Anda di halaman 1dari 20

PENETAPAN KADAR AIR TANAH KAPASITAS LAPANG

(METODE ALHRICKS)

Oleh :

VINA KHAIRANI
2104300045
AGRIBISNIS 1

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PENETAPAN KADAR AIR TANAH KAPASITAS LAPANG
(Metode Alhricks)

Oleh :

VINA KHAIRANI
2104300045
AGRIBISNIS 1

Laporan ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Praktikum Pada
Mata Kuliah Dasar Ilmu Tanah di Fakultas Pertanian universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara Medan

Dikoreksi Oleh :

Donny Putra Pratama, S.P.


Asisten Praktikum

Disahkan Oleh:

Assoc. Prof. Dr. Ir. Asritanarni Munar, M.P.


Dosen Penanggung Jawab

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat


kesempatan dan kekuatan bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Praktikum Dasar Ilmu Tanah yang berjudul “ Penetapan Kadar Air
Tanah Kapasitas Lapang (Metode Alhricks)”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan Terima kasih kepada :
1. Ibu Assoc. Prof. Dr. Ir. Asritanarni Munar, M.P. Selaku Dosen
Penanggung Jawab Praktikum Dasar Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2. Abang Andri, S.P. Selaku Asisten Praktikum dasar Ilmu tanah Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
3. Abang Donny Putra Pratama, S.P. Selaku Asisten Praktikum dasar Ilmu
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
4. Kedua Orang Tua Penulis yang telah memberikan dukungan baik secara
moral maupun material.
5. Teman – teman yang telah memberikan dukungan dan partisipasinya baik
dalam pembuatan laporan dan dokumentasi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Medan, 13 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... iii
PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
Latar Belakang................................................................................................. 1
Tujuan Praktikum............................................................................................. 4
Kegunaan Praktikum....................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 5
METODE PRAKTIKUM................................................................................ 7
Tempat dan Waktu........................................................................................... 8
Bahan dan Alat................................................................................................. 8
Pelaksanaan Praktikum.................................................................................... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................ 10
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 12
Kesimpulan....................................................................................................... 12
Saran.................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 13
LAMPIRAN........................................................................................................ 15

ii
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Dokumentasi 15

2. Laporan Sementara 17

iii
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kapasitas lapang adalah kondisi ketika komposisi air dan udara di dalam

tanah berimbang, biasanya dicapai 2 atau 3 hari sejak terjadi pembasahan atau

hujan, dan setelah proses drainase berhenti. Bila tanah dalam keadaan kering,

pemberian air ditujukan untuk membasahi tanah sampai mencapai kapasitas

lapangan, khususnya disekitar daerah perakaran tanaman. Kandungan air tanah

pada kapasitas lapangan sangat tergantung pada berbagai macam faktor,

diantaranya tekstur tanah, kandungan air tanah awal, dan kedalaman permukaan.

Kapasitas lapang dapat ditetapkan dengan menghitung kadar air kelembaban tanah

setelah pemberian air yang berlebih atau hingga tanah mengalami jenuh air untuk

menjamin pembahasan secara merata pada tanah yang akan diukur kapasitas

lapangnya (Kumala, 2020).

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat esensial bagi

sistem produksi pertanian. Air bagi pertanian tidak hanya berkaitan dengan aspek

produksi, melainkan juga sangat menentukan potensi perluasan areal tanam

(ekstensifikasi), luas areal tanam, intensitas pertanaman (IP), serta kualitas hasil.

Ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air tanaman merupakan faktor

penentu bagi keberlanjutan produksi dan produktivitas tanaman pada lahan kering

(Sutrisno dan Heryani, 2019). Salah satu permasalahan budidaya di lahan

kering adalah berkenaan ketersediaan air. Ketersediaan air merupakan hal

utama dalam kegiatan bercocok tanam, karena setiap tanaman

membutuhkan suplai air irigasi yang cukup untuk menunjang

pertumbuhannya. Kondisi ketersediaan air di lahan pertanian dapat


2

diketahui dengan menggunakan analisis neraca air. Neraca air (water balance)

merupakan neraca masukan dan keluaran air di suatu tempat pada periode

tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah air tersebut mengalami kelebihan

(surplus) ataupun kekurangan (defisit) (Perwitasari dan Bafdal, 2016).

