Anda di halaman 1dari 8

II. PerC 6(2) : 48-52.

1998

BUDIDAYA TANAMAN MELATI DI PANT3I UTARA JAWA


TENGAH SERTA KEMUNGKINAN PENGEMBANGANNYA

Djoko Prajitno", Sulistiorini2’ dan Ch. Atik Setyowati"

ABSTRACT
An agronomic survey was conducted to study the crop production aspects of Jasmine
{Jaxmini sambac Ait.) grew along the coastal area of Pekalongan district, Central Java. This
particular crop mos planted by fisherman wives or families duting their spare times.
The results of the research shown that the cultural practices of growing jasmine in the coastal
ar was really different to on land cultural techniques. The crop growing period was shorter due to
high st salinity. The path coeffieient analysis indicated that total flower production was directly
affected I number of flower harvested per day, number of productive branches, total number of
branches ai number of leaf per branch.
Key words : agronomic survey, path coefficient, nested design.

Suatu survei budidaya tanaman melati (Jasmine sambac Ait) dilakukan di sepanjang pantai
utaı kabupaıen Pekalongan, Propinsi Jawa Tengah, untuk mengetahui berbagai aspek agronomi dalam
tekne budidaya tanaman melati dt lahan pantai, yang banyak dilakukan oleh isterifkeluarga nelayan,
sebag: usaha sampaingan selama suaminya melaut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara budidaya tanaman melati di lahan pantai, ternyal
berbeda dengan cara budidaya di lahan daratan, baik dipandang dari aspek teknik budidaya mapun
umt produktif tanaman yang lebih pendek akibat salinitas tanah yang tinggi. Hasil analisis koefisien
linta menunjukkan bahwa total produksi per tanaman, jumlah daun per ranting dan jumlah seluruh
ranting pe tanaman.
Kata kunci : survei budidaya tanaman, koefisien lintas, rancanp•an tersarang

PENDAHULUAN ' Staf Pengajar Fakultas Pertanian UGM


2
Terdapat sekitar 2000 species tanaman ' Alumni Fakultas Pertanian UGM.
melati yang tumbuh di burnt kita ini, tetapi dari
ke 200 species tersebut, hanya sekitar 15
species yang diusahakan (Swarup, 1967).
Tanaman ini tumbuh baik di wilayah tropika
maupun sub tropika. Secara botani tanaman
ini termasuk dalam suku Oleaceae dan marga
Jasniinum. Di Indonesia terdapat dna species
yang diusahakan secara luas sejak tahun 1930,
yaitu melati putih (Jasminurn sambac Ait.)
dan melati gambir
{Jsminum officinale L). (Tobroni, 1980).
Tanaman ini diusahakan untuk berbagai
tujuan, baik sebagai tanaman hias, industri
parfum, bunga tabui ataupun bunga hias dalam
berbagai upacara tradisional serta penambah
aroma pada
industri teh.
Di wilayah pantai utara Jawa Tengal terutama
pesisir Batang, Pekalongan, PemalanJ dan Tegal
dijumpai cukup banyak pendudul (ydng
kebanyakan kaum nelayan) mengusahakar tanaman
melaıi ini. Sebagian besar produk bunga melatinya
dijual ke pabrik-pabrik teh yang terdapat di
wilayah tersebut, sedang sebagiar kecil lainnya
dijual sebagai bunga hias ataupun bunga tabur,
dengan harga yang rendah. Hal ini dikarenakan
sasaran pemasaran petani hanyalah untuk menculiupi
kebutuhan pabrik teh yang tidak
mempermasalahkan ukuran dan penampilan
bunga. Kondisi ini diperparah dengan penetapan
harga dari pabrik teh yang rendah bîla
dibandiııgkan dengan harga di pasaran
internasional (Prihmantoro et al. 1992).
49

