LAPORAN
Oleh:
HUSHALIA WITRI
2204300008
AGRIBISNIS 1
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PENETAPAN BAHAN ORGANIK TANAH
LAPORAN
Oleh:
HUSHALIA WITRI
2204300008
AGRIBISNIS 1
Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Praktikum Pada
Mata Kuliah Praktikum Dasar Ilmu Tanah Di Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Dikoreksi Oleh
Disahkan Oleh
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. v
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
Latar Belakang ............................................................................... 1
Tujuan Praktikum ........................................................................... 3
Kegunaan Praktikum ...................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4
BAHAN DAN METODE .......................................................................... 7
Tempat dan Waktu ......................................................................... 7
Bahan dan Alat ............................................................................... 7
Pelaksanaan Praktikum .................................................................. 7
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 9
Hasil .............................................................................................. 9
Pembahasan .................................................................................. 9
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 11
Kesimpulan ................................................................................... 11
Saran ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12
LAMPIRAN ............................................................................................... 14
ii
DAFTAR TABEL
Dapat Dipertukarkan............................................................................. 9
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
v
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peranan bahan organik bagi tanah adalah dalam kaitannya dengan perubahan
sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik
pembentukan agregat tanah yang stabil. Sebagai komponen tanah yang berfungsi
sebagai media tumbuh, maka bahan organik juga berpengaruh secara langsung
sebagai sumber energi, hormon, vitamin dan senyawa perangsang tumbuh lainnya
(Mulyanto, 2019).
kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa
termasuk mikroba heterotrofik dan ototrofik yang terlibat. Proses penting yang
pembentukan tanah yang mencakup dua proses, yaitu penambahan residu atau
sisa-sisa tanaman dan binatang, dan perombakan bahan tersebut oleh jasad mikro
terpenting dalam tanah agar dapat mendukung kesuburan tanah salah satunya
semua jenis senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah,
dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus (Hardjowigeno, 2018).
yang mempunyai peran sebagai bahan perekat antar partikel tanah untuk bersatu
stuktur tanah. Pengaruh pemberian bahan organik terhadap struktur tanah sangat
berkaitan dengan tekstur tanah yang diperlakukan. Pada tanah lempung yang
berat, terjadi perubahan struktur gumpal kasar dan kuat menjadi struktur yang
lebih halus tidak kasar, dengan derajat struktur sedang hingga kuat, sehingga lebih
tanah untuk mendukung tanaman, sehingga jika kadar bahan organik tanah
kerusakan tanah yang umum terjadi. Bahan organik tanah juga merupakan salah
satu indikator kesehatan tanah. Tanah yang sehat memiliki kandungan bahan
organik tinggi, sekitar 5%. Tanah yang tidak sehat memiliki kandungan bahan
Tujuan Praktikum
Kegunaan Praktikum
2. Sebagai syarat mengikuti Praktikal Test Dasar Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
TINJAUAN PUSTAKA
ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan
oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan
penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami
pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya
bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui
Meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan mikro hara dan factor – factor
(anorganik), Tanah dengan bahan organik yang rendah ,mempunyai daya sangga
hara yang rendah, sehingga pemupukan kurang efisien, Tanah yang subur
merupakan sumber hara N, P, S, unsur mikro maupun unsur hara esensial lainnya.
melalui fiksasi N2 dengan cara menyediakan energi bagi bakteri penambat N2,
menyebabkan pelekatan unsur mikro sehingga tidak mudah hilang dari zona
akar, batang, ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan
dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk
bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak
terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan unsur yang penting dalam
sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah. Jaringan
tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah
serta diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan tidak saja sumber bahan organik,
tetapi sumber bahan organik dari seluruh makhluk hidup (Doeswono, 2019).
Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus
bahan organik. Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan memberikan
perbedaan pengaruh yang disumbangkannya ke dalam tanah. Hal itu berkaitan erat
dengan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut. Kandungan bahan
organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal
yaitu, tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan
drainase tanah, curah hujan, suhu dan pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan
jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya
jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan
tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90% dan rata-
rata sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dari hidrat arang 60%, protein 10%,
lignin 10-30% dan lemak 1-8%. Ditinjau dari susunan unsur karbon merupakan
bagian yang terbesar (44%) disusul oleh oksigen (40%), hidrogen dan abu
masing-masing sekitar 8%. Susunan abu itu sendiri terdiri dari seluruh unsur hara
tanah yang umum terjadi. Kerusakan tanah merupakan masalah penting bagi
Kerusakan tanah secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga kelompok
utama, yaitu kerusakan sifat kimia, fisika dan biologi tanah. Kerusakan kimia
tanah dapat terjadi karena proses pemasaman tanah, akumulasi garam - garam
Bahan yang akan digunakan dalam praktikum ini adalah Tanah Kering
Udara, larutan 1 HCl, aquadest, indicator phenolpthalen, larutan baku 0,1 NaOH
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah labu erlemenyer 100 dan
250ml, corong, gelas ukur 100ml, tabung plastik, pipet 25ml dan buret 10 dan
5ml.
Pelaksanaan Praktikum
6. Titrasi memakai 10ml dengan NaOH 0,1 N sampai timbul warna merah muda
7. Setelah itu tambahkan HCl 0,1 N kira-kira 1 tetes sampai warna merah muda
8. Tambahkan 10ml larutan Naf 4%, warna merah muda akan timbul jika ada Al
9. Kemudian titrasi dengan HCl 0,1 N sampai warna merah muda hilang, catat
Hasil
Dipertukarkan
= 0,0321 × 4 × 10
= 1,284 gr
Pembahasan
(Alumunium yang dipertukarkan) sebesar 1,284 gr, yang berarti dengan angka
tersebut kadar terhadap alumunium pada tanah adalah rendah. Hal ini sesuai
dengan literatur (Hartono dkk., 2022) yang menyatakan bahwa Al-dd adalah Al
dalam bentuk Al3+ yang dapat dipertukarkan yang apabila jumlahnya tinggi
dalam tanah maka akan meningkatkan kemasaman tanah melalui reaksi hidrolisis
dd yang berada dalam larutan tanah. Walaupun demikian Al-dd bukan komponen
Retensi P didalam tanah didominasi oleh reaksi pertukaran ligand antara gugus
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Firnia, D. 2018. Dinamika Unsur Fosfor pada Tiap Horison Profil Tanah Masam.
Jurnal Agroekoteknologi, 10(1).
Hanafiah, K.A. 2013 Penentuan Lapisan Akuifer Air Tanah dengan Metode
Geolistrik Konfigurasi Chlumberger di Desa Sungai Jati Kecamatan
Mataraman Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmiah Fisika
FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, 13(1), 30-39.
Hartono, A., Nadalia, D., dan Satria, P. H. 2022. Aluminium dapat Dipertukarkan
dan Fosfor Tersedia pada Tanah di Provinsi Bangka Belitung. Jurnal Ilmu
Tanah dan Lingkungan, 24(1), 20-24.
Lestari, A., Hastuti, E. D., dan Haryanti, S. 2018. Pengaruh Kombinasi Pupuk
NPK dan Pengapuran pada Tanah Gambut Rawa Pening terhadap
Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill). Jurnal
Anatomi dan Fisiologi, 3(1), 1-10.
Nurmaidah, N., dan Suranto, S. 2022. Uji Pemadatan Standar dan Uji Pemadatan
Modified terhadap Tanah Pencampuran Kapur. Jurnal Teknik Sipil
Bangunan dan Transportasi, 6(1), 50-60.
Rahma, E. 2023. Prediksi Nilai KTK Tanah Menggunakan Parameter pH, Karbon
Organik dan Alumunium dapat Ditukar (Al-dd) (Doctoral dissertation,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
13
Rosmaiti, R., Syukri, S., dan Fauzi, A. 2017. Pengaruh Kehalusan Kapur terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L.) pada Tingkat
Kemasaman Tanah yang Berbeda. Jurnal Penelitian Agrosamudra, 4(1),
23-34.
LAMPIRAN