Anda di halaman 1dari 23

CURAH HUJAN

LAPORAN

Oleh :

KELOMPOK 5

Putri Syahrani 2104290120


Fikri Aulia Akbar Hasibuan 2104290121
Rijaluddin Hanif 2104290122

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
CURAH HUJAN

LAPORAN

Oleh:

KELOMPOK 5

Putri Syahrani 2104290120


Fikri Aulia Akbar Hasibuan 2104290121
Rijaluddin Hanif 2104290122

Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah
Praktikum Agroklimatologi di Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara

Disetujui Oleh :

Aisya putri
Asisten Praktikum

Diketahui Oleh :

Dr. Rini Sulistiani,S.P.,M.P


Dosen Penanggung Jawa

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat


kesehatan dan kekuatan bagi penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum Agroklimatologi Pertanian yang
berjudul “INTENSITAS RADIASI SINAR MATAHARI”
Dengan tersusunnya laporan ini penulis banyak mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Kedua Orang Tua Penulis yang Telah Memberi dan Dukungan
Baik Secara Moral Maupun Material.
2. Ibu Dr. Rini Sulistiani, S.P.M.Si Selaku Dosen Asisten Praktikum
Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara
3. Abang Andri Abdi,S.P. Selaku Dosen Asisten Praktikum
Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara
4. Kakak Monika Sutari, S.P. Selaku Dosen Asisten Praktikum
Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara
5. Kakak Aisyah Putri Selaku Asisten Dosen Praktikum
Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara
6. Teman-Teman yang telah memberikan dukungan dan
partisipasinya baik dalam pembuatan laporan dokumentasi

Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangan.Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis
harapkan

Medan, 06 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR LAMPIRAN iv

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Praktikum 3

Kegunaan Praktikum 3

TINJAUAN PUSTAKA 5

BAHAN DAN METODE 8

Tempat dan Waktu 8

Alat dan Bahan 8

Pelaksanaan Praktikum 8

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Hasil 9

Pembahasan 11

KESIMPULAN DAN SARAN 13

Kesimpulan 13

Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

LAMPIRAN 15

ii
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Tabel Curah Hujan Selama Satu Tahun 9


2. Tabel Pengamatan Curah Hujan 10

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Alat alat curah hujan 15

iv
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semua energi di alam raya termasuk yang digunakan dalam prose genesis

dan diferensiasi tanah bersumber dari energi panas matahari. Jumlah energi yang

sampai ke permukaan bumi tergantung pada kondisi bumi atau cuaca. Cuacalah

yang bertanggung jawab dalam mengubah energi matahari menjadi energi

mekanik atau panas, yang memicu prosse penguapan air melalui mekanisme

transpirasi tanaman dan evaporasi permukaan non-tanaman (evapotranspirasi).

Diantara komponen iklim yang paling berperan adalah curah hujan dan temperatur

(Hanafiah, 2015).

Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting dalam proses

hidrologi, karena jumlah kedalaman hujan (rainfall depth) ini yang

dialihragamkan menjadi aliran di sungai, baik melalui limpasan permukaan

(surface runoff), aliran antara (interflow, sub surface flow) maupun sebagai aliran

air tanah (groundwater flow) (Harto, 2015).

Untuk daerah tropika seperti Indonesia dengan prespitasi umumnya

ditafsirkan curah hujan. Adapun yang disebut curah hujan bulanan rata-rata adalah

rata-rata jumlah hujan yang tercatat selama panjang bukan yang

bersangkutan (Daldjoeni, 2016).

Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim selain suhu,

kelembapan, radiasi matahari, evaporasi, tekanan udara dan kecepatan angin.


2

Hujan adalah air yang jatuh ke permukaan bumi sebagai akibat terjadinya

kondensasi dari partikelpartikel air di langit (Endriyanto dan Ihsan, 2015).

Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

keragamannnya sangat tinggi baik menurut waktu maupun menurut tempat. Selain

itu, Indonesia juga terletak pada iklim tropis dan iklim maritim. Oleh karena itu

kajian tentang iklim lebih banyak diarahkan pada hujan

Intensifikasi hujan adalah banyaknya curah hujan per satuan jangka waktu

tertentu. Apabila dikatakan intensitas besar, berarti hujan lebat dan ini kurang baik

pada tanaman dan peternakan, karena dapat menimbulkan erosi dan banjir

Sistem produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh iklim. Faktor

iklim yang paling terasa perubahannya akibat anomali iklim adalah curah

hujan. Di Indonesia kejadian anomali iklim mempengaruhi produksi pertanian

dan ketahanan pangan. Dampak anomali iklim diantaranya adalah terjadinya

gangguan secara langsung terhadap sistem pertanian

Informasi curah hujan diperlukan mengenai jumlah hujan, jumlah hari hujan dan

sebarannya menurut waktu. Kelembaban berkaitan dengan pertumbuhan hama dan

penyakit tertentu pada berbagai tanaman. Suhu berkatan dengan umur tanaman,

pertumbuhan generatif, pembentukan biji, buah dan gangguan fisiologis lainnya.