Air tanah merupakan bagian air di alam yang terdapat dibawah

permukaan tanah. Pembentukan air tanah mengikuti siklus peredaran air

di bumi yang disebut daur hidrologi, yaitu proses alamiah yang

berlangsung pada air di alam yang mengalami perpindahan

tempat secara berurutan dan terus menerus. Air hujan yang meresap ke

dalamtanah menjadi bagian dari air tanah, Perlahan - lahan

mengalir ke laut, atau mengalir langsung dalam tanah atau di

permukaan dan bergabung dengan aliran sungai. Banyaknya air yang

meresap ke tanah bergantung pada selain ruang dan waktu, juga di pengaruhi

kecuraman lereng, kondisi material permukaan tanah dan jenis serta

banyaknya vegetasi dan curah hujan (Usman dkk., 2017).

Air merupakan faktor yang penting bagi tanaman, karena berfungsi

sebagai pelarut hara, berperan dalam translokasi hara dan fotosintesis (Harwati,

2007). Translokasi melalui xylem berupa unsur hara yang dimulai dari akar terus

ke organorgan, seperti daun untuk diproses dengan kegiatan fotosintesis. Stress air

memperlihatkan pengaruhnya melalui terhambatnya proses translokasi.

Pengaruhnya tidak langsung terhadap produksi adalah berkurangnya penyerapan

hara dari tanah. Berkurangnya penyerapan unsur hara akan menghasilkan laju

sintesis bahan kering, antara lain protein yang rendah pula . Air gravitasi adalah

air yang bebas mengalir ke bawah melalui partikel tanah karena adanya gaya

gravitasi. Dengan bergerak bebas jauh ke bawah, air gravitasi menyebabkan

pencucian mineral-mineral tanah, termasuk nutrien. Pada level tertentu, air


3

gravitasi ini akan tertampung, dinamakan Water Table. Keberadaan Water Table

ini dipengaruhi oleh musim curah hujan dan topografi.Water table merupakan

sumber air bagi tanaman yang hidup di atasnya., Air akan naik ke atas dengan

adanya daya kapiler. Air kapiler adalah air yang mengisi pori-pori tanah.Sangat

mudah menguap tapi yang paling mudah digunakan diserap oleh tumbuhan. Air

yang dapat diikat oleh tanah yang kering atau jumlah total air yang dapat

dipertahankan oleh tanah, yang bisa melawan gaya gravitasi dan kapiler

dinamakan ‘field capacity’. Air tanah diperlukan oleh semua organisme hidup di

dalam tanah. Air Higroskopis adalah air yang terikat kuat melapisi partikel tanah.

Pada partikel liat dan humus air ini berikatan dengan ikatan hidrogen yang

berasosiasi dengan kation.Air higroskopis sukar digunakan oleh akar tumbuhan

( Yuniarsih, 2017).

Kebutuhan air tanaman cabai pada fase-fase tertentu berbeda. Pada fase

vegetativ, tanaman cabai membutuhkan air sebanyak 200 ml per hari setiap

tanaman.Sedangkan pada masa generatifnya, tanaman cabai membutuhkan air

sebanyak 400 ml per hari setiap tanaman. Air adalah salah satu komponen fisik

yang sangat penting dan diperlukan dalam jumlah banyak untuk pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Sekitar 85-90% dari bobot segar sel-sel dan jaringan

tanaman tinggi adalah. Air berfungsi sebagai pelarut hara, penyusun protoplasma,

bahan baku fotosintesis dan lain sebagainya daun ( Dewi dkk., 2017). Kadar air

adalah perbandingan antara berat air dan berat butiran padat. Kadar air berkaitan

erat dengan ukuran butiran, berat volume tanah, dan porositas. Penentuan kadar

air dilakukan dengan analisis tanah di laboratorium dengan pengujian berat

volume. Tanah dengan tekstur halus, seperti tanah liat, memiliki ruang pori lebih

banyak, sehingga berkemampuan menahan air lebih banyak (Kusuma dan Yulfiah,

2018).
4

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini antara lain :

1. Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan penetapan kadar air tanah

kapasitas lapang (Metode Alhricks).

