LAPORAN
Oleh :
KELOMPOK 3
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT)
LAPORA N
Oleh :
Dikoreksi Oleh :
Disahkan Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... vi
PENDAHULUAN .................................................................................. 1
Latar Belakang .......................................................................... 1
Tujuan Praktikum...................................................................... 2
Hipotesis Praktikum .................................................................. 2
Kegunaan Praktikum ................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 4
BAHAN DAN METODE ...................................................................... 7
Tempat dan Waktu .................................................................... 7
Alat dan Bahan .......................................................................... 7
Pelaksanaan Praktikum ............................................................. 7
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 9
Hasil .......................................................................................... 9
Pembahasan............................................................................... 11
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 19
Kesimpulan ............................................................................... 19
Saran ......................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 21
LAMPIRAN ........................................................................................... 23
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
pertumbuhan yang mempunyai batasan yang luas termasuk semua zat yang
kimia buatan. Secara sederhana ZPT dapat diartikan sebagai senyawa yang
menghambat proses fisiologi tanaman. Zat pengatur tumbuh berperan aktif untuk
mengubah alat pertumbuhan pada sel tanaman dengan cara menghambat pada
waktu fase pertumbuhan vegetatif agar dapat merubah secepatnya muncul fase
oleh hormon sitokinin yang berperan dalam aktivasi pembelahan sel. Hormon
saat ini telah ditemukan beberapa senyawa yang memiliki fungsi fisiologis serupa
Zat pengatur tumbuh (ZPT) merupakan senyawa organik bukan hara yang
mempengaruhi proses fisiologi suatu tanaman. Seringkali ZPT yang secara alami
ada dalam tanaman berada di bawah optimal, sehingga dibutuhkan sumber dari
luar untuk menghasilkan respon yang maksimal. Pada fase pembibitan dengan
metode stek, penggunaan ZPT secara langsung dapat meningkatkan kualitas bibit
dengan penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang tepat. Berdasarkan beberapa
masalah yang ada maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh bahan stek
tanaman buah naga dan pemberian konsentrasi zat pengatur tumbuh dalam hal ini
hormon auksin yang terdapat didalam Rooton F. Salah satu faktor lingkungan
lebih aktif lagi. Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung
pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
Giberelin merupakan salah satu zat tumbuh yang termasuk pada kelompok
fitohormon dan terdapat dalam organ akar, batang, daun, tunas-tunas bunga, bintil
Tujuan Praktikum
pertumbuhan tanaman.
Hipotesis Praktikum
1. Ada pengaruh zat pengatur tumbuh hormon auksin pada pertumbuhan akar
pada tanaman.
3
3. Ada pengaruh zat pengatur tumbuh hormon auksin dan giberelin pada
Kegunaan Praktikum
Utara.
Utara
TINJAUAN PUSTAKA
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik bukan hara yang
dilakukan dengat tepat. Tingkat keberhasilan dalam penggunaan ZPT ini pada
dasarnya tergantung pada jenis dan konsentrasi yang digunakan (Adnan, 2017).
memberi perlakuan ZPT. Terdapat beberapa ZPT yang dapat digunakan dalam
(Thamrin, 2021).
bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat merangsang, menghambat, dan
Selain unsur hara, ketersediaan air juga merupakan faktor penting yang
satu bahan penyusun tanaman sebesar 70 – 90% dan juga berperan sebagai pelarut
unsur hara dan media reaksi biokimia. Air bersama dengan karbondioksida (CO2)
adalah bahan dalam proses fotosintesis. Air sebagai pengontrol suhu dalam
tanaman pada saat terik matahari dengan cara penguapan melalui stomata yang
ada di permukaan daun sehingga suhu tanaman kembali konstan. Jumlah air
dalam tanah yang terlalu banyak dapat menimbulkan cekaman aerasi. Kekurangan
air dalam tubuh tanaman dapat menyebabkan pembelahan sel dan pemanjangan
sel terlambat yang berakibat pada penurunan pertumbuhan. Kelebihan air dalam
Ketersedian air untuk tanaman sangat tergantung dari media tanaman yang
tergantung tekstur dan struktur tanah. Media tumbuhan yang baik untuk budidaya
akar serta mencukupi kebutuhan tanaman akan air dan unsur hara. Manipulasi
media tumbuh yang tepat adalah dengan membuat komposisi media yang dapat
mempertahankan kelembapan tanah dalam waktu relatif lebih lama dan mampu
jumlah air yang tersedia didalam tanah jadi air juga menjadi salah satu faktor yang
faktor yaitu lingkungan dan genetik. Lingkungan tumbuh tanaman sendiri dapat
manusia), dan abiotik (tanah dan iklim). Faktor dalam yang mempengaruhi
enzim dan zat pengatur tumbuh (hormon).Selain faktor internal, petumbuhan dan
perkembangan tanaman dipengaruh oleh faktor eksternal yaitu faktor dari luar
Faktor eksternal tersebut di antaranya adalah suhu, cahaya matahari, hara dan air,
penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT) bagi tanaman. ZPT adalah senyawa