Angin diperlukan untuk penguapan, penyerbukan, keseimbangan kandungan

udara, bahkan tenaga angin dapat dipakai untuk menggerakan berbagai alat

mekanik pertanian. menyatakan suhu, radiasi surya dan curah hujan

mempengaruhi pertumbuhan dan hasil padi melalui dua cara. Pertama secara

langsung, iklim mempengaruhi proses fisiologis tanaman, seperti pertumbuhan

vegetatif, susunan organ-organ penyimpanan dan pengisian gabah. Kedua secara


3

tidak langsung mempengaruhi hasil gabah melalui kerusakan oleh hama dan

penyakit yang menyerang tanaman.

Hal ini menjadi salah satu dasar dibutuhkannya data yang akurat dan

tersedia secara cepat bagi kegiatan pertanian. Data yang tersedia diharapkan dapat

digunakan sebagai acuan dalam mengelola kegiatan on farm. Berdasarkan

penjelasan tersebut maka dilakukanlah praktikum pengamatan curah hujan

sebagai pengetahuan mengenai cara dan teknis pengamatan.

Tujuan praktikum

Untuk mengetahui besarnya curah hujan yang jatuh pada permukaan

horizontal dan vertikal pada bumi.

Kegunaan Praktikum

1. Sebagai syarat mengikuti praktikum Agroklimatologi Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. Sebagai syarat mengikuti praktikal test Agroklimatologi Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

3. Sebagai bahan informasi bagi pembaca.


TINJAUAN PUSTAKA

Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam

waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge.

Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh

di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah bentuk

medan/topografi, arah lereng medan, arah angin yang sejajar dengan garis pantai

dan jarak perjalanan angina diatas medan datar. Hujan merupakan peristiwa

sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke

permukaan bumi (Handoko, 2015).

Hujan adalah kebasahan yang jatuh ke bumi dalam bentuk cair. Butir-butir hujan

mempunyai garis tengah 0,08 – 6 mm. Hujan terdapat dalam beberapa macam

yaitu hujan halus, hujan rintik-rintik dan hujan lebat. Perbedaan terutama pada

besarnya butir-butir. Hujan lebat biasanya turun sebentar saja jatuh dari awan

cumulonimbus. Hujan semacam ini dapat amat kuat dengan intensitas yang besar

(Karim, 2015).

Curah hujan dapat diukur dengan alat pengukur curah hujan otomatis atau yang

manual. Alat-alat pengukur tersebut harus diletakkan pada daerah yang masih

alamiah, sehingga curah hujan yang terukur dapat mewakili wilayah yang luas.

Salah satu tipe pengukur hujan manual yang paling banyak dipakai adalah tipe

observatorium (obs) atau sering disebut ombrometer. Curah hujan dari

pengukuran alat ini dihitung dari volume air hujan dibagi dengan luas mulut

penakar. Alat tipe observatorium ini merupakan alat baku dengan mulut penakar

seluas 100 cm2 dan dipasang dengan ketinggian mulut penakar 1,2 meter dari

permukaan tanah (Jumin, 2015).


5

Hujan adalah presipitasi yang jatuh ke bumi dalam bentuk air. Hujan dibedakan

dari ukuran butir (0,08 – 8 mm), dan kejadiannya. Menurut ukuran diameternya :

hujan gerimis (<2 mm), rintik-rintik (2-4 mm) dan deras (>4 mm)

(Muin N.S, 2018).

Hujan harian adalah Curah hujan yang diukur berdasarkan jangka waktu

satu hari (24 jam). Hujan kumulatif merupakan jumlah kumpulan hujan dalam

suatu periode tertentu seperti mingguan, 10 harian, dan bulanan, serta tahunan.

Hari hujan merupakan kejadian hujan dengan curah huajn lebih besar atau sama

dengan 0,5 mm. Hujan jangka pendek-intensitas hujan adalah Hujan yang diukur

kontinyu selama waktu pendek seperti setiap satu jam, setengah jam, dua jam, dan

sebagainya. Dalam istilah umum lebih tepat juga dengan intensitas hujan.

Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kekutan kelebatan hujan selama

kejadian hujan ( Anonim,2017 ).

Curah hujan dibatasi sebagai tinggi air (dalam mm) yang diterima di

permukaan sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi dan

peresapan/perembesan ke dalm tanah. Jumlah hari hujan umumnya di batasi

dengan jumlah dengan curah hujan 0,5 mm atau lebih. Jumlah hari hujan dapat

dinyatakan per-minggu,dekade,bulan,tahun atau periode tanam (tahap

pertumbuhan tanaman). Intensitas hujan adalah curah hujan dibagi dengan selang

waktu terjadinya hujan

Air hujan terdiri atas : ion-ion natrium, kalium, kalsium, khlo, bikarbinat, dan

sulfat ynag merupakan jumlah yang besar bersama-sama. Ammonia, nitra, nitrit,

nitrogen, dan susunan-susunan nitrogen lain. Bagian yang kecil misalnya: iodine,

bromine, boron, besi, almunium, dan silica. Asal unsure-unsur ini adalah lautan,
6

sungai-sungai atau danau, permukaan tanah, vegetasi, industri, dan gunung-

gunung berapi. Air hujan pH-nya berkisar antara 3,0-9,8

`Hujan merupakan susunan kimia yang cukup kompleks serta bervariasi

dari tempat yang satu ke tempat yang lain, dari musim ke musim pada tempat

yang sama dan dari waktu hujan berbeda. Air hujan terdiri atas: ion-ion natrium,

kalium, kalsium, khlor, karbonat dan sulfat yang merupakan jumlah yang besar

bersama-sama

Curah hujan merupakan salah satu rabic iklim selain suhu, kelembaban, radiasi

matahari, evaporasi, tekanan udara dan kecepatan angin. Hujan adalah air yang

jatuh ke permukaan bumi sebagai akibat terjadinya kondensasi dari partikel-

partikel air dilangit. Jumlah curah hujan diukur sebagai volume air yang jatuh di

atas permukaan bidang datar dalam periode waktu tertentu, yaitu harian,

mingguan, bulanan, atau tahunan

Hujan adalah sebuah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang

cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di permukaan. Hujan biasanya terjadi

karena pendinginan suhu udara atau penambahan uap air ke udara. Hal tersebut

tidak lepas dari kemungkinan akan terjadi bersamaan. Turunnya hujan biasanya

tidak lepas dari pengaruh kelembaban udara yang memacu jumlah titik-titik air

yang terdapat pada udara. Indonesia memiliki daerah yang dilalui garis

khatulistiwa dan sebagian besar daerah di Indonesia merupakan daerah tropis,

walaupun demikian beberapa daerah di Indonesia memiliki intensitas hujan yang

cukup besar

Air yang jatuh di atas permukaan tanah yang datar dianggap sama tinggi. Volume

air hujan pada luas permukaan tertentu dengan mudah dapat dihitung bila
7

tingginya dapat diketahui. Maka langkah penting dalam pengukuran hujan

ditujukan rabica pengukuran tinggi yang rabicaative dari hujan yang jatuh selama

jangka waktu tertentu (Ariffin, dkk, 2015).


BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Praktikum agroklimatologi ini dilaksanakan dilaboratorium

agroklimatologi fakultas pertanian univesitas muhammadiyah sumatera utara,

praktikum agroklimatologi dilaksanakan pada hari kamis tanggal 27 mei 2022

pukul 14.00 – 15.00

Bahan dan Alat

Bahan dan Alat yang digunakan adalah alat tulis, buku dan Kalkulator fx –

3600

Cara Kerja

1. Alat-alat yang digunakan dipastikan berfungsi dengan baik.

2. Alat-alat diletakkan pada lapangan terbuka dengan tinggi mulut perlakuan

lebih kurang 120 cm.

3. Alat diletakkan di tempat yang sudah diatur hingga mudah masuk air

hujan.