2. Untuk menentukan kadar air kapasitas lapang suatu tanah yang berguna dalam

percobaan pot rumah kaca

3. Untuk menentukan jumlah air yang harus diberikan / penyiraman pada

tanaman.

Kegunaan Praktikum

Adapun kegunaan praktikum ini anatara lain :

1. Sebagai salah satu syarat mengikuti Praktikum Dasar Ilmu Tanah Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. Sebagai syarat untuk mengikuti Praktikal test Dasar Ilmu Tanah Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

3. Sebagai bahan informasi bagi yang membutuhkan.


5

TINJAUAN PUSTAKA

Kapasitas lapang merupakan kadar air yang optimal bagi mikroorganisme

dan tamanan. Pada kapasitas lapang dan titik layu permanen dan juga air tersedia

memiliki kapasitas air tanah yang bervariasi yang dipengaruhi oleh faktor dan

interaksi serta keterkaitan kemiringan lereng dengan permukaan air tanah. Kadar

air kapasitas lapang optimum untuk tanaman umbi. Pengertian mengenai kapasitas

lapang boleh dipakai untuk penampang tanah homogen serta tidak terjadi

penguapan dari permukaan tanah. Air yang diberikan ditujukan untuk membasahi

tanah sampai mencapai kapasitas lapangapabila tanah dalam keadaan kering,

khususnya di sekitar daerah perakaran tanaman. Faktor yang sangat

mempengaruhi kandungan air tanah pada kapasitas lapang yaitu kandungan air

tanah awal, faktor tekstur tanah, dan kedalaman permukaan air tanah ( Shania,

2022).

Kapasitas lapang adalah kondisi ketika komposisi air dan udara di dalam

tanah berimbang. Kondisi ini dapat kita lihat seperti pada contoh pot yang telah

disiram air hingga jenuh yang mengentaskan semua air hingga tak ada lagi air

yang keluar dari lubang yang terdapat pada bagian bawah pot. Hampir semua

tanaman menyukai tanah pada kondisi kapasitas lapang. Keadaan ini terjadi 2 – 3

hari sesudah hujan jatuh yaitu bila tanah cukup mudah ditembus oleh air, textur

dan struktur tanahnya uniform dan pori - pori tanah belum semua terisi oleh air

dan temperatur yang cukup tinggi. Kelembaban pada saat ini berada di antara 5 -

40%. Selama air di dalam tanah masih lebih tinggi daripada kapasitas lapang

maka tanah akan tetap lembab, ini disebabkan air kapiler selalu mengganti
6

kehilangan air karena proses evaporasi. Bila kelembaban tanah turun di bawah

kapasitas lapang maka air menjadi tidak mobile (Adriansyah, 2013).

Kadar air merupakan faktor yang paling mempengaruhi kemunduran mutu

bahan pangan. Lebih lanjut dikatakan bahwa kemunduran mutu bahan pangan

meningkat sejalan dengan meningkatnya kadar air bahan pangan. Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan terhadap ebi vannamei diperoleh histogram kadar

air al ini diduga karena panas yang diberikan pada proses pengeringan akan

memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap perpindahan air pada bahan

karena suhu yang rendah menyebabkan air terikat yang terkandung di dalam

bahan tidak terlalu banyak menguap sehingga kadar air ebi yang dihasilkan masih

tinggi, dimana kadar air ditentukan oleh air terikat dan air bebas yang terdapat

dalam bahan yang didalmnya (Aninda, 2015).

Sampel tanah pasir maupun tanah liat dicampur dengan pembenah tanah

arang sekam maupun jerami padi setiap perlakuan diambil masing masing

sebanyak 750 g. Sampel tanah dituangkan ke dalam plastik dan diberi label,

kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 60°C, hingga mencapai berat

konstan. Setelah beratnya konstan, ditimbang berat kering dari setiap sampel

tanah. Sampel tanah yang telah kering dituangkan kedalam wadah plastik. Wadah

plastik tersebut diisi dengan air hingga melebihi atau diatas permukaan sampel

tanah. Setelah satu jam, air dikeluarkan dengan jalan membuat lubang kecil di

dasar wadah plastik. Penetesan air dilakukan selama 24 jam. Setelah 24 jam, di

timbang berat masing - masing sampel tanah (Novi, 2015).

