LAPORAN
Oleh
ARYA DARMA
2004290014
AGROTEKNOLOGI 1
LAPORAN
Oleh:
ARYA DARMA
2004290014
AGROTEKNOLOGI 1
Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah
Praktikum Kesuburan Tanah Tanaman Di Fakultas Pertanian
Muhammadiyah Sumatra Utara
Dikoreksi Oleh:
Diketahui Oleh :
2
RINGKASAN
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehinga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum
Kesuburan Tanah dan Pemupukan yang berjudul “Analisis Kadar Hara Tanah
N, P, K Dan pH Tanah Sawah Dengan Perangkat Uji Tanah Sawah (Puts)”.
Pada Kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Kedua orangtua dan sahabat yang telah memberikan dukungan dan masukkan
dalam menyelesaikan outline ini.
2. Prof. Dr., Asritarni Munar , M.P selaku Dosen Penanggung Jawab dan Asisten
Praktikum Kesuburan Tanah dan Pemupukan.
3. Abangda Fauzi Nur Azhari Pane S.P selaku Asisten Praktikum Kesuburan
Tanah dan Pemupukan
4. Abangda Dwiky Reza Sihotang selaku Asisten Praktikum Kesuburan Tanah
dan Pemupukan
5. Abangda Madan Fauzi selaku Asisten Praktikum Kesuburan Tanah dan
Pemupukan
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis menerima saran dari pembaca untuk menyempurnakan laporan
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
RINGKASAN
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................v
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
Latar Belakang .............................................................................................2
Tujuan Praktikum .........................................................................................3
Kegunaan Praktikum .................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 4
Hipotesis Praktikum .....................................................................................6
BAHAN DAN METODE ......................................................................................8
Tempat dan Waktu .......................................................................................8
Bahan dan Alat .............................................................................................8
Pelaksaan Praktikum ....................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 11
Hasil ...........................................................................................................11
Pembahasan ................................................................................................11
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 16
Kesimpulan ................................................................................................17
Saran ...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
LAMPIRAN .......................................................................................................... 19
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang
dan efisiensi pemupukan ditentukan oleh dua faktor yang saling berkaitan yaitu:
(a) ketersediaan hara dalam tanah, termasuk pasokan melalui air irigasi dan sumber
lainnya, dan (b) kebutuhan hara tanaman. Oleh sebab itu, rekomendasi pemupukan
(PUTS) merupakan alat untuk mengukur status hara P dan K serta pH tanah yang
dapat dikerjakan oleh penyuluh lapangan atau petani secara langsung di lapangan.
Hasil analisis P dan K tanah dengan PUTS ini selanjutnya digunakan sebagai dasar
penyusunan rekomendasi pupuk P dan K spesifik lokasi untuk tanaman padi sawah,
terutama varietas unggul dengan produktivitas setara dengan IR-64 atau Ciherang.
tropik basah dimana pada umumnya tingkat kesuburan tanahnya rendah karena
tingkat pelapukan dan pencucian hara yang tinggi. Pembatas pertumbuhan tanaman
yang umum dijumpai adalah rendahnya kandungan hara di dalam tanah terutama
5
2
efisiensi pemupukan N, P, dan K untuk tanam an padi sawah, antara lain Perangkat
salah satu peluang peningkatan produksi nasional. Hal ini dimungkinkan karena
hasil padi pada agroekosistem masih beragam antar lokasi dan belum optimal, rata-
rata 4,7 t/ha sedangkan potensinya dapat mencapai 6,7 t/ha. Penyebab belum
optimalnya produktivitas padi di lahan sawah antara lain oleh efisiensi pemupukan
yang rendah dan kahat hara unsur makro maupun unsur mikro. Optimalisasi
produktivitas padi dapat dicapai melalui penerapan teknologi yang sesuai dengan
lahan sawah meliputi jenis tanah, kesuburan kimiawi, organik dan fisik tanah,
ketersedian air, suhu, radiasi surya, dan pengelolaan tanaman (Faiz, 2015).
dipengaruhi oleh kesuburan tanah, kondisi iklim (suhu udara, intensitas radiasi
surya, dan curah hujan), varietas dan pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Pengelolaan hara yang tidak seimbang akan menurunkan hasil padi hingga 40% dan
2
1
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk Mengikuti Praktikum Kesuburan Tanah dan
Utara. .
