Oleh :
ELINDAH MEHA
2204290049
AGRIBISNIS 1
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PENETAPAN PH TANAH
Oleh :
ELINDAH MEHA
2204290049
AGRIBISNIS 1
Dikoreksi Oleh:
Disahkan Oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... iv
PENDAHULUAN.................................................................................. 1
Latar Belakang............................................................................ 1
Tujuan Praktikum........................................................................ 3
Kegunaan Praktikum................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 5
BAHAN DAN METODE...................................................................... 9
Tempat dan Waktu...................................................................... 9
Bahan dan Alat............................................................................ 9
Pelaksanaan Praktikum............................................................... 9
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 10
Hasil............................................................................................ 10
Pembahasan................................................................................. 10
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 13
Kesimpulan.................................................................................. 13
Saran ........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 14
LAMPIRAN........................................................................................... 16
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sifat fisik tanah dapat dilihat dari kondisi permukaan tanah, ada tanah
yang memiliki tekstur kasar sampai halus. Apabila tanah yang memiliki tekstur
halus, maka akan semakin banyak pula air yang dapat diikat. Sifat kimia tanah
dapat diilihat dari nilai pH dan kandungan unsur hara yang terdapat di dalam
tanah. Reaksi tanah (pH) perlu diketahui karena tiap tanaman memerlukan pH
tertentu. Ada tanaman yang toleran terhadap naik turunnya pH, tetapi ada pula
Al dan Fe juga dipengaruhi oleh pH tanah. Pada pH yang asam kelarutan unsur
adalah derajat keasaman tanah (pH tanah). pH tanah adalah suatu kondisi dimana
terdapat ikatan antara unsur atau senyawa yang ada di dalam tanah, tanah
memiliki beberapa nilai pH yang terdiri dari masam, netral, dan alkalis. Nilai pH
yang netral adalah 7, pada keadaan ini banyak unsur hara yang dapat larut dalam
air sehingga dapat mempengaruhi tingkat absorbsi unsur hara oleh tanaman,
sedangkan pada tanah masam (pH rendah < 7), tanah di dominasi dengan ion Al
dan Fe. Unsur hara akan mudah diserap tanaman pada pH 6-7, karena pada pH
tersebut sebagian besar unsur hara akan larut dalam air. Dalam bidang industri
pertanian dibutuhkan teknologi alat ukur pH tanah untuk mengetahui sifat yang
2
tanah terutama pH tanah, maka dari itu pentingnya alat ukur pH tanah untuk
menentukan kualitas tanah. Upaya konservasi tanah dan air juga perlu
Skala pH mencakup dari nilai 0 (nol) hingga 14. Nilai pH 7 dikatakan netral, di
Jika pH tanah kurang dari 4,5 maka keasaman tanah menjadi faktor pembatas
toksik unsur alumunium (Al) bebas. Disamping itu, asam dan basa pada tanah
dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti curah hujan yang tinggi, adanya unsur
Aluminium (Al), Besi (Fe) ,Tembaga (Cu), penggunaan pupuk secara berlebihan
dan kekurangan unsur hara lainnya. Berdasarkan pada keadaan tanah, semakin
lembab tekstur tanah maka pH tanah nya akan semakin kecil dan berlaku
untuk menjaga kualitas dari tanah sehingga tanah sangat bagus untuk tanaman
apakah tanah tersebut bersifat netral, asam ataupun alkalis. Peningkatan pH tanah
tutupan lahan belukar tua dengan kelerengan datar mempunyai nilai pH lebih
rendah dibandingkan pH pada kelerengan curam, hal ini dikarenakan pada lahan
3
datar mempunyai tutupan lahan yang lebih rapat sehingga bahan organik tersebut
sulfat harus diperhatikan dan pH tidak boleh kurang dari 4 karena jika terlalu
banyak pemberian aluminium, pengaplikasian harus pada tanah yang lembab dan
Fe2+ juga sangat dipengaruhi oleh redoks potensial (Eh) tanah. Redoks potensial
pirit agar tidak teroksidasi. Perubahan besi sangat dipengaruhi oleh potensial
redoks dan reaksi tanah dimana redoks potensial yang tinggi cenderung
membentuk Fe2+ sedangkan pada pH rendah besi berada pada bentuk Fe2+ dan
pada pH yang tinggi besi cendrung berada pada bentuk Fe2O3, FeCO3, dan FeS2
(EC) oleh akar tanaman adalah derajat keasaman tanah (pH tanah), temperatur
(T) dan Kelembapan (M). Derajat Keasaman Tanah (pH) berpengaruh besar
Electrical (or Electro) Conductivity (EC) merupakan kepekatan unsur hara dalam
Tujuan Praktikum
Kegunaan Praktikum
1. Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Tugas Praktikum Dasar Ilmu
2. Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Pratikal tes Dasar Ilmu Tanah
menyediakan air bagi tanaman juga berperan dalam menyediakan unsur hara yang
organisme dan waktu. Perbedaan pengaruh dari berbagai faktor pembentuk tanah
status kesuburan tanah pada suatu lahan dengan lingkungan fisik yang berbeda
Mutu tanah pada kesuburan tanah ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat
fisika, kimia dan biologi tanah yang menjadi habitat akar-akar aktif tanaman [3].