organik bukan nutrisi yang aktif dalam jumlah yang rendah yang di sintesakan
kebagian tertentu tanaman misalnya dari akar sehinggga di angkut kebagian lain
tanaman dimana zat tersebut menimbulkan pengaruh hampir pada setiap aspek
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 22 April 2022, pada pukul
09.30 WIB.
fisiologi tumbuhan ini bawang merah, lidah buaya, tauge, air kelapa, gula merah
EM4, air.
Pelaksanaan Praktikum
A. Cara Pembuatan
B. Cara Penggunaan
Hasil
1. 0 0
Dokumentasi 1 MST
2. 0 0
Dokumentasi 2 MST
3. 0 0
Dokumentasi 3 MST
4. 0 0
Dokumentasi 4 MST
5. 0 0
Dokumentasi 5 MST
10
6. 0 0
Dokumentasi 6 MST
1. 0 0
Dokumentasi 1 MST
2. 0 0
Dokumentasi 2 MST
3. 0 0
Dokumentasi 3 MST
4. 0 0
Dokumentasi 4 MST
5. 0 0
Dokumentasi 5 MST
11
6. 0 0
Dokumentasi 6 MST
Pembahasan
perlakuan, pada 1 MST belum nampak perubahan, pada 2 MST masih belum ada
perubahan, pada 3 MST, pada 4 MST juga belum ada pertumbuhan, pada 5
permasalahan yang dihadapi, yang tak kalah pentingnya adalah penyediaan unsur
hara tanaman baik yang esensial maupun non esensial juga belum sepenuhnya
salah satu upaya meningkatkan hasil produksi, zat pengatur tumbuh merupakan
1. 0 0
Dokumentasi 1 MST
2. 0 0
Dokumentasi 2 MST
3. 0 0
Dokumentasi 3 MST
4. 1 0,3
Dokumentasi 4 MST
5. 1 0,3
Dokumentasi 5 MST
6. 1 0,3
Dokumentasi 6 MST
13
1. 0 0
Dokumentasi 1 MST
2. 0 0
Dokumentasi 2 MST
3. 0 0
Dokumentasi 3 MST
4. 8 2,6
Dokumentasi 4 MST
5. 9 3
Dokumentasi 5 MST
6. 9 3
Dokumentasi 6 MST
14
Pembahasan
Pada tabel 2 pengamatan pertumbuhan tanaman mawar (Rosa Sp.) yang
diberikan hormon auksin, pada 1 MST belum muncul tunas, pada 2 MST belum
muncul tunas, pada 3 MST belum muncul tunas, dan pada 4 MST muncul 1 tunas
dengan 8 daun, 5 MST muncul 1 tunas dengan 9 daun dan pada 6 MST muncul 1
maksimal jika diberikan perlakuan tambahan, Salah satu usaha untuk mendukung
keberhasilan hidup stek pucuk umumnya digunakan zat pengatur tumbuh (ZPT)
yang berbahan aktif auksin. Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan
pada ujung batang, akar, dan pembentukan bunga yang berfungsi sebagai pengatur
Auksin sangat dibutuhkan dalam pembentukan kalus dan akar. Penggunaan Auksin
pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT). Pemberian ZPT pada proses penyetekan
tanaman buah tin bertujuan untuk memperoleh perakaran yang banyak dalam
waktu yang relatif cepat. Dalam hal ini, ZPT yang berperan penting dalam proses
pertumbuhan akar adalah ZPT dari golongan auksin. Auksin adalah zat pengatur
akar, menghambat pertumbuhan tunas lateral, mencegah absisi daun dan buah.