Sebagai tanaman komersial melati


analisis ragam klasîALasi Iûrarki (rancang@
menıiliki pangsa pasar yang cuinıp tinggi.
tersaraug) (Pederor, 1967), sedang unnk
pasaran eksport bunga melati memiliki prospek
inenpntukan karalrter agroaomi yang paling
yang cukup baik meski nitai pcnnixtaannya
berpengaruh terhadap total produksi digunakan
masih belum menentu (Prihmantoro et ‹if. 1992).
snalisis koefisien lintas (Singh dan Caudhary,
Tujuan utama eksport bunga melati dari 1979).
Indonesiaadalah Singapura, dengan pesaing Keenam desa yang terpilih sebagai
utama Thailand. Harga bunga melati dari sampel dalam penelitian ini adalah desa-desa (1)
‘Thailand, di Singapura US 9,- per kg, sedang Depok dan (2) Blacanan di kecamatan Sragi, (3)
dari lndonesia hanya mencapai US 6,- per Semut dan (4) Wonokeno di kecamautn
kg., karena kualitas yang jauh lebih rendah. Wiradesa, serta (5) Jeruksari dan (6) Bandengan
Mengingat permasalahan di atas. prospek di kecamatan Tirıo. Keenam desa tersebut
pertanaman melati di pantai utara Jawa sernuanya terletak di tepi pantai.
Tengah untuk dikembangkan, tidak hanya
sekedar memenuhi kebutuhan pabrik teh,
cukup besar. Untuk itu perlu dikaji cara-cara HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
budidaya tanaman melati di lahan pantai yang Cara Budidaya Tanaman
tentunya bersifat spesifik, disamping berbagai
kankter agronomi tanaman itu sendiri yang Dari analisis deskriptif data hasil ıabulasi
menentukan tıasil maupun kualitas bunganya. kuesioner diketahui bahwa kebanyakan petani
tidak melakukan pembibitan sendiri. Bibit
METODE PENELITIAN dibelai dari Batang, Pemaiang, Solo, Sragen
sampai Tuban di Jawa Timur dan Sukabumi di
Metode yang digunakan dalam penelitian Jawa barat. Bibit berupa stek berdaun 1 s/d 5
ini adalah metode survei agronomi. Pertama- dibcli dengan harga Rp 10.000,- per 1000 stek.
tama dilakukan suatu survei (survei tinjau) di Pengolahan tanah hanya berupa peneangkulan 2-
tempat kabupaten (Batang, Pekalong9n, 3 kali. Tanaman ditanam secara monokultur.
Pemalang dan Tegal) sepanjang pantai utara
Untuk wilayah pantai yang anginya kencang,
Jawa Tengalı, dimana banyak dijumpai
tanaman melati ini ditanam secara tumpangsari
pertanaman melati di wilayah pesisirnya. Dari
dengan tanaman kelapa, pisang aıaupun lamtoro
keempat kabupaten tersebut, terpilih satu
yang berfungsi sebagai tanaman pelindung.
kabupaten (Pekalongan) secara random.
Kebanyakan petani tidak melakukan pemupukan
Kemudian diambil sampel secara random
dasar. larak tanam yang digunakan sangat
berstrata sebagai berikut. Diambil tiga
kecamatan sampel yang diperkirakan memiliki bervariasi, mulai dari 15 x 60 cm (169a) sampai
dengan 30 x 60 cm (28&o). Jdfak tanam
tingkat intcnsifikasi yang berbeda. Dari setiap
yang paling banyak dilakukan adaiah 20 x 60 cm
kccamatan diambil dua desa secara random, dan