pH merupakan ukuran jumlah ion hidrogen dalam suatu larutan. Larutan dengan
”basa”. Biasanya tanah pada daerah basah bersifat asam, sedangkan tanah di
daerah kering bersifat basa. Pada tanah asam larutan tanahnya mengandung lebih
banyak ion hidrogen (H+) dibandingkan dengan ion hidroksil (OH-), sebaliknya
pada tanah basa tanahnya mengandung lebih banyak ion hidroksil (OH-)
dibandingkan dengan ion hidrogen (H+). Skala pH terentang dari 0 (asam kuat)
Fungsi dari pemberian bahan organik seperti pupuk organik dapat menyediakan
hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan mikro seperti Zn, Cu, Mo, Co, B, Mn,
dan Fe. Bahan organik juga dapat meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, pH
tanah, hara P. Bahan organik juga berperan biologis dalam memengaruhi aktifitas
tanah. Fungsi dari pemberian bahan organik seperti pupuk organik dapat
menyediakan hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan mikro seperti Zn, Cu, Mo,
Co, B, Mn, dan Fe meskipun dalam jumlah sedikit. Bahan organik juga dapat
meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, pH tanah, hara P dan hasil tanaman
keasaman atau kebasaan pada suatu lahan. Dengan mengetahui kadar pH dalam
tanah, petani dapat menentukan tanaman apa yang cocok untuk ditanam atau
(konsentrasi) ion H+ dan ion OH+ didalam tanah. Semakin tinggi konsentrasi ion
semakin tinggi ion H+ didalam tanah, maka tanah tersebut akan semakin basa.
Jika konsentrasi kedua ion tersebut dalam keadaan seimbang, maka tanah bereaksi
unsur hara dalam tanah. Tanah masam (pH rendah) mengandung unsur hara Al,
7
H, Fe, Mn yang dominan, sedangkan unsur hara esensial N, P, K, S, Ca, Mg, Zn,
Cu, Mo, dan B sangat sedikit. Tanah alkalin (pH > 7,5) mengandung unsur hara
Ca, Mg yang dominan, sedangkan unsur hara esensial N, P, K, S, Zn, Cu, Mo, dan
B sangat sedikit. Tanah netral (pH 7) mengandung unsur hara yang ideal, semua
unsur hara esensial tersedia dengan cukup (N, P, K, S, Ca, Mg, K, Na, Fe, Mn,
Cu, Zn, Mo, dan B). Ketersediaan unsur hara berhubungan dengan pH tanah
kondisi asam-basa tanah yang di tuangkan dalam nilai pH tanah dan bahan
organik tanah. Pengelolaan bahan organik dan pH tanah menjadi tolak ukur dalam
dan Fe membentuk Al-P dan Fe-P yang sukar larut sehingga tidak dapat
bahan organik dan KTK tinggi, bulk density rendah, rentensi P tinggi.