4. Pengamatan besarnya curah hujan diamati setiap terjadinya hujan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

1. DATA CURAH HUJAN SELAMA SATU TAHUN


J F M A M J J A S O N D
175 135 200 131 154 125 58 94 105 182 141 270
200 137 155 156 137 110 101 99 104 220 169 182
190 100 156 136 145 104 59 92 140 280 240 215
126 130 100 178 125 53 100 98 155 230 233 230
130 115 146 188 180 114 100 97 125 290 220 280
121 75 140 115 137 103 55 59 188 224 240 215
195 90 137 246 59 84 120 130 185 161 199 290
175 69 167 173 100 56 110 120 99 299 169
294
180 120 269 198 155 115 105 150 100 164 200 180
181 100 117 116 145 72 90 59 165 220 222 224
150 59 217 240 59 55 100 58 149 188 210 195
216 147 120 230 57 159 56 57 141 149 214 161
211 171 145 245 160 145 51 99 185 206 261 205
270 90 147 200 178 59 55 59 180 209 280 210
138 100 160 139 90 57 39 57 183 230 240 220
199 116 169 200 87 98 38 80 128 179 200 180
132 195 210 230 129 99 71 56 178 200 245 285
146 140 190 92 59 58 140 58 169 177 214 190
231 230 146 150 58 55 56 124 147 210 216 200
120 50 124 100 180 56 25 130 181 195 241 194
129 58 173 150 177 80 38 57 188 179 207 185
175 76 175 120 100 95 69 80 196 165 208 160
215 80 170 59 70 90 58 180 145 214 140
146
266 50 130 116 132 49 56 57 165 221 240 215
255 118 120 160 180 150 100 52 98 180 231 170
150 170 100 180 99 131 99 98 188 199 214 179
115 140 139 59 105 97 56 155 211 217 200
170
180 49 159 200 173 163 58 57 147 260 231 241
183 50 100 159 180 181 59 58 156 180 280 185
185 59 175 179 69 58 55 58 163 186 200 189
10

2. TABEL PENGAMATAN
BULAN X SD SHN SBN ‹SBN SAN
JANUARI 179,46 42,05 42,05 156,57 <116,52 222,07
s/d s/d s/d
222,15 242,67 242,46
FEBRUARI 106,46 45,95 83,47 63,47 <37,49 129,45
s/d s/d s/d
152,94 175,43 242,46
MARET 154,43 37,29 135,78 135,70 <98,49 117,08
s/d s/d s/d
192,22 210,36 210,30
APRIL 167,86 43,77 145,97 145,97 <233,51 189,75
s/d s/d s/d
212,13 238.51 231,59
MEI 119,4 45,83 96,48 96,48 <50,65 187,75
s/d s/d s/d
165,73 188,14 231,50
JUNI 95,3 38,14 76,23 76,23 <38,09 114,37
s/d s/d s/d
133,94 152,51 152,51
JULI 74,83 28,65 60,50 60,50 <31,85 89,26
s/d s/d s/d
103,98 117,80 124,34
AGUSTUS 80,23 28,62 65,92 65,92 <37,3 95,85
s/d s/d s/d
109,35 123,16 124,34
SEPTEMBER 154,8 30,64 139,48 139,48 <108,84 221,07
s/d s/d s/d
185,94 123,16 242,46
OKTOBER 224,63 14,549 217,36 217,39 <7,271 SA
s/d s/d
231,90 246,45

NOVEMBER 219,86 29,72 205 s/d 205 s/d <175,28 196,75


250,08 264,44 s/d
235,54
DESEMBER 209,46 40,27 189,33 189,33 <149,06 229,60
s/d s/d s/d
229,60 269,87 269,88

›SAN CV % Kriteria P70 P80 P90 P95 P100


>242,46 23,23% Sedang 91,13 144,70 127,15 111,28 82,92
>175,43 43,18% Tinggi 02,09 67,83 48,52 31,05 10,60
>210,38 173,60% Tinggi 134,66 123,10 113,74 93,27 61,94
>233,53 26,08% Tinggi 144,66 151,09 112,70 96,07 65,87
>198,32 38,38% Tinggi 59,88 63,26 35,85 93,27 63,97
11

>152,51 40,02% Tinggi 75,08 51,03 30,14 32,74 61,42


>117,78 38,03% Tinggi 57,88 57,66 39,85 28,21 8,53
>124,34 34,92% Tinggi 66,49 57,66 45,87 34,80 15,195
>242,46 21,23% Sedang 91,10 144,69 127,10 32,76 60,97
>246,45 0,064% Rendah 216,91 212,40 206,29 200,76 191,02

>198,76 38,02% Tinggi 60,01 57,05 30,07 36,24 18,19


>269,88 19,22% Rendah 188,11 175,163 150,71 148,41 115,61

Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada bulan Mei dihasilkan data

data curah hujan. Pada x data yang dihasilkan 95, 3 dihitung dengan kalkulator Fx

3600, dengan cara menekan tombol sesuai data lalu tekan run pada setiap data.

Kemudian tekan shift 4 hasil data SD 38, 13 dengan menekan tombol shift 6.