(39). hal ini sangat berbeda dengan pertanaman
dari setiap desa diambil 10 keluarga tani sebagai
melati di daratan yang kebanyakan menggunakan
responden untuk wawancara. Dari antara 10
keluarga tersbut diambil 3 keluarga untuk jarak tanam 50 x 100 en. Penanaman
dilakukan pengukuran terhadap pertanamannya. biasanya dilakukan antara bulan Oktober
Peneliú an dilakukan secara “indepth” dari bulan sampai April (muşim hujan).
Februari hingga Mei 1997, dimana enumerator Pemeliharaan tanaman yang berü pa
tinggal di tempat petani. penyulaman, pemnpukan dan penyiaagan
Wawancara (dengan daftar pertanyaan) dilakukan oleh semua petani sejak tanaman
meliputi data cara budidaya tanaman, mulai dari belum menghasilkan. Pemupukan pada‘ tanaman
pembibitan, pengolahan tanah, pemeliharaan yang belum menghasilkan dilakukan antara umur
sampai dengan panenan dan pemasamn hasil. 15 hari s/d ö bulan dengan frekuensi I s/d 4 kali.
Pengukuran (ubinan) di lahan petani, moliputi Pupuk TSP dan Urea diberikan secara bersamaao
data produksi bunga serta komponen dengan dosis berkisar antaza 0,23 sid \2 kuJha
produksinya. Untuk niembandingkan tingkat untuk TSP. dan 0,25 s/d 6 kufha Urea.
iiHensifikasi budidaya tanarnan dilakukan Penyiangan dilakukaD pada saat tanaman urıtur 2
minggu sampai I bulan.
5
Pemelilıaraan pada tanaman yang telah
Tanaman mulai menghasilkan bunga pada
menghasilkan berupa pemupukan dengan dosis
umur 5 - 7 bulan. Produksi bunga tertinggi
0,25 s/d 12 ku/ha Urea dan 0,25 s/d 4kufha TSP,
biasanya dicapai pada umur antara t s/d 3 tdhun.
diberikan secara bersamaan, 3-12 kali setahun
Panenan (petikan bunga) dilakukan setiap hari di
tergantung kondisi tanaman. Penyiangan
pagi hart. Tergantung keadaan tanaman, produksi
dilakukan sebulan sekali tergantung kondisi
yang dicapai sangat variasi, yaitu mencapai 25-
tanaman. Pcngendalian hanna dan penyakit
560 kg/ha/hari pada musim hujan, dan 4 - 80
tanaman dilakukan dengqn penyemprotan
kgfh'afhari pada musim kemarau. Pemasaran
pestisida dari berbagai merek dagang yang
dilakukan melalui pedagang pengumpul, dengan
dijumpai petani seperti Agrothion, Acephate.
harga Rp 700,- s/d Rp 2.500,- per kg di musim
Thiodan, Ortin, Matador, atau Azodrin dengan
penghujan, dan Rp 3.200,- sfd Rp 7.500,- per kg
dengan dosis yang tidak menentu (tidak sesuai
di musim kemarau.
petunjuk), disesuaikan dengan kondisi tanaman.
Hanna yang banyak menyerang adalah ulat daun
Keadaan Pertanaman
dan belalang. Sedang penyakitnya adalah busuk
bunga dan rontok daun. Peremajaan dilakukan Tabel memberikan gambaran tentang
pada tanaman yang sudah tidak menghasilkan keadaan pertanaman melati di keenam desa
lagi, yang biasanya terjadi pada umur tanaman sampel. Dari tabel tersebut terlihat bahwa
antara 3 sfd 6 tahun. Peruangkasan tanaman tidak kondisi pertanaman di kecamatan Wiradesa jauh
pernah dilakukan. lebih baik dibandingkan dengan dua kecamatan