Produktivitas rendah pada tanah-tanah masam (pH < 5,5), yang mana 60% berada
tanaman di ekosistem pertanian. FMA memiliki potensi yang cukup besar dalam
meningkatkan siklus nutrisi tanaman dan proses perbaikan agregat tanah. Proses
8
ini dapat menghasilkan kemampuan tumbuh bibit yang lebih baik, biodiversitas
terjadi dari lapisan atas ke lapisan lebih dalam akan meninggalkan kation-kation
H+ dan Al3+ di lapisan atas yang sangat berperan dalam kemasaman tanah.
Penambahan bahan organik meningkatkan pH tanah dan pada saat yang sama
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 3 Desember 2022 pada
Bahan yang dibawa dalam praktikum Dasar Ilmu Tanah contoh tanah
kering udara yang telah diayak, air, H2O, KCL dan aquades.
Alat yang digunakan dalam Praktikum Dasar Ilmu Tanah yaitu empat
botol plastik, erlenmeyer 50 cc atau 00 cc, elektroda, timbangan analitik, alat tulis,
buku kuis, kalkulator, pisau, sarung tangan, masker medis, jas labolatorium,
Pelaksanaan Praktikum
4. Ukur pH suspensi dengan pH meter dan catat hasil percobaan dalam daftar
tabel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
yang dimana 10 gram tanah dan 10 ml H20 menghasilkan nilai pH tanah 5,58.
Hal ini diduga pH tanah tersebut rendah maka tingkat kemasaman suatu tanah
semakin tinggi karena tanah tersebut mengandung liat dan bahan organik yang
banyak. Hal ini sesuai dengan literatur (Hamid dkk., 2017) yang menyatakan
bahwa pH termasuk dalam kategori masam dengan rincian pada tanah lapisan atas
pH tanah lebih tinggi, hal ini disebabkan oleh kandungan liat dan bahan organik
meningkatkan hara.
nilai pH tanah 5,08. Hal ini diduga tanah tersebut bersifat netral maka tanah yang
bersifat netral memiliki ketersediaan unsur hara dan mudah larut didalam larutan
juga masuk pada kategori yang baik bagi tanaman. Hal ini sesuai dengan literatur
yang dinyatakan (Nazir dkk., 2017) yang menyatakan bahwa kemasaman tanah
11
merupakan salah satu sifat yang penting, sebab terdapat hubungan pH dengan
ketersediaan unsur hara juga terdapat beberapa hubungan antara pH dengan sifat-
sifat tanah. pH tanah merupakan kondisi keterikatan antar unsur atau senyawa
yang terdapat di dalam tanah, nilai pH tanah terdiri dari masam, netral dan alkalis.
Nilai pH yang netral akan mempengaruhi tingkat penyerapan unsur hara oleh akar
tanaman, karena pada pH netral tersebut kebanyakan unsur hara mudah larut di
dalam larutan tanah. Kelembaban dan temperatur tanah yang baik membuat tanah
menjadi memiliki ruang pori yang cukup sehingga sirkulasi udara di dalam tanah
nilai pH tanah 5,18. Hal ini diduga tanah tersebut memiliki banyak unsur hara
baik unsur hara makro dan mikro, dimana unsur hara tersebut berperan dalam
peningkatan pH tanah. Hal ini sesuai dengan literatur (Tasia dkk., 2021) yang
ditingkatkan dengan kapur dolomit, sedangkan pH tanah yang terlalu tinggi dapat
disimpulkan bahwa secara umum pH tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman
nilai pH tanah 4,25. Hal ini diduga tanah tersebut bersifat masam dikarenakan ion
H+ terlalu tinggi maka tanah tersebut tidak baik untuk digunakan, oleh karena itu
semakin tinggi kadar ion H+ di dalam tanah, maka semakin asam sifat tanah
12
tersebut. Hal ini sesuai dengan literatur (Khumairah, 2021) yang menyatakan
bahwa reaksi tanah menunjukkan sifat keasaman atau alkalinitas tanah yang di
nyatakan dengan nilai pH. Nilai pH pada dasarnya merupakan jumlah konsentrasi
ion hidrogen (H+) yang terdapat didalam tanah. Semakin tinggi kadar ion H+ di
dalam tanah, maka semakin asam sifat tanah tersebut, demikian pula sebaliknya.