Kadar air merupakan salah satu karakteristik tanah yang cukup penting

peranannya dalam bidang pertanian. Karakteristik suatu sampel tanah banyak

berkaitan erat dengan informasi kadar airnya. Pengukuran kadar air secara

konvensional dilakukan dengan menggunakan metode gravimetri. Metode ini


7

membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menghasilkan nilai kadar air tanah.

Selain itu, metode ini juga tidak bisa digunakan secara real - time untuk mengukur

kadar air sampel tanah. Saat ini sudah ada teknologi sensor elektromagnetik untuk

mengukur kadar air tanah spektroskopi sinar gamma proksimal baru-baru ini

muncul sebagai teknik yang menjanjikan untuk pemantauan tanpa henti terhadap

kadar air tanah lapang (Baldoncini, 2018).

Ketersediaan air pada pertanian lahan kering hanya mengandalkan air

hujan. Hujan yang tidak terjadi setiap hari serta intensitas penyinaran matahari

yang tinggi menyebabkan tingginya evapotranspirasi. Suhu lingkungan dan

kelembapan lingkungan mempengaruhi laju evapotranspirasi pengaruh

evapotranspirasi sangat menentukan nilai kadar air tanah. Fenomena - fenomena

ini menjadi landasan dalam memutuskan penggunaan traktor agar terciptanya

efisiensi pengolahan lahan (Nurhayati, 2016).

Kadar air tanah merupakan parameter penting dalam pengambilan

keputusan untuk menggunakan traktor atau tidak. Hal ini dikarenakan kadar air

tanah yang tinggi membuat tanah menjadi lengket, slip roda yang tinggi, serta

meyebabkan kerusakan sifat fisik tanah. Kadar air tanah sangat erat kaitannya

dengan kadar air kapasitas lapang. Kadar air kapasitas lapang menunjukan

kemampuan maksimal tanah dalam menyimpan air yang begitu banyak

(Sulistyono, 2017).

METODE PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu

Praktikum Dasar Ilmu Tanah ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah

Fakultas Muhammadiyah Sumatera Utara.


8

Praktikum Dasar Ilmu Tanah di Laksanakan pada hari Selasa, 13

Desember 2022 pukul 09. 30 – 11.00 WIB.

Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang disiapkan untuk praktikum kali ini adalah untuk

alatnya antara lain alat tulis, buku kuis, kalkulator, pisau, sarung tangan, masker

medis, jas laboratorium, sandal swallow, plastik kresek, kain flanel, karet, plastik

1 kg dan sedotan.

Untuk bahan yang harus disiapkan adalah pasir pantai kering ½ kg dan

tanah kering udara.

Pelaksanaan Praktikum

Adapun langkah – langkah pelaksanaan praktikum kali ini antara lain :

1. Masukkan pasir ke dalam beker glass ± ¼ dari tinggi gelas.

2. Letakkan pipa kaca/ plastik di atas pasir, tepat di tengah – tengahnya, baru

kemudian tuangkan contoh tanah kering udara yang akan diperiksa setinggi

2/3 beker glass. Pipa kaca ini berfungsi untuk mengalirkan udara di pasir,

sedangkan pasir berfungsi sebagai media peredap air gravitasi.

3. Siramkan air dengan hati – hati ke permukaan tanah, jangan sampai membasahi

pasir.

4. Tutup dengan plastik untuk mencegah penguapan air dan letakkan di tempat

sejuk selama 24 jam.

5. Setelah itu pindahkan sejumlah tanah dari beker glass ke cawan timbang.

Tanah yang diambil sebaiknya yang berada di bagian tengah gelas.

6. Timbang contoh tanah tersebut (berat tanah kapasitas lapang).

7. Masukkan ke dalam oven dengan suhu 105 °C selama 5 jam.


9

8. Kemudian masukkan ke eksikator pendingin ± 10 menit, lalu timbang

beratnya. Sehingga diperoleh tanah kering oven.

