tanaman
cabai proses penguapan terjadi pada menit ke 20, menit ke 40, dan pada menit ke
60. Dimana pada menit ke 20 jumlah penguapan yang terjadi yaitu 0,15 ml, pada
transpirasi atau penguapan yaitu 0,10 ml. Dimana transpirasi adalah proses
hilangnya air dalam bentuk uap dari jaringan tanaman yang terletak diatas
Transpirasi dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu secara kutikuler, stomata, dan sub
dilapisi kutikula. Transpirasi stomata adalah penguapan air melalui stomata dalam
Transpirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu suhu udara, luas bidang
penguapan, kecepatan angin, kelembaban dan tekanan udara., suhu udara , luas
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Daun lengkap merupakan daun yang memiliki upih daun atau pelepah
sedangkan daun tidak lengkap terdiri atas daun bertangkai, daun berupa,
daun berupih, daun duduk, dan daun yang hanya terdirisatu tangkai saja.
Daun majemuk dapat dibagi menjadi dua yaitu daun majemuk menyirip
dan daun majemuk menjari. Daun majemuk menyirip diagi menjadi 4 tipe
yaitu daun majemuk genap beranak genap, daun majemuk genap beranak
gasal, daun majemuk gasal beranak genap dan daun majemuk gasal
beranak gasal.
2. Anatomi batang dikotil muda terdapat tiga daerah yaitu epidermis, korteks
dan stele.
dengan molekul air yang terjadi di zat hijau daun (klorofil) dan dengan adanya
26
5. Transpirasi adalah peristiwa pelapasan air dari permukaan daun.
Transpirasi dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu secara kutikuler, stomata,
5.2 Saran
Saran pada praktikum botani ini yaitu agar praktikum selanjutnya dapat
fotosintesis, dan transpirasi sehingga lebih rinci dan dapat mempelajari ilmu ilmu
27
DAFTAR PUSTAKA
: PT.pradaya
Srinatalia. 2021. Study Anatomi stomata Daun, Jurnal Biojati. Vol.I. No.I
Jakarta: Gramedia
28
LAMPIRAN
29
LAMPIRAN
30
Proses pengamatan anatomi daun (stomata)
31
BIODATA PENYUSUN
32