1. 0 0
Dokumentasi 1 MST
2. 0 0
Dokumentasi 2 MST
3. 0 0
Dokumentasi 3 MST
4. 1 0,3
Dokumentasi 4 MST
5. 1 0,3
Dokumentasi 5 MST
6. 1 0,3
Dokumentasi 6 MST
16
1. 0 0
Dokumentasi 1 MST
2. 0 0
Dokumentasi 2 MST
3. 0 0
Dokumentasi 3 MST
4. 0 0
Dokumentasi 4 MST
5. 5 0
Dokumentasi 5 MST
6. 6 0
Dokumentasi 6 MST
17
Pembahasan
Pada tabel 3 pengamatan pertumbuhan tanaman mawar (Rosa Sp.) dengan
hormon giberelin, pada 1 MST belum muncul tunas, pada 2 MST belum muncul
tunas, pada 3 MST belum muncul tunas, pada 4 MST muncul 1 tunas, pada 5
MST muncul 1 tunas 5 daun dan pada 6 MST 1 tunas dengan 6 daun.
ZPT ini berfungsi secara sinergis (bekerja sama) dengan ZPT auksin. Selain itu,
ZPT giberelin juga memiliki fungsi dalam proses pembentukan serbuk sari
mengakhiri masa dormansi biji. Giberelin dengan konsentrasi tinggi juga akan
Menurut (Pipit, 2014) Tanaman yang tumbuh pada wilayah yang memiliki
perbedaan panjang hari satu jam atau lebih memerlukan perlakuan khusus guna
mengatasi masalah panjang hari yang tidak tercukupi. Upaya yang dapat
dilakukan yaitu dengan aplikasi zat pengatur pertumbuhan (ZPT) yang merupakan
senyawa organik yang diaplikasikan pada bagian tanaman dan pada konsentrasi
yang sangat rendah mampu menimbulkan suatu respons fisiologis. Zat pengatur
tinggi tanaman dan buku subur pada seluruh bagian batang tanaman.Hal ini terjadi
Kesimpulan
sebagai berikut :
1. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik bukan hara yang dalam
perlakuan, pada 1 MST belum nampak perubahan, pada 2 MST masih belum
ada perubahan, pada 3 MST, pada 4 MST juga belum ada pertumbuhan, pada
diberikan hormon auksin, pada 1 MST belum muncul tunas, pada 2 MST
belum muncul tunas, pada 3 MST belum muncul tunas, dan pada 4 MST
muncul 1 tunas dengan 8 daun, 5 MST muncul 1 tunas dengan 9 daun dan
hormon giberelin, pada 1 MST belum muncul tunas, pada 2 MST belum
muncul tunas, pada 3 MST belum muncul tunas, pada 4 MST muncul 1 tunas,
pada 5 MST muncul 1 tunas 5 daun dan pada 6 MST 1 tunas dengan 6 daun.
diberikan hormon auksin, pada 1 MST belum muncul tunas, pada 2 MST
belum muncul tunas, pada 3 MST belum muncul tunas, dan pada 4 MST
hormon giberelin, pada 1 MST belum muncul tunas, pada 2 MST belum
muncul tunas, pada 3 MST belum muncul tunas dan pada 4 MST muncul 1
tunas.
Saran
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil saran bahwa
kepada para praktikan sebaiknya mengikuti arahan asisten praktikum agar tidak
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, dkk. 2017. Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman Dalam Zpt
Auksin Terhadap Viabilitas Benih Semangka (Citurullus lunatus)
Kadaluarsa. Jurnal Penelitian. 4(1). 45-57.
Astutik, D. dkk.2019. Hubungan Pupuk Kalium dan Kebutuhan Air terhadap Sifat
Fisiologis, Sistem Perakaran dan Biomassa Tanaman Jagung (Zea mays).
Jurnal Citra Widya Edukasi. 11 (1), 67-76.
Irvan, A. & Adriana, A. 2017. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Daminozid
dan Giberelin Terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Padi
Pandanwangi. Agroscience. 7(2). 281-289.
Mutriarny, Enny & Seprita, L. 2018. Respon Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L)
Akibat Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Hormonik. Jurnal Ilmiah
Pertanian. 14 (2). 29-34.
Nisak, K. dkk. 2012. Pengaruh kombinasi konsentrasi ZPT NAA dan BAP pada
kultur jaringan tembakau (Nicotiana tabacum) var. Prancak 95. Jurnal
Sains Dan Seni Pomits. 1(1). 1– 6.
Nurlaeni, Y. & Surya, I.M. 2015. Respon stek pucuk (Camelia japonica) terhadap
pemberian Zat Pengatur Tumbuh Organik. Pros Sem Nas Masy Biodiv
Indon. 1 (5). 1211-1215.