9. Perhitungan :

Misalkan Berat tanah kapasitas lapang = w

Berat tanah kering oven = x

Maka :

Kadar Air kapasitas lapang = W - X x 100 %

Atau :

Kadar air kapasitas lapang = BTKL – BTKO x 100 %

BTKO

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Diketahui :

Berat Tanah Kering Lapang (BTKL) : 9 gram

Berat Tanah Kering Oven : 7,41 gram

Ditanya : KA ….?

Rumus : Kadar Air Tanah = BTKL – BTKO x 100 %

BTKO
10

Penyelesaian :

Kadar Air Tanah = 9 – 7,41 x 100 %

7,41

= 21,45 %

Pembahasan

Dari hasil yang diperoleh, diketahui bahwa kandungan air tanah yaitu

21,45% maka kadar air tanah termasuk kedalam tingkatan sedang, sebab kadar air

tanah ideal adalah 25%. Hal ini sesuai dengan literatur (Kartawijaya, 2013) yang

menyatakan bahwa dengan sedikitnya air kapasitas lapang sangat memepengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman yang membutuhkan air untuk

melangsungkan proses metabolisme di dalam tubuh tanaman. Dengan kadar air

tersebut tanaman memerlukan tenaga yang besar untuk memperoleh air di dalam

tanah yang dapat mengakibatkan tanaman menjadi lemah, layu dan kemudian jika

tidak dilakukan tindakan maka akan mati. Air memiliki muatan listrik negatif

maupun positif, dari hasil yang didapatkan juga menjelaskan bahwa tanah tersebut

tidak memiliki ion yang mampu menarik ion -ion air sehingga air tersebut terbawa

oleh gaya gravitasi. Tanah ini bertekstur kasar hal ini terkait dengan pengaruh

tekstur terhadap proporsi bahan kolodial, ruang pori dan luas premukaan absortif

yang makin kasar teksturnya sehingga kemampuan menahan airnya lebih kecil.

Juga tanah ini berstruktur sedang sehingga jumlah bahan organik dan mineral

koloid sedikit. Koloid - koloid ini bermuatan listrik sehingga molekul air yang

dapat bertindak secara dipolar terserap kepermukaan liat koloid tersebut. Kriteria

kadar kapasitas lapang ialah pemanfaatan tanah yaitu dalam evaluasi kemampuan

tanah untuk menyimpan dan menyerap air.


11

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Adapun hasil dari Praktikum Dasar Ilmu Tanah menyatakan bahwa :

1. Kadar air pada kapasitas lapang dapat ditetapkan dengan metode yang berbeda.

2. Adapun selisih kandungan air pada kapasitas lapang dan titik layu permanen

yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan penjadwalan irigasi pada proses

budidaya.

3. Kadar air pada kapasitas lapang dapat ditetapkan dengan metode yang berbeda.

4. Kadar air kapasitas lapang dapat ditetapkan dengan tiga metode yang berbeda -

beda, yaitu metode Alhricks, Drainase bebas, dan Pressure plate.

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekstur dan metode penetapan serta

interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap nilai KAKL. Kadar air

kapasitas lapang (% berat) pada tekstur liat (62.18%) lebih besar dibandingkan

tekstur lempung liat berpasir (20.42%) dan lempung berpasir (10.92%).

Saran

Pada pelaksanaan praktikum dasar ilmu tanah diharapkan agar mengamati

dengan baik. Pada praktikum dasar ilmu tanah diharapkan untuk dimudahkan

dalam mencari bahan yang harus dibawa. Dalam praktikum ini saya dapat

mengetahui kadar air tanah, berat tanah kering oven dan berat tanah kering udara.
12

DAFTAR PUSTAKA

Aninda, A. A dan D. Joko. 2015. Perubahan Kelembapan dan Kadar Air Teh
Selama Penyimpanan pada Suhu dan Kemasan yang Berbeda. Jurnal
Aplikasi Teknologi Pangan. Vol. 4(4): Hal 124 - 125.