Tabel 1. Nilai rerata berbagai karakter agronomi tanaman melati di lahan pantai

Tîaggî tanazaao {aa) 77r 4M 69t 62t


6l,5x 59,Sx 65,5x
Berat bunga/tan/bf tğ) 0,40p p,gpp 5,47r î,04s 2,73t 2,20u
0.60x
2,Ip 4,4p 24,4r 4,5s l1,7t 9,6t
3,2Sx t0.65z
J•mı•s •ati•s proaak- ı7,2p 16,zp 80,6r 21,7s 39,2t 34,6t
tîP t8o. 21,7x 51,15y

32.9p 47,7p 124,tr 37,4s Tî3,2t 68,1u


42,8x 81.25y P0,6Jy
Diaatasr kaoopî (cla} 45,7p 53,8p 4O,9T 44,0s 64,7t 52,0u
4s.2sx 624# 58,35y

' ' â,3p 7,5q 8,3r 7,4r 6,3t 5,3t

13,7r ggs
2,88x 8,15y 3.05x

Keterangan Nilai rerata yang diikuti .dengan hunif yang sama, untuk antar desa dalam
kecamatan maupun antar kecamatan, menunjukkan tidak berbeda nyata pada
tingkat kepercayaan 959».
51

yang lain. Deoıikian pula dalam wilayah


hart, sangat diıcntukan oleh jumlah bunga yang
kec- nsa,pertanaınan di desa Seoıut dihasilkan per hart (p = 1,02). Jumlah bunga per
keadaannyalebih baik- dibandingkan dengan hari sangat berkaitan erat dengan jumlah ranö ng
Wonokerto Kulon. Sebagai contoh misalnya, produktif per tmıaman (r = 0,95), jumlah seluruh
datn rerata diameter kanopi tanaman di desa rating (r = 0,83) dan indeks luas daun (r = 0,90).
Semut (81 cm) jauh lebih besar dibandingkan Jumlah raû ng produktif berhubungan erat dengan
dengan desa-desa lainnya. Hal ini dikarenakan jumlah selunıh rating (r = 0,84), diameter kanopi
tedarik budidaya tanaman melaa yang dilakukan (r - 0,79) dan indeks luas daun (r = 0,89).
di desa ini jauh lebih intensif dibandingkan Sedang jumlah seluruh ranü ng berhubungan erat
dengan lainnya. Dosis pupuk yang diberikan dengan diameter kanopi (r = 0,86).
lebih tinggi, nıacam pupuluıya jauh lebih lengkap
dengan saat pemberian yang lebih oıerata (15 x
60 cm) sehingga jumlah populasi taısaman per
satuan luas lebih tinggi.
Dari data di muka terlihat adanya kondisi
tanaman yang sangat bervariasi akibat belum
adanya kcseragaman teknik budidaya tanaman
yang digunakan. Perlu diketahui bahwa
usahatani bunga melati yang diusahakan oleh
keluarga tani-nelayan ini masih merupakan usaha
sampingan. Pekejaan utama tetap sebagai
nelayan bagi kaum prialiya, sedang untuk kaum
wanilanya adalah mengolah (pengeringan,
pengasinan dsb.) dan memasarkan hasil
tangkapan.
Ciri khusus yang dijumpai dalam
budidaya tanaman melati di lahan pantai ini
adalah adanya usaha perernajaan tanaman yang Y = Berat sugar bunga per hart (grant)
diakibatkan oleh Umur produktif tanaman yang K I - Jumlah bunga perhari
tidak terlalu panjang (3 s/d 6 tahun tergantung X2 = Jumlah ranting produkfif tanaman
X3 = Jumlah soluruh ranting ıanamoıt
kondisi lahan). Jenis tanah di wilayah ini
adalah aluvial hidromorf (lithic ustropets) X5 - Diameter kanopi tanaman tcm)
dengan pH berkisar antara 4,8 - 6,3; kelembaban X6 = Jamleh daunpcrranting tanaman
tanah (RH) antara 60'Zo s/d 889c dan kadar X7 = kıdeks luas daun
salinitas lahan anıara EC 115 pS/cm - EC 825
pSJcm. Gambar 1. Diagram lintas sifat-sifat
Analisis koefisien lintas dilakukan untuk agronomi terhadap produksi
mengkaji sifat hubungan antar berbagai karakter bunga melati, garis yang berpanah
agronomi tanaman melati. Bila koefisien lintas satu menunjuk- kan koefisien
mennnjukkan derajat keeratan hubungan antar lintas dan garis berpanah dua
karakter tersebut, maka koefisien lintas menunjukkan koefisien antar sifat-
menunjukkan besamya proporsi dari pengaruh sifat agronomi.
suatu karakter terhadap karakter lainnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung (melalui Dari analisis di atas dapaı
karakter yang lain). Nilai koefisien lintas disimpulkan bahwa untuk mendapatkan
sebenarnya merupakan nisbah dari simpangan produksi bunga melaû yang tinggi, harus
baku karakter (y) yang disebabkan oleh pengaruh diciptakan suatu teknik budidaya tanaman
karakter yang lain (x) terhadap total simpangan melati yang menghasilkan tanaman yang-
baku karakter teısebut (y). Oleh sebab itu nilai memiliki kanopi yang lebar dan indeks luas
ini tidak memiliki satuan (unitless). daun yang tinggi. Hal ini dapat diperoleh
Dari Gambar 1 terlihat bahwa besamya dengan pengaturan jarak tanam, kombinasi
produksi bunga melati, yang dinyatakan oleh dosis pemupukan yang lebih tepat serta
parameter berat segsr bunga .(yang dipanen) por melakukan pangkasan lanamao.
5