Nurnasari & Djumali. 2012. Respon Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Terhadap Lima Dosis Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Asam Naftalen Asetat
(NAA). Agrovigor. 5(1). 26-33.
Ramadan, R.V. dkk. 2016. Kajian Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Terhadap
Pertumbuhan Stek Tanaman Buah Naga (Hylocereus costaricensis).
Jurnal Produksi Tanaman. 4(3). 180-186.
22
Saefas, dkk. 2017. Pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh alami dan sintetik
terhadap pertumbuhan tanaman teh (Camellia sinensis L.) O. Kuntze
klon GMB 7 setelah centering. Jurnal Kultivasi. 16 (2). 368-372.
Sofwan, N., Triatmoko, A. H., & Iftitah, S. N. 2018. Optimalisasi ZPT (zat
pengatur tumbuh) alami ekstrak bawang merah (Allium cepa) sebagai
pemacu pertumbuhan akar stek tanaman buah tin (Ficus carica). Vigor:
Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika. 3(2). 46-48.
Purba, E. P. 2021. Tomat Pengaruh Pupuk Daun Dan Zpt Terhadap Pertumbuhan
Dan Produksi Tomat (Solanum lycopersicum L) Pertimbuhan dan Produksi
Tomat. Juripol (Jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan). 4(2). 12-23.
Toharudin, M., & Sutomo, H. 2013. Pengaruh Pemberian Pupuk Nitrogen dan Zat
Pengatur Tumbuh Giberelin Terhadap Serapan N, Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Kultivar Inpari 10. Agroswagati
Jurnal Agronomi. 1(2).
23
3. Pupuk Kompos
4. Pasir
5. Polybag ukuran 20x20
Alat
1. Pisau Kater Baru
2. Cup Plastik
Cara Kerja
1. Potong batang mawar ukuran 20 cm, lalu runcingan bagian batang bawah
bunga mawar.
2. Rendam batang mawar pada larutan ZPT 15-20 menit setelah
diruncingkan.
3. Campurkan Tanah Top soil, Pupuk Kompos, dan Pasir dengan
perbandingan 1:1 sebagai media tanam.
4. Gunakan polybag ukuran 20x20 sebagai wadah media tanam.
5. Setelah itu tanamkan batang mawar yang sudah direndam ZPT sedalam 3-5
cm.
6. Aplikasikan ZPT pada tunas mawar yang tumbuh.
7. Amati pertumbuhan tanaman setiap 1 MST.
25
1. 0 0
Dokumentasi 1 MST
2. 0 0
Dokumentasi 2 MST
3. 0 0
Dokumentasi 3 MST
4. 0 0
Dokumentasi 4 MST
5. 0s 0
Dokumentasi 5 MST
6. 0 0
Dokumentasi 6 MST
26
1. 0 0
Dokumentasi 1 MST
2. 0 0
Dokumentasi 2 MST
3. 0 0
Dokumentasi 3 MST
4. 0 0
Dokumentasi 4 MST
5. 0 0
Dokumentasi 5 MST
6. 0 0
Dokumentasi 6 MST
27
1. 0 0
Dokumentasi 1 MST
2. 0 0
Dokumentasi 2 MST
3. 0 0
Dokumentasi 3 MST
4. 1 0,3
Dokumentasi 4 MST
5. 1 0,3
Dokumentasi 5 MST
6. 1 0,3
Dokumentasi 6 MST
28
1. 0 0
Dokumentasi 1 MST
2. 0 0
Dokumentasi 2 MST
3. 0 0
Dokumentasi 3 MST
4. 8 2,6
Dokumentasi 4 MST
5. 9 3
Dokumentasi 5 MST
6. 9 3
Dokumentasi 6 MST
29
1. 0 0
Dokumentasi 1 MST
2. 0 0
Dokumentasi 2 MST
3. 0 0
Dokumentasi 3 MST
4. 1 0,3
Dokumentasi 4 MST
5. 1 0,3
Dokumentasi 5 MST
6. 1 0,3
Dokumentasi 6 MST
30
1. 0 0
Dokumentasi 1 MST
2. 0 0
Dokumentasi 2 MST
3. 0 0
Dokumentasi 3 MST
4. 0 0
Dokumentasi 4 MST
5. 5 0
Dokumentasi 5 MST
6. 6 0
Dokumentasi 6 MST
31