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah merupakan suatu lapisan atas permukaan bumi yang terdiri atas
campuran dari pelapukan batuan dan jasad makhluk hidup yang telah mati dan
membusuk. Akibat pengaruh cuaca tersebut sehingga jasad makhluk hidup tadi
salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi cukup penting dalam
kelangsungan hidup mahluk hidup serta sebagai suatu tempat atau ekosistem
manusia.
Secara umum PUTK ini dapat digunakan untuk penilaian status kesuburan
tanah lahan kering secara cepat. Tanah lahan kering umumnya mempunyai
cukup luas terutama di luar Jawa didominasi oleh Ultisols dan Oxisols. Upaya
pelestarian produktivitas lahan ini lebih berat dibandingkan tanah lahan kering di
dataran tinggi dengan bahan induk volkan yang umumnya berstatus hara tinggi.
dan kapur untuk tanaman jagung, kedelai dan padi gogo dapat lebih tepat dan efisien
dari badan air (nitrat) dan dalam tanah (logam berat dari pupuk). Penerapan
pemakaian pupuk secara nasional dan devisa negara. Jumlah pupuk yang diberikan
3
PUTS merupakan alat bantu analisis kadar hara tanah secara kualitatif untuk
mudah dan akurat. Perangkat uji cepat ini berupa alat pengukur status hara N, P, K,
tanah, mengukur hara tersedia dengan bagan warna, dan menentukan rekomendasi
Keunggulan PUTS adalah sebagai perangkat uji untuk mengukur status hara N,
P, K & pH tanah sawah secara cepat dan mudah, serta menentukan kebutuhan dan
juga. Kemasan elegan, mudah dibawa, praktis, dan dapat diisi ulang (re-fill) Alat
ini potensial untuk dapat digunakan secara praktis oleh petugas lapang, penyuluh
pertanian dan kelompok tani di lapang agar dalam merencanakan jumlah pupuk
yang harus diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan tanaman padi sawah. Selain itu,
Bentuk hara yang diekstrak dengan PUTS untuk nitrogen adalah NO3-
N dan NH4-N, untuk fosfat adalah orthophosphate (PO43-, HPO4= dan H2PO4
-) dan kalium adalah K+. Pengukuran kadar hara dilakukan secara semi
4
pemupukan N, P, dan K spesifik lokasi untuk tanaman padi sawah (Adrin, 2015).
Pada tanaman, Nitrogen berperan dalam Pembentukan zat hijau daun atau biasa
disebut dengan klorofil, protein dan lemak. Klorofil sangat membantu dalam prses
pemasakan zat makan yang diserap oleh akar tanaman. Pemberian pupuk pada
Unsur fosfor (P) merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah
besar. Jumlah fosfor dalam tanaman lebih kecil dibandingkan Nitrogen dan Kalium.
Tetapi fosfor dianggap sebagai kunci kehidupan (key of life). Unsur ini merupakan
komponen tiap sel hidup dan cenderung terkonsentrasi dalam biji dan titik tumbuh
tanaman. Unsur P dalam phospat adalah fosfor sangat berguna bagi tumbuhan
Unsur hara kalium (K) merupakan unsur hara utama ketiga yang diperlukan
tanaman dalam jumlah besar. Unsur tersebut dalam bentuk mobil, sehingga mudah
hilang tercuci. Bila terjadi kekurangan unsur K tanaman menjadi rentan terhadap
kuantitas produksi padi rendah. Sumber K berasal dari pupuk anorganik seperti KCl
dan NPK. Pada tanaman padi sebagian hara K dari pupuk dapat digantikan oleh
5
jerami padi yang dikembalikan sebagai pupuk organik. Kadar K dalam jerami
dilahan sawah harus digalakkan kembali karena selain mengandung unsur K, jerami
juga mengandung unsur hara lain seperti N, P, Ca, Mg dan unsur mikro, hormon,
pengatur tumbuh serta asam-asam organik yang sangat berguna bagi tanaman.