KESIMPULAN DAN SARAN essence) yang harganya sangat tinggi di


1. Cara budidaya tanaman melati di lahan lua negeri, baik berskala kecil maupui
pantai berbcda dengan di daratan, menengah sebagai pcsaing pabrik teh
diakibatkan oleh umur. produktif tanaman sehingga harga bunga meningkat dan
yang tidak terlalu panjang. petan lebih bergairah untuk meningkatkaı
2. Cara budidaya tanaman melati yang pertanamannya karena dituntut untul
dilakukan oleh para tani-nelayan di pantai menghasilkan bunga dengan kualitas yang
utata Jateng, masih bersifat sambil lalu, lebih tinggi.
ti4ak intensif dan belum memiliki teknik
budidaya yang m-pU menghasilkan DAFTAR PUSTAKA
tanaman melati berkanopi lebar dengan Federer, W.T. 1967. Experimental Design,
indeks luas daun yang tinggi. Dalam hal Theory and Application. Oxford & IBH Pub.
ini penelitian-penelitian yang menyangkut Co. New Delhi. 544p.
masalah jarak tanam/populasi tanaman,
kombinasi dan dosis pemupukan yang Prilımantoro, H., Karjono dan Sumaidah,
tepaı, usaha mengatasi salinitas lahan, serta t992. Tantangan mutu eksport kita. Trubus.
teknik pangkasan produksi perlu 239269) : 52-57.
diprioritaskan. Singh, R.K., and B.D. Cbaudhary. 1974.
3. Akibat konsumen bunga melati hanyalalı Biometrical methods in Quantitative Genetic
pabrik teh, yang kurang memperhatikan Analysis. kalyani Pub. New Delhi. 304p.
kualitas bunga, serta menentukan haıga
pada tingkat yang rendah, petani menjadi Swarup, V. 1967. Golden Flowers. Nat. Book.
kurang bergairah untuk meningkatkan Trust. New Delhi. 404p.
kuantitas dan kualitas produksi bunga Tobroni, M. 1980. Tanaman melati di Jawa
melatinya. Untuk mengatasinya, Tengah dan Yogyakarta. Simposium Teh III.
pemerintah maupun swasta perlu Surabaya 14-17 O000kt. 1980.
mengupayakan berdirinya usaha-usaha
penyulingan minyak melati (jasmine
REVIEW JURNAL
Budidaya Tanaman Melati di pantai utara jawa Tengah serta
kemungkinan pengembanganya

Judul Budidaya Tanaman Melati di pantai utara jawa


Tengah serta kemungkinan pengembanganya
Jurnal Journal Of ' Staf Pengajar Fakultas Pertanian UGM
Volume dan 48 - 52 hal
Halaman
Tahun 1998
Penulis Djoko Prajitno", Sulistiorini2’ dan Ch. Atik Setyowati
Reviewer Hendra Kurniawan sembiring 2004290010.
Tanggal 5 Desember 2023