Kemudiann tekan shift 4 -0,5 x s/d shift 4 + 0,5 + shift 6 untuk menentukan data

SHN 76,23 s/d 133,94. Untuk menentukan <SBN 38,09 dengan menekan shift 4 -

1,5 x shift 6. Untuk menentukan data SAN 114,37 s/d 152,51, >SAN >117,78 dan

CV% 38,13%. Memiliki kriteria tinggi.

Pertumbuhan dan produktivitas tanaman dibentuk oleh factor internal (genetik)

dan eksternal (lingkungan Agroklimat)serta interaksi antara keduanya. Potensi

produksi tanaman akan tercapai apabila kondisi lingkungan dan manajemenya

mendukung. Menurut (Wanda, 2018) kondisi lingkungan yang mendukung seperti

curah hujan, suhu dan lain-lain. Curah hujan yang diterima tanaman harus optimal

agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Hujan mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara langsung baik dalam kebutuhan

air ataupun sebagai pelarut zat pendukung tumbuhnya tanaman.


12

Pola umum curah hujan di Indonesia dipengaruhi oleh letak geografis. Indonesia

yang dilalui garis khatulistiwa menyebabkan sepanjang tahun disinari matahari.

Menurut (Asep, 2016) besaran curah hujan di Indonesia tidak sama. Rata- rata

curah hujan di Indonesia tidak sama tetapi curah hujan sebesar 2000-3000 mm per

tahun. Provinsi Jawa Barat memiliki curah hujan rata-rata 2000-4000 mm per

tahun dan merupakan curah hujan tertinggi di Indonesia. Hujan merupakan gejala

meterologi dan juga unsur klimatologi. Menurut (Sri Harto, 2012) Hujan

hydrometeor yang jatuh berupa partikel air yang diameternya 0,5 mm atau lebih.

Hujan yang sampai pada permukaan tanah disebut hydrometer, sedangkan yang

tidak sampai disebut Virga.


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam

waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan adalah rain

guage. Curah hujan dapat diukur dalam jam, hari, bulan, bahkan tahunan.

Hujan salah satu jenis presipitasi yang jatuh vertical di atas permukaan

bumi dan diukur oleh penakar hujan.

Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam

tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir.

Curah hujan dengan rata-rata tertinggi (x) terjadi pada bulan November

yaitu sebesar 219,86.

Hujan dibedakan menjadi 2 yaiut hydrometeor hujan yang jatuh sampai

permukaan tanah, dan hujan yang tidak sampai pada permukaan tanah

disebut Virga.

Curah Hujan dengan rata-rata terendah (x) terjadi pada bulan Juli dengan

Saran

Pada saat Praktikum selanjutnya agar kiranya lebih memperhatikan lagi

pada saat praktikum dilaksanakan sehingga tidak terjadi kesalahan kecil

yang mempengaruhi hasil yang diperoleh. Dan waktu praktikum online

sebaiknya ditambah biar lebih efektif.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2018. Curah Hujan , www.wikipedia/hujan.menlh.go.id. Diakses pada

tanggal ( 10 Januari 2016 ).

Anonim. 2019. Penuntun Praktikum agroklimat. Fakultas Pertanian:Laboratorium

Agroklimat Universitas Bengkulu.

Ariffin, S.B, Roedy, S., Didik, H., Nur, E.S., Ninuk, H., Nur, A. 2010. Modul

Praktikum Klimatologi. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian.

Universitas Brawijaya. Malang

Daldjoeni, N. 2013. Pokok-Pokok Klimatologi. Penerbit Alumni. Bandung.

Endriyanto, dan F. Ihsan. 2015. Teknik Pengamatan Curah Hujan di Stasiun

Klimatologi Kebun Percobaan Cukur Gondang Pasuruan. Balai

Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. Pasuruan.

Hanafiah, K.A. 2015. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Handoko, 2015, Klimatologi Dasar, Bogor: FMIPA-IPB.

Hanum, C. 2015. Klimatologi Pertanian. USU Press. Medan


LAMPIRAN
1
3

1. Mulut corong, berfungsi untuk menyaring kotoran dan tempat masuk air

hujan

2. Gelas ukur berfungsi sebagai pengkur curah hujan pada suatu wilayah

3. Tabung penampung untuk menampung air hujan

4. Kertas pias berfungsi untuk menghitung data curah hujan


16

2
3

1. Mulut corong

2. Tabung penampung

3. Penyangga kabel
17

1. Kaca pelindung, untuk melindungi tabung

2. Tabung pengukur, untuk mengukur curah hujan

3. Tabung, untuk menampung air

Anda mungkin juga menyukai