Selain itu dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan biologi tanah (Rahmi, 2015).
penimbunan hara P. Gejala seperti ini banyak terjadi di lahan sawah yang sudah
Hipotesis Praktikum
maret 2022 hari rabu pada pukul 15.20 wib s/d selesai.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanah sawah, pereaksi N1,
pereaksi N2, pereaksi N3, pereaksi N4, pereaksi PH1, pereaksi PH2, pereaksi K1,
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, sendok stainless,
pengaduk dari kaca, rak tabung reaksi, kertas tisu pengering, sikat pembersih
Pelaksanaan Praktikum
1. Contoh tanah uji sebanyak ½ sendok spatula contoh tanah uji atau 0,5 cm
reaksi, atau jumlah tanah sebanyak garis 0.5 ml yang tertera pada tabung
reaksi,
menit,
1. Contoh tanah uji sebanyak ½ sendok spatula contoh tanah ujiatau 0,5 cm
reaksi, atau jumlah tanahsebanyak garis 0.5 ml yang tertera pada tabung
reaksi.
pengaduk kaca
3. Tambahkan 5-10 butir atau seujung spatula Pereaksi P-2, dikocok1 menit,
1. Contoh tanah uji sebanyak ½ sendok spatula atau 0,5 cm yang diambil
pengaduk kaca,
D. Penetapan pH Tanah
1. Contoh tanah uji sebanyak ½ sendok spatula atau 0,5 cm yang diambil
Hasil
+ KCL Jerami 50
kg/ha+ 5
t jerami
PH Agak Masam Sistem drainase
(pH 5-6) konvensional
Pupuk N didalam bentuk
urea
10
Hasil = =
,
4x = 12,5
x = 3,125 kg/ m2
Diketahui : Dosis pupuk N/ petakan = 300 kg/ petakan = 300.000 gr
Jumlah Tanaman = 333.333
.
Hasil = = 0,9 gr/tanaman
.
tanah dapat dilakukan dengan menggunakan Urea, ZA, DAP, pupuk majemuk
status hara N rendah pada tanah berpasir dengan liat < 20% adalah 300 kg Urea/ha.
Sedangkan pada status hara N sangat tinggi, rekomendasi pemupukan pada tanah
berpasir dengan liat < 20% tanah berliat adalah 200 kg Urea/ha (Setyorini,
dengan pemupukan unsur lain. Kekurangan unsur N pada tanaman padi akan
menunjukkan gejala pertumbuhan kerdil dan menguning, daun lebih kecil jika
dibandingkan dengan ukuran daun sehat. Gejala kekurangan N pada tanaman muda
kuning. Selain itu, anakan yang dihasilkan oleh tanaman yang kekurangan N
11
berkurang dan terlambat berbunga akan tetapi proses pemasakan bulir cepat
sehingga gabah kurang bernas serta gabah dari malai yang dihasilkan juga
kadar selulosa, tetapi sering menurunkan kadar sukrosa, polifruktosa dan pati.
Menurut Siregar dan Marzuki (2015), unsur N juga berpengaruh terhadap susunan
ammonia akan menaikkan kadar protein dan pertumbuhan daun (dinyatakan dengan
N pada tanaman padi akan menyebabkan panjang, lebar dan luas daun bertambah,
Hasil = =
,
400x = 468,75
x = 1,171 kg/ m2
Diketahui : Dosis pupuk N/ petakan = 75 kg/ petakan = 75.000 gr
Jumlah Tanaman = 333.333
.
Hasil = = 0,225 gr/tanaman
.
identifikasi sebagai unsur hara yang penting bagi kesehatan akar tanaman dan
unsur hara P pada tanaman padi akan menyebabkan pertumbuhan akar tanaman
12
lambat, tanaman kerdil, daun berwarna hijau gelap dan tegak, lama kelamaan daun
terlambat sehingga tidak rata, umur tanaman atau panen lebih panjang dan gabah
unsur mikro seperti besi (fe), tembaga (Cu), dan seng (Zn) terganggu. Namun
Hasil = =
,
4x = 6.25
x = 1,56 kg/ m2
Diketahui : Dosis pupuk N/ petakan = 100 kg/ petakan = 100.000 gr
Jumlah Tanaman = 333.333
.
Hasil = = 0,30 gr/tanaman
.
unsur hara K rendah adalah dengan penambahan pupuk KCl 100 kg/ha atau 50 kg
KCl/ha ditambah dengan 5 ton jerami/ha. Sedangkan pada status K sedang dan
tinggi penambahan K melalui pemberian pupuk KCl adalah sebanyak 50 kg/ha atau
tanah sawah di Kabupaten yang berada antara rendah, sedang dan tinggi.
13
4. Penetapan pH
Pada penetapan kadar pH dapat dihasillkan dari sampel tanah sawah adalah :
dalam urea
mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman (Anonymous, 2015).