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Budidaya Tanamn Melati


Subjek Penelitian Di wilayah pantai utara Jawa Tengal terutama pesisir Batang, Pekalongan, PemalanJ dan
Tegal dijumpai cukup banyak pendudul (ydng kebanyakan kaum nelayan) mengusahakar
tanaman melaıi ini. Sebagian besar produk bunga melatinya dijual ke pabrik-pabrik teh
yang terdapat di wilayah tersebut, sedang sebagiar kecil lainnya dijual sebagai bunga
hias ataupun bunga tabur, dengan harga yang rendah. Hal ini dikarenakan sasaran pemasaran
petani hanyalah untuk menculiupi kebutuhan pabrik teh yang tidak mempermasalahkan
ukuran
Metode Penelitian dan penampilan bunga.
Penelitian ini untuk mengetahui sekitar 2000 species tanaman melati
yang tumbuh di burnt kita ini, tetapi dari ke 200 species tersebut, hanya
sekitar 15 species yang diusahakan (Swarup, 1967). Tanaman ini tumbuh
baik di wilayah tropika maupun sub tropika. Secara botani tanaman ini
termasuk dalam suku Oleaceae dan marga Jasniinum. Di Indonesia
terdapat dna species yang diusahakan secara luas sejak tahun 1930, yaitu
melati putih (Jasminurn sambac Ait.) dan melati gambir
{Jsminum officinale L).
Hasil Penelitian
Dari analisis deskriptif data hasil ıabulasi kuesioner diketahui bahwa kebanyakan
petani tidak melakukan pembibitan sendiri. Bibit dibelai dari Batang, Pemaiang,
Solo, Sragen sampai Tuban di Jawa Timur dan Sukabumi di Jawa barat. Bibit berupa stek
berdaun 1 s/d 5 dibcli dengan harga Rp 10.000,- per 1000 stek. Pengolahan tanah hanya
berupa peneangkulan 2-3 kali. Tanaman ditanam secara monokultur. Untuk wilayah
pantai yang anginya kencang, tanaman melati ini ditanam secara tumpangsari dengan
tanaman kelapa, pisang aıaupun lamtoro yang berfungsi sebagai tanaman pelindung.
Kebanyakan petani tidak melakukan pemupukan dasar. larak tanam yang digunakan sangat
bervariasi, mulai dari 15 x 60 cm (169a) sampai dengan 30 x 60 cm (28&o). Jdfak tanam
yang paling banyak dilakukan adaiah 20 x 60 cm (39). hal ini sangat berbeda dengan
pertanaman melati di daratan yang kebanyakan menggunakan jarak tanam 50 x 100 en.
Penanaman biasanya dilakukan antara bulan Oktober sampai April (muşim hujan).
Pemeliharaan tanaman yang berüpa penyulaman, pemnpukan dan penyiaagan
dilakukan oleh semua petani sejak tanaman belum menghasilkan. Pemupukan
5

pada‘ tanaman yang belum menghasilkan dilakukan antara umur 15 hari s/d ö bulan
dengan frekuensi I s/d 4 kali. Pupuk TSP dan Urea diberikan secara bersamaao
dengan dosis berkisar antaza 0,23 sid \2 kuJha untuk TSP. dan 0,25 s/d 6
kufha Urea. Penyiangan dilakukaD pada saat tanaman urıtur 2
minggu sampai I bulan.

Kelebihan menyajikan datadan informasi yang lengkap serta penjelasan yang cuup
Penelitian jelas dan dapan menjadi suatu bahan untuk penelitian dan juga tidak
bertele dan cukup baik dalam penjelasan mengenai hal budidaya
tanaman melati
Kelemahan Tidakadanya foto gambar dokumentasi hasil penelitian dan jugakurang
Penelitian lengkap bahan dan alat yang di gunakan dalam Budidaya Tanaman
Melati di pantai utara jawa

Anda mungkin juga menyukai