Adriansyah. 2013. Kapasitas Lapang Pada Tanah Detik Tani.

Baldoncini, M., M. Albéri, C. Bottardi, E. Chiarelli, K. G. C. Raptis, V. Strati dan


F. Mantovani. 2018. Investigating The Potentialities of Monte Carlo
Simulation for Assessing Soil Water Content via Proximal Gamma-Ray
Spectroscopy. Journal of Environmental Radioactivity 19(2):Hal 105 – 116.

Dewi, V. A. K., B. I. Setiawan dan R. S. B. Waspodo. 2017. Analisis konsumsi air


sayuran organik dalam rumah tanaman. Jurnal Irigasi. Vol 12(1) : Hal 37-
46.

Kartawijaya, A. 2013. Jurnal Penetapan Kadar Air Tanah Kapasitas Lapang


(Metode Alhricks).

Kumala, D. A. 2020. Pengaruh Metode Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan


Akar Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.).

Kusuma, M. N dan Y. Yulfiah. (2018, September). Hubungan Porositas Dengan


Sifat Fisik Tanah Pada Infiltration Gallery. In Prosiding Seminar Nasional
Sains dan Teknologi Terapan. Vol 4 : Hal 43 -50.

Nurhayati dan J. Aminuddin. 2016. Pengaruh Kecepatan Angin Terhadap


Evapotranspirasi Berdasarkan Metode Penman Di Kebun Stroberi
Purbalingga. Journal of Islamic Science and Technology. Vol 2 : Hal 21 -
28.

Novi S. F. S., W. Andin, S. E. D. Hastuti. 2015. Jurnal Biologi, Kapasitas Lapang


dan Pertumbuhan Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) pada Jenis
dan Pembenah Tanah yang Berbeda. Jurusan Biologi. Fakultas Sains dan
Matematika, Universitas Diponegoro. Tembalang. Semarang. Vol. 4(1): Hal
36 – 44.

Perwitasari, S. D. N dan N. Bafdal. 2016. Penjadwalan irigasi berbasis neraca air


pada sistem pemanenan air limpasan permukaan untuk pertanian lahan
kering. Jurnal Keteknikan Pertanian. Vol 4 : Hal 2.

Shania, P. Y. 2022. Kajian Sifat Fisika Tanah pada Beberapa Kelas Lereng di Dua
Kabupaten Budidaya bawang Putih (Allium sativum L) di Sumatera Utara
(Doctoral dissertation, Universitas Andalas).

Sulistyono, E dan R. Abdillah. 2017. Kadar Air Kapasitas Lapang dan Bobot Jenis
Tanah yang Optimal untuk Pertumbuhan dan Produksi Umbi Uwi
13

(Dioscorea alata L). Jurnal Agroekoteknologi Agrovigor. Vol 10 Hal 39 -


43.
Sutrisno, N dan N. Heryani. 2019. Pengembangan irigasi hemat air untuk
meningkatkan produksi pertanian lahan kering beriklim kering. Jurnal
Sumberdaya Lahan. Vol 13: Hal 17-26.

Usman, B., R. H. Manrulu., A. Nurfalaq dan E. Rohayu. 2017. Identifikasi


Akuifer Air Tanah Kota Palopo Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan
Jenis Konfigurasi Schlumberger. Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika
FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Vol14(2) : Hal 65-72.

Yuniarsih, D. 2017. Pengaruh cekaman air terhadap kandungan protein kacang


kedelai. In Prossiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi.
Jurusan Pendidikan Biologi. Fakultas MIPA. Univrsitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta.
14

LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi

Gambar 1. Uji Memasukkan Pasir Pantai kedalam Becker Glass Sebanyak 200ml

Gambar 2. Uji Meletakkan Pipet/ Sedotan diatas Pasir Tepat ditengahnya


15

Gambar 3. Uji Memasukkan Tanah Kering Udara ke Dalam Becker glass


sebanyak 300ml

Gambar 4. Uji Menyiramkan Air Gravitasi kedalam Becker glass

Gambar 5. Uji Menutup Becker glass dengan Plastik

Anda mungkin juga menyukai