Pada umumnya unsur hara akan mudah diserap tanaman pada pH 5-6,
karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara akan mudah larut dalam air dan
racun bagi tanaman. Pada kondisi tanah masam, akan banyak ditemukan unsur
alumunium (Al) yang selain meracuni tanaman juga mengikat phosphor sehingga
tidak bisa diserap tanaman, selain itu pada tanah masam juga terlalu banyak unsur
mikro yang bisa meracuni tanaman. Sedangkan pada tanah basa banyak ditemukan
pengurai bahan organik akan tumbuh dengan baik. Demikian juga mikroorganisme
yang menguntungkan bagi akar tanaman juga akan berkembang dengan baik
(Suhendra 2018).
14
Kesimpulan
1. Tanah sawah dapat berasal dari tanah kering yang diairi kemudian
3. Penetapan kadar Nitrogen pada tanah sawah oleh PUTS dari sampel tanah
sawah statusnya sangat tinggi dengan nilai 200 dan pada bagan warna hijau
tua.
4. Penetapan kadar Phospat pada tanah sawah oleh PUTS dari sampel tanah
sawah statusnya sedang dengan nilai 75 dan pada bagan warna biru muda.
5. Penetapan kadar Kalium pada tanah sawah oleh PUTS dari sampel tanah
sawah statusnya rendah dengan nilai 100 dan pada bagan warna kuning.
6. Penetapan kadar pH pada tanah sawah oleh PUTS dari sampel tanah sawah
Saran
Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan
di persiapkan terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik. Dan untuk
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2015. Mengatasi Tanah Masam dan Basa.. BPS Prov. Bengkulu. 2011.
Provinsi Bengkulu Dalam Angka 2011. Badan Pusat Statistik Provinsi
Bengkulu.
Arifin, M. 2017. Kajian Sifat fisik tanah dan Berbagai Penggunaan Lahan Dalam
Hubungannya Dengan Pendugaan Erosi Tanah. Pertanian Mapeta, 12 (2) :
111.
Barus, J. dan Andarias. 2017. Status Hara Fosfor dan Kalium Lahan Sawah
Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Tanah dan Lingkungan, Volume 9 N0.
1 April 2017 : 16-19.
Husnain. 2019. Kehilangan Unsur Hara Akibat Pembakaran Jerami Padi dan
Potensi Pencemaran Lingkungan. Prosd. Seminar Nasional Sumberdaya
Lahan Pertanian. Bogor, 30 November-1 Desember 2019. BBSDLP. Bogor.
Indranada, H.K. 2018. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Penerbit PT. Bina Aksara.
Jakarta.
Indriana, K. R., Hadi, R. A., & Juliana, D. (2020). PKM: Pengujian Unsur Hara
Dan PH Tanah Sawah Melalui Metode PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah)
Dikelompok Tani Medar Rahayu Desa Citaleus. TRIDARMA: Pengabdian
Kepada Masyarakat (PkM), 3(1, Mei), 129-135.
Nugroho. 2019. Analisis Sifat Fisik-Kimia dan Kesuburan Tanah pada Lokasi
Rencana Hutan Tanaman Industri P.T Prima Multibuwana. Hutan Tropis
Borneo. 10(27) : 222-229.
16
Prabowo, R., Bambang, A. N., & Sudarno, S. (2022). Analisa Sebaran Kesuburan
Tanah Lahan Sawah (Studi Kasus Daerah Pertanian Kota
Semarang). Cendekia Eksakta, 4(2).
Rahmi, O. 2015. Pengelolaan Lahan Basah Terpadu Di Desa Mulia Sari Kecamatan
Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
(JIPI). Vol. 20 (3): 201 ISSN 0853-4217.
Rosmanah, S., Wibawa, W., & Siagian, I. C. (2017). Status Hara Tanah Sawah di
Kabupaten Kepahiang berdasarkan hasil analisis Perangkat Uji Tanah Sawah
(PUTS). Prosiding BPTP Bengkulu.
Sari, A. N., Muliana, M., Yusra, Y., Khusrizal, K., & Akbar, H. (2022). Evaluasi
Status Kesuburan Tanah Sawah Tadah Hujan dan Irigasi di Kecamatan Nisam
Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi, 1(2),
49-57.
Syam, M., Suparyono, Hermanto, dan D. Wuryani, S. 2017. Masalah Hama, Tri
mulya, T., Marpaung, I. S., & Arief, T. 2017. Penggunaan Perangkat Uji
Tanah Sawah (PUTS).
Widowati, L.R. 2017. Pengenalan perangkat uji tanah untuk analisis cepat
kandungan P dan K tanah. LPI dan APPI, Jakarta
17
LAMPIRAN