Pada tanah yang bereaksi masam, jumlah ion H+ lebih tinggi dibandingkan
dengan jumlah ion OH-. Pencucian kation basa pada tanah mengakibatkan
hilangnya basa- basa dalam tanah, sehingga cenderung menurunkan nilai ph tanah
sejalan dengan waktu. Penurunan pH tanah ini lebih nyata pada tanah muda.
Selain itu, pemberian pupuk yang bereaksi masam dapat mengakibatkan turunnya
nilai pH tanah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil dan pembahasan sebagai
berikut :
masam.
Fe membentuk Al-P dan Fe-P yang sukar larut sehingga tidak dapat
5. Nilai pH yang netral akan mempengaruhi tingkat penyerapan unsur hara oleh
akar tanaman, karena pada pH netral tersebut kebanyakan unsur hara mudah
Saran
Adapun saran yang dapat diberi pada praktikum ini yaitu disarankan ketika
elektrometrik.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiyah, F., Y. Nugroho dan G. S. Rudy. 2020. Pengaruh Kelas Lereng dan
Tutupan Lahan terhadap Solum Tanah, Kedalaman Efektif Akar dan pH
Tanah. Sylva Scienteae. Vol 3(3): Hal 499-508. ISSN : 2622-8963.
Basuki dan S. Winarso. 2021. Peta Sebaran pH Tanah, Bahan Organik Tanah, dan
Kapasitas Pertukaran Kation sebagai Dasar Rekomendasi Aplikasi Bahan
Organik dan Dolomit pada Lahan Tebu . Buletin Tanaman Tembakau,
Serat dan Minyak Industri. Vol 13(2): Hal 78-93. ISSN : 2085-6717. e-
ISSN : 2406-8853.
Darlita, R. R., B. Joy dan R. Sudirja. 2017. Analisis Beberapa Sifat Kimia Tanah
Terhadap Peningkatan Produksi Kelapa Sawit pada Tanah Pasir di
Perkebunan Kelapa Sawit Selangkun. Jurnal Agrikultur. Vol 28(1): Hal
15-20. ISSN : 0853-2885.
Hawid, A. 2017. Karakteristik Sifat Kimia Tanah dan Status Kesuburan Tanah
Lahan Pekarangan dan Lahan Usaha Tani Beberapa Kampung di
Kabupaten Kutai Barat. Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian. Vol 39(1): Hal
30-36.
Juliansyah, H., K. Khairisma, D. Andriyani, D. Bakar dan Y. Yurina. 2022.
Pelatihan Pengukuran pH Tanah (Mitra Desa Blang Gurah). Jurnal
Pengabdian Kreativitas (JPeK). Vol 1(1): Hal 24-28.
Karamina, H., W. Fikrinda dan A. T. Murti. 2017. Kompleksitas Pengaruh
Temperatur dan Kelembaban Tanah terhadap Nilai Ph Tanah di
Perkebunan Jambu Biji Varietas Kristal (Psidium guajava L.) Bumiaji,
Kota Batu. Kultivasi. Vol 16(3): Hal 430-434.
Khumairah, F. H. 2021. Pengantar Ilmu Tanah. Tanesia. ISBN: 9786239851859,
623985185X.
Kusuma, A. P., R. N. Hasanah dan H. S. Dachlan. 2017. DSS untuk Menganalisis
pH Kesuburan Tanah Menggunakan Metode Single Linkage. Jurnal
EECCIS. Vol 8(1): Hal 61-66.
Nazir, M., Syakur, Muyassir. 2017. Pemetaan Kemasaman Tanah dan Analisis
Kebutuhan Kapur di Kecamatan Keumala Kabupaten Pidie. Ilmiah
Mahasiswa Pertanian Unsyiah. Vol 2(1): Hal 21-30.
Nurmasyitah, Syafruddin dan M. Sayuthi. 2018. Pengaruh Jenis Tanah dan Dosis
Fungi Mikoriza Arbuskular pada Tanaman Kedelai terhadap Sifat Kimia
Tanah. Jurnal Agrista. Vol 17(3): Hal 103-110.
Priyono, K. D. 2021. Kajian Tanah dalam Perspektif Geografi. Insania: Cirebon.
ISBN : 978-623- 5770-05-5.
15
Lampiran 1. Dokumentasi